iv ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan di bidang kesehatan, pemerintah menyadari mutlak diperlukannya informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date di bidang kesehatan sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menghemat waktu, biaya, menghindari duplikasi pekerjaan, mempermudah proses juga meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efektif dan efisien, melalui pemanfatan secara optimal data SP2TP dan informasi lainnya sebagai penunjang menjadi dasar penyusunan perencanaan puskesmas, sistem itu adalah SIMPUS. Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat sudah memanfaatkan SIMPUS sejak tahun 2010, namun pelaksanannya belum maksimal karena SDM (petugas SIMPUS) sering berganti dan belum mendapatkan pelatihan tentang SIMPUS, teknologi informasi kesehatan yang tidak berjalan lancar dan proses pengumpulan data dari bidan terlambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan SIMPUS dalam menghasilkan informasi LB1 yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Informan dalam penelitian ini adalah berjumlah 4 orang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi menggunakan pedoman wawancara dan cheklist observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SIMPUS masih belum maksimal, masih ada kendala yang di temukan dalam pelaksanannya: Unsur input ditemukan petugas SIMPUS belum pernah mendapatkan pelatihan tentang SIMPUS, data belum terkumpul tepat waktu, serta teknologi yang belum memberikan maanfaat seutuhnya kepada pengguna. Unsur proses, pengumpulan data belum tepat waktu dan keberadaan bidan desa yang tidak di tempat memberikan dampak pada proses selanjutnya. Keamanan data yang baik dan penelusuran yang mudah akan mempercepat disampaikannya informasi kepada para pengambil keputusan dan untuk di proses lebih lanjut. Unsur output, proses pengolahan yang terlambat akan menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak tepat waktu dan lengkap.
Disarankan kepada puskesmas untuk mengupayakan pelatihan tentang SIMPUS bagi petugas SIMPUS dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, menegakkan disiplin bagi bidan desa untuk tetap mengumpulkan data tepat waktu, pengembangan lebih lanjut SIMPUS di Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat agar penerapannya lebih optimal sehingga dapat mengelola data dan menghasilkan informasi yang relevan lengkap, akurat dan tepat waktu
Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen, Puskesmas, Analisis
v
ABSTRACT
Along with developments in health, the government has recognized the absolute need information fast, precise, accurate and up to date in health so needed an information system could save time, costs, avoid duplication of work, simplify the process also improved the quality of the management of Primary Health Care (PHC) more effective and efficient, through optimal utilization of the data SP2TP and other information as the support could be the basis of planning PHC, it’s SIMPUS. PHC Pegang Baru, Panti District, Pasaman, West Sumatra that already used SIMPUS since 2010, but its implementation wasn’t maximized because of Human Resource (personnel SIMPUS) were often changed and there hadn’t been trained on SIMPUS, health information technology that didn’t run smoothly and the process of collecting data from midwives was late.
This research aims to determine how the application SIMPUS in generating LB1 used as the basis of decision-making pegang baru PHC in Panti district, Pasaman, West Sumatra. These Descriptive research with qualitative approach. It were done on September 2015. The Informants were numbered 4. The data were obtained by indepth interviews and observations using interview guidelines and observation checklist.
This research showed that the adoption of SIMPUS still not up, there were still obstacles that were found in its implementation: The input found SIMPUS officers have never received training about SIMPUS, data wasn’t collected timely, and technology hasn’t provided completely to the user. The process, data collection hasn’t been timely and midwives who wasn’t in place an impact on subsequent process. Data security and easy search would accelerate conveyed information to decision-makers and for further processing. The output, late processing cause the resulting information untimely and incomplete..
Advices that could be given to the PHC to doing the training of SIMPUS for human resource SIMPUS in enhancing their knowledge and skills, discipline for midwives to keep collecting timely data, further development SIMPUS in Pegang Baru PHC, District Panti, Pasaman, West Sumatera that its application be optimized so it could manage data and generate information that is relevant, complete, accurate, and timely.