• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RESUME MAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RESUME MAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

RESUME MANAJEMEN KINERJA

Disusun Oleh :

Nita Fadilla Regina

1401154395

MB 39-03

Bandung

2016

Dibuat : 9 November 2016

(2)

BAB IX

MANAJEMEN DAN PENILAIAN KINERJA

1. Pengertian

Manajemen Kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian,

dan pengembangan kinerja ke dalam satu system tunggal bersama, yang bertujuan

memastikan karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan.

Penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan atau di masa lalu

relative terhadap standart prestasinya.

Peran personalia :

- Terbiasa dengan teknik dasar penilaian

- Memahami dan menghindari masalah – masalah yang dapat mengacaukan penilaian

- Tahu bagaimana melaksanakan penilaian dengan adil

2. Tujuan

a. Stategis : Penilaian kinerja yang efektif dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya.

b. Administratif : Penilaian kinerja dapat membantu manajemen dalam penentuan pengambilan keputusan menyangkut gaji, bonus, penempatan.

(3)

3. Model Penilaian Kinerja

a. Kualitas kerja adalah akuransi, ketelitian, dan bisa diterima atas pekerjaan yang

dilakukan.

b. Produktivitas adalah kuantitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan dalam periode

waktu tertentu.

c. Pengetahuan pekerjaan adalah keterampilan dan informasi praktis/teknis yang

digunakan pada pekerjaan.

d. Bisa diandalkan adalah sejauh mana seorang karyawan bisa diandalkan atas

penyelesaian dan tindak lanjut tugas.

e. Kehadiran adalah sejauh mana karyawan tepat waktu, mengamati periode

istirahat/makan yang ditentukan dan catatan kehadiran secara keseluruhan.

f. Kemandirian adalah sejauh mana pekerjaan yang dilakukan dengan atau tanpa

pengawasan.

4. Tahap DAlam Penilaian Kinerja

Proses penilaian kinerja terdiri atas 3 tahap :

mendefinisikan pekerjaan, menilai kinerja, dan memberikan umpan balik.

a. Pendefinisan pekerjaan berarti memastikan bahwa kita dengan bawahan kita setuju

dengan kewajiban dan standar pekerjaannya.

b. Penilaian kinerja berartimembandingkan kinerja sesungguhnya dari bawahan kita

dengan standar yang telah di tetapkan, ini biasanya melibatkan beberapa jenis

formulir peringkat.

c. Sesi umpan balik berarti mendiskusikan kinerja antara atasan dan bawahan tentang

kemajuan bawahan, dan membuat rencana pengembangan apapun yang di butuhkan.

Pertimbangan mendasar dalam merencanakan perangkat penilaian actual adalah

mengukur apa dan bagaimana mengukurnya, seperti mengukur kinerja karyawan

berkaitan dengan dimensi generic, seperti kualitas, kuantitas dan kesesuaian waktu dari

pekerjaan. Ataupun mengukur kinerja tentang pengembangan kompetensi seseorang atau

(4)

5. Metode Penilaian Kinerja

a. Metode Skala Peringkat Grafis

Skala peringkat grafis dalah teknik paling sederhana dan paling popular untuk menilai

prestasi. Skala peringkat grafis menyebutkan sifat dan kisaran nilai prestasi untuk

setiap sifat. Anda memberikan peringkat bagi setiap bawahan dengan melingkari atau

memberi tanda nilai yang paling baik untuk menjelaskan prestasi seseorang untuk

setiap sifatnya. Kemudian anda menjumlahkan nilai yang diberikan sifat tersebut.

b. Metode Peringkat Alternasi

Metode peringkat alternasi merupakan yang paling popular. Metode ini membuat

peringkat karyawan dari paling baik hingga palimg buruk atas sifatnya adalah pilihan

lain. Pertama, sebutkan semua bawahan untuk diberikan peringkat, dan kemudian

keluarkan nama orang yang tidak cukup dikenal baik untuk diberikan peringkat.

Kemudian, pada sebuah formulir tunjukan karyawan yang karakteristiknya diukur

paling tinggi dan juga yang paling rendah. Kemudian pilihlah tertinggi berikutnya dan

terendah berikutnya, dan meneruskan membuat alternatif di antara palig tertinggi dan

terendah hingga semua karyawan telah diberikan peringkat.

c. Metode Perbandingan Berpasangan

Metode ini membantu metode peringkat menjadi lebih tepat. Untuk setiap sifat

(kuantitas pekerjaan, dan seterusnya), anda memasangkan dan membandingkan setiap

bawahan dengan bawahannya.

d. Metode Distribusi Buatan

Metode ini sama dengan memberikan peringkat pada sebuah kurva. Dengan metode

ini, anda mendapatkan persentase yang telah ditentukan sebelumnya atas orang –

orang yang akan diberikan peringkat kedalam beberapa kategori prestasi. Sebagai

contoh, anda bisa memutuskan untuk mendistribusikan karyawan sebagai berikut :

15 % berprestasi tinggi

20 % berprestasi tinggi rata – rata 30 % berprestasi rata – rata

(5)

e. Metode Kejadian Kritis

Dalam metode ini, kita sebagai penilai menyimpan sebuah catatan tentang contoh

positif dan negative (kejadian kritis) dari perilaku bawahan yang berhubungan dengan

pekerjaan. Metode ini memiliki beberapa keuntungan. Hal ini membuktikan contoh

nyata dari prestasi yang bagus dan buruk yang bisa digunakan untuk menjelaskan

peringkat karyawan. Metode kejadian kritis bisa diasumsikan yaitu menyimpan

catatan tentang contoh buku yang tidak umum atau contoh yang tidak disukai atas

perilaku karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan dan meninjau catatan itu

dengan karyawan pada waktu yang telah di tentukan sebelumnya.

(6)

BAB XI

MEMBUAT RENCANA PENGGAJIAN STRATEJIK

1. Menentukan Tingkat – Tingkat Penggajian

Kompensasi karyawan merujuk kepada semua bentuk bayaran atau hadiah bagi karyawan

dan muncul dari pekerjaan mereka. Kompensasi karyawan memiliki dua komponen

utama :

a. Pembayaran langsung : dalam bentuk upah, gaji, intensif, komisi dan bonus.

b. Pembayaran tidak langsung : dalam bentuk tunjangan keuangan, seperti asuransi dan

liburan yang dibayar perusahaan.

Terdapat dua cara untuk membuat pembayaran keuangan langsung kepada karyawan :

a. Mendasarkan penggajian pada penambahan waktu, misalnya pekerja mendapatkan

upah berdasarkan jam atau harian.

b. Pembayaran berdasarkan kinerja, contohnya piecework (pembayaran sesuai hasil

kerja). System ini mengaitkan kompensasi dengan jumlah produksi yang dihasilkan.

Beberapa factor dasar yang mempengaruhi rancangan suatu rencana penggajian :

a. Pertimbangan Legal Kompensasi.

Berbagai undang – undang menetapkan berbagai hal seperti upah minimum, tariff

kerja lembur, dan tunjangan. Misalnya :

- Davis-Bacon Act 1931, member wewenang kepada Menteri Pemburuhan untuk

menetapkan tingkat – tingkat upah bagi para pekerja dan ahli mesin yang

dipekerjakan oleh kontraktor yang bekerja untuk pemerintah.

- Walsh-Healey Public Contract Act 1936, menetapkan standar pekerja dasar bagi

karyawan yang bekerja pada kontrak pemerintah. UU ini berisikan upah minimum,

jam kerja maksimum, ketetapan kesehatan dan keamanan, dan mensyaratkan

pembayaran satu setengah kali waktu untuk pekerja yang melebihi 40 jam per

minggu.

- FairLabor Satndart Act 1938. UU ini berisikan ketentuan upah minimum, jam

(7)

- Equal Pay Act 19363, berisi tentang kesetaraan upah bagi wanita dan pria yang mengerjakan perkerjaan yang sama.

- Employee Retirement Income Security Act, berisi tentang perlindungan

pemerintah terhadap pension untuk semua pegawai dengan rencana – rencana

pensiun perusahaan.

b. Keputusan Kompensasi

Peraturan perundangan tentang hubungan dan serikat pekerja mempengaruhi rencana

pembayaran. UU hubungan pekerja nasional tahun 1935 (National Labor Relation

Act of 1935 atau Wagner Act) member perlindungan hukum kepada serikat pekerja

dan member hak kepada karyawan untuk mengorganisasi, melakukan persetujuan

secara kolektif fan melakukan kegiatan bersama untuk tujuan persetujuan kolektif

atau bantuan dan perlidungan bersama, termasuk menegosiasikan upah atau

kompensasi dan memastikan karyawan menerima hak – haknya.

c. Kebijakan bersama, strategi kompetitif dan kompensasi.

Rencana kompensasi harus melanjutkan tujuan strategic perusahaan, yaitu

meningkatkan nilai pemegang saham, mendorong perilaku yag kita butuhkan, dan

memberikan nilai yang sebenarnya kepada para karyawan. Tugas mendasar

pengusaha adalah selalu menciptakan sjumlah penghargaan yang secara khusus

bertujuan untuk mendapatkan perilaku yan dibutuhkan perusahaan untuk mendukung tujuan strategis perusahaan yang dinyatakan dengan kebijakan – kebijakan penggajian.

- Penekanan gaji, artinya gaji karyawan yang lebih lama bekerja adalah lebih rendah daripada karyawan yang masuk perusahaan saat ini adalah ciptaan inflasi.

Salah satu solusi kebijakan yang dilakukan adalah memberikan kenaikan gaji

berdasarkan lama bekerja ditambah dengan keterampilannya. Cara lainnya adalah

membuat program pembayaran tunjangan yang agesif.

- Geografis. Lokasi geografis memainkan sebuah peran kebijakan, misalnya

perbedaan biaya hidup antar kota. Salah satunya untuk mengatasi perbedaan biaya

hidup adalah salah satunya dengan member pembayaran yang tak berulang

(8)

d. Keadilan dan dampaknya pada taraf pembayaran

Berkenaan dengan kompensasi, para manager harus menempatkan 4 bentuk keadilan :

- Eksternal : mengacu pada bagaimana rata – rata gaji suatu perusahaan dalam satu perusahaan dibandingkan dengan rata – rata gaji di perusahaan lain.

- Internal : seberapa adil tingkat pembayaran gaji, bila dibandingkan dengan pekerjaan lai dalam perusahaan yang sama.

- Individual : keadilan pembayaran perorangan dibandingkan penghasilan rekan

kerjanya dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan.

- Procedural : keadilan dalam proses dan prosedur yang digunakan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan alokasi gaji.

Proses memutuskan taraf gaji sambil memastikan keadilan eksternal, internal, dan

keadilan procedural terdiri lima langkah :

- Melakukan survey gaji yang dibayarkan pengusaha lain untuk pekerjaan yang dapat dibandingkan (untuk membantu memastikan keadilan eksternal).

- Menentukan nilai setiap pekerjaan dalam organisasi anda melalui evaluasi pekerjaan (untuk memastikan keadilan internal).

- Mengelompokkan pekerjaan serupa ke dalam taraf pembayaran.

- Member harga setiap taraf pembayaran dengan menggunakan kurva gelombang.

(9)

2. Membuat Tingkat Pembayaran a. Langkah 1 : Survey Gaji

Survey gaji merupakan sebuah survey yang bertujuan untuk menentukan tingkatan

upah yang berlaku. Survey gaji yang baik memberikan tingkatan upah yang spesifik

bagi pekerjaan yang spesifik. Survey kuisioner tertulis yang formal adalah yang

paling komprehesif, tetapi survey telepon, dan iklan surat kabar atau internet juga

merupakan sumber informasi. Sumber survey gaji meliputi : perusahaan konsultan,

asosiasi professional, dan lembaga pemerintah biro statistic pekerja (BLS).

BLS biasanya melakukan tiga survey tahunan :

- Survey upah wilayah.

- Survey upah industry.

- Survey upah professional, administrative, teknis, dan klerikal (PATC) survey.

b. Langkah 2 : Evaluasi Pekerjaan

Evaluasi Pekerjaan merupakan sebuah perbandingan terhadap pekerjaan formal dan

sistematis untuk menentukan nilai dari sebuah pekerjaan relative terhadap pekerjaan

lainnya. Prinsip dasarnya adalah pekerjaan yang memerlukan kualifikasi yang lebih

besar, lebih banyak tanggung jawab, kewajiban pekerjaan yang lebih rumit harus

dibayar lebih tinggi daripada pekerjaan yang persyaratannya lebih rendah. Factor –

factor yang dikompensasikan, seperti keterampilan, upaya, tanggung jawab, dan

kondisi kerja.

Langkah – langkah persiapan evaluasi kerja, meliputi mengidentifikasi kebutuhan

untuk evaluasi pekerjaan, mendapatkan kerjasama karyawan, memilih sebuah komite

(10)

Metode evaluasi pekerjaan :

- Job Evaluation Methods : Ranking

Metode evaluasi pekerjaan yang melibatkan pembuatan peringkat dari setiap

pekerjaan relative terhadap semua pekerjaan lainnya, yang biasanya didasarkan pada keseluruhan kesulitan. Berikut langkah – langkah pembuatan peringkat :

 Mendapatkan informasi pekerjaan.

Memilih pekerjaan.

 Memilih factor – factor yang dapat diperbandingkan.

Membuat peringkat pekerjaan.

Mengombinasikan peringkat.

- Job Evaluation Methods : Point Method

Teknik kuantitatif yang melibatkan identifikasi:

Sejauh mana setiap factor kompensasi hadir dalam pekerjaan.  Pemberian poin untuk setiap derajat masing – masing factor.

 Menghitung nilai total poin untuk pekerjaan dengan menjumlahkan poin yang

sesuai untuk setiap factor.

- Job Evaluation Methods : Factor Comparison

Metode ini memberikan peringkat pekerjaan menurut beragam factor

keterampilan dan kesulitan, kemudian menambahkan peringkat – peringkat ini

untuk sampai pada sebuah peringkat numerik keseluruhan dari masing – masing

pekerjaan tertentu.

- Computerized Job Evaluation

Sistem terkomputerisasi yang menggunakan kuesioner terstruktur dan model

statistic untuk merampingka proses evaluasi pekerjaan. Missal : CAJE (Computer

(11)

c. Langkah 3 : Mengelompokkan pekerjaan serupa ke dalam tingkatan pembayaran

Komite mengelompokkan pekerjaan – pekerjaan yang memiliki kesulitan atau

kepentingannya sama ke dalam beberapa tingkatan upah. Jadi, komite tidak harus

menghadapi ratusan taraf pembayaran, tetapi mungkin hanya 10 – 12 tingkat.

d. Langkah 4 : Memberi harga setiap tingkatan pembayaran – kurva upah

Biasanya digunakan “kurva upah” untuk membantu mengalokasikan tingkat upah ke setiap tingkatan pembayaran (atau kepada setiap pekerjaan). Kurva upah

memperlihatkan hubungan antara nilai pekerjaan dan rata – rata upah yang

dibayarkan untuk pekerjaan ini.

e. Langkah 5 : Memperbaiki Taraf Pembayaran

- Mengembangkan Kisaran Pembayaran :

Terdapat beberapa alasan untuk menggunakan kisaran pembayaran untuk setiap

tingkatan pembayaran :

 Kisaran pembayaran memungkinkan pengusaha untuk lebih fleksibel

dalam pasar tenaga kerja.

 Kisaran pembayaran juga memungkinkan perusahaan membedakan

kinerja karyawan dalam tingkatan yang sama antar karyawan dengan

senioritas berbeda.

- Memperbaiki taraf – taraf pembayaran yang berada diluar garis

Jika pembayaran rata – rata untuk pekerjaan saat ini terlalu rendah, relatif

terhadap pekerjaan lain dalam perusahaan maka anda harus menaikkan upah

karyawan yang dibayar terlau rendah hingga tingkat batas minimum kisaran taraf

(12)

3. Memberi Harga Pekerja Manajerial dan Profesional

a. Kompensasi bagi eksekutif puncak perusahaan biasanya terdiri dari 4 elemen utama :

- Pembayaran dasar : gaji tetap dan jaminan bonus

- Intensif jangka pendek : bonus tunai dan saham

- Intensif jangka panjang : stock potion

- Tunjangan dan fasilitas eksekutif : tambahan rencana pension, asuransi jiwa, dan kesehatan atau asuransi bersama.

b. Memberikan kompensasi karyawan professional

- Pengusaha dapat menggunakan evaluasi pekerjaan untuk pekerjaan professional.

- Factor kompensasi focus pada pemecahan masalah, kreativitas, lingkup pekerjaan, dan pengetahuan teknis dan keahlian.

- Perusahaan menggunakan metode perbandingan factor, meskipun klasifikasi

pekerjaan yang tampaknya paling popular (menggolongkan pekerjaan ke dalam

tingkatan berdasar deskripsi tingkatan).

4. Penggajian Berbasis Kompetisi

Adalah penggajian yang dilakukan perusahaan kepada karyawan dilakukan berdasarkan

jangkauan, kedalaman, dan jenis keahlian serta pengetahuan mereka daripada jenis

pekerjaan yang dilakukannya. Sedangkan kompetensi sendiri adalah karakteristik dari

seseorang yang diperlihatkan, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

(13)

BAB XII

PEMBAYARAN KINERJA DAN INTENSIF KEUANGAN

1. Pengertian

Pada pembayaran kinerja, uang dan motivasi adalah pembayaran intensif untuk

meningkatkan motivasi kepada kinerja dan cara ini diterapkan guna para pekerja dapat

bekerja secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan dan menghasilkan output secara

maksimal.

2. 5 Kriteria Pada Uang dan Motivasi

a. Kinerja dan pembayaran : pembayaran intensif untuk kinerja yang bekerja dengan

baik atau berprestasi akan tetapi tidak semua situasi kerja karena tidak semua kinerja

memiliki motivasi terhadap pemberian intensif. Contoh : seorang akunting memiliki

motivasi yang berbeda dengan sales dalam bekerja.

b. Perbedaan perorangan : ini ditujukan pada seorang manajer, jadi seorang manajer

untuk menerapkan intensif mempunyai kebijakan yang berbeda tergantung kepribadian, kemampuan, nilai – nilai dan seorang sales dalam bekerja.

c. Kebutuhan psikologis dan intrinsic dan motivasi eksternal : untuk kebutuhan

psikologis; kebutuhan yang didasari oleh kondisi dan situasi apa yang dialami dan apa

yang dibutuhkan oleh para kinerja jadi jika mereka memberikan motivasi, diberikan

penghargaan resmi bagi karyawan yang dikendalikan oleh motivasi intrinsik.

d. Perangkat dan penghargaan : para kinerja yang tidak akan berusaha untuk mencapai

penghargaan yang bagi mereka tidak menarik atau mereka tidak ingin terlibat dalam

tugas – tugas yang tingkat keberhasilannya rendah.

e. Jenis rencana intensif : rencana intensif yang menghubungkan suatu ukuran

pembagian keuntungan, dimana disesuaikan pembayaran terhadap output yang

(14)

3. Intensif Bagi Perorangan dan Program – Program Penghargaan

a. Rencana Piecework

Piecework adalah intensif tertua dan yang paling luas digunakan. Piecework sendiri

adalah sebuah system pembayaran berdasarkan pada jumlah benda yang diproses oleh

setiap pekerja perorangan dalam ukuran unit waktu, seperti jumlah benda per jam

atau jumlah benda per hari. Piecework umumnya menyiratkan piecework langsung

yang meminta perbandingan ketat antara hasil dang penghargaan dengan

mengabaikan output.

b. Pembayaran Tunjangan sebagai Intensif

Pembayaran tunjangan atau kenaikan gaji adalah suatu kenaikan gaji yang diberikan

kepada seseorang karyawan berdasarkan pada kinerjanya sendiri.

c. Pilihan Pembayaran Tunjangan

Menghubungkan penghargaan tunjangan baik ddengan kinerja perorangan maupun

kinerja organisasi. Kenaikan tunjangan jumlah besar dapat menjadi motivator yang

lebih dramatis daripada kenaikan pembayaran tunjangan tradisional.

d. Intensif bagi Karyawan Profesional

Karyawan professional adalah mereka yang pekerjaannya melibatkan penerapan

pengetahuan yang telah dipelajari untuk solusi bagi permasalahan pengusaha. Orang – orang ini termasuk juga pengacara, dokter, ahli ekonomi, dan insinyur. Biasanya, perusahaan membayar para perofesional dengan gaji yang bagus.

e. Penghargaan Berdasarkan Pengakuan

Pengakuan berdampak positif pada kinerja, baik pada pemberian penghargaan

maupun dihubungkan dengan penghargaan financial. Lebih dari dua pertiga orang

mengatakan bahwa penting untuk tahu bahwa orang lain menghargai pekerjaan

mereka.

f. Program Penghargaan Online

Jika terdapat kekurangan dari program penghargaan, adalah bahwa hal ini mahal

untuk diberikan.

g. Teknologi Informasi dan Intensif

Intensif menjadi susatu yang sangat rumit. Suatu hal, semakin banyak karyawan yang

(15)

lebih baik menjadi pengurangan biaya, menjadi lebih banyak menerima telepon

masuk per jam. Melacak kinerja lusinan sampai ratusan system pengukuran seperti ini

dan penghitung intensif perorangan jelas sangat memakan waktu.

4. Intensif Bagi Karyawan Bagian Penjualan

a. Rencana Gaji

Beberapa perusahaan membayarkan sebagian dari karyawan mereka dari karyawan di

bagian penjualan dengan gaji tetap. Gaji tetap atau intensif berkala dalam bentuk

bonus, hadiah kontes penjualan dan sejenisnya. Kerugian utamanya adalah

pembayarannya tidak sebanding dengan hasilnya.

b. Rencana Komisi

Rencana komisi membayar karyawan penjualan hanya berdasarkan hasil. Rencana

komisi sejenis bonus yang dibayarkan pihak yang menghasilkan penjualan yang

melebihi standar.

c. Rencana Kombilasi

Sebagian besar perusahaan membayar karyawan penjualan dengan kombinasi antara

gaji dengan komisi, biasanya dengan komponen gaji cukup besar. Hal ini melindungi

risiko kekurangan bagi karyawan penjualan, sambil membatasi risiko dimana

penghargaan arah atas akan tidak tertangani dari sudut pandang perusahaan.

d. Menetapkan kuota penjualan

Ada beberapa pertimbangan saat menetapkan kuota penjualan. Slah satunya adalah

menetapkan kouta yang pasti untuk satu periode tertentu.

e. Intensif penjualan strategic

Komisi penjualan tetap popular, tetapi pengusaha makin menghubungkan komisi

dengan ukuran berbasis bukan volume. Intensif penjualan strategic adalah strategi

promosi penjualan yang berhubungan dengan komisi.

5. Rencana Intensif Pembayaran Variabel Kelompok/Tim.

Yaitu sebuah rencana dimana sebuah standar produksi di tetapkan bagi sebuah kelompok

kerja khusus, dan para anggotanya dibayarkan intensif jika kelompok melebihi standar

(16)

BAB XIII

TUNJANGAN DAN PELAYANAN

1. Gambaran dan Tunjangan Saat Ini

Tunjangan adalah pembayaran keuangan dan bukan keuangan tidak langsung yang

diterima karyawan untuk kelanjutan pekerjaan mereka dengan perusahaan.

2. Pembayaran Untuk Waktu yang Bekerja

Tunjangan pembayaran tambahan adalah tunjangan bagi waktu tidak bekerja seperti

asuransi pengangguran, pembayaran liburan dan hari libur, dan pembayaran sakit.

a. Asuransi Pengangguran : memberikan tunjangan jika seseorang tidak mampu bekerja

karena kesalahan yang tidak disebabkan oleh dirinya sendiri

b. Liburan dan hari libur : Jumlah hari libur karyawan yang dibayar sangat bervariasi

dari pengusaha satu dengan pengusaha lainnya.

c. Cuti sakit : memberikan pembayaran kepada seorang karyawan saat ia tidak bekerja

karena sakit.

d. Cuti orang tua dan UU cuti Keluarga dan medis : UU cuti keluarga & medis tahun

1993 (family and medical leave act/FMLA).

e. Pembayaran Pesangon : Pembayaran satu kali yang disediakan beberapa pengusaha

saat memberhentikan seorang karyawan.

f. Tunjangan Pengangguran Tambahan : diberikan untuk “pendapatan tahunan terjamin”

dalam beberapa industry tertentu dimana pengusaha harus tutup karena mengubah

mesin atau berkurangnya pekerjaan. Tunjangan ini dibayarkan oleh pengusaha dan

(17)

3. Tunjangan Asuransi

a. Kompensasi Pekerja : memberikan tunjangan pendapatan dan medis kepada korban

kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan atau orang yang bergantung pada

korban tersebut dengan mengabaikan kesalahannya.

b. Asuransi Perawatan Rumah Sakit, Kesehatan dan cacat : Asuransi ini dapat

membantu melindungi diri dari biaya perawatan rumah sakit dan hilangnya

pendapatan yang berasal dari kecelakaan atau penyakit diluar pekerjaan.

c. Asuransi Jiwa : Memberikan tarif lebih rendah bagi pengusaha atau karyawan dan

meliputi semua karyawan termsuk karyawan baru, dengan mengabaikan kondisi

kesehatan dan fisik.

d. Tunjangan untuk pekerja paruh waktu dan musiman.

4. Tunjangan Pensiun

a. Jaminan social : program federal yang memberikan 3 jenis tunjangan

- Pendapatan pension pada umur 62 tahun dan setelahnya.

- Tunjangan kematian atau tunjangan orang yang selamat dibayarkan kepada

tanggungannya dengan mengabaikan umur saat kematian.

- Tunjangan cacat yang dapat dibayarkan kepada karyawan yang cacat dan

tanggungannya.

b. Rencana Pensiun : Rencana yang memberikan sejumlah uang tertentu saat karyawan

mencapai umur pension yang telah ditetapkan atau saat mereka tidak lagi dapat

bekerja karena cacat.

c. Pensiun dan Hukum : untuk memastikan bahwa pension memenuhi pemberiannya

juga memastikan jika sebuah rencana berkahir tanpa dana yang cukup untuk

Referensi

Dokumen terkait

Dalam percakapan tersebut, nilai humanisme yang terkandung adalah rela berkorban, sikap ibu Tari dan pak Tio yang rela berkorban menunjukan sikap kecintaan terhadap tanah airnya

166 disebabkan oleh kandungan oksigen terlarut yang cukup tinggi sehingga proses nitrifikasi berjalan dengan cepat pada bulan April sedangkan pada bulan Maret kandungan

Lanjutnya lagi, "Penawaran ini dibuat sedemikian rupa agar para  pelanggan dapat dengan mudah juga menghafal nomor telepon gerai kami yaitu 766-30-30, sekaligus juga

Pemerintah Kota Pontianak perlu mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul dari penduduk yang terlalu padat. Penduduk yang terlalu padat, ditambah dengan cukup

Individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan , sementara individu tidak menyadari bahwa ia

Berdasarkan dari pemikiran di atas dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian skripsi ini dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) Online di

hipotensi, hipotiroidisme, asma (hindari selama serangan), dan turunnya cadangan pernapasan, hipertrofi prostat; wanita hamil (lampiran 4) dan menyusui (lampiran 5); dapat memicu

Seperti yang dijelaskan sebelumnya untuk mengoptimalkan Pembinaan dalam program kemitraan ini Hypermart perlu bersinergi dengan Pemerintah Kota dan Masyarakat kota