Nama : Desifa Kurnia Santi Kelas : 4 – A1
NIM : 2014017024
Audit Terhadap Siklus Pendapatan : Pengujian Pengendalian Deskripsi Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri dari transaksi penjualan barang/jasa baik secara tunai maupun kredit, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Adapun siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi, yaitu : 1. Sistem penjualan kredit (prosedur order penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang, prosedur pencatatan penjualan kredit, prosedur kos produk yang dijual), 2. Sistem penjualan tunai (prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur pengiriman barang, prosedur pencatatan penerimaan kas, prosedur pendapatan penjualan tunai, prosedur pencatatan kos barang yang dijual), 3. Sistem retur penjualan (prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan piutang usaha, prosedur pencatatan piutang usaha, prosedur pencatatan retur penjualan), 4. Sistem pencadangan kerugian piutang (prosedur pembuatan bukti memorial, prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang), 5. Sistem penghapusan piutang (prosedur pembuatan bukti memorial, prosedur pencatatan penghapusan piutang).
Tujuan Audit Terhadap Siklus Pendapatan
Tujuan audit siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.
Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Terhadap Siklus Pendapatan Rerangka Perancangan
Rerangka perancangan program audit untuk pengujian terhadap siklus pendapatan adalah : 1. Pemahaman SIA untuk pelaksanaan transaksi
2. Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap pelaksanaan transaksi
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pendapatan dibagi menjadi 8 tahapan.
Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Transaksi Penjualan Kredit
Fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan dari transaksi penjualan kredit terdiri dari 9 fungsi yang masing-masing memiliki tanggung jawab berbeda, fungsi tersebut adalah : 1. Fungsi penjualan, 2. Fungsi pemberi otorisasi kredit, 3. Fungsi penyimpanan barang, 4. Fungsi
pengiriman barang, 5. Fungsi penagihan, 6. Fungsi pencatatan piutang, 7. Fungsi akuntansi biaya, 8. Fungsi akuntansi umum, 9. Fungsi penerimaan barang.
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit dibagi menjadi dua golongan, : 1. Dokumen sumber yang berupa faktur penjualan, dan 2. Dokumen pendukung yang berupa surat order pengiriman, dan surat muat (bill of lading). Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah : jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu persediaan, dan buku besar yang setiap catatan memiliki fungsi tersendiri.
Dalam sistem infromasi akuntansi penjualan kredit terdapat bagan alir yang
mengambarkan adanya keterkaitan antara bagian order penjualan, bagian kredit, bagian gudang bagian pengiriman, bagian penagihan, bagian piutang, bagian akuntansi biaya, dan bagian akuntansi umum. Setiap tahapan transaksi (penerimaan order, otorisasi pembelian kredit, pengiriman barang, penagihan, & pencatatan) kemungkinan memiliki salah saji yang potensial untuk terjadi. Untuk mengatasi kemungkinan salah saji tersebut diperlukan aktivitas
pengendalian yang tepat untuk setiap salah saji yang potensial tersebut, sebelum pengendalian tersebut dilaksanakan sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pengendalian tersebut efektif untuk diterapkan. Ada sekitar 17 aktivitas pengendalian yang dapat dilakukan oleh auditor yang dapat mendeteksi dan mencegah kemungkinan salah saji tersebut.
ke dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan, dan 5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal.
Transaksi Retur Penjualan
Fungsi yang terkait ada 6 (fungsi penjulan, fungsi gudang (penyimpanan & pengiriman barang), fungsi piutang, fungsi akuntansi biaya, fungsi akuntansi umum, dan fungsi penerimaan barang). Dokumen yang digunakan yaitu, dokumen sumber yang berupa memo kredit, dan dokumen pendukung yang berupa laporan penerimaan barang. Catatan akuntansi yang digunakan adalah : jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan buku besar. Antara bagian order penjualan, bagian penerimaan barang, bagian gudang, bagian piutang, bagian akuntansi biaya, dan bagian akuntansi umum terdapat keterkaitan yang digambarkan dalam bagan alir SIA retur penjualan. Ada sekitar 7 aktivitas pengendalian yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji yang potensial dalam setiap tahapan transaksi retur
penjualan (otorisasi retur penjualan, penerimaan barang, & pencatatan).
Program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi penjualan kredit yang dapat dilkakukan yaitu, : 1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan retur penjualan, 2. Ambil sampel transaksi retur penjualan dari jurnal umum dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung, 3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut, 4. Ambil sampel memo kredit pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan, dan 5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal. Transaksi Pencadangan Kerugian Piutang
Fungsi yang terkait ada 3 (fungsi pencatatan piutang, fungsi akuntansi biaya, dan fungsi akuntansi umum). Dokumen yang digunakan adalah dokumen sumber yang berupa bukti memorial, dan dokumen pendukung yang berupa daftar umur piutang. Catatan akuntansi yang digunakan adalah jurnal umum dan buku besar. Bagan alir sistem ini mengambarkan keterkaitan antara bagian piutang, bagian akuntansi biaya, dan bagian akuntansi umum. Ada 5 aktivitas pengendalian yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji potensial.
pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut, 4. Periksa bukti memorial yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan, dan 5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal.
Transaksi Penghapusan Piutang
Fungsi yang terkait ada 3 (fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi pencatatan piutang, dan fungsi akuntansi umum). Dokumen yang digunakan ada dua macam, yaitu : 1. Dokumen sumber yang berupa bukti memorial, dan 2. Dokumen pendukung yang berupa surat keputusan manajer yang berwenang tentang penghapusan piutang. Catatan yang digunakan adalah : jurnal umum, buku pembantu piutang, dan buku besar. Ada keretkaitan Antara manajer yang berwenang, bagian kredit, bagian piutang, dan bagian akuntansi umum yang digambarkan dalam bagan air SIA transaksi penghapusan piutang. Terdapat 5 aktivitas pengendalian yang dapat diterapkan untuk mendeteksi dan mencegah adanya salah saji potensial dalam setiap tahapan transaksi (otorisasi penghapusan piutang dan pencatatan) penghapusan piutang.
Program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi pencadangan kerugian piutang yang dapat dilkakukan yaitu, : 1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan pembebanan kerugian piutang, 2. Periksa jurnal umum dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung, 3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut, 4. Periksa bukti memorial yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan, dan 5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal.
Evaluasi Hasil Pengujian Pengendalian
Setelah auditor melaksanakan pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan, hasilnya lalu didokumentasikan dalam kertas kerja.
Sumber :
1. Mulyadi, Auditing Buku 2 Edisi 6. Salemba Empat, Jakarta. 2014