• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMP-KELAS 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SMP-KELAS 8"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII

I. KELAYAKAN PENYAJIAN

A. TEKNIK PENYAJIAN

Butir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, penutup, dan evaluasi) : pembukaan, penjabaran dan penjelasan, dan penutup pelajaran

Contoh salah satu materi mengenai Sejarah Perkembangan Agama Buddha :

- Pembukaan : Sebelum mengenal agama, pada zaman dahulu orang-orang Indonesia menyembah dan memuja roh leluhurnya yang dianggap sebagai yang telah berjasa dan mempunyai banyak pengalaman. Roh leluhur, menurut kepercayaan pada waktu itu, dianggap mempunyai kekuatan gaib yang dapat digunakan ...

- Penjabaran dan Penjelasan : Setelah pertapa Gotama mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha, Beliau mulai mengajarkan Ajarannya yang pertama kali kepada lima orang pertapa, di Taman Rusa Isipatana, yang dikenal dengan Dhamma Cakkapavatthana Sutta / Khotbah Pemutaran Roda Dhamma ...

- Penutup : ... yang mengakibatkan banyak dijumpainya aliran-aliran dalam agama Buddha.

Butir 2 Keruntutan konsep

Deskripsi Penyajian konsep disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi ajaran Buddha Dharma dari bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya.

Contoh salah satu materi mengenai Sejarah Perkembangan Agama Buddha :

1. Perkembangan Agama dalam Kehidupan Manusia 2. Perkembangan agama Buddha zaman Sang Buddha 3. Perkembangan Agama Buddha di Nusantara

3.1. Zaman Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia 3.2. Zaman Kerajaan Sriwijaya

3.3. Zaman Kerajaan Syailendra di Mataram 3.4. Zaman Kerajaan Majapahit

4. Perkembangan Agama Buddha Sejak Abad 20

(2)

Butir 3 Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan

Deskripsi Ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) yang disajikan memperjelas materi yang diuraikan. Untuk kelas VIII, sajian ilustrasi seimbang dengan uraian (teks). Ilustrasi berasal dari lingkungan sekitar yang sesuai dengan konteks menurut ajaran Buddha Dharma.

B. PENDUKUNG PENYAJIAN

Butir 4 Pembangkit motivasi belajar pada awal bab

Deskripsi Terdapat uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya membangkitkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik, diuraikan dalam indikator setiap bab materi sajian

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha Siswa mampu :

¾ Mengidentifikasi 8 anugerah yang dimohonkan Pangeran Siddharta kepada ayahnya, ¾ Menjelaskan sikap Raja Sudhodhana ketika mendengar 8 permintaan Pangeran Siddharta, ¾ Menceritakan peristiwa kepergian Pangeran Siddharta di tengah malam,

¾ Menjelaskan alasan dan tujuan Pangeran Siddharta meninggalkan istana dan keluarga, ¾ Menceritakan peristiwa yang terjadi di tepi sungai Anoma,

¾ Menjelaskan 8 persembahan dari Brahma Chatikara kepada Pangeran Siddharta,

¾ Menceritakan keadaan Channa dan kuda Khantaka setelah ditinggalkan Pangeran Siddharta

¾ Menceritakan kejadian Pangeran Siddharta yang pergi ke Rajagaha dan bertemu dengan Raja Bimbisara ¾ Menjelaskan sifat Raja Bimbisara dan permintaannya kepada pertapa Siddharta

¾ Menjelaskan cara pertapa Siddharta berguru dan memperoleh pelajaran dari 2 orang gurunya ¾ Menjelaskan makna dan manfaat dari ajaran guru-guru Pertapa Siddharta

¾ Menceritakan pengalaman saat pertapa Siddharta menyiksa diri bersama 5 pertapa lainnya ¾ Menceritakan peristiwa saat pertapa Siddharta meninggalkan cara bertapa menyiksa diri ¾ Menceritakan 5 mimpi agung yang dialami pertapa Siddharta

¾ Menceritakan pertolongan yang dilakukan anak gembala kepada pertapa Siddharta ¾ Menceritakan peristiwa pertemuan dengan Sujata

¾ Menceritakan keajaiban yang terjadi di Sungai Neranjara

¾ Mengambil pelajaran berharga dan semangat keBuddhaan untuk diteladani dalam semangat belajar ¾ Mengungkapkan ikrar pertapa Gotama untuk mencapai keBuddhaan

¾ Menyebutkan objek meditasi yang digunakan pertapa Gotama sehingga mencapai tingkat keBuddhaan ¾ Menceritakan kembali peristiwa yang terjadi setelah pertapa Gotama mencapai keBuddhaan

(3)

2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma Siswa mampu :

¾ Menceritakan peristiwa sebelum Sang Buddha mengajarkan Khotbah Dharma yang pertama ¾ Menunjukkan tempat khotbah pertama Sang Buddha

¾ Menyebutkan nama-nama pertapa yang mendengarkan khotbah pertama ¾ Menyebutkan isi khotbah pertama Sang Buddha

¾ Menjelaskan istilah penahbisan bhikkhu yang dilakukan oleh Sang Buddha ¾ Menjelaskan peristiwa lahirnya Sangha

¾ Menceritaka asal-usul Yasa dan teman-temannya menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul 30 pemuda menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menjelaskan perintah Sang Buddha kepada 60 orang Arahat

¾ Menceritakan asal-usul Kassapa Bersaudara menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul Sariputra dan Moggallana menjadi pengikut Sang Buddha ¾ Menceritakan asal-usul Ananda dan Upali menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menceritakan kisah Rahula menjadi pengikut Sang Buddha

¾ Menceritakan kisah Raja Bimbisara yang selalu mendukung Sang Buddha ¾ Menceritakan kisah Raja Pasenadi Kosala yang selalu mendukung Sang Buddha

¾ Menceritakan perjalanan-perjalanan Sang Buddha dalam membabarkan Buddha Dharma

3. Dharmayatra Siswa mampu :

¾ Mendefinisikan pengertian Dharmayatra

¾ Menjelaskan pernyataan Sang Buddha dalam Maha Parinibbana Sutta tentang pahala melaksanakan Dharmayatra ¾ Menjelaskan tujuan melaksanakan Dharmayatra

¾ Menerangkan manfaat melaksanakan Dharmayatra ¾ Mengidentifikasi tempat-tempat ber-Dharmayatra

¾ Menjelaskan tempat-tempat ber-Dharmayatra : Taman Lumbini, Buddhagaya, Taman Rusa Isipatana, Kusinara, Rajagaha, Savatthi,dan tempat lain yang punya kaitan dengan agama Buddha sesuai dengan mazhab/alirannya.

¾ Mengidentifikasi candi-candi Buddhis di Indonesia

4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha Siswa mampu :,

¾ Menjelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang-orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha ¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha dalam kehidupan manusia

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha zaman Sang Buddha

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha di Nusantara : zaman kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, zaman kerajaan Sriwijaya, zaman kerajaan Majapahit

¾ Menceritakan sejarah perkembangan agama Buddha sejak abad 20

(4)

Butir 5 Contoh-contoh soal dalam setiap bab

Deskripsi Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi ajaran Buddha Dharma.

1. Riwayat Pangeran Siddharta, dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha - Pangeran Siddharta meninggalkan istana pada usia ………… tahun

- 5 pertapa yang mendengarkan khotbah pertama Sang Buddha adalah ……… - Sebutkan 8 anugerah yang diminta Pangeran Siddharta kepada ayahnya!

2. Riwayat Buddha Gotama, dalam kisah Masa Pembabaran Dharma

- Siswa Sang Buddha yang berlindung pada Buddha dan Dhamma adalah ……… - Samanera pertama adalah ………..

- Sebutkan intisari Ajaran Semua Buddha! 3. Dharmayatra

- Dharmayatra artinya ……….

- Kusinara adalah tempat Sang Buddha parinibbana, yang kemudian didirikan stupa yang bernama ……… 4. Sejarah Perkembangan Agama Buddha

- Jelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha!

Butir 6 Soal latihan pada setiap akhir bab

Deskripsi Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab, serta pada setiap akhir buku terdapat soal-soal Uji Kompetensi yang memuat materi keseluruhan isi buku, untuk mencapai tujuan SK dan KD.

1. Pertapa Gotama bermeditasi di bawah pohon ...

a. Sala b. Bodhi c. Gaya d. Mangga e. Gajja

2. Pangeran Siddharta mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha di ... 3. Apa yang dilakukan Pertapa Gotama sesaat setelah mencapai penerangan sempurna? 4. Siswa Sang Buddha yang terkemuka dalam melaksanakan kebaikan adalah ...

5. Jelaskan bentuk-bentuk kepercayaan orang Indonesia sebelum kedatangan agama Buddha!

Butir 7 Kata Pengantar

(5)

Butir 8 Pendahuluan

Deskripsi Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Buddha Dharma., sistematika buku, kurikulum yang diacu, cara belajar yang harus diikuti, keterangan tentang adanya beberapa contoh uraian serta evaluasi soal yang bersifat tematik.

Butir 9 Daftar Isi

Deskripsi Garis besar isi buku yang disertai nomor halaman.

Butir 10 Daftar Pustaka

Deskripsi Daftar buku bacaan dan buku rujukan yang diawali dengan nama pengarang (diurutkan secara alfabetis), judul buku, tempat dan nama penerbit, tahun terbitan.

Contoh Pustaka :

Cornelis Wowor, MA, Hukum Kamma Buddhis, Jakarta, Arya Surya Chandra, 1990

Herman S. Endro, Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis 1996-2026, Jakarta, Yayasan Dhammadiepa Arama, 1997

Mahathera Narada, Dhammapada Atthakatha, Terjemahan Tangkas K. dan Oka Diputhera Drs., Ped. Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha Dan lain sebagainya (lebih kurang 20 judul buku)

C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

Butir 11 Keterlibatan peserta didik

Deskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi – misalnya dengan mengajak peserta didik mengerjakan latihan, kuis, melengkapi gambar serta menyelesaikan kasus secara berkelompok).

Bentuk Instrumen :

1. Portofolio – mengumpulkan bahan-bahan mengenai tujuan pembabaran Dharma kepada dunia, peristiwa pemutaran Roda Dharma yang pertama kali, riwayat siswa-siswa terkemuka Sang Buddha

2. Diskusi – mengkaji Maha Parinibbana Sutta mengenai tempat-tempat ber-Dharmayatra menurut Sang Buddha, mencari data-data candi Buddhis di Indonesia

(6)

Butir 12 Kesesuaian dengan karakteristik ajaran Buddha Dharma

Deskripsi Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri dan pengembangan psikomotorik, di akhir setiap bab minimum memuat materi/latihan yang dapat dipraktikkan dan dikerjakan oleh peserta didik.

Siswa mampu melaksanakan Dharmayatra dan menerapkan pengalaman ber-Dharmayatra dalam kehidupan sehari-hari Siswa memahami dan mampu mengerjakan semua latihan dan evaluasi (uji kompetensi) yang disediakan

D. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR

Butir 13 Ketertautan antar bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Penyampaian pesan antara sub bab dengan bab lain atau subbab dengan subbab atau antar alinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Contoh salah satu materi :

Bab Riwayat Pangeran Siddharta dalam kisah Masa Bertapa hingga menjadi Buddha, dan dilanjutkan dengan Bab berikutnya mengenai Riwayat Buddha Gotama dalam kisah Masa Pembabaran Dharma

Butir 14 Keutuhan makna dalam bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab atau subbab atau alinea mencerminkan kesatuan tema sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

II.

  

KELAYAKAN

 

BAHASA

 

A. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia Baku

Butir 15 Ketepatan tata bahasa

Deskripsi Kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, mengacu pada tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Butir 16 Ketepatan ejaan (sesuai EYD)

(7)

B. Kesesuaian Dengan Perkembangan Peserta Didik

Butir 17 Kesesuaian dengan perkembangan kognisi peserta didik

Deskripsi Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep, menunjukkan contoh, dan memberikan tugas, sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif (berpikir) peserta didik usia SMP.

Butir 18 Kesesuaian dengan perkembangan sosial-emosional peserta didik

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami mengundang perusahaan saudara untuk megikuti Klarifikasi Penawaran Paket Pekerjaan PENGADAAN PERALATAN PENDIDIKAN SD yang Insya Allah akan diadakan pada

Pecel Lele Lela Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel inovasi produk seperti menu lele

Kelas abstrak merupakan suatu bentuk khusus dari kelas di mana kelas tersebut tidak dapat diinstansiasi dan digunakan hanya untuk diturunkan ke dalam bentuk kelas konkret atau

Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya

Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan

Universitas Negeri Makassar http://lpse.unm.ac.id , Panitia Pelelangan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor, Studio, MCR dan Ruang VIP RRI Makassar Tahun Anggaran 2011

f) Korban takut akan ancaman dari suami. Rasa takut yang dimaksud adalah ketakutan para istri untuk menceritakan apalagi melaporkan perlakuan yang diterimanya, biasanya

Panitia Pengadaan pada Balai Latihan Transmigrasi Makassar akan melaksanakan pelelangan sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang secara