• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 4.1. Urusan Pendidikan - BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 4.1. Urusan Pendidikan - BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN DAERAH"

Copied!
620
0
0

Teks penuh

(1)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-1 BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

4.1. Urusan Pendidikan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pendidikan dengan perhitungan metode baru (Forecast) adalah sebagai berikut: Indeks Pembangunan Manusia sebesar 70,19 poin; Indeks Pendidikan sebesar 61,39 poin; Angka Melek Huruf sebesar 98,78 persen; Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota sebesar 9,92 tahun dan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten sebesar 7,22 tahun; APK Sekolah Menengah 67,56 persen hitungan Tahun 2016; APK Pendidikan Tinggi 17,76 persen (metode baru); Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HAKI 42 Buah; Jumlah Penduduk Melek TIK usia 12 tahun ke atas 7.722.903 orang. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui 9 (sembilan) kegiatan dan 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasardengan total alokasi anggaran sebesar Rp.21.565.433.350,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.19.805.168.300,- atau 91,84%. Outcome dari program ini antara lain menurunnya angka putus sekolah jenjang dasar, meningkatnya daya tampung siswa SMP, dan pesantren, meningkatnya mutu sekolah berstandar nasional, serta meningkatnya aksesibilitas pelayanan angkutan sekolah di daerah terpencil. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi SMP Negeri sebanyak 150 ruang, 699 ruang bagi SMP/MTs Swasta pada tahun 2016.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Melaksanakan Festival dan Lomba Kesiswaan (Olimpiade Sains, Seni dan Olahraga)

(2)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-2 2. Kegiatan Pembinaan Sekolah Dasar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.627.455.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.590.217.000,- (94,06%). Output kegiatan adalah rapat koordinasi Pembinaan Sekolah Dasar, Fasilitasi kegiatan Sekolah Dasar, Workshop Sekolah Dasar Pembina, Pembinaan Lomba Budaya Mutu.

3. Kegiatan Verifikasi dan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP/MTS dan Rehabilitasi SD/MI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.749.502.500,-,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.783.793.000,- (44,80%). Output kegiatan adalah Rakor dengan kab/kota, Bimbingan Teknis Rehabilitasi SD/MI, Bimbingan Teknis RKB SMP/MTs.

4. Kegiatan Menyelenggarakan Sekolah Standar Nasional Jenjang Pendidkan Dasar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.871.879.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.717.710.000,- (91.76%). Output kegiatan adalah rakor dengan kabupaten/kota, sosialisasi calon SSN, Penguatan Tim Verifikasi SSN, Koordinasi dengan UPA Kota/kab, Pembekalan sekolah yang akan diakreditasi, penguatan Tim Asesor SD dan SMP, Penetapan hasil akreditasi, penguatan sekolah SSN SD dan SMP, Persiapan pemberangkatan Tim Asesor SD dan SMP.

5. Kegiatan Melaksanakan Pembinaan SMP, SMP Terbuka, Satu Atap

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.761.150.100,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.651.586.200,- (93,78%). Output kegiatan adalah Rakor Tim Teknis Kab/Kota, Workshop Penguatan Guru Ekstrakulikuler di Jawa Barat, Workshop

(3)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-3 6. Kegiatan Peningkatan Budaya Literasi Siswa di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.6.824.541.250,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.6.638.005.500,- (97,27%). Output kegiatan adalah Rakor dengan Kab/Kota, Sosialisasi Program Literasi bagi sekolah Leader, Pembentukan Tim Literasi Kab/Kota, Penyusunan Bahan Budaya Literasi, Evaluasi Program Budaya Literasi Siswa, Penganugrahan Budaya Literasi Siswa.

7. Kegiatan Melaksanakan Pembinaan Sekolah Swasta Jenjang Pendidikan Dasar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.888.103.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.791.880.000,- (89,17%). Output kegiatan adalah Rapat koordinasi dengan kab/kota, Implementasi MBS, Penguatan Kompetensi Pengawas, Pembinaan BMPS Tingkat Provinsi.

8. Kegiatan Verifikasi Pemberian BOS Pendidikan Dasar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp Rp.1.751.302.500,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.698.041.500,- (96,96%). Output kegiatan adalah Rakor Tim Manajemen BOS Kab/Kota, Sosialisasi dan publikasi program BOS di Surat Kabar, Workshop

Penguatan Kemampuan Guru/Operator (SD) dalam pengelolaan dana BOS di sekolah, Workshop Penguatan Kemampuan Guru/Operator (SMP) dalam pengelolaan dana BOS di sekolah, Workshop Penguatan Kemampuan Pengawas dalam pengelolaan dana BOS di sekolah, Terlaksananya Lomba Tata Kelola BOS, Monitoring, Verifikasi dan Evaluasi Program BOS.

9. Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS Daerah Terpencil

(4)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-4 10. Kegiatan Perumusan Bahan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi

Peningkatan Akses Transportasi Sekolah Di Daerah Terpencil

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.191.500.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.179.243.000,- (93,59%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi dengan Biaya Terjangkau. Outcome

Tersedianya Dokumen sebagai Bahan Rekomendasi bagi Kebijakan serta Meningkatnya akses transportasi sekolah di Jawa Barat, dalam rangka menurunnya Angka Putus Sekolah Jenjang Dasar.

2) Program Pendidikan Menengah dan Tinggi

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui 21 (dua puluh satu) kegiatan dan 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.99.551.699.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.73.956.159.184,- atau 74,29%. Outcome dari program ini diantaranya: menurunnya angka putus sekolah jenjang menengah; meningkatnya daya tampung siswa SMA/SMK/MA; menurunnya angka putus sekolah jenjang menengah; serta meningkatnya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi SMA/SMK/MA Swasta sebanyak 541 ruang, serta SMA/SMK Negeri 162 ruang.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Evaluasi Kerjasama Bidang Pendidikan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- (100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi dengan biaya terjangkau. Outcome

kegitan adalah Tersedianya Dokumen awal sebagai bahan Rekomendasi Keberlanjutan MoU dan Kebijakan Bidang Pendidikan.

2. Kegiatan Perumusan Bahan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi Pengelolaan Pendidikan Menengah (SMA dan SMK)

(5)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-5

kebijakan pengelolaan pendidikan menengah dalam rangka menurunya angka putus sekolah jenjang menengah.

3. Kegiatan Memperkuat 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMA

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.884.890.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.566.085.000,- (63,97%). Output kegiatan adalah Supervisi keterlaksanaan 8 SNP, Pelaksanaan Karakter Budaya Bangsa (KBB).

4. Kegiatan Perumusan Bahan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi Pendidikan Terjangkau Bagi Anak-anak, Buruh, dan TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- (100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi dengan biaya terjangkau. Outcome

kegitan adalah Tersedianya Dokumen awal sebagai bahan Rekomendasi bagi kebijakan pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI dalam rangka menurunnya angka putus sekolah jenjang menengah.

5. Kegiatan Boarding School SMK Berbasis Pesantren

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.5.239.696.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.3.079.495.000,- (58,77%). Output kegiatan adalah terlaksananya Boarding School berbasis pesantren.

6. Kegiatan Pemberdayaan MGMP Kejuruan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.911.465.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.819.212,000,- (89,88%). Output kegiatan adalah Workshop MGMP Kejuruan, Workshop Bursa Kerja Khusus, Workshop Pengembangan Kurikulum Kejuruan dan kurikulum Muatan Lokal.

7. Kegiatan Pembangunan Unit Sekolah Baru SMA

(6)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-6

Pembangunan USB SMA/SMK, Terlaksananya Pembangunan USB SMA/SMK, Pemantauan Pelaksanaan.

8. Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Siswa SMK di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 893.440.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.820.400.000,- (91,81%). Output kegiatan adalah Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK di Jawa Barat, Diklat LOKS, Diklat Kepramukaan.

9. Kegiatan Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.26.527.048.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.25.100.140.300,- (94,62%). Output kegiatan adalah Dokumen Rencana Pembangunan USB, Dokumen Rancang Bangunan USB SMA/SMK, Lelang Pembangunan USB SMA/SMK, Terlaksananya Pembangunan USB SMA/SMK, Pemantauan Pelaksanaan.

10.Kegiatan Pelaksanaan Akreditasi SMA/SMK Negeri dan Swasta di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.695.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.651.894.000,- (97,46%). Output kegiatan adalah pelaksanaan Akreditasi SMA dan SMK.

11.Kegiatan Pelaksanaan Beasiswa Perguruan Tinggi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.583.455.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.94.370.000,- (3,65%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Beasiswa, Penyusunan Pedoman Beasiswa, Penjelasan Beasiswa, Pembekalan Beasiswa, Monitoring dan Evaluasi.

12.Kegiatan Pelaksanaan Verifikasi Bantuan Sarpras dan Pengadaan Lahan Perguruan Tinggi

(7)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-7

PTS, Penyusunan Pedoman Bantuan SAPRAS, Fasilitasi Pengadaan Lahan Perguruan Tinggi, Verifikasi Bantuan SAPRAS, Monitoring Bantuan SAPRAS.

13.Kegiatan Pengelolaan PMU Jenjang SMK/SMA/MA Se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.250.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.2.213.096.254,- (98,36%). Output kegiatan adalah Pendataan sekolah dan siswa SMK/SMA/MA Sosialisasi/Koordinasi Pengelolaan BPMU, Pendampingan Pengelola BOS Provinsi, Monitoring dan Evaluasi BOS.

14.Kegiatan Verifikasi KKN Tematik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.848.927.500,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.0,- (0,00%). Output kegiatan adalah Sosialisasi KKN Tematik, Penyusunan Juknis KKN Tematik, Bintek KKN Tematik, Pelepasan peserta KKN Tematik.

15.Kegiatan Verifikasi Bantuan Sarana dan Prasarana SMK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.467.860.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.401.275.000,- (85,77%). Output kegiatan adalah Bimtek peralatan praktek belajar, Workshop Penyusunan Pedoman Standarisasi.

16.Kegiatan Verifikasi Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA/MA dan SMK di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.749.502.500,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.783.793.000,- (44,80%). Output kegiatan adalah Bimtek pemberian bantuan hibah pembangunan RKB SMA dan SMK, Verifikasi pemberian bantuan Hibah pembangunan RKB SMA dan SMK, Monitoring Pemberian bantuan hibah pembangunan RKB SMA/MA dan SMK.

17.Kegiatan Pengembangan Karakter Budaya Bangsa (KBB) dan Supervisi Keterlaksanaan 8 SNP

(8)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-8 18.Kegiatan Melaksanakan Pembinaan Sekolah Swasta Jenjang

Pendidikan Menengah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.940.110.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.698.001.000,- (74,25%). Output kegiatan adalah Pendataan SMA/SMK Swasta di Jawa Barat, RAKOR BMPS, Workshop peningkatan mutu Wakasek Kesiswaan SMA Swasta dan Kaprog SMK Swasta.

19.Kegiatan Pendataan Untuk Pemberian Beasiswa Asal Jawa Barat di Mesir

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.152.715.000,- (76,36%). Output kegiatan adalah Pendataan mahasiswa asal Jabar di Mesir.

20.Kegiatan Pendidikan Dasar Kepemimpinan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.4.953.875.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.3.733.890.000,- (75,37%). Output kegiatan adalah Pembinaan kesiswaan siswa SMA/SMK Negeri dan swasta.

21.Kegiatan Peningkatan Mutu dan Kompetensi Siswa SMA/SMK Magang di Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.4.552.500.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.402.772.000,- (8,85%). Output kegiatan adalah teridentifikasinya siswa magang diluar negeri.

22.Kegiatan Penyelenggaraan Kreativitas Inovasi SMK (Epitek) LKS, O2SN, FLS2N

(9)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-9 23.Kegiatan Penyelenggaraan LKS, O2SN, OSN, Lomba Bahasa (Inggris

dan Indonesia), FLS2N dan Galaksi di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.3.963.400.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.3.776.060.050,- (92,27%). Output kegiatan adalah Kesiswaan (OSN,O2SN,FLS2N), Lomba Bahasa (Inggris dan Indonesia) dan Galaksi di Jawa Barat.

24.Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Digital Smart School (Jabar Menghafal)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.970.750.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.886.615.000,- (91,33%). Output kegiatan adalah Terwujudnya sekolah yang berbasis IT.

3) Program Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui 5 (lima) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp6.218.985.750,- dan realisasi anggaran sebesar Rp5.446.630.669,- atau 87,58%. Outcome dari program ini diantaranya: meningkatnya pelayanan pendidikan anak usia dini; meningkatnya lembaga pendidikan usia dini; meningkatnya pelayanan pendidikan nonformal; serta meningkatnya kompetensi masyarakat melalui lembaga kursus pendidikan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Apresiasi PTK Paudni Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.116.750.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.083.563.669,- (97,03%). Output kegiatan adalah Apresiasi PTK PAUDNI Tk Nasional, Sosialisasi untuk apresiasi PTK PAUDNI Tk Provinsi, Pemusatan Latihan (TC) apresiasi PTK PAUDNI Tk Nasional, Apresiasi PTK PAUDNI Tk Nasional.

2. Kegiatan Meningkatkan Layanan Pendidikan Masyarakat

(10)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-10

program pendidikan, pendataan dikmas, bimbingan teknis penyelenggaraan Kf, Bimbingan teknis penyelenggaraan Kun, Bimbingan teknis KBU, Pelaksanaan Hari Aksara Internasional (HAI), Visitasi dan Monev program Dikmas, Bimbingan Teknis penyelenggaraan SAPRAS, Lomba keteladanan lembaga Dikmas.

3. Kegiatan Pengembangan Layanan PAUD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.169.480.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.739.593.500,- (80,18%). Output kegiatan adalah Pendataan Lembaga PAUD di Jawa Barat, Sosialisasi kurikulum 2013 PAUD,Orientasi Teknis Pengelola PAUD, Orientasi Teknis Pendidik KOBER, Orientasi Teknis Pendidik Satuan PAUD sejenis (SPS), Orientasi Layanan PAUD inklusi, Orientasi teknis pendidik TK Non Pembina, Evaluasi Kinerja PAUD di Jawa Barat, Visitasi dan Monev Bantuan.

4. Kegiatan Pelaksanaan Ban-Pnfi Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.336.375.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.332.395.000,- (98,82%). Output kegiatan adalah terlaksananya rakor BAN-PNFI.

5. Kegiatan Peningkatan Layanan Kursus dan Kelembagaan Mendukung Wirausaha Baru di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.876.918.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.841.017.000,- (95,91%). Output kegiatan adalah Lomba lembaga kursus berprestasi Binwil pengelola Lembaga Kursus, Pendataan Lembaga Kursus dan Kelembagaan, Ortek Pengelola lembaga kursus.

4) Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

(11)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-11 a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Untuk Siswa Daerah 3T Melalui Layanan Khusus di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.4.844.220.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.3.778.970.000,- (78,01%). Output kegiatan adalah Sosialisasi ADEM untuk siswa daerah 3T, Seleksi calon siswa ADEM, Sosialisasi ADEM untuk orang tua,

Workshop ADEM untuk siswa, Bimtek siswa ADEM, Workshop Advokasi pembelajaran guru bagi siswa cerdas istimewa ADEM untuk siswa 3T.

2. Kegiatan Meningkatkan Sarana dan Prasarana SLB Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.7.825.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.6.648.876.000,- (84,97%). Output kegiatan adalah peningkatan SAPRAS SLBN, Monitoring dan Evaluasi.

3. Kegiatan Percepatan Capaian APK/IPM Sekolah Menengah Melalui PLK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.5.769.559.789,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.4.162.495.000,- (72,15%). Output kegiatan adalah Rakor penyelenggaraan Sekolah Lapas Anak melalui APK, Pembentukan Tim Teknis,

Workshop penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan, rakor pendataan siswa, sosialisasi penyelenggaraan PKPLK di Lapas, Workshop Advokasi Penyelenggaraan.

4. Kegiatan Pengembangan, Peningkatan Kompetensi dan Promosi Siswa PK/PLK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.431.271.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.2.386.290.000,- (98,15%). Output kegiatan adalah Penyelenggaraan OSN, O2SN,FLS2N, Penyaluran Bangub untuk siswa SLBN di Jabar.

5. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Kualifikasi, Kesejahteraan, Penghargaan dan Perlindungan Bagi Pendidik dan Tenaga Pengajar

(12)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-12

Rp.31.510.265.000,- (94,16%). Output kegiatan adalah Workshop/FGD persiapan LKS,Workshop Program inklusi, Bimtek pembinaan karir guru non PNS di 2 wilayah, Bimtek Pembinaan karir TAS TU, Bimtek operator DAPODIK, Bimtek guru pendidikan Inklusi di 2 wilayah.

6. Kegiatan Pengembangan, Kurikulum dan Penilaian PK/PLK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.451.339.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.2.367.846.000,- (96,59%). Output kegiatan adalah Workshop penyusunan Kurikulum PKPLK, Sosialisasi Kurikulum PLPLK.

7. Kegiatan Pengadaan 3 USB SLBN di 25 Kab/Kota di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.11.845.893.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.7.454.301.000,- (62,93%). Output kegiatan adalah hasil konsultan perencana, pengadaan konstruksi, jasa konsultan pengawasan, pembelian tanah/lahan untuk USB, Evaluasi.

8. Kegiatan Revitalisasi 38 SLBN di 25 Kab/Kota di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.18.349.237.600,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.17.335.665.250,- (94,48%). Output kegiatan adalah jasa konsultan perencana, pengadaan jasa konstruksi, jasa konsultan pengawasan, evaluasi.

5) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui 17 (tujuh belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.42.568.328.942,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.39.124.795.408,- atau 91,91%. Outcome dari program ini yaitu meningkatnya sekolah terakreditasi.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Bimbingan Teknis Sertifikasi Guru SLB di Jawa Barat

(13)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-13

Angkatan, Bimbingan Teknis PKG dan PKB 2 Angkatan, Bimbingan Teknis KTI (Karya Tulis Ilmiah) 3 Angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan global, dengan meningkatkan dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas pendidika dan tenaga kependidikan yang akan berpengaruh positif pada kinerja, profesionalisme, mempertinggi harkat dan martabat pendidik dan tenaga kependidikan, serta memperkuat rasa persatuan kesatuan bangsa melalui jalur pendidikan.

2. Kegiatan Menyelenggarakan Peningkatan Mutu dan Melatih Pendidik Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.486.441.000,- realisasi anggaran Rp.1.486.246.000,- atau sebesa 99,99%. Output kegiatan adalah Pelatihan penulisan modul bahan ajar, Pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK, Penyusunan Modul Bahan Ajar. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya manajemen pelayanan pendidikan kejuruan pada 27 Kab/Kota di Jawa Barat.

3. Kegiatan Seleksi Pendidik dan Tenaga kependidikan SMA/SMK Berprestasi Tahun Anggaran 2016

(14)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-14

Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kualitas Pendidik dan Tenaga

Kependidikan di Jawa Barat.

4. Kegiatan Sistem Informasi Manajemen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.122.600.000,- realisasi anggaran Rp.1.098.052.800,- atau sebesar 97,81%. Output kegiatan adalah Sosialisasi Program Pendataan, Bimbingan Teknis Dapodikdas dan Dapodikmen, Rapat Koordinasi Pendataan Pendidikan Dengan Kemenag, Pemberdayaan Data Pokok Pendidikan Melalui Sistem Pembelajaran, Cetak Buku Saku Profil dan Statistik Pendidikan Tahun 2015/2016, Burning CD/DVD Profil dan Statistik Pendidikan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan/informasi data pendidikan di Jawa Barat.

5. Kegiatan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Kesenian Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.884.095.000,- realisasi anggaran Rp.827.624.504,- atau sebesar 93,61%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Workshop

Pengembangan Model Pelatihan Guru Bahasa dan Sastra Sunda, Terlaksananya

Workshop Pengembangan Model Pelatihan Guru Bahasa dan Sastra Cerbon– Dermayu, Terlaksananya Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa dan Sastra Sunda dan Cirebon–Dermayu jenjang TK, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se–Jawa Barat, Terlaksananya Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Kesenian Daerah, Terlaksananya Evaluasi Pasca Kegiatan Diklat.

Outcome kegiatan adalah Meningkatnya sekolah terakreditasi.

6. Kegiatan Ujian Nasional (UN) Pendidikan Dasar dan Menengah di Jawa Barat

(15)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-15

Terlaksanya Pemusnahan Sisa Ijazah / Rusak, Terlaksanya Evaluasi hasil Ujian Sekolah SD/MI/SDLB/Paket A/ULA. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Kualitas Pendidikan di Jawa Barat.

7. Kegiatan Revitalisasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.778.250.000,- realisasi anggaran Rp.2.762.267.570,- atau sebesar 99,42%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan, peningkatan Mutu TPK melalui Revitalisasi TPK. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Kompetensi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di Jawa Barat.

8. Kegiatan Pemutakhiran Inventarisasi Asset SMA/SMK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.393.225.000,-realisasi anggaran Rp.1.236.336.750,- atau sebesar 88,74%. Output kegiatan adalah Data hasil inventarisasi P3D Lanjutan. Outcome kegiatan adalah Peningkatan Mutu Pendidikan SMA/SMK.

9. Kegiatan Melatih dan Meningkatkan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.408.377.000,-realisasi anggaran Rp.1.720.151.700,- atau sebesar 71,42%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk 11 Jenis Pelatihan (Persiapan Kegiatan Pelatihan, Workshop Program Pelatihan PTK Guru SLB, Pelatihan Pelatihan Resource Center Inklusif, Pelatihan Penyelenggaraan inklusif, Sosialisasi Program, Pelatihan Kursus mahir dasar (KMD) Kepramukaan Kepala Sekolah SLB 2 Angkatan, Pelatihan Kursus mahir dasar (KMD) Kepramukaan Guru SLB 2 Angkatan, Pelatihan Guru SLB Bidang Studi IPA, Pelatihan Guru SLB Bidang Studi Matematika, Pelatihan Guru SLB Bidang Studi Kesenian, Pelatihan Guru SLB Bidang Studi Penjas).Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Dana APBD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.

10. Kegiatan Melatih dan Meningkatkan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan Tahun Anggaran 2016

(16)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-16

atau sebesar 99.92%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan dan peningkatan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan dan Pemahanan terhadap 8 SNP (Pelatihan Pengembangan Pembelajaran dan Standar Penilaian bagi Guru SMA, SMK, Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala dan Pengawas Sekolah, Pelatihan Aktualisasi Diri Mata Pelajaran Kepramukaan, Sosialisasi Pelatihan Pembelajaran Berbasis STEM, Training Of Trainer (TOT) Pembelajaran Berbasis STEM).Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Jumlah Guru yang paham tentang Standar Proses dan Standar Penilaian, Meningkatnya Kompetensi, Profesioanlisme Pendidik dan tenaga kependidikan.

11. Kegiatan Pengembangan Mutu Pendidikan di Bantaran Sungai Citarum Tahun Anggaran 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.985.637.500,-realisasi anggaran Rp.1.927.010.750,- atau sebesar 97,05%. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi/Sosialisasi, Pelatihan Pembelajaran Lingkungan Hiduo (Peduili Citarum Bestari), Evaluasi Program, Lomba Sekolah Berwawasan Lingkungan (Peduli Citarum Bestari).

Outcome kegiatan adalah Meningkatkan profesionalisme guru di sepanjang

bantaran sungai Citarum Jawa Barat.

12. Kegiatan Melatih Meningkatkan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kejuruan Produktif

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.789.256.000,-realisasi anggaran Rp.1.786.539.700,- atau sebesar 99,85%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Kegaiatan Melatih Meningkatkan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kejuruan Produktif. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan.

13. Kegiatan Memilih Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2016

(17)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-17 14. Meningkatkan dan Pengembangan Asrama Bina Siswa SMA Plus

Cisarua

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.5.900.000.000,-realisasi anggaran Rp.5.732.552.665,- atau sebesar 97,16%. Outcome kegiatan adalah Terlayaninya, Terlindunginya dan Tersantuninya PMKS dalam Pemenuhan Kebutuhan Hidup.

15. Kegiatan Publikasi Program Unggulan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.890.540.000,-realisasi anggaran Rp.1.836.588.150,- atau sebesar 97.15%. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Sasaran Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

16. Kegiatan Peningkatan Mutu Perencanaan Pelatihan Program Kebutuhan Khusus Bagi Guru Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.778.550.000,-realisasi anggaran Rp.569.211.500,- atau sebesar 73,11%. Output kegiatan adalah Bahan Pelatihan Guru Program Kebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Barat. Outcome

kegiatan adalah Meningkatkan kualitas Perencanaan Pelatihan bagi Guru Program Kebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Barat.

17. Kegiatan Revitalisasi Forum KKG, MGMP dan Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal di Jawa Barat Tahun Anggaran 2016

(18)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-18 4.2. Urusan Kesehatan

Indeks Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016 sebesar 81,05% dan Angka Harapan Hidup Saat Lahir (AHH) sebesar 72,68% dengan perhitungan Metode Baru (forecast). Pada tahun 2016 Ratio Kematian Ibu sebesar 86,97/100.000 KH menurut sumber data cakupan laporan Kabupaten/Kota Tahun 2016. Sedangkan Angka Kematian Bayi menurut Survey Data Kesehatan Indonesia (SDKI 2012) sebesar 30/1.000 KH. Selain itu, urusan yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah adalah peningkatan pelayanan kesehatan melalui penyediaan dana untuk pembangunan sarana kesehatan, pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit menular.

1) Program Promosi Kesehatan

Program Promosi Kesehatan memiliki indikator presentase PHBS rumah tangga > 50% dan prosentase desa siaga aktif yang pencapaiannya pada tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu 56,03% untuk cakupan PHBS rumah tangga dan desa siaga aktif sebesar 94,9%. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melalui 3 (tiga) kegiatan, dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar melalui 1 (satu) kegiatan dan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat melalui 1 (satu) kegiatan serta Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan melalui 1 (satu) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.6.445.634.075,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.5.766.253.969,- atau 89,46%. Outcome program: meningkatnya prosentase kabupaten kota dengan cakupan PHBS Rumah Tangga > 50%, Cakupan Desa Siaga sebesar Aktif, Tempat Pengelolaan Sampah di Asrama Haji Embarkasi menjadi memenuhi syarat / dari yang tadinya 50 % menjadi 80 %, meningkatnya jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan STBM di 27 Kab/Kota, pencemaran lingkungan sesuai standar kesehatan terkendali hingga 75%).

a. Pelaksanaan Program

(19)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-19

keg, melalui radio di 26 kab, talkshow di tv 1 kali, 750 buku krida SBH, 35 bh desain grafis. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya pembinaan PHBS RT di seluruh kab/kota prosentase kab/kota dengan cakupan PHBS RT di atas 55%.

2. Kegiatan Promosi Kesehatan RS Pameungpeuk

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.714.632.875,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.675.432.575,- atau 94,51%. Output kegiatan adalah 12 kali

workshop/penyuluhan; 1 paket cetakan, 1 paket running text, 1 paket labeling RS, 1 paket billboard; 1 kali pertemuan penyusunan branding concept.

Outcome kegiatan adalah Terlaksananya penyuluhan dan workshop;

terlaksananya promosi kesehatan melalui media cetak, visual elektronilk, labeling RS dan billboard; terlaksananya pertemuan mengenai Branding Concept RS Pameungpeuk.

3. Kegiatan Peningkatan penyebarluasan informasi Kesehatan Jiwa

dan NAPZA Pada Masyarakat

Kegiatan Peningkatan penyebarluasan informasi ksehatan jiwa dan Napza Pada Masyarakat, yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.518.309.200,- dan realisasi anggaran Rp.494.541.600,- (95,41%). Output Kegiatan adalah Tersedinya mug berlabel RSJ sebanyak 200 Buah, Tersedianya X-Banner sebanyak 15 Buah, Spanduk sebanyak 10 Buah, Poster sebanyak 1 keg, Terselenggaranya promosi iklan dimedia elektronik TV selama 1 tahun, Leaflet sebanyak 1 kegiatan, Dialog Interktif sebanyak 1 Kegiatan, Kalender dinding 2016 sebanyak 160 buah, kalender meja 2016 sebanyak 100 buah, Kalender Dinding 2017 sebanyak 100 Buah, Kalender Duduk 2017 sebanyak 145 buah, Buku saku sebanyak 100 Buah, tersedianya anggaran untuk jasa konsultan sebanyak 1 kegiatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa dan Napza.

4. Kegiatan Implementasi Kabupaten/Kota Sehat Siaga

(20)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-20 5. Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, , dengan alokasi anggaran sebesar Rp.752.680.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.539.202.609,- atau 71,64%. Output kegiatan adalah dokumen laporan pembinaan desa siaga aktif; dokumen laporan evaluasi di 10 kabupaten prioritas; dokumen laporan identifikasi jejaring forum bidang kesehatan; dokumen laporan identifikasi dan maping ormas, LSM dan Media; dokumen laporan identifikasi tokoh masyarakat; dokumen laporan orientasi Motivator kesehatan Ibu dan Anak (MKIA); dokumen laporan penguatan forum.

Outcome kegiatan adalah Cakupan pemberdayaan masyarakat malalui

desa/kelurahan siaga aktif.

6. Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.712.500.000,- (Tujuh ratus dua belas ribu lima ratus ribu rupiah) dan realisasi sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.657.664.500,- dengan capaian keuangan sebesar 92,3% dan capaian fisik sebesar 95,78%. Output kegiatan adalah terealisasinya Honorarium pengadaan barang dan jasa, Belanja ATK, Belanja jasa penerangan, Belanja jasa profesi untuk penyuluhan kesehatan, Belanja cetakan/leaflet, Belanja penggandaan dokumen, Belanja makan dan minum kegiatan penyuluhan kesehatan, Belanja pengadaan konstruksi fisik/bangunan (Billboard). Outcome terlaksananya kegiatan promosi kesehatan rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

b. Permasalahan Program Promosi Kesehatan

(1) Untuk kegiatan Reflikasi Emas tidak dilaksanakan dikarenakan jadwal pelaksanaan bersamaan dengan kejadian banjir bandang di Kab Garut. Kegiatan Reflikasi Emas ini melibatkan Ormas, LSM bidang kesehatan serta tokoh masyarakat dengan kegiatan jejaring permasalahan kesehatan. (2) Inkonsistensi alokasi sumber daya dan anggaran promkes kabupaten kota

(21)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-21 c. Solusi Program Promosi Kesehatan

(1) Mengoptimalkan alokasi dana desa untuk kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) sesuai Permendes No. 5 Tahun 2015, meningkatkan peran dunia usaha dan organisasi masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat.

2) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program Pengembangan Lingkungan sehat memiliki indikator persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang berkualitas sebesar 64,42% dan persentasi penduduk yang menggunakan jamban sehat 66,89%. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melalui 5 (lima) kegiatan, dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar melalui 1 (satu) kegiatan, Dinas Kesehatan melalui 2 (dua) kegiatan dan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat melalui 1 (satu) kegiatan serta Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan melalui 1 (satu) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.4.028.250.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.661.282.519,- atau 90,89%. Outcome: Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat; Pengelolaan sanitasi lingkungan melalui sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan di Sasaran Prioritas Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.422.171.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.370.394.500,- atau 87,74%. Output kegiatan adalah 3 dokumen kesepakatan; 7 dokumen hasil perjalanan Dinas pada kegiatan pengawasan kualitas kesehatan lingkungan di sasaran prioritas provinsi. Outcome kegiatan adalah bertambahnya Kab/Kota yang melakukan pembinaan TTU; bertambahnya Kab/Kota yang melakukan pembinaan terhadap TPM; Bertambahnya Kab/Kota yang melaksanakan kegiatan Citarum Bestari.

2. Kegiatan Penguatan STBRN Dalam Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

(22)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-22

Sanitasi. Outcome kegiatan adalah jumlah kab/kota yang melaksanakan STBM.

3. Kegiatan Pengelolaan Kesehatan Lingkungan RSUD AL IHSAN Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.500.000.000,- (Satu miliar lima ratus ribu rupiah) dan realisasi sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.1.401.854.769,- dengan capaian keuangan sebesar 93,48% dan capaian fisik 95,78%. Output kegiatan adalah terealisasinya Pengangkutan sampah umum, Pengangkutan sampah medis, Belanja jasa uji laboratorium/uji sampling, Belanja jasa pembersihan, pengendalian hama (Pest Control) dan fumigasi, Belanja pemeliharaan halaman taman/pekarangan

Outcome terkendalinya penyehatan lingkungan RSUD Al Ihsan sesuai dengan

standar kesehatan.

4. Kegiatan Penyelenggaraan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit Jiwa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.399.735.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.254.963.750,- (89,66%). Output Kegiatan adalah Tersedianya alat kebersihan dan bahan kebersihan 1 paket, tabung pemadam kebakaran sebanyak 60 tabung, bahan baku bangunan 1 kegiatan, Bibit pohon/tanaman 2 kegiatan, pupuk sebanyak 2 kegiatan, pengemasan/ 2 set, jasa uji laboratorium/sampling 1 paket, pest control 1 kegiatan, pemeliharan IPAL 1 kegiatan, pemeliharaan bak air bersih dan torn 1 kegitan, pembuatan sumur resapan 1 kegiatan, pemeliharaan filter air bersih 15 filter, penutupan gravel 1 kegiatan, pembuatan biopori 1 kegiatan, jasa pemusnahan obat kadaluarsa 1 kegiatan, pemeliharaan pagar keliling IPAL, perbaikan pintu TPS 1 kegiatan, pengadaan lemari Es 1 kegiatan, pengadaan alat uji emisi 1 buah, pengadaan sirine 1 paket, pengadaan tissue premium facial 1 kegiatan, pengadaan dispenser tissue 1 kegiatan, pengadaan hand soap Sebanyak 1 Kegiatan.

Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit.

5. Kegiatan Peningkatan Akses AMPL

(23)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-23

koordinasi akses AMPL di empat wilayah BKPP dan terpasilitasinya Kab./Kota untuk akses AMPL. Outcome kegitan adalah meningkatnya koordinasi antar OPD untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum.

b. Permasalahan dan Solusi 1. Permasalahan

(1) Alokasi anggaran belum dapat memenuhi semua tugas pokok yaitu dalam hal pengawasan kualitas lingkungan prioritas provinsi, seperti pengawasan kualitas lingkungan industri di daerah perbatasan, peningkatan kapasitas tenaga dalam pengambilan dan pemeriksaan sampel lingkungan, audit kesehatan lingkungan di lokasi terbatas dan pengembangan wilayah sehat. Dan adanya efisiensi biaya (dana APBN tahun 2016 yang mengalami efisiensi biaya);

(2) Kapasitas tenaga pengelola kesehatan lingkungan di provinsi terbatas jumlah dan kompetensinya, mengingat banyaknya program dan kegiatan yang harus dilaksanakan. Keterbatasan tenaga di tingkat provinsi terutama pada tenaga teknis, sehingga tidak sebanding dengan program dan kegiatan yang ada);

(3) Pedoman, Peraturan, Juklak dan Juknis yang masih terbatas;

(4) Peran koordinasi antar sektor dan pelibatan peran non pemerintahan yang masih harus ditingkatkan.

2. Solusi

Kab/Kota agar melaksanakan pengawasan terhadap tempat umum, tempat pengelolaan makanan daan melaporkan hasil kegiatan sesuai format yang telah disepakati dalam pertemuan tentang kualitas penyehatan lingkungan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Jabar setiap triwulan. Apabila terjadi kasus keracunan pangan di kab/kota agar segera melaporkannya ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat beserta hasil investigasi. Seksi penyehatan lingkungan Kabupaten/Kota agar melaksanakan Sosialisasi e–monev HSP kepada petugas Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.

3) Program Pelayanan Kesehatan

(24)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-24

Daerah Al-Ihsan melalui 9 (sembilan) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.571.008.222.045,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.452.654.760.551,- atau 79,27%. Outcome: meningkatnya perlindungan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak, dan masyarakat resiko tinggi untk gerakan penyelamatan masa depan; meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; meningkatnya pelayanan komprehensif gangguan mental, Terciptanya sistem pembiayaan kesehatan masyarakat; meningkatnya kualifikasi Rumah Sakit Provinsi; tersedianya kebijakan, standar pelayanan kesehatan provinsi. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini diantaranya adalah keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat pembangunan fisik sehingga pada tahun 2016 rencana pengadaan harus dipersiapkan dengan matang. Outcome kegiatan adalah tercapainya Indikator Program Gizi Masyarakat dan menurunnya prevalensi gizi buruk menjadi 0.65%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pencegahan Kurang Gizi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.592.922.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.529.513.000,- atau 89,31%. Output kegiatan adalah 1 dokumen kesepakatan dan RTL 27 Kabupaten/Kota; 1 dokumen kesepakatan dan RTL

Workshop 10 langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di Kab/Kota; 1 dokumen kesepakatan dan RTL pendampingan cakupan indikator pembinaan Gizi di 10 Kab/Kota; 1 dokumen laporan dan RTL pendampingan surveilans Gizi 10 Kabupaten Fokus; 1 dokumen kesepakatan dan RTL 27 Kab/Kota. Outcome

kegiatan adalah penurunan ratio kematian Ibu dan Bayi penurunan prevalensi gizi buruk.

2. Kegiatan Dukungan Pelayanan Kesehatan di RS Pameungpeuk

(25)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-25 3. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus

(26)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-26

pelaksanaan UKP di Puskesmas; terlaksananya bantuan teknis pengampu PTRM di 12 sarana PTRM Kab/Kota; Terlaksananya undangan Kab/Kota.

4. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, denga alokasi anggaran sebesar Rp.843.831.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.627.500.900,- atau 74,36%, dengan Output kegiatan adalah dokumen monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi; adanya 1 laporan kegiatan kesehatan Ibu dan Bayi; adanya 1 dokumen monitoring dan evaluasi oleh Dinkes Provinsi ke RS dan Dinkes Kab/Kota; adanya 1 laporan kegiatan monitoring dan evaluasi oleh Dinkes Provinsi ke RS dan Dinkes Kab/Kota; adanya 1 dokumen pertemuan konsolidasi antara Dinkes Provinsi dan Kab/Kota serta Rs Provinsi/Kab/Kota; adanya 1 dokumen pembinaan dan pengawasan Dinas, RS Pemerintah, TNI, Polri dan Swasta; adanya 1 dokumen pertemuan dan monitoring dan evaluasi PPI di RSUD; adanya 1 laporan kegiatan pertemuan kolaborasi PONED dan PONEK; adanya 1 dokumen evaluasi kesiapan RS dalam melaksanakan Akreditasi Versi 2012; adanya 1 dokumen pertemuan tenaga kesehatan tim terapi gizi dari Kab/Kota; dan Outcome

kegiatan adalah terlaksanakanya kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi; terlaksananya kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi oleh Dinkes ke RS Kab/Kota; terlaksananya kegiatan pertemuan konsolidasi antara Dinkes Provinsi dan Kab/Kota serta RS Provinsi/Kab/Kota; terlaksananya kegiatan pembinaan dan pengawasan Dinas Kab/Kota, RS Pemerintah, TNI/Polri dan swasta; terlaksananya kegiatan pertemuan peningkatan kemampuan SDM RS pemerintah di Kab/Kota; terlaksananya kegiatan pertemuan dan monitoring evaluasi PPI di RSUD; terlaksananya kegiatan pertemuan kolaborasi PONED dan PONEK; terlaksananya kegiatan evaluasi kesiapan RS dalam pelaksanaan Akreditasi Versi 2012; terlaksnakanya kegiatan pertemuan tenaga kesehatan Tim terapi gizi dari Kab/Kota.

5. Kegiatan Pelayanan Kepada Masyarakat Miskin Jawa Barat di RS Pameungpeuk

(27)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-27

jalan 500 orang rawat jalan 500 orang rawat jalan dan 1500 jiwa rawat inap di RS Pemeungpeuk; terpenuhinya kebutuhan operasional meliputi, jasa operasional, belanja obat paten, balanja laboratorium 1 tahun, belanja obat dental/gigi 1 tahun, belanja bahan makanan dan minuman pasien 1 tahun.

Outcome kegiatan adalah terlayaninya pelayanan kesehatan bagi masyarakat

miskin di Jawa Barat yang belum terjamin oleh BPJS di RS Pameungpeuk.

6. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja Yang Prima dan Komprehensif

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.398.037.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.151.508.000,- atau 38,06%. Output kegiatan adalah dokumen kegiatan pertemuan surveilians; dokumen sosialisasi buku pedoman rujukan pelayan kerja; dokumen kegiatan pertemuan sosialisasi pelayanan lingkungan kerja; 1 paket bahan cetakan (Leaflet) untuk penyuluhan; 1 dokumen kegiatan surveilans di Kab/Kota; 1 dokumen sosialisasi buku materi penyuluhan; 1 dokumen pertemuan mengenai penyuluhan program kerja di perusahaan formal dan informal; 1 dokumen sosialisasi pelayanan kesehatan kerja; 1 dokumen laporan penyuluhan kesehatan kerja di perusahaan formal dan informal; 1 dokumen pengadaan billvoard untuk promosi kesehatan kerja.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan kesehatan kerja di Provinsi

Jawa Barat.

7. Kegiatan Gerakan Penyelamatan Masa Depan (Gema Mapan) Melalui Usaha Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.442.392.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.365.390.549,- atau 82,59%. Output kegiatan adalah 1 dokumen kesepakatan dan RTL 27 Kab/Kota; 5 dokumen kesepakatan dan RTL 27 Kab/Kota; 27 dokumen kesepakatan dan RTL 27 Kab/Kota. Outcome kegiatan adalah penurunan rasio kematian ibu dan bayi.

8. Kegiatan Pembinaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Lansia

(28)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-28

pertemuan perencanaan terpadu; 5 dokumen laporan pertemuan perencanaan terpadu; 1 dokumen laporan orientasi dan penguatan jejaring tatalaksana KTA/P; 1 laporan pertemuan. Outcome kegiatan adalah kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan pemantapan perencanaan program KIA, Kespro dan KB melalui PTKIA di tingkat Provinsi; kesepakatan dan rencana tindak lanjut pemantapan perencanaan program KIA, Kespro dan KB melalui PTKIA di 5 Kab/Kota; kesepakatan dan rencana tindak lanjut penguatan jejaring kemitraan dan penanganan kasus tatalaksana kekerasan terhadap anak dan perempuan (KTA/P); terlaksananya pertemuan koordinasi dan konsolidasi antara pemerintah daerah (Dinkes), perguruan tinggi dan organisasi profesi kesehatan di Provinsi; kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan pengembangan SDIDTK untuk 27 Kab/Kota dan LP/LS terkait di Provinsi; Kesepakatan dan rencana tindak lanjut pertemuan pemantapan pengelolaan program lansia di tingkat provinsi; kesepakatan dan rencana tindak lanjut pengembangan model penyelamatan Ibu dan Bayi baru lahir di 5 Kab/Kota.

9. Kegiatan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (pengadaan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Radioterapi Dan Kedokteran Nuklir)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.087.527.818,- (Empat belas milyar delapan puluh juta lima ratus dua puluh tujuh ribu delapan ratus delapan puluh rupiah) dan realisasi samai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.13.175.857.500,- dengan capaian keuangan sebesar 93,53% dan capaian fisik 99,88%. Output kegiatan adalah terealisasinya:

• Honorarium pengadaan barang dan jasa

• Belanja ATK

• Belanja perjalanan dinas PNS Provinsi

• Belnja jasa konsultasi pengawasan (supervision)

• Belanja modal pengadaan konstruksi/ pembangunan kantor

Outcome Terlaksananya sarana fasilitas pelayanan kesehatan dan

(29)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-29 10. Kegiatan Penyediaan Bahan Penunjang dan Sarana Prasarana

Pelayanan Kesehatan di RSUD Pameungpeuk

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.1.584.634.560,- dan realisasi sebesar Rp.750.767.282,- atau 47,38% dan untuk Fisik hanya terealisasi sebanyak 51,82%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pengadaan AGD 1 paket, Pengadaan Alkes Crosmatch 1 paket, Pengadaan Seragam OK 1 paket, Pengadaan Obat dan BHP 1 kegiatan, Belanja Bahan Radiologi 1 kegiatan, Belanja Reagen Lab 1 kegiatan, Pengadaan Alat Kedokteran Klinik 1 Paket, Pengadaan Alat HBA1C 1 paket, Pengadaan Peralatan BDRS 1 paket, Pengadaan Spoelhock 1 paket, Pengadaan Rumah Dahak 1 paket dan Pengadaan Tempat Cuci Tangan 1 paket ; 1 kegiatan. Outcome kegiatan adalah Tersedianya AGD 1 paket Tersedianya Alkes Crosmatch 1 paket, Tersedianya Seragam OK 1 paket, Terpenuhinya Kebutuhan Obat dan BHP 1 kegiatan, Terpenuhinya Kebutuhan Bahan Radiologi 1 kegiatan, Terpenuhinya Kebutuhan Reagen Lab 1 kegiatan, Tersedianya Alat Kedokteran Klinik 1 paket, Tersedianya Alat HBA1C 1 paket, Tersedianya Peralatan BDRS 1 paket, Tersedianya Spoelhock 1 paket, Tersedianya Rumah Dahak 1 paket dan Tersedianya Tempat Cuci Tangan 1 paket.

11.Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.20.000.000.000,- (Dua puluh miliar rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.16.648.276.866,- dengan capaian keuangan sebesar 83,24% dan capaian fisik 66,67%. Output

kegiatan adalah terealisasinya:

- Pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu yang tidak terdaftar dalam BPJS PBI

- Rekapitulasi pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sistem pembayaran menggunakan SKTM sampai dengan Triwulan IV:

• Rawat Jalan : 24.079 orang

• Rawat Inap : 2.948 orang

Outcome Terjaminnya biaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

(30)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-30 12. Kegiatan Peningkatan Pengadaan Obat-obatan, Bahan-bahan

Penunjang dan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan pagu anggaran Rp.87.362.883.014,- (Delapan puluh tujuh milyar tiga ratus enam puluh dua juta delapan ratus delapan puluh tiga ribu empat belas rupiah rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV adalah sebesar Rp.78.337.065.173,- dan capaian keuangan sebesar 89,67% dan fisik 90,76%. Output kegiatan adalah terealisasinya Honorarium pengadaan barang/jasa, Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih, Belanja pengisian tabung gas medis, Belanja alat-alat rumah tangga/ dapur pakai habis, Belanja bahan obat-obatan, Belanja bahan Laboratorium, Belanja bahan makanan, Belanja bahan pengemasan.

Outcome Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam menunjang pelayanan

kesehatan di RSUD Al Ihsan.

13.Kegiatan Pembangunan Gedung Utama Pelayanan, Perawatan, Perkantoran dan Perparkiran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan pagu anggaran Rp.201.373.543.411,- (Dua ratus satu milyar tiga ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus empat puluh tiga ribu empat ratus sebelas rupiah) dan realisasi sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.133.923.445.412,- dengan capaian keuangan sebesar 66,5% dan capaian fisik 74,01%. Output kegiatan adalah terealisasinya Honorarium pengadaan barang dan jasa, Belanja ATK, Belanja penggandaan/ foto copy dokumen, Belanja perjalanan dinas PNS Provinsi, Belanja jasa perencanaan (planning), Belanja jasa konsultasi pengawasan (supervision), Belanja modal pengadaan konstruksi/ bangunan kantor. Outcome Terselenggaranya peningkatan sarana dan prasarana pembangunan gedung pelayanan dan perawatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Al Ihsan.

14.Kegiatan Peningkatan Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pelayanan Kesehatan RSUD Al Ihsan

(31)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-31

pengadaan barang/jasa, Belanja meubeulair tempat tidur pasien, Belanja alat kedokteran umum, Belanja alat kedokteran gigi, Belanja alat kedokteran THT, Belanja alat kedokteran bedah, Belanja alat kedokteran anak, Belanja alat kedokteran kebidanan dan penyakit kandungan, Belanja alat kedokteran kardiologi, Belanja pengadaan alat-alat farmasi

Belanja alat penyakit dalam/internist.

Outcome Terselenggaranya peningkatan saran dan prasarana alat kesehatan

secara kuantitas dan kualitas yang menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Al Ihsan Prov. Jawa Barat.

15. Kegiatan Pembuatan dan Perhitungan Revew Master Plan dan Ded Pembangunan Gedung Maskin, Bedah Gawat Darurat/IGD Ekstension, Ruang Jenazah/Forensik Serta Mesjid

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan pagu anggaran Rp.2.974.630.000,- ( Dua milyar sembilan ratus tujuh puluh empat juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.2.918.885.475,- dengan capaian keuangan sebesar 98,13% dan capaian fisik 99,63%. Output kegiatan adalah terealisasinya Honorarium pengadaan barang dan jasa, Belanja ATK, Belanja penggandaan/foto copy dokumen, Belanja perjalanan dinas PNS Provinsi, Belanja jasa konsultasi perencanaan. Outcome terselenggaranya peningkatan sarana dan prasarana secara kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Al Ihsan

16.Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan RS (DAK)

(32)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-32

pelayanan penunjang tindakan radiodiagnostik dan penunjang pelayanan lainnya di RSUD Al Ihsan Prov. Jabar.

17.Kegiatan Peningkatan Derajat Kesehatan Dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (Pengadaan Sapras Pelayanan Radiotherapi dan Kedokteran Nuklir)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.25.000.000.000,- (Dua puluh lima milyar rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.24.661.345.000,- dengan capaian keuangan sebesar 98,65% dan fisik 99,51%. Output kegiatan adalah terealisasinya Honorarium pengadaan barang dan jasa, Belanja ATK, Belanja penggandaan/fotocopy dokumen, Belanja perjalanan dinas PNS Provinsi, Belanja alat kedokteran radiotherapi. Outcome

Terpenuhinya sarana fasilitas untuk menunjang pengembangan pelayanan Radiotherapi.

18.Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit Rujukan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.343.640.000,- (Tiga ratus empat puluh tiga juta enam ratus empat puluh ribu rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.177.253.854,- dengan capaian keuangan sebesar 51,58% dan capaian fisik 70,57%. Output kegiatan adalah terealisasinya Belanja ATK, Belanja penggandaan/ foto copy dokumen, Belanja jasa profesi, Belanja jasa akomodasi, Belanja makan/minum kegiatan workshop bintek akreditasi, Belanja perjalanan dinas luar provinsi PNS Non Provinsi. Outcome

Terselenggaranya kegiatan akreditasi versi 2012 sesuai dengan standar rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat.

19.Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa

(33)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-33

kegiatan adalah Terbentuknya Sistem Pelayanan Kesehatan Jiwa Yang Terpadu Di Jawa Barat (TPKJM).

20. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Rehabilitasi Napza

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.219.450.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.156.244.700,- (71,20%). Output Kegiatan adalah terlaksanannya Support Pemulihan 11 kegiatan, terlaksananya konseling 4 Kali, Outcome kegiatan adalah Meningatnya angka kesembuhan pasien napza.

21.Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.16.000.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.13.261.872.275,- (82,89%). Output Kegiatan adalah Tersedianya Honor Untuk Pegawai BLUD untuk 1 kegiatan, Tersedianya Obat-obatan e-Katalog dan Non e-katalog untuk 1 kegiatan, Tersedianya mamin Pasien untuk 1 Tahun, Tersedianya Bahan Laboratorium untuk 1 Tahun, Tersedianya jasa pelayanan RS untuk 1 Tahun, Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pelayanan dan kemandirian RS Jiwa.

22.Kegiatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.5.315.669.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.298.065.783,- (62,04%). Output Kegiatan yang diharapkan adalah (1) Terlayaninya pasien miskin Rawat Jalan/UGD Gelandangan serta Pasien Pasung sebanyak 4.740 orang, dengan realisasi terlayani sebanyak 4.340 orang slama tahun 2016. (2) Terlayaninya Pasien Rawat Inap Jiwa Gelandangan serta Pasien Pasung sebanyak 330 orang, dengan realisasi terlayani sebanyak 418 orang Rawat Inap Jiwa Gelandangan serta 100 orang pasien pasung. Outcome kegiatan adalah Pasien keluarga miskin/tidak mampu/gelandangan dan anak terlantar mendapat pelayanan tingkat dasar, lanjutan dan rujukan tanpa dipungut biaya apapun.

23.Kegiatan Peningkatan Rehabilitasi Pasien Jiwa

(34)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-34

Output kegiatan ini adalah terapi psikomotorik kesehatan jiwa 4 kegiatan,

peringatan HUT RI oleh rehabilitan 1 keg, family support group 1 kegiatan,

outbond untuk rehabilitan 1 kegiatan. Outcome kegiatan ini meningkatnya jumlah pasien jiwa yang mengikuti rehab mental.

24.Kegiatan Penilaian Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 dan Monitoring ISO dan OHSAS

Kegiatan ini dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.517.970.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.391.925.521,- (75,67%). Output Kegiatan adalah Terakreditasinya RS 1 sebanyak Kegiatan, Monitoring ISO dan OHSAS sebanyak 1 Kegiatan, Outcome kegiatan adalah Meningkatnya standar dan kualitas layanan RS.

a. Permasalahan dan Solusi 1. Permasalahan

(35)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-35

Diantaranya persyaratan untuk lokasi, bangunan, sarana, tenaga, dan penyelenggaraan UKP dan UKM. Pemenuhan standar minimal Puskesmas saat ini kontribusi terbesar di DAK Fisik APBN, tahun 2016 kontribusi APBD Provinsi hampir tidak ada. Dana Kapitasi juga memberikan kontribusi pada pemenuhan sarana prasarana, terutama bagi Puskesmas yang telah melaksanakan BLUD. Fleksibilitas keuangan, memudahkan bagi Puskesmas BLUD untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana yang memungkinkan dipenuhi melalui dana Kapitasi non jasa pelayanan. Selain dana kapitasi dana bagi hasil cukai rokok dan CSR juga berkontribusi pemenuhan standar minimal Puskesmas terutama pada fisik bangunan. Kegiatan verifikasi lapangan untuk penilaian pemenuhan standar pelayanan Puskesmas juga belum terakomodir di APBD Provinsi, saat ini data dikumpulkan berdasarkan self assesment Puskesmas; 2) Program Pelayanan Kesehatan Khusus .

• Kesehatan Indera

Petugas puskesmas belum terlatih semuanya (tiap kabupaten kota baru 3 orang petugas puskesmas yang dilatih), Pencatatan pelaporan dari kabupaten kota tidak terlaksana dengan rutin dan sesuai waktu sehingga data pelayanan kesehatan indera belum maksimal dan Alat pemeriksaan kesehatan indera di puskesmas masih sangat kurang (Ear kit alokasi dari komnas PGPKt baru memberikan satu kabupaten satu).

• Kesehatan Tradisional

Implementasi PP 103 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan tradisional belum maksimal karena peraturan teknisnya (permenkes belum ada), sehingga pembinaan dan pelaksanaan program di puskesmas kabupaten kota belum maksimal. Puskesmas yang sudah dilatih belum mendapat dukungan sumber daya yang maksimal di kabupaten kota. Pencatatan dan pelaporan dari kabupaten kota belum rutin dan maksimal.

• Kesehatan Jiwa

(36)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-36 • Pelayanan Laboratorium

Sarana dan Prasarana Labkesda dikabupaten kota yang belum memenuhi standard sebanyak 52,65 %, masih banyak SDM tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di Labkesda, pembinaan dari Dinas Kesehatan Provinsi belum optimal (karena selama ini masih merasa bahwa pembinaan Labkesda kab/ kota adalah tanggung jawab BLK Dinkes Provinsi Jabar), ketidakjelasan kedudukan Labkesda sebagai laboratorium rujukan dari FKTP bagi peserta BPJS.

• Perawatan Kesehatan Masyarakat

Terdapat 14,82 % (4 Kab/ Kota) yang Puskesmasnya belum 100 % melaksanakan program Perkesmas karena jumlah tenaga perawat belum memenuhi standar, jumlah dokter yang masih kurang di beberapa puskesmas menyebabkan perawat harus memberikan pelayanan di BP sehingga tugas utama perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di keluarga yang mengalami masalah kesehatan belum dilaksanakan dengan optimal. Pengetahuan perawat dalam program Perkesmas untuk meningkatkan motivasi perawat dalam membuat asuhan keperawatan masih perlu ditingkatkan.

• Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

Kegiatan bimbingan teknis pelaksanaan program dengan melibatkan Dinas Kesehatan, Lintas Sektor dan Rumah Sakit Pengampu RS Dr. Hasan Sadikin Bandung ke 12 PTRM masih kurang. Sedangkan permasalahan yang dihadapi IPWL adalah pecandu masih enggan dan takut untuk lapor pada sarana penerima wajib lapor secara sukarela. Keluarga tidak peduli dengan pecandu yang masih tergolong anak usia remaja s/d umur 18 tahun , sehingga keluargapun tidak membantu untuk melaporkan anggota keluarganya ke IPWL. Koordinasi dengan lintas sektor masih kurang, meskipun sudah ada SK bersama anatara Kemenkes RI, Kejaksaan, Kepolisian, Dinsos, BNN dalam penanganan pecandu untuk wajib lapor.

• Kesehatan gigi dan mulut

- Pelaksanaan pelayanan gigi dan mulut di fasyankes primer

(37)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-37

Belum optimalnya kegiatan UKGMD dikarenakan sumber daya dan sarana prasarana serta kerjasama lintas sektor.

- Permasalahan Pelayanan PONEK di RS sangat dipengaruhi oleh

kuantitas dan kualitas tenaga pelaksana PONEK, mulai dari DSOG, DSA, DSPD, DSAn, Dokter umum terlatih GDON, serta bidan dan perawat terlatih GDON. Sarana dan prasarana PONEK juga sangat berpengaruh dalam pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif. Fasilitas UGD kebidanan juga sangat terbatas. Beberapa RSD maupun swasta sudah mempunyai UGD kebidanan yang terpisah dengan UGD umum. Terbatasnya peralatan untuk penanganan kegawat daruratan ibu dan anak di RSD maupun swasta menyebabkan masih dijumpai kasus2 yang harus dirujuk ataupun mengalami kematian di RS.

- Kecukupan tenaga di RS dari segi kuantitas bila tidak diikuti

dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan akan

berdampak terhadap pelayanan. Dari 39 RSD

Provinsi/Kab/Kota, yang sudah dilatih manajemen PONEK oleh JNPK-KR sebanyak 34 RSD (87 %).

- Mengingat keterbatasan dana Pemerintah baik Pusat maupun

Provinsi, diharapkan RS Pemerintah maupun Swasta dapat mengikuti pelatihan secara swadana ataupun melakukan pelatihan di RS sendiri bersama organisasi profesi dengan mengikuti standar/pedoman yang dikeluarkan oleh JNPK-KR. Anjuran ini diperkuat dengan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat no 445/13828-yankes/2009 tanggal 1 Oktober 2009 perihal pedoman RS PONEK dan assesment terhadap PONEK 24 jam di RS.

- Respon time dalam pelaksanaan PONEK belum sesuai standar.

(38)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2016 IV-38 - Pembinaan manajerial dan teknis medis ke pelayanan dasar baik

swasta maupun pemerintah oleh Dinkes Kab/Kota bersama-sama dengan RS dan Organisasi Profesi belum berjalan

- Belum semua kasus kematian di RS dilakukan AMP medis dan

sosial

- Belum terpadunya sistem pencatatan dan pelaporan program

kesehatan ibu dan anak di Kab/Kota terlihat dari % Kelengkapan dan ketepatan laporan SIRS di RS maupun data cakupan program kes ibu dan anak dari pelayanan dasar menyebabkan data yang diperoleh belum menunjukkan jumlah kematian ibu dan bayi yang sebenarnya dan kualitas pelayanan rujukan.

- Permasalahan kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Rujukan pada sub kegiatan pemenuhan makan minum petugas call center sistem Penanganan kegawatdaruratan Terpadu-Sehari-hari (SPGDT-S) mempunyai permasalahan sebagai berikut : Tenaga SDM SPGDT-S belum merupakan tenaga tetap, masih melibatkan tenaga dari Rumah Sakit dan Dinas kesehatan dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kab Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kab Sumedang sehingga ; eringkali terjadi ketidak sesuaian antara jadwal yang sudah ditetapkan dengan realisasi kehadiran jaga; Dalam pelaksanaan SPGDT-S belum tersedianya aplikasi terkait Call Centre 119

- Belum terpadunya perencanaan program RSUD maupun Dinkes

Kab/Kota dan Provinsi.

- Tim monev Provinsi belum terstandarisasi

- Belum semua Rumah Sakit Daerah mampu PONEK karena

keterbatasan tenaga spesialis.

- Beberapa program prioritas belum mendapat pembiayaan

diantaranya TB DOTS dan Gizi Rumah Sakit.

- Pembinaan teknis medis dari Rumah Sakit Daerah dan Profesi

ke Puskesmas PONED belum berjalan.

- Untuk pembelian obat paten, bahan radiologi, obat dental dan

reagen laboratorium di RS Pameungpeuk realisasi keuangannya tidak terserap semua dikarenakan beberapa hal yaitu pembelian

obat-obat tersebut dilaksanakan sesuai dengan

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan difokuskan pada Pengadaan CPNSD Pemprov.Jateng dan Fasilitasi seleksi Pengadaan CPNSD Kab/Kota (Moratorium); Pengangkatan CPNS dan Fasilitasi Kenaikan Pangkat

kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat 100 %, pelayanan kesehatan orang terduga tuberkolosis (TB) 100 %, pelayanan kesehatan orang resiko terinfeksi HIV 100 %,

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Sosialisasi terhadap kebijakan politik pemerintah Aceh terkait pengembangan politik daerah terkini dan pengembangan kondisi dan situasi

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengatur penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pendidikan, Pasal 13 ayat (1) huruf f,

Jawa Barat sebanyak 7 kegiatan pada tahun 2015 dengan total anggaran sebesar RP. Outcome Program ini adalah Meningkatnya Prduktivitas, kapasitas

Keluaran dan hasil yang dicapai adalah tersedianya honorarium Pimpinan Lembaga PAUD sebanyak 146 orang, tenaga pendidikan PAUD 292 orang, serta terlaksananya kegiatan