• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Objek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gaya Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Mahasiswa Program Studi Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Objek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gaya Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Mahasiswa Program Studi Pen"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Objek Penelitian

Penelitian ini megambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan 2014-2017 yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2017/2018.

Universitas Kristen Satya Wacana berada di kota Salatiga yang didirikan pada tahun 1956 sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPGKI) kemudian pada tahun 1959 PTPGKI diresmikan menjadi UKSW. Satya Wacana berarti setia pada Firman Tuhan. Universitas Kristen Satya Wacana diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah Fakultas tertua di Universitas Kristen Satya Wacana. Fakultas ini mempunyai sembilan program studi di bidang kependidikan yaitu: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Pancasila, Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Olahraga dan Jasmani.

(2)

Program studi Pendidikan Ekonomi mempunyai Visi adalah “Menjadi lembaga

pengembangan ilmu Pendidikan Ekonomi dalam penerapannya untuk menghasilkan guru

profesional yang berjiwa wirausaha, dan berkarakter mengasihi” Sedangkan Misi Program

studi Pendidikan Ekonomi adalah:

1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif, dan proaktif berdasarkan moral etik iman kristen

2. Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan ekonomi dalam lingkup luas, mencakup:

1) Pengembangan ilmu pendidikan ekonomi 2) Pengembangan metode pembelajaran ekonomi

3) Manajemen lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial 4) Profesionalitas guru ekonomi

5) Perilaku ekonomi/wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat unuk mengembangkan kualitas:

1) Manajerial lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial 2) Profesionalitas guru ekonomi

3) Perilaku ekonomi/wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan masyarakat

5.2. Analisis Pendahuluan

(3)

4.2.1 Deskripsi Variabel Gaya Belajar (X1)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer SPSS 21.0, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini: a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

Tabel 6. Distribusi frekuensi data gaya belajar

No Interval Frekuensi Prosentase

1 2,59 – 2,89 5 5,6%

(4)

Gambar 2. Histogram distribusi frekuensi data gaya belajar

Sumber : SPSS 21.0

Data nilai gaya belajar diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator gaya belajar yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) a. Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,59) = 3,80

b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,59) = 0,40 2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max = 3,80 + 0,40 s/d 5,00 = 4,20 s/d 5,00

b. Sedang = Mi – 1 SDi s/d Mi + 1 SDi = 3,80 – 0,40 s/d 3,80 + 0.40 = 3,40 s/d 4,20

(5)

Tabel 7. Distribusi frekuensi kecenderungan gaya belajar No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4,20 s/d 5,00 9 10,1% 2 Sedang 3,40 s/d 4,20 69 77,5% 3 Rendah 2,59 s/d 3,40 11 12,4%

Jumlah 89 100 %

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 7. menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh 9 mahasiswa (10,1%), untuk kategori sedang dicapai oleh 69 mahasiswa (77,5%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 11 mahasiswa (12,4%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat pada kategori sedang.

4.2.2.Deskripsi Variabel Kemandirian Belajar (X2)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer SPSS 21.0, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

(6)
(7)

Tabel 8. Distribusi frekuensi data kemandirian belajar

No Interval Frekuensi Prosentase

1 2,15 – 2,55 3 3,3%

2 2,56 – 2,96 6 6,7%

3 2,97 – 3,37 9 10%

4 3,38 – 3,78 26 29,7%

5 3,79 – 4,19 22 24,6%

6 4,20 – 4,60 20 22,4%

7 4,61 – 5,00 3 3,3%

Jumlah 89 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Gambar 3. Histogram distribusi frekuensi data kemandirian belajar

(8)

Data nilai kemandirian belajar diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator kemandirian belajar yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) a. Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,15) = 3,57

b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,15) = 0,47 2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max = 3,57 + 0,47 s/d 5,00 = 4,04 s/d 5,00

d. Sedang = Mi – 1 SDi s/d Mi + 1 SDi = 3,57 – 0,47 s/d 3,57 + 0,47 = 3,10 s/d 4,04

b. Rendah = Min s/d Mi – 1 SDi = 2,15 s/d 3,57 – 0,47 = 2,15 s/d 3,10

Tabel 9. Distribusi frekuesi kecenderungan kemandirian belajar No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4,04 s/d 5,00 34 36,9% 2 Sedang 3,10 s/d 4,04 45 52% 3 Rendah 2,15 s/d 3,10 10 11,1%

Jumlah 89 100 %

(9)

Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh 34 mahasiswa (36,9%), untuk kategori sedang dicapai oleh 45 mahasiswa (52%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 10 mahasiswa (11,1%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat pada kategori sedang.

4.2.3.Deskripsi Variabel Kesiapan Menjadi Guru Profesional (Y)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer SPSS 21.0, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini: a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 89

= 1 + 3,3 x 1,949

= 1 + 6,431

= 7,431

= 7

b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil = 4,76 – 2,62

= 2,14

c) Panjang kelas = range : jumlah kelas interval = 2,14 : 7

(10)

Tabel 10. Distribusi frekuensi data kesiapan menjadi guru professional

No Interval Frekuensi Prosentase

1 2,62 – 2,92 3 3,3%

2 2,93 – 3,23 2 2,2%

3 3,24 – 3,54 17 18,9%

4 3,55 – 3,85 16 17,9%

5 3,86 – 4,16 21 23,6%

6 4,17 – 4,47 25 28%

7 4,48 – 4,78 5 5,5%

Jumlah 89 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Gambar 4. Histogram distribusi frekuensi data kesiapan menjadi guru professional

(11)

Data nilai kesiapan menjadi guru profesional diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator kesiapan menjadi guru profesional yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) a. Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,62) = 3,81

b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,62) = 0,40 2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max = 3,81 + 0,40 s/d 5,00 = 4,21 s/d 5,00

b. Sedang = Mi – 1 SDi s/d Mi +1 SDi = 3,81 – 0,40 s/d 3,81 + 0,40 = 3,41 s/d 4,21

c. Rendah = Min s/d Mi – 1 SDi = 2,62 s/d 3,81 – 0,39 = 2,62 s/d 3,41

Tabel 11. Distribusi frekuensi kecenderungan kesiapan menjadi guru profesional No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4,21 s/d 5,00 25 14,4% 2 Sedang 3,41 s/d 4,21 50 58,2% 3 Rendah 2,62 s/d 3,41 14 26,8%

Jumlah 89 100 %

(12)

Tabel 11. menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh 25 mahasiswa (14,4%), untuk kategori sedang dicapai oleh 50 mahasiswa (58,2%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 14 mahasiswa (26,8%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat pada kategori sedang.

4.3. Uji Prasyarat Analisis 4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dihitung dengan menggunakan analisis kolmogorov-smirnov. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan program SPSS versi 21.0 dan data hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Ringkasan hasil uji normalitas

Variabel Sig tabel Sig hitung Kesimpulan

X1 0,05 0,525 Normal

X2 0,05 0,585 Normal

Y 0,05 0,616 Normal

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 12 menunjukkan bahwa variabel gaya belajar, kemandirian belajar dan kesiapan menjadi guru profesional mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal, dimana harga Sig hitung lebih besar dari harga Sig tabel pada

signifikansi 0,05.

4.3.2. Uji Linearitas

(13)
(14)

Tabel 13. Ringkasan hasil uji linearitas

Model Hubungan Sig tabel Sig hitung Keterangan

X1 dengan Y 0.05 0,007 Linier

X2 dengan Y 0.05 0,002 Linier

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 13 menunjukkan nilai Sig hitung hubungan antara variabel gaya belajar

(X1) terhadap kesiapan menjadi guru professional (Y) dan nilai Sig hitung hubungan

antara kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi guru professional (Y)

lebih besar dari Sig tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua

variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear.

4.4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah. Untuk itu hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana untuk hipotesis 1 dan 2 serta menggunakan analisis korelasi ganda untuk hipotesis 3. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama - sama antara variabel bebas (Gaya belajar dan Kemandirian belajar) terhadap variabel terikat (Kesiapan menjadi guru profesional). Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis 1, terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (rx1y)

antara variabel gaya belajar (X1) terhadap kesiapan menjadi guru profesional

(15)

bantuan program komputer SPSS versi 21.0 didapatkan koefisien korelasi senilai 0,590 dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05

Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat hubungan antara variabel gaya belajar (X1) terhadap kesiapan menjadi guru

profesional (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 14. Interpretasi koefisien korelasi X1 terhadap Y

Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan

X1 terhadap Y 0.590 0,40 - 0,599 Sedang

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 14 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 - 0,599,

sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai positif. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

2. Hipotesis 2, terdapat hubungan yang signifikan tingkat kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (rx2y)

antara variabel kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi guru

(16)

Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat hubungan antara variabel kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi

guru profesional (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 15. Interpretasi koefisien korelasi X2 terhadap Y

Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan

X2 terhadap Y 0,536 0,40 - 0,599 Sedang

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 15 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 - 0,599,

sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai positif. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

3. Hipotesis 3, terdapat hubungan yang signifikan tingkat kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

(17)

Tabel 16. Ringkasan hasil uji korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y

Variabel Koefisien

X1 0,309

X2 0,441

Konstanta 1,116

R 0,716

R2 0,513

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 16 dapat dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis 3. Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis 3 adalah sebagai berikut:

a) Membuat persamaan garis korelasi 2 prediktor (korelasi ganda) maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan

Y = 1,116 + 0,309 (X

1

) + 0,441 (X

2

)

Persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien X1 sebesar

0,309 yang artinya apabila gaya belajar (X1) meningkat 1 poin, maka

akan menyebabkan naiknya nilai kesiapan menjadi guru professional (Y) sebesar 0,309 dengan asumsi nilai kemandirian belajar (X2) tetap.

Selanjutnya dapat diketahui pula nilai koefisien X2 sebesar 0,441 yang

artinya apabila nilai kemandirian belajar (X2) meningkat 1 poin, maka

akan menyebabkan naiknya nilai kesiapan menjadi guru professional (Y) sebesar 0,441 dengan asumsi nilai gaya belajar (X1) tetap.

b) Mencarikoefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Kriterium Y Koefisien korelasi (Ry(1,2)) dicari untuk menguji hipotesis 3 dengan

melihat seberapa besar hubungan antara gaya belajar (X1) dan

(18)

(Y). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0, didapatkan koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,716. Nilai koefisien korelasi ini

selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 17. Interpretasi koefisien korelasi X1 dan X2 terhadap Y

Korelasi R hitung Nilai Interpestasi Keterangan

X1 dan X2 terhadap Y 0,716 0,60 – 0,799 Kuat

Sumber : Data primer diolah 2017

Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,60 - 0,799, sehingga

koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori kuat dengan nilai positif dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu Terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dankemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

c) Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukan tingkat ketepatan garis regresi. Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari ragam kesiapan menjadi guru profesional (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 21.0 menunjukan R2 sebesar 0,513 nilai tersebut berarti 51,3% perubahan pada variabel kesiapan menjadi guru profesional (Y) dapat diterangkan oleh variabel persepsi gaya belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) sedangkan 48,7% dijelaskan oleh

(19)

4.5. Pembahasan Hasil Analisis

Berdasarkan data penelitian yang sudah dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian berikut penjelasannya:

1. Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,590 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga terdapat hubungan positif signifikan pada kategori sedang antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori DePorter & Hernacki (2011:110) Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan

kemudian mengatur serta mengolah informasi.

2. Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,536 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga terdapat hubungan positif signifikan pada kategori sedang antara kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori Haris Mudjiman (2011:9) Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh

niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu

masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang

telah dimiliki.

3. Hasil analisis korelasi ganda menunjukan bahwa hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori kuat, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,716 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga terdapat hubungan positif signifikan pada kategori kuat antara gaya belajar dan kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori Oemar Hamalik (2008:94) Kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang

harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan

Gambar

Tabel 6. Distribusi frekuensi data gaya belajar
Gambar 2. Histogram distribusi frekuensi data gaya belajar
Tabel 7. Distribusi frekuensi kecenderungan gaya belajar
Gambar 3. Histogram distribusi frekuensi data kemandirian belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis ingin mengetahui dan menyampaikan serta melaporkan situasi yang ada pada instansi pemerintah yang bersangkutan khususnya pada Kantor Pelayanan

Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segalanya, penulis Pengaruh Kualitas Layanan Internet banking Terhadap Loyalitas Nasabah yang di Mediasi Oleh Variabel

course, in addition to writing the first- and second-level proof frameworks, Willy. needed to invoke some conceptual knowledge about homeomorphisms

Panel Penyelidik Serah cadangan penyelidikan kepada KJ PIPK untuk?. mendapatkan maklum balas

Untuk perancangan sistem jaringan instalasi listrik pada suatu bangunan terlebih dahulu dilakukan penaksiran atas beban listrik keseluruhan yang akan

Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat

Untuk mengetahui kerataan permukaan benda kerja dilakukan dengan pengamatan menggunakan Prussian Blue Paste.. Benda kerja yang telah dikerjakan