Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan digunakan
Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
a b
Pengujian alat
Layak?
Analisis data Pengukuran parameter
Data
Lampiran 2. Perhitungan rpm alat
Perhitungan rpm
Motor listrik 0,5 HP denga jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm.
SD (penggerak) = SD (yang digerakkan)
Dimana : S = Kecepatan Putaran Puli rpm
D= Diameter puli (mm)
1400 rpm x 2 inch = S x 4 inch
2800 rpm = S x 4
S =2800 rpm 4
Lampiran 3. Spesifikasi alat
Lampiran 4. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 4.000.000
2. Umur ekonomi (n) = 5 Tahun
3. Nilai akhir alat (S) =Rp. 400.000
4. Jam kerja = 8 jam/hari
5. Produksi = 5.664 kg/hari
6. Biaya operator = Rp. 80.000/hari(1 jam= Rp.10.000)
7. Biaya listrik = 125,25/jam
8. Biaya perbaikan = Rp. 18/jam
9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 192.000/ tahun 10.Biaya sewa gedung = Rp. 40.000/ tahun
11.Pajak = Rp. 80.000/ tahun
12. Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun (asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2014)
2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D) Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) F/P, 6%, t-1 Dt (Rp)
0 - - - -
1 3.600.000 1 1 3.600.000
2 3.600.000 0,4854 1,06 1.852.286,4
4 3.600.000 0,2286 1,191 980.145,36
5 3.600.000 0,1774 1,2625 806.283
2. Bunga modal dah asuransi (I)
Bunga modal pada bulan april 6% dan Asuransi 2%
𝐼𝐼 =i (P)(n + 1) 2n
= (8%)Rp. 4.000.000 (5 + 1) 2(5)
= Rp. 192.000/tahun 3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% x P
Tabel perhitungan biaya tetap alat tiap tahun
Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap(Rp)/tahun
1 3.600.000 192.000 3.792.000
2 1.852.286,4 192.000 2.044.286,4
3 1.270.521,936 192.000 1.462.526.936
4 980.145,36 192.000 1.172.145,36
5 806.283 192.000 998.283
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi =1,2% (P−S)
=1,2% (Rp .4.000.000−Rp .400.000) 2400 jam
= Rp. 18/jam 2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk memotong buah asam gelugur dalam 1 jam adalah sebesar Rp. 10.000. Sehingga diperoleh biaya operator Rp. 80.000/hari
3. Biaya listrik
Motor listrik 0,5 HP = 0,375 KW
Biaya listrik = 0,375 KW x Rp. 334/KWH = 125,25/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 10.143,25/jam 5. Biaya produksi pemotongan asam gelugur
Biaya pokok =[BT
X + BTT ] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuantingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri ( self finacing ), dan selanjut nya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
N = F
(R−V)
Biaya tetap (BT)
Tahun Biaya tetap (RP)/tahun Biaya tetap (RP)/jam Biaya tetap (RP)/kg
1 3.792.000 1.580 2,23
2 2.044.286,4 851,79 1,21
3 1.462.526.94 609,38 0,86
4 1.172.145,36 488,39 0,69
5 998.283 415,95 0,59
Biaya tidak tetap = 10.143,25/jam (1 jam = 807,11 kg) = 14,47/kg
Penerimaan setiap kg produksi = Rp. 200
Alat ini mencapai break even point jika alat telah memotong asam gelugur sebanyak :
Tahun Berat tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1 3.792.000 20.438,74
3 1.462.526.936 7.882,98
4 1.172.145,36 6.317,82
5 998.283 5.380,71
Lampiran 6. Net present value
Berdasarkan persamaan (6), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus : CIF-COF ≥ 0
Investasi = Rp. 4.000.000 Nilai akhir = Rp. 400.000 Suku bunga bank = Rp. 6% Suku bunga coba-coba = Rp. 8%
Umur alat = 5 Tahun
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= 200/kg x 708,11 kg/jam x 2400 = Rp. 339.392.800
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
= Rp. 400.000 x 0,7473 = Rp. 298.920
Jumlah CIF = Rp. 1.431.764.430,7 + Rp. 298.920 = Rp. 1.432.063.350,7
Cash out Flow 6%
1. Investasi = Rp. 4.000.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F,6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F,6%,n) Pembiayaan (Rp)
1 28.134.286,63 0,9434 26.541.869,02
2 26.401.683,08 0,89 23.497.497,94
3 25.824.884,99 0,8396 21.682.573,44
4 25.536.995,79 0,7921 20.227.854,37
5 25.364.670,15 0,7473 18.955.018
Total 110.904.812,78
Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 110.904.812,78 = Rp. 114.904.812,78
NVP 6% = CIF – COF
= Rp. 1.432.063.350,7 - Rp. 114.904.812,78 = Rp. 1.317.158.537,9
Lampiran 7. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikian suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rute, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NVP = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif) dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% + x
x + y x ( q%−p%)( positif dan negatif)
dan IRR = q% + x
x + y x ( q%−p%)( positif dan negatif)
= Rp. 1.357.089.982,6 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%, 5)
= Rp. 400.000 x 0,6806 = Rp. 272.240
Jumlah CIF = Rp. 1.357.089.982,6 + Rp. 272.240 = Rp. 1.357.362.222,6
Cash out Flow 8%
1. Investasi = Rp. 4.000.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 8%, n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun Biaya (Rp) (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp)
1 28.134.286,63 0,9259 26.049.535,99
2 26.401.683,08 0,8573 22.634.162,91
3 25.824.884,99 0,7938 20.499.793,71
4 25.536.995,79 0,7350 18.769.691,91
5 25.364.670,15 0,6806 17.263.194,51
Total 105.216.374,51
Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 105.216.374,51 = Rp. 109.216.379,01
NVP 8% = CIF – COF
= Rp. 1.357.362.222,6 - Rp. 109.216.379,01 = Rp. 1.248.145.847
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus : IRR = q% + x
x + y x ( q%−p%)
= 8% + 1.317.158.537,9
= 8% + (19,086 x 2%) = 46,17%
Lampiran 8. Gambar Asam gelugur
Asam gelugur sesudah dipotong
Lampiran 9. Gambar pemotongan asam gelugur
Tampak belakang alat
Tampak kiri alat