• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH INDIKATOR PENGELOLAAN MODAL KERJA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH INDIKATOR PENGELOLAAN MODAL KERJA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya ,perusahaan akan selalu ingin untuk lebih maju dari para pesaingnya agar dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba atau profitabilitas sebesar-besarnya demi mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan untuk memperbesar skala perusahaannya (Ricky Wijaya dan Rustam,2012). Setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan laba atau profit yang optimal. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba secara efektif dan efisien dari aktivitas operasinya. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas dapat digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan untuk penanam modal atau investor digunakan sebagai pertimbangan tentang investasi atau penanaman modal yang akan dilakukan ke perusahaan tersebut. Salah satu ukuran untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan adalah dengan melihat Return On Asset (ROA). Return on assets atau return on investment adalah rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dan juga merupakan ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya (Kasmir, 2008:202).

(2)

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengelola dana untuk membiayai kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasi sehari-hari tersebut dinamakan modal kerja. Menurut Brigham dan Houston, modal kerja dibagi menjadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih. Modal kerja kotor adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi, sedangkan modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar (Brigham dan Houston, 2006:131)

(3)

Proses produksi industri dasar dan kimia juga membutuhkan banyak sumber daya termasuk sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengenai pengklasifikasian industri, disebutkan bahwa industri kimia dasar merupakan industri yang memerlukan modal yang besar,keahlian yang tinggi, dan menerapkan tekhnologi maju. Selain itu,produk yang dihasilkan oleh industri dasar dan kimia sangat penting untuk diperhatikan, karena produk yang dihasilkan adalah produk yang akan digunakan lagi untuk proses produksi bagi perusahaan lain. Maka dari itu, perusahaan sektor industri dasar dan kimia harus mengelola modal kerjanya secara efektif dan efisien agar dapat membiayai tenaga kerja yang kompeten dan tekhnologi yang terbaik agar dapat mengoptimalkan proses produksinya.

(4)

Houston,2006),(Ken Berlian Kautsari,2012). Siklus konversi kas ini dapat diketahui dengan menjumlahkan periode konversi persediaan dengan periode pengumpulan piutang dan dikurangkan dengan periode penangguhan utang. Semakin pendek siklus konversi kas ini akan semakin baik bagi perusahaan, karena semakin lama siklus konversi kas, maka akan semakin tinggi kebutuhan pendanaan eksternal, dan semakin besar biaya yang dibutuhkan (Brigham dan Houston, 2006:136). Siklus konversi kas meliputi pengelolaan terhadap pembayaran hutang lancarnya, jika perusahaan dapat membayar hutangnya tepat waktu, maka perusahaan tersebut bisa mendapatkan potongan dari syarat pembelian yang diajukan oleh pemasok. Jika perusahaan tersebut memperlambat atau menunda-nunda waktu pembayaran hutang, maka tentunya hutang bisa semakin bertambah dan dapat menyebabkan perusahaan ketika ingin melunasi hutangnya mengalami kesulitan, sehingga hal ini akan membuat para kreditor tidak percaya dengan perusahaan. Pengelolaan persediaan juga penting untuk dilakukan dengan mempercepat waktu dalam menghasilkan persediaan, sehingga juga cepat dijual kepada konsumen, dan dapat cepat pula mendapatkan hasil penjualan atau keuntungan. Manajemen terhadap piutang usaha juga harus dilakukan dalam pengelolaan modal kerja, agar terhindar dari masalah piutang tak tertagih yang tentunya akan merugikan perusahaan. Dari semua kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan agar siklus konversi kasnya dapat berputar cepat.

(5)

atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Rasio ini dilihat dari penjualan bersih yang dibagi dengan modal kerja . Semakin besar rasio perputaran modal kerja, maka semakin cepat perputarannya dan berarti semakin efektif juga pengelolaan terhadap modal kerjanya.

Pengelolaan modal kerja yang baik juga dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan perusahaan. Penjualan memiliki pengaruh yang besar bagi kinerja sebuah perusahaan karena penjualan yang dilakukan harus didukung dengan harta atau aktiva dan bila penjualan ditingkatkan maka aktiva juga harus ditambah. Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki peranan yang penting dalam manajemen modal kerja, dengan mengetahui besarnya pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar profit yang akan didapatkan (Elfianto Nugroho,2011:32).

(6)

berpengaruh atau tidak bisa menjelaskan ROA, sedangakan hasil penelitian Raheman dan Nasr menyebutkan bahwa periode perputaran persediaan, periode pengumpulan piutang dan periode pembayaran hutang berpengaruh negative terhadap profitabilitas (NOP). Penelitian oleh Samiloglu dan Demirgunes (2008) juga menghasilkan hasil yang berbeda juga, karena siklus konversi kas, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), tetapi periode persediaan dan periode hutang berpengaruh negatif. Karena perbedaan-perbedaaan temuan inilah membuat peneliti termotivasi untuk meneliti dan menguji kembali, dan sehingga peneliti mengambil judul ”Pengaruh Indikator Pengelolaan Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah siklus konversi kas yang terdiri dari periode perputaran persediaan, periode pengumpulan piutang, dan periode pembayaran hutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013?

(7)

3. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh siklus konversi kas yang terdiri dari periode perputaran persediaan, periode pengumpulan piutang, dan periode pembayaran hutang terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi mengenai penerapan pengeloaan modal kerja agar dapat memperoleh profitabilitas yang optimal, terutama unutk perusahaan manufaktur serta temuan penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan masukan pada para pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan mengenai penerapan manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan atau referensi kepada penulis selanjutnya yang tertarik mengenai penerapan manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada industri manufaktur.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan penelitian ini terdiri dari tiga bab. Masing-masing bab terdiri dari sub bab yang akan memberikan penjelasan secara rinci, sistematis dan berkesinambungan sehingga mudah untuk dipahami. Adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

(9)

fakta yang memotivasi untuk melakukan penelitian. Pada bab ini terdapat rumusan masalah yang memerlukan pemecahan dan jawaban dari penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini terdapat tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan penelitian-penelitian terdahulu dengan menemukan persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini, serta landasan teori yang berisi konsep relevan yang dapat digunakan untuk menunjang dalam memecahkan permasalahan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang variable penelitian dan definisi opersional penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisisnya.

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini membahas mengenai gambaran dari subyek penelitian dan membahas mengenai hasil analisis data dalam penelitian.

BAB V : PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kondisi keluarga sudah baik, akan tetapi lingkungan sekitar tidak mendukung atau tidak kondusif, maka anak tersebut juga dapat terjerumus ke dalam pergaulan

Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa hasil penjualan dari usaha kerak nasi ini omset yang diterima mengalami perubahan tiap tahunnya bahkan terjadi penurunan pada tahun

Dalam pendidikan formal dan non formal, guru (1) harus terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu melakukan interaksi dengan siswa dalam mendiskusikan materi pembelajaran, (2)

1) Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau dibutuhkan

Titel eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) UUHT, obyek Hak Tangunggan dijual melalui pelelangan umum

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS

Kaitannya dengan judul penelitian ini, maka peneliti memberikan pengertian persepsi adalah sebagai tanggapan, pandangan, atau pemahaman masyarakat terhadap empat pilar

Produk yang ditawarkan Baju Alvi’s adalah kaos yang bertema motivasi, Baju alvi’s menawarkan konsep kaos motivasi yang berbeda dari kaos motivasi yang lain dengan