• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perbandingan kepuasan konsumen dan kualitas produk hijab di el Zatta dan Zoya Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis perbandingan kepuasan konsumen dan kualitas produk hijab di el Zatta dan Zoya Surabaya."

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Musholfa Aini

B04212015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang perbandingan kepuasan konsumen dan kualitas produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA di Royal Plasa Surabaya. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan kepuasan konsumen pada hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA, Adakah perbedaan kualitas produk pada hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif, melakukan perbandingan pada sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner, observasi, wawancara langsung dengan pihak terkait mengenai kriteria kepuasan konsumen dan kualitas pada hijab EL ZATTA maupun hijab ZOYA. Teknik analisis yang digunakan adalah UJI T Test dengan menggunakan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hasil rumusan masalah pertama pada penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kepuasan konsumen antara produk hijab EL ZATTA dan produk hijab ZOYA. Dengan hasil t hitung nilai T Hitung < T Tabel ( 1,253 < 1,984 ) dan P value (0,212 > 0,05) maka Ho diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kepuasan hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA. Pada tabel group statistiks terlihat rata-rata(mean) untuk hijab EL ZATTA adalah 47,73 dan untuk hijab ZOYA 46,96. Artinya bahwa rata-rata kepuasan konsumen hijab EL ZATTA lebih tinggi dari pada hijab ZOYA. Dan hasil rumusan kedua pada penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kualitas produk hijab EL ZATTA maupun hijab ZOYA. Dengan nilai T Hitung > T Tabel ( 2,180 > 1,984 ) dan P value (0,33 > 0,05) maka Ho diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kualitas hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA. Pada tabel group statistiks terlihat rata-rata (mean) untuk hijab EL ZATTA adalah 40,54 dan untuk hijab ZOYA 39,47.

(7)

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian……….. 5

D. Manfaat Penelitian……….... 5

E. Definisi Konseptual………. 7

F. Definisi Operasiona………. 8

G. Sistematika Pembahasan……….. 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu yang Relevan……….. 10

B. Kerangka Teori………. 15

1. Kepuasan Pelanggan………... 15

2. Kualitas produk……….. 20

C. Paradigma Penelitian……… 29

D. Hipotesis Penelitian……….. 29

BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian………... 31

(8)

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling……….. 32

D. Variabel dan Indikator Penelitian………... 35

E. Tahap-Tahap Penelitian……….... 37

F. Teknik Pengumpulan Data………... 38

G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian………... 40

H. Teknik Analisa Data………. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian……….. 46

B. Penyajian Data……….. 48

1. Gambaran Umum Responden………. 48

2. Gambaran Item……… 55

3. Uji Validitas Instrumen Penelitian………... 79

4. Uji Reliabilitas Penelitian……… 82

5. Uji T Test………. 83

C. Uji Hipotesis……….. 83

D. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data)………... 89

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……… 91

B. Saran……….. 92

C. Keterbatasan Penelitian………. 92

DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya tujuan didirikan suatu perusahaan antara lain untuk

mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Pencapaian tujuan suatu perusahaan

itu sendiri dapat dilakukan melalui kegiatan pemasaran untuk menjual hasil

produknya. Pemasaran mempengaruhi setiap orang dalam masyarakat. pemasaran

mempengaruhi begitu banyak orang dalam berbagai cara yang seringkali memicu

kontroversi. Jadi, pemasaran merupakan faktor kunci dalam keberhasilan bisnis.

Istilah pemasaran harus dipahami bukan dalam pandangan lama yaitu melakukan

penjualan, tetapi dalam pandangan baru.

Persaingan dalam bidang pemasaran produk di era global ini semakin

ketat. Persaingan tersebut ditambah dengan para konsumen yang semakin kritis

dalam memilih sebuah produk. Dalam melakukan pemasaran agar bisa berjalan

dengan baik, tentu harus memiliki keahlian dalam bidang pemasaran. Dilihat dari

gaya masyarakat Indonesia yang sebagian besar mereka hanya mau

mengkonsumsi saja, maka tidak heran jika di Indonesia menjadi salah satu negara

tingkat konsumtif masyarakat yang tinggi. Kepuasan konsumen sudah menjadi hal

yang sangat penting bagi seorang pebisnis. Karena dengan menjamin kepuasan

para konsumen seorang pebisnis akan mendapat kepercayaan yang bagus dari para

konsumennya. Westbrook & Reilly (1983) berpendapat bahwa kepuasan

pelanggan merupakan respons emosional terhadap pengalaman-pengalaman

(10)

pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku membeli), serta pasar

secara keseluruhan.1 Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk

menciptakan para konsumen yang merasa puas. Setiap orang atau organisasi

(perusahaan) harus bekerja dengan konsumen interval dan eksternal untuk

memenuhi kebutuhan mereka.

Perkembangan usaha dewasa ini, telah diwarnai dengan berbagai macam

persaingan di segala bidang. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap

perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang.

Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk

perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun ari usahanya. Pembeli akan

membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan

keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Kualitas

produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada

kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas

produk merupakan focus utama dalam perusahaan, kualitas merupakan suatu

kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi

kepuasan kepada konsumen yang melebihi atau paling tidak sama dengan

kualitas yang telah ditentukan.2

Dengan memberikan kualitas produk yang baik berarti membantu

perusahaan mempertahankan dan memperluas pangsa pasar. Kualitas harus diukur

melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga

1

Fandy Tjiptono, 2006, Pemasaran Jasa ,Bayumedia Publishing, Malang, hal: 340

2

Philip Kotler,1997, Marketing Management Ninth Edition ,Surabaya, Perdana Printing, hal:

(11)

selera konsumen disini sangat berpengaruh. Dengan semakin banyaknya produsen

yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,

menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan

konsumen sebagai tujuan utama. Agar dapat memenuhi keinginan konsumen

perusahaan harus memperhatikan kualitas produknya, agar dapat bersaing dengan

produk perusahaan lain yang sejenis.

Saat ini fashion hijab di kalangan masyarakat semakin berkembang luas. Dengan berkembangnya fashion hijab masa kini kebanyakan kaum hawa

memutuskan untuk memakai hijab. Hijab pada dasarnya bukanlah fashion, bagi agama islam menggunakan hijab wajib hukumnya. Sebagaimana dalam

firman-Nya:

Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah

mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke

dadanya […]”. (QS an-Nur 31)3.

Di zaman yang modern ini banyak sekali terobosan-terobosan baru bagi

kaum hawa untuk menggunakan kerudung (hijab) dengan tampil bagus dan masih

tetap dalam batasan-batasan yang sesuai dengan ajaran Islam. Banyak sekali dunia

bisnis yang sudah menggeluti bisnis fashion untuk kaum muslim. Di Indonesia

juga mayoritas penduduknya musim, tetapi tidak semuanya mereka

perempuan-3

(12)

perempuan muslim yang menggunakan hijab. ZOYA dan EL ZATTA merupakan

dua perusahaan hijab yang memberikan inovasi bagi para wanita muslimah untuk

tetap menggunakan hijab yang bagus dantrendy. ZOYA tercipta pada tahun 2005 sebagai alternatif busana muslim yang terjangkau bagi kalangan menengah, juga

sebagai alternatif bagi busana muslim berkualitas dan up-to-date.

ZOYA merupakan salah satu lini bisnis dari Shafco Enterprise, sebuah

holding company yang bergerak dalam bidang Muslim fashion sejak tahun 1989 dengan kantor pusat di Bandung, Indonesia. Zoya melengkapi muslimah

Indonesia dengan berbagai jenis busana yang selalu mengikuti tren dunia. Tak

hanya bergaya modis, konsumen dapat memiliki produk ZOYA yang berkualitas

dengan harga yang terjangkau, dengan mengutamakan desain gaya yang ringan

dan penuh warna. 4 Selain produk hijab ZOYA ada produk hijab lagi yaitu EL

ZATTA. Tidak kalah dengan ZOYA, Hijab EL ZATTA sendiri sudah ada pada 24

tahun yang lalu, dan pada tahun 2012 hijab EL ZATTA mulai banyak dikenal oleh

masyarakat. Berawal dari niat mulia untuk menunjang penampilan muslimah

Indonesia dalam memenuhi kewajiban berhijab, EL ZATTA membuat suatu

gebrakan mode dalam menciptakan produk hijab berkualitas tinggi.5

Produk hijab EL ZATTA dan ZOYA saat ini sudah banyak digemari oleh

kaum hawa untuk memakai produk hijab tersebut. Selain dari harga dan design

produk hijab EL ZATTA dan ZOYA, kualitas dari maisng-masing hijab EL

ZATTA dan ZOYA juga cukup mumpuni. Dengan mengeluarkan produk hijab

4

http://ZOYA.co.id/profil/diakses pada tanggal 28 maret pukul 21.45 wib 5

(13)

yang sama-sama elegan dan berkualitas baik dari hijab EL ZATTA maupun hijab

ZOYA Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti perbandingan kepuasan

konsumen terhadap kualitas produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA.

B. Rumusan Masalah

1. Adakah perbedaan yang signifikan antara kepuasan konsumen hijab pada EL

ZATTA dan hijab ZOYA?

2. Adakah perbedaan yang signifikan antara kualitas produk hijab pada EL

ZATTA dan hijab ZOYA ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bagi penulis adalah untuk menguji perbedaan kepuasan

konsumen dan kualitas produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA pada gerai El

Zatta lantai UG Blok D1 18-19 dan gerai Zoya Lantai UG Blok E1 No. 21-22.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Diharapkan dalam penelitian ini penulis dapat menerapkan teori-teori

yang telah ditempuh selama kuliah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan

(14)

c. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi

pihak-pihak tertentu guna menjadikan penelitian ini menjadi acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

atau masukan bagi owner hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA tentang

apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan produk yang dijual.

b. Dari penelitian ini baik pihak owner hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA

bisa mengetahui competitor-kompetitor yang ada.

E. Definisi Konseptual

Konsep merupakan unsur pokok yang dalam satu penelitian atau dengan

kata lain definisi secara singkat dari faktor atau gejala yang ada.6

1. Pengertian Hijab

Ibnu khaldun mengunakan kata hijab dalam pengertian tabir dan

pemisah, bukan penutup. Karena arti hijab pada umumnya yaitu kerudung

yang dipakai perempuan. Jika hijab digunakan dalam pengertian penutup,

maka akan memberikan arti bahwa perempuan diletakkan di balik tirai, hal

ini bisa menyebabkan wanita tidak boleh keluar rumah, dan dipenjarakan.7

6

Koentjara Ningrat, 1994, Metode-metode Penelitian Masyarakat,Jakarta, Gramedia Pusaka

Utama, hal 21 7

Husein Shahab, Hijab menurut Al-Quran dan As-Sunnah dalam pandangan Murtadha dan Al

(15)

2. Kepuasan pelanggan

a. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya

terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.8

b. Kepuasan pelanggan Menurut Giese & cote (2000) ,ketiadaan

consensus mengenai definisi kepuasan pelanggan bisa membatasi

kontribusi riset kepuasan pelanggan, terutama dalam hal penentuan

definisi yang sesuai konteks spesifik, pengembangan ukuran kepuasan

yang sahih atau membandingkan penginterpretasian hasil riset

empiris.9

3. Kualitas produk

a. Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang

bergantung kepada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan atau tersirat.10

b. Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk

mendapatkan perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat

memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ia meliputi benda fisik, jasa

orang, tempat, organisasi dan gagasan.11

F. Definisi Operasional

8

Philip Kotler, 2000, manajemen pemasaran edisi milenium , PT. Prehalindo, Jakarta, hal: 42

9

Fandy tjiptono, 2004, Pemasaran jasa ,Bayumedia publishing, Malang, hal: 350

10

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas jilid 1 ,Erlangga, Jakarta, hal: 144

11

(16)

Dalam definisi operasional ini kualitas produk hijab el zatta dan hijab

Zoya hampir sama. Kedua produk ini lebih mengunggulkan dalam bahan yang

adem dan tidak panas ketika di pakai konsumen.12

Sedangkan dalam kepuasan konsumen pihak hijab el zatta lebih

menekankan kepada keramah tamahan dalam melayani konsumen, sehingga akan

berdampak positif bagi konsumen yang membeli produknya dan para konsumen

dibuat dengan senyaman mungkin.13Berbeda dengan el zatta, zoya sendiri dalam

melakukan peningkatan kepuasan konsumen dengan cara menghubungi

customernya untuk memberi tahu info produk barunya. Sehingga konsumen

ketika akan membeli ke toko sudah tahu apa yang akan dibeli.14

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan

penilisan dan pemahaman. Oleh karena itu, penulisan proposal skripsi ini dibagi

dalam beberapa bab, pada tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab, sehingga

pembaca dapat memahami dengan mudah. Adapun sistematika pembahasannya

adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

12

Wawancara ibu ria pada tanggal 20 juli 2019 pukul 11.00 wib 13

Wawancara ibu Siti pada tanggal 20 juli 2016 pukul 10.30 wib 14

(17)

Bab pertama merupakan bab pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

operasional, dan sistematika pembahasan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Bab kedua merupakan kajian teoritik, paradigma penelitian, dan hipotesa

penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ketiga merupakan metode penelitian. Bab ini terdiri dari pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, variabel dan

indikator penilaian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

validitas instrument penelitian, dan teknik analisa data.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab keempat merupakan hasil penelitian. Bab ini erdiri dari gambaran umum

obyek penelitian, penyajian data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil

penelitian (analisis data).

BAB V : PENUTUP

Bab kelima merupakan penutup. Bab ini terdiri dari kesimpulan. Saran dan

(18)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Christina Dewi Wulandari dengan judul

“Analisis Perbandingan Kualitas Layanan Antara Bank Pemerintah dan Bank

Swasta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antara

kualitas layanan yang diterima oleh nasabah dan ekspektasi nasabah pada

bank BUMN dengan bank swasta, disamping itu untuk mengetahui apakah

ada perbedaan kualitas layanan yang diterima oleh nasabah, harapan nasabah

serta kesenjangan antara bank BUMN dan bank swasta. Alat analisis yang

digunakan adalah dengan melakukan uji independen sampel t-test uji paired

sampel t-test. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui apakah ada

pengaruh faktor individu, kesan dan alasan pemilihan suatu bank terhadap

ekspektasi nasabah akan kualitas pelayanan pada kedua jenis bank tersebut.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis varian (ANOVA). Hasilnya

memperlihatkan bahwa ekspektasi atau perkiraan nasabah miliki mengenai

kualitas layanan yang diberikan oleh suatu bank.15

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ardianto Aryo, dengan judul “Analisis

perbandingan tingkat kepuasan pelanggan ditinjau dari dimensi kualitas

pelayanan pada KA Argo Muria dan KA Fajar Utama Bisnis PT. Kereta Api

(persero) DAOP IV Semarang”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

15Christina Dewi Wulandari, “Analisis Per andingan Kualitas Layanan Antara Bank

(19)

perbandingan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan PT Kereta Api.

Sampel penelitian in adalah pelanggan KA Argo Muria sebanyak 98

responden dan KA Fajar Bisnis 99 responden. Dari hasil perhitungan

diperoleh tingkat kesesuaian KA Argo Muria 89.15% dan KA Fajar Bisnis

92.89%. hasil uji chi kuadrat dua sampel dengan bantuan crosstab diperoleh

12.962 > 9.4900 pada tingkat signifikansi 5 % sehingga Ha diterima. Dan Ho

ditolak karena Chi kuadrat hitung lebih besar daripada table maka terdapat

perbedaan tingkat kepuasan konsumen.16

3. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Dwi Setyawan, yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Produk dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Konsumen

dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening (Studi analisis pada PDAM Tirta Moedal Semarang). Sampel penelitian ini sejumlah 100 orang

menggunakan rumus solvin. Pengaruh variabel kualitas produk terhadap

loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hasil analisis dari rigresi

pada kualitas produk total effect diperoleh 0,322. Dan pengaruh kualitas produk secara langsung terhadap loyalitas konsumen sebesar 0,219,

sedangkan kepada kepercayaan total effect diperoleh 0,338. Dan pengaruh

langsung kepercayaan terhadap loyalitas konsumen yaitu sebesar 0,246.

Dengan demikian diketahui total effect> direct effect atau 0,322 > 0,219 pada

kualitas produk dan 0,338 > 0,246 pada kepercayaan, maka dapat dijelaskan

kepuasan konsumen mampu berperan sebagai variabel intervening atau

16Ardianto Aryo, “Analisis per

(20)

memediasi pengaruh kualitas produk dan kepercayaan terhadap loyalitas

17Bagus Dwi Setyawan, “Pengaruh Kualitas Produk dan Keper ayaan Terhadap Loyalitas

(21)

bank BUMN dan

tingkat signifikansi 5

% sehingga Ha

diterima. Dan Ho

ditolak karena Chi

kuadrat hitung lebih

(22)

Kepuasan Sebagai

Variabel Intervening

(Studi analisis pada

PDAM Tirta Moedal

Semarang).

Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah

dengan mengamati pada hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, maka

dapat dilihat adanya kesamaan pandangan yang menyangkut jenis penelitian

yang digunakan dan salah satu variabel yang digunakan. Dari hasil penelitian

terdahulu menunjukkan terdapat perbedaan kualitas pelayanan dilihat dari

pengukuran kualitas pelayanan, sedangkan dalam penelitian ini ingin

(23)

B. Kerangka Teori

1. Kepuasan Pelanggan

a. Pengertian kepuasan Pelanggan

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.18

Menurut Giese & cote (2000) ,”ketiadaan consensus mengenai

definisi kepuasan pelanggan bisa membatasi kontribusi riset kepuasan

pelanggan, terutama dalam hal penentuan definisi yang sesuai konteks

spesifik, pengembangan ukuran kepuasan yang sahih atau

membandingkan penginterpretasian hasil riset empiris.19

Menurut Christoper H.Lovelock dan Lauren K. Wright, “kepuasan

adalah keadaan emosional, reaksi pasca pembelian mereka dapat berupa

kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan, atau

kesenangan”.20

Menurut kotler kepuasan pelanggan merupakan hasil yang

diperoleh oleh pelanggan yang telah memiliki produk atau jasa dan

produk atau jasa tersebut mampu memenuhi semua harapannya.21

18

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2002, Marketi g Ma age e , Indeks, Jakarta, hal: 177

19Fandy tjiptono, , “pe asara jasa

, Banyumedia Publishing, Malang, hal:350

20

Supranto M.A, 1997, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta, PT.Renika Cipta, hal 102

21

(24)

Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara (kelompok dan

personal), kedua pakar dari Washington State University ini mengajukan

kerangka defisional untuk menyusun definisi kepuasan pelanggan yang

sifatnya spesifik kontekstual. Kerangka tersebut mengidentifikasi tiga

komponen utama dalam definisi kepuasan pelanggan sebagai berikut.

1. Tipe respons (baik respons emosional atau afektif maupun kognitif)

dan intensitas respons (kuat hingga lemah, biasanya dicerminkan

lewat istilah-istilah seperti ”sangat puas, “netral”, sangat senang”,

“frustasi”, dan sebagainya).

2. Focus respons, berupa produk, konsumsi, keputusan pebelian,

wiraniaga, took, dan sebagainya.

3. Timming respons, yaitu setelah konsumsi, setelah pemilihan

pembelian, berdasarkan pengalaman akumulatif, dan seterusnya.22

b. Manfaat kepuasan pelanggan

Kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat bagi

perusahaan dan bagi konsumen itu sendiri. Berikut manfaat yang dapat

diperoleh dari kepuasan konsumen:

1) Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah

Persaingan dalam banyak industry ditandai dengan overcapacity dan

oversupply. Dalam berbagai kasus, hal ini menyebabkan pemotongan harga menjadi senjata strategis untuk meraih pangsa pasar. Focus

22Fandy tjiptono, , “

(25)

pada kepuasan pelanggan merupakan upaya mempertahankan

pelanggan dalam rangka menghadapi para produsen

2) Manfaat ekonomis retensi pelanggan versus perpetual prospecting

Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan

memuaskan pelanggan saat ini jauh lebih murah dari pada terus

menerus berupaya menarik atau memperospek pelanggan baru.

3) Nlai kumulatif dari relasi berkelanjutan

Berdasarkan konsep “customer lifetime value”, upaya

mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk dan jasa

perusahaan selama periode waktu yang lama bisa menghasilkan

antusias yang jauh lebih besar dari pada pembelian individu.

4) Daya persuasive (word of mouth)

Dalam banyak industry (terutama sector jasa), pendapat atau opini

dari teman dan keluarga jauh lebih persuasive dan kredibel dari pada

iklan. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang tidak hanya meneliti

kepuasan total, namun juga menelaah sejauh mana pelanggan

bersedia merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.

Sebaiknya, word of mouth negatif bisa merusak reputasi dan citra perusahaan.

(26)

Pelanggan yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan

cenderung lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian

individualnya. Hal itu disebabkan faktor kepercayaan (trust) telah terbentuk. Pelanggan yakin bahwa perusahaan langganannya tidak

akan bersikap oportunistik dan memanfaatkan mereka untuk

kepentingan sesaat. Dalam banyak kasus, kepuasan pelanggan

mengalihkan focus pada harga ke pelayanan dan kualitas.23

c. Metode pengukuran kepuasan pelanggan

Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan salah satu topic

penelitian yang sangat populer dalam paruh kedua decade 1980an hingga

paruh pertama decade 1990an.

1) System keluhan dan saran

Perusahaan yang berpusan pada pelanggan (customer-centered) memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk

menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan menyediakan

kotak saran, kartu komentar dan lain-lain. Informasi-informasi ini

dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan dan

memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk

mengatasi masalah-masalah yang timbul.

2) Ghost shopping

23Fandy tjiptono, , “

(27)

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepausan

pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk

berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian

melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan

produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka

dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan. 3) Lost customer analysis

Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah

berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat

memahami mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan costomer loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.

4) Survey kepuasan konsumen

Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan

dengan penelitian survey, baik melalui pos, telepon, maupun

wawancara langsung. Hal ini karena melalui survey, perusahaan

akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari

pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan

menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.24

24Fandy tjiptono, , “Pemasaran jasa ,

(28)

2. Kualitas produk

a.Pengertian kualitas produk

Menurut Wickof kualitas adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan.25 Crosby menyatakan, bahwa kualitas

adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandartkan. Suatu produk memiliki kualitas yang

telah ditentukan. Selanjutnya, kualitas adalah kesesuaian dengan

kebutuhan pasar. Jadi, perusahaan harus benar-benar dapat memahami

apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan

dihasilkan.26

Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada

pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga

mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. 27

Menurut Crosby (1979), Kualitas Produk adalah produk yang

sesuai dengan yang diisyaratkan atau di standartkan. Suatu produk

memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah

ditentukan.28

25Supriyono, , “Akuntansi Manajemen I; Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses

Perencanaan, Edisi 1 , BPFE, Yogyakarta, hal 42

26Moha ad Mahsun, , “Pe gukura Ki erja “ektor Publik

BPFE, Yogyakarta, hal 41

27

Philip Kotler, 1994, Marketing jilid 1, Erlangga, Jakarta hal 4

28Risky Nurhayati, .

(29)

Nasution (2005:3) kualitas produk adalah suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja,

proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan konsumen atau konsumen.

Semakin besar kemungkinan sebuah produk memenuhi

keinginan konsumen, semakin sukses pula produsen nantinya. Konsep

produk tidak hanya terbatas pada benda fisik. Segala sesuatu yang

memberi jasa yakni, memenuhi kebutuhan, bisa disebut sebuah produk.

Produk mencakup pula orang, tempat, organisasi, kegiaan, dan gagasan,

di samping barang dan jasa. Seorang konsumen memilih hiburan yang

perlu ditonton di televise, tempat hiburan yang perlu dikunjungi,

organisasi yang perlu disumbang, dan gagasan-gagasan yang perlu

didukung. Dari titik pandang konsumen, barang-barang tadi merupakan

produk alternative.apabila istilah produk terkadang Nampak tidak

alamiah, kita bisa mengganti produk tersebut dengan pemuas (satisfier),

atau tawaran (offer). Semua istilah ini menggambarkan sesuatu yang

bernilai bagi seseorang.29

b. Pengukuran kualitas produk

Menurut Sviokla, selain dari segi biaya, kualitas memiliki

delapan dimensi pengukuran yang terdiri atas aspek-aspek sebagai

berikut:

29

(30)

1) Kinerja (performance). Kinerja disini merujuk pada karakter

produk inti yang meliputi merek, atribut-atribut yang dapat diukur,

dan aspek-aspek kinerja individu. Kinerja beberapa produk

biasanya didasari oleh preferensi subjektif pelanggan yang pada

dasarnya bersifat umum.

2) Keragaman produk (features). Dapat berbentuk produk tambahan

dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai suatu produk.

keragaman produk biasanya diukur secara subjektif oleh

masing-masing individu (dalam hal ini konsumen) yang menunjukkan

adanya perbedaan kualitas suatu produk (jaa). Dengan demikian,

perkembangan kualitas suatu produk menurut karakter fleksibilitas

agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

3) Kendalan (reliability). Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya

kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi

(malfunction) pada suatu periode. Keandalan suatu produk yang

menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam

memilih produk. Hal ini menjadi semakin sangat penting

mengingat besarnya biaya penggantian dan pemeliharaan yang

harus dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak andal

mengalami kerusakan.

4) Kesesuaian (conformance). Dimensi lain yang berhubungan

dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan

(31)

jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk

juga perhitungan keasalahan yang tejadi, keterlambatan yang tidak

dapat diantisipasi, dan beberapa kesalahan lain.

5) Ketahanan atau daya tahan (durability). Ukuran ketahanan sautu

produk meliputi segi ekonomis mmaupun teknis. Secara teknis,

ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan

yang diperoleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas.

Secara ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu

produk dilihat dari jumlah kegunaan yang diperoleh sebelum

terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk.

6) Kemampuan pelayanan (servicebility). Kemampuan pelayanan bisa

juga disebut dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan dan

kemudahan produk untuk diperbaiki. Dimensi ini menunjukkan

bahwa konsumen tidak hanya memerhatikan adanya penurunan

kualitas produk tetapi juga waktu sebelum produk disimpan,

penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi

pelayanan perbaikan akan kerusakan produk, dan pelayanan

lainnya. Variabel-variabel tersebut dapat merefleksikan adanya

perbedaan standar perorangan mengenai pelayanan yang diterima.

Dimana kemampuan suatu produk tersebut menghasilkan suatu

kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai secara subjektif oleh

(32)

7) Estetika (easthetics). Estetika merupakan dimensi pengukuran yang

paling subjektif. Estetika suatu produk dilihat dari bagaimana suatu

produk terdengar oleh konsumen, bagaimana penampilan luar

suatu produk, rasa, maupun bau. Dengan demikian, estetika jelas

merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). Konsumen tidak

selalu memilii informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut

produk (jasa). Namun umumnya konsumen memiliki informasi

tentang produk secara tidak langsung, misalnya melalui merek,

nama, dan negara produsen. Ketahanan produk misalnya, dapat

menjadi hal yang yang sangat kritis dalam pengukuran kualitas

produk.30

c.Klasifikasi produk

Dalam mencari strategi-strategi pemasaran untuk

produk-produk individual, pemasar mengembangkan beberapa skema klasifikasi

produk berdasarkan karakteristik produk.

1) Barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa.

Produk dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok menurut daya

tahan dan kewujudannya. Barang tidak tahan lama adalah

barang-barang konsumen yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau

beberapa kali penggunaan. Barang tahan lama adalah

30

(33)

barang konsumen yang digunakan melebihi periode waktu yang

telah ditetapkan dan biasanya memiliki banyak kegunaan.

2) Barang konsumen

Barang konsumen adalah barang-barang yang dibeli oleh

konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Para pemasar biasanya

mengelompokkan barang-barang ini berdasarkan kebiasaan belanja

konsumen. Barang konsumen meliputi barang konvenis, barang

belanja, barang khusus, dan barang yang tidak dicari.

a) Barang konveniens

Barang konveniens adalah barang dan jasa konsumen yang

biasanya dibeli konsumen berkali-kali dengan segera, dan

dengan perbandingan dan upaya pembelian minimum.

Barang konveniens umumnya murah dan mudah didapat.

b) Barang belanja

Barang bealnja adalah barang-barang konsumen yang dalam

proses pemilihan dan pembelian, biasanya diperbandingkan

menurut kecocokan, mutu, harga, dan model. Ketika membeli

barang belanja, konsumen menghabiskan cukup banyak

waktu dan usaha dalam mengumpulkan informasi dan

membuat perbandingan.

c) Barang khusus

Barang khusus adalah barang-barang konsumen dengan

(34)

kelompok-kelompok pembeli tertentu bersedia

memperolehnya dengan upaya pembelian khusus.

d) Barang yang tidak dicari

Barang yang tidak dicari adalah barang-barang yang tidak

diketahui konsumen atau konsumen mengetahuinya tetapi

umumnya tidak berpikir untuk membelinya.

3) Barang industrial

Barang industrial adalah barang-barang yang dibeli oleh

individu dan organisasi untuk diproses lebih lanjut atau dipakai

dalam menjalankan bisnis. Jadi, perbedaan antara barang

konsumen dan barang industrial didasarkan pada tujuan

pembeliannya.31

d. Lima tingkat Produk

Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu berfikir melalui

lima tingkat produk. Tiap tingkat ,menambahkan lebih banyak inti

pelanggan, dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan.32

31

Philip Kotler dan Gary a strong, , “Prinsip-Pri sip Pe asara edisi ketiga jilid 1 , Erlangga, Jakarta, hal:270-272

32

(35)

1) Tingkat paling dasar adalah produk inti (core product), yang mengarah kepada pertanyaan.

2) Pada tingkat kedua, perencana produk selanjutnya harus

membangun produk actual disekeliling produk inti. Produk actual

sebanyak-banyaknya memiliki lima karakteristik : tingkat mutu,

tampilan, model, nama merek, dan pengemasan.33

3) Pada tingkat ketiga, pemasar meniapkan suatu produk yang

diharapkan (expected product).

4) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang

ditingkatkan (augmented product) yang memenuhi keinginan pelanggan itu melampaui harapan mereka. Persaingan sekarang

pada dasarnya terjadi di tingkat produk yang ditingkatkan.

Peningkatan produk mengarahkan pemasar untuk melihat pada

keseluruhan system konsumsi pembeli: cara seorang pembeli suatu

produk melaksanakan keseluruhan tugas apa pun yang ia sedang

coba selesaikan ketika menggunakan produk tersebut. Dengan cara

ini , pemasar akan mengenali banyak peluang untuk meningkatkan

penawarannya dengan suatu cara yang efektif secara kompetitif.

Menurut Levitt:

Pesaing baru bukanlah antara apa yang diproduksi berbagai

perusahaan dalam pabrik mereka, tetapi antara apa yang mereka

tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan,

33

(36)

pelayanan, iklan, konsultasi bagi pelanggan, pendanaan, pengaturan

pengiriman, pergudangan dan hal-hal lain yang orang anggap

bernilai.

5) Pada tingkat kelima terdapat produk potensial (potential product),

yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya

akan dialami produk tersebut di masa depan. Jika produk yang

ditingkatkan menggambarkan apa yang termasuk dalam produk

tersebut saat ini, maka produk potensial menunjukkan evolusi yang

mungkin terjadi. 34

3. Kualitas produk dan kepuasan konsumen dalam perspektif islam.

Produk yang baik di dalamnya terdapat nilai atau manfaat yang positif

bagi konsumen, seperti bergizi, bagus, dan lain sebagainya. Dalam hal

ini keutamaan untuk menjaga kualitas ditegaskan dalam sabda nabi

(Qardhawi, 1998: 320) yang artinya:

“sesungguhnya Allah telah mencatat kebaikan atas segala sesuatu (HR.

Imam Muslim. No. 3615)

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa Islam memprioritaskan

kebaikan dan kualitas untuk segala sesuatu terutama barang-barang

produksi yang akan menjadi konsumsi masyarakat dengan harapan dapat

terjalinnya hubungan dan kepuasan yang seimbang antara produsen dan

konsumen. Dalam hal ini kualitas atau mutu yang diberikan oleh suatu

34

(37)

perusahaan akan memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk

tetap setia menggunakan produk yang berkualitas.

C. Paradigma Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan permasalahan yang muncul,

serta tinjauan teori-teori yang ada, maka dalam penelitian ini dapat dibuat model

sebagai berikut:

Gambar 2.1

D. Hipotesis penelitian

Hipotesis secara etimologis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kemudian kedua kata ini digabung menjadi hypothesis dan di-Indonesiak-kan menjadi kata hipotesis dengan arti suatu kesimpulan yang masih kurang, yang masih belum sempurna.35

35

Burhan Bungin, 2001, Metodologi penelitian Sosial,Surabaya, Airlanggan University Press, hlm. 90

Variabel x (Kualitas produk)

Variabel y (Kepuasan konsumen)

Sampel 1 Hijab El zatta

(38)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pernayataan. Dikatakan sementara, karena ajwaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini hipotesis yang

digunakan adalah hipotesis komparatif, yaitu hipotesis yang menyatakan

perbandingan antara sampel atau variabel yang satu dengan sampel atau variabel

yang lain.36

Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kepuasan konsumen

produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kepuasan konsumen

produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA

Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kualitas

produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kualitas

produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA

36Nanang Martono, , ““tatistik “osial Teori da Aplikasi Progra “P““ ,

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Jenis pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.37

Desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif harus

terstruktur, baku, formal, dan dirancang sematang mungkin sebelumnya.38

2. Jenis penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian kuatitatif ini menggunakan hipotesis

komparatif. Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah komparatif. Pada rumusan variabelnya sama tetapi populasi

atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang

berbeda.39

B. Lokasi Penelitian

37Prof. Dr. Sugiyono, 5, “Metode pe elitia Kua titatif Kualitatif da R&D

, Alfabeta, Bandung, Hal: 8

38

Ahmad Tanzeh, 2011, Pengantar Metodologi Penelitian, Teras, Yogyakarta: Teras, hlm. 99 39Prof. Dr. Sugiyono, 5, “

(40)

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data-data yang diperlukan

dan melakukan penyebaran angket penelitian di Gerai outlet El Zatta Lantai

UG Blok D1 18-19 dan Gerai outlet Zoya di Lantai UG Blok E1 No.21-22

Royal Plaza Surabaya.

C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.40 Adapun pendapat lain menjelaskan bahwa populasi

adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap

hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber

data penelitian.41

Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen produk

hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA yang berada di outlet royal plaza.

Jumlah konsumen Hijab ZOYA dalam sehari mencapai ± 25 orang.

dalam waktu weekday sedangkan dalam weekend ±80 orang.42 Sehingga

dalam satu minggu konsumen mencapai ± 175 orang. Sedangkan Hijab

EL ZATTA ± 25 orang. dalam waktu weekday sedangkan dalam

40

Prof. Dr. Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, hal:80

41

Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta hlm. 109 42

(41)

weekend ±100 orang.43 Sehingga dalam dua minggu konsumen

mencapai ± 175 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai

ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, atau sebagian anggota

populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasi.44 Sampel adalah bagian dari

populasi yang dipergunakan sebagai sumber data yang sebenarnya.

Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi.45 Adapun

cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sample atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasari atas strata, random atau daerah, tetapi

didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena

beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan

dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.46

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang

memakai produk hijab EL ZATTA dan hijab ZOYA.

Karena populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka

jumlah sampel yang ditetapkan menggunakan rumus Slovin sebagai

berikut:

43

Wawancara dengan ibu siti pada tanggal 20 juli 2016 pada pukul 10.30

44Nanang Martono, , ““tatistik “osial Teori da Aplikasi Progra “P““ ,

Gava Media, Yogyakarta, hal: 15

45

Prof. Dr. Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta,

hlm. 96 46

(42)

� = �

� � 2+ 1

Keterangan:

n : Jumlah sampel yang dicari

N : Jumlah populasi

d : Nilai Presisi (10% dari populasi yang ada)47

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

kesalahan maksimal yang bisa ditoleransi dalam penelitian ini

ditetapkan 10%, berdasarkan kesalahan maksimal yang bisa ditoleransi

untuk pengambilan sampel antara 5% - 15%.

Dari populasi ±175 orang, ditetapkan persen kelonggaran

ketidaktelitian sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan sebesar 90%

maka besar sampelnya adalah sebagai berikut:

n = 175

1+ 175 0,12= 99,431

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik untuk pengambilan sampel.

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,

terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.48

1) Probability sampling

47

Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta hlm. 105 48

(43)

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi dipilih untuk menjadi anggota sampel.

Dan dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara

demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.49

D. Variabel dan Indikator Penelitian

a. Variabel

Variabel berarti suatu yang mempunyai variasi nilai. 50Adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh iformasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.51

1) Variabel Independen (variabel bebas) : merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian

ini terdapat satu variabel independen (X), yaitu : Kualitas

Produk.

49

Prof. Dr. Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, hal:: 82

50

Masri Singaribun, 1989, Metode Penelitian Survai Edisi Revisi, Jakarta, LP3ES, Hal. 33

51

(44)

2) Variabel Dependen (variabel terikat) : merupakan variabel

yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen

(Y), yaitu : Kepuasan Konsumen.

b. Indikator

1) Indikator dari kualitas produk (X)

a) Daya tahan

b) Gaya

c) Rancangan

2) Indikator dari Kepuasan Konsumen (Y)

a) Gethuk Tular / merekomendasikan kepada orang lain b) Pembelian kembali

c) Loyalitas

E. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti harus menyusun tahap-tahap

penelitian terlebih dahulu, agar penelitian yang dihasilkan terstruktur dan

sistematis. Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pra lapangan

1) Menyusun laporan matriks

2) Menyusun laporan proposal skripsi

(45)

4) Proses pembuatan angket

b. Tahap Lapangan

Dalam tahap lapangan ini, peneliti terjun lapangan secara langsung

yaitu, meneyebarkan angket untuk mendapatkan data yang

diinginkan. Dan dari hasil penyebaran angket ini dibuat untuk

menganalisis data.

c. Tahap analisis data

Setelah data terkumpul semua, baik data berupa angket maupun

dokumentasi. Selanjutnya peneliti menganalisi data yang diperoleh

menggunakan aplikasi SPSS untuk menghasilan data yang akurat

dan menjawab.

d. Tahap penulisan laporan

Tahap akhir dalam melakukan penelitian. Setelah data-data

terkumpul, peneliti tinggal menyusun laporan yang sistematis.

Dalam tahap ini, peneliti mempunyai peran dan pengaruh yang

sangat besar terhadap hasil penelitian. Di karenakan penulisan

lporan yang sesuai prosedur penulisan yang baik akan

menghasilkan kualitas dari hasil penelitian yang baik.

(46)

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil

penelitian, yaitu, kualitas instrument penelitian, dan kualitas

pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan

validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data.52

pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa

pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengamatan.53

Pengumpulan data suatu prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara metode

pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.

Banyak hasil penelitian tidak akurat dan permasalahan penelitian yang

tidak terpecahkan, karena metode pengumpulan data yang digunakan

tidak sesuai dengan permasalahan penelitian.54

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

dengan cara menyebarkan kuesioner (angket) dan dokumentasi.

a. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam

52

Prof. Dr. Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, hal:137

53

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis..., hlm. 83 54

Ir. Sofiyan Siregar, 2014, Metode Pe elitia Kua titatif dile gkapi perba di ga perhitu ga

(47)

organisasi yang bisa terpengaruh oleh system yang diajukan atau

oleh system yang sudah ada.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kusioner

tertutup, yaitu pernyataan-pernyataan yang diberikan responden

sudah dalam bentuk pilihan ganda. Jadi kusioner jenis ini

responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan

pendapat.55

Peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan hasil

berupa data dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen

produk hijab EL ZATTA maupun hijab ZOYA.

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Tujuan peelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi adalah untuk

mencari profil, visi dan misi produk hijab EL ZATTA dan hijab

ZOYA.

G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Secara spesifik

55

Ir. Sofiyan Siregar, 2014, Metode Pe elitia Kua titatif dile gkapi perba di ga perhitu ga

(48)

semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Dengan menggunakan

instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka

diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.

a. Uji validitas

Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa tepat

dan cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.

Tujuan pengujian validitas pada data-data yang diperoleh dari

kuesioner yang disebar kepada responden adalah untuk mengecek

apakah isi kuesioner tersebut telah cukup dipahami untuk semua

responden, yang diindikasikan oleh kecilnya prestasi jawaban dari

responden, yang diindikasikan oleh kecilnya prestasi jawaban dari

responden yang terlalu menyimpang dari rata-rata jawaban

responden lain.56

Validitas menunjukkan seberapa cermat suatu alat tes

melakukan fungsi ukurnya atau suatu alat ukur yang dapat

mengukur apa yang ingin diukur.57 Untuk menguji kevalidan suatu

data maka dilakukan uji validitas terhadap butir-butir kuesioner.

Tinggi rendah validitas suatu angket atau kuesioner dihitung

dengan menggunakan metode Pearson’s Product Moment

Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item

56

Syaifuddin Azwar, 2000. Metode Penelitian, Pustaka Belajar,Yogyakarta, hal:5.

57

(49)

pertanyaan dengan skor total. Dalam penelitian ini perhitungan

validitas item dianalisis menggunakan komputer program SPSS 20

Untuk menentukan suatu validitas adalah dengan

mengkonsultasikan table Product Moment.58 Berdsarkan taraf signifikan 5% dengan menggunakan bantuan komputer Program SPSS for Windows release 16.

r =

�. ∑ − ∑ (∑ )

�. ∑ 2( )2 [. 2( )2]

keterangan:

rxy = Koefisien korelasi Product Moment Σx = Jumlah Skor total Variabel

Σy = Jumlah skor butir variabel Σx2

= Jumlah skor kuadrat variabel X Σy2

= Jumlah skor kuadrat variabel Y N = Jumlah responden

Jika pengaruh item dengan total item didapatkan

probabilitas (P) <0,05 berarti signifikan, maka item tersebut

dinyatakan sahih, sebaliknya jika (P) > 0,05 berarti tidak

signifikan, yang berarti bahwa item tersebut tidak sahih atau gugur.

b. Uji reabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan hasil pengukuran yang dapat

dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan

data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal

tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode

58

(50)

Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai dengan 1.59

Skala itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang

sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai

berikut:

1) Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20 berarti kurang reliabel

2) Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40 berarti agak reliabel

3) Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60 berarti cukup reliabel

4) Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80 berarti reliabel

5) Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00 berarti sangat reliabel.

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai Alpha Cronbach’s > dari 0.60. Suyuthi (2005), kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha

yang lebih besar dari 0,6. Jadi pengujian reliabilitas instrumen dalam

suatu penelitian dilakukan karena keterandalan instrumen berkaitan

dengan keajegan dan taraf kepercayaan terhadap instrumen penelitian

tersebut.60

Salah satu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Penguji reliabilitas instrument penelitian menggunakan

59

Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0..., hlm. 97 60

(51)

teknik Alpha Cronbrack dengan menggunakan rumus sebagai

r = koefisien realitbilitas instrumen

n = jumlah sampel

∑��2 = jumlah varian pertanyaan

��2 = varian total

k = jumlah butir pertanyaan

H. Tehnik Analisis Data

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

skala scale. Skala ini meminta responden untuk menunjukkan penilaian

terhadap serangkai pertanyaan atau pernyataan tentang suatu obyek

dalam kuesioner. Dalam pengisian kuesioner konsumen pada

masing-masing jawaban diberikan skor sebagai berikut:

1) Jawaban sangat tinggi dengan skor 5

2) Jawaban tinggi dengan skor 4

3) Jawaban cukup puas dengan skor 3

4) Jawaban rendah dengan skor 2

5) Jawaban sangat rendah dengan skor 1

Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

skala interval. Skala interval ini membedakan subjek berdasarkan

klasifikasi, peringkat, jarak yang sama antar titik dalam skala diantara

61

(52)

individu. Sedangkan untuk metode analisis data, peneliti menggunakan t

Test atau T student merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada skala

interval atau rasio. t Test merupakan salah satu bentuk statistik

parametris karena menguji data pada skala interval atau rasio.62

pengujian dengan menggunakan t Test ini tergolong dalam t

perbandingan (komparatif) apakah rata-rata kedua kelompok yang

diuji berbeda secara signifikan atau tidak. Fungsinya adalah untuk

menguji kemampuan generalisasi (signifikansi) hasil penelitian yang

berupa perbandingan keadaan kelompok dari dua rata-rata sampel

(Riduwan, 2003: 213).

Rumus T Test:

�= 1− 2

∑ � (� −21)

Keterangan:

2 ∶rata−rata kelompok 2

x1 ∶rata−rata kelompok 1

N : Jumlah sampel total

Sb2 : jumlah penyimpangan dari rata-rata. 63

62Nanang Martono, , ““tatistik “osial Teori da Aplikasi Progra “P““ ,

Gava Media, Yogyakarta, hal: 160

63Nanang Martono, , ““tatistik “osial Teori da Aplikasi Progra “P““ ,

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Profil Usaha EL ZATTA

EL ZATTA berdiri pada tahun 1989, pemilik brand EL ZATTA

sendiri bernama Elidawati. Awal karir di industry hijab dan busana muslim

dimulai dengan pergaulan Elidawati ketika remaja di /masjid Salman

dikawasan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Nama EL ZATTA sendiri diambil dari nama ibu Elidawati yang

dipanggil El, sedangkan Zatta adalah nama anaknya. Awal berdiri nama brand

yang dipakai adalah ZATTA, karena ada satu brand yang merasa namanya

ditiru kemudian ibu Elidawati menambahkan nama depannya sehingga

menjadi EL ZATTA.

Kini EL ZATTA telah memiliki lebih dari 60 toko, 40 toko mitra dan

23 toko resmi. EL ZATTA sendiri lebih focus berjualan kerudung. Hijab yang

mengambil bahan dan diproduksi di Turki tersebut memiliki motif warna

cerah dari bahan yang lembut dan glossy. Meski 70 persen memproduksi

hijab, namun 30 persennya tetap ada koleksi busana muslim.64

2. Profil Usaha ZOYA

64

(54)

Zoya merupakan salah satu lini bisnis dari Shafco Enterprise, sebuah

holding company yang bergerak dalam bidang muslim fashion sejak tahun 1989 dengan kantor pusat di Bandung, Indonesia.

ZOYA adalah nama faminim yang dipakai di Ukraina dan Rusia,

diambil dari bahasa kuno yang berarti “kehidupan”. Dalam Bahasa India

memiliki arti “bersinar”, sedangkan dalam bahasa Arab diartikan “peduli” dan

“menyenangkan”. Warna hijau pada ZOYA melambangkan kehidupan,

kesegaran, ketenangandan pertumbuhan. Warna coklat berarti daya tahan dan

kenyamanan yang melambangkan bumi dan tanah. Brand philosophy Zoya adalah “light and color”. Zoya menampilkan koleksi yang berkarakter ringan,

easy to wear, easy to match, serta lengkap dalam desain dan warna.

Zoya Fashion menghadirkan kerudung sebagai produk unggulannya. Namun tidak hanya itu, ZOYA fashion menyediakan busana, aksesoris,

hingga perlengkapan ibadah bagi para customer. Perkembangan bisnis yang

kompetitif membuat ZOYA terus melakukan inovasi dalam produk dan

pelayanan dengan mengutamakan kualitas brand image dan kepuasan

pelanggan, menghadirkan pelayanan paripurna bagi pelanggan melalui

kenyamanan showroom, pelayanan personal, hingga layanan melalui produk

website.

(55)

Visi dari ZOYA adalah Menjadi refrensi utama bagi para

muslimah dalam berbusana hijab yang fashionable.

Misi dari ZOYA adalah Menciptakan inovasi-inovasi style busana

muslim terbaru. Memberikan inspirasi kepada para muslimah untuk

selalu berhijab stylish. Menyediakan solusi bagi kecantikan paras

wanita muslimah.65

B. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Responden

a. Responden EL ZATTA

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

produk hijab EL ZATTA di gerai El ZATTA lantai UG Blok D1 18-19

dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Berdasarkan hasil

penelitian kepada 100 responden melalui kuesioner yang telah disebarkan

didapatkan gambaran karakteristik responden sebagai berikut.

Gambar diagram 4.1

65

(56)

Dari gambar diagram 4.1 dapat diketahui bahwa jenis kelamin 100

responden konsumen hijab EL ZATTA adalah wanita semua. Dapat

disimpulkan bahwa konsumen hijab EL ZATTA adalah wanita.

Dari diagram lingkaran 4.2 dapat diketahui bahwa usia responden

usia 15-20 berjumlah 18 responden atau sebesar (18%), usia 21-25

berjumlah 27 responden atau sebesar (27%), usia 26-30 berjumlah 24

responden atau sebesar (24%), usia 31-35 berjumlah 11 responden atau

sebesar (11%), usia 36-40 berjumlah 9 responden atau sbsar (9%), usia

41-45 berjumlah 7 responden atau sebesar (7%), usia 46-50 berjumlah 2

responden atau sebesar (2%), usia 51-60 berjumlah 2 responden atau

sebesar (2%). Dari gambar diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa

konsumen yang membeli produk hijab EL ZATTA yang paling dominan

adalah wanita dengan usia 21-25 tahun dengan jumlah responden 27

(57)

Gambar diagram 4.3

Dari gambar diagram 4.3 dapat diketahui bahwa pekerjaan dari

responden konsumen hijab EL ZATTA yang bekerja sebagai Pegawai

Negri Sipil (PNS) berjumlah 20 responden atau sebesar (20%), Swasta

berjumlah 21 responden atau sebesar (21%), sebagai Wiraswasta

berjumlah 9 responden atau sebesar (9%), sebagai Ibu Rumah Tangga

berjumlah 19 responden atau sebesar (19%), pelajar atau Mahasiswa

berjumlah 27 responden atau sebesar (27%), dan yang menjawab lainnya

berjumlah 4 responden atau sebesar (4%). Dari gambar diagram tersebut

dapat disimpulkan bahwa konsumen hijab EL ZATTA yang paling

dominan adalah pelajar/mahasiswa dengan jumlah responden sebanyak 27

(58)

Dari gambar diagram lingkaran 4.4 dapat diketahui bahwa

responden hijab EL ZATTA yang berpenghasilan <Rp 500.000 berjumlah

20 responden atau sebesar (20%), sedangkan pendapatan reponden yang

berpenghasilan Rp 500.000 – Rp 1.500.000 berjumlah 25 responden atau

sebesar (25%), Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 berjumlah 29 responden

atau sebesar (29%), Rp 3.000.001 – Rp 4.500.000 sebesar 16 responden

atau sebesar (16%), dan yang berpenghasilan >Rp 4.500.000 berjumlah 10

responden atau sebesar (10%). Dapat disimpulkan bahwa konsumen

produk hijab EL ZATTA yang dominan berpenghasilan Rp 1.500.000 –

Rp 3.000.000 berjumlah 29 responden atau sebesar (29%).

b. Responden ZOYA

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

produk hijab ZOYA di gerai ZOYA lantai UG Blok E1 21-22 dengan

(59)

kepada 100 responden melalui kuesioner yang telah disebarkan didapatkan

gambaran karakteristik responden sebagai berikut.

Dari gambar diagram 4.5 dapat diketahui bahwa jenis kelamin 100

responden konsumen hijab ZOYA adalah wanita semua. Dapat

disimpulkan bahwa konsumen hijab ZOYA adalah wanita.

Dari diagram lingkaran 4.6 dapat diketahui bahwa usia responden

usia 15-20 berjumlah 19 responden atau sebesar (19%), usia 21-25 dan

(60)

berjumlah 11 responden atau sebesar (11%), usia 36-40 dan usia 41-45

berjumlah 9 responden atau sbsar (9%), usia 46-50 dan usia 51-60 tahun

berjumlah 1 responden atau sebesar (1%). Dari gambar diagram tersebut

dapat disimpulkan bahwa konsumen yang membeli produk hijab ZOYA

yang paling dominan adalah wanita dengan usia 21-25 dan usia 26-30

yang sama-sama jumlah respondennya sebanyak 25 responden.

Dari gambar diagram lingkaran 4.7 dapat diketahui bahwa

pekerjaan dari responden konsumen hijab ZOYA yang bekerja sebagai

Pegawai Negri Sipil (PNS) dan pelajar/mahasiswa yang sama-sama

berjumlah berjumlah 25 responden atau sebesar (25%), Swasta berjumlah

15 responden atau sebesar (15%), sebagai Wiraswasta berjumlah 10

responden atau sebesar (10%), sebagai Ibu Rumah Tangga berjumlah 22

Gambar

        Gambar 2.1
Gambar diagram 4.1
Gambar diagram 4.3
gambar diagram 4.8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah komponen-komponen sistem polder yang dapat digunakan sebagai solusi untuk penanggulangan banjir di kawasan Museum Bank Indonesia..

Akan tetapi bagaimana cara untuk menyingkapkan diri tersebut, berapa banyak yang bisa diungkapkan, bagaimana cara untuk menying- kapkan diri, melalui wahana apa penyingkapan

Pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha mikro, kecil dan menengah yang

Akan tetapi, SMA Negeri 2 Pekanbaru belum membuat Standart Operating Procedure (SOP) sehingga pada kenyataannya implementasi sistem penilaian dalam kurikulum 2013

No Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 1 Dukungan pada kegiatan sosial budaya (pameran, gelaran seni, dsb) 2 Dukungan pada kegiatan olah raga (termasuk sponsorship).. 3

Untuk membangun industri benih dalam mendukung kebijakan perbenihan pemerintah, Kementerian Pertanian mencanangkan kegiatan berupa: (1) Menata kembali kelembagaan

Inspection of the genetic code and its derived hydrophobicity matrix reveals that the code di- vides the amino acids into two major groups with hydrophobic and hydrophilic

Informasi waktu perjalanan merupakan salah satu acuan dalam merencanakan suatu perjalanan.Maka diperlukan suatu metode estimasi waktu perjalanan yang dapat diandalkan.Model