• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 1104379 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 1104379 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari

langkah-langkah penelitian, sumber data, instrumen penelitian, dan prosedur

pengolahan data.

A.Langkah-Langkah Penelitian

Dalam penelitian ini, langkah-langkah penelitian yang digunakan berdasarkan

langkah-langkah penelitian pada metode R&D (Penelitian dan Pengembangan)

yang dikembangkan oleh Sukmadinata (2012, hlm.184) yang terdiri atas tiga

tahap yaitu:

1. Studi Pendahuluan

2. Pengembangan Model

3. Uji Model

Namun dalam penelitian ini tidak semua langkah penelitian digunakan, tetapi

hanya menggunakan dua langkah penelitian yaitu:

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau tahap persiapan.Tahap ini

terdiri dari :

a. Studi kepustakaan merupakan kajian mengenai analisis standar isi pada

Kurikulum 2013 serta analisis LKS yang terdapat dalam beberapa bahan

ajar dan penelitian sebelumnya.

b. Survei lapangan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan

data yang ada di lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan praktikum sel

volta serta penggunaan LKS praktikum inkuiri pada topik sel volta.

c. Penyusunan produk awal merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengembangkan produk awal berupa RPP, prosedur praktikum, LKS

inkuiri terbimbing dan instrumen-instrumen penelitian.

2. Pengembangan Model

Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas terhadap LKS inkuiri terbimbing

(2)

penilaian guru dan dosen mengenai LKS inkuiri terbimbing yang

dikembangkan.

Alur penelitian disusun dengan tujuan untuk mempermudah langkah-langkah

penelitian, serta lebih terarah pada penyelesaian permasalahan. Berikut adalah

(3)

38

Studi Kepustakaan Survei Lapangan

Penyempurnaan oleh Dosen Pembimbing

Uji coba terbatas LKS praktikum inkuiri terbimbing

Penjaringan penilaian guru dan dosen menggunakan

lembar penilaian

Uji keterlaksanaan tahapan inkuiri dan penggunaan LKS praktikum inkuiri terbimbing menggunakan lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa dan angket respon siswa

Pengolahan data

Kesimpulan

Analisis standar isi dan proses pembelajaran pada KI dan KD

Analisis keterlaksanaan praktikum dan analisis jenis LKS praktikum

subpokok sel volta di sekolah

Optimasi prosedur praktikum

Penyusunan RPP dan Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum inkuiri terbimbing

Penyusunan Instrumen Penelitian: a. Lembar observasi keterlaksanaan b. Pedoman penilaian jawaban siswa c. Angket respon siswa

d. Lembar penilaian guru dan dosen Analisis LKS praktikum pada

subpokok materi sel volta yang berada pada buku-buku dan LKS atau

modul pembelajaran

Revisi Revisi

Hasil Optimasi

Revisi LKS berdasarkan hasil uji coba

Uji Coba Terbatas Penyusunan produk awal

Studi Pendahuluan

(4)

Berdasarkan alur penelitian yang ditampilkan, dapat diuraikan tahapan-tahapan

penelitian sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan.

Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan

penyusunan produk awal.

a. Studi Kepustakaan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap Standar Isi yang terdapat dalam

Kurikulum 2013 untuk mencari materi yang sesuai untuk dipelajari pada

pembelajaran dengan metode praktikum. Didapatkan bahwa materi yang sesuai

adalah materi sel volta yang dipelajari siswa SMA/MA kelas XII semester 1.

Berdasarkan analisis standar isi, materi sel volta terdapat pada Kompetensi Inti

3 dan 4 serta Kompetensi Dasar 3.3 yaitu “Mengevaluasi gejala atau proses

yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang

digunakan dalam kehidupan” dan Kompetensi Dasar 4.3 yaitu “Menciptakan

ide/gagasan produk sel elektrokimia.” Dapat terlihat dari kedua kompetensi dasar tersebut bahwa pada materi sel volta siswa dituntut untuk mengevaluasi

proses yang terjadi pada sel volta dan menciptakan produk sel elektrokimia.

Untuk dapat memenuhi tuntutan pada kedua kompetensi dasar tersebut, maka

diperlukan metode pembelajaran yang sesuai yaitu metode praktikum.

Pada tahap studi kepustakaan, dilakukan juga analisis terhadap LKS

praktikum pada topik sel volta yang terdapat dalam bahan ajar (buku paket,

lembar kerja siswa, petunjuk praktikum, artikel di internet) dan penelitian

sebelumnya dengan menggunakan instrumen lembar analisis LKS praktikum.

b. Survei Lapangan

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan

praktikum sel volta di sekolah, kendala dalam melaksanakan praktikum pada

topik tersebut, dan jenis LKS praktikum yang digunakan di sekolah.

Wawancara dilakukan kepada sepuluh guru kimia yang berada di sepuluh

SMA negeri dan swasta di Kota Bandung.

(5)

40

c. Penyusunan Produk Awal

Setelah melakukan survei lapangan, tahapan selanjutnya yaitu penyusunan

produk awal. Tahapan dalam penyusunan produk awal, yaitu :

1) Penyusunan prosedur praktikum dan Optimasi

Penyusunan prosedur praktikum bertujuan untuk mendapatkan langkah

kerja yang baik sebagai acuan peneliti dalam menyusun LKS yang

dikembangkan. Kemudian dilakukan optimasi prosedur praktikum agar

menghasilkan suatu prosedur yang optimal dan baik dari segi jumlah bahan

yang digunakan, jumlah alat yang digunakan, dan waktu yang digunakan

untuk melakukan praktikum..

2) Penyusunan RPP dan LKS Praktikum Inkuiri Terbimbing

Penyusunan RPP dilakukan secara bertahap hingga diperoleh RPP yang

sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan LKS

praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Sedangkan LKS

praktikum inkuiri terbimbing ini disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang

ada dalam inkuiri, yaitu orientasi (fenomena), merumuskan masalah dari

fenomena yang diberikan, merumuskan hipotesis untuk rumusan masalah,

menganalisis data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. LKS

praktikum inkuiri terbimbing yang telah disusun kemudian disempurnakan

oleh dosen pembimbing,sehingga diperoleh masukan dan perbaikan yang

menjadikan LKS ini layak untuk digunakan pada uji coba terbatas.

3) Penyusunan Instrumen Penelitian

Terdapat beberapa instrumen penelitian yang dibuat yaitu, lembar

observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa,

angket siswa, dan lembar penilaian guru dan dosen. Lembar observasi

digunakan untuk mengukur keterlaksanaan tahapan inkuiri pada praktikum

menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

Pedoman penilaian jawaban siswa digunakan sebagai acuan dalam

memberikan penilaian terhadap jawaban siswa pada tugas-tugas yang

diberikan di dalam LKS praktikum inkuiri terbimbing dan melihat

(6)

mengetahui respon siswa terhadap LKS praktikum inkuiri terbimbing yang

dikembangkan. Instrumen lembar penilaian guru dan dosen digunakan untuk

mengetahui penilaian guru dan dosen terhadap kesesuaian LKS praktikum

inkuiri yang dikembangkan dengan konsep sel volta, kesesuaian tata bahasa,

dan kesesuain tata letak serta perwajahan LKS praktikum inkuiri

terbimbing yang dikembangkan.

Sebelum digunakan, instrumen-instrumen tersebut diberi masukan dan

perbaikan terlebih dahulu oleh dosen pembimbing hingga diperoleh

instrumen yang dapat digunakan dalam uji coba terbatas.

2. Pengembangan Model

Tahap ini hanya dilakukan sampai uji terbatas. Berikut langkah-langkah yang

dilakukan :

a. Uji Keterlaksanaan

Tiga aspek yang ditinjau dalam uji keterlaksanaan terhadap penggunaan

LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan oleh peneliti yaitu

observasi keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri, jawaban siswa terhadap

tugas-tugas yang ada pada LKS praktikum inkuiri terbimbing yang dikembangkan

dan respon siswa terhadap penggunaan LKS praktikum inkuiri terbimbing

yang dikembangkan melalui angket.

Uji keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri dilakukan oleh 21 siswa kelas XI di

salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Siswa dibagi menjadi tujuh

kelompok yang kemudian melakukan praktikum menggunakan LKS praktikum

inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Pada saat siswa melakukan kegiatan

praktikum, dilakukan observasi oleh observer menggunakan instrumen lembar

obervasi keterlaksanaan tahapan inkuri.

Sedangkan hasil jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat dalam

LKS, dinilai menggunakan pedoman penilaian jawaban siswa. Penilaian

terhadap jawaban siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

melakukan tahapan-tahapan inkuiri.

Setelah siswa melakukan praktikum menggunakan LKS praktikum inkuiri

(7)

42

berisi beberapa pertanyaanan mengenai LKS dan penggunaan LKS praktikum

inkuiri terbimbing yang peneliti kembangkan.

b. Penjaringan Penilaian Guru dan Dosen

Penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum inkuiri terbimbing

yang dikembangkan dilakukan oleh tujuh guru kimia yang mengajar di

SMA/MA di Kota Bandung dan tiga dosen kimia FPMIPA UPI. Penilaian

tersebut meliputi kesesuaian LKS dengan syarat kebahasaan (tata bahasa),

kesesuaian LKS dengan konsep sel volta dan kesesuaian LKS dengan tata letak

serta perwajahan.

B.Sumber Data

Sumber data pada tahap studi kepustakaan diperoleh dari sebelas bahan ajar

kimia SMA kelas XII yang terdiri dari lima buku sekolah elektronik (BSE), empat

buku kimia dan dua dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juhroh

(2011) dan Yulistiana (2012). Pada tahap survei lapangan, sumber data berasal

dari sepuluh SMA/MA negeri dan swasta di Kota Bandung, pada tahap ini

dilakukan wawancara terhadap sepuluh guru kimia SMA/MA negeri dan swasta

tersebut untuk mengetahui keterlaksanaan praktikum dan ketersediaan LKS

praktikum inkuiri terbimbing pada topik sel volta.

Sumber data pada tahap uji keterlaksanaan adalah 21 siswa kelas XI di salah

satu SMA negeri di Kota Bandung. Sumber data pada tahap penilaian LKS

praktikum inkuiri terbimbing terhadap kesesuaian LKS dengan konsep,

kesesuaian LKS dengan tata bahasa, kesesuaian LKS dengan tataletak dan

perwajahan adalah tujuh guru kimia SMA/MA di Kota Bandung dan tiga dosen

(8)

C.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

[image:8.595.120.517.167.720.2]

tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Instrumen Penelitian Beserta Data yang Diperoleh dan Tujuannya

No Jenis Instrumen Data yang Diperoleh Tujuan

1. Lembar analisis LKS praktikum

Ketersediaan dan karakteristik

LKS praktikum sel volta dalam

bahan ajar dan penelitian

sebelumnya

Untuk menjawab rumusan

masalah mengenai karakteristik

LKS praktikum sel volta yang

ada saat ini .

2. Pedoman wawancara

Keterlaksanaan praktikum dan

penggunaan LKS praktikum

pada topik sel volta

Untuk menjawab rumusan

masalah mengenai karakteristik

LKS praktikum sel volta saat ini

3.

Lembar observasi

keterlaksanaan

tahapan inkuiri

Keterlaksanaan praktikum

menggunakan LKS praktikum

inkuiri terbimbing yang

dikembangkan

Untuk menjawab rumusan

masalah mengenai

keterlaksanaan praktikum

menggunakan LKS praktikum

inkuiri terbimbing yang

dikembangkan

4.

Pedoman penilaian

jawaban siswa

terhadap

tugas-tugas dalam LKS

Jawaban siswa terhadap

tugas-tugas dalam LKS

Untuk menjawab rumusan

masalah mengenai

keterlaksanaan praktikum

menggunakan LKS praktikum

inkuiri terbimbing yang

dikembangkan

5.

Angket

Respon siswa mengenai LKS

praktikum inkuiri terbimbing

yang dikembangkan

Untuk menjawab rumusan

masalah mengenai

keterlaksanaan praktikum

menggunakan LKS praktikum

inkuiri terbimbing yang

dikembangkan

6. Lembar penilaian guru dan dosen

Penilaian dan saran dari guru

dan dosen terhadap LKS

praktikum inkuiri terbimbing

yang dikembangkan

Untuk menjawab rumusan

masalah mengenai penilaian

guru dan dosen terhadap LKS

praktikum inkuiri terbimbing

(9)

44

D.Prosedur Pengolahan Data

Data atau informasi yang diperoleh kemudian diolah sebagai hasil penelitian.

Berikut langkah-langkah dari pengolahan data:

1.Pengolahan Data dari Lembar Observasi Keterlakanaan Pengolahan data dari lembar observasi adalah sebagai berikut:

a. Memberi Skor

Pemberian skor pada lembar observasi keterlaksanaan berdasarkan skala

Guttman yang berisi jawaban yang bersifat jelas dan konsisten terhadap

suatu pernyataan. Berikut merupakan penilaian skala Guttman menurut

Riduwan (2013, hlm.42-43)

0 = jika siswa tidak melakukan setiap item tahapan inkuiri

1 = jika siswa melakukan setiap item tahapan inkuiri

b. Mengolah Skor

Tahapan pengolahan skor pada lembar observasi mengikuti

tahapan-tahapan pengolahan skor yang dikemukakan Riduwan (2013) sebagai

berikut :

1) Menjumlahkan setiap skor seluruh siswa pada setiap aspek penilaian

dalam tahapan inkuiri .

2) Menentukan skor maksimum

Skor maksimum = jumlah siswa x skor tertinggi

3) Menghitung persentase keterlaksanaan seluruh komponen pada setiap

aspek penilaian dalam tahapan inkuiri

4) Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan tahapan inkuiri oleh

setiap siswa

5) Melakukan interpretasi persentase keterlaksanaan LKS

Persentase keterlaksanaan LKS praktikum inkuiri terbimbing yang

dikembangkan diinterpretasikan menggunakan kriteria interpretasi

persentase skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2013) yang

(10)
[image:10.595.187.476.123.324.2]

Tabel 3. 2 Kriteria Interpretasi Skor

Rentang Persentase Skor (%) Kategori

81-100 Sangat Kuat

61-80 Kuat

41-60 Cukup

21-40 Lemah

0-20 Sangat Lemah

(Riduwan,2013, hlm.41)

2. Pengolahan Data dari Penilaian Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas

Dalam LKS Praktikum Inkuiri Terbimbing

Pengolahan data dari penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam

LKS adalah sebagai berikut:

a. Memberi Skor

Pemberian skor pada jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS

disesuaikan dengan lembar pedoman jawaban siswa.

b. Mengolah Skor

Tahapan pengolahan skor jawaban siswa berdasarkan tugas-tugas dalam

LKS mengikuti tahapan-tahapan pengolahan skor yang dikemukakan

Riduwan (2013) sebagai berikut :

1) Menjumlahkan skor seluruh siswa pada setiap jawaban dalam mengisi

tugas-tugas dalam LKS yang dikembangkan.

2) Menentukan skor maksimum

Skor maksimum = jumlah siswa x skor tertinggi

3) Menghitung persentase skor setiap item yang dinilai

(11)

46

5) Melakukan interpretasi persentase jawaban siswa

Untuk menafsirkan persentase jawaban siswa terhadap tugas-tugas

dalam LKS praktikum inkuiri terbimbing, digunakan kriteria interpretasi

persentase skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2013) yang

ditunjukkan pada tabel 3.2

3. Pengolahan Data dari Angket Respon Siswa

Pengolahan data dari angket respon siswa adalah sebagai berikut:

a. Memberi Skor

Angket respon siswa berbentuk skala Likert. Pernyataan skala Likert

yang digunakan adalah pernyataan positif dengan empat rentang skala yaitu

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Berikut merupakan penilaian skala Likert menurut Riduwan (2013:

38-39) yang dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3. 3 Skor angket respon siswa berdasarkan skala Likert

(Riduwan, 2013, hlm.39)

b. Mengolah Skor

Tahapan pengolahan skor pada angket respon siswa mengikuti

tahapan-tahapan pengolahan skor yang dikemukakan Riduwan (2013) sebagai

berikut :

1) Menjumlahkan setiap skor responden pada setiap item pernyataan yang

terdapat dalam angket respon siswa.

2) Menentukan skor maksimum

Pernyataan Positif Skor

Sangat Setuju (SS)/ Sangat Sesuai/Sangat Jelas 4

Setuju (S)/Sesuai/Jelas 3

Tidak Setuju (TS)/ Tidak Sesuai/ Tidak jelas 2

Sangat Tidak Setuju (STS)/ Sangat Tidak Sesuai/ Sangat Tidak

Jelas

(12)

Skor maksimum = jumlah siswa x skor tertinggi

3) Menghitung persentase skor setiap item pernyataan

4) Menghitung rata-rata persentase respon siswa terhadap LKS

5) Melakukan interpretasi persentase respon siswa

Untuk menafsirkan persentase respon siswa terhadap praktikum

menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing, digunakan kriteria

interpretasi persentase skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2013)

yang ditunjukkan pada tabel 3.2

4. Pengolahan Data dari Lembar Penilaian Guru dan Dosen

Pengolahan data dari lembar penilaian guru dan dosen adalah sebagai berikut:

a. Memberi Skor

Pemberian Skor untuk lembar penilaian guru dan dosen terhadap LKS

praktikum inkuiri terbimbing berbentuk skala Likert menurut

Riduwan (2013: 38-39) yang ditunjukkan pada tabel 3.3.

b. Mengolah Skor

Tahapan pengolahan skor pada lembar penilaian guru dan dosen

mengikuti tahapan-tahapan pengolahan skor yang dikemukakan Riduwan

(2013) sebagai berikut :

1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item yang dianalisis.

2) Menjumlahkan skor total keseluruhan item yang dianalisis pada setiap

indikator

3) Menentukan skor maksimum

Skor maksimum = jumlah responden x skor tertinggi

4) Menghitung persentase skor setiap indikator

(13)

48

6) Melakukan interpretasi persentase penilaian guru dan dosen

Untuk menafsirkan persentase penilaian guru dan dosen terhadap LKS

praktikum inkuiri terbimbing, digunakan kriteria interpretasi persentase

skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2013) yang ditunjukkan pada

Gambar

Tabel 3. 1 Instrumen Penelitian Beserta Data yang  Diperoleh dan Tujuannya
Tabel 3. 2 Kriteria Interpretasi Skor

Referensi

Dokumen terkait

 Pemantauan kualitas udara (NO2, SO2, CO dan debu) dilakukan dengan pengambilan langsung dilapangan dengan high volume air pump, selanjutnya sampel ditimbang dengan

PENENTUAN KADAR CRUDE PALM OIL (CPO) DARI LIMBAH CAIR SLUDGE SEPARATOR DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI.. DI PKS PTPN IV UNIT

Pertiwi 1998, kemudian melanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Ciwaringin lulus pada tahun. ajaran 2003/2004, setelah itu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di

Apabila selama terikat wajib kerja yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai pegawai Universitas Gadjah Mada, maka wajib mengembalikan semua biaya yang

bahwa untuk menjamin obyektivitas dan transparansi proses mutasi PNS masuk atau mutasi PNS keluar dan mutasi PNS antar Perangkat Daerah maka dipandang perlu

Kondisi Objektif Wewenang Guru Pendidikan Khusus dalam Sistem Dukungan Sekolah Inklusif a.. Wewenang GPK dalam Memberikan Dukungan terhadap Peserta Didik

kompetensi guru pendidikan khusus dalam seting sekolah dasar penyelenggara. pendidikan

The Government faces several challenges: lack of coordination between responsible institutions in the field of biofuels; insufficient funds for the replacement of conventional