• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Leadership Identity

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Leadership Identity"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Leadership Identity Development (LID) dan optimisme pada wirausaha. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara LID dan optimisme. Uji hubungan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,467 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (ρ<0,01). Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara LID dan optimisme pada wirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi LID yang dimiliki, maka derajat optimisme wirausaha semakin tinggi pula. Sebaliknya, semakin rendah LID yang dimiliki, maka derajat optimisme wirausaha semakin rendah pula.

Hasil analisa tersebut dapat dihubungkan dengan karakteristik yang diungkap oleh Richard Cantillion (1755), bahwa karakteristik utama wirausaha yaitu memiliki keberanian mengambil resiko, perannya mengambil keputusan untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya, dan mencari peluang yang terbaik untuk memperoleh hasil yang terbesar. Saat karakteristik wirausaha ini dikembangkan dalam diri seorang wirausaha, maka membutuhkan peningkatan tahapan dalam LID dan hal tersebut membuat derajat optimisme dalam diri wirausaha meningkat.

(2)

Dalam pengukuran Leadership Identity Development (LID) dan Optimisme pada wirausaha ditemukan nilai rata-rata LID dan optimisme berdasarkan jenis usaha, jenis kelamin, usia, pendidikan, retang usaha, dan jumlah karyawan.

Pada penelitia ini terdapat perbedaan antara nilai rata-rata LID dan optimisme pada usaha yang bergerak dibidang industri, perdagangan dan jasa. Nilai rata-rata tertinggi ada pada wirausaha yang bergerak pada bidang industry. Perbedaan ini dikarenakan untuk bidang industry seorang wirausaha dituntut untuk dapat menghasilkan barang dengan kualitas baik dengan berusaha meberdayakan sumber daya yang ada disekitar usahanya. Selain jenis usaha , nilai rata-rata LID dan optimisme pada jenis kelamin memiliki perbedaan yang cukup besar. Nilai rata-rata pada jenis kelamin perempuan lebih tinggi dari yang perhitungan rata-rata pada jenis kelamin laki-laki. Untuk perbedaan nilai rata-rata sesuai jenis kelamin masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut secara khusus untuk mendapatkan hasil analisa dan penjelasan yang lebih mewakili.

Sementara ritme optimis yang mengikuti peningkatan tahapan padaLeadership Identity Development (LID) membuktikan bahwa optimisme yang dimiliki seseorang itu stabil, seperti yang diungkap oleh Scheier dan Carver (1985), dan derajat optimis akan bergerak naik atau turun saat faktor eksternal mempengaruhi. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik peningkatan yang stabil dari nilai ME LID dan nilai ME optimisme pada tingkat pendidikan dan jumlah karyawan yang dimiliki, dimana jumlah

(3)

karyawan yang dimiliki berkaitan jenis usaha kareana seperti usaha yang bergerak di bidang industri karyawan yang dikelola memiliki keahlian masing-masing sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakannya.

Didalam Optimis tingkat pendidikan dapat masuk kedalam faktor dukungan sosial yaitu dimana tingkat optimisme terlihat beda antara tingkat pendidikan SMA dengan SMK dan D3 dengan S1. Dimana SMK adalah lembaga pendidikan menegah atas yang mempersiapkan para pelajarnya untuk siap bekerja dengan dibekali berbagai keahlian khusus sesuai dengan jurusan yang dipilihnya,sementara S1 seperti yang sudah diketahui sebelumnya terdapatmata kuliah kewirausahaan yang bertujuan untuk membangun mind-set wirausaha bagi yang berminat dan berpotensi menjadi wirausaha (Katalog Mata Ajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2010), dalam M Shalimar P, 2012).

Grafik peningkatan yang stabil dari nilai ME LID dan nilai ME optimisme pada tingkat pendidikan dan jumlah karyawan yang dimiliki ini sesuai dengan pernyataan dari Brungardt (1996) bahwa kepemimpinan dapat dipelajari serta diajarka, dan dalam hal ini dilakukan oleh individu disepanjang rentang umurnya. Dimana hal ini juga memperkuat bahwa LID adalah alur kerja untuk memahami bagaimana seorang individu mengembangkan sosial identitas dirinya secara menyeluruh, dari penggabungan antara kepemimpinan dalam dirinya dengan kepemimpinan didalam kelompok.

(4)

Secara garis besar grafik peningkatan yang stabil dari nilai ME LID dan nilai ME optimisme pada tingkat pendidikan dan jumlah karyawanyang dimiliki memberi arti bahwa saat wirausaha meningkatkan tingkat pendidikannya maka tingkat optimisme yang dimiliki akan meningkat juga, dan sebaliknya saat wirausaha tidak berusaha menambah tingkat pendidikannya maka tingkat optimisme yang dimiliki tidak akan meningkat.Begitu pula dengan jumlah karyawan yang dimiliki, dan semua itu berpengaruh pada expectancy value yang dimiliki wirausaha.

Namun berbeda dengan ritme grafik yang didapat dari nilai rata-rata pada usia wirausaha. Dari data penelitian nilai rata-rata LID berbentuk grafik orde 1, yaitu mulai dari masa usiaearly adulthood (21-40 tahun) bergerak meningkat dengan puncak nilai rata-rata tertinggi pada masa usialater adulthood (>60 tahun). Sementara nilai rata-rata optimisme berbentuk grafik parabola terbalik, yaitu mulai darimasa usiaearly adulthood (21-40 tahun) bergerak ketitik puncak tertinggi pada diantara masa usiamiddle adulthood (41 - 60 tahun), dan bergerak menurun di masa usia usia later adulthood (>60 tahun). Hasil rata-rata nilai ini dapat berpengaruh pada proses pembentukan wirausaha dimasa pensiun, dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk analisa yang lebih terperinci.

Hasil rata-rata untuk LID dan optimisme pada rentang usaha atau lamanya usaha. LID dan optimisme memiliki pola grafik yang sama. Grafik rata-rata bergerak meningkat dari rentang usaha 1 (tahun) dan menuju puncak pada rentang usaha 30 tahun, dan mengalami peneurunan pada rentang usaha >30

(5)

tahun. Hal ini diemungkinkan karena adanya proses regenerasi usaha atau pemindah alihan usaha dari pemilik awal ke penerus usaha, atau ada kemungkinan tidak adanya usaha wirausaha dalam meningkatkan usahanya, seperti pendidikan dan hubungan sosial. Namun hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara longitudinal seputar penyebab terjadinya penurunan grafik, sehinggan data dan hasil analisa dapat mewakili hasil penelitian.

Dari hasil anlisa penelitian dan sesuai penjelasan yang telah dijabarkan pada diskusi ini, ditemukan bahwa rata-rata skor LID dan optimisme berhubungan positif dan hal tersebutdiperjelas dengan grafik LID dan optimisme pada tingkat pendidikan dan banyaknya karyawan yang dimiliki. Namun dalam penelitian ini masih banyak yang perlu disempurnakan dan diperbaiki sehingga hasil analisanya benar-benar mewakili hal yang diukur dan dalam penelitian ini belum dapat menggambarkan tinggkat keberhasilan dari seorang wirausaha karena hal tersebut bersifat subjektif dan objektif. B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hipotesis yang diajuka dalam penelitian ini diterima, artinya terdapat hibingan positif antara Leadership Identity Development (LID) dan optimisme pada wirausaha. Hal ini menunjukan bahwa tinggi rendahnya LID dapat menentukan tinggi rendahnya optimisme. Dengan kata lain, jika LID berada pada tahap yang tinggi maka derajat optimis wirausaha juga tinggi. Sebaliknya, jika LID pada tahap rendah maka derajat optimisme wirausaha juga rendah. Hasil

(6)

penelitian juga menyatakan bahwa wirausaha yang menjadi responden pada penelitian ini dilihat dari rata-rata berada pada tahap LID yang rendah dan termasuk pada derajat optimis yang sedang.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dengan adanya hubungan yang sangat signifikan antara Leadership Identity Development (LID) dan optimisme pada wirausaha, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Subjek

Dari penelitian ini didapat bahwa ada keterkaitan antara Leadership Identity Development (LID) dan optimisme. Oleh karena itu, diharapkan penelitian ini akan memberikan pengetahuan baru bagi subjek penelitian, yaitu bahwa dalam mengembangkan usaha seorang wirausaha diharapkan untuk terus dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinannya dengan cara menambah pengetahun dan memperluas hubungan sosial. Hal tersebut menjadikan tahapan LID seseorang meningkat, dan menjadikan derajat optimisme dalam berwirausaha konsisten untuk meningkat.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Leadership Identity Development (LID) dan optimisme, diharapkan peneliti lain dapat memperluas populasi dan memperbanyak sample dengan menggunakan subjek penelitian dengan jumlah lebih banyak,

(7)

yang disesuaikan dengan waktu penelitian, tenaga dan biaya yang mencukupi sehingga hasil penelitian akan lebih representative dalam menggambarkan populasi yang hendak diteliti sehingga lingkup penelitian menjadi lebih luas serta mencapai proporsi yang seimbang dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan optimisme.

Referensi

Dokumen terkait

Seandainya menggunakan (bejana) emas dan perak pada selain makan dan minum adalah haram pasti sudah dijelaskan oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan penjelasan

Berbagai kelebihan angkutan kereta api dibandingkan dengan moda lain diantaranya adalah daya angkut yang besar baik dalam satuan jumlah penumpang maupun barang (ton),

Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, atas segala bantuan

Bila ketersediaan komputer terbatas atau tidak memungkinkan dibawa ke kelas, alternatif yang dapat dilakukan adalah menggunakan Lab TIK sebagai kelas untuk mengajar sehingga team

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum,

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Seseorang tak perlu menunggu untuk mencapai kedudukan atau pendidikan yang tinggi baru memberi makna kehidupannya, dengan kata lain setiap orang berpeluang yang sama