• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Gambar 4.1 Site Lokasi BSD. Gambar 4.2 Site Plan Perumahan BSD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Gambar 4.1 Site Lokasi BSD. Gambar 4.2 Site Plan Perumahan BSD"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

4.1. Konsep Tapak dan Ruang Luar Pengolahan tapak dan ruang luar

Konsep Tapak yang saya terapkan pada site

Gambar 4.1 Site Lokasi BSD

(2)

4.2. Konsep Perancangan

Tema yang diusung dalam perancangan perumahan BSD adalah eco-Arsitektur. Secara bahasa, eco-architecture merupakan sebuah istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu eco (eko) dan architecture (arsitektur) dimana eko merupaka singkatan dari kata ecology (ekologi),sedangkan architecture (arsitektur) merupakan sebuah kata yang berdiri sendiri. Bila digabungkan eco-architecture, istilah ini dapat diartikan sebagai arsitektur yang ekologis (Olga,2011)

Menurut Metallinou (2006)

Bahwa pendekatan ekologi pada rancangan arsitektur atau eco-architecture bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi-tech yang spesifik, tetapi konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian sikap untuk memutuskan konsep rancangan bangunan yang menghargai pentingnya keberlangsungan ekosistim di alam. Pendekatan dan konsep arsitektur seperti ini diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistim didalamnya dari kerusakan yang lebih parah dan juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya secara fisik,sosial,ekonomi

Menurut Roaf (2003)

Menambahkan bahwa eko-arsitektur melihat bangunan sebagai bagian dari ekologi yang lebih luas dari bumi dan bangunan sebagai bagian dari habitat yang hidup. Konsep eko-arsitektur merupakan sebuah upaya dalam perancangan arsitektur yang dilakukan untul menyikapi hubungan antara arsitektur dengan lingkungannya agar meminimalisir kerugian yang dapat ditimbulkan terhadap alam. Adapun tujuan dari perancangan arsitektur melalui pendekatan eko-arsitektur adalah sebagai upaya untul turut menjaga keselarasan bangunan manusia dengan alam dalam jangka waktu yang panjang.

Dalam skripsi ini penjelasan mengenai penerapan eco-architecture tampil dalam bentuk bangunan rumah tinggal (house). Hal ini dikarenakan bangunan adalah polusi paling merusak diplanet ini, memakan lebih dari separuh energi yang digunakan di negara maju dan memproduksilebih dari setengah dari semua energi yag digunakan dalam bangunan (Sue Roaf,2001). Sebagaimana disebutkan diatas bahwa konsep

(3)

tersebut, yaitu dngan mengurangi emisi CO2 sebagai sumber polusi secara global. Konsep ini hadir dalam bentuk rumah tinggal dengan dukungan teknologi inovatif untuk mengurangi emisi CO2 tersebut.

Konsep Desain Summer Village

Pengertian Summer dalam konsep ini adalah hunian minimalis dengan konsep yang segar,sejuk. Sedangkan pengertian Village dalam konsep saya adalah Desa, karena saya mengedepankan Ruang Terbuka Hijau untuk resapan air Hujan dan sarana Fasilitas umum bisa berkaitan dengan wawasan hijau dan modern resort dan juga Bangunan dengan Karakteristik yang inovatif serta unik dan modern resort dan juga Banguan dengan karakteristik yang inovatif serta unik dan desain layout dan Facade Yang mencerminkan kelas rumah premium dengan mempertimbangkan efisiensi Biaya, serta desain konstruksi dan utilitas yang sederhana.

Dalam skripsi ini perumahan BSD menggunakan konsep Summer Village dalam konsep kawasannya dan menggunakan konsep Eco-House dalam konsep perumahannya, sehingga benar-benar menerapkan konsep Eco-Architecture dalam temanya yang benar-benar mengedepankan pembangunan perumahan dengan konsep penghijauan dan ramah lingkungan. Dengan tujuan untk mengurangi akibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia melalui :

o Penggunaan energi secara efektif,air, dan sumber daya lainnya

o Melindungi kesehatan penghui dan meningkatkan produktifitas pekerja o Mengurangi sampah,polusi dan kerusakan lingkungan

Perwujudan dari desain Eco-Architecture adalah bangunan yang berwawasan lingkungan yang sering disebut dengan Green Building. Desain hemat energi diartikan sebagai perancangan bangunan untuk meminimalka penggunaan energi tanpa membatasi fngsi bangunan maupun kenyamanan atau produkivitas penghuninya. Keterkaitan Eco-Architecture dalam desain

Komposisi

- Secara umum Perumahan BSD menggunakan konsep Summer Village. Dimana semua bangunan didesain dengan konsep hunian minimalis yag segar,sejuk seperti

(4)

pada pedesaan. Dengan mengedepankan ruang terbukahijau untuk resapan air hujan dan sarana fasilitas umum bisa dengan wawasan hijau dan modern resort dan juga bangunan dengan karakteristik yang inovatif serta unik dan desain layout dan facade yang mencerminkan kelas rumah premium dengan mempertimbangkan efisiensi biaya,serta desain konstruksi dan utilitas yang sederhana.

- Setiap bangunan rumah dalam perumahan BSD ini menggunakan konsep Eco-House. Dimana semua bangunan rumah didesain dengan menyelaraskan rumah dengan alam. Alam menyediakan air,cahaya,dan udara. Semua itu didapat dengan gratis sehingga alangkah baiknya semua itu didapat dengan gratis sehingga alangkah baiknya semua itu dimanfaatkan sebaikmungkin untuk rumah. Pemanfaatan Eco-House dimaksudkan agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga dan memberikan dampak positif bagi pengguna rumah dan makhluk hidup disekitarnya.

- Desain Ruang Luar pada Perumahan BSD berupa penyediaan Taman sebagai area kreasi keluarga,Jogging track untuk berolahraga dan bersosialisasi antar penghuni. - Untuk vegetasi yang akan digunakan pada Perumahan Summer Village ini adalah berupa pohon rindang yang bernama pohon Ketapang. Pohon ini memiliki daun yang banyak dan cabang yang panjang, sehingga cocok untuk dijadikan pohon peneduh di area site

Gambar 4.3 Taman,Jogging Track, dan Gazebo

- Terdapat Danau mini sebagai daerah resapan dan daerah hijau dilingkungan tapak. Baik itu dengan cara relokasi maupun rekondisi sehingga manfaatnya bisa dirasakan bagi seluruh pnghuni perumahan BSD.

(5)

- Menggunakan material lokal dalam pembangunannya. Seperti pada finising menggunakan batu palimanan dan susun silih yang mudah untuk didapatkan.

- Seoptimal mungkin tidak mengeksploitasi kekayaan alam sekitar sesuai dengan konsep Eco-Architecture yang digunakan dalam perumahan BSD ini.

Gambar 4.4. Sketsa R.Pedestrian

-Mempertimbangkan peyediaan jalur pedestrian yang nyaman dan teduh karena disertai dengan pepohonan terpisah dengan jalur kendaraan bermotor.

- Meminimalkan perkerasan dalam site dan memberi peneduhan berupa pepohonan yang cukup pada permukaan tanah yang membutuhkan perkerasan.

- Menciptakan fasilitas bagi pejalan kaki yang hendak menuju site. Dengan memberikan peneduh berupa pephonan, tempat sampah, maupun bangku taman sepanjang pedestrian.

- Pemilihan material dan elemen pendukung pada setiap zona sehingga menjadi pembeda dengan bangunan-bangunan disekitarnya.

(6)

4.3. Konsep Masa Bangunan

Gambar 4.5. Masterplan Perumahan BSD

-Desain Perumahan BSD ini disesuaikan dengan arah mata angin agar pencahayan matahari tidak terkena langsung terhadap bangunan rumah,jalur sirkulasi pejalan kaki,pembagian blok cluster perumahan, dan bagi pengguna berkendaraan bermotor. Disetiap rumah disediakan taman dalam rumah agar pencahayaan alam langsung terkena terhadap bangunan rumah.

-Arsitektur Perumahan BSD dengan konsep Eco-House ini bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat merepresentasikan bangunan perumahan yang inovatif dan progresif sekaligus adaptatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan dengan konsep ramah lingkungan,dengan dibuatnya danau mini sebagai resapan air.

Strategi desain adalah perumahan dengan tema Summer Village penulis bermaksud merancang kawasan dengan nuansa hangat,sejuk, dan nyaman. Dengan Bangunan rumah menggunakan konsep Eco-House minimalis dengan area terbuka hijau yang difasilitasi dengan Club House,Basket Ball,Tennis, Playground, Jogging

track, Gazebo, Swimming Pool,dan Danau mini yang bisa dimanfaatkan sebagai area

kreasi keluarga dan bersosialisasi antar penghuni. Dengan sistem keamanan Two Gate

System disertai CCTV.

-Arsitektur Perumahan BSD; mempertimbangkan aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi efisien.

(7)

- Pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas.

- Optimum Reiability; dengan memperhatikan durable design details, praktis dan mudah dalam pemeliharaan.

- Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture); antara lain :

a. Konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi secara minimal dan mempertimbangkan penggunaan sumber energi terbaru.

b. Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam, lingkungan dan Manusia

dengan menyediakan konsep sistem pengelolaan dan pengolahan limbah dari bangunan;

c. Kenyamanan termal dan visual di dalam bangunan harus terpenuhi sesuai peraturan atau standar nasional yang berlaku;

d. Rancangan bangunan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam Bangunan

e. memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan, penempatan dinding yang dapat menyerap panas berlebih secara proporsional, organisasi ruang sedemikian hingga agar penggunaan AC dapat dioptimalkan tanpa mengurangi kenyamanan termal yang disyaratkan;

f. Mengoptimalkan bidang atap dan dinding vertikal bangunan untuk Mengurangi efek

pemanasan kawasan (heat island effect).

A. Zonning

Melihat dari perletakan dari setiap analisa, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :

-Akses utama (main entrance) dengan two gate system untuk jalur masuk dan keluar diletakkan disisi timur dan barat untuk memudahkan aksesibilitas dengan jalan utama.

-Area Public yang terdiri dari Swimming Pool,Club House,Tennis

Courts,basketball Courts pada sisi timur ditanam pohon rindang selain sebagai

buffer, juga sebagai daerah resapan, dan Jogging Track,dan Gazeboo pada sisi barat.

- Pedestrian disertai pepohonan sehingga terasa sejuk dan nyaman bagi penggunanya.

(8)

- Area Semi Public yang didalamnya terdapat danau,taman,dan bangunan rumah cluster Jasmine pada sisi barat dan sisi timur.

- Area Private yaitu cluster Orchid terdapat pada sisi barat yang disertai beberapa Gazeboo, dan cluster Daisy terdapat pada sisi timur

- Area supporting system diletakan di sisi barat, berfungsi untuk membatasi ruang working space dari efek matahari sore. Sebagai upaya hemat energy. Dari factor view sisi barat kurang mendukung terhadap keberadaan working space karena langsung berbatasan dengan bangunan lain.

- Akses mobil utilitas dapat melalui basement untuk operasional.

B. Bentuk masa bangunan

- Berusaha menciptakan tema Summer Village yang segar dan sejuk dengan memaksimalkan potensi terhadap tapak maupun lingkungan sekitar.

- Memanfaatkan bentuk tapak sehingga memungkinkan bentuk melingkar merupakan bentuk yang ideal yang dapat menciptakan kesan kokoh, dan selaras dengan bentuk tapak.

- Bangunan harus sesuai dengan konteks lingkungan dan iklim tropis indonesia. Adapun beberapa solusinya adalah :

a. Mempertimbangkan peredaran matahari, dimana mengarahkan muka bangunan pada sisi utara dan selatan sehingga dapat menghemat pemakaian energi.

b. Masa bangunan menciptakan ruang komunal dimana menjadi tempat bersosialisasi antar penghuni.

c. Memperhatikan sirkulasi udara demi terciptanya regulasi udara yang sehat

3.Konsep Sirkulasi

- Sirkulasi dibagi menjadi 3 yaitu : a. Sirkulasi pejalan kaki

b. Sirkulasi kendaraan motor c. Sirkulasi kendaraan mobil

- Akses utama (main entrance) terletak di sisi utara yang merupakan akses utama yang dilalui kendaraan. Hal itu dimaksudkan agar memudahkan pencapaian

(9)

penghuni ataupun tamu menuju bangunan.

- Memisahkan sirkulasi motor dengan sirkulasi mobil dengan menciptakan Ruang pada akses masuk

4. Konsep ruang dalam

- Memberi batasan yang jelas antara zona public,semi public, dan private. - Memberikan efek psikologis bagi penghuni yang dapat memacu semangat dan

kerjasama yang diaplikasikan dari aksesoris interior maupun penggunaan warna cat.

- Memaksimalkan sumber pencahayaan dan udara alami demi terciptanya kondisi

yang sehat dan alamiah.

- Penggunaan material khusus pada ruang tertentu seperti ruang rapat, karena

kebutuhannya akan suatu kondisi privat. 5.Konsep Utilitas

a. Listrik

(10)

b. Air Bersih

Gambar

Gambar 4.1 Site Lokasi BSD
Gambar 4.3 Taman,Jogging Track, dan Gazebo
Gambar 4.4. Sketsa R.Pedestrian
Gambar 4.5. Masterplan Perumahan BSD
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian skripsi saya yang berjudul “Fabrikasi Nanopartikel Cobalt Ferrite Hasil Ko-Presipitasi dengan Two Step Annealing” dipublikasikan di Jurnal Fisika dan Aplikasinya

Hal ini terjadi akibat adanya kontak bahasa dalam masyarakat tutur yang multilingual, yakni pemakaian satu bahasa dalam bahasa sasaran pada seorang penutur

dengan adanya penerapan ice breaking pada saat proses pembelajaran terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas V SDN 1 Pringkuku antara lain, siswa senang

Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. Dan untuk selanjutnya ditentukan teknik pengumpulan data. Karena dalam kegiatan ini mengumpulkan

Perbedaan mendasar dari pengobatan medis dan tradisional adalah medis dipandang sebagai kelompok ilmu yang baru dan aneh yang tidak dikenal masyarakat desa kecuali oleh

Berdasarkan hasil pengamatan, persentase peningkatan aktivitas siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran sebesar 6,775 % dan penurunan aktivitas siswa yang

Teori kemanfaatan hukum yang dimaksudkan dalam penelitian ini agar Notaris yang melakukan perbuatan tercela berdasarkan Pasal 9 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

Pasal 32 ayat (2) PP 24/1997 menyebutkan: Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh