• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MUTIARA DI ITALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MUTIARA DI ITALIA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Page 0

MARKET BRIEF

PELUANG USAHA PRODUK MUTIARA

DI ITALIA

2015

ITPC MILAN

Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191

(2)

Page 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

PENDAHULUAN ... 3

1. Profil Geografi Italia ... 6

2. Pemilihan produk ... 8

3. Potensi pasar produk mutiara ... 10

a. Potensi Pasar Produk Mutiara di Eropa ... 10

b. Ekspor Produk Mutiara Italia ke Dunia ... 11

c. Potensi Pasar Produk Mutiara di Italia... 13

4. Regulasi Untuk Produk Mutiara di Italia ... 15

5. Saluran Distribusi Produk Mutiara di Italia ... 16

6. Hambatan Dan Tantangan ... 17

7. Peluang Dan Strategi ... 18

a. Peluang ... 18

b. Strategi ... 18

(3)

Page 2

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus menerus dilakukan selama 12 bulan untuk memenuhi target yang dibebankan kepada ITPC Milan yaitu menyiapkan 10 market brief dengan produk yang berbeda.

Disamping berbagai produk yang telah disampaikan pada Market brief sebelumnya, pada bulan ini akan dipilih produk mutiara (HS 7101). Penetapan produk mutiara sebagai topik kajian singkat dalam Market Brief kali ini tidak lepas dari fakta yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk ini di Italia. Di dalam market brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar produk mutiara di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar mutiara di Italia.

Disadari sepenuhnya bahwa kesempurnaan adalah kemustahilan bagi manusia. Untuk itu kami terbuka dan sangat berterimakasih terhadap saran yang sifatnya memberikan penyempurnaan terhadap isi dari Market Brief ini.

Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk mutiara (HS 7101).

Milan, Februari 2015

Kepala ITPC Milan Agung Pramudya

(4)

Page 3

Abstraksi

Mutiara merupakan jenis perhiasan yang diminati selama berabad-abad. Perhiasan yang terbentuk langsung dari mahkluk hidup bawah laut ini menjadikannya bagian dari aksesoris yang memiliki nilai tinggi. Menurut kategorinya mutiara terbagi menjadi tiga, yaitu mutiara asli (natural pearls), mutiara budidaya (cultured pearls) dan mutiara imitasi (imitation pearls).

Sebagai salah satu negara penghasil terbesar mutiara laut selatan, Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam melakukan usaha di bidang ini. Berdasarkan data dari BPS Ekspor mutiara Indonesia ke Dunia pada tahun 2014 sangat meningkat, hal tersebut dapat terlihat dari kenaikan hampir tiga kali lipat yaitu sebesar 5.213,7 juta dolar pada periode Januari-Desember 2014 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebesar 2.751,3 juta dolar. Kenaikan tersebut mempengaruhi nilai share ekspor mutiara Indonesia, yang mengalami peningkatan year-on-year sebesar 3,18% di tahun 2014.

Perdagangan mutiara dari Indonesia ke Eropa terlihat stabil dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Hal ini terlihat dari jumlah impor pada tahun 2009 sebesar 41 juta euro, meningkat pada tahun berikutnya menjadi sebesar 51 juta euro, namun pada tahun-tahun berikutnya jumlah impor mutiara dari Indonesia ke Eropa mengalami penurunan dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 47 juta euro pada tahun 2011 dan 43 juta euro pada tahun 2012. Sebaliknya pada tahun 2013 impor mutiara dari Indonesia ke Eropa naik sebesar 51 juta euro. Berdasarkan kinerja impor Italia dari Indonesia terhadap produk mutiara secara keseluruhan mengalami tren positif pada periode 2009-2013 sebesar 31,47%. Nilai impor mutiara Italia terbesar terjadi pada tahun 2010, sebesar 0,91 juta dolar. Namun pada tahun berikutnya import mutiara dari Indonesia mengalami penurunan drastis sebesar tiga kali lipat, jumlah nilai impor tahun 2011 senilai 0,27 juta dolar. Penurunan tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan jumlah impor mutiara naik pada tahun 2012 sebesar 0,47 juta dolar, yang kemudian kembali mengalami penurunan sebesar 4,75% pada tahun 2013 senilai 0,43 juta dolar.

Hambatan utama dalam perdagangan mutiara adalah tidak adanya sertifikasi kelayakan mutu mutiara atau standardisasi ekspor mutiara. Pada dasarnya Mutiara dari Indonesia tidak dapat disamakan dengan mutiara yang berasal dari Tiongkok, karena kualitas dan jenis mutiaranya berbeda. Mutiara dari Tiongkok adalah jenis mutiara air tawar dimana harga pasar mutiara tersebut jauh lebih rendah dari mutiara Indonesia. Dalam hal tersebut pentingnya sertifikasi mutu mutiara sebagai penjamin kualitas penjualan mutiara dari Indonesia.

(5)

Page 4 Strategi yang dapat diterapkan dalam memasuki perdagangan mutiara adalah sertifikasi mutu mutiara. Sertifikasi tersebut sebaiknya dilakukan pada satu tempat yang hasilnya dapat tervalidasi untuk semua Negara atau one stop certification. Dalam hal ini, perlu diadakan mutual agreement antara kedua negara sehingga keberterimaan produk dapat diakui dengan satu pengujian. Dengan sertifikat tersebut standar mutu mutiara dapat diatur secara tepat sehingga akan terbentuk

fair trade.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalan meningkatkan ekspor mutiara Indonesia adalah mengikuti pameran dagang. Dengan adanya pameran perhiasan terbesar di Dunia yang diselenggarakan Italia yaitu Vicenzaoro sebagai salah satu trend setter dibidang perhiasan, Indonesia diharapkan dapat mengikuti pameran ini sehingga citra produk mutiara Indonesia dapat lebih dikenal

(6)

Page 5

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu negara mode, Italia tidak lepas dari perkembangan design, baik pakaian, alas kaki, maupun perhiasan. Dalam perkembangannya, perhiasan tidak hanya meliputi emas dan perak, tetapi juga mutiara termasuk didalamnya. Dalam rangka mendukung kegiatan Kementerian Perdagangan perihal kenaikan ekspor sebesar tiga kali lipat periode 2015-2019, maka dalam market brief ini akan dibahas produk potensial HS 7101 (mutiara), sebagai salah satu langkah strategi meningkatkan peluang ekspor ke pasar Italia.

Mutiara merupakan jenis perhiasan yang banyak diminati. Kelangkaan dan keunikan mutiara menjadikan jenis perhiasan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.

Beberapa jenis mutiara yang ada di dunia meliputi, mutiara air tawar, mutiara hitam (Tahitian pearls), Akoya Pearl dan mutiara laut selatan (South sea pearls). Indonesia merupakan salah satu produsen mutiara laut selatan terbesar di dunia. Mutiara jenis ini hanya bisa didapatkan di Filipina, Australia dan Indonesia. Indonesia memiliki nilai share ekspor yang positif untuk produk mutiara pada periode 2014, sebesar 3,18% dari total ekspor non-migas, serta memiliki tren positif sebesar 31,47% untuk ekspor ke Italia pada periode tahun 2009-2013. Riwayat positif ini merupakan salah satu modal yang baik sebagai peluang ekspor produk mutiara oleh Indonesia ke Italia.

Hambatan yang sering terjadi dalam perdagangan mutiara adalah ketidakstabilan mutu mutiara Indonesia untuk ekspor, kalahnya perdagangan dengan mutiara air tawar dari Tiongkok, akibat dari tidak adanya sertifikasi mutu mutiara.

Solusi yang bisa ditempuh untuk peningkatan ekspor mutiara antara lain; pemberian sertifikasi mutu mutiara, pemberian harga yang bersaing, serta pemberian kualitas mutiara yang berkesinambungan.

(7)

Page 6

1. Profil Geografi Italia

Italia terletak di sebelah selatan Benua Eropa di wilayah semenanjung Mediterania yang langsung menghadap ke benua Afrika. Dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya, Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Prancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Italia memiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan Eropa Timur karena posisinya yang strategis. Wilayah Italia meliputi luas 301.000 meter persegi termasuk Sisilia dan Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia merupakan kawasan yang memiliki karakter khusus karena dikelilingi oleh pegunungan Alpen dan Apenini, dimana gunung tertinggi adalah Monte Bianco setinggi 4810 m, Monte Rosa (4634 m) dan Monte Cervino (4478 m). Kawasan datar hanya mencakup sebanyak 21,6% sementara bukit mencapai 39,7% dan pegunungan mencakup 38,7%.

Sungai terpanjang di Italia adalah sunga Po sepanjang 652 km yang mengairi wilayah pertanian dan perkebuanan Italia. Di sebelah utara terdapat tiga danau besar yaitu Danau Garda, Danau Maggiore dan Danau Como. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai €35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan 4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.

Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa. Empat puluh kota di Italia memiliki populasi lebih dari 50.000 orang dengan dua dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Utara sebanyak 27% dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23% dari jumlah populasi.

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia dengan beberapa daerah minoritas menggunakan dialek khas Prancis bagi daerah yang berbatasan dengan Prancis dan Jerman pada daerah yang berbatasan dengan Jerman. Italia dikenal

(8)

Page 7 sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Film merupakan salah satu jenis hiburan paling populer yaitu mencapai 48,8% diikuti dengan kegiatan kebudayaan di museum sebanyak 27,9%, kegiatan olarhaga sebanyak 26,5% dimana pembelanjaan untuk sektor olahraga pada tahun 2005 mencapai 1,43 juta Euro.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh TrenItalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang berhasil mengangkut setidaknya 23,3 juta ton kilometer komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

Jaringan jalan raya untuk pengangkutan cargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak memilih pelayaran sebagai moda transportasi utama. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional.

Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan....

Sektor pos dan telekomunikasi Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Mayoritas perusahaan tersebut bergerak di bidang pengiriman dan kurir namun sektor pos dikontrol oleh Kantor Pos Italia, Poste Italiane.

Beberapa perusahaan komunikasi yang berskla multinasional antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi meiliki setidaknya satu telepon seluler. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai meberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Selain itu, e-commerce juga mulai berkembang dengan pesat.

Pada dekade 90-an, pemerintah Italia melakukan privatisasi pada berbagai bank pemerintah dan membuat perusahaan perbankan gabungan (SPAs) yang sampai saat ini juga terus dilakukan.

Beberapa hukum perbankan yang sangat signifikan telah berhasil diterbitkan, dimana peraturan telah berhasil meredefinisi asosiasi perbankan. Redefinisi tersebut menekankan kepada peningkatan transaksi non profit yang mengarah kepada merger beberapa bank menjadi satu bank. Hal ini dimungkinkan berkat

(9)

Page 8 adanya insentif pajak dan diperbolehkannya perbankan melakukan spesialisai (seperti bank rakyat) yang berdampak pada transaksi jangka panjang dan menengah. Hal ini dilakukan dalam rangka merasionalisasi industri perbankan, mengurangi jumlah bank dan menciptakan jaringan yang lebih kuat diantara perusahaan perbankan, perusahaan non perbankan serta perusahaan asuransi. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

2. Pemilihan produk

Mutiara merupakan jenis perhiasan yang diminati selama berabad-abad. Perhiasan yang terbentuk langsung dari mahkluk hidup bawah laut ini menjadikannya bagian dari aksesoris yang memiliki nilai tinggi. Menurut kategorinya mutiara terbagi menjadi tiga, yaitu mutiara asli (natural pearls), mutiara budidaya (cultured pearls) dan mutiara imitasi (imitation pearls). Mutiara asli merupakan mutiara yang terbentuk secara proses alami, tanpa campur tangan manusia. Mutiara asli terjadi karena adanya parasit serta banda-benda asing yang masuk ke dalam tiram, kemudian tiram tersebut tidak dapat mengeluarkannya kembali, maka dari benda asing tersebut terbentuklah mutiara.

Proses pembuatan mutiara budidaya pada dasarnya hampir sama degan proses pembuatan mutiara alami. Namun pada mutiara budidaya terdapat campur tangan manusia dalam prosesnya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan induksi paksa, agar induk mutiara (mother of pearls) bereaksi lebih cepat dalam pembuatan mutiara.

Mutiara imitasi terbuat dari kulit kerang, yang diproses sedemikian rupa sehingga menyerupai mutiara asli. Untuk membedakan mutiara asli dan mutiara imitasi dengan cara mengigit mutiara tersebut. Apabila mutiara imitasi digigit, maka akan tertinggal atau berpasir setelah digigit1.

(10)

Page 9 Gambar 1. Peta sebaran mutiara di Dunia

Sumber: The Glimmer of Indonesian Pearls (Kemendag)

Sebagai salah satu negara penghasil terbesar mutiara laut selatan, Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam melakukan usaha di bidang ini. Mutiara termasuk dalam produk HS 7101 (Pearls) yang termasuk dalam kategori produk HS 71 (pearls, precious stone and therfore). Adapun jenis-jenis mutiara dari Indonesia berdasarkan produk meliputi: HS 7101100000 (mutiara alami/ natural

pearls), HS 7101210000 (mutiara tanpa olahan/ unwork pearls); HS 7101220000

(mutiara olahan / cultured pearls, worked).

Berdasarkan data dari BPS Ekspor mutiara Indonesia ke Dunia pada tahun 2014 sangat meningkat, hal tersebut dapat terlihat dari kenaikan hampir tiga kali lipat yaitu sebesar 5.213,7 juta dolar pada periode Januari-Desember 2014 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebesar 2.751,3 juta dolar. Kenaikan tersebut mempengaruhi nilai share ekspor mutiara Indonesia, yang mengalami peningkatan year-on-year sebesar 3,18% di tahun 2014.

Kinerja positif di atas merupakan salah satu modal yang baik sebagai peluang ekspor produk mutiara oleh Indonesia ke Italia.

(11)

Page 10 Tabel 1. Data Ekspor Indonesia ke Dunia by product non-migas.

Sumber: BPS Indonesia

3. Potensi pasar produk mutiara

a. Potensi Pasar Produk Mutiara di Eropa

Perdagangan mutiara dari Indonesia ke Eropa terlihat stabil dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Hal ini terlihat dari jumlah impor pada tahun 2009 sebesar 41 juta euro, meningkat pada tahun berikutnya menjadi sebesar 51 juta euro, namun pada tahun-tahun berikutnya jumlah impor mutiara dari Indonesia ke Eropa mengalami penurunan dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 47 juta euro pada tahun 2011 dan 43 juta euro pada tahun 2012. Data pada tabel.2 menunjukan angka positif untuk kenaikan impor mutiara dari Indonesia ke Eropa pada tahun 2013, sebesar 51 juta euro. Tren yang positif ini menjadi salah satu potensi pasar untuk produk mutiara di Eropa, khususnya di Italia.

(12)

Page 11 Tabel 2. Data Perdagangan Produk Mutiara ke Eropa dari Indonesia

Sumber: Euromonitor

b. Ekspor Produk Mutiara Italia ke Dunia

Dilihat dari data tahun per tahun, perdagangan mutiara negara Italia mengalami pasang surut. Tercatat pada tahun 2009 ekspor mutiara dari Italia ke Dunia sebesar 18,23 juta dolar, kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebesar 20,35 juta dolar dan mencapai nilai ekspor tertinggi pada tahun 2011 sebesar 20,77 juta dolar. Selanjutnya pada tahun 2012 ekspor mutiara Italia ke Dunia sempat mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun sebelumnya, namun penurunan ini tidak berlangsung lama sebab pada tahun berikutnya ekspor Mutiara dari Italia kepada Dunia kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 17,18 juta dolar. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa perdagangan mutiara masih sangat diminati.

(13)

Page 12

Sumber: World Trade Atlas/ISTAT

Pada tahun 2013 kinerja ekspor mutiara dari Italia ke dunia berdasarkan negara tujuan dapat dilihat pada tabel 4. Negara Swiss menjadi negara tujuan ekspor pada urutan pertama untuk produk mutiara , yaitu dengan jumlah transaksi sebesar 6,23 juta dolar, diikuti oleh Hongkong dengan nilai sebesar 4,81 juta dolar, Amerika Serikat dengan nilai sebesar 2,06 juta dolar, Perancis dengan nilai sebesar 1,06 juta dolar, Jerman dengan nilai sebesar 0,56 juta dolar, Inggris senilai 0,47 juta dolar serta Australia senilai 0,42 juta dolar.

Dilihat dari perubahan share yang terjadi selama lima tahun terakhir, dapat disimpulkan bahwa negara Slovenia mengalami perubahan share paling besar yaitu dengan jumlah persentase sebesar 268,67%, diikuti oleh Belgia sebesar 88,57%, Perancis sebesar 55,85%, Austria sebesar 31,90%, Australia sebesar 14,76%, dan Inggris sebesar 10,79%.

Negara-negara tersebut merupakan negara tujuan utama ekspor Italia untuk produk mutiara. Sedangkan Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara tujuan ekspor mutiara dari Italia, dikarenakan Indonesia merupakan penghasil utama mutiara untuk ASEAN.

Tabel 3. Pergadangan Mutiara Negara Italia ke Dunia. ITALY-WORLD BALANCE OF TRADE - HS 7101 (PEARLS)

2009 - 2013 Value: Million USD

2009 2010 2011 2012 2013 Trend (%) 09-13 Change (%) 13/12 Export 18,23 20,36 20,77 14,69 17,18 -4,35 16,96 Import 42,38 42,06 40,23 32,54 32,11 -7,80 -1,32 Balance of Trade -24,15 -21,69 -19,46 -17,84 -14,92

(14)

Page 13 Tabel 4. Data Ekspor Mutiara Negara Italia ke Dunia.

Sumber: World Trade Atlas/ISTAT

Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa Italia adalah salah satu negara pengekspor mutiara terbesar di Dunia.

c. Potensi Pasar Produk Mutiara di Italia

Berdasarkan kinerja impor Italia dari Indonesia terhadap produk mutiara secara keseluruhan mengalami tren positif pada periode 2009-2013 sebesar 31,47%. Pada tabel 5 ditunjukkan bahwa nilai impor mutiara Italia terbesar terjadi pada tahun 2010, sebesar 0,91 juta dolar. Namun pada tahun berikutnya import mutiara dari Indonesia mengalami penurunan drastis sebesar tiga kali lipat, jumlah nilai impor tahun 2011 senilai 0,27 juta dolar. Penurunan tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan jumlah impor mutiara naik pada tahun 2012 sebesar 0,47 juta dolar, yang kemudian kembali mengalami penurunan sebesar 4,75% pada tahun 2013 senilai 0,43 juta dolar. Tren yang positif ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam mengembangkan potensi pasar produk mutiara di Italia.

(15)

Page 14 Tabel 5. Data perdagangan Indonesia-Italia periode 2009-2013

ITALY-INDONESIA BALANCE OF TRADE - HS 7101 (PEARLS) 2009 - 2013

Value: Million USD

2009 2010 2011 2012 2013 Trend (%) 09-13 Change (%) 13/12 Export 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - - Import 0,08 0,91 0,27 0,45 0,43 31,47 -4,75 Balance of Trade -0,08 -0,91 -0,27 -0,45 -0,43

Sumber: World Trade Atlas/ISTAT

Negara importir utama produk mutiara ke Italia adalah Tiongkok, Australia, Jepang, Hongkong, dan French Polinesia (Tabel 6). Tiongkok pada rangking pertama memiliki tren positif dalam lima tahun terakhir, sebesar 6,27%. Pada tahun 2012-2013 nilai impor Cina mengalami kenaikan sebesar 0.51% dengan nilai sebesar 10,19 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 10,24 juta dolar pada tahun 2013.

Austalia pada rangking kedua memiliki tren negatif terhadap impor mutiara untuk Italia, sebesar 12.02%. Hal ini berdampak negatif pada nilai impor pada tahun 2012-2013, sebesar 15.96% dengan nilai sebesar 10,19 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 8,57 juta dolar pada tahun 2013.

Jepang di urutan ketiga juga mengalami tren negatif dalam lima tahun terakhir, sebesar 11,55%. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami penurunan sebesar 2,42% dengan nilai sebesar 5,99 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 5,85 juta dolar pada tahun 2013.

Hongkong pada urutan keempat mengalami penurunan tren pada periode 2009-2013, senilai 17,35%. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi nilai impor pada tahun 2012-2013 yang meningkat sebesar 22,59% dengan nilai sebesar 2,99 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 3,67 juta dolar pada tahun 2013.

France Polinesia pada rangking kelima mengalami tren negatif selama periode 2009-2013, sebesar 14,51%. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami kenaikan sebesar 6,11% dengan nilai sebesar 0,83 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 0,89 juta dolar pada tahun 2013.

Indonesia sendiri berada pada urutan ke 7 yang mencatat tren positif selama kurun waktu lima tahun terakhir antara 2009-2013 sebesar 31,47%. Pada tahun

(16)

2012-Page 15 2013 nilai impor mengalami penurunan sebesar 4,75% dengan nilai sebesar 0,45 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 0,43 juta dolar pada tahun 2013.

Negara pesaing ASEAN lainnya adalah Filipina yang berada pada urutan ke 14 yang memiliki tren negatif sebesar 26,92% pada periode 2009-2013. Namun tidak mempengaruhi nilai impor tahun 2012-2013 yang mengalami kenaikan sebesar 41,11% dengan nilai sebesar 0,07 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 0,10 juta dolar pada tahun 2013.

Menurut tabel 6 kebutuhan impor mutiara Italia pada periode 2009-2013 rata-rata sebesar 37,89 juta dolar. Namun pada tahun 2013, jumlah impor mutiara Italia dari Indonesia masih sebesar 32,11 juta dolar. Berdasarkan data tersebut diharapkan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan impor mutiara sebesar 5,78 juta dolar pada tahun berikutnya.

Tabel 6. Kinerja impor Italia atas produk mutiara berdasarkan negara.

Sumber: World Trade Atlas/ISTAT

4. Regulasi Untuk Produk Mutiara di Italia

Italia menerapkan kebijakan yang secara umum yang mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail dapat disimak pada portal EU Help Desk (http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan.

Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU termasuk di Italia terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement dan persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional

(17)

Page 16 dan additional requirement dapat di akses di website http: //cbi.eu/marketinfo. Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk mutiara adalah tentang product safety atau ketentuan yang menjamin bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen aman dipakai, misalkan dalam hal ini adalah produk tidak menimbulkan resiko kesehatan apabila digunakan dalam pemakaian normal dan tidak mengandung bahan-bahan atau zat berbahaya. Dalam proses produksi dari produk ini harus mendapatkan perhatian lebih pada harga yang wajar dan kondisi sosial yang lebih baik bagi produsen dan masyarakat. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas kondisi kerja yang buruk dan pelanggaran hak asasi manusia.

Sedangkan yang dimaksud persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan pemerintah, misalkan tentang persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text

label (dapat dilihat di website http://www.eco-label.com). Selain persyaratan

lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi.

5. Saluran Distribusi Produk Mutiara di Italia

Importir atau distributor menyalurkan barangnya ke konsumen langsung atau melalui grosir dan agen ,begitu pula penjualan langsung ke pengecer pakaian dan aksesoris. Tren fast fashion menuntut kebutuhan pasar seperti pengiriman produk yang cepat, rantai pasokan yang lebih efisien, pendekatan yang lebih fleksibel untuk proses pemesanan, dan harga yang terjangkau. Tren ini mendorong kerjasama langsung antara pengecer dan pemasok.

Hal-hal yang perlu diperhatikan jika pertama kali masuk ke pasar Italia, konsumen berpendapat bahwa kualitas barang pada saat pengiriman sampai dengan penerimaan harus diperhatikan. Hal ini sangat penting untuk menjadi perhatian produsen agar barangnya memiliki daya saing yang tinggi, baik dibandingkan dengan produk produksi setempat atau yang berasal dari negara pemasok lain. Maraknya tren fast fashion memberikan dampak pada pada rantai pasokan produk mutiara di Italia, sehingga pengiriman produk harus fleksibel dan lebih cepat (informasi lebih lanjut dapat ditemukan pada tahun 2014 CBI Trends).

Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal sehingga pada saat barang dagangan yang berasal dari negara ketiga sudah dapat masuk ke salah satu negara UE, maka barang tersebut dapat dengan bebas beredar di wilayah UE lainnya tanpa melampaui prosedur pabean lagi.

(18)

Page 17 Dalam hal ini biasanya ekspotir memiliki agen/ distributor di salah satu negara anggota Uni Eropa, maka kondisi pasar tunggal dapat mempermudah proses pengiriman barang ke negara anggota UE lainnya.

Gambar 2. Bagan saluran perdagangan

Sumber: CBI EU

Pada gambar di atas, ditunjukkan saluran distribusi perdagangan untuk produk perhiasan, dalam hal ini mutiara dikategorikan sebagai produk perhiasan. Produsen produk mutiara yang akan masuk ke pasar Eropa harus memahami saluran distribusi perdagangan.

6. Hambatan Dan Tantangan

Mutiara laut selatan hanya ditemukan di Filipina, Autralia dan Indonesia dengan total perdagangan pada tahun 2013 sebagai berikut: Filipina, 0,10 (Million USD), Australia 8,57 (Million USD) dan Indonesia 0,43 (Million USD). Dalam hal ini terlihat bahwa pesaing terbesar Indonesia dalam mutiara laut selatan adalah Australia, namun disisi lain Tiongkok menggungguli perdagangan mutiara pada umumnya pada tahun yang sama, sebesar 10,24 (million USD), kemudian diikuti oleh Jepang, Hongkong dan France Polynesia, yang masing-masing sebesar 8,57 (million USD), 5,85 (million USD) dan 3,67 (million USD).

Indonesia menduduki peringkat ketujuh di dunia untuk ekspor produk mutiara, peringkat pertama di Asean dan peringkat ketiga di Asia. Berdasarkan prestasi tersebut, Indonesia dinilai memiliki potensi ekspor yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan produk mutiara di Italia.

Hambatan utama dalam perdagangan mutiara adalah tidak adanya sertifikasi kelayakan mutu mutiara atau standardisasi ekspor mutiara. Pada dasarnya Mutiara dari Indonesia tidak dapat disamakan dengan mutiara yang berasal dari Tiongkok,

(19)

Page 18 karena kualitas dan jenis mutiaranya berbeda. Mutiara dari Tiongkok adalah jenis mutiara air tawar dimana harga pasar mutiara tersebut jauh lebih rendah dari mutiara Indonesia. Dalam hal tersebut pentingnya sertifikasi mutu mutiara sebagai penjamin kualitas penjualan mutiara dari Indonesia.

Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini antara lain konsistensi para pengrajin mutiara dalam hal kuantitas, harga dan pemberian mutu mutiara secara berkesinambungan.

Kegagalan dalam menjaga konsistensi mutu, harga dan kuantitas menjadi masalah terpenting dalam perdagangan mutiara. Dalam hal ini persaingan biaya bukanlah satu-satunya prasyarat untuk mengamankan keunggulan kompetitif terutama ketika menghadapi peningkatan biaya pada tingkat dunia. Hal lain yang perlu dikembangkan adalah mengenai desain asli Indonesia dan kemampuan inovatif.

7. Peluang Dan Strategi

a. Peluang

Menjadi salah satu negara penghasil mutiara laut selatan terbesar di Dunia, Indonesia memiliki kemampuan untuk menguasai perdagangan mutiara di Dunia. Keunikan dan keanekaragaman jenis mutiara Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain juga menjadi salah satu daya tarik dunia untuk membeli mutiara dari Indonesia.

Dilihat dari profil demografi negara Eropa, tren populasi masyarakat Uni Eropa yaitu mencintai keanggunan dan keunikan menjadi salah satu icon elegance yang disebarkan oleh pada designer dan model terkemuka dari Eropa seperti, Coco Chanel, Cristian Dior dan Audrey Herpburn menjadikan mutiara sebagai perhiasan yang sangat digemari di Eropa. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada kalangan atas, melainkan kalangan menengah pun berusaha mengikuti tren tersebut. Selain itu pembuatan mutiara yang unik dan beragam dapat menjadikan daya tarik tersendiri. Dengan demikian, Indonesia dapat menyusun strategi untuk perbaikan mutu dan kreatifitas desain mutiara.

b. Strategi

Strategi yang dapat diterapkan dalam memasuki perdagangan mutiara adalah sertifikasi mutu mutiara. Sertifikasi tersebut sebaiknya dilakukan pada satu tempat yang hasilnya dapat tervalidasi untuk semua Negara atau one stop certification. Dalam hal ini, perlu diadakan mutual agreement antara kedua negara sehingga keberterimaan produk dapat diakui dengan satu pengujian. Dengan sertifikat tersebut standar mutu mutiara dapat diatur secara tepat sehingga akan terbentuk

(20)

Page 19 Salah satu strategi promosi yang dapat diterapkan pada era globalisasi saat ini adalah promosi produk melalui jejaring sosial. Metode ini menjadi sangat penting bagi produsen karena konsumen dapat memesan produk yang mereka inginkan dan hal ini membuat pemesanan produk menjadi lebih mudah dan efektif. Adapun kriteria website yang baik adalah user-friendly terhadap konsumen dan menghadirkan produsen mutiara pada homepage. Strategi tersebut sangat efektif untuk pasar end-user di Italia.

Strategi produksi sebaiknya disesuaikan dengan desain yang tepat dan kualitas yang baik. Keunikan produk, keselarasan dengan mode yang berkembang serta keunggulan produk menjadi perhatian yang sangat penting. Selain itu masyarakat Eropa menggemari desain yang bercerita, konsumen Eropa menikmati produk yang memiliki makna dan sejarah didalamnya, seperti cerita tentang asal usul produk/desain, cerita tentang simbol-simbol pada desain, atau bisa juga dengan sentuhan-sentuhan etnik.

Dengan adanya pameran perhiasan terbesar di Dunia yang diselenggarakan Italia yaitu Vicenzaoro sebagai salah satu trend setter dibidang perhiasan, Indonesia diharapkan dapat mengikuti pameran ini sehingga sehingga citra produk mutiara Indonesia dapat lebih dikenal.

Dalam produk perhiasan, desain dan image merupakan dua hal yang amat penting dan dapat mendorong buyer untuk membeli dalam jumlah besar. Sehingga untuk mengikuti pameran ini pengusaha mutiara Indonesia diwajibkan dapat menunjukkan portofolio produk yang baik agar dapat memenuhi kriteria sesuai standard yang ditetapkan pihak penyelenggara.

8. Alamat dan Website Penting

1. Major Player:

- 8853 SPA- 8853@8853.it, berlokasi di Via Aurelio Saffi 15, 20123. Milano. Telp. +39 288531.

- NEW YORK COLLECTION SRL, berlokasi di Via Torino 47, 20123 Milano MI. Tel. +39 0286450069. Email: haribanga@nycsrl.it

- MAYUMI berlokasi di 1 vicolo Gidino 37066. Sommacampagna VR. Tel +39 045 8960544. Fax +39 045 8978084.

info@mayumi.it. www.mayumi.it

- FIRENZE SHANKARA berlokasi di Via San Donato 7/A, 50127 Firenze Italy. Telp. +39055 337977. Fax+39 055 3245442. info@firenzeshankara.it . www.firenzeshankara.com

(21)

Page 20 - DEL CORTO PIETRE PREZIOSE berlokasi di Località Battifolle 91/A -52040 Arezzo. Telp. + 39 0575 36380. Fax. +39 0575 36384. delcortopietre@inwind.it. www.delcortopietre.com

- DEL GATTO SRL berlokasi di Via de Nicola 25, Torre del Grecco 80059 Napoli, Italy. Telp. +39 0818814191. Fax. +39 0818824431.

info@delgattogioielli.it. www.delgattogioielli.it

- LUISA DELLA SALDA berlokasi di Viale Madonna 122063 Cantù , Italy. Telp.+39 031 783878. Fax. +39 031 713493.

info@luisadellasalda.com. www.luisadellasalda.com

- ARANDO SRL berlokasi di Via Campofiori 12, 24011 Almè (BG) Italy. Telp.+39 033 542258. Fax. +39 033 542258.

arando@arando.com. www.arando.com

- MABINA SRL berlokasi di Via Paolo Da Cannobio 11, 20122 Milano MI. Tel. +39 0272080581. Fax. +39 0286450855. Email:

infomabina@mabina.it. www.mabina.it

- LEMBO ALBERTO berlokasi di Via Circumvallazione, 73. 80059 Torre del Greco NAPOLI. Tel. +39 081 8828027. Fax. +39 081 8816580. commerciale@lemboalberto.it. www.lemboalberto.it - F.COZZOLINO PEARLING S.N.C. 81025 Marcianise (CE) –

ITALY. Tel. +3908231645015. Fax. +3908231645029.

info@fcpearling.com. www.francescocozzolinopearling.com

- CONDIS PEARLS berlokasi di Via Duca Lecco De Guevara. 80059 - Torre del Greco(NA) – Italy. Tel.: +39 081.882.44.74. Fax: +39 081.881.62.87. condispearls@tin.it. www.condispearls.it - PERLARGENTO berlokasi di Via Brescia, 49 – 36040. Torri di

Quartesolo. (Vicenza) Italy. Tel. +39 0444 267.317. Fax +39 0444 269.924. info@perlargento.com. www.perlargento.com

2. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

3. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association

Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend.

Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

4. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

5. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

6. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero

(22)

Page 21 http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italia

http://www.mincomes.it/. atau

http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 7. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/. Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

8. International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:webmaster@iccwbo.org. http://www.iccwbo.org

9. International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:tirc@intracen.org. http://www.intracen.org

10. Pameran perhiasan terpenting di dunia VICENZAORO

http://vicenzaoro.com.

11. Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI). Jl. Duren Tiga No.35 Mampang Prapatan. Jakarta Selatan. Telp : (+6621) 7992680

12. Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI). Jl. Gajah Mada Tower, room 2007.

13. Asosiasi Produk Perhiasan Mutiara di Italia

FEDERPREZIOSI. Address: Via Re Tancredi 8 00162 Rome, Italy.

http://www.federpreziosi.it/

14. Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900

Gambar

Tabel 3. Pergadangan Mutiara Negara Italia ke Dunia.
Tabel 6. Kinerja impor Italia atas produk mutiara berdasarkan negara.
Gambar 2. Bagan saluran perdagangan

Referensi

Dokumen terkait

HAMKA WILAYAH KOTA

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Saran yang dapat peneliti berikan adalah pengambilan darah vena sebaiknya melalui vena ekor untuk meminimalkan terjadinya stress pada tikus, digunakan kadar minyak jelantah

Akibat proses pengelasan, pada daerah HAZ terjadi cacat-cacat las yaitu retak sehingga pada cacat-cacat tersebut terjadi konsentrasi tegangan yang menjadi awal

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Karya Tulis Ilmiah yang

pengukuran nilai kemungkinan waktu-tempuh-fuzzy (fuzzy travel time) terhadap fungsi tujuan-fuzzy (fuzzy goal) untuk setiap rute, Benetti (2002) mengembangkan

Penarikan MS-manipulator ke daerah operasi merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi kerusakan booting dan terputusnya mekanisme pada gerakan naik-turun slave arm