• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Usia Lanjut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Usia Lanjut"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap

Perkembangan Keluarga Lansia

Perkembangan Keluarga Lansia

A.

A. TaTahap Perkembangan hap Perkembangan Keluarga LansKeluarga Lansiaia 1.

1. Definisi keluargaDefinisi keluarga

Kel

Keluaruarga ga dididedefifinisnisikikan an daldalam am berberbagbagai ai carcara. a. DefDefininisisii

kel

keluaruarga ga berberbedabeda-be-beda, da, tertergangantuntung g kepakepada da orioriententasi asi teoteoritritisis

“pen

“pendefidefinisnisi” i” yaiyaitu tu dengdengan an menmenggunaggunakan kan menmenjeljelaskaskan an yanyangg

 penulis

 penulis cari cari untuk untuk menghubungkan menghubungkan keluarga. keluarga. Misal Misal parapara

 penulis

 penulis mengikuti mengikuti orientasi orientasi teoritis teoritis interaksionalis interaksionalis keluarga,keluarga,

memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya suatu memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya suatu

in

inttererakakssi i kekeprpriibabadidianan, , dedengngan an dedemimikikian an memenenekakanknkanan

karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung

suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil yang suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil yang

terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama

lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem

yang ekstrem !riedman, "##$%. yang ekstrem !riedman, "##$%.

Ke

Keluluararga ga adaadalalah h kukumpmpululan an dudua a oraorang ng ataatau u lleebibih h yayangng

hid

hidup up berbersasama ma dendengan gan keteketerikrikatan aturan atan aturan dan dan e e mosmosionional al dandan

indi&i

indi&idu mempunyai peran du mempunyai peran masmasinging- masi- masing ng yang merupakanyang merupakan

 bagia

 bagian dari keluarga !rin dari keluarga !riedman, "##$%.edman, "##$%.

2.

2. Tipe dan Bentuk KeluargaTipe dan Bentuk Keluarga

Pe

Pemmbbaaggiiaan n ttiippe e kkeelluuaarrgga a bbeerrggaannttuunng g ppaada da kkoontnteeksks

kei

keilmlmu'au'an n dan dan ororang ang yang yang memengengelomlompopokkakkan n memenurnurutut

Mur'ani, ())*% tipe keluarga ada + yaitu Mur'ani, ())*% tipe keluarga ada + yaitu

Keluar

(2)

b.

b. KelKeluaruarga ga besbesar ar  Extented  Extented FamilyFamily% % adaadalalah h kelkeluaruarga ga inintiti d

diittaammbbaah h aannggggootta a kkeelluuaarrgga a yyaanng g llaaiin n yyanang g mmaassiihh

mempunyai hubungan darah kakek, nenek, paman, bibi%. mempunyai hubungan darah kakek, nenek, paman, bibi%.

c.

c. KelKeluaruarga ga berberantaantai i Serial FamilySerial Family%, %, adadalalah ah kekeluluararga ga yayangng terdiri dari 'anita dan pria yang menikah lebih dari satu kali terdiri dari 'anita dan pria yang menikah lebih dari satu kali

dan merupakan satu keluarga inti. dan merupakan satu keluarga inti.

d.

d. Keluarga dudajanda Single famil Keluarga dudajanda Single famil i%, i%, adalaadalah h kelkeluaruarga ga yanyangg terjadi karena perceraiankematian.

terjadi karena perceraiankematian.

e.

e. Keluarga berkomposisi Keluarga berkomposisi Composite Family)Composite Family), adalah keluarga, adalah keluarga yang perka'inannya berpoligami dan hidup secara bersama. yang perka'inannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f.

f. Keluarga kabitas Cahabitation FamilyKeluarga kabitas Cahabitation Family%, %, adadalalah ah dudua a oraorangng menjadi satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga. menjadi satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga.

3.

3. Peran keluargaPeran keluarga

a.

a. Peran formal keluarga menurut Mur'ani, ())*% antara lainPeran formal keluarga menurut Mur'ani, ())*% antara lain

1)

1) Peran parental daPeran parental da n perka'inann perka'inan

d

da a dedelalapapan n perperan an dadasasar r yayang ng memembmbenentutuk k poposisisisi

so

sosisial al sesebabagai gai susuamami-i-ayayah ah dan dan iiststriri- - ibibu u anantartara a lalainin

y

yaiaittuu, , PePeraran n sesebabagagai i prpro&o&iideder r ppenenyyedediaia%%, , PePerarann

se

sebabagai gai rumarumah h tatanggngga, a, PerPeran an perpera'aa'at t anaanak, k, PerPeranan

 pera'atan

 pera'atan anak, anak, Peran Peran rekreasi, rekreasi, PeranPeran

 persaudaraankinship

 persaudaraankinship memelihara hubmemelihara hubungan ungan keluargakeluarga

 paternal

 paternal dan dan matermaternal%, nal%, PeraPeran n terapeutik terapeutik MemenuhiMemenuhi

kebutuhan afektif pasangan%, Peran seksual. kebutuhan afektif pasangan%, Peran seksual.

2)

(3)

suatu koalisi dengan anak. Memelihara suatu

hubungan perka'inan yang memuaskan merupakan

salah satu tugas perkembangan yang &ital dari

keluarga.

b. Peran /nformal

1) Pengharmonis Menengahi perbedaan yang terdapat di anatara para anggota, menghibur dan menyatukan

kembali perbedaan pendapat.

2) /nsiator-kontributor mengemukakan dan mengajukan ide- ide baru atau cara-cara mengingat

masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.

3) Pendamai merupakan salah satu dari bagian dari konflik dan ketidak sepakatan, pendamai menyatakan

kesalahannya, atau mena'arkan penyelesaian

“setengah jalan”.

4) Pera'at keluarga 0rang yang terpanggil untuk  mera'at da n mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhka nnya.

5) Koordinator keluarga Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, berfungsi

mengangkat keterikatankeakraban.

4. Fungsi Keluarga

(4)

dengan orang lain.

b. !ungsi 1osialisasi dan penempatan social  sosialisation and   social placement fungtion% adalah fungsi pengembangan dan

tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum

meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain

di luar rumah.

c. !ungsi 2eproduksi reproductive function% adalah fungsi untuk mempertahankan generasi menjadi kelangsungan

keluarga.

d. !ungsi 3konomi the economic function% adalah untuk  memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan

tempat untuk mengembangkan kemampuan indi&idu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. e. !ungsi pera'atan atau pemeliharaan kesehatan (the healty

care function% adalah untuk mempertahankan keadaan

kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

 produkti&itas tinggi.

5. Tugas Kesehatan Keluarga

4ugas kesehatan keluarga menurut !riedman, "##$% yaitu

a. Mengenal masalah kesehatan

Megenal masalah kesehatan dalam mengenal masalah

kesehatan nyeri sendi karena kurangnya pengetahuan

tentang nyeri sendi dan rasa takut akibat masalah yang di

ketahui.

(5)

sanggup memcahkan masalah kurang pengetahuan tentang

nyeri sendi.

c. Memberi pera'atan pada anggota keluarga yang sakit. Ketidak mampuan keluarga dalam mera'at anggota

keluarga yang sakit nyeri sendi di karenakan oleh ketidak 

mampuan tentang penyakit, misal penyebab, gejala,

 penyebaran, dan pera'atan penyakit.

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat Dikarenakan oleh keluarga dapat melihat keuntungan

dan manfaat  pemeliharaan lingkungan rumah, dan ketidak  tahuan tentang usaha penyakit nyeri sendi.

e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan% fasilitas kesehatan masyarakat.

Ketidak mampuan keluarga menggunakan sumber di

masyarakat guna memelihara kesehatan di sebabkan

keluarga tidak memahami keuntungan yang di peroleh dan

tidak ada dukungan dari masyarakat.

6. Tugas Perkembangan Keluarga Usia Lanjut

4ugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan

 bagian penting dalam konsep keluarga usia lanjut. Pera'at

keluarga perlu memahami setiap tahap perkembannganya yaitu

menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan,

menyesuaikan dengan masa pensiun, mengatur pola hidup yang

terorganisir, menerima kehilangan dan kematian dengan

(6)

2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun

3) Mempertahankan hubungan perka'inan

4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan

5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi

6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka diadaptasi dari caeter dan Mc5oldrik "#$$ %,

Du&al dan Miller "#$6%

b. Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut

1) Menurunya fungsi dan kekuatan fisik 

2) 1umber-sumber finansial yang tidak memadai

3) /solasi sosial

4) Kesepian

kelley et al, "#** dalam friedman%

B. Konsep Lansia

1. Pengertian Lansia

7ansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami

 perubahan biologis, fisik, keji'aan dan sosial, perubahan ini

akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,

termasuk kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu

mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan

ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif 

sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan

aktif dalam pembangunan Mubarak, ())+%.

(7)

 perlahan-lahan graduil% kemampuan jaringan untuk 

memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur 

dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri termasuk 

adanya infeksi Paris 8ontantinides, "##9%.

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang

mencapai de'asa, misalnya dengan terjadinya kehilangan

 jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga

tubuh “mati” sedikit demi sedikit. 1ebenarnya tidak ada batas

yang tegas, pada usia berapa penampilan seorang mulai

menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya

sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun aat

menurunya. :amun umumnya fungsi fisiologis tubuh

mencapai puncaknya pada umur ()-;) tahun. 1etelah mencapai

 puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh

 beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai

 bertambahnya umur.

a. Batasan-batasan lansia

Departemen Kesehatan 2/ membagi lansia sebagiai berikut

1) Kelompok menjelang usia lanjut 96-69 th% sebagai masa &ibrilitas

2) Kelompok usia lanjut 66-+9 th% sebagai presenium

3) Kelompok usia lanjut +6 th <% sebagai senium Menurut organisasi kesehatan Dunia la njut usia

dikelompokkan menjadi

(8)

3) 7anjut usia tua old% antara *6 dan #) tahun.

4) =sia sangat tua &ery old% diatas #) tahun.

b. Teori menua

Menurut >ahyudi ())$%, 4eori proses menua dibagi

menjadi dua, yaitu teori biologis dan teori sosiologis.

dapun teori biologis diantaranya sebagai berikut

Teori biologis

1) 4eori biologis

Teori genetic clock merupakan teori intrinsik yang

menjelaskan bah'a didalam tubuh terdapat jam biologis

yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan.

4eori ini menyatakan bah'a menua itu telah terprogram

secara genetik untuk spesies tertentu. 1etiap spesies

didalam inti selnya memiliki suatu jam genetik atau jam

 biologis sendiri dan setiap spesies mempunyai batas

usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut

replikasi tertentu sehingga bila jenius ini berhenti

 berputar, maka ia akan mati.

Teori mutasi somatik . Menurut teori ini, penuaan

terjadi karena adanya mutasi somatic akibat pengaruh

(9)

yang buruk. 4erjadi kesalahan dalam proses transkripsi D:

atau 2: dan dalam proses translasi 2: protein atau en?im.

Kesalahan ini terjadi terus- menerus sehingga akhirnya akan

terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi

kanker atau penyakit. 1etiap sel pada saatnya akan mengalami

mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin

sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel.

2) 4eori nongenetik 

Teori penurunan sistem imun tubuh merupakan mutasi

yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan

sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri  self recognition%.

@ika mutasi yang merusak membrane sel, akan menyebabkan

sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Dalam

 proses metabolisme tubuh, diproduksi suatu ?at khusus. da

 jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap ?at tersebut

sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. 1ebagai

contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia de'asa

 berin&olusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun.

Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori radikal bebas

dapat terbentuk di alam bebas dan didalam tubuh karena

adanya proses metabolisme atau proses pernapasan didalam

mitokondria. 2adikal bebas merupakan suatu atom atau

(10)

tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau

molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau

 perubahan dalam tubuh.

2adikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti

a) sap kendaraan bermotor 

b) sap rokok 

c) Aat penga'et makanan

d) 2adiasi

e) 1inar ultra&iolet yang mengakibatkan terjadinya  perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua.

Teori sosiologis

1) 4eori interaksi sosial teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas

dasar hal- hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut

usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci

mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuannya

 bersosialisasi.

2) 4eori akti&itas atau kegiatan

a) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung. 4eori ini menyatakan bah'a usia lanjut

yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.

(11)

melakukan akti&itas dan mempertahankan akti&itas

tersebut selama mungkin.

c) =kuran optimum pola hidup% dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia.

d) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi&idu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai

lanjut usia.

3) 4eori kepribadian berlanjut

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut

usia. 4eori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan

sebelumnya. 4eori ini menyatakan bah'a perubahan yang

terjadi pada seorang usia lanjut sangat dipengaruhi oleh tipe

 personalitas yang dimilikinya. 4eori ini mengemukakan

adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia.

4) 4eori pembebasan atau penarikan diri

4eori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan

masyarakat dan kemunduran indi&idu dengan indi&idu lainnya.

Menurut teori ini seorang lanjut usia dinyatakan mengalami

 proses menua yang berhasil apabila ia menarikdiri dari

kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan

 pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya.

c. Perubahan sistem muskuloskeletal

(12)

Perubahan Fisik meliputi

1)  Sistem persarafan

a) Menurun hubungan persarafan

b) Berat otak menurun ")-()C sel saraf otak setiap orang  berkurang setiap harinya%

c) 2espons dan 'aktu untuk bereaksi lambat, khususnya terhadap stress

d) 1araf panca- indra mengecil

e) Penglihatan berkurang, pendengaran menhilang, saraf   penciuman dan perasa mengecil, lebih sensitif terhadap

 perubahan suhu, dan rendahnya ketahanan terhadap

dingin

f) Kurang sensitif terhadap sentuhan

g) Defisit memori

 2)  Sistem muskoloskeletal 

1istem muskuloskeletal bekerja membuat gerakan dan

tindakan yang harmoni sehingga manusia menjadi seorang

yang bebas dan mandiri. 1istem muskuloskeletal terdiri dari

kerangka, sendi, otot, ligamentum dan bursa. Kerangka

membentuk dan menopang tubuh, melindungi organ penting

(13)

kalsium, magnesium, dan fosfat. 2ongga medula tulang adalah

tempat utama yang memproduksi sel darah. 0tot memberikan

kekuatan untuk menggerakkan tubuh, menutup lobang luar dari

sistem gastrointestinal dan saluran kencing serta meningkatkan

 produksi panas untuk menjaga kontrol temperatur.

Perubahan pada sistem muskuloskeletal 1urini, ());%

a) @aringan penghubung kolagen dan elastin%. Kolagen sebagai protein pendukung utama pada kulit, tendon,

tulang, artilago, dan jaringan pengikat mengalami

 perubahan menjadi bentangan cross linking yang tidak 

teratur. Bentangan yang tidak teratur dan penurunan

hubungan tarikan linier pada jaringan kolagen

merupakan salah satu alasan penurunan mobilitas pada

 jaringan kolagen merupakan salah satu alasan

 penurunan mobilitas pada jaringan tubuh. 1etelah

kolagen mencapai puncak fungsi atau daya mekaniknya

karena penuaan, tensile strength dan kekakuan dari

kolagen mulai menurun. Kolasen dan elastin yang

merupakan jaringan ikat pada jaringan penghubung

mengalami perubahan kualitatif dan kuantitatif sesuai  penuaan. Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunya fleksibilitas pada lansia sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan kemampuan untuk  meningkatkan kekakuan otot, kesulitan bergerak dari duduk 

(14)

keberdiri, jongkok dan berjalan, dan hambatan dalam melakukan akti&itas sehari- hari.

b) Kartilago. @aringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan mengalami granulasi dan akhirnya

 permukaan sendi menjadi rata. 1elanjutnya,

kemampuan kartilago untuk generasi berkurang dan

degenerasi yang terjadi cenderung ke arah progresif.

Proteoglikan yang merupakan komponen dasar matriks

kartilago berkurang atau hilang secara bertahap.

1etelah matriks mengalami deteriorasi, jaringan fibril

 pada kolagen kehilangan kekuatanya, dan akhirnya

kartilago cenderung mengalami fibrilasi. Kartilago

mengalami klasifikasi di beberapa tempat, seperti pada

tulang rusuk dan tiroid. !ungsi kartilago menjadi tidak 

efektif, tidak hanya sebagai peredam kejut, tetapi juga

sebagai permukaan sendi berpelumas.

Konsekuensinya, kartilago pada persendian menjadi rentan terhadap gesekan. Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan. kibat perubahan itu sendi mudah mengalami peradangan, kekakuan, nyeri, keterbatasan gerak dan terganggunya akti&itas sehari- hari. c) 4ulang. Berkurangnya kepadatan tulang, setelah

diobser&asi, adalah bagian dari penuaan fisiologis.

(15)

trans&ersal terabsorbsi kembali. 1ebagai akibat dari

 perubahan itu, jumlah tulang spongiosa berkurang dan

tulang kompakta menjadi tipis. Perubahan lain yang

terjadi adalah penurunan estrogen sehingga produksi

osteoklas tidak terkendali, penurunan penyerapan

kalsium di usus, peningkatan kanal a&ersi sehingga

tulang keropos. Berkurangnya jaringan dan ukuran

tulang secara keseluruhan menyebabkan kekuatan dan

kekakuan tulang menurun. Dapak kekurangan

kepadatan akan mengakibatkan osteoporosis.

0steoporosis lanjut akan mengakibatkan nyeri,

deformitas dan fraktur.

d) 0tot. Perubahan otot pada penuaan sangat ber&ariasi. Penurunan jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan

 jaringan penghubung, dan jaringan lemak pada otot

mengakibatkan efek negatif.

e) 1endi. Pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen dan fasia mengalami penurunan

elastisitas. 4erjadi degenerasi, erosi, dan k lasifikasi

 pada kartilago dan kapsul sendi. 1endi kehingan

fleksibilitasnya sehingga terjadi penurunan luas gerak 

sendi. Beberapa kelainan akibat perubahan pada lansia

(16)

 pseudogout. Kelainan tersebut dapat menimb ulkan

gangguan berupa bengkak, nyeri, kekakuan sendi,

keterbatasan luas gerak sendi, gangguan jalan dan

akti&itas keseharian lainya. Proses destruksi dari tulang

ra'an pada kondisi arthritis sepsis seperti tampak pada

5b. (." berikut 

5ambar (." Proses destruksi tulang ra'an pada kondisi arthritis sepsis

4ampak dari gambar diatas (." kondisi destruksi pada

tulang ra'an. Pertemuan antar tulang taji akan

menyebabkan mengikisnya pada tulang ra'an dan

meniskus. Berikut adalah gambar dari struktur sendi,

normal dan tidak normal. 5ambar (.( Perbedaan 1endi

(17)

4ampak dari gambar (.( diatas kondisi dari sendi

normal tulang tidak mengalami bone erosion.

1edangkan pada sendi arthritis, akibat dari penekanan

antar tulang menyebabkan cairan syno&ial semakin

menipis dan terjadi gesekan antar tulang sehingga

tulang meradang, bengkak dan mengalami nyeri pada

 persendian.

4ulang ra'an sendi pada orang de'asa tidak mendapat

aliran darah, limfe, atau persarafan. 0ksigen dan bahan-bahan

metabolisme lain diba'a oleh cairan sendi yang membasahi

tulang ra'an tersebut. Perubahan susunan kolagen dan

 pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau

ketika usia bertambah. Beberapa kolagen baru pada tahap ini

mulai membentuk kolagen tipe satu yang lebih fibrosa.

Proteoglikan dapat kehilangan sebagian kemampuan

hidrofiliknya. Perubahan-perubahan ini berati tulang ra'an

akan kehilangan kemampuanya untuk menahan kerusakan bila

diberi beban berat.

1endi dilumasi oleh cairan sino&ial dan oleh

perubahan- perubahan hidrostatik yang terjadi pada cairan interstisial

tulang ra'an. 4ekanan yang terjadi pada tulang ra'an akan

mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang

mendapat tekanan. 1ejalan dengan pergeseran sendi kedepan,

(18)

 beban. 8airan kemudian akan bergerak ke belakang kembali

kebagian tulang ra'an ketika tekanan berkurang. 4ulang

ra'an sendi dan tulang-tulang yang membentuk sendi biasanya

terpisah selama gerakan selaput cairan ini. 1elama terdapat

cukup selaput atau cairan, tulang ra'an tidak dapat aus

meskipun dipakai terlalu banyak. Kapsul sendi terdiri atas

suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang

terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah

 banyak dan sino&ium. 1ino&ium membentuk suatu kantung

yang melapisi seluruh sendi d an membungkus tendon-tendon

yang melintasi sendi. 1ino&ium tidak meluar melalui

 permukaan sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan

gerakan sendi secara penuh. 7apisan- lapisan bursa diseluruh

 persendian membentuk sino&ium. Periosteum tidak mele'ati

kapsul sendi. 8airan sino&ial normalnya bening, tidak 

membeku, dan tidak ber'arna. @umlah yang ditemukan pada

tiap-tiap sendi relati&e kecil "-; ml%. hitung sel darah putih

 pada cairan ini normalnya kurang dari ()) selml dan sebagian

 besar merupakan sel mononuclear . sam hialuronidase adalah

senya'a yang bertanggung ja'ab atas &iskositas cairan

sino&ial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus sino&ial.

Penurunan progresif pada massa tulang total terjadi sesuai

 proses penuaan. Beberapa kemungkinan penyebab dari

(19)

hormonal dan reasorbsi tulang aktual. 3fek penurunan tulang

adalah makin lemahnya tulang &ertebra lebih lunak dan dapat

tertekan, dan tulang berbatang panjang kurang tahanan

terhadap penekukan dan menjadi lebih cenderung fraktur.

Menyertai penurunan tulang ini dari permukaan dalam

(20)

luar  periosteum. kibatnya, bentuk taji dan tepi, membuat

 beberapa tonjolan tulang lebih menonjol. K lasifikasi kartilago

artikular, disertai dengan penyimpangan noninflamasi dari

sendi penyokong berat badan, dapat terjadi. 8airan sino&ial

mengental dan kartilago hialin berdegenerasi.

Perubahan- perubahan ini dapat mempengaruhi rentang gerak, gerakan

mudah keseluruhan, dan cara berjalan. nkilosis dari ligamen

Referensi

Dokumen terkait

LAHENGKO GLORIA PAULA SINJAL, SH ALFIAN RIDWAN, SH FIETJE MEMAH, S.PD JAKARTA BOGOR BOGOR TERNATE MANADO JAKARTA SELATAN JAKARTA JAKARTA TIMUR JAKARTA TIMUR JAKARTA

Rencana tindakan untuk peningkatan aspek kelembagaan juga dapat dilakukan dengan program pelatihan yang dilakukan oleh unit kerja Bidang Cipta Karya, untuk

Hiperbilirubinemia / Ikterus neonatorum) adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler

Kaolin merupakan jenis tanah liat primer yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan keramik putih, dan menggandung mineral kaolinit Al 2 Si 2 O 5 (OH) 4.. Dilihat dari

Apabila ingin mengujicobakan sebuah aplikasi yang tidak dipercaya atau bukan dari situs-situs resmi, harap gunakan aplikasi yang menyediakan area virtual pada

Kata “Akal” tidak perlu disebutkan secara formal karena telah diketahui secara umum bahwa Al-Qur‟an dan Hadits menyuruh menggunakan akal jadi, mengapa orang islam

Oleh karena itu perlu adanya suatu program aplikasi yang bisa membantu karyawan dalam mengisi data lembur dengan data lebih akurat dan perhitungan oleh Admin karena

Penelitian ini bertujan untuk mengetahui zat yang terkandung dalam tumbuhan jintan hitam atau Nigella sativa sehingga bisa menurunkan kadar glukosa