Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap
Perkembangan Keluarga Lansia
Perkembangan Keluarga Lansia
A.
A. TaTahap Perkembangan hap Perkembangan Keluarga LansKeluarga Lansiaia 1.
1. Definisi keluargaDefinisi keluarga
Kel
Keluaruarga ga dididedefifinisnisikikan an daldalam am berberbagbagai ai carcara. a. DefDefininisisii
kel
keluaruarga ga berberbedabeda-be-beda, da, tertergangantuntung g kepakepada da orioriententasi asi teoteoritritisis
“pen
“pendefidefinisnisi” i” yaiyaitu tu dengdengan an menmenggunaggunakan kan menmenjeljelaskaskan an yanyangg
penulis
penulis cari cari untuk untuk menghubungkan menghubungkan keluarga. keluarga. Misal Misal parapara
penulis
penulis mengikuti mengikuti orientasi orientasi teoritis teoritis interaksionalis interaksionalis keluarga,keluarga,
memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya suatu memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya suatu
in
inttererakakssi i kekeprpriibabadidianan, , dedengngan an dedemimikikian an memenenekakanknkanan
karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung
suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil yang suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil yang
terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama
lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem
yang ekstrem !riedman, "##$%. yang ekstrem !riedman, "##$%.
Ke
Keluluararga ga adaadalalah h kukumpmpululan an dudua a oraorang ng ataatau u lleebibih h yayangng
hid
hidup up berbersasama ma dendengan gan keteketerikrikatan aturan atan aturan dan dan e e mosmosionional al dandan
indi&i
indi&idu mempunyai peran du mempunyai peran masmasinging- masi- masing ng yang merupakanyang merupakan
bagia
bagian dari keluarga !rin dari keluarga !riedman, "##$%.edman, "##$%.
2.
2. Tipe dan Bentuk KeluargaTipe dan Bentuk Keluarga
Pe
Pemmbbaaggiiaan n ttiippe e kkeelluuaarrgga a bbeerrggaannttuunng g ppaada da kkoontnteeksks
kei
keilmlmu'au'an n dan dan ororang ang yang yang memengengelomlompopokkakkan n memenurnurutut
Mur'ani, ())*% tipe keluarga ada + yaitu Mur'ani, ())*% tipe keluarga ada + yaitu
Keluar
b.
b. KelKeluaruarga ga besbesar ar Extented Extented FamilyFamily% % adaadalalah h kelkeluaruarga ga inintiti d
diittaammbbaah h aannggggootta a kkeelluuaarrgga a yyaanng g llaaiin n yyanang g mmaassiihh
mempunyai hubungan darah kakek, nenek, paman, bibi%. mempunyai hubungan darah kakek, nenek, paman, bibi%.
c.
c. KelKeluaruarga ga berberantaantai i Serial FamilySerial Family%, %, adadalalah ah kekeluluararga ga yayangng terdiri dari 'anita dan pria yang menikah lebih dari satu kali terdiri dari 'anita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
dan merupakan satu keluarga inti. dan merupakan satu keluarga inti.
d.
d. Keluarga dudajanda Single famil Keluarga dudajanda Single famil i%, i%, adalaadalah h kelkeluaruarga ga yanyangg terjadi karena perceraiankematian.
terjadi karena perceraiankematian.
e.
e. Keluarga berkomposisi Keluarga berkomposisi Composite Family)Composite Family), adalah keluarga, adalah keluarga yang perka'inannya berpoligami dan hidup secara bersama. yang perka'inannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f.
f. Keluarga kabitas Cahabitation FamilyKeluarga kabitas Cahabitation Family%, %, adadalalah ah dudua a oraorangng menjadi satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga. menjadi satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga.
3.
3. Peran keluargaPeran keluarga
a.
a. Peran formal keluarga menurut Mur'ani, ())*% antara lainPeran formal keluarga menurut Mur'ani, ())*% antara lain
1)
1) Peran parental daPeran parental da n perka'inann perka'inan
d
da a dedelalapapan n perperan an dadasasar r yayang ng memembmbenentutuk k poposisisisi
so
sosisial al sesebabagai gai susuamami-i-ayayah ah dan dan iiststriri- - ibibu u anantartara a lalainin
y
yaiaittuu, , PePeraran n sesebabagagai i prpro&o&iideder r ppenenyyedediaia%%, , PePerarann
se
sebabagai gai rumarumah h tatanggngga, a, PerPeran an perpera'aa'at t anaanak, k, PerPeranan
pera'atan
pera'atan anak, anak, Peran Peran rekreasi, rekreasi, PeranPeran
persaudaraankinship
persaudaraankinship memelihara hubmemelihara hubungan ungan keluargakeluarga
paternal
paternal dan dan matermaternal%, nal%, PeraPeran n terapeutik terapeutik MemenuhiMemenuhi
kebutuhan afektif pasangan%, Peran seksual. kebutuhan afektif pasangan%, Peran seksual.
2)
suatu koalisi dengan anak. Memelihara suatu
hubungan perka'inan yang memuaskan merupakan
salah satu tugas perkembangan yang &ital dari
keluarga.
b. Peran /nformal
1) Pengharmonis Menengahi perbedaan yang terdapat di anatara para anggota, menghibur dan menyatukan
kembali perbedaan pendapat.
2) /nsiator-kontributor mengemukakan dan mengajukan ide- ide baru atau cara-cara mengingat
masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
3) Pendamai merupakan salah satu dari bagian dari konflik dan ketidak sepakatan, pendamai menyatakan
kesalahannya, atau mena'arkan penyelesaian
“setengah jalan”.
4) Pera'at keluarga 0rang yang terpanggil untuk mera'at da n mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhka nnya.
5) Koordinator keluarga Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, berfungsi
mengangkat keterikatankeakraban.
4. Fungsi Keluarga
dengan orang lain.
b. !ungsi 1osialisasi dan penempatan social sosialisation and social placement fungtion% adalah fungsi pengembangan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
di luar rumah.
c. !ungsi 2eproduksi reproductive function% adalah fungsi untuk mempertahankan generasi menjadi kelangsungan
keluarga.
d. !ungsi 3konomi the economic function% adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan indi&idu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. e. !ungsi pera'atan atau pemeliharaan kesehatan (the healty
care function% adalah untuk mempertahankan keadaan
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produkti&itas tinggi.
5. Tugas Kesehatan Keluarga
4ugas kesehatan keluarga menurut !riedman, "##$% yaitu
a. Mengenal masalah kesehatan
Megenal masalah kesehatan dalam mengenal masalah
kesehatan nyeri sendi karena kurangnya pengetahuan
tentang nyeri sendi dan rasa takut akibat masalah yang di
ketahui.
sanggup memcahkan masalah kurang pengetahuan tentang
nyeri sendi.
c. Memberi pera'atan pada anggota keluarga yang sakit. Ketidak mampuan keluarga dalam mera'at anggota
keluarga yang sakit nyeri sendi di karenakan oleh ketidak
mampuan tentang penyakit, misal penyebab, gejala,
penyebaran, dan pera'atan penyakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat Dikarenakan oleh keluarga dapat melihat keuntungan
dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah, dan ketidak tahuan tentang usaha penyakit nyeri sendi.
e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan% fasilitas kesehatan masyarakat.
Ketidak mampuan keluarga menggunakan sumber di
masyarakat guna memelihara kesehatan di sebabkan
keluarga tidak memahami keuntungan yang di peroleh dan
tidak ada dukungan dari masyarakat.
6. Tugas Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
4ugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan
bagian penting dalam konsep keluarga usia lanjut. Pera'at
keluarga perlu memahami setiap tahap perkembannganya yaitu
menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan,
menyesuaikan dengan masa pensiun, mengatur pola hidup yang
terorganisir, menerima kehilangan dan kematian dengan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perka'inan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka diadaptasi dari caeter dan Mc5oldrik "#$$ %,
Du&al dan Miller "#$6%
b. Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut
1) Menurunya fungsi dan kekuatan fisik
2) 1umber-sumber finansial yang tidak memadai
3) /solasi sosial
4) Kesepian
kelley et al, "#** dalam friedman%
B. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
7ansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami
perubahan biologis, fisik, keji'aan dan sosial, perubahan ini
akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,
termasuk kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu
mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan
ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif
sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan
aktif dalam pembangunan Mubarak, ())+%.
perlahan-lahan graduil% kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur
dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri termasuk
adanya infeksi Paris 8ontantinides, "##9%.
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang
mencapai de'asa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga
tubuh “mati” sedikit demi sedikit. 1ebenarnya tidak ada batas
yang tegas, pada usia berapa penampilan seorang mulai
menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya
sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun aat
menurunya. :amun umumnya fungsi fisiologis tubuh
mencapai puncaknya pada umur ()-;) tahun. 1etelah mencapai
puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh
beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai
bertambahnya umur.
a. Batasan-batasan lansia
Departemen Kesehatan 2/ membagi lansia sebagiai berikut
1) Kelompok menjelang usia lanjut 96-69 th% sebagai masa &ibrilitas
2) Kelompok usia lanjut 66-+9 th% sebagai presenium
3) Kelompok usia lanjut +6 th <% sebagai senium Menurut organisasi kesehatan Dunia la njut usia
dikelompokkan menjadi
3) 7anjut usia tua old% antara *6 dan #) tahun.
4) =sia sangat tua &ery old% diatas #) tahun.
b. Teori menua
Menurut >ahyudi ())$%, 4eori proses menua dibagi
menjadi dua, yaitu teori biologis dan teori sosiologis.
dapun teori biologis diantaranya sebagai berikut
Teori biologis
1) 4eori biologis
Teori genetic clock merupakan teori intrinsik yang
menjelaskan bah'a didalam tubuh terdapat jam biologis
yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan.
4eori ini menyatakan bah'a menua itu telah terprogram
secara genetik untuk spesies tertentu. 1etiap spesies
didalam inti selnya memiliki suatu jam genetik atau jam
biologis sendiri dan setiap spesies mempunyai batas
usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut
replikasi tertentu sehingga bila jenius ini berhenti
berputar, maka ia akan mati.
Teori mutasi somatik . Menurut teori ini, penuaan
terjadi karena adanya mutasi somatic akibat pengaruh
yang buruk. 4erjadi kesalahan dalam proses transkripsi D:
atau 2: dan dalam proses translasi 2: protein atau en?im.
Kesalahan ini terjadi terus- menerus sehingga akhirnya akan
terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi
kanker atau penyakit. 1etiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin
sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel.
2) 4eori nongenetik
Teori penurunan sistem imun tubuh merupakan mutasi
yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan
sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri self recognition%.
@ika mutasi yang merusak membrane sel, akan menyebabkan
sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Dalam
proses metabolisme tubuh, diproduksi suatu ?at khusus. da
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap ?at tersebut
sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. 1ebagai
contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia de'asa
berin&olusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun.
Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori radikal bebas
dapat terbentuk di alam bebas dan didalam tubuh karena
adanya proses metabolisme atau proses pernapasan didalam
mitokondria. 2adikal bebas merupakan suatu atom atau
tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau
molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau
perubahan dalam tubuh.
2adikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti
a) sap kendaraan bermotor
b) sap rokok
c) Aat penga'et makanan
d) 2adiasi
e) 1inar ultra&iolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua.
Teori sosiologis
1) 4eori interaksi sosial teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas
dasar hal- hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut
usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci
mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuannya
bersosialisasi.
2) 4eori akti&itas atau kegiatan
a) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung. 4eori ini menyatakan bah'a usia lanjut
yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
melakukan akti&itas dan mempertahankan akti&itas
tersebut selama mungkin.
c) =kuran optimum pola hidup% dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia.
d) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi&idu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai
lanjut usia.
3) 4eori kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut
usia. 4eori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan
sebelumnya. 4eori ini menyatakan bah'a perubahan yang
terjadi pada seorang usia lanjut sangat dipengaruhi oleh tipe
personalitas yang dimilikinya. 4eori ini mengemukakan
adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia.
4) 4eori pembebasan atau penarikan diri
4eori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan
masyarakat dan kemunduran indi&idu dengan indi&idu lainnya.
Menurut teori ini seorang lanjut usia dinyatakan mengalami
proses menua yang berhasil apabila ia menarikdiri dari
kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan
pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya.
c. Perubahan sistem muskuloskeletal
Perubahan Fisik meliputi
1) Sistem persarafan
a) Menurun hubungan persarafan
b) Berat otak menurun ")-()C sel saraf otak setiap orang berkurang setiap harinya%
c) 2espons dan 'aktu untuk bereaksi lambat, khususnya terhadap stress
d) 1araf panca- indra mengecil
e) Penglihatan berkurang, pendengaran menhilang, saraf penciuman dan perasa mengecil, lebih sensitif terhadap
perubahan suhu, dan rendahnya ketahanan terhadap
dingin
f) Kurang sensitif terhadap sentuhan
g) Defisit memori
2) Sistem muskoloskeletal
1istem muskuloskeletal bekerja membuat gerakan dan
tindakan yang harmoni sehingga manusia menjadi seorang
yang bebas dan mandiri. 1istem muskuloskeletal terdiri dari
kerangka, sendi, otot, ligamentum dan bursa. Kerangka
membentuk dan menopang tubuh, melindungi organ penting
kalsium, magnesium, dan fosfat. 2ongga medula tulang adalah
tempat utama yang memproduksi sel darah. 0tot memberikan
kekuatan untuk menggerakkan tubuh, menutup lobang luar dari
sistem gastrointestinal dan saluran kencing serta meningkatkan
produksi panas untuk menjaga kontrol temperatur.
Perubahan pada sistem muskuloskeletal 1urini, ());%
a) @aringan penghubung kolagen dan elastin%. Kolagen sebagai protein pendukung utama pada kulit, tendon,
tulang, artilago, dan jaringan pengikat mengalami
perubahan menjadi bentangan cross linking yang tidak
teratur. Bentangan yang tidak teratur dan penurunan
hubungan tarikan linier pada jaringan kolagen
merupakan salah satu alasan penurunan mobilitas pada
jaringan kolagen merupakan salah satu alasan
penurunan mobilitas pada jaringan tubuh. 1etelah
kolagen mencapai puncak fungsi atau daya mekaniknya
karena penuaan, tensile strength dan kekakuan dari
kolagen mulai menurun. Kolasen dan elastin yang
merupakan jaringan ikat pada jaringan penghubung
mengalami perubahan kualitatif dan kuantitatif sesuai penuaan. Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunya fleksibilitas pada lansia sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan kemampuan untuk meningkatkan kekakuan otot, kesulitan bergerak dari duduk
keberdiri, jongkok dan berjalan, dan hambatan dalam melakukan akti&itas sehari- hari.
b) Kartilago. @aringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan mengalami granulasi dan akhirnya
permukaan sendi menjadi rata. 1elanjutnya,
kemampuan kartilago untuk generasi berkurang dan
degenerasi yang terjadi cenderung ke arah progresif.
Proteoglikan yang merupakan komponen dasar matriks
kartilago berkurang atau hilang secara bertahap.
1etelah matriks mengalami deteriorasi, jaringan fibril
pada kolagen kehilangan kekuatanya, dan akhirnya
kartilago cenderung mengalami fibrilasi. Kartilago
mengalami klasifikasi di beberapa tempat, seperti pada
tulang rusuk dan tiroid. !ungsi kartilago menjadi tidak
efektif, tidak hanya sebagai peredam kejut, tetapi juga
sebagai permukaan sendi berpelumas.
Konsekuensinya, kartilago pada persendian menjadi rentan terhadap gesekan. Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan. kibat perubahan itu sendi mudah mengalami peradangan, kekakuan, nyeri, keterbatasan gerak dan terganggunya akti&itas sehari- hari. c) 4ulang. Berkurangnya kepadatan tulang, setelah
diobser&asi, adalah bagian dari penuaan fisiologis.
trans&ersal terabsorbsi kembali. 1ebagai akibat dari
perubahan itu, jumlah tulang spongiosa berkurang dan
tulang kompakta menjadi tipis. Perubahan lain yang
terjadi adalah penurunan estrogen sehingga produksi
osteoklas tidak terkendali, penurunan penyerapan
kalsium di usus, peningkatan kanal a&ersi sehingga
tulang keropos. Berkurangnya jaringan dan ukuran
tulang secara keseluruhan menyebabkan kekuatan dan
kekakuan tulang menurun. Dapak kekurangan
kepadatan akan mengakibatkan osteoporosis.
0steoporosis lanjut akan mengakibatkan nyeri,
deformitas dan fraktur.
d) 0tot. Perubahan otot pada penuaan sangat ber&ariasi. Penurunan jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan
jaringan penghubung, dan jaringan lemak pada otot
mengakibatkan efek negatif.
e) 1endi. Pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen dan fasia mengalami penurunan
elastisitas. 4erjadi degenerasi, erosi, dan k lasifikasi
pada kartilago dan kapsul sendi. 1endi kehingan
fleksibilitasnya sehingga terjadi penurunan luas gerak
sendi. Beberapa kelainan akibat perubahan pada lansia
pseudogout. Kelainan tersebut dapat menimb ulkan
gangguan berupa bengkak, nyeri, kekakuan sendi,
keterbatasan luas gerak sendi, gangguan jalan dan
akti&itas keseharian lainya. Proses destruksi dari tulang
ra'an pada kondisi arthritis sepsis seperti tampak pada
5b. (." berikut
5ambar (." Proses destruksi tulang ra'an pada kondisi arthritis sepsis
4ampak dari gambar diatas (." kondisi destruksi pada
tulang ra'an. Pertemuan antar tulang taji akan
menyebabkan mengikisnya pada tulang ra'an dan
meniskus. Berikut adalah gambar dari struktur sendi,
normal dan tidak normal. 5ambar (.( Perbedaan 1endi
4ampak dari gambar (.( diatas kondisi dari sendi
normal tulang tidak mengalami bone erosion.
1edangkan pada sendi arthritis, akibat dari penekanan
antar tulang menyebabkan cairan syno&ial semakin
menipis dan terjadi gesekan antar tulang sehingga
tulang meradang, bengkak dan mengalami nyeri pada
persendian.
4ulang ra'an sendi pada orang de'asa tidak mendapat
aliran darah, limfe, atau persarafan. 0ksigen dan bahan-bahan
metabolisme lain diba'a oleh cairan sendi yang membasahi
tulang ra'an tersebut. Perubahan susunan kolagen dan
pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau
ketika usia bertambah. Beberapa kolagen baru pada tahap ini
mulai membentuk kolagen tipe satu yang lebih fibrosa.
Proteoglikan dapat kehilangan sebagian kemampuan
hidrofiliknya. Perubahan-perubahan ini berati tulang ra'an
akan kehilangan kemampuanya untuk menahan kerusakan bila
diberi beban berat.
1endi dilumasi oleh cairan sino&ial dan oleh
perubahan- perubahan hidrostatik yang terjadi pada cairan interstisial
tulang ra'an. 4ekanan yang terjadi pada tulang ra'an akan
mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang
mendapat tekanan. 1ejalan dengan pergeseran sendi kedepan,
beban. 8airan kemudian akan bergerak ke belakang kembali
kebagian tulang ra'an ketika tekanan berkurang. 4ulang
ra'an sendi dan tulang-tulang yang membentuk sendi biasanya
terpisah selama gerakan selaput cairan ini. 1elama terdapat
cukup selaput atau cairan, tulang ra'an tidak dapat aus
meskipun dipakai terlalu banyak. Kapsul sendi terdiri atas
suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang
terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah
banyak dan sino&ium. 1ino&ium membentuk suatu kantung
yang melapisi seluruh sendi d an membungkus tendon-tendon
yang melintasi sendi. 1ino&ium tidak meluar melalui
permukaan sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan
gerakan sendi secara penuh. 7apisan- lapisan bursa diseluruh
persendian membentuk sino&ium. Periosteum tidak mele'ati
kapsul sendi. 8airan sino&ial normalnya bening, tidak
membeku, dan tidak ber'arna. @umlah yang ditemukan pada
tiap-tiap sendi relati&e kecil "-; ml%. hitung sel darah putih
pada cairan ini normalnya kurang dari ()) selml dan sebagian
besar merupakan sel mononuclear . sam hialuronidase adalah
senya'a yang bertanggung ja'ab atas &iskositas cairan
sino&ial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus sino&ial.
Penurunan progresif pada massa tulang total terjadi sesuai
proses penuaan. Beberapa kemungkinan penyebab dari
hormonal dan reasorbsi tulang aktual. 3fek penurunan tulang
adalah makin lemahnya tulang &ertebra lebih lunak dan dapat
tertekan, dan tulang berbatang panjang kurang tahanan
terhadap penekukan dan menjadi lebih cenderung fraktur.
Menyertai penurunan tulang ini dari permukaan dalam
luar periosteum. kibatnya, bentuk taji dan tepi, membuat
beberapa tonjolan tulang lebih menonjol. K lasifikasi kartilago
artikular, disertai dengan penyimpangan noninflamasi dari
sendi penyokong berat badan, dapat terjadi. 8airan sino&ial
mengental dan kartilago hialin berdegenerasi.
Perubahan- perubahan ini dapat mempengaruhi rentang gerak, gerakan
mudah keseluruhan, dan cara berjalan. nkilosis dari ligamen