PENEPUNGAN PADA UBI JALAR DAN
UBI KAYU
OLEH:
1.Atika Yahdiyani
105100103111006
2.Anggesta MEP
105100113111007
3.Elliza RD
105100100111042
4.Muh K Rafsanjani
0911013018
5.Rera Suryani
105100100111022
6.Rita Farida
105100101111002
7.Wima Noviandi
0911013032
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
OUTLINES
PENGERTIAN PENEPUNGAN
KANDUNGAN ZAT GIZI DAN KARAKTERISTIK
PROSES DAN TEKNIK PENGOLAHAN
MESIN DAN PERALATAN
PRODUK YANG DIHASILKAN
KARAKTERISTIK
Proses penghancuran bahan
pangan sehingga bahan bersifat
higroskopy serta meningkatkan
citarasa dan flavor (Rosmisari, A.
2006)
PENGERTIAN PENEPUNGAN
ZAT GIZI
UBI JALAR MERAH
UBI JALAR PUTIH
UBI JALAR KUNING
ENERGI (Kal)
151
88
119
PROTEIN (g)
1,6
0,4
0,5
KARBOHIDRAT (g)
35,4
20,6
25,1
LEMAK (g)
0,3
0,4
0,4
KALSIUM (mg)
29
30,0
30
BESI (mg)
0,7
0,5
0,4
FOSFOR (mg)
74
10
40
VITAMIN C (mg)
10,5
36
21
TIAMIN (mg)
0,13
0,25
0,06
KANDUNGAN ZAT GIZI UBI JALAR
Tabel Kandungan Zat Gizi Ubi Jalar per 100 gram
Sumber : (Suismono. 1995)
ZAT GIZI
UBI JALAR PUTIH
UBI JALAR KUNING UBI JALAR MERAH
AIR (G)
6,4
4,5
4,25
ABU (g)
1,78
2,05
2,92
PROTEIN (g)
2,35
2,85
2,36
LEMAK (g)
0,75
0,4
0,76
KARBOHIDRAT (g)
79,41
79,36
65,93
SERAT KASAR (g)
2,45
3,31
4,19
PATI (g)
80,46
79,81
85,39
GULA (g)
5,23
5,51
18,38
AMILOSA mg)
26,55
25
24,5
KANDUNGAN ZAT GIZI UBI JALAR
Tabel Komposisi Kimia Tepung Ubi Jalar per 100 g
Sumber : (Suismono. 1995)
Dibersihkan + Dikupas
UBI JALAR
Diblanching suhu 70-105
dengan microwave
Dicuci +direndam
Disawut/diiris
Disawut
Direndam 30menit
dan ditiriskan
Dikukus
100
OC 30
menit
Matahari
Dikeringkan
Tidak
dikukus
Oven 60
0C
Drum dryer
140°C, 4
bar, 6rpm
Tepung
Diayak 80
mesh
Digiling
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR
PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR
PENCUCIAN
PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR
PERENDAMAN AIR
PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR
PENYAWUTAN
PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR
PERENDAMAN AIR
Teknik 6: kupas utuh, dikukus, dikeringkan dengan
drum dryer
Teknik 5: disawut, dikukus, dikeringkan dengan oven
Teknik 4: disawut, dikukus, dijemur
Teknik 3: diiris, dikeringkan dengan
drum dryer
Teknik 2: disawut, dikeringkan dengan oven
Teknik 1: disawut dan dijemur
TEKNIK KELEBIHAN KELEMAHAN Teknik 1 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Menghasilkan tepung dengan karakteristik pati mentah. Teknik 2 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Teknik 3 Terjadi gelatinisasi pati Diperoleh kadar air tertinggi Teknik 4 Indeks Penyerapan Air (IPA) dan
Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Membutuhkan proses pengeringan dalam waktu lama
Teknik 5 Viskositas rendah dan bersifat stabil selama proses pemanasan dan pendinginan.
Tingkat kecerahan warna agak rendah
Teknik 6 Diperoleh Kadar air terendah Tingkat kecerahan warna terendah
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
TEKNIK PENGOLAHAN PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR
TEKNIK
KELEBIHAN
KELEMAHAN
Teknik 1
Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Menghasilkan tepung dengan
karakteristik pati mentah.
Teknik 2
Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Teknik 3
Terjadi gelatinisasi pati
Diperoleh kadar air tertinggi
Teknik 4
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan
Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Membutuhkan proses pengeringan
dalam waktu lama
Teknik 5
Viskositas rendah dan bersifat stabil selama
proses pemanasan dan pendinginan.
Tingkat kecerahan warna agak rendah
Teknik 6
Diperoleh Kadar air terendah
Tingkat kecerahan warna terendah
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan Indeks
Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
HASIL PERBEDAAN PROSES
Kadar Air dan Densitas Kamba
Warna
Sifat Mikroskopis & Granula Pati
Karakteristik Pasta Ubi Jalar
Indeks Penyerapan Air dan Indeks
Kelarutan Air
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN TEPUNG TAPIOKA
UBI KAYU
Air Buangan
Pengupasan
Kulit
Pencucian
Pemarutan
Pemerasan
Pengeringan
Pemisahan Pati
Penggilingan Dan
Pengayaan
TEPUNG TAPIOKA
Air
Ampas/ Onggok
Fraksi Cair
Isolat Pati
UBI KAYU
UBI JALAR
Kulit lebih tebal dan
semua varietas hampir
sama
Kulit tipis, Warna
berbeda-beda, bentuk
tidak seragam,
Daya simpan pendek,
Daya simpan relatif lebih
panjang
Tepung ubi kayu
mempunyai kandungan
amilopektin yang tinggi,
Tepung ubi jalar lebih
unggul pada kandungan
mikronutriennya.
PERBEDAAN KARAKTRISTIK TEPUNG PADA UBI JALAR DAN UBI KAYU /
TAPIOKA
Tabel Perbedaan Karakteristik Tepung Ubi Jalar dan Ubi Kayu
Sumber (Tri Radiyati dan Agusto, W.M,1990)
PERBEDAAN KARAKTRISTIK TEPUNG PADA UBI JALAR DAN UBI KAYU /
TAPIOKA
KRITERIA
TEPUNG UBI KAYU TEPUNG UBI JALAR
Kadar Air (Maks)
12%
15%
Kadar Pati (Min)
75%
55%
Kadar Serat (Maks) -
3%
Kadar Abu (Maks)
1,5%
2%
Tabel Standar Mutu Tepung Ubi Kayu dan Ubi Jalar
Sumber: (SNI 1996)
PERBEDAAN PROSES PENEPUNGAN UBI JALAR DAN UBI KAYU / TAPIOKA
•
Saat pengeprasan memerlukan
waktu 10-16 jam
•
Sawut tanpa pres harus dijemur
selam 30 – 40 jam
•
Agar efesien, penepungan
dilakukan dua tahap,:
1. Penghancuran sawut untuk
menghasilkan butiran kecil (lolos
20 mesh)
2. Penggilingan/penepungan
dengan saringan lebih halus (80
mesh)
•
pengepresan penepungan dalam
cairanya terdapat
slurry
, slurry adalah
sisa hasil pengepresan yang berbentuk
semi cair yang masih kental.
•
Slurry ini disebut juga butiran pati
termasuk protein, lemak, dan
komponen lain yang stabil dan
kompleks.
•
Sulit memisahkan butiran pati dengan
komponen lainnya. Bahkan ini
terdapat berbagai senyawa sehingga
dapat menimbulkan bau yang khas.
MESIN DAN PERALATAN PENGERINGAN
PENGERING OVEN
DRUM DRYER
MESIN DAN PERALATAN PENEPUNGAN
forum.indowebster.com
Tepung ubi jalar ungu
nutrisiuntukbangsa.org
Tepung ubi jalar putih
Mie ubi jlar ungu
catatannya-ikha.blogspot.com
Flakes ubi jalar kuning
diversifikasipangan.wordpress.com
Roti ubi jalar ungu dengan subsitusi
tepung terigu
ilmupangan.blogspot.com
1. Pengaruh pati, serat, dan abu terhadap
tepung ubi jalar, kenapa berbeda??
2. Tabel kelebihan dan kekurangan teknik
penepungan !!
3. Selain dengan natrium bisulfit proses
penepungan menggunakan apa?
4. Apakah setelah dilakukan teknik-teknik
tersebut, proses berhenti apa ada proses
selanjutnya?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Proses Penepungan
SIFAT KIMIA
SIFAT FISIK
1. Kadar Air dan
protein
2. Kadar abu
3. Water absoprtion
4. Kadar pati
1. Rendemen
2. Starch Damage
3. Nilai pH
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Proses Penepungan
Kadar Air dan protein
Berpengaruh terhadap lama pengeringan. Air dan Protein (glutenin dan gliadin) dalam
tepung membentuk massa yang ekstensibel dan elastis yang disebut gluten. Sehingga
mempengaruhi daya simpan pati dan kerusakan pati.
Kadar Abu
Berpengaruh terhadap warna dan produk akhir. Semakin tinggi kadar abu maka semakin
buruk kualitasnya.
Water Absorption
Tepung terigu berprotein tinggi cenderung memiliki water absorption tinggi.
Kadar Pati
Berpengaruh terhadap swelling pati. Amilosa tinggi cenderung bertekstur lembut dan
halus, Amilopektin tinggi maka cenderung bertekstur kasar karena dan butiran tepung
yang dihasilkan besar
.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Proses Penepungan
Rendemen
Rendemen merupakan nilai efisiensi dari pengolahan pati. Sehingga dengan menghitung
nilai rendemen dapat diketahui jumlah tepung yang dihasilkan
Starch Damage
Kerusakan pada pati khususnya granula pati, terdapat dua jenis yaitu cracks dan breaks.
Menyebabkan daya serap air menjadi tinggi bahkan mencapai 100% pada suhu 30 derajat
pH
Pada proses pengolahan tepung, nilai pH berpengaruh pada pembentukan gel secara
optimum.
Teknik 6: kupas utuh, dikukus, dikeringkan dengan
drum dryer
Teknik 5: disawut, dikukus, dikeringkan dengan oven
Teknik 4: disawut, dikukus, dijemur
Teknik 3: diiris, dikeringkan dengan
drum dryer
Teknik 2: disawut, dikeringkan dengan oven
Teknik 1: disawut dan dijemur
TEKNIK KELEBIHAN KELEMAHAN Teknik 1 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Menghasilkan tepung dengan karakteristik pati mentah. Teknik 2 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Teknik 3 Terjadi gelatinisasi pati Diperoleh kadar air tertinggi Teknik 4 Indeks Penyerapan Air (IPA) dan
Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Membutuhkan proses pengeringan dalam waktu lama
Teknik 5 Viskositas rendah dan bersifat stabil selama proses pemanasan dan pendinginan.
Tingkat kecerahan warna agak rendah
Teknik 6 Diperoleh Kadar air terendah Tingkat kecerahan warna terendah
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Kelebihan dan Kekurangan tiap Teknik
TEKNIK
KELEBIHAN
KELEMAHAN
Teknik 1 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Menghasilkan tepung dengan
karakteristik pati mentah.
Teknik 2 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Teknik 3 Terjadi gelatinisasi pati
Diperoleh kadar air tertinggi
Teknik 4
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan
Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Membutuhkan proses pengeringan
dalam waktu lama
Teknik 5 Terjadi gelatinisasi pati
Tingkat kecerahan warna agak rendah
Teknik 6 Diperoleh Kadar air terendah
Tingkat kecerahan warna terendah
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan Indeks
TEKNIK KELEBIHAN KELEMAHAN Teknik 1 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Menghasilkan tepung dengan karakteristik pati mentah. Teknik 2 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Teknik 3 Terjadi gelatinisasi pati Diperoleh kadar air tertinggi Teknik 4 Indeks Penyerapan Air (IPA) dan
Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Membutuhkan proses pengeringan dalam waktu lama
Teknik 5 Viskositas rendah dan bersifat stabil selama proses pemanasan dan pendinginan.
Tingkat kecerahan warna agak rendah
Teknik 6 Diperoleh Kadar air terendah Tingkat kecerahan warna terendah
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Selain Na-bisulfit penambahan dengan
Penambahan Na-bisulfit ditujukan untuk
menghindari proses browning selama
pengeringan. Dapat digantikan dengan Sodium
Metabisulfit dengan kadar 0,3%
TEKNIK KELEBIHAN KELEMAHAN Teknik 1 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Menghasilkan tepung dengan karakteristik pati mentah. Teknik 2 Tingkat kecerahan warna tertinggi sehingga
menghasilkan warna tepung yang baik
Tidak mengalami gelatinisasi pati
Teknik 3 Terjadi gelatinisasi pati Diperoleh kadar air tertinggi Teknik 4 Indeks Penyerapan Air (IPA) dan
Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi
Membutuhkan proses pengeringan dalam waktu lama
Teknik 5 Viskositas rendah dan bersifat stabil selama proses pemanasan dan pendinginan.
Tingkat kecerahan warna agak rendah
Teknik 6 Diperoleh Kadar air terendah Tingkat kecerahan warna terendah
Indeks Penyerapan Air (IPA) dan Indeks Kelarutan Air (IKA) yang tinggi