• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin

communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari

communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".1

Akhir-akhir ini, semakin banyak kegiatan atau event yang melibatkan komunitas. entah mana yang lebih dulu mulai, yang jelas hampir berbarengan pula, muncul berbagai komunitas. Salah satu komunitas yang ada di kota ini contohnya komunitas skateboard. Komunitas ini masih ada walaupun terhitung tidak terlalu banyak tetapi tetap saja kegiatan ini masih ada dan aktif terkadang kita jumpai di jalan atau tempat tempat tertentu.

Selain komunitas skateboard ada juga komunitas-komunitas lain yang sebenarnya memiliki kesamaan tetapi sedikit berbeda, yaitu komunitas

fingerboard. Kalau saja komunitas skateboard memainkan papan luncur maka

komunitas fingerboard juga memainkan skateboard, hanya saja dengan ukuran skateboard yang menjadi kecil.

(2)

Fingerboard adalah replika kerja skateboard. Hal ini juga dapat disebut sebagai skateboard jari. Perangkat itu sendiri adalah sebuah

skateboard skala kecil lengkap yaitu terdiri dari papan (deck), roda

(weels),truck dan griptape. Ukuran fingerboard adalah panjang deck 99-100

milimeter, dan dapat memiliki berbagai lebar seperti 29-30mm (regular), dan 32-35mm (wide). Trik fingerboard dapat dilakukan seperti trik skateboard beda nya hanyalah fingerboard dilakukan dengan jari bukan kaki, serta hampir semua trik yang terdapat dalam skateboard dapat dilakukan sama dengan fingerboard.

Gambar 1.1 Fingerboard Set .2

Lance Mountain membantu mengembangkan fingerboarding sebagai hobi pada akhir tahun 1970 dan menulis sebuah artikel tentang bagaimana membuat fingerboards di majalah Transworld Skateboarding di perangkat inovatif pada tahun 1985. Pada 1990-an, fingerboard telah memasuki dunia

(3)

pasar dengan produksi besar-besaran yang berawal produksi tersebut di pegang oleh perusahaan yang bernama tech deck, hingga sampai saat ini mulai banyak brand-brand yang memproduksi fingerboard tersebut.3

Komunitas fingerboard biasanya ada beberapa yang berawal dari para

skater (sebutan bagi para pemain skateboard) dan ada juga yang berawal dari

tongkrongan-tongkrongan saja, seperti tongkrongan anak musik, baik itu di distro, kampus, pertemanan, ataupun lainnya. Komunitas ini tidak sekedar bermain dan berkumpul saja, tetapi sampai diselenggarakannya event, walau terkadang masih dibarengi dengan acara-acara lain seperti acara skateboard, acara musik atau yang bersifat internal komunitas itu sendiri. Pemainnya pun terdiri dari beberapa kalangan, yaitu dari anak-anak berusia 9 tahun sampai yang sudah berusia sekitar 30 tahunan.

Event komunitas adalah sebuah kompetisi atau lomba yang diadakan oleh komunitas itu sendiri atau bisa di sebut event tunggal, banyak akhir- akhir ini komunitas tertentu yang mengadakan event tetapi belum tentu tahun berikut nya akan diadakan, entah itu dari para membernya ataupun dari faktor lain.

Munculnya acara-acara komunitas fingerboard di indonesia terus berkembang, promosi event seperti poster adalah salah satu metode yang sering dan banyak di gunakan dalam memasarkan event tersebut. Dibandingkan dengan media promosi yang lain, poster merupakan media

3

(4)

promosi yang sangat sering di gunakan oleh para komunitas, tentunya komunitas fingerboard. Dengan mengandalkan sosial media ataupun media cetak, poster dapat disebarluaskan untuk mendapat perhatian masyarakat dan menempatkan kepada target audience untuk supaya hadir.

Tidak hanya itu, media poster juga dapat digunakan untuk mengajukan sebuah proposal kepada pihak sponsor dalam mencari simpati dan dukungannya, baik berupa produk yang ditawarkan ataupun dana untuk menunjang kegiatan event tersebut, sponsor juga dapat turut serta aktif dalam event tersebut sehingga terjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

Dengan mengandalkan poster, pembentuk event komunitas biasanya mengeluarkan atau mengajukan poster akan datang (coming soon), dengan sedikit rancangan atau point-poin dari event tersebut serta menyediakan space kosong untuk sponsor atau bentuk lain yang dapat memberi support serta dukungan. Maka dari itulah poster sebagai media utama yang dijadikan para komunitas dalam mengadakan sebuah event, tidak hanya efektif tetapi juga efisien. Dibawah ini adalah salah santu contoh poster coming soon yang ditujukan untuk mencari simpati sponsor :

(5)

Gambar 1.2 Contoh Poster Coming Soon komunitas Fingerboard Jogja.4

Namun di sisi lain dalam media promosi event komunitas kebanyakan masih asal-asalan dalam arti tanpa adanya nilai-nilai keindahan, teori, prinsip desain, ataupun lainya didalam media promosi tersebut, contohnya dapat diambil dari komunitas Cianjur fingerboard dan Senayan fingerboard. Pada event tersebut, komunitas membuat poster (gambar 1.1 dan gambar 1.2) dimana menurut penulis poster tersebut masih memliki kekurangan yang banyak, seperti tidak memperhatikannya prinsip-pronsip poster yaitu, keseimbangan, irama, penekanan, kesatuan, dan penampilan.

4

(6)

Gambar 1.3 Poster Event Cianjur Fingerboard. 5

Dalam gambar 1.1 media poster event Cianjur fingerboard poster tersebut jauh dari prinsip-prinsip desain poster serta dilihat dari keseluruhanya tidak tampak menyatu, seimbang dan harmonis, baik itu dari Headline atau judul maupun Ilustrasi serta tidak memiliki irama yang baik.

5

(7)

Gambar 1.2 Poster Event Senayan Fingerboard.6

Dalam gambar 1.2 Media poster event Senyan Fingerboard juga masih terdapat banyak kekurangan seperti dari tifografi nya yang sulit untuk di baca sehingga tidak menjadikan media komunikasi yang cepat untuk di cerna. Dilihat dari strategi warna dan ilustrasi juga kurang nyaman bagi khalayak sehingga informasi yang disampaikan kurang menarik.

Dari dua poster event komunitas diatas tentu akan sulit dimengerti untuk orang-orang yang awam atau yang tidak tahu apa itu fingerboard, padahal fungsi poster adalah menarik perhatian sebanyak-banyak nya untuk masyarakat agar dapat hadir dalam event tersebut serta memahaminya. Karena sifat poster itu harus mampu menangkap perhatian pembaca yang sedang sibuk beraktifitas dalam hitungan detik.

6

(8)

Banyak komunitas yang membuat media promosi hanya sekedar syarat saja tanpa memikirkan yang lainya, dilihat dari media promosi poster diatas jelas terlihat minim nya unsur-unsur dan teori desain baik itu dari Tifografi, Lay out maupun Ilustrasi. Padahal poster itu sendiri mewakili apa isi dari acara tersebut, apa yg di tampilkan dalam acara tersebut dapat di ilustrasikan melalui media promosi yaitu ‘media poster’, sehingga siapa saja yang melihat nya dapa memahami informasi yang terkandung dalam poster, hingga pada akhirnya hadir dalam event tersebut dan mengetahui apa itu fingerboard.

BIG MEET UP Fingerboard Contest adalah judul acara pertama yang diadakan oleh komunitas Palmerah fingerboard yang bertempat di Jakarta Barat, yaitu di toko Seven Eleven, karena akhir-akhir ini tempat tersebut sering menjadi tempat tongkrongan anak muda sekarang, bahkan anak-anak sekolah dan orang dewasa.

BIG MEET UP memiliki arti yang terbagi dari dua kata yaitu BIG adalah suatu produk yang sering tawarkan dari toko tersebut, Seperti BIG BITE pada nama makanan dan BIG GULP pada nama minuman, Sedangkan MEET UP adalah sebutan bagi anak-anak fingerboard dalam waktu bermain

fingerboard bersama-sama, baik di indonesia maupun di luar negeri.

BIG MEET UP adalah event fingerboard yang belum pernah dilakukan sebelumnya sampai saat ini yang dilakukan di kawasan Jakarta Barat. Promosi yang dilakukan pada event tersebut menggunakan poster, namun hanya dibuat beberapa exemplar dan selebihnya menggunakan jejaring sosial dan dunia maya. Dunia maya dan jejaring sosial misalnya

(9)

Facebook atau Twitter memang sangat berguna untuk kegiatan promosi, karena kebanyakan anak muda sekarang banyak menggunakan sosial media tersebut.

Maka dari itu penulis di berikan kesempatan untuk membuat perancangan promosi sebuah event komunitas fingerboard yang kreatif dan informatif sebagai pembenahan dari event komunitas-komunitas sebelumnya, agar setiap event komunitas semakin maju dan berkembang, serta masyarakat semakin mengetahui keberadaan hobi yang unik ini yaitu fingerboard serta hadir didalam masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan bahwa masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya konsep kreatif dan informatif pada media promosi event komunitas.

2. Kurang memperhatikan prinsip-prinsip desain dalam merancang media promosi.

3. Permainan fingerboard yang belum cukup dikenal oleh masyarakat umumnya, padahal perminan ini sangat umum dapat dimainkan oleh siapa saja, semoga dengan media promosi ini masyarakat luas umumnya lebih mengenal apa itu fingerboard.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, permasalahan dirumuskan sebagai berikut, yaitu:

(10)

- Bagaimana merancang media promosi yang kreatif dan informatif yang mampu menggambarkan suasana atau isi dari event tersebut sehingga mampu mendapatkan simpati kepada sponsor dan audience?

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah merancang media promosi (poster) yang kreatif dan informatif dengan menggunakan prinsip-prinsip desain poster, agar lebih mudah dimengerti apa isi dari perancangan poster tersebut, s e r t a bertujuan untuk dapat menarik perhatian masyarakat luas. Sehigga masyarakat mengetahui dan hadir dalam event tersebut. Dan dengan adanya event tersebut dapat menjadikan fingerboard semakin menjadi permainan yang umum serta dapat dimainkan oleh setiap orang sehingga tumbuh di dalam masyarakat.

1.5 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yaitu Perancangan Komunikasi Visual untuk keperluan promosi event yang diadakan oleh komunitas Palmerah Fingerboard dengan media utama yaitu “Poster” dengan prinsip prinsip poster.

(11)

1.6 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :

1.6.1 Manfaat Teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong

perkembangan ilmu komunikasi visual khususnya dengan

media

poster event dan menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan teori-teori yang sudah diperoleh di bangku perkuliahan.

1.6.2 Manfaat Praktis

Dari perancangan poster ini semoga dapat lebih di mengerti dan menarik perhatian kepada masyarakat yang melihatnya tentang permainan fingerboard ini, sehingga masyarakat dapat hadir dalam event tersebut. Dan sebagai media permintaan sponsor kepada suatu perusahaan ataupun brands.

Gambar

Gambar  1.1  Fingerboard  Set . 2
Gambar  1.2  Contoh  Poster Coming  Soon komunitas Fingerboard Jogja. 4
Gambar  1.3  Poster  Event  Cianjur  Fingerboard.  5
Gambar  1.2  Poster  Event  Senayan  Fingerboard. 6

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian korelasi yang digunakan adalah korelasi produk moment, digunakan untuk mengetahui sejauh mana dan kuat tidaknya hubungan antara variabel (X) yaitu

Oleh karena itu, dalam menjembatani hal tersebut kepala sekolah, guru atau waka humas TK Annur membuat buku laporan harian., buku laporan harian tersebut berisi

Berdasarkan pengolahan hasil dan pembahasan, secara umum disimpulkan bahwa penggunaan strategi inquiring minds what to know pada mata kuliah Sejarah Indonesia Masa

• Cadangan dan Sumber Daya Batubara • Produksi Batubara • Peristiwa Penting 12 Laporan Komisaris Utama 16 Laporan Direktur Utama 20 Pandangan Pemegang Saham Pendiri 22

Terdapat perbedaan bermakna skor apgar pada bayi yang lahir dengan bedah sesar yang penggunaan tehnik anestesi umum dan analgesi spinal dimana skor apgar bayi

Prakiraan Hujan Bulan Juli 2009 peluang terjadinya hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih ada, tetapi curah hujan yang terjadi bersifat ringan,

Eksistensi SINas tidak secara langsung dapat dijamin oleh keberadaan lembaga pengembang teknologi yang maju dan lembaga pengguna teknologi dengan kapasitas produksi

15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) menurut Undang-Undang Bank Indonesia (UUBI) dengan pidana penjara/kurungan, dikhawatirkan denda tidak akan dibayar karena