• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK PENELITIAN. mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK PENELITIAN. mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Tujuannya adalah sebagai alternatif atas tontonan menarik yang sebelum 1989 dikuasai oleh TVRI yang saat itu menjadi corong pemerintah untuk mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu.

RCTI awal siaran lewat ijin saluran membasis di Jakarta & sekitarnya dengan dekoder kemudian mengudara pada tanggal 1 Januari 1987 di Jakarta kemudian siaran percobaan mulai pada tanggal 1 Januari 1988 dan diresmikan tanggal 24 Agustus 1989 bertepatan dengan ulang tahun TVRI ke-27 membasis di Jakarta.

Saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal.

Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI untuk bersiaran secara bebas mulai 24 Agustus 1990. Saat itu pula di Surabaya persembahan PT. Bimantara Citra, Tbk. juga mendirikan stasiun televisi yang bertujuan menayangkan acara-acara RCTI di Surabaya, yaitu SCTV.

Saat itu pula, RCTI dan SCTV dikenal sebagai "Saudara Kembar" karena RCTI dan SCTV selalu bersama menayangkan acara-acara yang ditayangkan RCTI meskipun waktu tayang antara RCTI dan SCTV selalu

(2)

berbeda. Setelah sekian lama bersiaran lokal di kota Jabodetabek, akhirnya tanggal 24 Agustus 1990 RCTI bersiaran secara nasional, namun hal itu baru direalisasikan tahun 1990 saat meluncurkan RCTI Bandung yang bertugas merelay acara-acara RCTI di Jakarta sejak tanggal 1 September 1990.

RCTI termasuk stasiun televisi besar di Indonesia, tapi susunan acaranya berbeda. Setelah sukses dengan RCTI dari Bandung, akhirnya awal tahun 1990 RCTI bersiaran secara nasional, diantaranya Banda Aceh, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Batam, Manado, Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura dan hingga akhirnya tahun 1993 RCTI sudah bisa disaksikan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1997, terjadi kekisruhan antar pemilik saham RCTI dan SCTV. Itu semua karena pemilik saham SCTV merasakan ketidakadilan yang dilakukan oleh [PT. Bimantara Citra, Tbk. yang lebih me-nomor satu-kan RCTI ketimbang SCTV. Karena itulah, RCTI dan SCTV memutussatu-kan untuk berpisah dan menjalankan kehidupannya sendiri-sendiri.

Tahun 1999, RCTI merupakan televisi swasta pertama yang melakukan reformasi besar-besaran dalam susunan manajemen. Hampir semua susunan direksi dan komisaris dirombak total untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang sempat merugi karena krisis moneter tahun 1997 lalu. Setelah 4 tahun menyendiri, akhirnya RCTI memiliki 2 stasiun televisi yang menjadi teman RCTI, yaitu Metro TV dan Global TV.

PT. Bimantara Citra Tbk. mendirikan Global TV (PT. Global Informasi Bermutu, Tbk.) pada tahun 1999 dan memiliki 70% saham atas

(3)

Global TV dan juga memodali berdirinya Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia, Tbk.) dan memiliki 25% saham Metro TV. Namun, pada tahun 2002, PT. Bimantara Citra, Tbk. berganti manajemen setelah dibeli PT. Bhakti Investama, Tbk. Pemilik baru dari PT. Bimantara Citra, Tbk. menilai Metro TV kurang memberikan keuntungan berarti dan segmentasinya tumpang tindih dengan RCTI. Hingga akhirnya Bimantara menjual 25% saham Metro TV dan 1 Juli 2003 Bimantara membeli 75% saham PT. Cipta TPI, Tbk. dan langsung menempatkan para direksi baru di TPI. dan pada 1 Oktober 2003, PT. Bimantara Citra, tbk. mendirikan induk usaha untuk RCTI, TPI dan Global TV yaitu Media Nusantara Citra (MNC).

Sejak 1 Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki Global TV dan TPI. RCTI memiliki hak siar atas ajang sepak bola Euro 2008 bersama Global TV dan TPI. RCTI juga mengudara di Timor-Leste. Tahun 2009 telah berusia 20 tahun dan Finalis The Master Limbad juara runner up the master telah beraksi berdiri di menara selama 20 jam di menara 20 meter tanggal 24 Agustus 2009, Limbad berhasil menjatuhkan diri dari menara yaitu pertanda Hari ulang tahun RCTI yang ke-20. Direktur Utama RCTI saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo, yang juga Presiden Direktur dan CEO dari Media Nusantara Citra (MNC) dan Global Mediacom RCTI-pun menggandeng JakTV stasiun televisi lokal Jakarta, untuk bergabung dalam satu manajemen, yaitu Media Nusantara Citra (MNC) Tbk. pada tahun 2005 yang lalu.

(4)

Tanggal 24 Agustus 1989 sebuah catatan penting digoreskan dalam lembaran sejarah pertelevisian Indonesia, stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI, mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia.

Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Di usianya yang ke-22, tahun 2011 (periode Januari -November 2011) RCTI tetap mempertahankan posisi market leader dengan pangsa pemirsa mencapai 17.5% (ABC, 5+) dan 17.8% (All Demography). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15.7% (periode Januari - Nopember 2011), seperti dilaporkan oleh Nielsen Audience Measurement.

(5)

Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan doa. 6 (enam) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto "Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun

tampil dalam kemasan yang "oke".

Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.

Program acara infotainment adalah salah satu bagian dari beberapa program-program acara di RCTI yang menjadi unggulan bagi stasiun televise tersebut. Dan dari salah satu program infotainment di RCTI, program acarainfotainment Silet yang dipriduksi oleh Indigo Entertainment termasuk di dalamnya. Program tayangan infotainment Silet merupakan sebuah acara gosipyang memberitakan seputar kehidupan pribadi serta segala seluk beluk mengenai karir keselebritisan aktor/artis di tanah air secara investigasi.Semenjak kemunculan infotainment Silet pada tanggal 21 0ktober 2002sampai sekarang keberadaan infotainment Silet tetap menjadi utama bagipemirsa televisi. Hal ini terbukti dengan bertambahnya usia infotainment Silet semakin banyak pula award yang di peroleh diantaranya dalam ajang Panasonic Award pada tanggal 1 Desember 2006 dan 2007 sebagai programacara infotainment terbaik, dinobatkan sebagai acara infotainment terbaiktahun 2007 berdasarkan penilaian konsumen di PintuNet.com dandinobatkannya Fenny Rose dalam ajang Panasonic Award selama tiga kaliberturut-turut yang menjadi presenter infotainment terfavorit.

(6)

Dan penghargaan yang baru-baru ini diterima adalah dinobatkannya kembali Fenny Rose sebagai presenter infotainment terbaik dalam Panasonic Award tahun2007. Selama lima tahun program acara infotainment Silet sudah menemani pemirsa setia stasiun televisi RCTI. Acara yang dipandu oleh dua presenteryaitu Donna Arsinta dan Fenny Rose ini menjadi pelopor terbentuknya infotainment investigasi. Dengan beckground studio yang dibuat klasik serat tata bahasa yang tegas dan puitis semakin menambah sensasi tersendiri bagi pemirsa. Tayangan yang disiarkan setiap hari yaitu pada hari senin-jum’at pukul 11.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB dan pada hari sabtu-minggu pukul11.00 WIB sampai pukil 12.00 WIB yang kini berubah jam tayang menjadisetiap hari selama satu jam yaitu mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00WIB memiliki motto yaitu “Mengangkat hal yang dianggap tabu menjadi layak dan pantas untuk diperbincangkan”.

Sesuai dengan motto dari infotainment Silet, maka tayangan ini berhasil menghadirkan nara sumber yang sulit ditemui dan mampu membahas dunia selebritis setajam Silet sesuai dengan logo yang dimiliki oleh infotainment Silet. Dengan reputasinya, Silet selalu berhasil membuat

selebritis angkat bicara tentang persoalan yang tengah mereka hadapi bahkan tidak jarang sampai menguraikan air mata. Bukan hanya itu

saja Silet juga berhasil menguak tentang persoalan-persoalan yang disembunyikan oleh paraselebritis. Dan dengan usia lima tahun ini semakin memantapkan tayanganinfotainment Silet sebagai tayangan infotainment investigasi.Keberhasilan dari tayangan infotainment Silet

(7)

ini tidak lepas daricampur tangan Indigo Entertainment sebagai rumah produksi yang menaungi tayangan tersebut. Berkat kerja keras dari tim produksi, tayangan infotainment Silet bisa bertahan sampai lima tahun dan memperoleh banyak penghargaan dibandingkan dengan tayangan infotainment yang lain.

3.1.1 Logo Perusahaan

Gambar 3.1.1.1 Logo Perusahaan Sumber : www.google.com, 2012

Gambar 3.1.1.2 Logo Program Sumber : www.google.com, 2012

(8)

3.1.2 Visi dan Misi RCTI 3.1.2.1 Visi RCTI

"Media Utama Hiburan dan Informasi"

RCTI menyajikan acara-acara yang menarik dan bermutu sehingga menjadi televisi pilihan terbaik untuk hiburan dan informasi di Indonesia. Keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab sosial berjalan seiring.

3.1.2.2 Misi

"Bersama Menyediakan Layanan Prima"

RCTI memberi tekanan pada semangat kebersamaan dalam rangka menumbuh-kembangkan upaya-upaya bersama di mana semua komponen Perusahaan, dari tingkat atas sampai bawah, dirangsang, dikoordinasi serta disistematisasi untuk berkarya sebaik mungkin dalam memberikan layanan terbaiknya.

(9)

3.2.1 Teknik Pengolahan Sampel

Menurut Riduwan&Kuncoro (2008, p.44), untuk menentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi (apabila populasi sudah diketahui) maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut :

N =

Dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah para mahasiswa jurusan Marketing Communication peminatan Broadcasting khususnya angkatan 2008 yang berjumlah 130 orang dengan presisi yang ditetapkan sebesar 5%. Perhitungan pengambilan sampel :

(10)

3.4 Analisa Data 3.4.1 Skala Likert

Skala pengukuran yang digunakan peneliti adalah skala Likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap subyek, obyek, atau kejadian tertentu.Skala Likert umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu (Prof.Dr.Sugino 2006:86-89)

Tabel 3.3 Skala Likert 3.4.2 Transformasi Data

Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p.30), mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan

Keterangan Penilaian

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

(11)

MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut:

a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;

b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagau frekuensi;

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi;

d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;

e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh;

f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas);

g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

3.4.3 Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila :

(12)

1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Soegiyono, 2006)

2. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (r-tabel) , n = jumlah sampel.

3. Nilai Sig.

Rumus yang digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment:

di mana :

n = Jumlah responden

x = Skor Variabel (jawaban responden) y = Skor total variabel untuk responden.

3.5 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pada penelitian kali ini penulis akan menggunakan teknik pengukuran reliabilitas Alpha Cronbach. Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak. Kriteria suatu

(13)

instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

Tahapan uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach :

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan

b. Menentukan nilai varians total

c. Menentukan reliabilitas instrumen

Di mana :

n = Jumlah sampel

X = Nilai skor yang dipilih = Varians total

= Jumlah varians butir k = Jumlah butir pertanyaan

(14)

3.6 Pengolahan Data 3.6.1 Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal dan reciprocal Pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisis korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.

Di mana :

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

x = (xi - x )

y = (yi - )

3.6.2 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi /dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Peneliti menggunakan persamaan umum regresi sederhana :

(15)

Y = a + bX

Di mana :

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.6.3 Uji Hipotesis Tujuan 1:

• Bila nilai Sig. <0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, ada hubungan yang signifikan antara variabel Program Infotainment “Silet” di RCTI (X) dengan variable Minat akan Berita Selebriti (Y).

• Bila nilai Sig. >0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Program Infotainment “Silet” di RCTI (X) dengan variable Minat akan Berita Selebriti (Y).

(16)

Tujuan 2:

• Bila nilai Sig. <0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, variabel Program Infotainment “Silet” di RCTI berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Minat akan Berita Selebriti.

• Bila nilai Sig. >0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, variabel Program Infotainment “Silet” di RCTI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Minat akan Berita Selebriti.

3.7 Metode Pengumpulan data 3.7.1 Data primer

Penulis menggunakan kuisioner untuk mengetahui Pengaruh program infotaiment silet di RCTI terhadap minat akan berita tentang selebriti (Studi Kasus Mahasiswa Marketing Communication Broadcasting Binus University angkatan 2008).

3.7.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dapat dijadikan pelengkap guna memperlancar proses penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi dari literatur-literatur yang berhubungan dengan tema penelitian. Literatur yang dapt digunakan tersebut

(17)

antara lain buku pedoman, surat kabar, majalah, artikel, jurnal, internet, atau dokumen lainnya.

3.8 Permasalahan yang ada

Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah Pengaruh program infotaiment silet di rcti terhadap minat akan berita tentang selebrity (study kasus mahasiswa marketing communication broadcasting binus university angkatan 2008), dimana akan diketahui seberapa besar pengaruh acara infotainment, terhadap minat akan berita tentang kehidupan selebriti.

3.9 Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka alternative pemecahan masalah yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan dan menganalisa data yang diperoleh secara kuantitatif, melalui pengumpulan data primer maupun sekunder, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian dalam kusioner disajikan dalam bentuk kuantitatif yang merupakan gambaran menetukan seberapa besar pengaruh Pengaruh program infotaiment silet di rcti terhadap minat akan berita tentang selebrity (study kasus mahasiswa marketing communication broadcasting binus university angkatan 2008).

Gambar

Tabel 3.3  Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian melalui studi kepustakaan dan pembahasan tentang mengkritisi implementasi Ensiklik Evangelium Vitae sebagai pedoman bioetika bagi

Apabila nilai yang didapatkan pada bab sebelumnya kurang dari 75, maka akan muncul soal dengan tingkat kesulitan rendah seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.17.

Berdasarkan integrasi struktur geologi terhadap situs-situs di Kawasan Huu tersebut, maka dihasilkan data mengenai pemilihan lokasi situs yang terletak pada bagian yang

System EMS pada mobil bensin bermanfaat terutama untuk mengurangi emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan, hemat bahan bakar, performa mesin yang

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Meskipun koefisien harga karet Amerika Serikat mempunyai tanda negatif, sesuai dengan yang diharapkan dan secara statistik t hitung berpengaruh nyata pada taraf α = 1 persen,

Diperlukan untuk memberikan arah dan dukungan terhadap manajemen keamanan informasi yang akan diterapkan dalam organisasi. Hal ini tidak selalu menjadi yang pertama dilakukan

Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh (Lingga et al., 2020), bahwa tampilan animasi dapat menembus ruang waktu, artinya antara penyaji dan