• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISASI DAUN DELAPAN GENOTIPE JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISASI DAUN DELAPAN GENOTIPE JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

540 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

KARAKTERISASI DAUN DELAPAN GENOTIPE

JARAK PAGAR (

Jatropha curcas

L.)

Maftuchah1,Agus Zainudin1, Erny Ishartati1, Wahid Murdani1 1

Fakultas Pertanian-Peternakan, Jur.Agronomi- Universitas Muhammadiyah Malang ,Malang Alamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas No. 246, Telp : (0341) 4743318 Fax : (0341) 460435

E-mail: 1)maftuchah_umm@yahoo.com, 2)aguszainudinagro@gmail.com,

3ishartatierny@gmail.com,4)wahidmurdani113@gmail.com

Abstrak

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai penghasil minyak nabati. Dalam mendukung program pemuliaan tanaman jarak pagar perlu dilaksanakan karakterisasi sifat-sifat tanaman.Dengan adanya data karakter tanaman, diharapkan dapat menjadi informasi untuk memaksimalkan pontensi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi karakter daun berbagai genotip tanaman jarak pagar.Observasi dilakukan di kebun percobaan Asembagus Situbondo, terhadap karakter morfologi daun dari delapan genotip jarak pagar yaitu SP-8, SP-16, SP-33, SP-38, SM-35, HS-49, IP-2A, dan IP-3P yang sudah berumur ±6 tahun.Pada setiap genotip dilakukan pengamatan terhadap tiga sampel tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa derajat torehan daun 2-5, kedalaman torehan daun 0,29-0,61 cm, jarak gelombang helai daun 0,34-0,95 cm, kedalaman lekukan pangkal daun 0,51-2,78 cm, jarak kedalam lekukan pangkal daun 0,97-1,86 cm, bentuk pangkal daun melekuk, bentuk ujung daun meruncing, arah ujung daun lurus 90˚, tidak memiliki bulu pada daun muda, daun tumbuh tersusun secara berseling membentuk sudut 49˚-66˚ dengan batang, warna daun muda 5R 3/6, 10R 4/6, 5YR 4/6, 10R 4/4, 10R 4/6, warna daun tua 5GY 4/4, 5GY4/6, 2,5GY 5/4, warna tulang daun 2,5GY 8/8, 2,5GY 8/6, 2,5GY 5/6, intensitas hijau daun sedang, intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun tidak ada dan sedang, panjang daun 6,52-11,43 cm, lebar daun 7,71-13,01 cm, daun berbentuk bulat dan jantung, panjang tangkai daun 7,10- 12,51 cm.

Kata kunci:Genotype, Daun, Jarak Pagar, Karakteristik, Morfologi

PENDAHULUAN

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman yang potensial sebagai

penghasil minyak nabati yang dapat diolah menjadi bahan bakar minyak (biodiesel) pengganti minyak bumi [1].Bungkil jarak pagar mengandung bahan organik yang kaya akan hara, seperti nitrogen, fosfor dan mengandung kalium yang dapat bersaing dengan pupuk kotoran sapi maupun pupuk kotoran ayam sehinnga baik untuk tanah [2]. Selain itu bungkil jarak pagar juga kaya akan protein yang bagus untuk bahan pakan ternak.

Dalam rangka mendukung pengembangan jarak pagar pemerintah telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk merakit bahan tanam yang potensial seperti yang dilakukan oleh Puslitbang Perkebunan pernah melakukan perbaikan mutu genetik tanaman jarak pagar berupa populasi yang telah diperbaiki (improved population), yakni IP-1 (merupakan kumpulan individu-individu terpilih) [3]. Selain itu pengembangan jarak pagar yang telah dikembangkan salah satunya persilangan menggunakan tetua dari 6 aksesi potensi unggul jarak pagar yaitu : SP-8; SP-16; SP-33; SP-38; HS-49 dan SM-35 dan menghasilkan tanaman jarak pagar yang berpotensi produksi tinggi dan toleran cekaman kekeringan yaitu tanaman jarak pagar dengan 4 kombinasi persilangan yaitu: (8 x SP-16) diberi kode angka 5; (SP-8 x SP-38) diberi kode angka 6; (SP-33 x HS-49) diberi kode angka 7; (SM-35 x SP-38) diberi kode angka 18 [4].

Keragaman genetik merupakan modal dasar untuk mengembangkan dan memperbaiki tanaman, dan awal dalam proses seleksi tanaman [5]. Informasi mengenai keragaman genetik yang dimiliki oleh aksesi jarak pagar sangat dibutuhkan untuk mengetahui kekerabatan dari aksesi tersebut.Plasma nutfah yang berkerabat jauh sangat dibutuhkan dalam menentukan tetua persilangan untuk merakit varietas hibrida [6].Kegiatan karakterisasi diakukan untuk mengetahui sifat-sifat penting yang terkandung di dalam suatu materi genetik untuk mendapatkan variasi gen pada suatu

(2)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 541

tanaman. Karakterisasi merupakan kegiatan dalam plasma nutfah untuk mengidentifikasi tanaman berdasarkan karakter-karakter penting yang merupakan penciri dari varietas yang bersangkutan [7].Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi karakter daun berbagai genotip tanaman jarak pagar.

METODE

Penelitian karakterisasi morfologi delapan aksesi tanaman jarak pagar (Jatropha curcas

L.)dilaksanakandi kebun percobaan Asembagus Situbondo Jawa Timur pada tahun 2016.Bahan yang digunakana adalah delapan aksesi tanaman jarak pagar yang potensi dan telah dijadikan dalam tetua persilangan yaitu SP-8, SP-16, SP-33, SP-38, HS-49, SM-35, IP-2A dan IP-3P yang sudah berumur ±6 tahun.Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah camera, alat tulis, jangka sorong, busur,

Munsell Plant Tissue Colour Book; kertas label, kertas abu untuk background dokumentasi.

Penelitian ini merupakan percobaan observatif terhadap individu tanaman jarak pagar dengan menggunakan delapan genotip yang pernah dipergunakan sebagai kandidat tetua persilngan [4].Masing-masing genotip diulang tiga kali, sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang diamati

sebanya 24 tanaman.Kegiatan awal diawali dengan pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiangan

dan pemberian pupuk dasar. Pemberian pupuk dasar berupa pupuk organik dengan dosis 3 ton/ha dan pupuk phonska dengan dosis 750 kg/ha.Sedangkan untuk pengairan memanfaatkan air hujan saat musim penghujan dan dilakukan pengairan dengan pompa air jika musim kamarau terlalau panjang/saat dibutuhkan.Karakter yang diamati berupa morfologi daun dengan mengacu kepada laporan kegiatan identifikasi/karakterisasi varietas tanaman jarak pagar[8].

Karakter yang diamati berupa derajat torehan daundiamati pada daun tua dengan menghitung jumlah torehan dengan kriterianyayaitu: 1 torehan (skor 1), 2 torehan (skor 3), 3-5 torehan (skor 5),>5 torehan (skor 7). Kedalaman torehan daun dengan kriteria: 0,2 cm (skor 1), 0,3 cm-0,5 cm (skor 2), >0,5 cm (skor 3). Jarak gelombang helai daun diamati pada dan tua dengan mengamati tinggi gelombang dengan kriteria: <0,5 cm (skor 1), 0,5 cm-0,7 cm (skor 2), >0,7 cm (skor 3).Kedalaman lekukan pangkal daundiamati dengan mengukur jarak antara pangkal tulang daun dengan dua tepi daun bagian pangkal pada daun tua dengan kriteria: <2 cm (skor 1), 2 cm-4 cm (skor 2), >4 cm (skor 3).Jarak lekukan pangkal daun diamati dengan mengukur jarak antara dua tepi daun bagian pangkalpada daun tua dengan kriteria: <1 cm (skor 1), 1 cm-3 cm (skor 2), >3 cm (skor 3). Bentuk pangkal daun diamati dengan kriteria: jika berbentuk runcing (skor 1), meruncing (skor 2), tumpul (skor 3), membulat (skor 4), rata (skor 5), berlekuk (skor 6) (Gambar 1A). Bentuk ujung daun diamati dengan kriteria: jika berbentuk runcing (skor 1), berbentuk meruncing (skor 2), berbentuk tumpul (skor 3) (Gambar 1B).

Gambar 1.Daun (A) bentuk pangkal daun, (B) bentuk ujung daun A

(3)

542 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Arah ujung daun diamati pada daun tua dengan mengukur arah ujung daun dari tulang tengah daun dengan kriteria: kekiri 75˚-85˚ (skor 1), lurus 90˚ (skor 2), kekanan 75˚-85˚(skor 3). Bulu pada daun muda diamati pada daun tua dengan melihat keberadaan bulu pada daun muda (daun ketiga dari pupus daun) dengan kriteria: jika tidak ada bulu (skor 1), jika ada bulu (skor 9). Susunan daun pada batang, Diamati pada daun tua dengan melihat keberadaan bulu pada daun muda (daun ketiga dari pupus daun) dengan kriteria: jika tidak ada bulu (skor 1), jika ada bulu (skor 9).

Gambar 2. (A) Intensitas warna hijau daun tua (B) Intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun Intensitas hijau daun, diamati dengan melihat kontras warna hijau pada daun tua seperti (Gambar 2A) dengan kriteria: jika kontras warna hijaunya muda/cerah (skor 1), jika kontras warna hijaunya sedang (skor 2), jika kontras warna hijaunya tua/pekat (skor 3).Intensitas pewarnaan antosianin pada tankai daun, diamati dengan melihat banyaknya warna antosianin yang terdapat pada tangkai daun seperti (Gambar 2B), dengan kriteriayaitu: tidak ada (skor 1), lemah (skor 2), sedang (skor 3), kuat (skor 4), sangat kuat (skor 5). Panjang daun diamati dengan mengukur mulai dari pangkal daun sampai ujung daun pada daun tua seperti Gambar 3A dengan kriteria: <12 cm (skor 1), 12 cm-17 cm (skor 2), >17 cm (skor 3).

Lebar daun diamati dengan mengukur jarak terlebar antara dua tepi daun pada daun tua seperti Gambar 3A dengan kriteria: jika <13 cm (skor 1), 13 cm-18 cm (skor 2), >18 cm (skor 3). Rasio panjang/lebar daun diamati dengan membandingkan hasil pengukuran panjang daun dengan lebar daun dengan kriteria: membulat lemah (jika ukuran lebar kurang dari dua kali ukuran panjang, skor 1), membulat sedang (jika ukuran lebar dua kali ukuran panjang, skor 2), membulat kuat (jika ukuran lebar lebih dari dua kali ukuran panjang, skor 3). Bentuk daun diamati dengan membuat pola dengan menghubungkan tepi-tepi daun (dari ujung daun hingga pangkal daun) pada daun tua seperti Gambar 3B dengan kriteria: jika berbentuk bulat (skor 1), bulat telur (skor 2), segi tiga (skor 3), delta diberi (skor 4), menyerupai bentuk jantung (skor 5), menyerupai bentuk ginjal (skor 6). Panjang tangkai. diamati dengan mengukur antara ujung tangkai daun hingga pangkal tangkai daun, dengan kriteria: <14cm diberi (skor 3), 14cm-20cm (skor 5), >20cm (skor 7).

Gambar 3. Panjang dan lebar daun tanaman jarak pagar (A), Bentuk daun (B)

Warna daun muda.diamati dengan membandingkan warna daun muda dengan panduan

Munsell Plant Tissue Colour Book [9] dengan kriteria: 5R 3/6 diberi tanda skor 1, 5YR 4/6 (skor 2),

A B

(4)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 543

10R 4/4 (skor 3), 5YR 4/4 (skor 4), 10R 4/6 (skor 5), 10R 5/6 (skor 6).Warna daun tua diamati dengan

membandingkan warna daun tua dengan panduan Munsell Plant Tissue Colour Book [9] dengan

kriteria:5GY 4/4 (skor 1), 2,5GY 5/4 (skor 2), 7,5GY 4/4 (skor 3), 7,5GY 3/4 (skor 4), 5GY 4/6 (skor 5). Warna tulang permukaan atas daun, diamati dengan membandingkan warna tulang permukaan

atas daun tua dengan panduan Munsell Plant Tissue Colour Book[9] dengan kriteria:2,5GY 8/8 (skor

1), 2,5Y 8/10 (skor 2), 5Y 7/8 (skor 3), 2,5GY 5/6 (skor 4), 2,5GY 8/6 (skor 5).Sudut daun dengan batang, Diamati dengan mengukur sudut antara tangkai daun dengan batang dengan kriteria: 0˚-15˚ (skor 1), 15˚-45˚ (skor 2), >45˚ (skor 3)[10].

Hasil pengamatan karakter morfologi yang diperoleh dianalisis secara diskripsi untuk menggambarkan karakter yang diperoleh dari masing-masing aksesi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Morfologi Daun

Hasil penelitian morfologi daun delapan aksesi tanaman jarak pagar yang diamati menunjukkan ada keragaman pada karakter daun yang meliputi derajat derajat torehan daun, Kedalaman torehan, Jarak gelombang helai daun, Kedalaman lekukan pangkal daun, Jarak Lekukan Pangkal daun yang disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa pada karkter morfologi daun rata-rata memiliki memiliki torehan. Karakter kedalaman torehan daun yang paling sedikit adalah 0,29 cm yaitu aksesi SP-38 dan untuk karakter terbesar adalah 0,61 cm yaitu pada aksesi IP-3P. Jika dalamnya toreh kurang dari pada setengah panjangnya tulang-tulang daun yang terdapat di kanan kirinya (tulang tulang daun) sifat torehnya dinamakan berlekuk (lobatus) [11].

Berdasarkan Tabel 1, nilai karakter kedalaman lekukan pangkal daun tidak selalu diikuti oleh nilai karakter jarak lekukan pangkal daun pada setiap aksesi. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesi SP-38 memiliki kedalaman lekukan pangkal daun terendah adalah 0,51 cm dan yang tertinggi adalah aksesi SP-16 yaitu 2,78 cm. Sedangkan untuk nilai jarak lekukan pangkal daun terendah terdapat pada aksesi SP-16 yaitu 0,97 cm dan yang tertinggi pada aksesi SM-35 yaitu 1,86 cm.

Tabel 1. Rata-rata derajat torehan daun, kedalaman torehan daun, jarak gelombang helai daun, kedalaman pangkal daun, jarak pangkal daun

Aksesi Derajat torehan

daun Kedalaman torehan (cm) Jarak gelombang helai daun (cm) Kedalaman lekukan pangkal daun (cm) Jarak lekukan pangkal daun (cm) SP-8 4 0,39 0,49 1,86 1,63 SP-16 5 0,35 0,95 2,78 0,97 SP-33 5 0,33 0,70 1,85 1,74 SP-38 3 0,29 0,51 0,51 1,39 SM-35 4 0,31 0,48 2,70 1,86 HS-49 2 0,49 0,35 1,40 1,46 IP-2A 4 0,32 0,34 2,37 1,27 IP-3P 4 0,61 0,40 1,52 1,13

Tabel 2. Rata-rata bentuk pangkal dan ujung daun, arah ujung daun, bulu daun muda, susunn daun pada batang, sudut daun dengan batang

Aksesi Bentuk pangkal daun Bentuk ujung daun Arah ujung daun Bulu daun muda Susunan daun pada batang Sudut daun dengan batang

SP-8 melekuk meruncing kekiri 80˚ tidak ada berseling 63˚

SP-16 melekuk meruncing lurus 90˚ tidak ada berseling 58˚

SP-33 melekuk meruncing lurus 90˚ tidak ada berseling 63˚

SP-38 melekuk meruncing lurus 90˚ tidak ada berseling 63˚

SM-35 melekuk meruncing lurus 90˚ tidak ada berseling 53˚

(5)

544 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

IP-2A melekuk meruncing lurus 90˚ tidak ada berseling 58˚

IP-3P melekuk meruncing lurus 90˚ tidak ada berseling 49˚

Tanaman jarak pagar yang diamati pada Tabel 2, memiliki rata-rata karakter arah ujung daun lurus ketas/lurus 90˚ dan memiliki karakter ujung daun yang meruncing.Bentuk ujung daun meruncing jika besarnya sudut yang dibentuk pada pertemuan kedua tepi ujung daun lebih kecil dari 90º membentuk sudut lancip dan memanjang atas.Sedangkan hasil pengamatan karakter bentuk pangkal daun dari delapan aksesi tanaman jarak pagar berbentuk berlekuk.Bentuk pangkal daun emarginatus (melekuk) merupakan keadaan pangkal daun yang tepi daun di bagian pangkal daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang atau ujung tangkai daun dengan bentuk yang berlekuk [11].Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa karakter susunan daun rata-rata tersusun berseling pada batang dan memiliki sudut daun dengan batang yang bervariasi.Aksesi IP-3P memiliki sudut terkecil yaitu 49˚.Aksesi HS-49 memiliki sudut daun terbesar yaitu 66˚.

Karakter warna daun muda, warna daun tua, warna tulang permukaan atas daun , intensitas hijau daun,serta intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun disajikan pada Tabel 3, menunjukkan adanya keragaman karakter.Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa hasil pengamatan

menggunakan Munsell Plant Tissue Colour Book [9], daun muda dari delapan aksesi tanaman jarak

pagar dapat dibedakan menjadi 6, yaitu 5R 3/6 (SP-8, SP-38, dan IP-3P), 5YR 4/4 (SP-16), 10R5/6 (SP-33), 10R 4/4 (SM-35), 10R 4/6 (HS-49), dan 5YR 4/6 (IP-2A) (Gambar 4).Warna daun muda memiliki warna lebih merah diakibatkan warna kromoplast yang lebih mendominasi, sedangkan warna daun tua berwarna hijau dikarenakan lebih banyak mengandung kloroplast [12].

Tabel 3. Rata-rata warna daun muda, warna daun tua, warna tulang permukaan atas daun, intensitas hijau daun, intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun

Aksesi Warna daun

muda Warna daun tua

Warna tulang permukaan atas daun Intensitas hijau daun Intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun

SP-8 5R 3/6 5GY 4/4 2.5GY 8/6 sedang Lemah

SP-16 5YR 4/4 5GY 4/4 2.5GY 8/6 kuat Tidak ada

SP-33 10R5/6 2.5 GY 5/4 2.5GY 8/6 sedang Lemah

SP-38 5R 3/6 2.5 GY 5/4 2.5GY 8/8 sedang Lemah

SM-35 10R 4/4 5GY 4/4 2.5GY 5/6 sedang Lemah

HS-49 10R 4/6 5GY 4/4 2.5GY 8/6 sedang Sedang

IP-2A 5YR 4/6 5GY 4/6 2.5GY 8/6 sedang Sedang

IP-3P 5R 3/6 5GY 4/4 2.5GY 5/6 sedang Sedang

Keterangan: Warna = R: red, YR: yellow red, GY: green yellow. Karakter warna mengacu pada Munsell Plant Tissue Colour Book [9].

A B C D

(6)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 545 Gambar 4.Daun (A) Warna daun muda 5YR 4/4 (B) Warna daun muda 5R 3/6 (C) Warna daun muda 5GY

4/6 (D)Warna daun muda 10R 5/6 (E) Warna daun tua 2.5GY 5/4 (F) Warna daun tua 5GY 4/4 (G) Warna daun tua 5GY 4/6

Karakter warna daun tua berdasarkan hasil pengamatan Tabel 4, diketahui bahwa ada 5 kategori warna yaitu 5GY 4/4 (SP-8, SP-16, 35, HS-49 dan IP-3P), 2,5GY 5/4 (SP-38 dan SM-35), dan 5GY 4/6 (IP-2A). Warna daun mencerminkan kandungan klorofil daun, semakin banyak kandungan klorofil maka warna daun akan semakin hijau [13]. Hal ini yang mempengaruhi adanya perbedaan pada intensitas hijau daun. Rata-rata intensitas hujau daun pada delapan aksesi yang diamati adalah sedang.

Hasil pengamatan Tabel 3 dari delapan aksesi tanaman jarak pagar memiliki kakater intensitas hijau daunrata-rata sedang dan intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun rata-rata lemah. Aksesi SP-16 memiliki krakter berbeda pada intensitas hijau daun yaitu kuat dan karakter intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun tidak ada.Karakter morfologi daun yang meliputi panjang daun, lebar daun, rasio panjang/lebar daun, bentuk daun, dan panjang tangkai daun disajikan pada Tabel 4.

Dari Tabel 4, dapat diketahui bahwa karakter panjang dan lebar daun dari delapan aksesi tanaman jarak pagar terjadi keragaman karakter yakni pada krakter panjang daun, aksesi SM-35 memiliki nilai tertinggi yaitu 11,43 cm dan pada aksesi HS-49 memiliki nilai terkecil yaitu 6,52 cm. Sedangkan pada karakter lebar daun, aksesi HS-49 memiliki nilai terkecil yaitu 7,71 cm dan pada aksesi SM-35 memiliki nilai terbesar yitu 13,01 cm. Peluasan dalam permukaan daun berasosiasi dengan peningkatan jumlah dan ukuran kloroplas serta jumlah klorofil [14].

Tabel 4. Rata-rata panjang dan lebar daun, rasio panjang/lebar daun, bentuk daun, panjang tangkai daun

Aksesi Panjang daun

(cm)

Lebar daun (cm)

Rasio panjang/lebar

daun Bentuk daun

Panjang tangkai daun (cm)

SP-8 9,35 10,16 membulat lemah jantung 11,30

SP-16 10,40 12,67 membulat lemah bulat 11,47

SP-33 10,41 11,38 membulat lemah jantung 9,86

SP-38 8,77 9,71 membulat lemah jantung 9,89

SM-35 11,43 13,01 membulat lemah jantung 12,51

HS-49 6,52 7,71 membulat lemah bulat 7,10

IP-2A 8,98 10,78 membulat lemah bulat 11,79

IP-3P 9,49 10,59 membulat lemah bulat 12,34

Berdasarkan Tabel 4menunjukkan terjadi keragaman karakter selain rasio panjang/lebar daun. Krakter panjang daun, aksesi SM-35 memiliki nilai tertinggi yaitu 11,43 cm dan aksesi HS-49 memiliki nilai terkecil yaitu 6,52 cm. Karakter lebar daun dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa aksesi HS-49 memiliki karakter lebar daun terkecil yaitu 7,71 cm dan aksesi SM-35 memiliki nilai terbesar yitu 13,01 cm.Dari delapan aksesi yang diamati pada Tabel 4 memiliki karakter rasio panjang/lebar daun melebar lemah dan memiliki dua bentuk daun yaitu jantung (SP-8, SP-33, SP-38, dan SM-35), bentuk bulat (SP-16, HS-49, IP-2A, dan IP-3P). Karakter panjang tangkai pada Tabel 4 sangat beragam. Aksesi HS-49 memiliki nilai karkter terkecil yaitu 7,10 cm. Sedangkan aksesi SM-35 memiliki nilai karakter tertinggi yaitu 12,51 cm.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa derajat torehan daun 2-5, kedalaman torehan daun 0,29-0,61 cm, jarak gelombang helai daun 0,34-0,95 cm, kedalaman lekukan pangkal daun 0,51-2,78 cm, jarak kedalam lekukan pangkal daun 0,97-1,86 cm, bentuk pangkal daun melekuk, bentuk ujung daun meruncing, arah ujung daun lurus 90˚, tidak memiliki bulu pada daun muda, daun tumbuh tersusun secara berseling membentuk sudut 49˚-66˚ dengan batang, warna daun

(7)

546 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

muda 5R 3/6, 10R 4/6, 5YR 4/6, 10R 4/4, 10R 4/6, warna daun tua 5GY 4/4, 5GY4/6, 2,5GY 5/4, warna tulang daun 2,5GY 8/8, 2,5GY 8/6, 2,5GY 5/6, intensitas hijau daun sedang, intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun tidak ada dan sedang, panjang daun 6,52-11,43 cm, lebar daun 7,71-13,01 cm, daun berbentuk bulat dan jantung, panjang tangkai daun 7,10- 12,51cm.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mahmud Z., Rivale, dan Allorerong D. 2005. Petunjuk Teknis Budidaya Jarak Pagar

(Jatropha curcas L.). Pusat Penelitian Dan PengembanganPerkebunan. Bogor.

[2] Bambang dan Nurrachman. 2010. Potensi Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Sebagai

Komponen Agroforestry Dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim. Prosiding Seminar

Nasional Agroforestri II. UNRAM. Mataram.

[3] Hasnam. 2007. StatusPerbaikan Dan Penyediaan Bahan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha

curcas L.). Prosiding Lokakarya II. Status Teknologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas

L.). Bogor, 29 Nopember 2006. Pp.7-16.

[4] Maftuchah, Reswari HA., Ishartati E, Zainudin A, Sudarmo H. 2015. Heretability and

Correlation of Vegetative and Generative Character on Genotypes of Jatropha (Jatropha

curcas Linn). Energy Procedia 65 (2015) 186-193.

[5] Yakub S., Kartina A.M., Sulastri I. 2013. Karakterisasi Agro-Morfologi Aksesi Jarak Pagar

Asal Setek Di Dataran Rendah Banten.Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan 2 (1) : 1-9.

[6] Susantidiana, A. Wijaya, B. Lakitan, dan M. Surahman. 2009. Identifikasi beberapa aksesi

jarak pagar (Jatropha curcas L.) melalui analisis RAPD dan morfologi. J. Agron. Indonesia

37 (2): 167 – 173.

[7] Bermawie N. 2005. Karakterisasi Plasma Nutfah Tanaman, Hal. 38-52. DalamBuku

Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.

[8] Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Jawa Timur Bekerja Sama Dengan PPVT

Kementrian Pertanian Indonesia. 2015. Laporan Kegiatan Identifikasi/Karakterisasi

Varietas Tanaman Jarak Pagar. (Belum Dipublikasikan).

[9] Wilde and Voigt. 2012. Munsell Plant Tissue Colour Book.. Grand Rapids. Michigan 49512.

USA.

[10] Sunil, Vinod K., Varaprasad, Rajeshwar R, Sujata, dan Sharma. 2010. Minimal Description

Of Jatropha Curcas. National Beruau Of Plant Genetic Resource India.

[11] Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

268 Hal.

[12] Wahyu, N. 2008. Karakterisasi Morfologi Beberapa Nomor Aksesi Tanaman Jarak Pagar

(Jatropha Curcas L.) Di Kebun Plasma Nutfah Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Sekripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

[13] Cahyani E. 2008. Keragaman dan heritabilitas pertumbuhan vegetatif beberapa varietas

adenium (Adenium sp.) pada radiasi sinar gamma Co-60. Skripsi S1 Fakultas Pertanian

UNS. Surakarta.

Gambar

Gambar 1.Daun (A) bentuk pangkal daun, (B) bentuk ujung daun
Gambar 3.  Panjang dan lebar daun tanaman jarak pagar (A),  Bentuk daun (B)
Tabel  1.  Rata-rata  derajat  torehan  daun,  kedalaman  torehan  daun,  jarak  gelombang  helai  daun,  kedalaman pangkal daun, jarak pangkal daun
Tabel 3. Rata-rata warna daun muda, warna daun tua, warna tulang permukaan atas daun, intensitas  hijau daun, intensitas pewarnaan antosianin tangkai daun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa yang senantiasa melimpahkan berkat dan karuniaNya, sehingga penelitian dan penulisan skripsi

Plastik teknik lebih mahal harganya dan volumenya lebih rendah, tetapi memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik dan juga dapat bersaing dengan logam,

Halaman jadwal waktu pelaksanaan merupakan halaman yang menampilkan informasi hasil perhitungan untuk rencana implementasi jadwal waktu pelaksanaan pengerjaan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, dengan jumlah populasi sebanyak 109 orang pegawai dijadikan sebagai responden ( sensus). Teknik

SKL : Mengimplementasikan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR : Siswa dapat memilih asmaul husna yang sesuai dengan ilustrasi. NO.SOAL :

Optoosilator biasanya terdiri dari dua macam yaitu optoisolator yang terintegrasi dengan rangkaian zero crossing detector dan optoisolator yang tidak memiliki

Alat transportasi yang banyak dipakai oleh orang saat ini berupa pesawat karena harganya yang sudah tidak terlalu mahal juga waktu yang ditempuh lebih cepat, dan sekarang

Pengilmiahan pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dalam batas-batas yang tidak berbenturan keras dengan