• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan kepercayaan diri dan motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan kepercayaan diri dan motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Maria Doreste Lobo 151334056. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI fIUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJARDENGANKECURANGANAKADEMIKPADA MAHASISWA PENDIDlKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Oleh: Maria Doreste Lobo. 151334056. Telah disetujui oleh:. Dosen Pembimbing. ~. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Tangga1:28 Desember 2019. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Dipersiapkan dan ditulis oleh: Maria Doreste Lobo 151334056 Telah dipertahankan di depan panitia penguji Padatanggal21 Januari 2020 Dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan panitian penguji Tanda Tangan. Nama Lengkap Ketua. :Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.. Sekertaris. :Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd.. Anggota. :Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.. Anggota. :Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.. Anggota. :Drs. Bambang Purnomo, S.E.,M.Si.. ......~. ... .....:..(f.t: .. ::.:~rfifE. Yogyakarta,21 Januari2020 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. iii. ---. --. -.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:  Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan semua Orang Kudus yang berada di dalam kerajaan surga yang senantiasa selalu menyertai setiap langkahku.  Kedua orang tua ku. Bpk. Yohanes Bili Ngongo dan Ibu Margareta Lolo, kakek Mikhael Lolo (Alm), Nenek Sabina Moda, P.Damianus Lolo C.ssr (Alm),. Sr, Clarita .ADM, Tante Maria Imakulata Lolo, dan Ibu. Mariana yang selalu memberi semangat kepadaku, memotivasiku dan selalu mendoakanku.  Saudaraku, Susana Valensia Lobo, Mikhael Lobo Umbu Dewa, dan Rafael Julio Lobo yang selalu memberi semangat kepadaku.  Bapak Ig. Bondan Suratno S.Pd.,M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan saran, bimbingan dan pengarahan.  Almamaterku, Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustrasimu, tapi tentang potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu.” (Paus Yohanes XXIII). “segala perkara dapat kutanggung didalam dia yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 21 Januari 2020 Penulis. ~. Maria Doreste Lobo. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama. : Maria Doreste Lobo. Nomor Induk Mahasiswa. : 151334056. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: "Hubungan. Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar dengan Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma". Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalfi kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 Januari 2020 Yang menyatakan. M~WbO vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Maria Doreste Lobo Universitas Sanata Dharma 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: 1) kepercayaan diri dengan kecurangan akademik; 2) motivasi belajar dengan kecurangan akademik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2017 dan angkatan 2018 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Sampel penelitian sebanyak 103 mahasiswa diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) tidak ada hubungan positif kepercayaan diri dengan kecurangan akademik yang ditunjukan dengan nilai (correlation coefficient = 0,131; nilai sig.(2-tailed)=0,186); 2) tidak ada hubungan positif motivasi belajar belajar dengan kecurangan akademik yang ditunjukan dengan nilai (correlation coefficient = 0,005; nilai sig.(2-tailed)=0,958).. Kata Kunci: kepercayaan Diri , Motivasi Belajar, dan Kecurangan Akademik.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONFIDENCE AND LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC DECEIT OF STUDENTS FROM ACCOUNTING EDUCATION DEPARTMENT OF SANATA DHARMA UNIVERSITY. Maria Doreste Lobo Sanata Dharma University 2020. The research aims to know the relationship between: 1) self-confidence and academic deceit; 2) learning motivation and academic deceit. This research is a descriptive research that was carried out in May 2019. The population of this research were all students of 2017 and 2018 batch of. Study Program of. Economic Education for Special Field of Expertise of Accounting Education. The research samples were 103 students taken by purposive sampling technique. Data were collected by questionnaire and analyzed by using Spearman Rank correlation. The results of this research indicate that: 1) there is no positive relationship between self-confidence and academic deceit as indicated by value (correlation coefficient = 0,131; value sig.(2-tailed)=0,186);. 2) there is no. positive relationship between learning motivation and academic deceit as indicated by value (correlation coefficient = 0,005; value sig.(2-tailed)=0,958).. Keywords: self-confidence, learning motivation, academic deceit KATA PENGANTAR. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan cinta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan kepercayaan diri , dan motivasi Belajar Dengan Kecurangan Akademik Pada Mahasiwa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, serta selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 3. Bapak dan Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman selama proses perkuliahan.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Tenaga Administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah banyak membantu dalam kelancaran proses pembelajaran selama ini. 5. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dengan segenap perhatian, dukungan materil, serta untaian doa yang tak pernah putus. 6. Sahabat-sahabatku yang terbaik dan terkasih Gusti, Tendry, , Ibu Yuli, Lyan, Inn, Xave, Dina, Silvano, Ivon, Fr, Pius, Fr, Handri, Adri, Citra dan teman-teman kos dewanti yang selalu mendoakan, selalu memberikan semangat, dan selalu bersama dalam suka dan duka. 7. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2015 program studi pendidikan akuntansi yang dari awal semester hingga akhir semester yang tidak bias disebutkan satu per satu oleh penulis karena ada banyak sekali teman-teman yang beraneka ragam suku, ras, budaya, serta agama yang berkumpul menjadi satu angkatan PAK 2015 di Universitas ini saling membangun semangat, kekompakan angkatan, memberikan bantuan yang iklas, dan penulis merasa sangat bersyukur bias mengenal banyak teman dari beraneka ragam daerah di Indonesia. 8. Teman-teman angkatan 2017 dan angkatan 2018 yang senantiasa menjadi responden dalam penelitian, semoga teman-teman sekalian selalu sukses dalam hal akademik di universitas dan segera berhasil mendapatkan gelar S.Pd. yang tidak sia-sia diperjuangkan.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah menjadi tangan Tuhan untuk menolong dan mendukung penulis. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempuma, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempumaan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga pene1itian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Yogyakarta, 21 Januari 2020 Penulis. ~. Maria Doreste Lobo. xii. ---. -------.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv MOTTO .......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah........................................................................... 6 C. Batasan Masalah ................................................................................ 7 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8 BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 9 A. Kecurangan Akademik ...................................................................... 9. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Kepercayaan Diri ............................................................................... 18 C. Motivasi Belajar ................................................................................. 21 D. Kerangka Berpikir ............................................................................. 23 E. Hipotesis .............................................................................................. 26 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 28 C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................. 28 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel .......................... 28 E. Variabel Penelitian ............................................................................. 31 F. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran .................................... 31 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 33 H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian .......................................... 36 I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 54 A. Deskripsi Data .................................................................................... 54 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................... 57 C. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 59 D. Pembahasan ........................................................................................ 61 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 68 A. Kesimpulan ......................................................................................... 68 B. Keterbatasan ....................................................................................... 69 C. Saran.................................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3. 1 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................................... 30 Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Kepercayaan Diri ............................................. 33 Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar ............................................... 33 Tabel 3. 4 Operasionalisasi Variabel Kecurangan Akademik .................................... 34 Tabel 3. 5 Nilai Skor Butir Pernyataan......................................................................... 36 Tabel 3. 6 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Kepercayaan Diri .............. 39 Tabel 3. 7 Hasil Pengujian Ke-2 Validitas Kepercayaan Diri ..................................... 40 Tabel 3. 8 Hasil pengujian validitas ke-3 variabel kepercayaan diri ......................... 41 Tabel 3. 9 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Motivasi Belajar ................ 42 Tabel 3. 10 Hasil Pengujian Ke-2 Validitas Motivasi Belajar .................................... 43 Tabel 3. 11 Hasil Uji Validitas Variabel Kecurangan Akademik ............................... 44 Tabel 3. 12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepercayaan Diri .................................... 46 Tabel 3. 13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar ...................................... 46 Tabel 3. 14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecurangan Akademik............................ 47 Tabel 3. 15 Nilai Presentil (PAP) Tipe II ..................................................................... 48 Tabel 3. 16 Deskripsi Skor Variabel Kepercayaan Diri .............................................. 49 Tabel 3. 17 Deskripsi Skor Variabel Motivasi Belajar ................................................ 50 Tabel 3. 18 Deskripsi Skor Variabel Kecurangan Akademik ..................................... 50 Tabel 3. 19 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ......................................................... 53 Responden Penelitian ................................................................................... 54 Deskripsi Variabel Kepercayaan Diri ........................................................ 55 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar .......................................................... 56 Deskripsi Data Variabel Kecurangan Akademik ...................................... 57 Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Kepercayaan Diri dengan Kecurangan Akademik ................................................................................. 58 Tabel 4. 6 Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Motivasi Belajar dengan Kecurangan Akademik ................................................................................. 58 Tabel 4. 7 Analisis Korelasi Sperman Rank Uji Hipotesis 1 .................................... 59 Tabel 4. 8 Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 2 ..................................... 61 Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3 Tabel 4. 4 Tabel 4. 5. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Kuesioner Penelitian .............................................................................75 Lampiran II Data Responden ...................................................................................86 Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................................107 Lampiran IV Uji Normalitas ..................................................................................114 Lampiran V Uji Korelasi .........................................................................................116 Lampiran VI Tabel R ..............................................................................................120 Lampiran VII Surat Ijin Penelitian ..........................................................................126. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Universitas sebagai lembaga pendidikan tertinggi bertanggung jawab mencetak lulusan. yang. memiliki karakter dan kualitas baik dari. segi. akademik maupun non akademik terciptanya lulusan yang memiliki karakter dan berkualitas melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak yang terlibat yaitu dosen, mahasiswa, tenaga administrasi, lingkungan akademik yang tersedia, dan tuntutan akan menyediakan lulusan yang baik menjadi pekerjaan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan seperti dosen dan mahasiswa. Mahasiswa merupakan generasi muda penerus bangsa yang baik apabila memiliki bekal kualitas akademik dan karakter yang baik. mahasiswa memperoleh karakter dan kualitas akademik dari pembelajaran, atau aktivitas diluar pelajaran yang dilakukan saat di universitas. Karakter yang diperoleh mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi yaitu sikap disiplin, jujur, tanggung jawab, dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas maupun motivasi untuk berangkat kuliah. Karakter-karakter ini dapat diperoleh apabila proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan kaidah,peraturan dan norma akademik yang berlaku di universitas.Kualitas akademik mahasiswa adalah nilai atau prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa selama mengikuti kegiatan perkuliahan. Kualitas akademik dan keberhasilan. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. mahasiswa memenuhi kompetensi mata kulia diukur dengan menggunakan indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Indeks Prestasi Kumulatif adalah. indeks prestasi. suatu. program. pendidikan lengkap pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang pernah ditempuh yang dinyatakan dalam rentangan angka 0,00-4,00 indeks prestasi mahasiswa diperguruan tinggi turut menentukan kesempatan. kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya.. Mahasiswa dalam mendapatkan kualitas akademik dan karakter yang baik dalam perkuliahan dipengaruhi oleh banyak faktor. mempengaruhi. diperolehnya. kualitas akademik. kepercayaan diri dan motivasi belajar Kepercayaan diri. Faktor-faktor yang dan karakter yaitu. yang dimiliki oleh mahasiswa.. menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005). menyebutkan bahwa “ percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapan-harapannya)”.Sedangkan menurut pendapat Thursan Hakim (2002) “ Rasa percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya”. Motivasi belajar mahasiswa adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa kelangsungan. yang menimbulkan. kegiatan. belajar, yang menjamin. dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan. belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. tercapai yang dikemukakan oleh Sadirman (1986). Motivasi dalam hal ini meliputi dua unsur, yaitu mengetahui apa yang akan dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari. Kualitas akademik dan karakter yang dimiliki oleh mahasiswa tidak diperoleh dengan mudah, sehingga mahasiswa menghalalkan segala cara untuk memperoleh IPK yang bagus. Cara-cara yang ditempuh mahasiswa biasanya bersifat tidak sportif atau melanggar aturan seperti menyontek, copy-paste tanpa menyertakan sumber, atau memalsukan hasil penelitian. Tindakantindakan tersebut merupakan sebagian dari fenomena kecurangan akademik yang terjadi selama perkuliahan. Kecurangan akademik merupakan tindakan yang bertentangan dengan etika (Sagoro 2013:56). Adapun tindakan kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu: 1) menyalin jawaban teman pada kertas jawaban saat ujian, 2) menyalin dari bahan ujian pada kertas jawaban, 3) menyalin karya atau laporan intern, 4) menyalin tugas rumah milik teman, 5) membantu teman untuk menyalin kertas jawaban ujian , 6) membantu teman untuk menyalin jawaban tugas rumah , 7) mengumpulkan karya orang lain atas nama pribadi, 8) menyalin dari internet tanpa menyertakan sumbernya, 9) mencuri kunci jawaban soal ujian, 10) saling mengoper jawaban dengan teman saat ujian. kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa karena sering menunda pekerjaanya, sehingga pada saat batas pengumpulan tugas dia hanya mengerjakan pekerjaannya secara asal-asalan..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Mahasiswa menyelesaikan pada saat batas pengumpulan tugas biasanya hanya dengan copy-paste dari internet secara asal-asalan atau mengganti pemilik karya (tugas) orang lain dengan namanya tanpa izin dan pengeditan sama sekali. Perilaku kecurangan akademik tersebut berdampak pada mengikisnya karakter yang dimiliki oleh mahasiswa. Pengikisan karakter akan prilaku tidak seperti selama melakukan perkuliahan dapat berdampak besar. Dampak besar yang diberikan adalah menghasilkan mahasiswa lulusan yang berkarakter tidak baik, sehingga menjadikan dirinya sebagai sumber daya manusia yang buruk. Jika lulusan yang terbiasa melakukan kecurangan tersebut membawa karakter itu didunia kerja, maka dapat menyebabkan tindak kejahatan didunia pekerjaan . Tindak kejahatan didunia pekerjaan yang dilakukan seperti pemalsuaan laporan keuangan, penyelewengan dana, atau mengambil karya orang lain tanpa izin. Hal tersebut tentunya tidak diinginkan oleh semua pihak. Program studi di sebuah Universitas memiliki visi dan misi untuk menyediakan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki visi menjadi program studi pendidikan akuntansi yang unggul di tingkat nasional dalam menghasilkan pendidikan dan tenaga kependidikan dalam bidang keahlian khusus pendidikan akuntansi yang profesional, cerdas dan humanis pada tahun 2017. Pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional tentunya tidak hanya profesional dipekerjaan namun juga memiliki karakter jujur, tanggung.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. jawab, disiplin, tidak melakukan tindakan curang seperti menyontek, serta kecurangan pendidikan. akademik akuntansi. lainnya, dan berintegritas tinggi. Mahasiswa dibekali. berbagai. kegiatan baik itu di tinggkat. Universitas maupun ditingkat prodi seperti PPKM I dan II, weekend moral, public speaking. Kegiatan-kegiatan tersebut diberikan untuk membekali dan membentuk karakter mahasiswa sehingga pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma tidak hanya cerdas secara intelektual, melainkan juga cerdas secara emosional, dan sikap sehingga dapat mengetahui perbuatan mana yang baik dan buruk serta dapat menghindari perbuatan kecurangan akademik. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi juga dianjurkan untuk mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan baik itu ditingkat prodi, fakultas, maupun Universitas. Kegitan-kegiatan kepanitiaan seperti panitia pekan keakraban PAK-PE, kunjungan pasar atau perusahan, dan lain-lain yang memberikan pengalaman bagi mahasiswa dan menambah relasi teman sebaya dan motivasi belajar yang positif. Relasi teman sebaya dan motivasi belajar yang baik dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan belajar, maupun cara belajar mahaisiwa,seperti mahasiswa beda angkatan maupun program studi saling bertukar wawasan, pengalaman baik bidang akademik maupun non akademik. Fenomena kecurangan akademik terjadi di Program Studi Pendidikan. Ekonomi Bidang Keahlian. Khusus Pendidikan Akuntansi,. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Kecurangan akademik yang terjadi adalah mahasiswa menyalin tugas dari mahasiswa lain sama persis, menyalin laporan atau mengganti nama karya.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. laporan, copy-paste materi dari internet tanpa menyertakan sumber, membawa catatan kecil saat ujian, dan lain-lain. Berdasarkan fenomena mengenai kecurangan akademik di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar dengan Kecurangan Akademik. Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Universitas Sanata Dharma“. B. Identifikasi masalah Dari latar belakang masalah yang tertulis diatas, maka peneliti memberikan indentifikasi masalah yang akan dijadikan bahan untuk penelitian sebagai berikut: 1. Kepercayaan diri yang dimiliki setiap mahasiswa berbeda-beda. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi lebih mengandalkan kemampuan dirinya dalam mengerjakan tugas yang diberikan pada saat kuliah dan pada saat ujian. Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri rendah lebih sering melakukan kecurangan akademik karena selalu beranggapan negatif dan tidak percaya akan kemampuan dirinya 2. Motivasi belajar mahasiswa yang cenderung masih rendah 3. Kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa makin sering terjadi selama perkuliahan. mahasiswa memiliki keinginan untuk memperoleh IPK atau nilai akademik yang tinggi, hal ini dilakukan untuk menunjukkan kompetensi yang dimilikinya selama perkuliahan. Namun pencapaian.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. kualitas akademik yang ingin dicapai tidaklah mudah, sehingga kebanyakan mahasiswa melakukan kecurangan untuk memperoleh IPK atau nilai akademik yang tinggi.. C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu penelitian hanya fokus pada variabel kepercayaan diri dan motivasi belajar. Studi kasus penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. D. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang tertulis diatas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan kepercayaan diri dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma? 2. Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang tertulis di atas, maka tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menyediakan bukti tentang:.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 1. Ada tidaknya hubungan kepercayaan diri dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universtas Sanata Dharma. 2. Ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universtas Sanata Dharma.. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang dapat memberikan sumbangan pengetahuan untuk kepentingan pendidikan, khususnya terkait pada hubungan kepercayaan diri dan motivasi belajar terhadap kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi oleh pemakai atau peneliti selanjutnya, dalam meneliti pengaruh kepercayaan diri mahasiswa dan motivasi belajar terhadap kecurangan akademik. b. Bagi Perguruan Tinggi Sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam dunia pendidikan. c. Bagi Mahasiswa..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kepercayaan diri yang dimiliki dan memilih teman yang positif sehingga dapat meminimalisir kecurangan akademik..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI. A. Kecurangan Akademik 1. Pengertian Kecurangan Akademik Menurut Pavela (1997) mengungkapkan bahwa kecurangan akademik adalah kecenderungan perilaku yang tidak etis dalam pengerjaan tugas akademik yang mencakup: kecurangan, febrikasi, plagiat, serta menfasilitasi orang lain untuk melakukan tindak kecurangan akademik.. Sagoro (2013). kecurangan adalah perbuatan tidak jujur dan melanggar peraturan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Kecurangan dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk lingkungan akademik. Kecurangan akademik merupakan salah satu tindakan yang bertentangan dengan etika. Kecurangan akademik dapat terjadi ketika mahasiswa melakukan berbagai cara yang tidak baik untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Kecurangan akademik dapat dilakukan mahasiswa khususnya dalam proses pembelajaran. Purnamasari (2013) tindak kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil selama melakukan kegiatan akademik di universitas. Menurut Santoso (2015) kecurangan akademik bukan hanya dipengaruhi oleh perilaku tidak jujur, namun dipengaruhi oleh hal-hal lain yaitu kompetensi moral. Moral menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa saat ini. Hal ini disebabkan bukan hanya adanya kesempatan dalam. 10.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. melakukan kecurangan akademik, namun hal ini terjadi karena moral mahasiswa selalu berorientasi pada hasil. Pada umumnya mahasiswa selalu berorientasi pada hasil yang di dapat, bukan berorientasi pada proses yang dijalani. Menurut Purnamasari (2013) perilaku kecurangan akademik dapat berpontensi merusak citra dan harapan masyarakat terhadap lulusan sarjana.. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecurangan Akademik Kecurangan akademik terjadi di dalam pembelajaran disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal naik dari dalam diri mahasiswa maupun dari luar. Menurut Hendricks (Sagoro, 2013) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik, yaitu: a. Faktor individual Terdapat berbagai variabel yang mampuh mengidentifikasi karakteristik personal yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku curang. Variabel-variabel tersebut adalah: 1) Usia. Mahasiswa yang nerusia lebih munda lebih banyak melakukan kecurangan akademik dari pada mahasiswa yang lebih tua. 2) Jenis kelamin. Mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademik dari pada mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat dijelaskan oleh teori sosialisasi peran gender yakni wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan dari pada pria. 3) Prestasi akademis. Hubungan antara kecurangan akademis dan prestasi akademis tidak seperti hubungan kecurangan akademis.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. dengan usia ataupun jenis kelamin, hubungan antara kecurangan akademis dengan prestasi akademik bersifat konsisten. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademis dari pada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang rendah berusaha memperoleh prestasi akademis yang lebih tinggi dengan cara berperilaku curang dan lebih mau mengambil resiko dari pada mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang tinggi. 4) Pendidikan orang tua. Mahasiswa dari keluarga yang memiliki latar belakang. pendidikan. yang. tinggi. akan. lebih. baik. dalam. mempersiapkan diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh fakultas. Selain itu, mahasiswa tersebut akan memiliki komitmen yang cenderung dalam pendidikan yang dijalaninya. Komitmen yang tinggi ini dapat menjadi faktor pencegah kecurangan akademik. 5) Aktivitas ekstrakurikuler. Banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kecurangan akademis yang tinggi dilaporkan terlibat di dalam aktivitas ekstrakurikuler. Mahasiswa yang tergabung di dalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki komitmen yang lebih rendah berkaitan dengan pendidikan. Dua aktivitas yang telah diteliti secara ekstentif adalah mahasiswa yang bergabung di dalam perkumpulan mahasiswa dan kegiatan olahraga..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. b. Faktor pribadi mahasiswa. Beberapa hal yang berkaitan dengan kepribadian mahasiswa yang dapat memunculkan perilaku curang antara lain adalah: 1) Moralitas. Mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang. Selain itu, mahasiswa yang memiliki tingkat religious yang rendah cenderung lebih banyak melakukan kecurangan akademis. 2) Variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis, variabel yang berkaitan dengan kecurangan akademis adalah motivasi, pola kepribadian. dan. pengharapan. terhadap. kesuksesan,. motivasi. berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan perilaku curang. Selain itu, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan memiliki hubungan negative dengan perilaku curang. 3) Impulsivitas, afektivitas, dan variabel kepribadian yang lain. Terdapat hubungan antara perilaku curang dengan impulsivitas dan kekuatan ego. Selain itu mahasiswa yang memiliki level tinggi dari tes kecemasan lebih cenderung melakukan perilaku curang. c. Faktor Kontekstual 1) Keanggotaan perkumpulan mahasiswa. Mahasiswa yang bergabung dalam suatu perkumpulan mahasiswa akan lebih sering melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Pada suatu perkumpulan, penyediaan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan. 2) Perilaku teman sebaya. Perilaku teman sebaya memiliki pengaruh yang penting terhadap kecurangan akademis. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori pembelajaran social (Social Learning Theory) dan teori hubungan perbedaan (Differential Association Theory). Teori-teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku manusia dipelajari dengan mencontoh perilaku orang lain dan individu yang memiliki hubungan dekat dengan individu lain yang memiliki. perilaku. menyimpang. akan. berpengaruh. terhadap. peningkatan perilaku individu yang menirunya. 3) Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang. Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang merupakan salah satu faktor penentuan yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku curang pada manusia. d. Faktor Situasional 1) Belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas. Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan mahasiswa. lain. lebih. cenderung. melakukan. kecurangan. disbandingkan mahasiswa yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan mahasiswa yang akan lebih berperilaku curang jika berada di dalam ruangan kelas yang besar..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 2) Lingkungan ujian. Mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan di dalam ruangan ujian jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan. Dody. Hartanto. (2012:44). mengelompokan. faktor. penyebab. menyontek menjadi dua bagian besar yaitu: a) Faktor internal dalam perilaku menyontek adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan menyontek atau plagiarism, rendahnya self-efficacy, dan status ekonomi social. Faktor internal lain adalah keiginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi, nilai moral (personal value) dimana siswa menganggap perilaku menyontek sebagai perilaku yang wajar, kemampuan akademik yang rendah, time management, dan prokratinasi atau menunda-nunda pengerjaan suatu tugas. b) Faktor eksternal yang turut menyumbang terjadinya perilaku menyontek adalah tekanan dari teman sabaya, tekanan dari orang tua, peraturan sekolah yang kurang jelas, dan sikap guru yang tidak tegas terhadap perilaku menyontek.. 3. Bentuk-Bentuk Kecurangan Akademik. Menurut Hendricks (Sagoro 2013:) bentuk-bentuk kecurangan akademik yang terjadi dalam pembelajaran adalah mahasiswa menyiapkan catatan kecil untuk ujian atau kuis, penggunaan catatan/contekan pada saat ujian atau kuis, menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang diujikan, menyalin jawaban ujian orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan sendiri (menjiplak), memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan pelajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukan keterangannya ke dalam daftar pustaka (plagiat), membeli karya ilmiah dari orang lain, menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas, menyuap atau mengancam orang lain untuk kepentingan diri sendiri, titip tanda tangan kehadiran, meminta orang lain untuk menggantikan dirinya atau menggantikan untuk mengikuti ujian, bekerjasama dengan orang lain saat ujian atau kuis secara lisan, isyarat, atau menggunakan media komunikasi seperti handphone, dan memberikan perhitungan jawaban atau bahkan jawaban kepada orang lain menggunakan media kertas. Ada dua kategori kecurangan akademik yaitu kecurangan akademik pasif dan kecurangan akademik aktif. Perilaku kecurangan akademik pasif meliputi melihat orang lain menyontek tapi tidak melaporkannya, memberikan informasi tentang soal ujian kepada orang yang belum ujian di mata pelajaran yang sama. Perilaku kecurangan akademik aktif melipu perilaku meminta orang untuk mengambil soal ujian, menyalin jawaban orang lain, dan menggunakan telepon selurer untuk meminta atau mengirimkan jawaban..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Menurut Colby (Sagoro, 2013) mengatakan bahwa di Arizuna State University kategori kecurangan akademik dibagi menjadi lima kategori, yaitu. a. Plagiat 1) Menggunakan kata-kata atau ide orang lain tanpa menyebut atau mencantumkan nama orang tersebut. 2) Tidak menggunakan tanda kutipan dan menyebut sumber ketika menggunakan kata-kata atau ide pada saat mengerjakan laporan, makalah dari bahan internet, majalah, koran, dan lain-lain. b. Pemalsuan data, misalnya membuat data ilmiah yang merupakan. data. fiktif. c. Penggandaan tugas, yakni mengajukan dua karya tulis yang sama pada dua kelas yang berbeda tanpa izin dosen. d. Monyontek pada saat ujian 1) Menyalin lembar jawaban orang lain, 2) Menggandakan lembar soal kemudian memberikannya kepada orang lain. 3) Menggunakan teknologi untuk mencuri soal ujian. kemudian. diberikan kepada orang lain atau seseorang meminta orang lain mencuri soal ujian kemudia diberikan kepada orang tersebut. e. Kerja sama yang salah Bekerja dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas individual 1) Tidak melakukan tugasnya ketika bekerja dengan sebuah tim..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Menurut Pavela (Syahrina 2017) ada empat kategori kecurangan akademik, yaitu. a) Mencontek Mencontek merupakan penggunaan yang disengaja atau mencoba untuk menggunakan sesuatu/informasi yang tidak miliknya dalam mengerjakan tugas. Latihan akademik meliputi semua bentuk tugas yang diserahkan. Dengan demikian mencontek meliputi perilaku menggunakan catatan atau menyalinnya selama ujian berlangsung. b) Pemalsuan Pemalsuan referensi yang disengaja atau pemalsuan informasi atau kutipan dalam latihan akademik. Dengan demikian, pemalsuan meliputi tingkah laku yang membuat sumber atau makalah biografi atau menipu hasil eksperimen. c) Plagiat Penyalinan yang disengaja atau meniru ide atau kata-kata atau statemen orang lain menjadi miliknya. Dengan demikian, plagiat meliputi tingkah laku seperti pembentukan ulang makalah orang lain atau membeli makalah orang lain. Menerut kebijaksanaan institusi, ini bisa masuk kategori plagiatisme sendiri: menyerahkan makalah/tugas yang sama tanpa sepengetahuan pemilik..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. d) Bantuan kecurangan akademi Memberi batuan kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu secara disengaja.. B. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri Menurut Ghufron (2016) Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang. Sedangkan menurut Anthony (Ghufron, 2016) berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaraan diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan. Menurut Lauster (Ghufon, 2016) mendefinisikan kepercayan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan suatu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab. Menurut Kumara (Ghufron, 2016) menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Hal ini senada dengan pendapat. Afitin dan. Andayani (Ghufron, 2016) yang menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang berisi keyakinan tentang kekuatan, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya. Tanpa adanya kepercayaan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. diri akan banyak menimbulkan masalah pada diri seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, dikarenakan dengan kepercayaan diri seseorang mampuh mengaktualisasikan segala potensi dirinya hal ini dikemukakan oleh Ghufron (2016). a. Aspek-Aspek Kepercayaan diri Menurut Lauster (Ghufron, 2016) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah: 1) Keyakinan kemampuan diri Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya. 2) Optimis Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya. 3) Objektif Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai hal dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. 4) Bertanggung Jawab Bertanggung jawab adalah kesediaan orag untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 5) Rasional dan Realistis Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah, suatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.. 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Diri Individu Menurut Ghufron (2016) kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Konsep Diri Menurut Anthony (Ghuftor, 2016) membentuk kepercayan diri seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep diri. b. Harga Diri Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. c. Pengalaman Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasaa percaya diri. Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunanya rasa percaya diri seseorang. Menurut Anthony dalam Ghufron (2016) mengemukakan bahwa pengalaman masa lalu adalah hal yang terpenting untuk mengembangkan kepribadian sehat..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. d. Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada dibawah kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan yang berpendidikan rendah.. C. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai menurut Sardiman (1986). sedangkan Kata motivasi berasal dari bahasa latin Movere yang berarti menggerakkan. Dalam istilah motivasi tercakup aspek tingkah laku manusia yang mendorongnya untuk berbuat atau tidak berbuat menurut Saydam (2000). Menurut Purwanto (1984) mengatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan (dorongan) yang kuat untuk melakukan aktivitas sesuai dengan dorongan tersebut. Menurut Saydam (2000), motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap,.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang. Sedangkan menurut Handoko (1999:87), motivasi merupakan suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong. Secara umum motivasi merupakan dasar prilaku bagikebanyakan orang yangdidorong oleh adanya kebutuhan yang harus dipenuhinya. Apabila seseorang menggunakan pengetahuan,. ketrampilan,. segenap. upaya, tenaga, dan sebagian waktunya untuk berkarya atau menghasilkan sesuatu, sebenarnya ia mengharapkan adanya imbalan tertentu atas terpenuhinya berbagai kebutuhan, misalnya rasa puasdan bangga. Motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai ketekunan yang tidak mudah patah dalam mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong peserta didik untuk melakukan belajar.Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agarmotivasi dapat ditingkatkan. Indikator motivasi berdasarkan teori motivasi belajar dari Good & Bropy (1990) dalam perkembangannya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Motivasi intrinsik Merupakan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atasdasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar dan dorongan untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran,.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dorongan untuk mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran serta dorongan untuk belajar secara mandiri. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang yang menyebabkan dia melakukan kegiatan belajar untuk menghindari hukuman guru, dorongan untuk mendapatkan pujian dari guru, dorongan untuk menyenangkan hati orang tua,. dorongan untuk mendapatkan nilai yang bagus dan. dorongan untuk mendapatkan pengakuan dari teman-temannya.. 2. Ciri-Ciri Motivasi Belajar Tertarik kepada pengajar artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh: a. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan b. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada pengajar c. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas d. Ingin identitasnya diakui oleh individu lain e. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri f. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali dan g. Selalu terkontrol oleh lingkungan disekililingnya. D. Kerangka Berpikir 1. Hubungan kepercayaan diri dengan kecurangan akademik ..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Kecurangan. akademik. merupakan. salah. satu. tindakan. yang. bertentangan dengan etika. Kecurangan akademik dapat terjadi ketika mahasiswa melakukan berbagai cara yang tidak baik untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Kepercayaan diri adalah keyakinan terhadap diri sendiri. Kecurangan akademik merupakan sebuah tindakan tidak jujur yang dilakukan oleh mahasiswa secara sengaja untuk memperoleh nilai akademik yang baik. Kepercayaan diri akan mempengaruhi kecurangan akademik yang terjadi selama perkuliahan. Mahasiswa yang memiliki kepercayam diri yang tinggi lebih mengandalkan kemampuan yang ada dalam dirinya tanpa perlu. mengandalkan. orang. lain.. Mahasiswa. tersebut. akan. lebih. mengandalkan kemampuan dirinya saat mengerjakan tugas yang diberikan saat perkuliahan dan mengerjakan ujian tanpa harus menyalin pekerjaan temanya maupun menyotek saat ujian. Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri rendah cenderung tidak yakin akan hasil yang ia kerjakan baik saat mengerjakan tugas maupun ujian. Mahasiswa tersebut lebih percaya akan hasil pekerjaan temannya dibandingkan dengan pekerjaanya sendiri.. 2. Hubungan motivasi belajar dengan kecurangan akademik Kecurangan. akademik. merupakan. salah. satu. tindakan. yang. bertentangan dengan etika. Kecurangan akademik dapat terjadi ketika mahasiswa melakukan berbagai cara yang tidak baik untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan. dari. kegiatan belajar dan. memberikan. arah. pada. kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai menurut Sardiman ( 1986). Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun, semangat, dan terutama didasari dengan adanya motivasi, mahasiwa yang belajar itu akan dapat mendapatkan prestasi yang baik tanpa harus melakukan kecurangan akademik. intensitas motivasi dari seorang mahasiwa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Semakin tinggi persentase dari motivasi belajarnya,v maka akan semakin baik pula prestasi yang ia peroleh. Begitu pula sebaliknya, semakin kurang persentase dari motivasi belajarnya, maka akan semakin berkurang pula prestasinya.. Kepercayaan Diri. Kecurangan Akademik Motivasi Belajar.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. E. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat diajukan Hipotesis penelitian sebagai berikut: H1:Ada hubungan kepercayaan diri dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. H2: Ada hubungan motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, sedangkan penelitian studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan melibatkan subjek peneliti yang terbatas sesuai dengan jenis kasus yang diselidiki menurut Sanjaya (2013). Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 dan 2018. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini merupakan penelitian dengan. jenis kuantitatif. Menurut. Sugiyono (2010) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi. atau sampel tertentu pada umumnya dilakukan secara random,. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk ditetapkan.. menguji hipotesis yang telah.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. yang beralamat di Jalan Affandi, Mrican, Catur Tunggal,. Depok, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019.. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek. penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan. Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 dan 2018. 2. Objek penelitian ini adalah kepercayaan diri dan motivasi belajar dengan kecurangan akademik.. D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Angkatan 2017 dan 2018. Jumlah populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3. 1 Jumlah Populasi Penelitian No.. Tahun Angkatan. Jumlah Mahasiswa. 1.. 2017. 76. 2.. 2018. 63. Jumlah Populasi. 139. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Riduwan (2007) sampel penelitian juga merupakan sabagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 dan 2018. Teknik yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel adalah dengan rumus Slovin sebagai berikut.. Keterangan: N= Populasi.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. = Sampel e = perkiraan tingkay kesalahan 5% (0,05). Berdasarkan rumus di atas maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut.. n = 103,153 =103 Karena hasil perhitungan jumlah sampel dengan rumus Slovin sebesar 103,153 mahasiswa, maka hasil tersebut dibulatkan menjadi 103 mahasiswa. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan di atas, dari populasi penelitian 139 mahasiswa maka besarnya sampel penelitian adalah 103 mahasiswa yang menjadi responden penelitian. 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel. dengan pertimbangan tertentu. Purposive. sampling. sering pula disebut judgment sampling. Pengambilan sampel secara sengaja (purposive) sesuai dengan karakteristik,. sifat-sifat dari suatu populasi.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. menurut Kurniawan (2018). Maksudnya peneliti mengambil sampel langsung dari unit sampel dengan pertimbangan tertentu siapa saja yang layak menjadi sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 dan 2018.. E. Variabel penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya (Sudaryono, 2016). Variabel bebas dalam penelitian ini merupakan kepercayaan diri dan motivasi belajar. 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Sudaryono, 2016). Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan kecurangan akademik.. F. Operasionalisasi variabel dan pengukuran 1. Variabel kepercayaan diri Kepercayaan diri adalah keyakinan terhadap diri sendiri dan mampu menghadapi segala situasi dan tantangan yang ada. Dimensi, indikator, dan nomor item soal, dan soal dalam operasional variabel kepercayaan diri merunjuk pada teori Lauster (Ghufron, 2016) sebagai berikut..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Kepercayaan Diri Nomor item No. Indikator. (+). (-). 1.. Keyakinan kemampuan diri. 1,2,3,7. 4,5,6,8,9. 2.. Optimis. 10,12,15,16. 11,13,14, 17. 3.. Objektif. 18,19,22. 20,21,23. 4.. Bertanggung jawab. 24,26. 25. 5.. Rasional dan realitas. 27,29. 28,30. 2. Variabel motivasi belajar Motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai ketekunan yang tidak mudah patah dalam mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong peserta didik untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan sebagai berikut. Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar Nomor butir No 1. Indikator Ketekunan dalam mencapai kesuskesan. (+) 1. (-).

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Nomor butir No. Indikator Motivasi dalam diri sendiri Mempunyai antusias yang tinggi. (+). (-). 2,4,6, 9. 3,12. 10,13. Tidak mudah melepas sesuatu Menunjukkan motivasi terhadap macam-macam masalah Senang memecahkan masalah 2. 7 5,6 14. Motivasi dari luar diri Lingkungan tempat tinggal dan sosial yang mendukung. 8 15,11. 16. 3. Variabel Kecurangan Akademik Kecurangan akademik adalah perilaku curang yang dilakukan oleh mahasiswa dengan berbagai alasan untuk memperoleh keuntungan akademik. selama mengikuti perkuliahan di universitas. Mahasiswa. melakukan kecurangan akademik selama perkuliahan dikarenakan rasa takut akan kegagalan, ingin memperoleh nilai akademik yang baik dengan cara yang instan, atau melihat keberhasilan teman dalam melakukan kecurangan akademik tanpa diketahui oleh dosen. Indikator, dan nomor item dalam operasional variabel kecurangan akademik. merujuk pada. pendapat. menurut Hendricks (Sagoro. 2013) sebagai berikut. Tabel 3. 4 Operasionalisasi Variabel Kecurangan Akademik Nomor item No. Indikator. (+). (-).

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Nomor item No. Indikator. 1.. Menyontek pada saat ujian. 2.. Menyontek secara terencana. 3.. Menyontek menggunakan media. 4.. Memalsukan daftar pustaka. 5.. Memalsukan laporan studi lapangan. 6.. Memalsukan data saat mengikuti perkuliahan. 7.. Menyalin artikel atau makalah milik orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri Membeli artikel atau makalah orang lain. 8. 9. 10. 11. 12.. Menggunakan artikel atau makalah milik orang lain Mengerjakan tugas teman Membiarkan teman untuk melakukan kecurangan Membantu teman menyontek saat ujian. (+). (-). 1,3,5. 2,4. 6,7 8,9,10. 11,12 ,. 13 14,15 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24 25,26 27,28. 29. 4. Pengukuran Pengukuran dalam variabel yang diteliti ini merupakan sikap seseorang, opini seseorang, persepsi anak terhadap fenomena yang ada sehingga pengukuran dalam variabel yang diteliti ini menggunakan jenis skala likert. Sebagaimana yang dikemukan oleh Sudaryono (2015) dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariajbel kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Pada jenis pengukuran skala likert ini instrumen pertanyaan atau pernyataan dapat dibuat berbentuk pilihan ganda atau checklist. Tabel 3. 5 Nilai Skor Butir Pernyataan Pernyataan Positif Alternatif jawaban Skor Sangat setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1. Pernyataan Negatif Alternatif jawaban Skor Sangat setuju 1 Setuju 2 Netral 3 Tidak setuju 4 Sangat tidak setuju 5. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono( 2010). Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner atau angket. Sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya (2013) bahwa kuesioner atau angket adalah instrument penelitian berupa pertanyaan atau pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh reponden sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan kuesioner atau angket dengan instrumen pernyataan yang dijawab oleh responden dengan memberikan tanda checklist (✓) atau memilih jawaban yang paling benar atas pernyataan atau pertanyaan yang sudah disajikan..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Metode. pengumpulan. data. merupakan. cara. bagaimana. dapat. diperolehnya data mengenai variabel-variabel tertentu Arikunto (2002). Perolehan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode.. 1. Angket/Kuesioner Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui”. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup. Menurut Nasution (2000) angket tertutup adalah angket yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. 2. Observasi Merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.. H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Untuk menguji apakah data termasuk valid dan reliabel, maka digunakan teknik pengujian instrumen sebagai berikut. 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2010) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006). Dalam melakukan fungsi ukurnya menggunakan rumus kolerasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu.. ∑ √{ ∑. ∑ ∑. }{. ∑ ∑. ∑. }. Keterangan: : koefisien validitas : jumlah subjek atau responden ∑ : jumlah skor butir pertanyaan ∑ : jumlah kuadrat skor butir pertanyaan ∑ : jumlah skor total pertanyaan ∑ : jumlah kuadrat skor toatal pertanyaan ∑ : jumlah pekalian skor butir dengan skor total.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pernyataan. Menurut Sujarwoni (2012:186) butir. pernyataan dikatakan valid jika r. hitung > r tabel. Pelaksanaan uji validitas ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2017 dan 2018 di Universitas Sanata Dharma dengan jumlah responden (N) sebanyak 103 mahasiswa. Dari hasil uji validitas, dengan taraf signifikansi 5% dan hasil pengujian diketahui bahwa derajat kebebasan df = n-2 maka df = 103-2= 101, menunjukkan r tabel sebesar 0,194. Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 24.0 for windows. Berikut ini adalah hasil uji valliditas instrumen variabel penelitian kepercayaan diri, motivasi belajar, dan kecurangan akademik. a. Pengujian Validitas Untuk Variabel Kepercayaan Diri Dalam kuesioner terdapat 30 pernyataan tentang kepercayaan diri yang diuji validitasnya. adapun hasil uji validitas untuk variabel kepercayaan diri sebagai berikut. Tabel 3. 6 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Kepercayaan Diri No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. Nilai r hitung 0,268 0,095 0,227 O,432 0,413 0,469 0,132 0,182 0,018 0,222 0,248 0,359. Nilai r tabel 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Keterangan Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak valid Valid Valid Valid.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. erda sark an tabe l di atas men. 13 14 15 16 B 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30. 0,198 0,259 0,213 0,419 0,612 0,317 0,414 0,452 0,336 0,304 0,451 0,276 0,366 0,089 0,407 0,295 0,363 0,487. 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. unjukkan nilai r hitung untuk butir pernyataan 2, 7, 8, 9 dan 26 memiliki r hitung lebih rendah dari r tabel adalah 0,194 sehingga butir-butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu dilakukan pengujian kembali validitas menggunakan SPSS versi 24.0 dengan menghilangkan butir-butir pernyataan tidak valid, adapun hasil pengujian ulang setelah menghapus butir-butir pernyataan yang tidak valid adalah sebagai berikut. Tabel 3. 7 Hasil Pengujian Ke-2 Validitas Kepercayaan Diri No 1 3 4 5 6 10 11 12. Nilai r hitung 0,256 0,181 0,408 0,451 0,482 0,182 0,200 0,383. Nilai r tabel 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Keterangan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 B 28 e 29 30 r. 0,286 0,364 0,256 0,409 0,576 0,420 0,463 0,475 0,344 0,369 0,454 0,303 0,356 0,401 0,259 0,360 0,457. 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. dasarkan tabel di atas menunjukkan nilai r hitung untuk butir pernyataan 3 dan 10 memiliki r hitung lebih rendah dari r tabel adalah 0,194 sehingga butir-butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu dilakukan pengujian kembali validitas menggunakan SPSS versi 24.0 dengan menghilangkan butir-butir pernyataan tidak valid, adapun hasil pengujian ulang setelah menghapus butir-butir pernyataan yang tidak valid adalah sebagai berikut. Tabel 3. 8 Hasil pengujian validitas ke-3 variabel kepercayaan diri No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1 0,202 0,194 Valid 4 0,411 0,194 Valid 5 0,449 0,194 Valid 6 0,492 0,194 Valid 11 0,197 0,194 Valid 12 0,381 0,194 Valid 13 0,299 0,194 Valid 14 0,365 0,194 Valid.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. e r d a s. 15 16 17 18 19 B 20 21 22 23 24 25 27 28 29 30. 0,256 0,414 0,562 0,414 0,470 0,505 0,367 0,372 0,446 0,288 0,362 0,398 0,251 0,340 0,451. 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. arkan data tabel di atas, menunjukkan nilai r hitung untuk 23 butir pernyataan lebih besar dari r tabel 0,194 sehingga dapat dikatakan bahwa ke-23 pernyataan tersebut adalah valid b. Pengujian Validitas Untuk Motivasi Belajar Tabel 3. 9 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Motivasi Belajar. e r d a s a r. No 1 2 B 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16. Nilai r hitung 0,367 0,317 0,573 0,671 0,567 0,689 0,433 0,324 0,258 0,187 0,037 0,404 0,571 0,459 0,482 0,413. Nilai r tabel 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. kan tabel di atas menunjukkan nilai r hitung untuk pernyataan nomor 10 dan 11 memiliki r hitung lebih rendah dari r tabel adalah 0,194 sehingga butir-butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Oleh karena itu dilakukan pengujian kembali validitas. menggunkan SSPS versi 24.0. dengan menghilangkan butir-butir pernyataan tidak valid, adapun hasil pengujian ulang setelah menghapus butir-butir pernyataan yang tidak valid adalah sebagai berikut. Tabel 3. 10 Hasil Pengujian Ke-2 Validitas Motivasi Belajar. e r d a s a. No 1 2 B 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16. Nilai r hitung 0,362 0,316 0,583 0,632 0,592 0,680 0,505 0,302 0,234 0,447 0,615 0,533 0,503 0,468. Nilai r tabel 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194. Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. rkan data tabel di atas, menunjukkan nilai r hitung untuk 14 butir pernyataan lebih besar dari r tabel 0,194 sehingga dapat dikatakan bahwa ke-14 pernyataan tersebut adalah valid. c. Pengujian Validitas Untuk Variabel Kecurangan Akademik Dalam kuesioner terdapat 29 butir pernyataan tentang kecurangan akademik yang diuji validitasnya, adapun hasil uji validitas variabel kecurangan akademik adalah sebagai berikut.. untuk.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Tabel 3. 11 Hasil Uji Validitas Variabel Kecurangan Akademik No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1 0,531 0,194 Valid 2 0,469 0,194 Valid 3 0,752 0,194 Valid 4 0,459 0,194 Valid 5 B 0,733 0,194 Valid 6 0,658 0,194 Valid 7 0,714 0,194 Valid e 8 0,539 0,194 Valid 9 0,429 0,194 Valid r 10 0,720 0,194 Valid d 11 0,491 0,194 Valid 12 0,449 0,194 Valid a 13 0,639 0,194 Valid 14 0,679 0,194 Valid s 15 0,678 0,194 Valid 16 0,743 0,194 Valid a 17 0,498 0,194 Valid 18 0,491 0,194 Valid r 19 0,366 0,194 Valid 20 0,511 0,194 Valid k 21 0,368 0,194 Valid 22 0,570 0,194 Valid a 23 0,456 0,194 Valid 24 0,327 0,194 Valid n 25 0,470 0,194 Valid 26 0,469 0,194 Valid 27 0,587 0,194 Valid 28 0,676 0,194 Valid t 29 0,447 0,194 Valid abel di atas, menunjukkan nilai r hitung untuk 29 butir pernyataan lebih besar dari r tabel 0,194 sehingga dapat dikatakan bahwa ke-29 butir pernyataan tersebut adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut Kurniawan (2014) reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. diandalkan. Ada suatu nilai ketentuan untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Nunnally (Kurniawan, 2014) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha 0,60. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen ini adalah rumus Cronbach’s Alpha:. (. Keterangan ∑. )(. ∑. ). : : koefisien reliabilitas instrumen (cronbach’s alpha) : total varian butir : total varian : banyaknya butir pertanyaan. Menurut Siregar (2013:57) ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya instrumen yaitu sebagai berikut. a. Jika koefisien reliabilitas (r11) lebih besar dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel b. Sebaliknya jika koefisien reliabilitas. (r11). lebih rendah dari 0,6 maka. kuesioner tersebut dikatakan tidak reliabel. Untuk melakukan uji reliabilitas dalam. penelitian ini dilakukan. dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 24.0 for windows dengan cara setelah diperoleh hasil pengujian validitas (dimana nilai r hitung untuk sesama butir yang valid pada pengujian sebelum correctet item-total correlation > nilai r tabel) maka dapat dianjurkan pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. cronbach alpha bila lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel. Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian. 1) Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kepercayaan Diri Tabel 3. 12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepercayaan Diri. Berdasarkan data tabel di atas pengujian reliabilitas dengan jumlah butir (n) sebanyak 23 pada taraf signifikansi 5% maka diperoleh cronbach alpha = 0,827 > 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabel variabel kepercayaan diri adalah tinggi atau dapat dipercaya. 2) Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Tabel 3. 13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar. Berdasrkan data tabel di atas pengujian reliabilitas dengan jumlah butir (n) sebanyak 14 pada taraf signifikansi 5% maka diperoleh cronbach.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. alpha = 0,842 > 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabel variabel motivasi belajar adalah tinggi atau dapat dipercaya. 3) Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Tabel 3. 14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecurangan Akademik. Berdasarkan data tabel di atas pengujian reliabilitas dengan jumlah butir (n) sebanyak 29 pada taraf signifikansi 5% maka diperoleh cronbach alpha = 0,930 > 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabel variabel kecurangan akademik adalah tinggi atau dapat dipercaya.. I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistika. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskripstif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. mendeskripsikan. atau. mengambarkan. data. yang. telah. terkumpul. sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010). Penyajian data dalam bagian ini dibuat dalam bentuk tabel nilai-nilai statistikanya, sedangkan patokan penilaian adalah menggunakan Penilaian Acuan Patokan atau PAP Tipe II dengan nilai presentil sebagai berikut.. Tabel 3. 15 Nilai Presentil (PAP) Tipe II Nilai Presentil 81%-100% 66%-80% 56%-65% 46%-55% 0%-45% Sumber:Masidjo (1995). Kategori Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah. Pada umumnya menghitung dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Sedangkan dalam penelitian ini skor 1 menunjukkan skor minimal dan skor 5 menunjukkan skor maksimal. Skor: nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah). Berikut ini adalah perhitungan kategori kecenderungan untuk masingmasing variabel penelitian. a. Variabel kepercayaan diri Skor tertinggi yang mungkin dicapai 5 x 23=115 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 23=23 23 + 81% (115-23) = 97,52 dibulatkan menjadi 98 < 115 23 + 66% (115-23) = 83,72 dibulatkan menjadi 84 < 97.

Gambar

Tabel 4. 1   Responden Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

T atas rahmat, karunia dan nikamat yang tidak pernah putus sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Perasan Buah Belimbing Manis (Averhoa carambola L) Terhadap Penurunan

Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan. Sampling

A tal efecto, el libro se presenta como un manual que quiere servir de puente entre el pasado y el futuro de los estudios de comu- nicación en América Latina, mediante una

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut; ada hubungan antara kepatuhan penggunaan masker dengan kapasitas fungsi paru pada sukarelawan

mikroorganisme yang setiap saat dapat saja masuk ke dalam tubuh, dan ini berarti efek positif terhadap kemampuan mensintesis antibodi. Peningkatan respons

Metode demonstrasi sangat baik digunakan karena memiliki suatu kelebihan. Yakni dengan metode ini peserta didik secara langsung dapat mempraktekkan materi-materi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak - kanak , Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,

High levels of protein in the diet actually cause calcium to be lost from the bones which can predispose a person to osteoporosis. High protein diets leach calcium from bones and