Pa
sa
l 16
(1) Garis sempadan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dng ketentuan peraturan PUU.
(2) Penetapan garis sempadan dilakukan berdasarkan kajian
penetapan garis sempadan.
(3) Dalam penetapan garis sempadan harus mempertimbangkan
karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya
masyarakat setempat, serta memperhatikan jalan akses bagi
peralatan, bahan, dan SDM utk melakukan kegiatan O&P sungai.
(4) Kajian penetapan garis sempadan memuat paling sedikit mengenai
batas ruas sungai yg ditetapkan, letak garis sempadan, serta rincian
jumlah dan jenis bangunan yg terdapat di dalam sempadan.
(5) Kajian penetapan garis sempadan dilakukan oleh tim yg dibentuk
oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya.
(6) Tim kajian penetapan garis sempadan beranggotakan wakil dari
instansi teknis dan unsur masyarakat.
Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
mengenai Sempadan Sungai:
Pasal 19 ayat (3)
Pengelolaan sungai dilaksanakan berdasarkan norma, standar,
pedoman, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 80
Dalam waktu paling lama 5 tahun terhitung sejak Peraturan
Pemerintah ini berlaku, Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib
menetapkan garis sempadan pada semua sungai yang berada dalam
kewenangannya.
Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
mengenai Sempadan Sungai:
Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M
L L
Di Dalam Kawasan Perkotaan:
! H < 3 M, L > 10 M
! 3 M < H < 20 M, L > 15 M
! H > 20 M, L > 30 M
Di Luar Kawasan Perkotaan:
! DAS > 500 Km2, L > 100 M ! DAS < 500 Km2, L > 50 M
L L
H
PP Sungai 38/2011 Pasal 13
Penentuan garis sempadan
sungai yang terpengaruh pasang air laut dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan garis sempadan sungai, diukur dari tepi muka air pasang rata-rata.
PP Sungai 38/2011 Pasal 15
Garis sempadan mata air ditentukan mengelilingi mata air paling sedikit berjarak 200 m dari pusat mata air.
PP Sungai 38/2011 Pasal 14
Garis sempadan danau paparan banjir ditentukan mengelilingi danau paparan banjir paling sedikit berjarak 50 m dari tepi muka air tertinggi yg pernah terjadi.
Sempadan sungai
(riparian zone)
adalah zona
penyangga antara ekosistem perairan (sungai)
dan daratan.
Maksud
: memperlancar proses penetapan sempadan sungai sebagai mana
diamanatkan dalam PP 38/2011.
Tujuan
:
memberi petunjuk teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan
sempadan sungai.
Sebagai upaya melindungi sungai agar fungsi
sungai dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Lampiran Surat Edaran Menteri PU tentang
a)
Sebagai aset lingkungan
karena kaya
dengan keanekaragaman hayati
(flora & fauna).
b)
Semak dan rerumputan berfungsi
sebagai
filter
yang sangat efektif menangkap sedimen dan polutan sehingga
kualitas air sungai terjaga dari kekeruhan dan pencemaran.
c)
Tumbuh-tumbuhan di sempadan sungai
memperkuat
struktur tanah
sehingga tidak mudah tererosi dan tergerus aliran air.
d)
Rimbunnya dedaunan menyediakan tempat
berlindung
dan
berteduh
, sisa tumbuh-tumbuhan yang mati merupakan sumber makanan
berbagai jenis spesies binatang akuatik dan satwa liar lainnya.
e)
Kawasan tepi sungai yang sempadannya tertata asri menjadikan
properti
bernilai tinggi
karena terjalin keharmonisan hidup
antara manusia dan alam.
"
Menurunnya
kualitas air
sungai karena hilangnya
fungsi filter yang menahan
pencemar
non-point
source
.
"
Terjadi peningkatan
gerusan
tebing sungai yang
dapat mengancam bangunan
atau fasilitas umum lain
karena tergerus arus sungai.
"
Kemampuan alur sungai
mengalirkan
air menurun karena geometri
tampang sungai berubah menjadi lebih lebar, dangkal, dan landai
akibat terjadi gerusan tebing sungai.
"
Menurunnya jumlah
keanekaragaman
hayati di sungai maupun
Kemudian penanaman
tetumbuhan asli setempat
meliputi rerumputan, semak
dan pepohonan.
Langkah pertama utk itu
adalah penyediaan lahan
di kiri dan kanan palung
sungai yg berfungsi
1. Ruas sungai yang berdekatan dengan atau dalam kawasan yang berkembang.
2. Ruas sungai yang menurut rencana akan
mengalami perubahan dimensi. 3. Revitalisasi bekas sungai (oxbows).
4. Ruas sungai yang tinggal menyisakan sedikit flora dan fauna spesifik.
5. Ruas sungai yang memiliki keanekaragaman
Penetapan sempadan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang menjadi satu kesatuan
dengan sungai.
2. Angka mengenai jarak garis sempadan sungai merupakan angka minimum.
3. Sempadan sungai ditetapkan kontinyu menerus, tidak patah-patah. Di kawasan
permukiman atau perkotaan dapat diperluas fungsinya menjadi ruang terbuka hijau kota yang menyatu menjadi ruang publik.
4. Dalam hal sempadan sungai telah telanjur untuk fasilitas kota, bangunan gedung, jalan, atau
fasilitas umum lainnya, peruntukannya tetap tak akan diubah.
5. Dalam hal lahan sempadan terlanjur dimiliki oleh masyarakat, peruntukannya secara
bertahap harus dikembalikan sebagai sempadan sungai.
6. Tujuan penetapan sempadan sungai adalah melindungi fungsi sungai, agar fungsi sungai
dapat dipulihkan dan dilindungi dengan upaya pencegahan pencemaran air sungai. 7. Penentuan kawasan apakah perkotaan atau perdesaan berdasarkan ciri fisik dan sosial.
8. Mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya masyarakat
setempat, serta kelancaran kegiatan O&P sungai.
9. Peran serta masyarakat sejak awal proses penetapan sempadan melalui sosialisasi dan
konsultasi.
10. Penetapan batas sempadan sungai dilakukan dengan memberi patok batas sempadan
A. Ruas sungai yang kurang jelas tepi palungnya
Untuk menentukan tepi palung sungai pada ruas sungai ini perlu dibuat bantuan bidang horizontal menyinggung atau memotong bidang lengkung tebing sungai.
Garis potong kedua bidang tersebut merupakan garis tepi palung sungai.
B. Ruas sungai dengan kemiringan memanjang sangat landai
Penentuan tepi palung sungai dilakukan dengan membuat perkiraan elevasi muka air pada debit dominan (Q2th - Q5th) dan elevasi muka air banjir yang pernah
terjadi. Elevasi tepi palung sungai terletak di antara dua elevasi tersebut.
Selain itu rumpun tetumbuhan alami yang ada (existing vegetation) dapat digunakan sebagai petunjuk awal posisi tepi palung sungai.
C. Ruas sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan atau di luar kawasan perkotaan Desain tanggul banjir:
I. Ibukota Kabupaten/Kota adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q10– Q20); II. Ibukota Provinsi adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q20 – Q50);
D. Ruas sungai dengan karakter spesifik (berbentuk delta, meander, braided, lahar dingin dll)
Delta # dibatasi hanya pada bagian ruas sungai yang palungnya telah stabil. Sungai meander dan braided # mengikuti batas terluar perubahan alur.
Sungai yang mengalami agradasi dan sungai yang membawa aliran lahar dingin # diambil jarak sempadan yang lebih lebar berdasarkan pengalaman luapan yang pernah terjadi.
E. Ruas sungai di daerah rawan banjir dan daerah urban
Perlu diperhatikan:
- peningkatan kapasitas palung sungai. - rencana perubahan tata ruang
F. Ruas sungai dengan tebing mudah runtuh Penentuan tepi palung sungai untuk palung sungai tertentu yang karena jenis tanah, kemiringan dan tinggi tebing berpotensi longsor maka harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya longsoran dengan mengambil tepi palung sungai berjarak cukup aman dari tepi longsoran, misalnya dengan kemiringan 1:2.
G. Ruas sungai dengan jalan raya di tepi palung sungai
Jalan yang berdekatan dengan palung sungai selain melanggar ketentuan
sempadan sungai juga menyimpan potensi bahaya keruntuhan tebing sehingga
memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
Terhadap kondisi yang telah terlanjur tersebut ketentuan lebar sempadan tetap tidak berubah meskipun terpotong oleh keberadaan jalan. Artinya sempadan sungai dilanjutkan ke sisi luar di seberang jalan.
H. Ruas sungai dengan lahan basah
(wetlands) di tepi palung sungai
Sempadan sungai di daerah hilir dimana palung sungainya menyatu dengan kawasan lahan basah (wetlands) atau rawa tidak perlu lagi ditetapkan. Lahan basah yang ada di tepi sungai harus dijaga dan dilindungi
keberadaannya.
Namun ketika lahan basah ini mengalami penyusutan atau hilang, maka batas sempadan sungai harus ditetapkan, yaitu pada tepi lahan basah dimaksud.
I. Ruas sungai dengan tebing tinggi dan palung sungai membentuk huruf V
Di bagian hulu atau perbukitan, palung sungai umumnya berbentuk huruf V.
Untuk sungai dengan bentuk palung V, tepi palung sungai adalah di ujung puncak tebingnya. Jika tebing terlalu tinggi dan agak landai, tepi palung sungai dapat
ditentukan di tempat perubahan kemiringan ketika kemiringan tebing sungai berubah menjadi lebih landai.
TIM PENGARAH ( dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA)
Bertugas: memberi arahan dan saran dalam proses penetapan sempadan sungai dan/atau ruas sungainya.
TIM NARASUMBER (dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA / perorangan memiliki pengetahuan perUUan)
Bertugas: memberi masukan terhadap isi dan substansi teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan sempadan sungai dan/atau ruas sungainya.
TIM TEKNIS/PELAKSANA
Bertugas:
a. Menginventarisasi data karakteristik geomorfologi sungai, antara lain: 1. Fluktuasi aliran sungai;
2. Perubahan kandungan sedimen di sungai; dan
3. Kecendurungan perubahan geometri sungai yang meliputi: lebar dasar sungai, tinggi
tebing, kemiringan memanjang sungai, pembentukan (meander) dan jalinan (braided) atau menganalisisnya dari data-data primer maupun sekunder yang ada.
b. Menginventarisasi data tanggul;
c. Menginventarisasi data kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
d. Menginventarisasi data jalan akses bagi peralatan, bahan, dan sumber daya manusia untuk melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan;
e. Menginventarisasi data rinci jumlah dan jenis bangunan yang terdapat di dalam sempadan; f. Menentukan tepi palung sungai;
g. Menentukan garis sempadan;
h. Menyajikan garis sempadan di dalam gambar atau peta topografi dengan skala yang jelas; i. Membuat berita acara kajian penetapan sempadan;
j. Menyampaikan hasil kajian kepada masyarakat, lengkap dengan rencana penetapan sempadan dan jadwal pelaksanaannya;
k. Membuat laporan kajian penetapan sempadan sungai;
l. Mengusulkan Penetapan sempadan kepada Menteri / gubernur / bupati / walikota sesuai kewenangannya.
Tim Teknis/Pelaksana terdiri dari instansi teknis dan unsur masyarakat
meliputi antara lain:
a.
Instansi teknis di bidang pemerintahan daerah
b.
Instansi teknis di bidang penataan ruang dan/atau penataan kota
c.
Instansi teknis di bidang pertanahan dan pemetaan
d.
Instansi teknis di bidang drainase dan/atau pengendalian banjir
e.
Instansi teknis di bidang kesejahteraan sosial
f.
Instansi teknis di bidang keamanan dan ketertiban
g.
Unsur masyarakat dari TKPSDA
h.
Unsur masyarakat dari Kelurahan atau RT/RW setempat
1.
Latar belakang penetapan sempadan sungai.
2.
Kajian aspek penetapan sempadan sungai meliputi aspek hukum (peruntukan
lahan, status kepemilikan lahan), lingkungan, sosial, ekonomi, dan teknis.
3.
Kajian teknis memuat:
a.
Gambar detail denah, potongan melintang dan letak garis sempadan pada
tiap ruas sungai dengan skala yang jelas. Jarak potongan melintang pada
ruas sungai yang lurus adalah 50 meter dan 25 meter untuk sungai
berbelok-belok
b.
Gambar denah rincian bangunan dan status kepemilikan (lahan dan
bangunan) yang terletak di dalam sempadan sungai;
c.
Letak patok-patok sempadan sungai dan tanggal penetapan. Patok terbuat
dari kayu/beton dan/atau bahan lain sebagai batas terluar setiap 50 meter di
ruas sungai yang lurus dan setiap 25 meter di ruas sungai yang
berbelok-belok, atau menyesuaikan kondisi meandering sungai dan lingkungan
setempat.
4.
Tahapan pembebasan lahan sempadan beserta perkiraan biaya;
5.
Saran-saran untuk pelaksanaan penetapan sempadan sungai.
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
UU No. 7/2004 SUMBER DAYA AIR PERATURAN PEMERINTAH
PP 16/2005 SPAM PP 20/2006 IRIGASI PP 42/2008 PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR PP 43/2008 AIR TANAH PP 37/2010 BENDUNGAN
PP 38/2011 SUNGAI PP 73/2013 RAWA
KEPUTUSAN PRESIDEN
PERPRES. 12/2008 DEWAN SUMBER DAYA AIR
KEPRES. 26/2011 CEKUNGAN AIR TANAH KEPRES. 12/2012 PENETAPAN WILAYAH SUNGAI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGUSAHAAN SDA HAK GUNA AIR
DANAU
PENGENDALIAN PENCEMARAN & PENGELOLAAN KUALITAS AIR
DASAR HUKUM PERIZINAN:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Izin%Penggunaan%SDA,%untuk%pemenuhan%:%
a.
kebutuhan*pokok*sehari0hari*dan*pertanian*rakyat*yang*dilakukan*
dengan*cara*
mengubah%kondisi%alami%
sumber*air*
(memper&nggi,+
memperendah+permukaan+air,+dan/atau+membelokkan+aliran+air+pada+
sumber+air)+
c.
kebutuhan*pokok*sehari0hari*yang*dilaksanakan**oleh*
kelompok%orang%
dan
%badan%sosial
;**
d.
keperluan*irigasi*pertanian*rakyat*
di%luar%sistem%%irigasi%yang%sudah%
ada
*
e.
kegiatan*
usaha%yang%menggunakan%sumber%daya%air
.*
Izin%Pelaksanaan%Konstruksi:%
konstruksi*yang*berada*pada*sumber*air*termasuk%pada%sempadan%
sumber%air,*misalnya,*konstruksi*jembatan,*jaringan*perpipaan,*dan**
jaringan*kabel*listrik/telepon.*
%
Amanat PP No.42/2008 – Pengelolaan SDA
mengenai Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek%
pelaksanaan%konstruksi%pada%
ruang%sungai% Menteri,*Gubernur,*Bupa>,**Walikota* Pengelola*SDA**+
pelaksanaan%konstruksi%yang% mengubah%aliran%dan/atau% alur%sungai% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%bantaran%dan%
sempadan%sungai% Menteri,*Gubernur,*Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+
pemanfaatan%bekas%sungai% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%air%sungai%selain% untuk%kebutuhan%pokok% sehari@hari%dan%pertanian% rakyat%dalam%sistem%irigasi% yang%sudah%ada% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%sungai%sebagai%
penyedia%tenaga%air% Menteri,*Gubernur,*Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+
Amanat PP No.38/2011 – Sungai
mengenai Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek%
pemanfaatan%sungai%sebagai%
prasarana%transportasi% instansi*yang*menyeleng.*urusan*pemerintahan*di*
bidang*transportasi**
Pengelola*SDA*
pemanfaatan%sungai%di%
kawasan%hutan% Menteri,*Gubernur,*Bupa>,*Walikota*
* instansi*yang*menyeleng.* urusan*pemerintahan*di* bidang*kehutanan*/* BUMN*di*bid.*kehutanan.** pembuangan%air%limbah%ke%
sungai% Bupa>/walikota* * Pengelola*SDA*
pengambilan%komoditas%
tambang%di%sungai% Bupa>/walikota** * Pengelola*SDA*
pemanfaatan%sungai%untuk% perikanan%menggunakan% karamba%atau%jaring%apung% instansi*yang*menyeleng.* urusan*pemerintahan*di* bidang*perikanan** Pengelola*SDA* *
Amanat PP No.38/2011 – Sungai
mengenai Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 PENGAJUAN PERMOHOHAN ONLINE/MANUAL identitas, lokasi, kebutuhan, gambar, spesifikasi, dok. LH, PKM, bukti bayar.
EVALUASI AWAL (DJ-SDA) SESUAI PERSYARATAN ? YA PENYUSUNAN REKOMTEK (BBWS/BWS) - Presentasi - Tinjauan lapangan - Kajian teknis - REKOMENDASI (?) VERIFIKASI (DJ-SDA) Kajian terhadap permohonan dan rekomendasi teknis dari BBWS
SURAT KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
informasi
peraturan terkait
kewenangan
perizinan
pengajuan izin
status permohonan
tanya - jawab
!
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Persyaratan____________
%
a.
iden>tas*pemohon*:*pribadi*atau*perusahaan
+
c.
lokasi*:*nama*sumber*air,*peta*situasi,*koordinat*
d.
penggunaan*:*tujuan,*volume,*jangka*waktu*
e.
spesifikasi*teknis*:*metode*pengambilan,*penjelasan*penggunaan,*gambar*
disain*bangunan,*manual*operasi*dan*pemeliharaan*
f.
dokumen*lingkungan*atau*laporan*pelaksanaannya*:*
•
amdal**
*vol.*>*250*liter/de>k,*bendungan*
•
UKL0UPL**
*vol.*50*s/d*250*liter/de>k,*bendung*
•
SPPL *
*vol.*<*50*liter/de>k,*pek.*sederhana*
k.
berita*acara*sosialisasi*masyarakat*
l.
izin
2*terkait*yang*telah*dimiliki*:*izin*lingkungan,*SIPPA*(
untuk+perpanjangan+
izin
),*pembuangan*limbah*cair,*dll.*
m.
buk>*pembayaran*pajak*air*permukaan*dan*BJPSDA*(
untuk+perpanjangan+
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
a.
konservasi%sumber%air%%
•
keberlangsungan*fungsi*
sumber*air*
b.
penggunaan%sumber%daya%air%
*
•
pengembangan*daerah*
irigasi**
•
penyediaan*air*minum**
•
ketersediaan*air*
•
kebutuhan*air***
•
potensi*konflik**
•
dll**
c.
pengendalian%daya%rusak%%air%
•
pencemaran*air*
•
banjir*atau*kekeringan*
•
kerusakan*sumber*air,*
prasarana*yg*dibangun,**
e.
ketersediaan%data%%
*
•
hidrologi*
•
sosial*ekonomi,*dll*
f.
peran%serta%masyarakat%%%
•
konservasi*
•
data*hidrologi*
•
pembiayaan*
Pertimbangan ________________
%
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kewajiban
________________
%
a.
mematuhi*ketentuan*dalam*izin*
b.
membayar*biaya*jasa*pengelolaan*sumber*daya*air*dan*membayar*
kewajiban*keuangan*lain*serta*membayar*retribusi*dan*kompensasi*
lainnya*sebagai*akibat*dari*pelaksanaan*konstruksi*sesuai*dengan*
peraturan*perundang0undangan*
c.
melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sumber*daya*air*
d.
melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sumber*daya*air*
e.
melakukan*usaha*pengendalian*dan*pencegahan*terjadinya*
pencemaran*air*
f.
melakukan*perbaikan*kerusakan*lingkungan*yang*disebabkan*oleh*
kegiatan*yang*di>mbulkan*
g.
memberikan*akses*untuk*penggunaan*sumber*daya*air*dari*sumber*air*
yang*sama*bagi*pemenuhan*kebutuhan*pokok*sehari0hari*masyarakat*
di*sekitar*lokasi*kegiatan.*
h.
memberikan*tanggapan*yang*posi>f*apabila*>mbul*gejolak*sosial*
masyarakat*di*sekitar*lokasi*kegiatannya.*
*
Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Penggunaan SDA
& Pelaksanaan Konstruksi :
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kewajiban
________________
%
a.
melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sungai*
b.
melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sungai*
c.
mencegah*terjadinya*pencemaran*air*sungai*
d.
menanggulangi*dan*memulihkan*fungsi*sungai*dari*pencemaran*air*sungai*
e.
mencegah*gejolak*sosial*yang*>mbul*berkaitan*dengan*kegiatan*pada*
ruang*sungai**
f.
memberikan*akses*terhadap*pelaksanaan*pemantauan,*evaluasi,*
pengawasan,*dan*pemeriksaan.*
Sanksi
___________________
%
•
administra>f*:**peringatan,*pembekuan*sementara,*pencabutan*izin*
•
pidana*:*denda*dan*penjara*
•
gan>*rugi*atas*kerusakan*dan*kerugian*masyarakat*
Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Kegiatan di Ruang
Sungai :
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA%
a. mengakibatkan kerusakan sumber daya air
dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan
pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24;
b. melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan terjadinya daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.%
SENGAJA : Penjara paling lama 9 th dan denda paling banyak Rp. 1,5 milyar*
LALAI : Penjara paling lama 18 bln dan
denda paling banyak Rp. 300 juta
a. melakukan kegiatan penggunaan air yang
mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3); atau;
b. melakukan kegiatan yang mengakibatkan
kerusakan prasarana sumber daya air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (7).
SENGAJA : Penjara paling lama 6 th dan denda paling banyak Rp. 1 milyar*
LALAI : Penjara paling lama 1 th dan denda paling banyak Rp. 200 juta*
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA%
a.
menyewakan%atau*memindahtangankan%sebagian*
atau*seluruhnya*hak%guna%air%sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%7%ayat%(2);*
b.
melakukan*pengusahaan%sumber%daya%air%tanpa%
izin%dari*pihak*yang*berwenang*sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%45%ayat%(3);**
c.
melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%
prasarana*sumber*daya*air*yang*>dak*didasarkan*
pada*norma,*standar,*pedoman,*dan*manual*
sebagaimana*dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(2);%
d.
melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%pada*
sumber*air*tanpa%memperoleh%izin%dari*
Pemerintah*atau*pemerintah*daerah*sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(3).*
SENGAJA : Penjara paling lama 3 th dan denda paling banyak Rp. 500 jutaLALAI : Penjara paling lama 6 bln dan denda paling banyak Rp.
100 juta (kecuali huruf a. tidak termasuk unsur kelalaian)
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)
STANDAR
OPERASIONAL
L
K
laporan kejadian ! masyarakat ! petugaswasmat
Pengawasan & pengamatan
administratif pidana
sidik
! tkp ! panggil ! periksa ! segel/sita ! saikaraBP
PPNS – korwas - JPU berkas perkaraizin
! tegur ! beku ! cabut DASAR HUKUM ! KUHAP ! UU No.7/2004 ! PERKAPOLRI No. 6/2010direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
• melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan tentang
adanya tindak pidana sumber daya air
• melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan usaha yang diduga
melakukan tindak pidana sumber daya air
• memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau
tersangka dalam perkara tindak pidana sumber daya air
• melakukan pemeriksaan prasarana sumber daya air dan menghentikan
peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana • menyegel dan/atau menyita alat kegiatan yang digunakan untuk
melakukan tindak pidana sebagai alat bukti
• meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana sumber daya air
• membuat dan menandatangani berita acara dan mengirimkannya kepada
penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia
• menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
tersebut bukan merupakan tindak pidana
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)
penegakan
hukum
pembinaan
pengawasan
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2014
"
Pembagian/alokasi air sesuai dengan prioritas
(kebutuhan pokok sehari-hari, irigasi rakyat, industri, dll)
"
Pengelolaan konflik penggunaan sumber daya air
(misalnya penggunaan irigasi dengan PDAM)
"
Sinkronisasi pola dan rencana pengelolaan sumber
daya air wilayah sungai dengan pengembangan wilayah
untuk menjamin ketersediaan air baku
"
Penerapan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
untuk menjaga keberlangsungan fungsi dan keberadaan
sumber-sumber air
"
Pemanfaatan daya air untuk pembangkitan energi listrik
1. Luas DAS = 387 km2
2. Panjang sungai = 119 km
(ruas Cisaat – PA. Manggarai)
3. Stasiun hujan = 12 stasiun
4. Hulu sungai = Gunung Pangrango
Mengalir ke utara masuk DKI Jakarta melalui wilayah:
! Kabupaten Bogor
! Kota Bogor
! Kota Depok
S. Ciliwung
Lokasi Pekerjaan
Situ Cisaat