• Tidak ada hasil yang ditemukan

sampai Merauke. Di antara provinsi-provinsi di Indonesia, ada yang dihuni oleh masyarakat atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "sampai Merauke. Di antara provinsi-provinsi di Indonesia, ada yang dihuni oleh masyarakat atau"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai kelompok etnik, bahasa, budaya, agama, dan ras. Indonesia terdiri dari 33 provinsi, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Di antara provinsi-provinsi di Indonesia, ada yang dihuni oleh masyarakat atau kelompok etnik yang relatif homogen, seperti Provinsi Sumatera Barat, yang didiami oleh etnik Minangkabau; Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang didiami oleh etnik Aceh yang terdiri dari sub Tamiang, Aceh Rayeuk, Simeulue, Pidie, dan lainnya; Jawa Tengah yang didiami oleh masyarakat Jawa. Namun ada juga provinsi-provinsi yang dihuni oleh berbagai kelompok etnik. Misalnya Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dihuni oleh etnik Betawi, Sunda, Banten, Jawa, dan lainnya.

Begitu juga dengan Provinsi Sumatera Utara yang didiami oleh delapan kelompok etnik setempat, yaitu: Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir Tapanuli tengah, Nias, dan Melayu. Ada pula pendatang seperti: Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Makasar, Bugis, Thokian, Kwong Fu, Hakka, Tamil, benggali, dan lain-lainnya. Keadaan etnografis yang demikian ini, sangat mempengaruhi kebudayaan yang dihasilkan kelompok-kelompok etnik tersebut, tidak terkecuali etnik Melayu. Satu sisi, setiap kelompok-kelompok etnik akan mempertahankan identitas kebudayaannya, namun di sisi lain mereka memerlukan adaptasi dan meminjam budaya lainnya.

Etnik Melayu adalah salah satu etnik di Sumatera Utara yang wilayah kebudayaanya mencakup Langkat, Deli Serdang, Asahan, Batubara, dan Labuhan Batu. Ini semua berada dalam kawasan pesisir Timur Provinsi Sumateara Utara. Di dalam kebudayaan Melayu Sumatera Utara, proses mempertahankan identitas dan mengambil unsur-unsur kebudayaan yang heterogen telah terjadi selama ratusan tahun, dan menjadi suatu kelaziman dalam strategi kebudayaan mereka.

(2)

Salah satu upaya mempertahankan, mengembangkan, dan mempopulerkan budaya, adalah melalui seni musik atau suara.

Etnik Melayu memilki seniman-seniman tari seperti Guru Sauti, Yose, Rizal Firdaus, Lailan Machfrida, Linda Asmita, Sirtoyono, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pemusik seperti: Ahmad Setia, Zulfan Efendi Lubis, Tengku Luckman Sinar, Muhammad Zulfahmi, Fadlin, Tengku Syafick Sinar, dan lain sebagainya. Di samping pemusik, ada juga penyanyi-penyanyi Melayu seperti: Nur ‘Ainun, Dahlia Abu Kasim, Syaiful Amri, Laila Hasyim, dan lain-lain. Mereka cukup populer sebagai penyanyi Melayu.

Nur ‘Ainun adalah salah satu penyanyi Melayu yang sangat terkenal di dalam masyarakat Melayu. Nur ‘Ainun dipandang berbeda dengan penyanyi-penyanyi Melayu yang lainnya karena memililki ciri khas dalam bernyanyi seperti gerenek yaitu memakai improvisasi dengan menggunakan nada-nada gerenek Melayu yang berdensitas rapat yang mendekati konsep “tremolo” di dalam musik Barat. Begitu juga dengan cengkok yaitu nada-nada yang diayunkan--dan yang terkhusus vibrato yang dikenal dengan suara yang memilki getaran dari dalam yang biasanya getaran ini tidak bisa dibuat-buat dalam arti getaran yang timbul sendiri, bahkan ada juga penyanyi yang tidak memiliki vibrato (www.artikata.com). Inilah yang menjadi keunikan serta ciri khas yang dia miliki dari penyanyi-penyanyi Melayu lainnya (wawancara penulis dengan Datuk Ahmad Fauzi dan Zulfan Efendi 13 Maret 2010).

Di samping itu dalam Nur ‘Ainun bernyanyi Melayu, ternyata beliau juga pernah berkolaborasi dengan Rizaldi Siagian seorang seniman ternama di Sumatera Utara. Sejauh yang saya ketahui berdasarkan wawancara dengannya ternyata beliau sudah menghasilkan 20 album dalam bentuk kaset, termaksud kaset yang berjudul Tanjung Balai yang diliris tahun 1992 bersama Tiar Ramon sebagai teman bernyanyinya, yang membawakan lagu-lagu ciptaan dari

(3)

Efendi Arif dan ciptaan dari Nur ‘Ainun sendiri yang berjudul Kepastian. Di samping kaset yang dimilikinya beliau juga mempunyai 2 keping piringan hitam yang diproduksi tahun 1970 di Malaysia, dan untuk saat ini melalui wawancara beliau sangat berkeinginan suatu saat di saat bernyanyi Dia ingin direkam memakai alat rekam seperti handicam dengan maksud ingin membuat hasil rekamnya tersebut dijadikan sebuah kaset CD ataupun DVD agar dapat dilihat. Karena pada saat itu alat perekam hanya berbentuk kaset dan pirirngan hitam saja, untuk itu Dia tidak pernah melihat dirinya bernyanyi, tapi hanya bisa mendengar saja. Berlanjut dengan prestasi, dirumah Beliau banyak sekali Piagam dan Penghargaan berbentuk Piala-piala baik dari lomba bernyanyi di TVRI, Radio, dan lain sebagainya, yang kalau dijumlahkan total dari keseluruhan dari Piala dan Piagam tidak sedikit mencapai 10 Penghargaan termasud Piala-piala tersebut.

Di dalam lagu-lagu Nur ‘Ainun terdapat tiga dasar rentak seperti rentak senandung (4/4), Mak Inang (2/4), dan Lagu Dua (6/8) yang dimana rentak-rentak ini disebut ketukan ataupun pulsa. Simbol-simbol ketukan ataupun pulsa ini adalah sebuah perkembangan musik Barat ke dalam musik Melayu pada saat musisi-musisi Melayu mempelajari musik Barat dan menerapkanya kedalam musik Melayu. wawancara penulis dengan Muhammad Takari (Maret 20/10).

Oleh karena itu saya sangat tertarik dalam membahas Nur ‘Ainun dari segi biografinya serta keunikannya dan juga melihat rentak-rentak yang dinyanyikanya, sehingga penulis ingin memberi judul tulisan ini dengan Nur ‘Ainun Sebagai Penyanyi Melayu Sumatera Utara: Biografi dan Analisis Struktur Lagu-lagu Rentak Senandung, Mak Inang, dan Lagu Dua yang Dinyanyikannya.

(4)

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis menentukan dua pokok permasalahan untuk mengkaji keberadaan Nur ‘Ainun, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana biogarafi Nur ‘Ainun? Pokok permasalahan ini akan dijelaskan dalam bentuk deskripsi mengenai riwayat hidupnya sebagai seniman (penyanyi) lagu-lagu Melayu sejak awal hingga kini, begitu juga sejauh apa pengalaman hidupnya sebagai pencipta lagu-lagu Melayu. Pada bahagian ini fokus diutamakan pada biografi dirinya sebagai seniman Melayu.

2. Bagaimana struktur lagu-lagu rentak senandung, mak inang, dan lagu dua yang dinyanyikan dan diciptakan oleh Nur ‘Ainun? Pokok masalah ini akan diperdalam dalam bentuk uraian bagaimana struktur lagu-lagu yang dinyanyikan dan diciptakan Nur ‘Ainun. Adapun sebagai sampel rentak senandung yang dinyanyikannya adalah lagu Laksmana Mati Dibunuh, yang diciptakannya adalah lagu Kepastian. Untuk rentak mak inang lagu yang dinyanyikannya adalah Mak Inang Pulau Kampai (Dia tidak pernah menciptakan lagu rentak mak inang). Untuk rentak lagu dua (joget) lagu yang dinyanyikannya berjudul Tanjung Katung dan lagu ciptaannya adalah Jangan Duduk termenung.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

(5)

Secara umum peneliti bertujuan untuk mengetahui atau mengunkapkan objek yang diteliti, ditemukan suatu kesimpulan yang menjadi pemecahan dari suatu masalah yang diteliti antara lain:

1. Untuk mengetahui biografi dari hidup Nur ‘Ainun

2. Untuk mengetahui lebih rinci dan mendalam struktur lagu-lagu Melayu rentak senandung, mak inang dan lagu dua yang dinyanyikan oleh Nur ‘Ainun serta lagu-lagu yang diciptakanya.

3. Untuk mengetahui karya-karya Nur ‘Ainun sebagai seniman Melayu.

1. 3. 2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini khususnya terhadap masyarakat luar dalam tulisan karya Ilmiah adalah:

1. Untuk melihat biografi Nur ‘Ainun agar mayarakat dapat mengetahui sosok dari seorang penyanyi Melayu.

2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat Melayu mengenai pengertian rentak senandung, mak inang, dan lagu dua (joget) dalam lagu-lagu yang dinyanyikannya

3. mengakat kembali keberhasilan yang pernah diraih oleh Nur ‘Ainun sebagai seniman Melayu

4. Dapat memberi sumbangsih pemikiran yang sederhana terhadap analisis Sturtur lagu-lagu yang dinyanyikan Nur’Ainun serta lagu ciptaannya.

(6)

1. 4. 1 Konsep

Konsep merupakan defenisi singkat dari apa yang diamati, konsep menentukan variabel-variabel utama dan kita ingin menentukan adanya hubungan empiris (Merton 1963:89).

Biogarafi Antologi Biografi Pengarang Sastra Indonesia (1999:3-4) dalam skripsi (Siti 2003:2006). Mengatakan biografi adalah sebuah pendeskripsian hidup pengarang atau sastrawan. Disini juga dijelaskan bahwa dalam menyusun biografi seseorang harus memuat latar belakang dari yang ingin kita tulis antara lain:

1. Keluarga yaitu memuat keterangan lahir, meninggal (jika sudah meninggal), istri dan keturunan (orang tua, saudara dan anak). Pendidikan yaitu pendidikan formal dan non formal dari tingkat dasar sampai perguruan tertinggi jika ada. Pekerjaan, yang memberi penjelasan tentang pekerjaan, baik pekerjaan yang mendukung kepengarangannya maupun pekerjaan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepengarangannya.

2. Karya-karya pengarang itu yang didaftar menurut jenisnya, baik yang berupa buku maupun yang berupa karya yang diterbitkan secara terlepas, bahkan yang masih berbentuk naskah, karena kadang-kadang ada pengarang yang mempunyai naskah karyanya yang belum diterbitkan sampai dia meninggal.

3. Tanggapan para kritikus yang didaftarkan berdasarkan judul dan sumbernya, dengan tujuan memberi keterangan kepada para pembaca tentang tanggapan orang kepada pengarang itu. Hal itu tegantung kepada ada atau tidak adanya orang yang menanggapi.

Karena biografi termasuk salah satu kajian, maka teori ini penulis gunakan dalam teori biogarfi, dan mengganti objek pembahasan yang diteliti. Yang mana sebelumnya membahas tentang pengarang, kemudian diubah objeknya menjadi pemusik ataupun penyanyi.

(7)

Dalam ilmu sejarah pula, biografi secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya, sementara biografi yang panjang meliputi informasi-informasi penting, namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Melalui biografi, akan ditemukan penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal. Akan tetapi menurut saya Biografi adalah sala satu media ungkapan jati diri dari manusia itu sendiri.

Kata analisis berasal dari kata analisa, yaitu penyelidikan dan penguraian terhadap satu masalah untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya serta proses pemecahan masalah yang dimulai dengan dugaan akan sebenarnya (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 1988).

Struktur adalah seperti bagunan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun (wikipedia.com). Dalam music Melayu struktur ini mencakup dimensi waktu seperti: ketujuan dasar, meter, fungtuasi ritmik, pola ritme atau rentak, densitas not, dan lain-lainnya. Kemudian musik Melayu juga dibentuk oleh dimensi ruang yang terdiri dari: nada, wilayah nada, frekuensi nada, melodi, formula melodi, kontur, dan lain-lain.

Adapun rentak-rentak dalam musik Melayu ialah rentak senandung (asli) memiliki ketukan 4/4 lambat, rentak mak inang memiliki ketukan 2/4 sedang, dan rentak lagu dua yang dikenal dengan rentak joget 6/8 lebih cepat dari rentak senandung dan mak inang. Pengertian ini hanya bisa dilihat dan didengar oleh orang yang memang mengenal dan mengetahui tentang

(8)

musik (orang tertentu). Analisis lebih rinci lihat Fadlin (1988) atau seperti yang penulis kutip pada Bab IV.

Selain rentak yang berhubungan dengan lagu Melayu ada improvisasi-improvisasi yang sering digunakan Nur ‘Ainun dan juga penyanyi-penyanyi Melayu lainnya, yang mereka sebut cengkok, gerenek, dan patah lagu adapun pengertiannya sebagai berikut,

1. Cengkok adalah sebuah ayunan nada yang menggunakan improvisasi atau berjalan begitu saja tanpa adanya yang mengatur yang tidak menggunakan teks naynyian, jika dibandingkan dengan cara bernyanyi paduan suara. sangat berbeda sekali bisa dilihat dengan cara benyanyi yang mendapat pengaturan atau arahan saat bernyanyi, yang dilatih oleh pelatih paduan suara itu sendiri, dan juga sebelum bernyanyi mereka melakukan pernafasan yang berfungsi untuk dapat menahan nada-nada panjang dengan kata lain mereka menggunakan teknik bernyanyi yang pada dasarnya ini juga dilakukan oleh penyanyi-penyanyi lainnya.

2. Gerenek jika dibarat gerenek sama dengan tremolo yaitu menggunakan nada-nada yang berdensitas rapat dan ini juga menggunakan improvisasi dalam menyanyanyikan lagu-lagu Melayu. Dan ini biasanya terdapat di musik Melayu, yang artinya yang menggunakan Gerenek pada umunya adalah musik Melayunya akan tetapi ada juga penyanyi yang menggunakan gerenek seperti Nur ‘Ainun dalam lagu Sayang Laksmana Mati di Bunuh

3. Patah lagu, improvisasi ini yang paling penting adalah tekanan seperti memberi aksen terhadap nada-nada dalam menyanyikan lagu-lagu Melayu (Takari 2008).

1.4.2 Teori

Menyangkut pengidentifikasian bentuk rentak terhadap nyanyian, maka penulis menggunakan dua teori yaitu Biogarafi dan Weighted Scale untuk menganalisis Musiknya.

(9)

Adapun musik tersebut ialah: (1) Teori biografi Pada dasarnya teori ini dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti dalam sejarah, sastra , sosiologi, dan antropologi. Biografi secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja. Namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya. Sementara biografi yang panjang meliputi informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Dalam studi biografi penulis akan menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Melalui biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu tempat atau masa tertentu.

Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya “masa-masa awal yang susah” atau “ambisi dan pencapaian”). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping Koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subjek biografi itu. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara

(10)

lain: (a) pilih seseorang yang menarik perhatian anda; (b) temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut; (c) mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu; (d) pikirkan, apa lagi yang perlu anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak anda tuliskan (Matavia, 2008). (2) Menurut Wiliaam P. Malm (1977:9) bahwa terdapat 8 unsur yang harus diperhatikan: (1) scale ( tangga nada). (2) nada dasar, (3) range ( wilayah nada ). (4) freguency of notes ( jumlah nada-nada ), (5) prevalent interval ( interval yang dipakai ), (6) cadensa patters ( pola-pola kadensa), (7) melodic formula ( formula melodi ), (8) dan contur ( kontur ).

1`.5 Metode Penelitian

Metode yang penulis lakukan adalah dengan cara mencari data melalui mewawancara informal pangkal dan informal kunci. Informal pangkal adalah sebuah informal yang dianggap banyak tahu dan mengerti mengenai kebudayaan Melayu serta penyanyi-penyanyi yang memiliki kualitas dalam bernyanyi. Mereka terdiri dari musisi-musisi Melayu, dan para budayawan Melayu, selajutnya dari mereka ini akan terkuat siapa-siapa saja yang sesuai untuk dituliskan kedalam karya ilmiah ini yang menjadi topik pembahasan dan biasanya disebut informal kunci.

Metode yang dipergunakan dalam mengkaji lagu-lagu Melayu yang dinyanyikan oleh Nur ‘Ainun yang memakai rentak senadung, mak inang, dan lagu dua memakai metode penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif dikarenan melalui pendekatan ini penulis lebih terfokus dan memusatkan objek yang ingin diteliti untuk dituliskan kedalam penulisan karya Ilmiah serta dapat dipertangung jawabkan.

Pada tahap sebelum penulis terjun kelapangan penulis mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian seperti, kamera digital lumix, sebagai alat rekam pada saat

(11)

melakukan wawancara, dan juga sebagai pengambilan gambar agar lebih jelas dan menjadi bukti. Kemudian studi kepustakaan sebagai informal awal yang menjadikan acuan dengan membaca buku-buku berhubungan dengan objek yang ingin diteliti, agar dapat berjalan dengan lancar sampai selesainya karya Ilmiah ini dibuat.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Maksud dari studi kepustakaan adalah mendapat tulisan yang berasal dari buku-buku, jurnal, majalah seni, skripsi-skripsi di perpustakaan Departemen Etnomusikologi. Buku-buku yang digunakan antara lain: “ Sastra Melayu Sumatera Utara” (2009) yang dituliskan oleh Muhammad Takari dan Fadlin; Adat Istiadat Perkawinan Melayu Sumatera Timur (2010) oleh Yuscan; “Lintasan Sejarah Peradaban Melayu Pesisir Deli Sumatera Timur”(1975) oleh Tengku H.M Lah Husny, Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah, dan Asia (1977) yang merupakan terjemahan oleh Muhammad Takari. Serta skripsi-skripsi sarjana yang berhubungan dengan judul yang penulis buat.

1.5.2 Pegumpulan Data di Lapangan 1.5.2.1 Observasi

Kerja lapangan berkaitan dengan pengumpulan data di lapangan yaitu melihat langsung kelapangan bagaimana teknik vocal dan ciri khas oleh Nur ‘Ainun. Selain itu, mencari informan pangkal yaitu Ahmad Datuk Fauzi yang mendukung dan membuka jalan bagi penulis untuk bertemu dan mengenal lebih jauh sosok Nur ‘Ainun sedapat mungkin informan pangkal tersebut berasal dari kebudayaan yang sama dengan informal kunci.

(12)

Selama melakukan penelitian, penulis tidak begitu mendapatkan kesulitan yang cukup berarti. Khususnya dalam menyesuaikan diri dengan bahasa serta kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan objek yang diteliti. Penulis masih dapat menyesuaikan diri meskipun penulis bukan orang Melayu. Juga pada umumnya bahasa Melayu adalah bahasa Indonesia. Apalagi objek penelitian saya selalu menggunakan bahasa Indonesia, hal tersebut membuat peneliti menjadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi.

1.5.2.2 Wawancara

Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara jenis wawancara riwayat secara lisan (Moleong 2000:137). Wawancara ini dimaksudkan mewawancarai sang informan kunci secara mengalir tanpa adanya draft pertayaaan yang disusun. Wawancara tidak terkesan kaku melainkan terkesan santai seperti pembicaraan sehari-hari bair pun pertayaan tersebut belum dibuat hanya sebatas bertanya saja mengenai kehidupannya dalam seniman Melayu.

Dalam rangka mewawancarai Nur ‘Ainun. Penulis menggunakan metode wawancara langsung, mendalam, terstruktur secara umum, dan kemudian menggembangkannya menurut arah dan jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan kunci yaitu Nur’Ainun. Dalam rangka menggali aspek biografinya, penulis juga mewawancarai orang-orang yang terdekat dengan beliau yaitu para sahabatnya.

1.5.2.3 Rekaman

Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa instrumen pendukung antara lain kamera digital merk Lumix DMC-FX 12. Kamera digunakan untuk merekam proses wawancara dan saat masa observasi penelitian lapangan serta pengambilan gambar pada saat beliau meraih

(13)

prestasi dan karya-karya lainnya. Tidak lupa juga meneliti membawa catatan untuk mencatat hal-hal yang penting mengenai Nur’Ainun khususnya riwayat hidupnya sebagai seniman Melayu.

Data audio kemudian ditranskripsi dalam bentuk tulisan yang disimpan di flash disk. . Kemudian bahan-bahan yang diperlukan disunting dan dimasukkan sesuai dengan keperluan penelitian ini.

Selanjutnya bahan-bahan yang berbentuk gambar penulis simpan dalam bentuk format visual dan ditransfer ke dalam bentuk jpg, untuk memudahkan mengedit dan menyisipkan gambar ini. Selanjutnya gambar diinsert ke dalam kata-kata yang terdapat dalam file yang berformat Microsoft word.

Data lagu atau musik dibeli dari rekaman komersial. Sebahagiannya juga direkam langsung di lapangan. Data audio musik ini kemudian ditranskripsi dengan menggunakan media notasi balok Eropa untuk mempermuda analisis bentuk musiknya. Penulis melakukan transkripsi deskriptif untuk nmengetahui gaya nyanyian yang dinyanyikan oleh Nur ‘Ainun.

1. 5. 3 Kerja Laboratorium

Seluruh hasil wawancara dan rekaman teknik olah vocal oleh informan kunci yang penulis dapatkan dari penelitian kelapangan, akan diolah kedalam laboratorium. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah transkripsi dan analisis dari lagu-lagu yang dinyanyikanya yang sempat populer. Dan hasil karya lagu yang diciptakanya. serta menyusun biografi beliau menjadi satu rentetan, dari semua data yang di peroleh di lapangan. Untuk selanjutnya diolah dalam kerja laboratorium. Di dalam proses pengolahan data ini, penulis dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu bapak Muhammad Takari dan fadlin.

(14)

Jika masih ada data yang dirasa kurang lengkap, maka penulis akan kembali ke lokasi penelitian dan menemui narasumber untuk melengkapi materi pembahasan melalui saran-saran dari dosen pembimbing penulis.

Untuk data yang di rekam, penulis mendengarkannya berulang-ulang dan kemudian disesuaikan dengan pertanyaan yang sudah dibuat dan dituliskan kedalam tulisan yan baru. Setelah semua pertanyaan dan jawaban dari data tersebut sudah sesuai dan benar, maka penulis akan melampirkan data tersebut kedalam setiap bab pembahasan pada tulisan ini. Demikianlah seterusnya yang penulis lakukan berulang-ulang disetiap penelitian.

1.6 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian awal di lapangan hari rabu tanggal 2 april 2010 dijalan Datuk Kabuh Gg. Rezeki di kecamatan Medan Denai. Pada saat itu Nur ‘Ainun sedang shalat Zuhur karena kedatangan saya siang tepatnya pada pukul 12.30 WIB. Selesai sholat penulis menyempatkan diri untuk melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi. Dari wawancara tersebut, penulis mulai mendapatkan informasi mengenai latar belakang keluarganya, pendidikannya, pekerjaannya, maupun perjalananan hidupnya dalam musik Melayu, sebagai penyanyi dan seniman Melayu.

Selain itu lokasi penelitian yang pernah saya kunjungi adalah jalan Britjen Katamson tempat tinggal seniman Melayu Zulfan Efendi, yang bertujuan untuk mencari tahu sosok dari seorang Nur ‘Ainun dari beliau.

Referensi

Dokumen terkait

Siswa SMP yang memiliki kemampuan intuitif rendah menurut Mudrika dan Teguh (2013: 7) dalam membuat rencana atau memeriksa kembali pemacahan masalah tidak

Stored procedure menyimpan statement-statement SQL dalam sebuah berkas yang disimpan di database server, sehingga dari sisi performa eksekusi, utilitas jaringan,

Hasil uji ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung sukun tidak meme- ngaruhi (p>0.05) kesukaan panelis terhadap warna produk brownies dan pia, sedangkan pada

Berfungsi sebagai penerima hasil transmisi hydraulic fluid bertekanan tinggi dari power pack menjadi gerakan naik turun untuk mengangkat rangkaian sucker rod pump dibawah

Solusi yang diberikan dalam improvement sistem pemenuhan dan penyimpanan seragam PT.XYZ ada tiga, yaitu menentukan stok maksimal, membuat panduan gudang seragam, serta membuat

28 Oleh karena itu, Provinsi Banten adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang masih membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah terutama pada bidang

Gagasan utama yang direpresentasikan melalui Batu dan Täbä adalah pemeliharaan Allah dalam sejarah masyarakat setempat.. Menghidupkan kembali makna inilah yang

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena