• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK TNI AL DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING (STUDI PADA LANTAMAL I BELAWAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK TNI AL DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING (STUDI PADA LANTAMAL I BELAWAN)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK TNI AL DALAM

PENANGANAN TINDAK PIDANA ”ILLEGAL FISHING”

(STUDI PADA LANTAMAL I BELAWAN)

TESIS

Oleh

SAIFUL SIMANJUNTAK 087005057/HK

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK TNI AL DALAM

PENANGANAN TINDAK PIDANA ”ILLEGAL FISHING”

(STUDI PADA LANTAMAL I BELAWAN)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

SAIFUL SIMANJUNTAK 087005057/HK

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK TNI AL DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA ”ILLEGAL FISHING”(STUDI PADA LANTAMAL I BELAWAN) Nama Mahasiswa : Saiful Simanjuntak

Nomor Pokok : 087005057 Program Studi : Ilmu Hukum

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) Ketua

(Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum) (Syafruddin S. Hasibuan, SH, MH, DFM) Anggota Anggota

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Hukum

(4)

Tanggal lulus : 26 Juli 2010 elah diuji pada

ANITIA PENGUJI TESIS

etua : Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH

Anggota : 1. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum

2. Syafruddin S. Hasibuan, SH, MH, DFM 3. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum

4. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum T

Tanggal 26 Juli 2010

P

(5)

ABSTRAK

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau dengan panjang pantai 81.000 km² yang terdiri dari 0,3 juta km² (5,17%) laut teritorial, 2,8 juta km² (48,28%) perairan kepulauan serta 2,7 juta km² (46,55%) Zona Ekonomi Eksklusif, sehingga menempatkan Indonesia pada posisi strategis dan memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar. Kondisi strategis ini akan menarik bagi kapal-kapal asing untuk melakukan tindak pidana pencurian ikan (illegal fishing).

Secara teoritis, tindak pidana pencurian ikan (illegal fishing) adalah tindakan menangkap ikan dengan menggunakan Surat Penangkap Ikan (SPI) palsu, tidak dilengkapi dengan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), isi dokumen izin tidak sesuai dengan kapal dan jenis alat tangkapnya, menangkap jenis dan ukuran ikan yang dilarang. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang perikanan, pencurian ikan (illegal fishing) adalah pencurian yang dilakukan karena menangkap ikan tanpa SIUP dan SIPI, menggunakan bahan peledak, bahan berbahaya lainnya yang mengakibatkan kerusakan dan kepunahan sumber daya ikan.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian hukum normatif dengan melakukan pendekatan yuridis. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan kerjasama antara penyidik tindak pidana perikanan yang terdiri atas PPNS Perikanan, Penyidik TNI AL dan Polri keberadaannya telah terwadahi dalam suatu badan dan forum koordinasi dengan tujuan untuk menjamin keseragaman, kepastian hukum, efektifitas dan efisiensi bagi penyidik dalam menangani perkara tindak pidana perikanan. Namun dalam perjalanannya sampai saat ini keberadaannya belum berjalan dengan baik, khususnya pada tataran level bawah. Penegakan hukum tindak pidana di bidang perikanan di wilayah Lantamal I sampai saat ini belum optimal, kondisi yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor dan kendala antara lain Kualitas sumber daya manusia Perwira TNI AL sebagai aparat penegak hukum dan penyidik dari segi intelektual, moral dan dedikasi diakui masih kurang profesional, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh TNI AL jauh dari memadai baik jumlah maupun tingkat modernisasi peralatan yang ada saat ini. Materi perundangan dan peraturan pelaksanaan yang mengatur tentang pengelolaan perikanan tidak konsisten, sehingga membawa pengaruh dalam pelaksaan penegakan hukum, komitmen Pemerintah serta tingkat kepedulian dan kesadaran hukum masyarakat masih relatif rendah dalam peran sertanya di bidang penegakan hukum tindak pidana perikanan, adanya keengganan para pelaku usaha di bidang perikanan untuk mematuhi dan memenuhi ketentuan yang berlaku dan hanya berpikir untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa menghiraukan dampak yang terjadi dari usaha yang dilakukan. Untuk itu perlu penegakan hukum dengan cara preventif, represif dan tindakan lainnya dalam upaya peningkatan sosial ekonomi masyarakat nelayan.

(6)

ABSTRACK

The Republic of Indonesia is an Archipelagic State with 17.508 island and coastline of 81,000 km², 0,3 millions km² (5,17%) of territorial water, 2.8 millions km² (48,28%) of archipelagic water and 2,7 millions km² (46,55%) of Exclusive Economic Zone which put Indonesia in a strategic position with a big potential fishery resources. This strategic condition will attract foreign fishing vessels to an illegal fishing.

Theoretically, illegal fishing is fishing activity under a fake fishing document (SIP), not equippedwith true fishing license (SIPI), the content of license are different from the type of vessel and fishing gear used and catching fish of prohibited kind and size. While according to Law No.31/2004 on Fishery, illegal fishing is a fishing activity done without SIUP and SIPI, using explosives and the other dangerous stuffs which can result in the destruction and extinction of fish resources.

This is a normative legal study with juridical approach. The result of this study showed that the cooperation between illegal fishing investigators comprising the staff of Ministry of Fishery (PPNS Perikanan) and the investigators from Indonesian Navy and Police has been accommodated in a coordinating body or forum to guarantee the standardization, legal certainty, effectiveness and efficiency of the investigators in handling the cases of illegal fishing. In fact, all of these have not yet well implemented, especially in a lower level. Up to now, law enforcement in terms of illegal fishing in the area of a Lantamal I (Naval Main Base I) in not optimal yet. This condition was caused by several factors and constrains such as the quality of human recources, for example, the Navy officers in their capacity as law upholders and investigators, in terms of intellectuality, moral and dedication, are still less professional and the number or modernization level of facilities and infrastucture currently owned by the Indonesian Navy are less adequate. The materials of legislation and implementation regulation regulating fishing management are not consistent that it brings an impact to the law upholding implementation, government´s commitment. The level of community´s care and awareness about law is still relatively low, in terms of their participation in upholding the law on illegal fishing. In addition, the young businessmen getting involved in fishing business are reluctant to obey and meet the existing regulations and they only think of how they can make big profit without thinking of the impact resulted from their business activities, how to prevent and repress the negative impact occurred and what action they should take to help improve the fishermen´s socio-economic life.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa seru sekalian alam, atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis serta rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan berupa pembuatan karya ilmiah berupa Tesis.

Penulisan laporan penelitian dengan judul ”Penegakan Hukum Oleh Penyidik TNI AL Dalam Penanganan Tindak Pidana ”Illegal Fishing” (Studi pada Wilayah Lantamal I)” ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti pendidikan program studi Magister Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada Yth :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K), sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(8)

2. Bapak Laksamana Pertama TNI Syarif Husin, Komandan Pangkalan Utama TNI AL I beserta jajarannya, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data yang diperlukan dalam penyelesaian Tesis ini; 3. Bapak Laksamana Pertama TNI Dr. Hari Utomo, SH, MH, Kepala Dinas

Pembinaan Hukum TNI Angkatan Laut, yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

4. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

5. Bapak Prof. Dr. Suhaidi SH, MH, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum sekaligus selaku Dosen Pembimbing Utama yang dengan penuh keiklasan dan kesabaran telah membimbing dalam penulisan Tesis ini;

6. Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum, selaku Anggota Pembimbing yang penuh keiklasan dan kesabaran telah membimbing dalam penulisan Tesis ini; 7. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM, selaku Pembantu Dekan II sekaligus

selaku Anggota Pembimbing yang dengan penuh keiklasan dan kesabaran telah membimbing dalam penulisan Tesis ini;

8. Ibu Prof. Dr. Sunarmi, SH, MHum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum sekaligus selaku Penguji, atas kesediaannya memberikan pengarahan dan bimbingan serta saran demi sempurnanya Tesis.

9. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH, MHum selaku Penguji, atas kesediaannya memberikan pengarahan dan bimbingan serta saran demi sempurnanya Tesis.

(9)

10.Seluruh staf dan dosen di program studi Magister Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan serta membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini;

11.Seluruh staf dan pegawai di Dinas Hukum Lantamal I Belawan terutama Mayor Laut (KH) R. Johan Edi S sebagai Kasubdiskumlater Diskum Lantamal I yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai dan memberikan data-data yang sesuai dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian penulis.

12.Partogi H Panggabean sebagai Kasi Penanganan Pelanggaran dan Penegakan Hukum DKP Provinsi Sumut yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai dan memberikan data-data yang sesuai dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian penulis.

13.Kompol J. Tondang sebagai Kasubbagrenmin Ditpolair Polda Sumut yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai dan memberikan data-data yang sesuai dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian penulis.

14.Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu dan mendorong dalam penulisan Tesis ini;

15.Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini, terima kasih atas nasihat dan arahan yang berguna demi sempurnanya Tesis ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga penulis yang telah memberikan bantuan, dorongan moril dan meteril kepada penulis terutama kepada kedua orang tua penulis Ayahanda M.Justan Simanjuntak (Alm) dan Ibunda R.

(10)

Halimah br. Hutagaol, kepada mertua Bapak Walid Muslim dan Ibu Nirwana, serta kepada istri tercinta Yesiana atas perhatian dan kasih sayang yang tulus yang telah menemani dan memberikan kekuatan kepada penulis, serta kepada ananda tersayang (Afif, Salvia) yang dengan keceriaannya telah memberikan inspirasi dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat membuat Tesis ini tepat pada waktunya. Tesis ini penulis persembahkan kepada mereka sebagai bakti seorang anak, suami dan bapak.

”Tak ada gading yang tak retak”, penulis sangat menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik bentuk, isi maupun penulisannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan penulisan Tesis ini, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang hukum.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Hanya kepadaNya lah penulis berdoa semoga membalas segala bantuan dan dorongan dari seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Amin.

Medan, Juli 2010 Penulis

(11)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Saiful Simanjuntak

2. Tempat / Tgl. Lahir : Tebing Tinggi, 3 April 1971 3. Suku / Bangsa : Batak / Indonesia

4. Agama : Islam

5 Pekerjaan : TNI Angkatan Laut 6. Pendidikan :

a. Umum : SDN 102092 Tebing-Tinggi (Tahun 1982) : SMP 1 Tebing-Tinggi (Tamat Tahun 1986) : SMA Taman Siswa (Tamat Tahun 1990)

: S1 Ilmu Hukum UMSU Medan (Tamat Tahun 1996) : S2 Ilmu Hukum USU Medan (Tamat Tahun 2010) b. Militer : Sekolah Perwira Prajurit Karir Tahun 1997

: Pendidikan Spesialis Perwira Hukum Tahun 2004 : Pendidikan Lanjutan Perwira Tahun 2006

7. Istri : Yesiana

8. Anak : a. Fakhri Afif Simanjuntak b. Salvia Florean Simanjuntak 9. Tanda – tanda Jasa yang dimiliki :

- SL. Kesetiaan VIII

10. Alamat : Komplek TNI AL Barakuda Blok AL. No. 43 Jl. Alumunium Raya Tanjung Mulia, Medan

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK …………..……….... i

ABSTRACT ……… ii

KATA PENGANTAR ………..……….. iii

RIWAYAT HIDUP ……… vii

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ……….. xi

DAFTAR GAMBAR ……….. xii

DAFTAR SINGKATAN ……… xiii

BAB I : PENDAHULUAN ………..…… 1 A. Latar Belakang ……….…. 1 B. Perumusan Masalah ……….……. 8 C. Tujuan Penelitian ………... 8 D. Manfaat Penelitian ……….... 9 E. Keaslian Penulisan ……….... 9

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ……….. 10

1. Kerangka Teori ………... 10

2. Kerangka Konsepsi ……….. 12

(13)

BAB II : KEWENANGAN TNI AL SEBAGAI PENYIDIK DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA

ILLEGAL FISHING ... 22

A. Tindak Pidana di Bidang Perikanan ... 22

B. Modus Operandi Tindak Pidana Illegal Fishing ... 27

C. Contoh Kasus Kewenangan Penyidikan di Wilayah ZEEI .. 29

D. Kualifikasi Tindak Pidana Illegal Fishing dan Hukuman Pidana ... 31

E. Tugas Pokok, Jajaran dan Sarana Lantamal I ... 35

1. Tugas Pokok Lantamal I ... 35

2. Jajaran Lantamal I ... 38

3. Sarana Lantamal I ... 39

F. Dasar Kewenangan TNI AL Dalam Penegakan Hukum dan Penjagaan Keamanan di Wilayah Laut . ... 40

G. Kewenangan Penyidik Tindak Pidana Illegal Fishing ... 43

BAB III : HUBUNGAN KERJASAMA ANTAR PENYIDIK TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING ... 49

A. Wilayah Pengelolaan Perikanan ... 49

B. Kewenagan Daerah Dalam Pengelolaan Wilayah Laut ... 55

C. Kewenangan Perijinan ... 57

D. Proses Penegakan Hukum oleh Penyidik Lantamal I ... 58

E. Hasil Operasi Terhadap Tindak Pidana Illegal Fishing di Wilayah Lantamal I ... 66

F. Hubungan Kerjasama Antara Penyidik Tindak Pidana di Bidang Perikanan ... 66

(14)

BAB IV : HAMBATAN YANG DIHADAPI LANTAMAL I DALAM

PENANGANAN TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING .. 74

A. Penanganan Tindak Pidana di laut oleh KRI ... 74

B. Penanganan Tindak Pidana di laut oleh Penyidik Pangkalan. 87 C. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya IUU Fishing ... 103

D. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Penegakan Hukum Tindak Pidana Illegal Fishing. ... 105

1. Hambatan Struktural ... 105

2. Hambatan dari Materi Perundang-undangan ... 111

3. Hambatan dari Masyarakat ... 124

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

A. Kesimpulan ... 128

B. Saran ... 131

(15)

DAFTAR TABEL

No

Judul

Halaman

1 Data Hasil Tangkapan Kapal Ikan di Diskum Lantamal I

Periode 2007, 2008 dan 2009... 66 2 Rincian Penahanan Berdasarkan Pasal 24-29 KUHAP... 109 3 Rincian Penahanan Berdasarkan Pasal 73-83 UU No. 31

(16)

DAFTAR GAMBAR

No

Judul

Halaman

1 Sektor Operasi Keamanan Laut... 61 2 Sektor Operasi Patkor MSSP (Malacca Strait Sea Patrol). 62 3 Sektor Operasi Patkor Malindo (Malaysia Indonesia)... 63 4 Sektor Operasi Patkor Optima Malindo... 64 5 Sektor Operasi Patkor Indindo... 65

(17)

DAFTAR SINGKATAN

ABK : Anak Buah Kapal

Alutsista : Alat Utama Sistem Pertahanan Bakorkamla : Badan Koordinasi Keamanan Laut

GT : Gros Tonage

Guskamlabar : Gugus Keamanan Laut Wilayah Barat Guspurlabar : Gugus Tempur Laut Wilayah Barat IUU : Illegal, Unregulated, Unreported Fishing IPOA : International Plan of Action

KAL : Kapal Angkatan Laut KIA : Kapal Ikan Asing KII : Kapal Ikan Indonesia

Koarmabar : Komando Armada RI Kawasan Barat KRI : Kapal Perang Republik Indonesia Lanal : Pangkalan TNI Angkatan Laut

Lantamal : Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Opskamla : Operasi Keamanan Laut

Patkamla : Patroli Keamanan Laut Patkor : Patroli Koordinasi Posal : Pos Pembantu TNI AL

PPNS : Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satrad : Satuan Radar

SDI : Sumber Daya Ikan SIB : Surat Ijin Berlayar

SIKPI : Surat Ijin Kapal Pengangkut Ikan SIPI : Surat Ijin Penangkapan Ikan SIUP : Surat Ijin Usaha Perikanan SLO : Surat Laik Operasi

SOP : Standart Operasional Prosedur

UNCLOS : United Nations Convention on The Law of The Sea WPP : Wilayah Pengelolaan Perikanan

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup penelitian dibatasi pada analisis struktur support pemegang sumber dan karakterisasi yang meliputi pengujian kinerja sistem kendali dan kinerja

Namun disamping kepatuhan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang kepatuhan sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya

Dari hasil analisis data kuesioner tentang ganguan komunikasi akibat kebisingan suara dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36,2 % lebih responden sering mengalami gangguan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Metode Resitasi dengan Dibantu Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP PAB 2 Helvetia Medan

• Pengujian dan perhitungan dilakukan pada genset motor bensin 4 langkah 1 silinder merk Vorex seri V1500 1000 watt, volume silinder 100 CC menggunakan karburator sebagai

Penulis meneliti bagaimana cara perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25 berdasarkan Undang Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan stdd Undang Undang

Berdasarkan pengolahan dan analisis nilai resistivitas rendah ( ρ < 20,9 Ωm ) pada lintasan 1, 2, dan 3 yang memotong perlapisan antara batuan yang memiliki nilai resistivitas

Berdasarkan hasil pengamatan, disimpulkan bahwa pada awal penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) sudah terlihat keberhasilan kemampuan