• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo"

Copied!
205
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG, KULON PROGO. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh: Novinda Wahyuningsih NIM: 121224063. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG, KULON PROGO. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh: Novinda Wahyuningsih NIM: 121224063. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada: Tuhan Yang Maha Esa. Kedua orangtua saya Bapak Tulus Santoso dan Ibu Margareta Wakini yang telah membesarkan, mendoakan, membimbing saya, dan memberikan materi untuk kebaikan saya. Adik saya Agung Trian Nugroho yang bandel tetapi selalu menyayangi saya. Ferdinandus Teguh Prihsetya Pakosa yang selalu memberiku semangat. Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terimakasih yang mendalam atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama ini. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTO. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” Matius 7:7. “Keberhasilan seseorang harus didasarkan dengan kerja keras dan doa” Penulis. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. Wahyunngsih, Novinda. 2016. Efektivitas Penggunaan Media Film Dokumenter terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media film dokumenter tentang keindahan alam. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, penelitian ini menggunaan metode penelitian quasi atau quasi experimental: control group pretest dan postest desain. Model desain ini menggunakan lebih dari satu kelompok yang terdiri atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuaan. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan pada nilai pretes dan postes. Hal ini terbukti dengan nilai > maka ditolak, nilai kelas eksperimen 17,433 > 2,080. Nilai kelas kontrol 3,191 > 2,086. Nilai ratarata pretes dan postes kelas eksperimen dan kontrol adalah -12.348 -4.545. Hal ini berarti menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter keindahan alam lebih efektif dibandingkan yang tidak di SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. Hasil menulis puisi siswa dinilai berdasarkan indikator penilaian kesesuaian judul dengan tema, diksi, imaji, gaya bahasa, dan tipografi. Hasil puisi pretes kelas eksperimen, pemilihan judul sesuai dengan tema, diksi tepat dan bervariasi. Imaji sudah tepat, tetapi belum menimbulkan daya bayang, banyak terdapat gaya bahasa, dan puisi berbentuk bait. Puisi kelas kontrol menunjukkan judul sesuai dengan tema, dan diksi belum bervariasi. Imaji sudah tepat, tetapi belum menimbulkan daya bayang, sedikit menggunakan gaya bahasa, dan puisi berbentuk bait. Jadi peneliti memberi nilai berbeda berdasarkan hasil penilaian kedua puisi.. Kata kunci: film dokumenter, kemampuan menulis, puisi.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. Wahyuningsih, Novinda. 2016. The Effectiveness of Using Documentary Film Media on Poetry Writing Skills of Grade VII Students of SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Languange and Literature Study Program, Departement of Languange Education and Arts, the Faculty of Education, Sanata Dharma University. This research is aimed to know the effectiveness of using documentary film about beauty of nature towards poetry writing skills of grade VII students of SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. This research is an experimental research. The method of this research is a quasi experimental: control group pretest and posttest design. This design model using more than one group which are experimental group and control group. The experimental group is given the treatment and the control group is not. The result of this research showed that there is an increase of the value in the pretest and posttest. This is proved with the value of tcount > ttable then is rejected, the value of tcount in experiment class is 17,433 > 2,080. The value of tcount in control class is 3,191 > 2,086. Value mean pretest and posttest class experimental and control is -12.348 -4.545.Based on data, it can be conclude that poetry writing by using documentary film media about beauty of nature is more effective than without media in SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. The results of students’ poetry writing are assessed based on indicators which are suitability between title and theme, diction, imaginary, figurative language and typography. The results of pretest in experimental class showed that the chosen title is suitable with the theme, have good and varied diction, the imagery is correct but have not evoke the imagination, have many figurative language, and poetry shaped stanza. The poetry results in control class showed that the chosen title is suitable with the theme, and the diction is not varied. The imaginary is correct, but have not evoke the imagination, little use of figurative language, and poetry shaped stanza. So, based on the results in both poetry writing, the researcher gives different value.. Keywords: documentary film, writing skill, poetry.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Film Dokumenter terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo” dengan tepat waktu. Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Penulis menyadari kelancaran dan keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, nasehat, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing I dengan penuh kasih membimbing dan memberikan saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II dengan penuh kasih. membimbing. dan. memberikan. saran. bagi. penulis. dalam. menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuan kepada penulis selama proses di bangku perkuliahan. 5. R. Marsidiq, karyawan sekertariat PBSI yang sabar dan memberi kemudahan serta kelancaran penulis selama berproses dalam menyelesaikan skripsi ini.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Br. Yohanes Sumardi, S.Pd, FIC, selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. 7. Siswa kelas VII A dan VII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. 8. Bapak dan Ibu tercinta Tulus Santoso dan Margareta Wakini yang telah memberikan dukungan, doa, dan memberikan semangat, baik secara moral maupun material dalam menjalani perkuliahan dan penelitian, sehingga semua berjalan dengan baik. 9. Adik Agung Trian Nugroho, yang selalu mendukung, mendoakan dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Kekasih hati Ferdinandus Teguh Prihsetya Prakosa yang selalu memberikan arahan, motivasi, semangat, dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. 11. Teman-teman PBSI angkatan 2012 yang telah membantu, memberi saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman, adik, dan kakak Komunitas Cana yang selalu mendukung dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman kos AKB 8 yang selalu mendukung, memotivasi, dan membantu dalam menyelesaikan skripsi. 14. Semua orang yang pernah hadir dan selalu ada dalam hidupku.. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terima kasih.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii. HALAMAN PERSEBAHAN ......................................................................... iv. MOTTO ........................................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vii. ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ..................................................................................... x. DAFTAR ISI .................................................................................................... xii. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1. 1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1. 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 6. 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6. 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6. 1.5. Batasan Istilah ..................................................................................... 8. 1.6. Sistematika Penyajian ......................................................................... 9. BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 10 2.1. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 10. 2.2. Landasan Teori................................................................................... 14. 2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................ 14. 2.2.1.1 Fungsi Media Pembelajaran ............................................................... 14. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.1.2 Peran Media dalam Pembelajaran Bahasa ......................................... 20 2.2.1.3 Pemilihan Media untuk Bahan Ajar ................................................... 22 2.2.1.4 Penggunaan Media Film Dokumenter ............................................... 24 2.2.2. Metode Inkuiri ................................................................................... 26. 2.2.2.1 Pengertian Inkuiri............................................................................... 26 2.2.2.2 Langkah Pembelajaran Inkuiri ........................................................... 27 2.2.3. Hakikat Menulis Puisi ........................................................................ 29. 2.2.3.1 Keterampilan Menulis ........................................................................ 29 2.2.3.2 Pengertian Puisi ................................................................................. 30 2.2.3.3 Unsur-unsur Pembangun Puisi........................................................... 30 2.2.3.4 Menulis Puisi ..................................................................................... 34 2.2.3.5 Kemampuan Menulis Puisi ................................................................ 35 2.2.4. Pengertian Film .................................................................................. 36. 2.2.4.1 Jenis Film ........................................................................................... 36 2.2.4.2 Perkembangan Film ........................................................................... 38 2.2.4.3 Film Dokumenter (Documentary Films) ........................................... 39 2.3. Kerangka Berpikir .............................................................................. 41. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 44 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian .......................................... 44. 3.2. Variabel Penelitian ............................................................................. 45. 3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 45. 3.4. Subjek Penelitian ............................................................................... 45. 3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 46. 3.5.1. Populasi .............................................................................................. 46. 3.5.2. Sampel................................................................................................ 46. 3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 46. 3.7. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 48. 3.8. Teknik Analisis Data.......................................................................... 48. 3.8.1. Uji Normalitas .................................................................................... 48. 3.8.2. Uji Homogenitas ................................................................................ 49 xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.8.3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 49. 3.8.4. Hipotesis Statistik .............................................................................. 50. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 53 4.1. Gambaran Umum Sekolah ................................................................. 53. 4.1.1. Profil Peserta Didik SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang .................. 53. 4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah.......................................................... 54. 4.1.3. Lulusan SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang ..................................... 55. 4.2. Deskripsi Data .................................................................................... 57. 4.3. Deskripsi Kegiatan ............................................................................. 60. 4.3.1. Pertemuan Pertama ............................................................................ 61. 4.3.2. Pertemuan Kedua ............................................................................... 61. 4.4. Analisis Data pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................... 62. 4.4.1. Analisis Data Pretes ........................................................................... 62. 4.4.1.1 Deskripsi Data Analisis Teks Puisi Pretes Kelas Eksperimen ........... 62 4.4.1.2 Deskripsi Data Analisis Teks Puisi Pretes Kelas Kontrol ................. 67 4.4.2. Analisis Data Postes ........................................................................... 71. 4.4.2.1 Deskripsi Data Analisis Teks Puisi Postes Kelas Eksperimen .......... 71 4.4.2.2 Deskripsi Data Analisis Teks Puisi Postes Kelas Kontrol ................. 76 4.5. Perbandingan Nilai Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................. 80. 4.5.1. Perbandingan Puisi Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ............... 81. 4.6. Hasil Penelitian .................................................................................. 84. 4.6.1. Uji Normalitas .................................................................................... 85. 4.6.2. Uji Homogenitas ................................................................................ 87. 4.6.3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 89. 4.6.4. Hipotesis Statistik .............................................................................. 91. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 94 5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 94. 5.2. Saran .................................................................................................. 96. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97 LAMPIRAN .................................................................................................... 99 BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 185. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dengan Pretes dan Postes ..................... 45 Tabel 4.1 Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ....................................... 58 Tabel 4.2 Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol ............................................. 59 Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................ 80 Tabel 4.4 Perbandingan Puisi Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 81 Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................... 85 Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol .......................... 86 Tabel 4.7 Test of Homogeneity of Variances Uji Homogenitas Data Pretes .......................................................... 88 Tabel 4.8 Test of Homogeneity of Variances Uji Homogenitas Data Postes .......................................................... 88 Tabel 4.9 Paired Samples Test Uji-t Nilai Postes Kelas Kontrol dan Eksperimen ........................... 89 Tabel 4.10 Paired Samples Test Uji-t Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen .............................. 90 Tabel 4.11 Paired Samples Test Uji-t Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol .................................... 91. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ................................................. 26. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN. Halaman Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................... 43. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran .................................................................... 100 Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran ............................................................... 104 Lampiran 3 Soal Pembelajaran ....................................................................... 149 Lampiran 4 Nilai Siswa ................................................................................... 153 Lampiran 5 Penilaian Sikap ............................................................................. 156 Lampiran 6 Hasil Menulis Puisi....................................................................... 161 Lampiran 7 Hasil Diskusi ................................................................................ 170 Lampiran 8 Hasil Analisis ............................................................................... 173 Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 176 Lampiran 10 Surat Izin Penelitian dari Universitas ......................................... 181 Lampiran 11 Surat Bukti Penelitian SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang........ 184. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan menulis, khususnya menulis puisi merupakan salah satu hasil dari karya sastra. Puisi merupakan hasil dari interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo, 2012: 7). Dalam, menulis sebuah puisi kita harus menuangkan daya kreativitas yang ada dalam pikiran, perasaan dan benak kita yang dituangkan dengan media bahasa dalam bentuk tulisan. Bahasa yang digunakan untuk membuat karya sastra puisi menggunakan bahasa yang khas dan berbeda-beda dengan bahasa yang dipakai dalam drama dan fiksi, karena penyair ingin mengekspresikan pengalamanya secara padat dan intens. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan bahasa lainnya adalah menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis merupakan proses perubahan pikiran, khayalan, dan perasaan menjadi bentuk lambang atau tanda. Dengan keterampilan menulis ini diharapkan siswa mampu mengungkapkan ide, gagasan, dan pikiran, yang dimiliki oleh siswa. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. bahasa, dan kosa kata (Tarigan, 2008: 3). Menulis merupakan suatu kemampuan yang harus terus digali dan dipelajari oleh siswa. Menulis puisi adalah megekspresikan khayalan, perasaan yang ada dalam benak pikiran yang dituangkan dalam sebuah kata-kata. Nantinya kata-kata tersebut akan menjadi sebuah puisi dengan memperhatikan unsur-unsurnya. Membuat puisi yang baik dan benar, kita harus memperhatikan unsur-unsur yang ada. Menurut Wiyanto (Prayitno, 2013: 3), mengemukakan unsur-unsur yang dinilai dalam menulis puisi adalah (a) kesesuaian isi dengan tema, (b) diksi, (c) rima, dan (d) tipografi. Dalam penelitian ini unsur yang dinilai adalah (a) kesesuaian isi dengan tema, (b) diksi, (c) pengimajian, (d) bahasa figuratif/gaya bahasa,. dan. (e). tipografi.. Agar. membangkitkan. sebuah. puisi. harus. membangkitkan daya khayal dan imajinasi penulisnya. Menulis puisi bisa menjadi mudah atau sulit, tergantung bagaimana penulis membangkitkan daya ekspresinya. Pembelajaran menulis puisi menjadi salah satu kompetensi yang wajib ditempuh pada jenjang SD-SMA. Pada kenyataanya, terdapat suatu yang salah dan menjadi penghambat dalam pembelajaran sastra. Pada saat proses apersepsi siswa kurang diarahkan untuk lebih ekspresif, kreatif dalam mengembangkan karya sastra. Ketika mengajar di dalam kelas, kita sebagai pengajar dituntut untuk kreatif dalam memilih metode, media yang akan digunakan dalam mengajar sehingga menunjang keberhasilan siswa. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan media yang beragam dan bervariatif sehingga menarik minat siswa..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Siswa menjadi aktif, kreatif dan menciptakan suasana kelas yang nyaman. Untuk itu, guru harus mengetahui pemahaman tentang media pembelajaran yang cocok dan menarik bagi siswa. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan perasaan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munandi, 2013: 7-8). Penggunaan media pembelajaran yang baik dan bervariatif diharapkan dapat meningkatkan keefektifan dan efisien siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan penggunaan media yang memadahi diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, sedangkan bagi siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru. Salah satu media pembelajaran yang dapat mengubah daya ekspresif, kreatif siswa dalam menulis puisi adalah menggunakan media film dokumenter. Media film dokumenter ini menjadi alat bantu dalam mengembangkan daya ekspresi dan kreatif dari siswa. Film dokumenter yang akan dipakai tentang keindahan alam, film ini dipilih karena sesuai dengan materi yang akan diajarkan di dalam kelas sehingga siswa bisa mengekspresikan rasa kagumnya, berkesan dan bangga pada alam Indonesia dalam sebuah karya sastra berbentuk puisi. Penggunaan media pembelajaran dalam pegajaran dapat membangkitkan daya imajinasi siswa. Penggunaan media film dokumenter mengenai keindahan alam, diharapkan dapat membangkitkan daya imajinasi siswa. Dengan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. menggunakan media film dokumenter, siswa lebih mudah mengekspresikan imajinasinya dan dapat menulis puisi dengan hasil yang baik. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan penulis, siswa kurang tertarik dengan kegiatan menulis khususnya menulis puisi. Siswa kurang mampu mengungkapkan ide, perasaan dan gagasan yang ada dalam benaknya ke dalam sebuah tulisan. Siswa lebih tertarik terhadap bentuk pembelajaran yang efisien, efektif dan menarik bagi siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggunakan media film dokumenter sebagai media pembelajaran menulis puisi bagi siswa. Media film dokumenter ini dipilih untuk merangsang ide, gagasan dan daya kreatifitas yang ada dalam benak siswa yang dituangkan dalam sebuah tulisan. Media film dokumenter ini menjadi stimulus bagi siswa, siswa dapat menemukan ide-ide dalam menulis puisi setelah mengetahui keindahan alam yang ada di Indonesia. Setelah siswa melihat film dokumenter, siswa lebih mudah mengungkapkan ide, gagasan serta perasaan ke dalam tulisan berbentuk puisi. Selain itu, media ini juga dapat mempermudah siswa dalam proses menulis puisi dalam hal mendapatkan ide awal. Memudahkan siswa menulis puisi dan menumbuhkan kreativitas berpikir yang kritis pada diri siswa. Siswa diharapkan mampu menuangkan ide, perasaan dan gagasannya mengenai peristiwa alam yang dilihatnya dalam film dokumenter. Gambar-gambar dan suara dalam film dokumenter tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa, mendorong siswa dalam membangkitkan minatnya dalam belajar. Dengan menggunakan film.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. dokumenter, siswa dapat membangkitkan rasa ingin belajar dan proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Penulis memilih SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo karena visi, misi serta tujuan SMP tersebut adalah menjadikan kaum muda yang unggul. Siswa melaksanakan proses belajar mengajar secara, efektif, efisien, dan berkualitas. Siswa melaksanakan kegiatan pengembangan diri sesuai dengan bakat dan minat secara efisien dan efektif dan menyelenggarakan pendidikan berdasarkan nilai-nilai utama karakter bangsa, yaitu jujur, bersih, santun, cerdas, kreatif, kerja keras, dan bertanggung jawab. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melaksanakan penelitin di SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang untuk menguji efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi. Berdasarkan pernyataan di atas, penulis memilih menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter. Menulis puisi dengan tema keindahan alam dipilih, karena sesuai KD yang terdapat dalam semester dua mengenai menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Penulis tertarik menggunakan media film dokumenter untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Media film dokumenter dianggap media yang paling efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi bagi siswa. Jadi penulis ingin mengetahui Efektivitas Penggunaan Media Film Dokumenter terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, memperkaya khasanah penelitian sastra dalam mengembangkan keterampilan menulis puisi. Selain itu dapat menumbuhkan wawasan dan pengetahuan siswa mengenai penerapan media dalam pembelajaran khususnya dalam menulis puisi. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.4.1. Manfaat Teoritis Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah manfaat yang. dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pembelajar khususnya dalam keterampilan menulis dengan menggunakan media dalam pembelajaran menulis puisi..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 1.4.2. Manfaat Praktis. 1.4.2.1 Bagi Guru 1.4.2.1.1. Mengatasi kesulitan siswa dalam menuangkan ide, gagasan dan perasaan siswa dalam menulis puisi.. 1.4.2.1.2. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi.. 1.4.2.2 Bagi Siswa 1.4.2.2.1. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk menuangkan ide, gagasan dan imajinasi dalam menulis puisi.. 1.4.2.2.2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.. 1.4.2.2.3. Memberi suasana belajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.. 1.4.2.3 Bagi Sekolah 1.4.2.3.1. Memberi masukan kepada sekolah mengenai penggunaan media film dokumenter dalam proses pembelajaran khususnya dalam belajar menulis puisi.. 1.4.2.4 Bagi Peneliti 1.4.2.4.1. Mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh.. 1.4.2.4.2. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pembelajaran menulis..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 1.5 Batasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman judul yang peneliti kemukakan, peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut. 5.1.1. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif” (Munandi, 2013: 7-8).. 5.1.2. Film dokumenter adalah dokumentasi dalam bentuk film mengenai suatu peristiwa sejarah (Reality, 2008: 236).. 5.1.3. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 2008: 22).. 5.1.4. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. Puisi adalah karya sastra tertulis dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias atau imajinatif (Waluyo, 2003: 1)..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 5.2 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab satu adalah pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penyajian. Bab dua merupakan bagian landasan teori yang berisi tentang penelitian yang relevan, landasan teori, dan kerangka berpikir. Bab tiga adalah bagian metodologi penelitian yang berisi tentang metode penelitian dan desain penelitian, variabel penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab empat menjelakan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. Bab lima merupaka bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelitian yang Relevan Terdapat dua penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yakni tentang pengaruh penggunaan media terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi. Penelitian yang pertama, yakni skripsi Wijayanti, Ervina (2012), dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Piyungan Bantul Tahun Ajaran 2011/2012” dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti, membahas tentang kesulitan siswa dalam menulis puisi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar berseri. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Data diperoleh dari hasil tes dan nontes pada siklus I dan siklus II. Data hasil tes disajikan dalam bentuk data kuantitatif yaitu kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar berseri, sedangkan data hasil nontes (penilaian sikap, jurnal, wawancara, dan dokumentasi) disajikan dalam bentuk data kualitatif. Analisis aspek kemampuan siswa berpedoman pada indikator. 10.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. penilaian sebagai berikut: (1) judul, (2) diksi, (3) amanat, (4) pengimajian dan (5) tipografi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti menunjukan bahwa rata-rata skor menulis puisi siswa pada kondisi awal adalah 64,53, pada siklus I meningkat menjadi 72,85 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 81,82. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kondisi awal hanya 5 orang atau sebesar 17,85%, pada siklus I meningkat menjadi 14 orang atau sebesar 50% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 25 orang atau sebesar 89,3%. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, yang artinya hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Persamaan penelitian Wijayanti dengan penelitian ini adalah menguji kemampuan siswa dalam menulis puisi. Terdapat perbedaan dalam penggunaan media yang digunakan, penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti menggunakan media gambar berseri, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan media film dokumenter. Media film dokumenter dipilih untuk mengetahui efektivitas penggunaan media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi. Subjek dalam penelitian Wijayanti hanya satu kelas saja yaitu kelas VIII A, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan dua kelas yang berbeda yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen yang masing-masing berbeda kelas. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), melainkan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah efektivitas media film dokumenter terhadap kemampuan menulis puisi bagi siswa..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Penelitian yang relevan kedua yakni skripsi Nur Afianti (2015), dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IX MTs Jabal Nur Cipondoh Tahun Pelajaran 2014/2015” dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian Afianti, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap pembelajaran menulis puisi di kelas IX. Penelitian yang dilakukan oleh Afianti merupakan penelitian metode eksperimen semu dan menggunakan teknik one group pretest-posttest design. Metode tersebut merupakan penelitian yang mendekati percobaan. Sampel dalam penelitian Afianti menggunakan pretest posttest pada kelas IX-1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Afianti yaitu. yaitu. 2,31 > 0,68, peningkatan 24,25. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media audio visual terhadap pembelajaran menulis puisi di kelas IX MTs Jabal Nur Cipondoh Tangerang tahun pelajaran 2014/2015. Persamaan penelitian Afianti dengan penelitian ini adalah, untuk mengetahui bagaimana pengaruh media dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa. Persamaan lainnya adalah jenis penelitian tersebut sama dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian eksperimen. Namun terdapat pula perbedaan dalam skripsi Afianti dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu perbedaan tentang penggunaan media dan teknik yang digunakan dalam penelitian. Media film audio visual dipilih dalam penelitian Afianti, sedagkaan dalam penelitian ini lebih diperjelas media yang akan digunakan yaitu media film dokumenter keindahan alam. Penelitian Afianti.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. merupakan penelitian eksperimen semu dengan teknik one-group pretest dan posttest design, sedangkan dalam penelitian ini merupakan teknik control group pretest and posttest design. Pada skripsi Afianti, hanya menggunakan satu subjek penelitian saja yakni kelas X-1. Subjek dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua subjek. Subjek pertama kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Skripsi Wijayanti dan skripsi Afianti merupakan penelitian yang dilakukan di sekolah. Terdapat persamaan dalam penelitian Wijayanti dan Afianti, yaitu sama-sama menguji kemampuan siswa dalam menulis puisi. Selain persamaan, terdapat pula perbedaan dalam segi media yang digunakan dalam penelitianya. Penelitian Wijayanti menggunakan gambar berseri sedangkan penelitian Afianti menggunakan media audio visual. Penelitian Wijayanti merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dibagi dalam beberapa siklus, sedangkan penelitian Afianti merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan hanya dalam satu kelas saja. Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian eksperimen quasi atau quasi experimental yang akan dilakukan di dua kelas yang berbeda yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penggunaan media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media film dokumenter, film dokumenter yang dipilih tentang keindahan alam. Film dokumenter ini dipilih karena sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Materi yang akan diajarkan adalah menulis puisi, dengan tema keindahan alam. Penggunaan media film dokumenter keindahan alam dalam menulis puisi, diharapkan dapat mengekspresikan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. imajinasi siswa dalam bentuk kata-kata, yang nantinya akan menjadi sebuah puisi. Penelitian ini akan dilakukan di sekolah, tepatnya di SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang, Kulon Progo. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimaanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif” (Munandi, 2013: 7-8). Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar (Kustandi dan Bambang, 2011: 8). Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana yang dapat menyalurkan pesan yang disampaikan kepada orang lain, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efisien dan efektif dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran dapat memberikan daya tarik pada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik. 2.2.1.1 Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran akan menumbuhkan minat siswa menjadi lebih kreatif, inovatif dan imajinatif sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar, khususnya dalam keterampilan menulis puisi. Munandi (2013: 37-48), mengemukakan lima fungsi media pembelajaran, yang dapat meningkatkan daya imajinasi siswa dalam pembelajaran di dalam kelas khususnya dalam materi menulis puisi..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. a. Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Sumber belajar di sini adalah sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Penggunaan media pembelajaran ini, memudahkan siswa menangkap materi yang diajarkan. Media dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran ini siswa dapat memperoleh pengetahuan lain selain dari guru, dan biasanya akan menjadi daya tarik yang berbeda jika menggunakan media. b. Fungsi Semantik Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benarbenar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Maksud fungsi semantik terhadap pembelajaran adalah dengan menggunakan media siswa akan mudah menangkap materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media, siswa dapat menggambarkan simbol-simbol yang ada dengan lebih luas. c. Fungsi Manipulatif Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batasan-batasan ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan indrawi. Berdasarkan materi yang akan diajarkan, guru sebaiknya mempunyai sebuah media untuk memberi gambaran bagaimana situasi sebenarnya. Contohnya dalam materi menulis puisi, sebuah objek yang akan digambarkan dengan tema keindahan alam, guru.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. dapat memberi gambaran tentang alam dengan menggunakan film dokumenter keindahan alam. Film ini dapat dijadikan sebagai media untuk menggambarkan situasi alam Indonesia. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batasa-batasan ruang dan waktu, dengan cara: 1) Menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya. Dengan menggunakan media, guru dapat memberi contoh pada siswa suatu bentuk yang tidak dapat dilihat oleh siswa secara langsung. 2) Menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat, seperti proses metamorfosis, proses berang-berang membuat bendugan. 3) Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi, seperti peristiwa sejarah yang sudah terjadi di masa lalu. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu dengan cara sebagai berikut. 1) Memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil. Dengan menggunakan media guru dapat memberi contoh situasi yang tidak dapat dilihat oleh siswa menjadi dapat dilihat. Contohnya, kawah gunung tidak bisa langsung dilihat oleh siswa, dengan menggunakan gambar atau film siswa dapat mengetahui bentuk kawah gunung seperti apa..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 2) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat. Media dapat digunakan untuk membantu siswa memahami objek yang susah untuk dilihat. 3) Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan suara. Media dapat memudahkan siswa untuk mendengar suara yang pelan, menjadi terdengar oleh siswa. 4) Membantu siswa memahai objek yang terlalu kompleks, misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta atau grafik. Fungsi media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan indrawi adalah dengan membawa gambar yang tidak dapat dilihat dengan mata, gambar. tersebut. diperbesar. sehingga. siswa. dapat. melihat. dan. mengetahuinya. Penggunaan media pembelajaran dapat digunakan ntuk memperlihatkan tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Contohnya pada pemandangan alam gunung, yang tadinya kecil, dengan bantuan film dokumenter siswa dapat mengetahui bagaimana bentuk gunung secara dekat. Siswa lebih mudah memahami bagaimana bentuk gunung dengan jelas, sehingga lebih mudah menangkap materi yang diajarkan. d. Fungsi Psikologis Fungsi media secara psikologis terbagi menjadi fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, dan fungsi motivasi. Fungsifungsi tersebut dijabarkan oleh Munandi (2013: 43-48), sebagai berikut..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 1) Atensi Atensi dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Media pembelajaran dapat menarik dan memfokuskan siswa terhadap materi yang diajarkan. 2) Afektif Menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima pelajaran, dan perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya. Media pembelajaran yang menarik bagi siswa dapat menimbulkan pembelajaran yang efektif, siswa lebih mudah menangkap meteri yang diajarkan. 3) Kognitif Melalui. media. pembelajaran. akan. memperoleh. dan. menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu orang, benda, atau kejadian. Dalam fungsi ini media dapat menggambarkan situasi nyata yang pernah siswa alami secara langsung. 4) Imajinatif Meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Fungsi imajinatif adalah menggambarkan imajinasi yang ada dalam benak siswa, sehingga siswa lebih tertarik tentang materi yang diajarkan..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 5) Motivasi Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat memberi dorongan dan motifasi sehingga siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Dengan. memperhatikan. fungsi-fungsi. media. psikologis. ini. diharapkan siswa lebih tertarik dalam belajar dengan menggunakan media yang ada. Dengan menggunakan media film dokumnter diharapkan siswa lebih tertarik, dapat merangsang pengetahuan dan siswa antusias dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengatasi hambatan siwa dalam pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter. e. Fungsi Sosio-Kultural Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural. antara. peserta. komunikasi. pembelajaran.. Dengan. menggunakan media pembelajaran yang menarik diharapkan dapat memberikan rangsaggan pengetahuan, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. Media film dokumenter keindahan alam diharapkan dapat mewakili semua hal tersebut, dapat menarik bagi siswa, dapat. memberikan. rangsaggan,. mempersamakan. pengalaman. dan. menimbulkan persepsi. Berdasarkan hal tersebut siswa dapat menangkap materi yang diajarkan, dan membantu siswa dalam proses pembelajaran..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 2.2.1.2 Peran Media dalam Pembelajaran Bahasa Peran media dalam pembelajaran bahasa dapat menigkatkaan interaksi antara peserta didik dengan guru. Pegunaan media yang tepat dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhan siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbedabeda. Kustandi dan Bambang (Kemp dan Dayton, 2011: 23), mengemukakan beberapa hasil penelitian mengenai peran media dalam pembelajaran bahasa yang dapat dikaitkan dalam pembelajaran bahasa di dalam kelas sebagai berikut. a. Penyampaian pelajaran tidak kaku. Pembelajaran bahasa dapat dilakukan dengan penggunaan media yang bervariatif dan inovatif, sehingga siswa nantinya tidak canggung dan kaku. Peran media dalam pembelajaran bahasa dapat memudahkan siswa menangkap materi yang diajarkan. b. Pembelajaran bisa lebih menarik. Pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Contohnya dalam materi menulis puisi, siswa lebih tertarik dengan penggunaan media yang menarik, sehingga siswa mudah untuk mengekspresikan imajinasi yang ada dalam benaknya. c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan. Dengan menggunakan prinsip ini,.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. diharapkan siswa menjadi lebih berani dalam mengekspresikan apa yang ada dalam benaknya, yang mereka rangkai dalam kata-kata. d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena kebanyakan. media. hanya. memerlukan. waktu. singkat. untuk. mengantarkan pesan-pesan serta isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih besar. Pembelajaran yang terlalu lama akan membuat siswa menjadi bosan dan malas belajar. Penggunaan media pembelajaran membuat pembelajaran menjadi singkat dan menarik, sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang diajarkan. Penggunakan media yang tepat akan merangsang daya motorik pada siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Penggunaan media film dokumenter, dapat meningkatkan proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa. e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas. f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu. Jadi sama halnya dengan pembelajaran bahasa dapat dilakukan kapan dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan siswa..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan siswa dalam hasil belajar, terutama dalam belajar bahasa, yang nantinya dapat dituangkan dalam sebuah tulisan. Contohnya dalam bentuk puisi, cerpen, novel dan lain-lain. h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Peran guru dapat membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan, atau membantu siswa dalam proses belajar. 2.2.1.3 Pemilihan Media untuk Bahan Ajar Penggunaan. media. yang. tepat. dalam. pengajaran,. akan. mempermudah siswa menangkap materi yang diajarkan. Pemilihan media yang tepat harus dilatar belakangi oleh beberapa hal, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Munandi (2013: 187-193), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media untuk bahan ajar, hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut. a. Karakteristik siswa Karakteristk siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih citacitanya. Tiga hal yang berkenaan dengan karakteristik siswa dijabarkan sebagai berikut. 1) Kemampuan awal atau prerequisite skills, kemampuan ini adalah kemampuan atau pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 2) Latar belakang lingkungan hidup, dan status sosial. 3) Karakteristik. yang. berkenaan. dengan. perbedaan-perbedaan. kepribadian. Informasi mengenai karakteristik siswa senantiasa sangat berguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik, sehingga dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa. b. Tujuan Belajar Tujuan belajar dalam pemilihan media hiharapkan dapat mencakup tiga hal, yakni untuk mendapat pengetahuan, penanaman konsep, dan keterampilan serta pembentukan sikap hasil belajar yang dijabarkan sebagai berikut. 1) Hal ikhwal keilmuan dan pengatahuan, konsep atau fakta 2) Hal ikhwal personal, kepribadian atau sikap 3) Hal ikhwal kelakuan, keterampilan atau penampilan c. Sifat Bahan Ajar Sifat bahan ajar, yakni isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas dari para siswanya. Aktivitas di sini adalah aktivitas belajar siswa di dalam sekolah. d. Pengadaan Media Pengadaan media menurut Sadiman (Munandi, 2013: 191-192), terbagi menjadi dua yakni media jadi dan media rancangan. Media jadi adalah media yang sudah menjadi komoditif perdagangan. Media.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. rancangan adalah media yang dirancang secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. e. Sifat Pemanfaatan Media Sifat pemanfaatan media, dibagi menjadi dua yakni media primer dan sekunder. Media primer yaitu, media yang diperlukan guru dalam pembelajaran, misalnya materi pembelajaran. Media sekunder, media yang bertujuan untuk memberi pengayaan materi. Media sekunder ini bisa diartikan dalam waktu luas, dan dapat dijadikan sumber belajar di mana saja. Pemilihan media untuk bahan ajar sangat berpengaruh terhadap materi yang akan diajarkan. Media yang tidak tepat akan menimbulkan pemahaman yang salah pada siswa. Dengan memperhatikan pemilihan media, diharapkan dapat memilih media yang tepat dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan media film dokumenter keindahan alam, sangat cocok dalam materi menulis puisi dengan tema keindahan alam. Media ini menjadi daya tarik bagi siswa untuk mengekspresikan daya imajinasi. Siswa akan lebih tertarik belajar dengan menggunakan media yang menarik. 2.2.1.4 Penggunaan Media Film Dokumenter Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan media yang menarik menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga poses pembelajaran mudah dipahami oleh siswa. Belajar dengan menggunakan dua indra yakni indra.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. penglihatan dan pendengaran memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa lebih banyak memahami materi yang ada dengan menggunakan stimulus pandang dan dengar. Film dokumenter ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam menulis puisi. Salah satu gambaran yang dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale) Dale (Arsyad, 2007: 10-11). Kerucut pengalaman Dale merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung, kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada gambar verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media pesan itu. Penggunaan media film dokumenter keindahan alam dalam kerucut pengalaman dale materi menulis puisi termasuk pada bagian tengah, karena media ini termasuk media pandang dan dengar. Menurut penulis, media ini sangat cocok digunakan pada saat pembelajaran, karena siswa lebih tertarik jika pembelajaran menggunakan media. Penggunaan media yang menarik akan meningkatkan hasil belajar siswa, siswa lebih mudah menangkap materi yang diajarkan. Penggunaan media film dokumenter menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa, sehingga siswa dapat menulis puisi dengan baik..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Abstrak. Lambang kata Lambang visual Gambar diam, rekaman radio Gambar hidup pameran Televisi Karyawisata Dramatisasi Benda tiruan/pengalaman Pengalaman langsung. Konkret Gamar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgae Dale 2.2.2 Metode Inkuri 2.2.2.1 Pengertian Inkuiri Hamdayama (2014: 31), berpendapat bahwa inkuiri berasal dari kata to inquire (inquiry) yang berarti ikut serta atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. menemukan melalui proses berpikir secara sistematis. Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakaan. Jadi metode inkuiri ini menekankan bahwa proses belajar, di mana siswa harus aktif dalam mencari materi secara mandiri. Guru hanya menjadi pembimbing atau moderator pada saat proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode dan media yang tepat diharapkan siswa dapat menangkap materi yang diajarkan dengan baik. 2.2.2.2 Langkah Pembelajaran Inkuiri Secara umum, prose pembelajaran dengan metode inkuiri dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Hamdayama (2014: 34), memaparkan langkah-langkah metode inkuiri sebagai berikut. a. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Langkah ini adalah langkah yang akan dilakukan guru sebelum memulai pembelajaran. Pada tahap ini guru menjelaskan topik, tujuan, kegiatan pembelajaran, dan memberi motivasi belajar pada siswa. b. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada sesuatu persoalan yang mengandung teka teki. Persoalan di sini adalah masalah yang akan dihadapi oleh siswa. Proses ini sangatlah.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. penting, karena di sini siswa aktif mencari pemecahan masalah, dengan didampingi oleh guru. c. Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Cara yang dapat dilakukan guru dalam mengajukan hipotesis adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa. Siswa dapat memancing daya kreatif dan imajinasi dalam benaknya. untuk. menemukan. jawaban. sementara. dari. suaru. permasalahan. d. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. Proses ini sangat penting, karena dalam proses ini siswa akan mencari berbagai pengetahuan yang ada. e. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Pada tahapan ini siswa menguji apakah data yang diperoleh sesuai atau tidak. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumen, tetapi harus didukung dengan data yang dapat dipertanggung jawabkan..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. f. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Jadi dalam proses pembelajaran inkuiri ini, diharapkan siswa aktif dalam mencar materi yang diajarkan. Guru berperan sebagai moderator, atau pembimbing siswa. Model pembelajaran inkuiri ini sangat cocok dalam materi menulis puisi siswa kelas VII. Dalam materi menulis puisi keindahan alam, siswa diharap aktif, kreatif dan inovatif dalam mengekspresikan imajinasi yang ada di dalam benaknya. 2.2.3 Hakikat Menulis Puisi 2.2.3.1 Keterampilan Menulis Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 2008: 22). Sunandi (2007: 2), mengemukakan menulis adalah proses membuat pendapat tersebut dalam bentuk tulisan. Secara sederhana menulis adalah menuangkan ide dan gagasan secara tertulis (Yunus, 2015: 24). Dari beberapa pengertian menulis yang telah dikemukakan menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah menuagkan ide, gagasan dan pendapat dalam bentuk lambang grafis yang berfungsi untuk menuangkan pikiran dan gagasan dalam bentuk tulisan..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 2.2.3.2 Pengertian Puisi Salah satu bentuk dari karya sastra adalah puisi. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. Puisi adalah karya sastra tertulis dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias atau imajinatif (Waluyo,. 2003:. 1).. Puisi. itu mengekspresikan pemikiran. yang. membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo, 2012 : 7). Jadi puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan pikiran penulisnya, yang dituangkan secara imajinatif, menarik dan berkesan. 2.2.3.3 Unsur-unsur Pembangun Puisi Unsur-unsur pembangun puisi sangat berpengaruh dalam membuat puisi agar menjadi puisi yang baik. Dengan mengenali unsur pembangun puisi akan memudahkan siswa dalam menulis puisi. Menurut Waluyo (1991: 71), unsur pembangun puisi terdiri atas struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik puisi meliputi: a. Diksi (Pemilihan Kata) Penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata sebab kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu. Oleh sebab itu, di samping memilih kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan katanya dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata tersebut. Kata-kata diberi makna baru dan yang tidak bermakna diberi makna menurut kehendak penyair. b.. Pengimajian Pengimajian dapat diartikan sebagai kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Pengimajian ditandai dengan penggunaan kata yang konkret dan khas. Baris atau bait puisi itu seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda yang nampak (imaji visual), sesuatu yang kita raba, rasa, dan sentuh (imaji taktil).. c.. Kata Konkret Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka katakata harus diperkonkret. Maksudnya ialah bahwa kata-kata itu dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh. Dengan kata yang konkret pembaca dapat membayangkan atau mengetahui secara jelas apa maksud yang akan disampaikan oleh penulis.. d. Bahasa Figuratif (Majas) Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berpigura sehingga disebut bahasa figuratif. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang. e. Versifikasi (Rima, Ritma, dan Metrum) Bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritme. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. untuk. membentuk. musikalitas. atau. orkestrasi.. Dengan. pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca. Ritma sangat berhubungan dengan bunyi dan juga berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Ritma juga dapat dibayangkan seperti tembang mocopat dalam tembang jawa. Dengan kata lain, ritma adalah pertentangan bunyi tinggi/rendah, panjang/pendek, keras/lemah, yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan. Metrum berupa pengulangan tekanan kata yang tetap. f. Tipografi (Tata Wajah) Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak membangun periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait. Baris puisi tidak bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris. Tepi kiri atau tepi kanan dari halaman yang memuat puisi belum tentu terpenuhi tulisan. Ciri yang demikian menunjukkan eksistensi sebuah puisi. Struktur batin dalam puisi terdiri dari tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. a.. Tema Tema merupakan gagasan pokok atau subject matter yang dikemukakan oleh penyair. Jadi jelas bahwa dengan puisinya penyair ingin mengemukakan sesuatu bagi pembaca melalui puisinya. Sang penyair melihat, mengalami beberapa kejadian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Tema dapat dijadikan sebagai bahan pokok oleh penulis untuk menulis sebuah puisi.. b.. Perasaan (Feeling) Perasaan merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkannya. Perasaan penyair dalam puisinya dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Dalam menulis puisi perasaan penulis sangat berpengaruh terhadap hasil puisi yang dibuat oleh penulis.. c.. Nada dan Suasana Sikap penyair kepada pembaca ini disebut nada puisi. Jika kita berbicara tentang sikap penyair, maka kita berbicara tentang nada, jika kita berbicara tentang suasana jiwa pembaca yang timbul setelah membaca puisi, maka kita berbicara tentang suasana. Nada dan suasana puisi saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Menurut Waluyo (1991: 71), nada dalam puisi.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. dapat diketahui dengan memahami apa yang tersurat, yaitu bahasa/ ungkapan-ungkapan yang dipakai dalam puisi. d.. Amanat (Pesan) Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa dan nada puisi itu. Tujuan atau amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-kata yang tersusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. Jadi amanat adalah maksud yang hendak disampaikan atau imbauan, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya. Unsur-unsur pembangun puisi sangat bermanfaat dalam proses. membuat puisi yang baik. Siswa dapat mengetahui unsur-unsur apa saja yang ada dalam puisi sehingga siswa lebih mudah dalam menulis puisi. Dalam penelitian ini mengkaji bagian struktur fisikdan batin. Penelitian ini akan mengkaji dalam hal kesesuaian isi dengan tema, diksi, pengimajian, bahasa figuratif/gaya bahasa dan tipografi untuk menguji tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi. 2.2.3.4 Menulis Puisi Menulis puisi adalah megekspresikan khayalan, perasan yang ada dalam benak pikiran yang dituangkan dalam sebuah kata-kata. Nantinya kata-kata tersebut akan menjadi sebuah puisi dengan memperhatikan unsur-unsurnya. Puisi yang bagus dan menarik dalam penulisanya harus memperhatikan unsur dalam membuat puisi. Menutut Wiyanto (Prayitno,.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. 2013: 3), unsur-unsur yang dinilai dalam menulis puisi terdiri dari (a) kesesuaian isi dengan tema, (b) diksi, (c) rima, dan (d) tipografi. Kita harus dapat merangsang daya imajinasi kita agar hasil puisi yang kita buat menjadi bagus. Dengan menggunakan media yang inovatif, contohnya dengan film diharapkan dapat merangsang daya kreatif untuk menulis puisi. Penilaian puisi yang kita buat, baik atau tidaknya puisi tersebut kita harus memperhatikan beberapa hal. Puisi yang baik harus memperhatiakan unsur-unsur yang ada. Penelitian ini, peneliti mengkaji puisi berdasarkan kesesuaian isi dengan tema, diksi/pilihan kata, imaji, figuratif/gaya bahasa dan tipografi. Dengan memperhatiakan unsur tersebut, pastilah puisi akan menjadi puisi yang bagus. 2.2.3.5 Kemampuan Menulis Puisi Kemampuan siswa dalam menulis puisi sangatlah bervariatif. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi, kita harus melihatnya dalam beberapa aspek. Menurut Waluyo (1991: 26), unsur pembangun puisi ada dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Menurut Wiyanto (Prayitno, 2013: 3), mengemukakan unsur-unsur yang dinilai dalam menulis puisi adalah (a) kesesuaian isi dengan tema, (b) diksi, (c) rima, dan (d) tipografi. Dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji puisi dalam segi struktur fisik dan batin, agar puisi menjadi baik dan benar. Kemampuan menulis puisi yang yang dinilai, di dalam penelitian ini adalah. kesesuaian. isi. dengan. figuratif/gaya bahasa dan tipografi.. tema,. diksi,. pengimajian,. bahasa.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. 2.2.4 Pengertian Film Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = cahaya), jadi pengertiannya melukiskan gerak dengan cahaya (Sukirman, 2012: 184). Film atau gambar merupakan kumpulan gambar-gambar dalam frame. Film bergerak dengan cepat Kustandi dan Bamang (2011: 73). Film selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk merekam gambar negatif dalam pemotretan; lakon atau cerita-cerita yang menyeramkan (Reality, 2008: 236). Definisi film dalam UU 8/1992 adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya (Sukirman, 2012: 185). Jadi film adalah gabar yang bisa bergerak, yang bisa menghasilkan suara pandang dan dengar yang ditayangkan dengan mekanik, elektronik atau lainya. 2.2.4.1 Jenis Film Menurut Effendi (Saputra, 2015: 77), film dapat digunakan sebagai alat untuk pendidikan kepada para karyawan, untuk penerangan ke luar dan ke dalam, untuk propaganda meningkatkan perdagangan dan.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. sebagainya. Kemudian juga disebabkan sifatnya yang semi permanen film dapat dijadikan dokumentasi. Effendy (Saputra, 2015: 77) Sehubungan dalam ukuranya, film dibedakan pula menurut sifatnya yang umumnya terdiri dari jenis-jenis sebagai berikut: a. Film cerita (story film) adalah jenis film yang menggunakan suatu cerita, yaitu yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan para bintang filmnya yang tenar. b. Film berita (newreel) adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benarbenar terjadi. c. Film dokumenter (dokumentary film) film dokumenter didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai karya cipta mengenai kenyataan (creativetreatmen of actually). d. Film kartun (cartoon film) adalah film yang pada umumnya dibuat untuk konsumsi anak-anak. Jenis film yang digunakan dalam penelitian ini adalah film dokumenter. Film dokumenter ini dipilih karena film dokumenter adalah karya cipta mengenai kenyataan. Berdasarkan KD yang terdapat dalam semester dua mengenai menulis puisi dengan tema keindahan alam, media ini menurut penulis sanggat cocok digunakan dalam pembelajaran. Medai film dokumenter dipilih untuk mengetahui efektif atau tidaknya terhadap kemampuan menulis pada siswa. Media film dokumenter diharapkan menjadi daya tarik bagi siswa dalam proses pembelajaran, hususnya menulis.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. puisi dengan tema keindahan alam. Media film dokumenter keindahan alam yang ditayangkan pada siswa, menggambarkan keadaan alam Indonesia secara nyata. 2.2.4.2 Perkembangan Film Menurut Sumarsono (1996: 9-18), perkembangan film pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19, film berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Mula-mula hanya dikenal film hitam-putih dan tanpa suara. Pada akhir tahun 1920-an, film menjadi berkembang dan menjadi tontonan yang disukai masyarakat. Perkembangan film sebagai karya seni digolongkan atau dikelompokan ke dalam dua pembagian besar, yaitu film cerita dan noncerita. Pendapat lain juga mengolongkan film fiksi dan non fiksi. Sumarsono (1996: 10-18), perkembangan film terbagi menjadi film cerita dan noncerita. a. Film cerita (film narrative) Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Pada umumnya film cerita bersifat komersial, artinya dipertunjukkan di bioskop dengan harga karcis tertentu atau diputar di televisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu. Film cerita memiliki berbagai jenis atau genre. Jenis film ini adalah film drama, film horor, film perang, film sejarah, film fiksiilmiah, film komedi, film laga, dan film musikal. Dalam pembuatan film cerita diperlukan proses pemikiran dan proses teknis. Film cerita dapat dipandang sebaga wahana penyebaran nilai-nilai..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. b. Film noncerita (film nonnarrative) Film noncerita merupakan kategori film yang mengambil kenyataan sebagai subjeknya. Film noncerita mulanya terbagi menjadi dua tipe, yakni film dokumenter dan film faktual. Film faktual pada umumnya hanya menampilkan fakta. Kamera hanya merekam peristiwa. Film faktual pada saat ini adalah berbentuk berita (news reel) dan film dokumenter. Film berita menitik beratkan pada pemberitahuan suatu kejadian, misalnya berita banjir yang banyak terdapat dalam siaran televisi. Sedangkan film dokumenter, selain mengandung fakta, ia juga mengandung subjektivitas pembuat. Subjektivitas diartikan sikap atau opini terhadap peristiwa. Dalam penelitian ini, penulis memilih film dokumenter noncerita, karena film ini menggambarkan situasi yang nyata. Dengan menggunakan film ini diharapkan siswa dapat mengekspresikan apa yang dilihat, dan pengalamanya tentang keindahan alam. Film dokumenter keindahan alam dapat menggambarkan keindahan alam secara nyata. 2.2.4.3 Film Dokumenter (Documentary Films) Film dokumenter adalah dokumentasi dalam bentuk film mengenai suatu peristiwa sejarah (Reality, 2008: 236). Sebuah film dokumenter menyajikan suatu kenyataan berdasarkan fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial. Effendi (Utami, 2010: 7), mengemukakan istilah dokumenter adalah sebutan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travalogues) pada tahun 1980-an..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Dalam penelitian ini, penulis memilih media film dokumenter. Media film dokumenter dalam menulis puisi dimaksudkan untuk megugkapkaan keindahan alam yang ada di Indonesia yang siswa peroleh dengan melihat dari tayangan film dokumenter. Siswa diharapkan dapat mengekspresikan keindahan alam Indonesia dengan apa yang dilihat melalui film dokumenter. Hal ini berguna untuk mempermudah siswa untuk menuangkan ide, gagasan yang ada dalam benak mereka dalam bentuk tulisan yaitu puisi. Film dokumenter saat ini sangat mudah untuk didapatkan. Isi dalam film dokumenter keindahan alam sesuai dengan materi yang akan diajarkan pada siswa. Film dokumenter dapat dijadikan sebagai salah satu media yang dapat menunjang daya kreatif, inpormatif, imajinasi siswa dalam mata pelajaran menulis puisi. Film dokumenter tentang keindahan alam yang disajikan menggambarkan situasi alam di Indonesia secara nyata, karena film ini disajikan kepada siswa tidak hanya dilihat saja tetapi siswa dapat merasakan, dan memahami film tersebut. Dengan demikian siswa bisa menangkap apa yang ada dalam film tersebut. Media film dokumenter ini dapat dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran. Dalam pelajaran menulis puisi, guru meminta siswa menulis puisi berdasarkan gambar yang ditayangkan dalam film dokumenter dengan menggambarkan khayalan, imajinasi siswa. Film dokumenter ini akan mempermudah siswa dalam menulis puisi, apa yang terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga siswa lebih cepat dan lebih mudah daripada.

Gambar

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dengan Pretes dan Postes
Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test  Normalitas  Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test  Normalitas  Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.7 Test of Homogeneity of Variances  Uji Homogenitas Data Pretes
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini bibit yang digunakan atau ditanam merupakan rhizoma yang telah memiliki 2-3 mata tunas dengan panjang 1-2 cm.. Penempatan mata tunas dalam

Penelitian terbaru menemukan bahwa siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih merasakan nyaman di dalam ruang kelas saat temperatur udara

Robot memerlukan aksi yang tepat untuk menanggapi suatu keadaan lingkungan.Kondisi lingkungan dapat diperoleh dari sensor-sensor yang terhubung dengan suatu

Keseluruhan pelaksanaan urban farming di Kelurahan Made berdasarkan pada enam variabel model implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn yaitu tujuan dan ukuran

Yang dimaksud dengan ilmu campuran dalam hal ini adalah sesuatu ilmu yang selain termasuk ilmu murni juga merupakan ilmu terapan yang praktis karena

Awalnya user diminta untuk menginput data jumlah cairan yang masuk dengan memasukkan data jumlah air yang diminum, terapi cairan tambahan (misalnya infus),

15.3 Sekiranya Kontraktor gagal membaiki kecacatan, ketidaksempurnaan, kekecutan atau apa-apa jua kerosakan lain seperti yang diarahkan, Pegawai Inden berhak

(Gambar 9) Rendahnya elevasi mercu sungai terutama pada bagian sebelah kiri menyebabkan aliran melimpas ke daerah sebelah kiri sungai yang merupakan dataran rendah. Ketinggian