• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA SMK DENGAN INDUSTRI DALAM PELAKSANAAN REKRUTMEN TENAGA KERJA MELALUI BURSA KERJA KHUSUS DI SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERJASAMA SMK DENGAN INDUSTRI DALAM PELAKSANAAN REKRUTMEN TENAGA KERJA MELALUI BURSA KERJA KHUSUS DI SMK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KERJASAMA SMK DENGAN INDUSTRI DALAM PELAKSANAAN

REKRUTMEN TENAGA KERJA MELALUI BURSA KERJA KHUSUS

DI SMK

Oleh:

Puteri Ardista Nursisda Mawangi, Yoto, Solichin

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

E-mail: puteriardista95@gmail.com; yoto.1718@yahoo.com; solichin.ft@um.ac.id

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kerjasama SMK dengan industri dalam

pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja melalui bursa kerja khusus. Penelitian ini menggunakan pendektan kualitatif dengan studi kasus di SMK Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang. Narasumber penelitian ini adalah ketua BKK, wakil ketua BKK, kepala program studi, siswa dan alumni. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses kerjasama BKK dengan industri dapat dilakukan dengan melalui jalur ―pendekatan‖ dan ―seleksi‖, (2) partisipasi industri dalam rekrutmen tenaga kerja yang diselenggarakan oleh BKK bagi lulusan SMKN 1 Singosari Malang memiliki partisipasi yang bersifat hak/kewenangan industri, (3) Pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja yang diselenggarakan oleh BKK diawali dengan perencanaan rekrutmen yang dilakukan industri meliputi analisis jabatan/pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja baru, industri menjalin kerjasama dengan SMK melalui BKK untuk menyampaikan pengumuman pelaksanaan rekrutment kepada para siswa dan alumni, pengumuman yang disampaikan mencakup: syarat-syarat pelamar, macam-macam tes, dan waktu pelaksanaan tes, dan industri membuat pengumuman untuk diketahui para karyawan dan masyarakat luas bahwa industri tersebut mengadakan rekrutmen tenaga kerja baru, dan (4) keuntungan rekrutmen tenaga kerja melalui BKK adalah alumni dipermudah untuk mendapat pekerjaan, kemudian industri dibantu untuk mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan, dan hambatan yang sering dialami BKK adalam permasalahan softskill alumni dan keterbatasan dana.

Kata kunci: kerjasama, industri, SMK, bursa kerja khusus, rekrutmen tenaga kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) me-miliki manfaat besar untuk mencetak Sum-ber Daya Manusia (SDM) yang Sum-berpotensi, berdayaguna dan produktif. Pada dasarnya diselenggarakannya pendidikan menengah kejuruan adalah untuk mempersiapkan tena-ga kerja terampil tingkat menentena-gah untuk mendukung pembangunan di sektor pereko-nomian bangsa. Pada era ini sektor ekonomi adalah sektor paling penting dalam sebuah negara. Karena majunya sebuah negara dili-hat dari sektor perekonomiannya. Semakin maju sebuah negara maka semakin stabil juga sektor perekonomiannya, begitu juga

sebaliknya apabila sebuah negara meng-alami kemunduran maka sektor perekono-miannya dapat dipastikan memburuk dan ja-tuh. Selain itu diharapkan dengan adanya hubungan antara dunia pendidikan dan indu-stri dapat menciptakan simbiosis mutualis-me diantara keduanya yang hasilnya dapat berdampak global, global disini dimaksu-dkan dalam ranah negara. Sehingga kede-pannya dengan program seperti ini dapat membangun sektor perekonomian Indonesia yang awalnya merupakan negara berkem-bang dapat menjadi negara maju kedepan-nya.

(2)

Secara spesifik menurut Sutrisno (2006:3) pendidikan SMK diselenggarakan untuk: (1) melakukan transformasi status siswa dari manusia ―beban‖ menjadi ma-nusia ―aset"; (2) mempersiapkan SDM yang memiliki keunggulan komparatif

(compara-tive advantages) dan keunggulan kompetitif

(competitive advantages) bagi pembangunan sektor industri dan sektor-sektor ekonomi lainnya di Indonesia; (3) memberi bekal bagi siswa/tamatan untuk berkembang seca-ra berkelanjutan. Hal ini diperkuat oleh ba-nyaknya industri yang merekrut lulusan SMK dan bekerjasama dengan SMK. Me-nurut Djojonegoro (1997) Sekolah Mene-ngah Kejuruan merupakan program strategis untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah.

Agar para lulusan segera mendapatkan pekerjaan, maka perlu adanya hubungan kerjasama antara SMK dengan industri. Dalam proses penyiapan ketenagakerjaan hubungan antara SMK dan industri harus dibangun dengan baik dan harmonis. Se-hingga model dari pendidikan kejuruan li-near dengan yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini sejalan dengan pemikiran yang disampaikan oleh Owen dan Clark (2002) didalam penelitiannya menyampaikan bah-wa penggunaan pendidikan yang berhu-bungan dengan proses kerja merupakan sebuah metode yang memungkinkan sistem pendidikan untuk mengajarkan cara yang efektif untuk menghadapi dunia kerja mo-dern. Didalam lembaga SMK terdapat Bursa Kerja Khusus (BKK), dimana BKK berpe-ran membantu penyaluberpe-ran tenaga kerja bagi lulusan SMK ke industri. BKK merupakan badan atau organisasi sekolah yang dibentuk oleh sekolah yang menangani penyaluran tenaga kerja bagi tamatan SMK. Pada ranah ini peneliti berharap mengetahui program

seperti apa yang diterapkan oleh BKK agar tamatan SMK dapat terserap sempurna didunia kerja. Perlu diketahui bahwa tidak semua SMK memiliki lembaga BKK di-dalamnya, hanya SMK yang berstandart ISO atau SMK Rujukan yang memilikinya. Dengan begitu dapat disimpulkan keberada-an SMK memiliki perkeberada-an penting dalam proses rekrutmen karyawan untuk industri dengan bantuan BKK.

Menurut Kartasapoetra (1997:6) in-dustri adalah tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan industri yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah ba-han-bahan mentah, bahan baku, barang se-tengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk peng-gunaannya termasuk kegiatan rancang ba-ngun dan perekayasaan industri. Industri-industri yang digunakan untuk Praktik kerja industri dan melakukan rekrutmen di SMK Negeri 1 Singosari diantaranya adalah PT Rimba Kencana Malang, PT. Prima Sakti Malang, PT. Pindad Persero Malang, PT. Molindo Raya Industrial Malang, PT. Boma Bisma Indra (BBI) Persero Pasuruan, PT. Astra Internasional Tbk Jakarta, PT. Tra-kindo utama Jakarta, PT. Altrak Jakarta, PT. Freeport Tembagapura, PT. Kobexindo Tra-ctors Jakarta, PT. Rexplast Sidoarjo, PT. Kayaan Putra Unggul Coal Samarinda, dan masih banyak lagi industri yang tersebar di berbagai Kota/Kabupaten di Indonesia..

Sedangkan pendidikan kejuruan meru-pakan program pendidikan disemua jenjang yang bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan potensinya kearah suatu pekerjaan atau karier (Sukamto, 1988:20). Dalam konteks ini bisa diartikan bahwa SMK adalah program pendidikan yang dikhususkan untuk mendidik siswa agar siap memasuki dunia kerja. Menurut Hamalik

(3)

(1990:21) pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang me-ngarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan. Program kejuruan merupakan program pe-ngembangan, bukan program sekolah ter-minal, tetapi mempersiapkan siswa kepada pilihan maksimal untuk melanjutkan studi atau mendapat pekerjaan.

Pada dasarnya setiap SMK harus menjalin kerjasama dengan dunia usaha/ industri (DU/DI), hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah RI No. 29/1990 pasal 7 Tentang Pendidikan Menengah, yang me-nyebutkan bahwa pendirian sekolah kejuru-an harus pula memenuhi persyaratkejuru-an terse-dianya potensi lapangan kerja dan dukungan masyarakat, termasuk dunia usaha dan in-dustri. Menurut Depdikbud (1992) Kerjasa-ma SMK dengan dunia usaha/industri ter-utama bertujuan untuk meningkatkan kese-suaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan asas sa-ling menguntungkan.

Penelitian ini dilakukan di SMK Ne-geri 1 Singosari yang merupakan sekolah yang sudah memiliki standar ISO 9001 dan merupakan SMK rujukan bagi SMK yang ada di Kabupaten Malang. BKK di SMK Negeri 1 Singosari merupakan BKK rujukan antar BKK SMK Negeri/Swasta se-Jawa Timur.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan yaitu informan kunci, tempat/lokasi dan peristiwa, dokumen, dan arsip dipilih de-ngan teknik purposive sampling. Kehadiran peneliti adalah sebagai bagian dari

instru-men penelitian. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, obser-vasi dan studi dokumentasi. Uji validitas da-ta menggunakan triangulasi dada-ta dan pe-ngecekan keabsahan data menggunakan kre-dibilitas (credibility), kepastian

(confirma-bility) dan kebergantungan (dependa(confirma-bility).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Kerjasama antara BKK dengan Industri

Persiapan BKK untuk mendapat link industri saat ini sudah berubah, pada awal-nya untuk mendapatkan jalinan kerjasama sekolah mempromosikan profil sekolah saat kunjungan industri maupun Prakerin. Kini sudah berganti industri yang datang ke sekolah untuk menjalin kerjasama. Hal ini dikarenakan BKK SMKN 1 Singosari telah terbukti dipercaya oleh industri sebagai lembaga yang dapat menyalurkan alumni yang berkualitas.

Untuk tahapan kerjasama BKK de-ngan Industri diawali dede-ngan industri datang ke BKK dengan tujuan kerjasama rekrut-men, kemudian BKK melakukan seleksi disekolah. Seleksi ini bertujuan untuk me-milih peserta didik yang memiliki penge-tahuan, keterampilan (skill), dan kemauan sesuai penawaran industri.Setelah proses se-leksi, maka BKK memutuskan kerjasama berupa perjanjian mengenai rekrutmen/lo-wongan kerja antara BKK dengan industri. Selain hal tersebut BKK juga senantiasa melakukan promosi kepada industri saat Prakerin ataupun kunjungan industri, hal ini bertujuan agar BKK mengoptimalkan penyaluran alumni SMKN 1 Singosari ke dunia kerja.

Proses kerjasama yang dilakukan BKK dengan Industri merupakan bentuk

(4)

kerjasama yang tidak terikat. Tidak terikat disini maksudnya adalah jangka waktunya tidak ditentukan dan ketentuannya tergan-tung pihak industri. Hal ini bertujuan untuk mempermudah industri dalam melakukan kerjasama dengan BKK. Untuk prosedural kerjasama BKK dengan industri telah ditentukan oleh BKK. Semua ini dilakukan BKK untuk melindungi alumni dari peni-puan industri tanpa mengurangi pelayanan kepada industri agar BKK senantiasa dipercaya oleh industri.

Peran Industri dalam Rekrutmen Tenaga Kerja yang Diselenggarakan oleh BKK Bagi Lulusan SMK

Dalam kerjasama BKK dengan indus-tri BKK berfungsi sebagai jembatan antara dunia industri dengan sekolah. Hal ini diper-temukan pada titik dimana industri membu-tuhkan tenaga kerja, sekolah menyediakan alumni/tamatan yang dibutuhkan industri. Peran industri dalam kerjasama ini berupa kewenangan industri. Kewenangan industri ini meliputi bentuk dari kerjasama yang diinginkan (perjanjian yang tidak terikat), hak industri sebagai pelanggan yang harus dilayani serta penyediaan lowongan kerja sesuai kebutuhan. Sehingga BKK melaku-kan timbal balik seperti melakumelaku-kan perjan-jian tidak terikat sesuai keinginan industri, melakukan pelayanan optimal kepada indus-tri dan menyediakan alumni/tamatan yang berkualitas untuk industri.

Industri diposisikan sebagai pelanggan BKK yang harus dilayani dengan baik oleh BKK, sehingga memiliki hak untuk berpe-ran sejauh mana dalam proses perekrutan. Hak ini meliputi: kriteria/syarat dan keten-tuan, tempat perekrutan, dihandle oleh in-dustri keseluruhan atau dibantu oleh BKK, jumlah lowongan yang disediakan,

melaku-kan tes dan memilih karyawan yang amelaku-kan dipekerjakan. Kemudian BKK memiliki pe-ran kepada alumni untuk memberikan sosi-alisasi, pembekalan serta arahan-arahan me-ngenai proses rekrutmen. Sedangkan peran kepada industri BKK memberikan arahan kepada industri mengenai program keahlian, kompetensi dan sasaran rekrutmen yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja Melalui BKK di SMK

Proses rekrutmen tenaga kerja melalui BKK ada yang berlangsung di sekolah dan ada yang di industri. Beberapa lowongan pekerjaan yang disediakan juga untuk umum (tidak hanya untuk SMKN 1 Singosari) dan ada yang berupa lowongan khusus untuk SMK pasangan SMKN 1 Singosari. Saat ini pendaftaran sudah berbasis online, hal ini mempermudah calon karyawan untuk mela-mar pekerjaan. Karena bisa melakukan pendaftaran dimana saja dan kapan saja.

Dalam proses rekrutmen industri me-miliki standar khusus untuk seleksi calon karyawanya, yaitu berupa kewenangan mut-lak industri sebagai penyedia pekerjaan. Secara umum kriteria industri saat ini adalah 60% softskill dan 40% hardskill yang harus dimiliki oleh pelamar. Pada dasarnya indus-tri yang menentukan bagaimana kriteria dan standarnya. Hal ini dikarenakan softskill ber-pengaruh dalam lingkungan kerja yang membutuhkan komitmen, disiplin dan kon-sistensi yang tinggi.

Selain perekrutan jalur BKK, di dalam SMKN 1 Singosari terdapat rekrutmen re-komendasi dari guru tamu yang berasal dari PT. ISUMI dengan keahlian bidang CNC. Perekrutan rekomendasi ini tidak berlaku untuk umum. Namun hanya untuk alumni SMKN 1 Singosari dengan keahlian bidang

(5)

CNC. Hal ini dikarenakan rekrutmen reko-mendasi ini bersifat internal, yaitu melalui guru tamu dari PT. ISUMI dan pekerjaan yang dapat diterima lewat jalur ini adalah khusus keahlian CNC.

Dalam pelaksanaan rekrutmen tidak ada batasan jumlah untuk pendaftaran la-maran kerja. Namun jumlah siswa yang diterima sebagai karyawan tergantung kebu-tuhan dan permintaan industri yang mem-buka lowongan. Proses rekrutmen tersebut dilakukan untuk menemukan karyawan yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan di industri. Apabila yang mendaftar banyak, tapi tidak ada yang sesuai kriteria/standar dan ketentuan industri. Bisa saja industri tidak melakukan rekrutmen dan tidak satupun yang diterima sebagai karyawan.

Selain itu dalam proses rekrutmen ini sangat dipengaruhi oleh kinerja BKK. Dari berbagai sumber didapati bahwa kinerja BKK SMKN 1 Singosari sudah cukup baik meliputi pelayanan dan kelengkapan sarana prasarana. Dengan metode online diharap-kan memudahdiharap-kan proses penyaluran tamat-an. Dengan begitu terserapnya alumni di du-nia kerja bisa lebih optimal. Selain itu In-dustri menaruh kepercayaan kepada BKK SMKN 1 Singosari karena senantiasa menjaga kualitas alumni/tamatannya.

Keuntungan dan Kelemahan Pelaksana-an Rekrutmen Tenaga Kerja Melalui BKK di SMK

Keuntungan dari proses pelaksanaan ini dibagi menjadi 2 macam yaitu bagi alumni dan bagi industri. Keuntungan bagi alumni adalah disediakan tempat bernaung oleh BKK apabila ada masalah di dunia kerja, alumni dimudahkan dalam hal men-cari pekerjaan, alumni menjadi terarahkan selesai lulus, dan alumni menjadi merasa

tidak khawatir dengan masa depannya kare-na sudah terarahkan oleh adanya BKK. Ke-untungan bagi industri adalah industri dapat dihubungkan dengan fresh graduate/alumni dengan adanya BKK, BKK menjembatani industri dengan alumni, industri dimudah-kan untuk mendapatdimudah-kan tenaga kerja/karya-wan, industri diberikan tempat pelayanan dimana SMK dapat berkontribusi ke industri secara langsung, dan apabila ada permasala-han mengenai karyawan yang direkrut dari BKK bisa langsung memberikan pengaduan ke BKK.

Kekurangan yang menjadi masalah dalam pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja melalui BKK yaitu, cukup banyak alumni yang kurang memiliki softskill. Sehingga menimbulkan masalah dengan pihak indus-tri. Softskill yang dimaksudkan disini adalah kedisiplinan alumni, konsistensi alumni, daya juang dan motivasi alumni dalam berkarier. Kemudian untuk masalah yang sering dialami BKK adalah terbatasnya dana untuk kegiatan-kegiatan yang diseleng-garakan oleh BKK, sehingga banyak kegiat-an ykegiat-ang kurkegiat-ang maksimal karena masalah tersebut.

Solusi untuk menangani hal tersebut, BKK memberikan sanksi berupa blacklist selama satu tahun untuk alumni yang tidak konsisten dengan industri dan untuk keter-batasan dana BKK bisa mencari sponsor ataupun mendapat sponsor dari industri yang sudah maupun yang belum bekerja-sama dengan BKK.

Proses Kerjasama antara BKK dengan Industri

Menurut Qomariana (2016:14) Seko-lah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan kejuruan yang menghasilkan lulusan untuk siap bekerja. Keberhasilan

(6)

dari SMK bukan dilihat dari seberapa banyak lulusan yang dapat dihasilkan, tetapi dilihat dari seberapa besar lulusannya ber-hasil di dunia kerja. Sedangkan menurut Wenrich (1974) tujuan utama pendidikan menengah kejuruan adalah menyiapkan tenaga kerja terampil dalam menghadapi dunia kerja. Pemikiran Qomariana dan Wenrich tersebut sesuai dengan yang diharapkan dalam hubungan kerjasama SMK dan industri, yaitu terserapnya tenaga kerja terampil lulusan SMK.

Dalam pelaksanaan kerjasama BKK dengan industri, BKK telah berubah secara perlahan. Yang awalnya dulu mereka men-cari industri dengan aktif melakukan pro-mosi mengirim profil sekolah, sekarang su-dah tidak menggunakan metode seperti itu, justru sekarang banyak industri yang datang ke sekolah untuk bekerja sama. Meskipun begitu BKK SMKN 1 Singosari tetap aktif melakukan promosi dengan industri pasang-an ypasang-ang sudah bekerjasama baik untuk re-krutmen tenaga kerja maupun kegiatan Prakerin.

Kerjasama SMKN 1 Singosari dengan industri dalam pelaksanaan rekrutmen te-naga kerja melalui bursa kerja pada dasar-nya meliputi: perencanaan kerjasama, meto-de promosi, dan penyeleksian industri. Ber-dasarkan temuan penelitian kegiatan yang dilakukan dalam rangka informasi tenaga kerja pada Bursa Kerja Khusus SMK adalah meliputi: (1) memberikan informasi pasar kerja, (2) pendaftaran pencari kerja, (3) memberikan penyuluhan dan bimbingan ja-batan, dan (4) penyaluran dan penempatan pencari kerja.

Kerjasama BKK dengan industri yang dimaksud disini menurut Handoko (1987: 69) recruitment diartikan sebagai proses pencarian dan pemikatan para calon

karya-wan yang mampu untuk melamar sebagai karyawan dan hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja dari mana karyawan baru di-seleksi. Kerjasama BKK dengan industri da-pat dicapai melalui 2 macam cara yaitu yang pertama dengan cara promosi ke industri. Industri disini meliputi industri yang sudah pernah bekerjasama melalui Prakerin dan yang belum pernah bekerjasama. Promosi yang sering dilakukan adalah ketika ada kunjungan industri atau mentoring industri dalam kegiatan Prakerin. Untuk industri yang belum pernah bekerjasama maka seko-lah akan melakukan pendekatan ataupun mengirimkan profil sekolah. Kemudian cara yang kedua, saat ini BKK sudah tidak mencari pasangan industri lagi karena sudah banyak industri yang menjalin kerjasama dengan BKK. Dengan begitu metodenya pun juga berbeda. Industri yang datang ke BKK diseleksi dan dilihat profil perusahaan-nya. Metode seperti itu semata-mata untuk menghindarkan alumni dari perekrutan dari industri yang abal-abal dan ―menipu‖. Me-tode tahapan untuk menjalin kerjasama ada-lah diawali dengan industri datang ke BKK, kemudian dilakukan seleksi perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan, dan yang terakhir baru melakukan kerjasama dengan perjanjian yang tidak terikat. Per-janjian tidak terikat ini berfungsi sebagai alat yang digunakan sebagai bukti bahwa ada kerjasama antara BKK dengan industri. Perjanjian tidak terikat ini untuk memper-mudah industri agar tidak terikat dengahn birokrasi sehingga proses perekrutan diharapkan lebih maksimal

Menurut Azizah, Murniati, dan Khairuddin (2015:151) prinsip kerjasama industri antara sekolah dengan dunia kerja pada akhirnya mempunyai tujuan untuk mempercepat waktu penyesuaian bagi

(7)

lulusan Sekolah Kejuruan dalam memasuki dunia kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu sekolah menengah kejuruan. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa jangka waktu dalam ker-jasama adalah hal penting. Karena dengan jangka waktu suatu kerjasama dapat diawali dan diakhiri. Berdasarkan temuan penelitian bahwa perjanjian kerjasama antara BKK dengan industri terdapat 2 macam perjanjian yaitu yang sudah ada MoU dan belum ada MoU. Kebanyakan jenis perjanjian yang terjadi adalah sebatas perjanjian yang tidak terikat waktunya, sehingga bisa saja terjadi perekrtutan tenaga kerja yang tidak rutin waktunya. Selain itu terdapat kerjasama BKK dengan industri yang sudah memiliki MoU. Misalnya dengan Trackindo, Honda, Boma, Pama, dan THIESS. Industri tersebut rutin mengambil tenaga kerja alumni SMKN 1 Singosari melalui BKK.

Peran Industri dalam Rekrutmen Tenaga Kerja Lulusan SMK yang Diselenggarak-an oleh BKK di Sekolah

Peran industri pada proses rekrutmen adalah berupa kewenangan, artinya dalam merekrut tenaga kerja di SMk industri me-miliki keweangan penuh dalam pengambilan keputusan. Sedangkan BKK pada pra rekrut-men tenaga kerja berperan banyak mulai dari sosialisasi, pembekalan dan juga arahan baik kepada alumni atau industri. Peran industri terhadap siswa lulusan SMK pada dasarnya meliputi: (1) Industri melakukan analisis jabatan/pekerjaan yang membutuh-kan tenaga kerja baru, (2) Industri menjalin kerjasama dengan SMK melalui BKK untuk menyampaikan pengumuman pelaksanaan rekrutment kepada para siswa dan alumni, (3) pengumuman yang disampaikan menca-kup: syarat-syarat pelamar, macam-macam

tes, dan waktu pelaksanaan tes, (4) industri membuat pengumuman untuk diketahui pa-ra karyawan dan masyapa-rakat luas bahwa in-dustri tersebut mengadakan rekrutmen te-naga kerja baru (Yoto, 2014). Menurut Fadillah (2012) Hak Industri dalam proses rekrutmen meliputi: (1) untuk mendapatkan mutu yang sesuai kebutuhan industri harus menentukan standar kualitas tenaga kerja yang diinginkan, dan (2) jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia.

BKK berfungsi sebagai jembatan pe-nghubung alumni dan industri. BKK me-miliki peran kepada alumni untuk mem-berikan sosialisasi, pembekalan serta arah-an-arahan mengenai proses rekrutmen. Se-dangkan peran kepada industri BKK mem-berikan arahan kepada industri mengenai program keahlian, kompetensi dan sasaran rekrutmen yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kemudian industri diposisikan se-bagai pelanggan BKK yang harus dilayani dengan baik oleh BKK, sehingga memiliki kewenangan untuk berperan sejauh mana dalam proses perekrutan.

Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja Melalui BKK di SMK

Proses rekrutmen tenaga kerja melalui BKK ada yang berlangsung di sekolah dan di industri. Lowongan yang disediakan ada yang untuk umum (tidak hanya untuk SKMN 1 Singosari) dan ada yang khusus. Pendaftaran sudah berbasis online, hal ini mempermudah calon karyawan untuk mela-mar pekerjaan.

Pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan menurut Rochani (2011) diawali dengan tahap penelusuran alumni dimulai dari penyebaran formulir rencana setelah lulus yang diberikan kepada siswa

(8)

kelas XII, setelah formulir rencana lulus tersebut diisi oleh kelas XII kemudian dikembalikan ke BKK untuk ditabulasi dan dijadikan biodata induk. Secara umum, rencana setelah lulus dikelompokkan men-jadi 3 kelompok yaitu, kuliah, kerja dan lain-lain.

Salah satu syarat dan ketentuan yang berkembang saat ini dalam merekrut calon tadalah mengenai karakter/softskill calon tenaga kerja. Menurut Fadillah (2012) mengemukakan bahwa beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam seleksi, yaitu: (1) surat-surat rekomendasi, (2) surat lama-ran, (3) Tes kemampuan (Test Potensi Aka-demik: TPA), (4) tes kepribadian, (5) tes psikologi, (6) Wawancara, (7) Assessment

center, (8) Drug test, (9) Honesty test, dan

(9) Handwriting analysis. 7 cara seleksi dari 9 cara tersebut merupakan tes untuk me-ngetahui karakter dan softskill calon tenaga kerja. Sedangkan menurut Menurut Elfindri,

dkk (2011: 67), softskills didefinisikan sebagai berikut: Softskills merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok, atau ber-masyarakat, serta dengan Sang Pencipta.

Dengan mempunyai softskills

membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di tengah masyarakat. Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun dan keterampilan spiritual. Industri memiliki standar khusus untuk seleksi calon karyawan. Dalam hal ini berupa kewenangan mutlak industri sebagai penyedia pekerjaan. Secara umum industri menginginkan 60:40 untuk kemampuan

softskill dan hardskill, hal ini dikarenakan softskill berpengaruh dalam lingkungan

kerja yang membutuhkan komitmen, disiplin dan konsistensi yang tinggi.

Gambar 1. Penyaluran Tamatan melalui BKK

(9)

Di SMKN 1 Singosari pada mata pe-lajaran praktikum CNC peneliti menemukan bahwa dalam proses pembelajaran ada te-naga pengajar dari industri. Orang industri yang mengajar disebut guru tamu. Dengan adanya guru tamu diharapkan kompetensi yang diajarkan sekolah dapat linier dengan di lapangan (dunia kerja). Selain itu guru tamu di SMKN 1 Singosari dapat melaku-kan rekrutmen internal, karena guru tamu tersebut mengetahui kemampuan siswanya. Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa sifat dari rekrutmen internal oleh guru tamu tersebut bersifat rekomendasi. Rekomendasi yang sifatnya khusus hanya berlaku untuk siswa yang diajar guru tamu tersebut (kom-petensi CNC) dan posisi pekerjaan yang diberikan sebagai rekomendasi adalah yang linier yaitu di bidang CNC pada PT. ISUMI.

Jumlah siswa yang mengikuti pere-krutan tidak ditentukan jumlahnya. Namun tergantung kebutuhan dan permintaan indus-tri yang membuka lowongan. Dalam meme-nuhi permintaan industri kinerja BKK sa-ngat mempengaruhi jumlah pelamar kerja. Karena BKK yang berperan penting dalam bimbingan karir. Bimbingan karir dimak-sudkan agar siswa SMK dapat memilih karir yang sesuai dengan keinginannya sejak dini sehingga siswa mempunyai waktu yang cu-kup untuk mempersiapkan karir yang di-inginkan. Hal ini sangat penting karena se-bagian besar lulusan SMK bekerja tidak sesuai dengan bidangnya sehingga profesio-nalismenya rendah, dengan adanya bimbing-an karir sejak dini dapat membbimbing-antu siswa mendapatkan jenis pekerjaan yang diingin-kan. Dan juga melaksanakan pelatihan

ent-repreneurship. Pelatihan ini bertujuan untuk

membekali siswa dengan kemampuan

ber-wirausaha, sehingga siswa memiliki kom-petensi tambahan. Pelatihan

enterpreneur-ship ini dapat mendukung program unit

pro-duksi yang diselenggarakan oleh sekolah. Misalnya, siswa jurusan mesin produksi menghasilkan produk berupa pagar maka siswa perlu dibekali keterampilan bagaima-na memasarkan pagar yang mereka hasilkan tersebut (Rochani, 2011).

Keuntungan dan Kelemahan dari Pelak-sanaan Rekrutmen Tenaga Kerja Melalui BKK di SMK

Keuntungan dari pelaksanaan rekrut-men tenaga kerja melalui BKK di SMK ada-lah memberikan keuntungan berupa alumni dan industri dapat dihubungkan dengan a-danya BKK, serta memudahkan alumni unt-uk memasunt-uki dunia kerja. Adanya keuntun-gan tentunya ada keterkaitan denkeuntun-gan adanya hambatan. Temuan hambatan yang dipero-leh dari SMKN 1 Singosari adalah alumni/ siswa masih perlu dibenahi. Baik secara ku-alitas maupun kuantitas untuk memenuhi kebutuhan industri serta dana yang dialoka-sikan untuk BKK jumlahnya terbatas, maka BKK harus kreatif mengolah dana dan men-cari sponsor. Kasus yang sering terjadi ada-lah adanya alumni yang tanpa pelaporan pindah ke industri lain ketika masa kontrak dengan industri sebelumnya belum habis, dan alumni yang sudah mendaftar proses re-krutmen tetapi ketika proses rere-krutmen tidak hadir. Untuk mengatasi hal tersebut maka B-KK melakukan: (1) memberikan motivasi kepada siswa; (2) meningkatkan intensitas kunjungan siswa ke sekolah dan penyebaran informasi lowongan kerja melalui SMS serta (3) meningkatkan kerjasama dengan

(10)

PENUTUP Kesimpulan

Proses kerjasama antara BKK SMKN 1 Singosari Malang dengan Industri dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu: (1) proses kerjasama antara BKK dengan industri pasangan/partner adalah proses kerjasama yang diperuntukkan industri yang telah menjalin hubungan dengan SMKN 1 Singosari. Misalnya kerjasama Prakerin, industri yang mentraining guru SMKN 1 Singosari atau industri yang sudah pernah dikunjungi oleh BKK, dan (2) proses kerjasama antara BKK dengan industri non pasangan/partner adalah proses kerjasama yang diperuntukkan untuk industri yang belum pernah menjalin hubungan dengan SMKN 1 Singosari.

Partisipasi industri dalam rekrutmen tenaga kerja yang diselenggarakan oleh BKK bagi lulusan SMKN 1 Singosari Ma-lang memiliki partisipasi yang bersifat hak/ kewenangan industri. Hak tersebut meliputi: (1) menentukan syarat dan kriteria rekrut-men, (2) menentukan tempat perekrutan, (3) memberikan lowongan kerja, (4) melakukan tes, dan (5) memilih karyawan yang dite-rima secara mutlak tanpa ada intervensi.

Pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja yang diselenggarakan oleh BKK diawali dengan perencanaan rekrutmen yang dilaku-kan industri meliputi: (1) Industri mela-kukan analisis jabatan/pekerjaan yang mem-butuhkan tenaga kerja baru, (2) Industri menjalin kerjasama dengan SMK melalui BKK untuk menyampaikan pengumuman pelaksanaan rekrutment kepada para siswa dan alumni, (3) pengumuman yang disam-paikan mencakup: syarat-syarat pelamar, macam-macam tes, dan waktu pelaksanaan tes, (4) industri membuat pengumuman

untuk diketahui para karyawan dan masyarakat luas bahwa industri tersebut mengadakan rekrutmen tenaga kerja baru.

Keuntungan dan kelemahan dari pe-laksanaan rekrutmen tenaga kerja melalui BKK di SMKN 1 Singosari adalah sebagai berikut: (1) keuntungan bagi alumni adalah disediakan tempat bernaung oleh BKK apabila ada masalah di dunia kerja. Ke-untungan bagi industri adalah industri dapat dihubungkan dengan fresh graduate/alumni dengan adanya BKK, BKK menjembatani industri dengan alumni, industri dimudah-kan untuk mendapatdimudah-kan tenaga kerja/karya-wan; (2) kelemahan dari pelaksanaan rekrut-men tenaga kerja melalui BKK di SMKN 1 Singosari cukup banyak alumni yang kurang memiliki softskill, sehingga menimbulkan masalah dengan pihak industri. Untuk masa-lah yang sering dialami BKK yang lain adalah terbatasnya dana kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh BKK, sehingga banyak kegiatan yang belum berjalan secara maksimal. Untuk mengatasi kelemahan dari perekrutan ini disimpulkan solusinya adalah BKK memberikan sanksi berupa blacklist selama satu tahun untuk alumni yang tidak konsisten dengan industri dan untuk keter-batasan dana BKK bisa mencari sponsor ataupun mendapat sponsor dari industri yang sudah maupun yang belum bekerja-sama sebelumnya dengan BKK.

Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, disarankan kepada SMKN 1 Singosari agar mempertahankan kerjasama dengan industri yang sudah terjalin dengan baik, dan terus mengembangkan jalinan kerja sama dengan industri-industri berskala nasional dan internasional agar lulusannya dapat terserap secara luas pada industri yang berkualitas.

(11)

Untuk meningkatkan kualitas alumni tenaga pengajar tetap terus dipacu untuk mening-katkan kualitas dirinya baik softskill maupun

hardskill melalui kegiatan: magang industri,

mengikuti diklat, maupun studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Adanya rekrutmen

dengan berbagai jalur dan masalah yang timbul dari para alumni, disarankan untuk siswa agar lebih konsisten dengan pilihan-nya. Hal ini bertujuan agar pihak industri dan sekolah tidak dirugikan.

DAFTAR RUJUKAN

Azizah, Murniati, Khairuddin. 2015. Stra-tegi Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/ DI) dalam Meningkatkan Kompetensi Lu-lusan Pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan

Pascasarjana Universitas Syiah Ku-ala, 16 (2): 148-158.

Depdikbud. 1992. Keputusan Menteri

Pen-didikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0490/U/1992 Ten-tang SMK. Jakarta: Departemen

Pen-didikan dan Kebudayaan.

Djojonegoro, W. 1997. Keterampilan

Men-jelang 2020 untuk Era Global.

Jakar-ta: Depdikbud.

Elfindri, dkk. 2011. Soft Skills Untuk

Pen-didik. Baduose Media.

Fadillah, Ikky. 2012. Bab 10 Manajemen Dan Sumber Daya Manusia. Onli-ne.http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/ 14207010197/bab-10-manajemen-da-n-sumber-daya-manusia. Diakses pada tanggal 6 Desember 2016.

Hamalik, O. 1990. Pendidikan Tenaga

Ker-ja Nasional: Kejuruan, Kewiraswasta-an, dan Manajemen. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Handoko, T.H. 1987. Manajemen

Persona-lia dan Sumber Daya Manusia.

Yog-yakarta:BPFE.

Kartasapoetra, dkk. 1987. Pembentukan

Pe-rusahaan Industri. Jakarta: Bina

Ak-sara.

Owen, J.R. & Clark, A.C. 2002. A Study of initial Employment Characteristics

Between Op and Non Op Co-mmunity College Graduates. Jurnal of

Carrer and Technical Education.

Pub-lished Fall/Spring. Vol 17, Number 2. Fall 2002.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990, tentang

Pendidi-kan Menengah. Jakarta: Presiden R.I.

Qomariana, 2016. Peran Bursa Kerja

Khu-sus (BKK) Dalam Membantu Penya-luran Kerja Lulusan Kompetensi Ke-ahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Skripsi

tidak diterbitkan. Yogyakarta: Uni-versitas Negeri Yogyakarta

Rochani, Sali. 2011. Pedoman Bursa Kerja

Khusus SMK Negeri 1 Singosari.

Ma-lang: SMK Negeri 1 Singosari

Sukamto. 1988. Perencanaan dan

Pengem-bangan Kurikulum Pendidikan Tekno-logi dan Kejuruan. Jakarta: P2LPTK

Depdikbud.

Sutrisno, Joko. 2006. Penyelenggaraan

Se-kolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional. Jakarta: Direktorat

Jen-deral Manajemen Dikdasmen.

Wenrich. 1974. Leadership in

Administra-tion of VocaAdministra-tional and Technical Edu-cation. Columbus, Ohio: Charless

Merril.

Yoto, 2014. Partisipasi Masyarakat Industri

dalam Rekrutmen Tenaga Kerja Lu-lusan SMK ( Studi Multisitus pada SMKN 1 Singosari, SMKN 3 Tulungagung dan SMK Sidoarjo).

Hibah Disertasi tidak diterbitkan. Malang: LP2M

Gambar

Gambar 1. Penyaluran Tamatan melalui BKK

Referensi

Dokumen terkait

DAPATAN KAJIAN 4.1 Pengenalan 4.2 Analisis Deskriptif 4.2.1 Demografi Responden 4.2.2 Sosioekonomi SSE Keluarga Responden 4.2.3 Rumusan demografi 4.3 Objektif kajian 1 :

aegypti pada konsentrasi 0,02 ppm lebih kecil dari LC 95 maka dinyatakan sebagai rentan, namun apabila kematian lebih besar dariLC 95 maka dinyatakan resisten

Secara umumnya, hasil kajian menunjukkan bahawa terdapat hubungan yang signifikan antara tahap kesedaran terhadap garis panduan komputer dengan tahap pematuhan

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Boiler Kelas Satu

PT Mandiri Karya Makmur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan dan pengolahan batu granit yang terletak di Desa Tanjung

211 Perbedaan Onset Menopause antara Akseptor Pil Oral Kombinasi dengan Akseptor Non Hormonal Di Kecamatan Jebres Surakarta.. Differences of Onset Menopause between Combined

Oleh karena itu, CIFOR sedang bekerjasama dengan Pemkab Malinau untuk mengembangkan sistem Pemantauan Kemiskinan, atas kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,

Berdasarkan hasil observasi di kelas dan wawancara dengan guru mata pelajaran maupun murid, praktikan dapat menyimpulkan bahwa: kekuatan dalam setiap mata