• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN : STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON, JAWA BARAT DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN : STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON, JAWA BARAT DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN :

STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON,

JAWA BARAT

DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN :

STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON,

JAWA BARAT

DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Hasil Hutan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

RINGKASAN

DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG. Analisis Biaya Produksi Furniture Rotan: Studi Kasus di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat.

Dibimbing oleh Bintang C.H Simangunsong.

Secara umum, kondisi daya saing industri di bidang kehutanan di Indonesia termasuk industri furniture rotan telah mengalami penurunan beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dapat dipengaruhi oleh persediaan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin berkurang atau terbatas keberadaannya. Keberadaan bahan baku yang terbatas secara langsung telah mempengaruhi besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, maka dilakukan studi kasus tentang analisis biaya produksi dari furniture rotan di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat.

Penelitian bertujuan untuk menghitung biaya produksi, harga pokok, dan tingkat break even point furniture rotan, dan laba rugi usaha furniture rotan di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat.

Data primer seperti proses produksi, jenis dan sumber daya yang tersedia, jumlah pekerja dan upah pekerja, volume penjualan, tujuan pemasaran produk, kebutuhan bahan baku, dan harga jual produk dikumpulkan dengan cara pencatatan dan wawancara langsung di lapangan. Data sekunder seperti kondisi umum perusahaan, masa pakai peralatan, besar investasi, asuransi, dan biaya pemeliharaan dikumpulkan dari laporan perusahaan dan literatur. Analisis biaya produksi dilakukan di tingkat perusahaan dan pengrajin untuk dua jenis furniture rotan yaitu Bahama dan Agent. Kedua jenis produk ini merupakan produk yang paling dominan diproduksi oleh perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan biaya produksi di tingkat pengrajin Bahama, pengrajin rangka Agent dan anyaman Agent adalah berturut-turut Rp. 70.000/set, Rp. Rp. 17.670/set, dan Rp. 24.440/set. Biaya variabel yang dikeluarkan pengrajin lebih besar jumlahnya daripada biaya biaya tetap yaitu masing-masing sebesar Rp. 36.990/set, Rp. 12.120/set, dan Rp. 21.310/set. Sementara keuntungan yang diperoleh masing-masing pengrajin sebesar Rp. 109.500/set, Rp. 36.330/set, dan Rp. 35.560/set. Sedangkan di tingkat perusahaan, biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi Bahama dan Agent masing-masing sebesar Rp. 936.780/set dan Rp. 248.750/set. Biaya produksi didominasi oleh biaya variabel karena biaya pembelian bahan bakunya cukup besar. Besarnya biaya variabel untuk produk Bahama dan Agent yaitu Rp. 616.850/set dan Rp. 238.310/set. Sementara keuntungan perusahaan per bulannya dari produk Bahama dan Agent masing-masing sebesar Rp. 71.220/set dan Rp. 105.250/set. Hal ini berarti perusahaan lebih diuntungkan dari hasil penjualan produk Agent dibandingkan Bahama. Berdasarkan analisis harga pokok yang telah dilakukan dapat diperoleh harga pokok penjualan produk Bahama dan Agent dengan asumsi persen keuntungan 10% masing-masing sebesar Rp. 1.330.140/set dan Rp. 345.370/set. Harga pokok penjualan produk Bahama lebih besar dari harga jual produknya yaitu Rp. 1.008.000 sedangkan untuk produk Agent harga jualnya lebih besar dari harga pokok yaitu Rp. 354.000. Hal ini berarti

(4)

keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk produk Bahama dengan persen keuntungan 10% belum optimal. Berdasarkan hasil perhitungan analisis break even point, diketahui bahwa jumlah produk Bahama dan Agent yang harus dihasilkan perusahaan pada kondisi BEP masing-masing sebanyak 119 set/bulan dan 77 set/bulan. Sedangkan jumlah produksi perbulannya masing-masing sebanyak 210 set dan 855 set, sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan dari produksinya. Nilai ROI perusahaan adalah 12,7% atau lebih besar dari tingkat suku bunga per tahunnya (10%).

Kata kunci: Analisis Biaya, Furniture Rotan, Break Even Point (BEP), Return On Investment (ROI)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Biaya Furniture Rotan: Studi Kasus di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Maret 2009

Dumaria J.A Hutagalung NRP E24104005

(6)

Judul Skripsi : Analisis Biaya Furniture Rotan: Studi Kasus di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat

Nama : Dumaria Julia Angeline Hutagalung NIM : E24104005

Menyetujui: Dosen Pembimbing,

Ir. Bintang C. H. Simangunsong MS, PhD NIP. 131 671 597

Mengetahui:

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto, M. Agr NIP. 131 578 788

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 3 Januari 1986 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Mangapul Hutagalung dan Elizabeth R. Rajagukguk, BA.

Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU Bintang Timur Balige dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Hasil Hutan, Jurusan Pengolahan Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di Perhimpunan Mahasiswa Kristen IPB (PMK) sebagai anggota Komisi Pelayanan Anak, anggota di Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN), anggota Paduan Suara Fakultas Kehutanan IPB tahun 2005-2007, panitia KOMPAK Hasil Hutan tahun 2006, panitia Natal Fakultas Kehutanan IPB tahun 2006, panitia Paskah Fakultas Kehutanan IPB tahun 2007, dan panitia Kejuaraan Nasional Panahan Indoor Terpadu VII pada tahun 2007. Disamping itu, penulis pernah memperoleh beasiswa dari CIFOR pada tahun 2006, beasiswa TANABE dari Jepang pada tahun 2006-2007, dan beasiswa BBM dari IPB pada tahun 2008. Penulis juga melakukan Praktek Pengenalan dan Pengolahan Hutan di Baturraden-Cilacap dan di Kampus Lapangan UGM Getas Ngawi pada tahun 2007 serta Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT Kota Jati Furindo Jepara, Jawa Tengah pada tahun 2008.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Biaya Furniture Rotan: Studi Kasus di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat dibimbing oleh Ir. Bintang C. H. Simangunsong MS, PhD.

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih dan berkatNya selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Biaya Furniture Rotan: Studi Kasus di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat.

Pada kesempatan kali ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Bintang C. H Simangunsong MS, PhD sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, dukungan, dan saran kepada penulis selama studi.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M. Agr dan Dr. Ir. Agus Hikmat, MScF sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan nasehat.

3. Papa, Mama, adik-adikku (Yudith dan Yoseph) yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan doa buat studiku.

4. Bapak H. Lani B. Salim sebagai Pimpinan CV Chandra Rattan Cirebon yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian tugas akhir di perusahaannya.

5. Bapak Bayu Aji, SE sebagai pembimbing lapangan dan kepada seluruh staff CV Chandra Rattan Cirebon yang tidak dapat disebutkan semuanya atas segala bantuannya selama penulis melakukan penelitian.

6. Rohmaulus Lobo yang selalu mendoakan, dan memberi semangat terutama dalam menjalani masa-masa sulit.

7. Keluarga besar Ibu Deskinah yang telah bersedia memberikan tempat tinggal selama penulis melakukan penelitian di Cirebon.

8. Teman-teman pelayanan di KPA secara khusus buat Irna, Chaty, Elsi, Lena, Dewi, Jane, Hana, Prita, Budi, Obet, dan Richie atas semangat dan suka duka persahabatan yang begitu indah.

9. Teman-teman THH ’41 atas kebersamaan dan persahabatannya, khususnya buat Citra, Emma, Trisna, Nining, Farikha, Gendis, Meita, Siska, Fatimah, Febri, Lilis, Gokma, Hans, Edo, Nyoman, Kusnan, Rizqy, Ida, dan Ucok.

(9)

10. Teman-teman di Wisma AA secara khusus buat Kak Fena, Amelia, Yenni, Ines, Rini, Melin, Novi, Fanta, dan Mbak Dila yang telah membantu dan memberikan dorongan terutama saat penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman di Kelompok Kecil Maranata (Kak Ita, Juli, Lina, dan Laura) yang selalu memberikan dukungan.

Bogor, Maret 2009 Penulis

(10)

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerahNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik yang dipilih dalam penelitian adalah Analisis Biaya Produksi Furniture Rotan dan dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2008 di CV Chandra Rattan Cirebon, Jawa Barat.

Furniture dari rotan memiliki keunggulan dan keunikan yang tidak kalah daripada kayu jika diolah dalam industri furniture. Selain itu, rotan tidak hanya digemari oleh konsumen lokal saja, tetapi juga oleh konsumen dari luar negeri. Tingginya peminat rotan yang berasal dari luar negeri menjadikan komoditi rotan terutama rotan mentah banyak dijual ke luar negeri yang mengakibatkan pasokan rotan sebagai bahan baku bagi industri furniture rotan menjadi berkurang. Hal ini berdampak langsung pada biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan furniture rotan. Melalui penulisan skripsi ini akan diketahui gambaran mengenai besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh industri furniture rotan dan proses produksinya.

Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Maret 2009

Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengkajian kembali kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media puzzle yang telah dilaksanakannya dengan memproses data hasil pengamatan dan

Indonesia terdiri dari beribu ribu pulau salah satunya adalah

Untuk melakukan pengenalan terhadap pola tanda tangan, input gambar scan tanda tangan akan dilakukan proses pengambangan (thresholding), untuk menghasilkan gambar biner (hitam

Tujuan penelitian ini adalah membuat biodiesel dari minyak biji alpukat sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif diesel dan juga memanfaatkan biji alpukat agar memiliki

Keadilan, dengan mengutamakan hak atau kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-bedakan. Kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan desa yang lebih

Pada tahap penilaian self assessment yang dilakukan siswa, ada kecenderungan menuntut kejujuran tinggi berkenan dengan prinsip karakter kerja. Sebelum melakukan

Hasil penelitian ini menunjukkan angka mortalitas pascaoperasi pasien TEF sebesar 19 dari 34 dan mortalitas tertinggi terjadi pada perempuan 7 dari 12, bayi lahir lahir prematur 5

[r]