• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR

Ledi Muh. Muttaqin 08210419

email: mh_ledy@yahoo.co.id

PROGRAM STUDI PBS INDONESIA (STKIP SILIWANGI BANDUNG) ABSTRAK

Menulis karangan eksposisi dengan menggunakan metode pembelajaran Kontekstual adalah kegiatan yang membuat siswa lebih tertarik untuk belajar lebih giat dan lebih memahami tentang karangan eksposisi. Dengan memperhatikan asas-asas yang ada dalam pembelajaran Kontekstual yakni: konstruktivisme, inkuiri, bertanya (questioning), masyarakat belajar (earning community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflecsion), dan penilaian nyata (Authentic Assessment) mampu mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga hasil yang didapatkan lebih baik. Penelitian ini yang berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Kelas IX SMP Islam An-Nisa Cilaku Cianjur” dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas IX SMP An – Nisa Cianjur dalam proses pembelajaran karangan eksposisi dan apakah Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IX SMP Islam An-Nisa Cilaku – Cianjur dalam menulis karangan eksposisi? Penelitian ini dilakukan di kelas IX SMP Islam An-Nisa Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik penelitian menggunakan pretest-posttes pada satu kelompok (one group pretest-posttest design). Sementara untuk populasi penelitian yakni seluruh siswa SMP Islam An-Nisa Cianjur dan sampel diambil yakni kelas IX dengan teknik acak (simple random sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil hasil ptetest dan posttest yang kemudian dianalisa dengan menggunakan t-test. Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Kontekstual pada siswa kelas IX SMP An – Nisa Cianjur dalam proses pembelajaran karangan eksposisi menjadi lebih efektif. Pendekatan Kontekstual juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi.

Kata kunci: Karangan Eksposisi, Pendekatan Kontekstual

A. Pendahuluan

Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis (Rosidi, 2009:2). Definisi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan untuk menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang dimana penulis bermaksud menyampaikan sesuatu yang ada didalam benaknya dalam sebuah bentuk tulisan dan berharap orang yang membacanya dapat memahami apa yang ingin diungkapkan oleh penulis.

Menulis karangan masih dianggap sebagai kegiatan yang sulit untuk dilakukan. Hal ini seperti yang dialami oleh siswa-siswi kelas IX SMPN An-Nisa Cilaku-Cianjur, mereka kesulitan dalam menulis karangan jenis eksposisi. Temuan ini terjadi ketika penulis melakukan proses pengajaran di sekolah tersebut. Beberapa kesulitan yang dialami oleh para siswa tersebut diataranya: siswa kesulitan menuangkan pikiran mereka dalam kata-kata tulisan, siswa belum tahu harus mulai dari mana dan dengan kata apa untuk memulai karangan, dan siswa terlihat

malu saat menbacakan karangan. Semua kesulitan-kesulitan tersebut membuat siswa pasif dalam proses pembelajaran, dan yang lebih parah ketertarikan mereka dalam menulis karangan semakin berkurang. Selain itu, dampak dari kesulitan yang dialami siswa mengakibatkan kompetensi yang telah dirumuskan belum tercapai, hal ini juga dapat dilihat dari skor yang mereka dapatkan yang rata-rata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan temuan di atas penulis bermaksud melakukan suatu penelitian untuk mencari tahu sejauh mana kesulitan siswa-siswi itu dalam menulis karangan eksposisi. Untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis juga akan menerapkan salah satu metode yang diyakini akan berguna bagi siswa-siswi dalam pembelajaran karangan eksposis, metode yang dimaksud adalah Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) merupakan konsep belajar yang dapat

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan

(2)

2 mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Tim Pengembang MKDP, 2006:147). Dalam hal ini, siswa-siswi akan belajar bagaimana menulis karangan eksposisi dimana nantinya mereka harus mengaitkan antara tulisan mereka dengan dunia nyata. Tujuan penelitian yang dilakukan yakni: untuk mencari tahu penerapan Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas IX SMP Islam An–Nisa Cianjur dalam proses pembelajaran karangan eksposisi dan untuk mengetahui jika Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IX SMP An-Nisa Cilaku – Cianjur dalam menulis karangan eksposisi.

B. Kajian Teori dan Metodologi Penelitian 1. Kajian Teori

a. Pembelajaran

Menurut Chalil & Latuconsina (2008:1) mengemukakan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Dari pengertian tersebut, ada tiga faktor utama dalam pembelajaran, yakni peserta didik, pendidik, dan sumber belajar. Ketiga faktor tersebut dapat kita temukan dengan mudah di lingkungan pendidikan yakni sekolah. Baik peserta didik ataupun pendidik akan terlibat dalam suatu proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah melalui interaksi diantara keduanya. Sedangkan sumber belajar merupakan bahan utama atau acuan bagi peserta didik dan pendidik dalam melakukan proses pembelajaran.

b. Menulis

Menurut Tarigan (1982:1) “Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu keahlian bahasa yang digunakan oleh orang sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan. Dalam melakukan kegiatan menulis, penulis dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaannya sehingga terbentuklah sebuah tulisan yang bermakna.

c. Karangan Eksposisi

“Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. Sasarannya adalah menginformasikan

sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya” (Suparno dan Yunus, 2008:1.11). Berdasarkan definsi tersebut, penulis berasumsi bahwa karangan eksposisi berbeda dengan karangan lain yang mana maksud dari pembuatannya adalah hanya untuk memperjelas tentang sesutau hal yang sudah ada dan tidak ada maksud penulis untuk mempengaruhi para pembacanya.

d. Proses menulis

“Aktivitas menulis berkembang dalam tiga tahap: perencanaan (rehearsing), penyusunan konsep

(drafting), dan perbaikan (revising)” (Muray dalam

Resmini, 2010:223). Untuk lebih jelasnya, penulis memaparkan tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut:

1) Tahap perencanaan (rehearsing)

Dalam tahap ini penulis berusaha menemukan apa yang akan mereka tulis. Guru dapat mendorong penemuan topik ini dengan cara ramu pendapat

(brainstorming) yang memungkinkan anak berpikir

dan menulis berbagai rincian tentang orang, tempat, atau peristiwa yang bermakna bagi mereka.

2) Tahap penyusunan konsep (drafting)

Istilah draft dipilih karena aktivitas menulis dalam tahap ini bersofat sementara. Ketika kita menyebut draft pertama, kedua, maka secara tidak langsung potongan kerja tersebut akan berubah, draft lain akan menyusus. Penulis perlu menuangkan pikiran-pikirannya dan mempertimbangkannya untuk disampaikan kepada orang lain. Penulis perlu berdialog dengan dirinya selama proses penyusunan konsep.

3) Tahap perbaikan (revising)

Tahap perbaikan merupakan tahap akhir. Sekalipun demikian perlu diingat bahwa perbaikan dapat berlanjut pada perencanaan dan penyusunan konsep lebih lanjut.

e. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

“Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka” Menurut Sanjaya (2005:109). Dari pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa CTL merupakan sebuah pendekatan yang mampu membuat siswa lebih aktif

(3)

3 dan dapat merasakan bagaimana belajar dari kehidupan nyata sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik, bermakna, dan mudah untuk mendapatkan inspirasi yang menjadi bahan dalam menulis karangan.

2. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Metode ini digunakan karena penelitian ditujukan pada populasi atau sample tertentu dan analisis datanya bersifat quantitatif. Menurut Sugiyono (2008:8)

Metode penelitian quantitatif dapat diartikan sebagai metode peneltian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini bersifat experimen dimana peneliti menggunakan teknik penelitian one group

pretest-posttest artinya peneliti hanya meneliti siswa pada

satu kelas saja dimana kelas tersebut dianggap sebagai kelas experiment.

Instrument yang digunaka oleh peneliti dalam penelitian ini adalah test diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, yakni pretest dan posttest. Masing-masing test berisi soal uraian yang sama, yaitu menyuruh siswa untuk membuat karangan eksposisi hasil karya sendiri.

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/sibyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:80). Berdasarkan definisi tersebut, populasi yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah seluruh hasil menulis karangan eksposisi siswa SMP Islam An-Nisa Cilaku. “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2008:81). Berdasarkan definisi tersebut, dengan menggunakan teknik random sampling penulis mengambil salah satu tingkat dari ketiga tingkat yang ada di sekolahtersebut, yakni kelas IX SMP Islam An-Nisa Cianjur. Jumlah siswa yang ada di kelas IX itu terdiri dari 16 laki-laki dan 14 perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dengan mengambil data yang berasal dari instrument yang telah digunakan, tepatnya hasil dari beberapa instrumen termasuk hasil test, observasi, dan dokumentasi dikumpulkan untuk kemudian dianalisa. Analisa data dilakukan berdasarkan hasil yang didapatkan dari pre-test dan pos-test. Data-data yang sudah didapatkan, kemudian dianalisa dan dipersentasekan untuk melihat sejauh mana

kemampuan para siswa dalam menulis karangan eksposisi. Penafsiran juga dilakukan berdasarkan nilai atau skor yang diperoleh siswa dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh siswa pada pretest dapat dideskripsikan bahwa siswa yang mendapatkan nilai terkecil antara 0 – 49 sebanyak 10 orang atau sebesar 33%. Kemudian siswa yang mendapatkan nilai antara 50 – 69 sebanyak 14 orang sebesar 47%. Dan Siswa yang mendapatkan nilai antara 70 – 100 sebanyak 6 orang sebesar 20%.

Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh siswa dapat dideskripsikan bahwa siswa yang mendapatkan nilai terkecil antara 0 – 49 sebanyak 2 orang atau sebesar 6%. Kemudian siswa yang mendapatkan nilai antara 50 – 69 sebanyak 14 orang sebesar 47%. Dan Siswa yang mendapatkan nilai antara 70 – 100 sebanyak 14 orang sebesar 47%.

2. Pembahasan

Berikut ini adalah tabel hasil analisis pretest-posttes yang memberikan gambaran tentang kemampuan siswa dalam menulis karangan siswa.

Analisis Hasil Pretest dan Posttest

1 Siswa 1 50 75 25 2 Siswa 2 50 65 15 3 Siswa 3 30 60 30 4 Siswa 4 55 70 15 5 Siswa 5 60 75 15 6 Siswa 6 40 55 15 7 Siswa 7 30 55 25 8 Siswa 8 55 70 15 9 Siswa 9 35 60 25 10 Siswa 10 30 50 20 11 Siswa 11 50 65 15 12 Siswa 12 50 65 15 13 Siswa 13 60 75 15 14 Siswa 14 50 75 25 15 Siswa 15 60 70 10 16 Siswa 16 70 85 15 17 Siswa 17 60 70 10 18 Siswa 18 50 65 15 19 Siswa 19 80 85 5 20 Siswa 20 80 85 5 21 Siswa 21 55 70 15 22 Siswa 22 55 65 10 23 Siswa 23 55 60 5 24 Siswa 24 45 55 10 25 Siswa 25 25 40 15 26 Siswa 26 30 45 15 27 Siswa 27 80 80 0 28 Siswa 28 40 55 15 29 Siswa 29 70 80 10 30 Siswa 30 45 55 10 1545 1980 435 Jumlah No Skor D=X-Y Pre te st Skor Postte st Nama

(4)

4 Berdasarkan tabel diatas, analisis hasil pretest dan posttest, didapatkan jumlah ∑D = 435 dan ∑D2

= 7.625, langkah berikutnya adalah menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus berikut ini:

S =

1

2 2

n

n

x

x

S =

1

30

30

435

625

.

7

2

S =

 

1

30

5

.

14

625

.

7

2

S =

29

210

625

.

7

S =

29

415

.

7

S =

256

S = 16

Untuk mencari rata-rata dari hasil pretest dan posttest, penulis menggunakan rumus berikut ini:

x

=

n

D

x

=

30

435

x

= 14.5

Perhitungan akhir dari analisis data ini adalah dengan memasukkan hasil-hasil perhitungan sebelumnya ke dalam rumus t-test.

t =

1

2 2

n

n

n

D

D

D

t =

30

1

30

30

435

625

.

7

5

.

14

2

t =

 

30

1

30

5

.

14

625

.

7

5

.

14

2

t =

870

210

625

.

7

5

.

14

t =

870

415

.

7

5

.

14

t =

9

26

t =

3

26

t = 8,666

Untuk mencari tahu apakah ada perbedaan yang signifikan dari hasil perhitungan sebelumnya, penulis menggunakan rumus berikut ini:

dk = n – 1 dk = 30 – 1 dk = 29

Apabila melihat tabel distribusi pada taraf derajat kebebasan 5%, maka akan terlihat seperti dibawah ini:

Pada taraf signifikan 5% = 2,045 t-hitung = 8,666

Dari hasil tersebut jelas ada perbedaan yang signifikan, artinya jika hitung lebih tinggi dari t-table 8,666 > 2,045 maka hipotesis alternatif dapat diterima, ini juga berarti bahwa pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi memberikan pengaruh yang cukup signifikan, kemampuan siswa dapat meningkat. D. Simpulan

Berdasarkan data hasil analisa, penulis mengambil kesimpulan bahwa pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi pada siswa

1 Siswa 1 50 75 25 2 Siswa 2 50 65 15 3 Siswa 3 30 60 30 4 Siswa 4 55 70 15 5 Siswa 5 60 75 15 6 Siswa 6 40 55 15 7 Siswa 7 30 55 25 8 Siswa 8 55 70 15 9 Siswa 9 35 60 25 10 Siswa 10 30 50 20 11 Siswa 11 50 65 15 12 Siswa 12 50 65 15 13 Siswa 13 60 75 15 14 Siswa 14 50 75 25 15 Siswa 15 60 70 10 16 Siswa 16 70 85 15 17 Siswa 17 60 70 10 18 Siswa 18 50 65 15 19 Siswa 19 80 85 5 20 Siswa 20 80 85 5 21 Siswa 21 55 70 15 22 Siswa 22 55 65 10 23 Siswa 23 55 60 5 24 Siswa 24 45 55 10 25 Siswa 25 25 40 15 26 Siswa 26 30 45 15 27 Siswa 27 80 80 0 28 Siswa 28 40 55 15 29 Siswa 29 70 80 10 30 Siswa 30 45 55 10 1545 1980 435 Jumlah No Skor D=X-Y Pre te st Skor Postte st Nama

(5)

5 kelas IX SMP Islam An-Nisa Cilaku-Cianjur memberikan pengaruh yang cukup signifikan, sehingga kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi meningkat. Berikut ini pembuktian yang dapat di tunjukkan:

Penerapan Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas IX SMP An – Nisa Cianjur dalam proses pembelajaran karangan eksposisi menjadi lebih efektif.

Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IX SMP An-Nisa Cilaku – Cianjur dalam menulis karangan eksposisi.

E. Daftar Pustaka

Chalil A. & Latuconsina, H. (2008) Pembelajaran

Berbasis Fitrah. Jakrta: PT. Balai Pustaka

(Persero).

Resmini, (2010) Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press

Rosidi, I (2009) Menulis… SiapaTakut?. Yogyakarta: Kanisius

Sanjaya, W. (2005) Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta. Prenada Media

Sugiyono, (2008) Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung

Suparno & Yunus M, (2008) Keterampilan Dasar

Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Tarigan HG, (1982) Menulis Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa. Bandung: ANGKASA

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara dengan informan, dampak yang langsung dapat dirasakan oleh l a’Dives Photo and Design adalah para konsumen yang telah merasa puas

Penelitian ini merupakan bagian dari implementasi kerjasama smart city melalui kemitraan sister city antara kota Bandung - Seoul dimana Pemerintah Kota Bandung dipandang sebagai

Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,748 > 0,05 Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa

Melalui Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1973 ditetapkan bahwa beberapa wilayah yang sudah menjadi bagian dari Kabupaten Deli Serdang, dimasukkan ke dalam

Artinya semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan karena laba yang tinggi akan memberikan indikasi prospek yang baik sehingga

Penyebab lainnya yaitu uterus yang membesar memberi tekanan pada pembuluh darah panggul, sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf sementara saraf ini melewati

R Dengan Masalah Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Karena Hipertensi Di Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas ” ini dapat terlaksana.. Sebagai rasa

The review of related theories covers the elaboration of the theories which are directly relevant to the study topic, namely theories on male concepts of manhood, theories on