• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA

No. 08/07/1205/Th. VI, 06 Oktober 2014

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

K

ABUPATEN

T

APANULI

U

TARA

D

ARI

S

ISI

PDRB S

EKTORAL

T

AHUN

2013

• Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 6,05 persen sedangkan pada tahun 2012 bertumbuh sebesar 5,95 persen.

• Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 dicapai oleh sektor bangunan (11,89 persen), disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian (10,31 persen), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (8,85 persen), dan sektor jasa-jasa (8,80 persen), sedangkan sektor-sektor perekonomian yang lain mengalami pertumbuhan dibawah tujuh persen.

• Sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan tahun 2013 adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu yang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan tahun 2012 adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa.

• Besaran PDRB Tapanuli Utara pada tahun 2013 atas harga berlaku mencapai 5.121,10 milyar rupiah, sedangkan atas dasar konstan 2000 sebesar 1.914,42 milyar rupiah.

• Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2013, sebesar 6,05 persen, sektor pertanian menyumbang pertumbuhan sebesar 1,96 persen, kemudian sebesar 1,61 persen bersumber dari sektor jasa- jasa, 0,95 persen bersumber dari sektor perdagangan dan penjumlahan sektor yang lainnya sebesar 1,53 persen.

• Sektor yang cukup dominan dalam pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2013 yaitu sektor pertanian (50,52 persen), sektor perdagangan (15,90 persen), dan sektor jasa-jasa (15,85 persen), sedangkan sektor-sektor yang lain memberikan kontribusi di bawah 10 persen terhadap total PDRB.

• PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp 17.755.285lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 16.080.379.

(2)

2

I.

PDRB Menurut Sektoral

Dalam periode tahun 2010-2013, kinerja ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur dengan besaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, PDRB Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 3.807,80 milyar rupiah, pada tahun 2011 sebesar 4.157,53 milyar rupiah, pada tahun 2012 sebesar 4.564,75 milyar rupiah dan kemudian pada tahun 2013 sebesar 5.121,10milyar rupiah.

Secara Riil, dengan mengeluarkan faktor inflasi, kinerja ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur dengan besaran PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 mencapai 1.914,42 milyar rupiah pada tahun 2013, angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, misalnya pada tahun 2012 sebesar 1.805,19milyar rupiah, dan tahun 2011 sebesar 1.703,75 milyar rupiah

Tabel 1. PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013 (milyar rupiah)

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian 2.071,79 2.211,59 2.386,47 2.587,17 856,51 888,94 928,07 963,46 2. Pertambangan dan Penggalian 5,19 5,81 6,57 7,55 1,25 1,33 1,43 1,68 3. Industri pengolahan 64,33 69,31 74,64 83,06 34,37 35,60 37,17 38,49 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 33,46 37,14 41,76 46,60 12,34 12,82 13,37 14,37 5. Bangunan 233,31 268,70 309,86 373,57 107,13 116,36 126,74 141,80 6. Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 557,97 623,54 701,55 814,16 215,56 228,25 242,81 260,00 7. Pengangkutan dan

Komunikasi 156,08 172,44 190,94 213,79 61,40 64,36 67,48 72,38 8. Keuangan, Asuransi, Usaha

Persewaan Bangunan dan

Tanah, dan Jasa Perusahaan 140,82 151,21 163,43 183,61 53,40 55,61 58,04 63,17 9. Jasa-jasa 544,85 617,79 689,53 811,59 272,40 300,47 330,10 359,16

JUMLAH 3.807,80 4.157,53 4.564,75 5.121,10 1.614,37 1.703,75 1.805,19 1.914,42

Dengan tahun 2000 sebagai tahun dasar dimana PDRB tahun 2000=100, maka bisa dilihat dengan mudah perkembangan PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun demi tahun, bisa dilihat kecepatan pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dibanding atas dasar harga konstan, dimana PDRB atas dasar harga berlaku mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dibanding PDRB atas dasar harga konstan, hal ini dikarenakan terjadinya kenaikan harga yang terus menerus setiap tahunnya. Pada tahun 2013 indeks perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 522,00 yang berarti nilai PDRB telah meningkat 5 kali dibanding tahun 2000, sedangkan indeks perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan sebesar 195,14 yang berarti nilai PDRB telah meningkat hampir 2 kali dibanding tahun 2000.

(3)

3

Grafik I. Indeks Perkembangan PDRB kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2013

II.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan gabungan laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perkembangan ekonomi yang terjadi.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 6,05 persen. Pertumbuhan ini mengalami percepatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2012 (5,95 persen). Dalam kurun waktu tahun 2010-2013, sektor jasa-jasa mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan per tahun yang paling tinggi dibandingkan sektor - sektor yang lainnya yaitu sebesar 9,46 persen. Kemudian diikuti sektor bangunan/konstruksi sebesar 8,83 persen per tahun, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 7,49 persen per tahun, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,41 persen per tahun, diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 5,57 persen per tahun, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 5,42 persen per tahun dan sektor keuangan sebesar 5,20 persen per tahun. Sementara itu, pertumbuhan sektor yang lainnya kurang dari 5 persen per tahun, sektor-sektor tersebut adalah : sektor pertanian sebesar 4,31 persen per tahun, sektor industri pengolahan pengolahan sebesar 3,87 persen.

Sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan tahun 2013 adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air minum, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan, sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan dan tanah, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu yang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan tahun 2012 adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa.

388,14 423,78 465,29 522,00 164,56 173,67 184,01 195,14 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 2010 2011 2012 2013 Tahun ADHB ADHK

(4)

4

Tabel II. Laju Pertumbuhan PDRB kabupaten Tapanuli Utara

Tahun 2010 - 2013

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan Rata – Rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 4,53 3,79 4,40 3,81 4,13

2. Pertambangan dan

Penggalian 5,38 6,79 7,47 10,31 7,49

3. Industri pengolahan 3,91 3,60 4,39 3,57 3,87 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 6,04 3,89 4,25 7,50 5,42

5. Bangunan 5,90 8,61 8,92 11,89 8,83

6. Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 6,29 5,88 6,38 7,08 6,41

7. Pengangkutan dan

Komunikasi 5,34 4,82 4,85 7,25 5,57

8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan

Tanah, dan Jasa Perusahaan 3,43 4,14 4,36 8,85 5,20

9. Jasa-jasa 8,86 10,30 9,86 8,80 9,46

JUMLAH 5,56 5,54 5,95 6,05 5,78

III.

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi di masing-masing sektor.

Pada tahun 2013, secara umum ada tiga sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu sektor pertanian 50,52 persen, sektor perdagangan 15,90 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 15,85 persen, sedangkan sektor-sektor yang lain memberikan kontribusi dibawah 10 persen antara lain : sektor bangunan (7,29 persen), sektor pengangkutan (4,17 persen), sektor keuangan (3,59 persen), sektor industri pengolahan (1,62 persen), sektor listrik, gas dan air minum (0,91 persen) dan sektor pertambangan dan penggalian (0,15 persen).

(5)

5

Tabel III. Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2010-2013 (Persen)

No SEKTOR 2010 2011 2012 2013*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 54,41 53,19 52,28 50,52

2. Pertambangan dan Penggalian 0,14 0,14 0,14 0,15 3. Industri pengolahan 1,69 1,67 1,64 1,62 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,88 0,89 0,91 0,91

5. Bangunan 6,13 6,46 6,79 7,29

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,65 15,00 15,37 15,90 7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,10 4,15 4,18 4,17 8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan

Tanah, dan Jasa Perusahaan 3,70 3,64 3,58 3,59

9. Jasa-jasa 14,31 14,86 15,11 15,85

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Jika dilihat berdasarkan kelompok sektor, maka kelompok sektor primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan) merupakan penopang utama perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara yaitu sebesar 50,67 persen. Kondisi tersebut sesuai dengan keadaan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai salah satu daerah penghasil beras dan tanaman bahan makanan lainnya di Propinsi Sumatera Utara.

Kontribusi sektor tersier (sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor keuangan, dan sektor jasa- jasa) mencapai 39,51 persen dari seluruh perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara, sedangkan sektor sekunder (sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor bangunan) hanya memberikan kontribusi 9,82 persen.

IV.

Sumber Pertumbuhan Ekonomi (Sog)

Untuk melihat dari sektor mana saja yang menjadi sumber laju pertumbuhan suatu daerah, maka bisa digunakan formula sumber pertumbuhan yang rumusnya adalah laju pertumbuhan tahun tersebut dikalikan dengan penimbang tahun yang lalu dan kemudian dibagi dengan total penimbang tahun yang lalu, dalam hal ini penimbangnya adalah distribusi persentase.

Untuk Kabupaten Tapanuli Utara, dari persen laju pertumbuhan yang dicapai Tahun 2013 sebesar 6,05 persen, 1,96 persen bersumber dari sektor pertanian, kemudian 1,61 persen dari sektor jasa-jasa, 0,95 persen dari sektor perdagangan dan penjumlahan sektor yang lainnya sebesar 1,53 persen. Pada tahun sebelumnya, tahun 2012, dari 5,95 persen pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara, 2,30 persen berasal dari sektor pertanian, sektor jasa-jasa sebesar 1,74 persen, sektor perdagangan sebesar 0,85 persen, sedangkan penjumlahan sektor yang lainnya adalah 1,06 persen.

(6)

6

Tabel IV. Sumber Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013

(Persen)

Lapangan Usaha

(1) 2010 (2) 2011 (3) 2012 (4) 2013* (5)

1. Pertanian 2,428 2,009 2,297 1,960

2. Pertambangan dan Penggalian 0,004 0,005 0,006 0,008 3. Industri pengolahan 0,085 0,077 0,092 0,074 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,046 0,030 0,032 0,056

5. Bangunan 0,390 0,571 0,609 0,835

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0,834 0,786 0,854 0,952 7. Pengangkutan dan Komunikasi 0,204 0,184 0,183 0,271 8. Keuangan, Asuransi, Usaha

Persewaan Bangunan dan Tanah,

dan Jasa Perusahaan 0,116 0,137 0,142 0,285

9. Jasa-jasa 1,450 1,738 1,739 1,610

JUMLAH 5,556 5,536 5,954 6,050

V.

PDRB Per Kapita

Jika kinerja ekonomi (PDRB) yang tercipta di Kabupaten Tapanuli Utara dibagikan pada seluruh penduduk pertengahan tahun secara rata, maka akan diperoleh PDRB per Kapita. Secara tidak langsung, PDRB per kapita Kabupaten Tapanuli Utara menggambarkan tingkat kemakmuran di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Dikatakan tingkat kemakmuran wilayah karena belum memperhitungkan komponen- komponen lain, seperti : penyusutan, pajak tidak langsung netto, dan pendapatan netto yang mengalir dari dan ke daerah lain. Karena pendapatan perkapita yang diperlukan belum dapat dihitung, maka PDRB per kapita Kabupaten Tapanuli Utara dapat digunakan sebagai perkiraan kasar untuk menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara.

Selama periode 2010-2013, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Tapanuli Utara terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 PDRB Perkapita sekitar Rp 13.635.481 atau sekitar Rp1.136.290 per orang perbulan, meningkat menjadi sekitar Rp 14.749.907 atau sekitar Rp1.229.159 per orang per bulan pada tahun 2011, kemudian pada tahun 2012 sekitar Rp16.080.379 atau sekitar Rp1.340.032 per orang per bulan dan meningkat lagi pada tahun 2013 sekitar Rp 17.755.285atau sekitar Rp1.479.607 per orang per bulan

(7)

Grafik II. PDRB Perkapita Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2013 (Rupiah) 13.635.481 14.749.907 16.080.379 17.755.285 5.780.955 6.044.494,54 6.359.203,88 6.637.434 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 2010 2011 2012 2013 Tahun

(8)

BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA

Informasi lebih lanjut hubungi:

Waltor Simanungkalit

Seksi Nerwilis

BPS Kabupaten Tapanuli Utara

Telepon: 0633-21153, Fax: 0633-21755

E-mail: bps1205@bps.go.id

Gambar

Tabel 1. PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Menurut Lapangan Usaha  Tahun 2010-2013 (milyar rupiah)
Grafik II. PDRB Perkapita Kabupaten Tapanuli Utara  Tahun 2010-2013 (Rupiah)   13.635.481    14.749.907    16.080.379    17.755.285   5.780.955  6.044.494,54  6.359.203,88  6.637.434     5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 2010 2011 2012 2013 Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Sungai Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan kinerja KM dari segi struktur organisasinya, proses kredensial dan kewenangan klinis, pengembangan profesi dan audit, serta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis penilaian performance dengan media chemo-edutaniment bentuk kartu ionik dalam meningkatkan

Objek dalam penelitian ini adalah Andre Foto Studio Palembang dan akan menganalisis variable Service Quality (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,

Menurut Mardiasmo (2009),Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting dalam menentukan kualitas informasi laporan keuangan, oleh

Nilai P pada semua kriteria (Wilk’s, Lawley-Hotelling, Pillai’s dan Roy’s) uji manova (multivariate anova) untuk parameter total asam, vitamin C, total padatan terlarut dan kadar

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Nopember tahun Dua ribu sebelas , yang bertanda tangan di bawah ini kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten

Pokja Pengadaan Jasa Konsultasi dan Jasa Lainnya Kantor Bappeda Kabupaten Klaten Jalan Pemuda No 294 Gedung Pemda I I Lantai 2