• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Zat Padat Tersuspensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penentuan Zat Padat Tersuspensi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 JudulJudul : Penentuan Zat Padat Tersuspensi: Penentuan Zat Padat Tersuspensi 

 TujuanTujuan : Untuk mengetahui kadar zat padat tersuspensi: Untuk mengetahui kadar zat padat tersuspensi 

 Tanggal Percobaan:Tanggal Percobaan: Senin/27 Oktober 2014Senin/27 Oktober 2014 

 Dasar TeoriDasar Teori : : Zat padat

Zat padat merupakan materi residu merupakan materi residu setelah pemanasan dan setelah pemanasan dan pengeringanpengeringan  pada

 pada suhu suhu 103103ooCC  –  –  105105ooC. Residu atau zat padat yang tertinggal selamaC. Residu atau zat padat yang tertinggal selama  proses

 proses pemanasan pemanasan pada pada temperatur temperatur tersebut tersebut adalah adalah materi materi yang yang ada ada dalamdalam contoh air dan tidak hilang atau menguap pada 105

contoh air dan tidak hilang atau menguap pada 105ooC. Dimensi zat padatC. Dimensi zat padat dinyatakan dalam mg/l atau g/l, % berat (kg zat padat/kg larutan), atau % dinyatakan dalam mg/l atau g/l, % berat (kg zat padat/kg larutan), atau % volume (dm3 zat padat/liter larutan).

volume (dm3 zat padat/liter larutan).

Zat padat tersuspensi dalam air dapat dipisahkan dengan cara Zat padat tersuspensi dalam air dapat dipisahkan dengan cara  penyaringan

 penyaringan dengan dengan menggunakan menggunakan saringan saringan kertas kertas ukuranukuran 0,45 μm0,45 μm. Residu. Residu tersebut kemdian dikeringkan pada temperatur 103

tersebut kemdian dikeringkan pada temperatur 103ooCC  –  –  105105ooC. SebelumnyaC. Sebelumnya contoh air harus dikocok terlebih dahulu agar homogen. Gangguan pada contoh air harus dikocok terlebih dahulu agar homogen. Gangguan pada analisa zat padat tersuspensi, sehingga penyaringan akan memakan waktu analisa zat padat tersuspensi, sehingga penyaringan akan memakan waktu lama.

lama.

Dalam air alam, ditemui dua kelompok zat yaitu zat terlarut (seperti Dalam air alam, ditemui dua kelompok zat yaitu zat terlarut (seperti garam dan molekul organis) serta zat padat tersuspensi dan koloidal (seperti garam dan molekul organis) serta zat padat tersuspensi dan koloidal (seperti tanah liat dan kwarts). Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini tanah liat dan kwarts). Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran/diameter partikel-partikelnya.

ditentukan melalui ukuran/diameter partikel-partikelnya.

Jumlah dan sumber materi terlarut dan tidak terlarut yang terdapat Jumlah dan sumber materi terlarut dan tidak terlarut yang terdapat dalam air sangat bervariasi. Pada air minum, kebanyakan merupakan materi dalam air sangat bervariasi. Pada air minum, kebanyakan merupakan materi terlarut yang terdiri dari garam anorganik, sedikit materi organik, dan gas terlarut yang terdiri dari garam anorganik, sedikit materi organik, dan gas terlarut. Total zat padat terlarut dalam air minum berada pada kisaran 20 terlarut. Total zat padat terlarut dalam air minum berada pada kisaran 20  –  –  1000 mg/L.

1000 mg/L.

Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid atau TDS) merupakan Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid atau TDS) merupakan  bahan-bahan terlarut

 bahan-bahan terlarut (diameter (diameter < 10-6 < 10-6 mm) dan mm) dan koloid (diameter koloid (diameter 10-6 10-6 mmmm –  –  10-3 mm) yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang 10-3 mm) yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 µm. Materi ini merupakan tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 µm. Materi ini merupakan residu zat padat setelah penguapan pada suhu 105 oC. TDS terdapat di dalam residu zat padat setelah penguapan pada suhu 105 oC. TDS terdapat di dalam air sebagai hasil reaksi dari zat padat, cair, dan gas di dalam air yang dapat air sebagai hasil reaksi dari zat padat, cair, dan gas di dalam air yang dapat  berupa senyawa

(2)

mineral, logam, dan gas yang terbawa masuk ke dalam air setelah kontak mineral, logam, dan gas yang terbawa masuk ke dalam air setelah kontak dengan materi pada permukaan dan tanah. Materi organik dapat berasal dari dengan materi pada permukaan dan tanah. Materi organik dapat berasal dari hasil penguraian vegetasi, senyawa organik, dan gas-gas anorganik yang hasil penguraian vegetasi, senyawa organik, dan gas-gas anorganik yang terlarut. TDS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion-ion yang terlarut. TDS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion-ion yang terdapat di perairan. Ion-ion yang biasa terdapat di perairan ditunjukkan terdapat di perairan. Ion-ion yang biasa terdapat di perairan ditunjukkan dalam Tabel.

dalam Tabel.

Ion Utama (Major Ion) Ion Utama (Major Ion)

(1,0

(1,0 –  –  1000 mg/liter) 1000 mg/liter)

Ion Sekunder (Secondary Ion) Ion Sekunder (Secondary Ion)

(0,01

(0,01 –  –  10 mg/liter) 10 mg/liter) Sodium

Sodium (Na) (Na) BesiBesi Kalsium

Kalsium (Ca) (Ca) Strontium Strontium (Sr)(Sr) Magnesium

Magnesium (Mg) (Mg) Kalium Kalium (K)(K) Bikarbonat (HCO

Bikarbonat (HCO33) ) Karbonat Karbonat (CO(CO33)) Sulfat (SO

Sulfat (SO44) ) Nitrat Nitrat (NO3)(NO3) Klorida

Klorida (Cl) (Cl) Fluorida Fluorida (F)(F) Boron (B) Boron (B) Silika (SiO2) Silika (SiO2)

 Alat dan Bahan:Alat dan Bahan: Alat

Alat a.

a.  peralatan penyaringan  peralatan penyaringan b.b. neraca analitikneraca analitik c.

c. oven oven d.d. gelas ukurgelas ukur e.

e. desikator desikator f.f. labu ukurlabu ukur g.

g.  pinset  pinset h.h.  botol semprot botol semprot

Bahan Bahan

a.

a. kertas saring whatman 0,45 μmkertas saring whatman 0,45 μm  b.

 b. aquanesaaquanesa c.

(3)

 Alur KerjaAlur Kerja 1.

1. Penimbangan Kertas SaringPenimbangan Kertas Saring Kertas Saring

Kertas Saring -- Diberi nomorDiberi nomor

-- Diletakkan pada tempat alat penyaringDiletakkan pada tempat alat penyaring -- Dilewatkan 50 mL aquanesaDilewatkan 50 mL aquanesa

-- Disaring sampel keringDisaring sampel kering Kertas saring basah

Kertas saring basah

-- Diambil dan diletakkan pada kacaDiambil dan diletakkan pada kaca arloji

arloji

-- Dioven pada suhu 103Dioven pada suhu 103C selama 1 jamC selama 1 jam

Berat kertas saring kosong Berat kertas saring kosong Kertas saring kering

Kertas saring kering -- Diambil dari ovenDiambil dari oven

(4)

2.

2. Pengujian pada SampelPengujian pada Sampel

Kertas saring basah Kertas saring basah

-- Diambil dan diletakkan pada kacaDiambil dan diletakkan pada kaca arloji

arloji

-- Dikeringkan dalam oven pada suhuDikeringkan dalam oven pada suhu 103

103C selama 1 jamC selama 1 jam

-- Ditimbang dengan neraca analitikDitimbang dengan neraca analitik Berat kertas saring dan residu

Berat kertas saring dan residu Sampel air

Sampel air

-- Diukur sebanyak 50 mLDiukur sebanyak 50 mL

-- Disaring pada kertas saring yang terpasangDisaring pada kertas saring yang terpasang  pada alat penyaring

 pada alat penyaring

-- Ditunggu sampai larutan tersaring seluruhnyaDitunggu sampai larutan tersaring seluruhnya -- DiambilDiambil

Kertas saring basah Kertas saring basah

(5)

 Hasil PengamatanHasil Pengamatan No.

No. Alur Alur Percobaan Percobaan Hasil Hasil PengamatPengamatan an Dugaan Dugaan / / Reaksi Reaksi KesimpulanKesimpulan 1.

1. Penimbangan Penimbangan Kertas Kertas Saring Saring Sebelum:Sebelum: 

 Aquanesa = tidakAquanesa = tidak  berwarna

 berwarna 

 Volume aquanesa =Volume aquanesa = 50 mL

50 mL Sesudah: Sesudah: 

 Berat kertas saringBerat kertas saring kosong (b) = kosong (b) = 0,4110 gram 0,4110 gram                               ⁄     ⁄                                                                                                                         (     (                           )     )                                                                                                       Kadar Zat Kadar Zat Padat Padat Tersuspensi Tersuspensi (TSS) dalam (TSS) dalam air air sumur/tanah sumur/tanah milik bapak milik bapak Moh. Yusuf Moh. Yusuf RT 14/RW 2 RT 14/RW 2 desa Ketapang desa Ketapang Porong Porong Sidoarjo Sidoarjo sebesar 194 sebesar 194 mg/L, dimana mg/L, dimana kadar tersebut kadar tersebut melebihi melebihi ambang batas ambang batas yang telah yang telah ditetapkan. ditetapkan. 2.

2. Pengujian Pengujian pada pada Sampel Sampel Sebelum:Sebelum: 

 Sampel air =Sampel air = kehijauan (-) kehijauan (-) 

 Volume sampel airVolume sampel air (c) = 50 mL

(c) = 50 mL Sesudah:

Sesudah: 

 Berat kertas saringBerat kertas saring dan residu (a) = dan residu (a) =

Ambang batas Ambang batas TSS menurut TSS menurut Peraturan Menteri Peraturan Menteri  Negara  Negara Lingkungan Lingkungan Hidup Nomor 03 Hidup Nomor 03 Tahun 2010 Tahun 2010 tentang Baku tentang Baku Mutu Air Limbah Mutu Air Limbah Kertas Saring

Kertas Saring -- Diberi nomorDiberi nomor

-- Diletakkan pada alatDiletakkan pada alat  penyaring

 penyaring

-- Dilewatkan 50 mLDilewatkan 50 mL aquanesa

aquanesa

-- Disaring sampel keringDisaring sampel kering Kertas saring basah

Kertas saring basah

-- Diambil dan diletakkanDiambil dan diletakkan  pada kaca arloji

 pada kaca arloji

-- Dioven pada suhu 103Dioven pada suhu 103CC

selama 1 jam selama 1 jam

Berat kertas saring kosong Berat kertas saring kosong Kertas saring kering

Kertas saring kering -- Diambil dari ovenDiambil dari oven

-- Ditimbang dengan neracaDitimbang dengan neraca

Sampel air Sampel air

-- Diukur sebanyak 50 mLDiukur sebanyak 50 mL -- Disaring pada kertasDisaring pada kertas

saring yang terpasang saring yang terpasang  pada alat penyaring  pada alat penyaring -- Ditunggu sampai larutanDitunggu sampai larutan

tersaring seluruhnya tersaring seluruhnya -- DiambilDiambil

(6)

0,4207 0,4207 gramgram 

 Kadar zat padatKadar zat padat tersuspensi dalam tersuspensi dalam air = 194 mg/L air = 194 mg/L Bagi Kawasan Bagi Kawasan Industri adalah Industri adalah sebesar 150 mg/L sebesar 150 mg/L 

 Analisis DataAnalisis Data

Total Suspended Solid (TSS)

Total Suspended Solid (TSS)  atau zat padat yang tersuspensi, merupakan  atau zat padat yang tersuspensi, merupakan residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan oleh saringan. TSS adalah residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan oleh saringan. TSS adalah salah satu parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air. salah satu parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air. Pengukuran TSS berdasarkan pada berat kering partikel yang terperangkap Pengukuran TSS berdasarkan pada berat kering partikel yang terperangkap oleh filter, biasanya dengan ukuran pori tertentu.Umumnya, filter yang oleh filter, biasanya dengan ukuran pori tertentu.Umumnya, filter yang digunakan memiliki ukuran pori 0.45

digunakan memiliki ukuran pori 0.45μm (μm (Clescerl, 1905).Clescerl, 1905).

Ambang batas TSS menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Ambang batas TSS menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Hidup Nomor 03 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan

Hidup Nomor 03 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan

Industri adalah sebesar 150 mg/L.

Industri adalah sebesar 150 mg/L.

Untuk mengukur besarnya TSS digunakan rumus sebagai berikut:

Untuk mengukur besarnya TSS digunakan rumus sebagai berikut:



 ⁄⁄       ((  ))  

  

Pada prak

Pada praktikum tikum ini yang ini yang pertama dilakupertama dilakukan adalah kan adalah menyiapkan menyiapkan kertas saring kertas saring degandegan  p

 poorri i 0.450.45μm.μm.  Kertas saring tersebut dilipat dan diletakkan pada corong  Kertas saring tersebut dilipat dan diletakkan pada corong

 pemisah,

 pemisah, lalu lalu dilewatkan dilewatkan 50 50 mL mL air air mineral mineral Unesa Unesa yang yang sebelumnya sebelumnya telahtelah

Kertas saring basah Kertas saring basah

-- Diambil dan diletakkanDiambil dan diletakkan  pada kaca arloji

 pada kaca arloji

-- Dikeringkan dalam ovenDikeringkan dalam oven  pada suhu 103

 pada suhu 103C selamaC selama

1 jam 1 jam

-- Ditimbang denganDitimbang dengan neraca analitik neraca analitik

Berat kertas saring dan residu Berat kertas saring dan residu

(7)

disediakan. Ditunggu hingga seluruh air tersaring dan kemudian kertas saring

disediakan. Ditunggu hingga seluruh air tersaring dan kemudian kertas saring

 basah tersebut diambil dan dioven pada

 basah tersebut diambil dan dioven pada suhu 103suhu 103⁰⁰C selama satu jam.C selama satu jam.

Setelah dioven, kertas saring tersebut ditimbang. Berat hasil langkah ini Setelah dioven, kertas saring tersebut ditimbang. Berat hasil langkah ini merupakan berat kertas saring kosong (b), yaitu sebesar 0,4110 gram. merupakan berat kertas saring kosong (b), yaitu sebesar 0,4110 gram. kemudian pada kertas saring yang sama dil

kemudian pada kertas saring yang sama dilanjutkan dengan menyaring 50 mLanjutkan dengan menyaring 50 mL sampel air sumur. Dengan prosedur yang sama seperti diatas, akhirnya akan sampel air sumur. Dengan prosedur yang sama seperti diatas, akhirnya akan didapatkan berat kertas setelah dioven. Berat ini disebut dengan berat kertas didapatkan berat kertas setelah dioven. Berat ini disebut dengan berat kertas dan residu, yaitu sebesar 0,4207 gram.

dan residu, yaitu sebesar 0,4207 gram.

Berat kertas saring dan labu erlenmeyer berubah setelah digunakan. Berat kertas saring dan labu erlenmeyer berubah setelah digunakan. Ternyata setelah digunakan terjadi penambahan berat yang disebabkan oleh Ternyata setelah digunakan terjadi penambahan berat yang disebabkan oleh  partikel-partikel

 partikel-partikel kecilyang kecilyang menempel menempel pada pada kertas. kertas. SifatSifat  –  – sifat kimia dansifat kimia dan fisika dari materialdalam suspensi, besarnya ukuran pori saringan, luas dan fisika dari materialdalam suspensi, besarnya ukuran pori saringan, luas dan ketebalan saringan, dan jumlahserta keadaan fisik dari material yang terendap ketebalan saringan, dan jumlahserta keadaan fisik dari material yang terendap  paadanya merupakan

 paadanya merupakan faktor faktor penting yangmempengaruhi pemisahan penting yangmempengaruhi pemisahan zat zat padatpadat tersuspensi.

tersuspensi.

Perhitungan kadar zat tersuspensi: Perhitungan kadar zat tersuspensi:

  ⁄⁄       ((  ))        ⁄⁄       ((  ))        ⁄⁄          ⁄⁄

Kadar Zat Padat Tersuspensi (TSS) dalam air sumur/tanah milik bapak Kadar Zat Padat Tersuspensi (TSS) dalam air sumur/tanah milik bapak Moh. Yusuf RT 14/RW 2 desa Ketapang Porong Sidoarjo sebesar 194 mg/L, Moh. Yusuf RT 14/RW 2 desa Ketapang Porong Sidoarjo sebesar 194 mg/L, dimana kadar tersebut melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.

dimana kadar tersebut melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.

 KesimpulanKesimpulan 1.

1. Berat kertas saring kosong (b) = 0,4110 gramBerat kertas saring kosong (b) = 0,4110 gram 2.

2. Berat kertas saring dan resiBerat kertas saring dan residu (a) = 0,4207 gramdu (a) = 0,4207 gram 3.

3. Kadar zat padat tersuspensi dalam air = 194 mg/L, melebihi ambang batasKadar zat padat tersuspensi dalam air = 194 mg/L, melebihi ambang batas yang telah ditentukan yaitu 150 mg/L.

(8)

 Daftar Pustaka:Daftar Pustaka:

Amaria dan Suyono. 2012.

Amaria dan Suyono. 2012.  Penunjuk  Penunjuk Praktikum Praktikum Kimia Kimia LingkunganLingkungan.. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Jujubandun. 2012. Parameter Fisika-Kimia-Biologi Penentu Kualitas Air. Jujubandun. 2012. Parameter Fisika-Kimia-Biologi Penentu Kualitas Air. ((http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimia- http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimia-biologi-penentu-kualitas-air-2/ 

biologi-penentu-kualitas-air-2/ , diakses pada 31 Oktober 2014), diakses pada 31 Oktober 2014)

Rosmarito, Indra. 2012. Kualiatas Air.

Rosmarito, Indra. 2012. Kualiatas Air.

((http://mengukurkualitasair007.blogspot.com/ http://mengukurkualitasair007.blogspot.com/ ,, diakses pada 31 Oktober diakses pada 31 Oktober 2014).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa data, maka diperoleh kesimpulan bahwa Ha yang berbunyi, “ada hubungan antara konflik peran ganda (work family conflict) dengan kepuasan kerja

Dengan menggunakan rumus 3 didapat formula untuk menghitung derajat keanggotaan nilai jaminan kecil seperti pada gambar 9 dan rumus 4 untuk mendapatkan derajat keanggotaan

Berdasarkan hasil penelitian yang tingkat pengetahuan kader tentang pos pelayanan terpadu lanjut usia (posyandu lansia) di Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten

Efek dari iklan televisi pada ma- syarakat (dan efek media massa pada umumnya) telah menjadisubyek dari wacana filosofis oleh tokoh-tokoh seperti Marshall McLuhan. Para

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pada pelaksanaan pembelajaran IPS sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran

Perlu juga diinformasikan dengan keluarnya peraturan menteri dalam negeri nomor 17 tahun 2009 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Sekretariat Dewan

LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT DAN BURNOUT TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIMEDIASI KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MALANG SKRIPSI Oleh EGA

Dan kemudian dilakukan analisa regersi linier berganda untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kebisingan terhadap komunikasi, fisiologi dan psikologi pekerja