• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

48 

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode yang digunakan

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel – variabel yang bersangkutan dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya kepada Kinerja Karyawan PT. Pacific Jaya Niaga dengan melakukan wawancara, observasi, dan kuisioner.

Unit analisis yang dituju adalah karyawan tetap dari PT.Pacific Jaya Niaga. Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian (Sekaran, 2006, h.177).

(2)

 

  3.2 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Sumber : Penulis (2011)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah kuantitatif. Data kuantitatif merupakan alat atau pertanyaan yang digunakan bersifat terstruktur Istijanto (2008,h.33). Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan tetap bagian produksi PT.Pacific Jaya Niaga.

Variabel Konsep Variabel Indikator Utama Ukuran Skala

Kompensasi (Milkovich, 2010) Manajemen Konflik (Wirawan, 2010) Retensi Karyawan

(Mathis, Robert L & Jackson, John H. 2006).

Kinerja Karyawan

(Mathis, Robert L & Jackson, John H. 2006).

Sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa pada perusahaan

Alat pengendali konflik dalam perusahaan yang bertujuan menghasilkan resolusi yang diinginkan

upaya perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang dimiliki agar tetap loyal

Segala yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh karyawan

1. Gaji Pokok

2. Merit Pay

3. Insentif 4. Proteksi

5. Work / life balance

6. Tunjangan 1. Kemampuan Bernegosiasi 2. Mendengarkan dengan

baik yang dikemukakan lawan konflik

3. Mengevaluasi nilai 4. Menemukan jalan tengah 5. Memberikan Konsesi 1. Komponen Organisasional 2. Peluang Karir 3. Hubungan Karyawan 4. Penghargaan 5. Rancangan Tugas dan

Pekerjaan

1. Tingkat Usaha yang dicurahkan 2. Motivasi Kerja 3. Dukungan Organisasi Interval Interval Interval Interval Likert Likert Likert Likert

(3)

 

 

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Tujuan Data Jenis Data Sumber Data

T-1 Kompensasi, Manajemen Konflik,

dan Retensi Karyawan secara simultan dan parsial

Kuantitatif Primer – kuesioner

T-2 Kompensasi, Manajemen Konflik,

dan Retensi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan secara simultan dan parsial

Kuantitatif Primer - kuesioner

Sumber: Penulis (2011)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner dan wawancara. Ruang lingkup yang menjadi objek penelitian oleh penulis adalah karyawan tetap bagian produksi PT. Pacific Jaya Niaga, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan studi pustaka yang dijadikan sebagai landasan teori, serta sumber-sumber lainnya didapatkan dari media internet, jurnal – jurnal dan buku.

3.5 Teknik Pengumpulan Sampel

Menurut (Riduwan dan Engkos 2008, h.37) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Di dalam statistik dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara sampling, Sensus adalah cara pengumpulan data di mana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Ada dua alasan dilakukannya sensus : (1) Suatu penelitian sensus akan layak dilakukan

(4)

 

 

jika populasinya relative sedikit dan (2) suatu penelitian sensus hanya diperlukan jika unit elemen populasi sangat bervariasi

Berdasarkan alasan di atas, maka dalam penelitian ini digunakan cara sensus, karena unit elemen populasi sangat bervariasi. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode sensus dalam penelitiannya pada PT. Pacific Jaya Niaga. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang karyawan.

3.6 Metode Analisis

Metode analisis menjelaskan tentang metode-metode analisis yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang ada, di mana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Analisis diawali dengan uji validitas dan reliabilitas serta normalitas pada kuesioner. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis).

Tabel 3.3 Metode Analisis

Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis

T-1 Asosiatif Path Analysis dan Korelasi Pearson

T-2 Asosiatif Path Analysis dan Korelasi Pearson

(5)

 

  3.6.1 Uji Normalitas

Distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang sering digunakan dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguji normalitas data gunanya untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametric. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik.

Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov melalui menu analize kemudian non parametric test dan pilih sub menu 1-sample K-S, dengan hipotesis pengujian yaitu:

Ho : Data terdistribusi secara normal Ha : Data tidak terdistribusi secara normal Dasar pengambilan keputusan:

1) Nilai signifikansi (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak terdistribusi secra normal.

2) Nilai signifikansi (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data terdistribusi secara normal.

3.6.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2008, h.109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas

(6)

  D r ∑ ∑ n alat u alat u ukur meng Di mana: rhitung = koefi ∑Xi = Jumla ∑Yi = Jumla n = Jumlah r 3.6.3 U peng peng (real (relia terse karen kerag instru ukur, terlebi ukur secara k dengan sk ghitung valid rh fisien korelas ah skor item ah skor total responden 3 Uji Reliab Uji reliabilit gukuran. Pe gukuran yan ibel). Menu ability) suat ebut dilakuk na itu menja gaman item ument dilak ih dahulu di keseluruhan or total yan ditas alat uku

hitung = si ilitas tas artinya engukuran ng mampu urut Sekaran tu penguku kan tanpa b amin pengu m dalam in kukan untuk icari harga k n dengan cara ng merupaka ur yang digu adalah ti yang mem memberik n (2006, h.4 uran menunj ias (bebas ukuran yang nstrumen p k mendapatk korelasi anta a mengkorel an jumlah t unakan rumu ingkat kepe miliki relia kan hasil u 40) menyata jukkan seja kesalahan a konsisten l perlu dilaku kan tingkat ara bagian-b lasikan setia tiap skor bu us: ercayaan h abilitas ting ukur yang akan bahwa auh mana p atau error f intas waktu ukan. Uji ketepatan bagian dari ap butir alat utir. Untuk hasil suatu ggi, yaitu terpecaya keandalan pengukuran free). Oleh dan lintas reliabilitas instrument

(7)

  yang Alph Di m 3.6.4 Sarjo interv param yang Succ ment langk 1. P d 2. P d 3. S d g digunakan ha (α). Beriku mana: r1 ∑ St k 4 Transform Menurut ono dan W val bertuju metric, di m g paling sed cessive Inter transformasi kah sebagai Perhatikan s disebarkan. Pada setiap b dan 4; yang d Setiap freku disebut propo . Dalam pe ut rumus dar 1 : Nilai Rel ∑Si : Jumlah v t : varians to : Jumlah ite masi Data Riduwan Winda Julian uan untuk mana data seti

derhana ada rval). MSI ikan data da berikut. setiap butir butir, ditentu disebut sebag uensi dibagi orsi. nelitian ini ri alpha. liabilitas varians skor otal em dan Kunco nita (2011, memenuhi idaknya bers alah dengan merupakan ari ordinal m r jawaban ukan jumlah gai frekuens dengan ba menggunak r tiap-tiap ite oro (2008) h.12), men sebagian skala interva n mengguna n metode y menjadi inte koresponde orang yang si. anyaknya re kan teknik C em dalam buku ntransforma dari syara al. Teknik tr akan MSI ( ang diguna erval dengan en dari ang mendapat sk sponden da Cronbach’s u Haryadi asikan data at analisis ransformasi Method of akan untuk n langkah-gket yang kor 1, 2, 3, an hasilnya

(8)

  4. T s 5. G k 6. T ( 7. T 8. T 3.6.5 B meng X1 d digun K dari semp sang Intep Tentukan nil secara beruru Gunakan tab kemudian ya Tentukan nil dengan men Tentukan nil Tentukan nil 5 Koefisien K Berdasarkan R getahui hubu dan X2 terha nakan adalah Korelasi PPM harga (-1 ≤ purna. r = 0 at kuat. Se pretasi Nilai ai proporsi k utan per kolo ble distribusi ang diperoleh lai tinggi d nggunakan ta ai skala deng ai transform Korelasi Pe Riduwan da ungan antara adap Y digu h Pearson P M dilambang ≤ r ≤ +1). Ap 0 artinya tida edangkan a r sebagai be kumulatif de om skor. i normal, hit h. densitas untu able tinggi d gan menggu masi dengan r earson an Engkos A a variabel X unakan tekni Product Mom gkan (r) den pabila nilai r ak ada korel arti harga r erikut. engan menju tung nilai Z uk setiap ni ensitas). unakan rumu rumus : Ahmad Kunc X1 dengan Y ik korelasi. A ment, dengan ngan ketentu r = -1 artiny lasi. dan r = r akan dita umlahkan nil Z untuk setia ilai Z yang us : oro (2008, h dan X2 den Analisis kor n rumus : uan nilai r t ya korelasiny = 1 berarti k ampilkan p lai proporsi ap proporsi g diperoleh h.61) untuk ngan Y dan relasi yang tidak lebih ya negative korelasinya ada Table

(9)

 

 

Tabel 3.4 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai R

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 -1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0, 199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, h.62)

Pengajuan signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan varibael X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi sebagai berikut :

Hipotesis

Ho : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Ha : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Dasar pengambilan keputusan

Sig ≥ α = Ho diterima, Ha ditolak

Sig < α = Ho ditolak, Ha diterima

Ket : α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidak akuratan (1- tingkat kepercayaan)

3.6.6 Analisis Jalur (Path Analysis)

Model Path Analysis menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, h.2) digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variabel. Model ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika

(10)

 

 

yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel independen terhadap variabel dependen.

3.6.6.1 Prinsip-Prinsip Dasar Path Analysis

Prinsip- prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur diantaranya ialah :

1) Adanya linearitas (Linearity). Hubungan antar variabel bersifat linear

2) Adanya adivitas (Additivity). Tidak ada efek-efek interaksi

3) Data berskala interval. Semua variabel yang diobservasi mempunyai data bersifat interval (scaled values). Jika data belum dalam bentuk skala interval, sebaiknya data diubah dengan menggunakan metode suksesive interval (MSI) terlebih dahulu. 4) Semua variabel residual (yang tidak diukur) tidak berkorelasi

dengan salah satu variabel-variabel dalam model.

5) Istilah gangguan (disturbance terms) atau variabel residual tidak boleh berkorelasi dengan semua variabel endogenous dalam model. Jika dilanggar, maka akan berakibat hasil regresi menjadi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur. 6) Sebaiknya hanya terdapat multikoliniearitas yang rendah.

Multikolinieritas maksudnya dua atau lebih varibael bebas (penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Jika terjadi

(11)

 

 

hubungan yang tinggi maka kita akan mendapatkan standar error yang besar dari koefesien beta (b) yang digunakan untuk menghilangkan varians biasa dalam melakukan analisis korelasi secara parsial.

7) Adanya recurvisitas. Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali (looping).

8) Spesifikasi model benar diperlukan untuk menginterpretasi koefesien-koefesien jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefesien jalur akan merefleksikan kovarians bersama dengan semua variabel yang tidak diukur dan tidak akan dapat diinterpretasi secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak langsung.

9) Sampel sama dibutuhkan untuk pengitungan regresi dalam model jalur.

Asumsi analisis jalur mengikuti asumsi umum regresi linear, yaitu : 1) Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka

signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05

2) Predictor yang digunakan sebagai variable bebas harus layak. Kelayakan ini dikethaui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation

(12)

 

 

3) Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan

dengan Uji T.

Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis) 4) Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas.

5) Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson sebesar < 1 dan > 3

Analisis ini akan digunakan untuk menguji besarnya

kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2

terhadap Y pada sub-struktural 1 dan variabel X1, X2, dan Y

terhadap Z pada sub-struktural 2. Untuk mengetahui derajat variabel analisa dalam penelitian ini akan dilakukan analisis berdasarkan pendekatan SPSS dan LISREL.

3.6.6.2 Model dan Persamaan Struktural Path Analysis

Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan variabel eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel.

(13)

 

  Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, h.5)

Gambar 3.1 Diagram Jalur

Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu :

Y = yx1 X1 + yx2 X2 + yx3 X3 + 1

Z = zx1 X1 + zx3 X2 + zy X3 + 2

Keterangan :

ρ = koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen ε = faktor residual, yang menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel

Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam Path Analysis dilihat dari nilai koefisien beta akan diuraikan pada Tabel 3.5 berikut ini :

(14)

 

 

Tabel 3.5 Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis

Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh

0,05-0,09 Lemah 0,10- 0,29 Sedang

>0,30 Kuat Sumber : Riduwan dan Sunarti, 2007

3.6.6.3 Analisis Jalur Berdasarkan Pendekatan SPSS

Langkah-langkah menguji Path Analysis menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, h.116) sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis dan persamaan sub-struktural 1 Struktur : Y = yx1 X1 + yx2 X2 + y 1

2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan structuralnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis : Naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2)

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan :

(15)

 

 

Persamaan regresi ganda : Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1

3) Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan) Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :

Ha : yx1 = yx2 = ... = yxn ≠ 0

Ho : yx1 = yx2 = ... = yxn = 0

4) Kaidah pengujian signifikansi secara manual : Menggunakan Tabel F

F= 1

1

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel endogen

R2yxk = R square

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan dan

Fhitung ≤ Ftabel terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0.05

Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan menggunakan

rumus:

Ftabel = F{(1-α) (dk = k), (dk = n –k -1)} atau F {(1-α) (v1 = k), (v2 = n-k-1)}

(16)

 

 

(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.

(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

6) Menghitung koefisien jalur secara individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ha: ρyx1 > 0

Ho: ρyx1 = 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus :

; 1

Keterangan :

Statistik SepX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS

untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

(17)

 

 

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

7) Menyarankan dan Menyimpulkan

Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringksan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan penelitian.

3.6.6.4 Analisis Jalur Berdasarkan Pendekatan LISREL Menurut Ghozali (2008, h.116), ada beberapa langkah

analisis jalur dengan LISREL yaitu sebagai berikut:

1. Merubah input data dari excel menjadi data prelis dengan membuka program LISREL dari menu pilih file lalu Import Data dan akan tampak windows open

2. Membuka data dan menyimpannya dalam bentuk data prelis 3. Menentukan analisis dengan metode simplis.

4. Memanggil data prelis dengan langkah dari menu utama LISREL pilih setup lalu variables.

(18)

 

 

5. Membuat SIMPLIS Syntax dengan langkah dari menu LISREL pilih Setup kemudian pilih Build SIMPLIS Syntax dan menuliskan secara manual syntax sebagai berikut

Relationships Y = X1 X2 Z = X1 X2 Y Number of Decimals = 3 Path Diagram Option: SS EF End of Problem

6. Mengeksekusi SIMPLIS Syntax dan menganalisis hasilnya.

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut :

Dasar Pengambilan Keputusan: Sig > 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima Sig < 0,05 : Ho diterima, Ha ditolak

1. Untuk T-1

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara

Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan secara Simultan dan Parsial.

(19)

 

 

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan secara simultan dan Parsial.

2. Untuk T-2

Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya secara Simultan dan Parsial kepada Kinerja Karyawan dengan pendekatan SPSS dan LISREL.

Ha = Ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kebijakan Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya secara Simultan dan Parsial kepada Kinerja Karyawan dengan pendekatan SPSS dan LISREL.

(20)

 

  3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Setelah terkumpulnya seluruh data yang dibutuhkan melalui kuisioner, maka dengan data tersebut dilakukan analisis dan pengolahan data untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi dari Kompensasi dan Manajemen Konflik terhadap Retensi Karyawan dan Dampaknya kepada Kinerja karyawan PT. Pacific Jaya Niaga. Setelah semua data diolah, dengan 2 macam pendekatan yaitu SPSS dan LISREL untuk mengecek kecocokan hasil, setelah itu maka akan diperoleh gambaran mengenai bagaimana pengaruh atau kontribusi secara jelas dari tiap variabel.

Dari analisis diatas, didapatkan kontribusi dari variabel – variabel terhadap Kinerja Karyawan PT. Pacific Jaya Niaga, sehingga dapat diketahui usaha yang diperlukan untuk meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Pacific Jaya Niaga melalui faktor – faktor yang diteliti tersebut, dilihat dari aspek – aspek yang merupakan indikator dari setiap variabel.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tabel 3.3 Metode Analisis
Tabel 3.4 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai R  Interval Koefisien   Tingkat Hubungan   0,80 -1,000  0,60 – 0,799  0,40 – 0,599  0,20 – 0,399  0,00 – 0, 199  Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah   Sangat Rendah
+3

Referensi

Dokumen terkait

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Cara pengambilan data adalah dengan melakukan tes kualitas gerak dasar chest pass dalam bola basket mulai dari. tahap awal sampai tahap

menjelaskan keadaan erapan di mana pada tahap awal padatan memiliki afinitas yang tinggi terhadap zat terlarut. Apabila tapak-tapak erapan tersebut telah ditempati,

tidak cukup didalam satu silinder karena katup atau gasket bocor, atau cincin torak yang macet atau patah. Penemuan dari penyebab yang tepat dan perbaikannya sangat penting

Tingkat profitabilitas pada suatu perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba yang tinggi, sehingga laba yang dijadikan sebagai

Kurva Respon Bobot Kering Daun Sampel Tanaman Nilam Pada Umur 9 MST Dengan Berbagai Perlakuan Kompos Limbah Padat Pengolahan Minyak Nilam dan Pupuk Fosfat………... Kurva Respon