• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pasuruan. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara accidental atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pasuruan. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara accidental atau"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tempat wisata kebun kurma milik PT. Duta Putri Bersaudara Kebun Kurma, Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara accidental atau kebetulan. Penentuan lokasi ini dilakukan untuk mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut cocok dan sangat potensial untuk dijadikan sebagai tempat agrowisata. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 23 sampai 24 September 2018. Sampel yang diambil sebanyak 62 responden. Pertimbangan ini akan dikaji dengan Analisis Strategi Pengembangan Obyek Wisata (Kebun Kurma) Di PT. Duta Putri Bersaudara Wisata Kebun Kurma.

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Accidental Sampling yang dilakukan secara kebetulan. yaitu dengan meninjau tempat penelitian dan mewawancarai orang- orang yang kebetulan berkunjung kesana. Sampel responden ditentukan dengan banyaknya quota sample dalam penentuan jumlah sampel / responden pengunjung obyek wisata kebun kurma. Menurut Martono (2010) Accidental sampling teknik penentuan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila didatangin orang yang kebetulan cocok akan digunakan sebagai sumber data. Peneliti akan membagikan kuesioner kepada para pengunjung dan pegawai perusahaan yang ditemui di wisata kebun kurma.

(2)

Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan maka peneliti mendapatkan subyek sebagai berikut:

3.2.1 Sampel perusahaan

Peneliti menggunakan sampel perusahaan untuk mendapatkan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian yang berupa dukumen ataupun data perusahaan, seperti peta kawasan atau lokasi, keadaan geografis, sosial, budaya, ekonomi, dan kepariwisataan. Sampel yang diambil yaitu kepala pengelola dan para pekerja obyek wisata kebun kurma.

3.2.2 Sampel Pengunjung

Sampel pengunjung yaitu sampel yang diambil dari pengunjung unjuk mendapatkan informasi mengenai profil dan karakteristik para pengunjung yang datang ke wisata kebun kurma. Selain itu, mengenai persepsi dan preferensi pengunjung atas atraksi serta fasilitas penunjang yang perlu dikembangkan kedepannya.

3.3 Jenis Data Dan Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari narasumber atau responden yang bersangkutan dengan cara mengisi kuesioner dan wawancara yang disampaikan langsung oleh peneliti. Selain itu, data primer sebagai pelengkap dari kekurangan data yang di ambil dari perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor internaal dan eksternal yang mempengaruhi obyek wisata kebun kurma. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara

(3)

tidak langsung melalui perantara yang berpihak. Data sekunder diambil langsung dari PT. Duta Putri Bersaudara Kebun Kurma.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di gunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian, yaitu data yang valid. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan menggunakan beberapa teknik, diantaraya sebagai berikut.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang ditulis untuk menunjukan kepada responden dengan tujuan untuk mengetahui pendapat seseorang mengenai suatu hal. Dalam metode ini, responden diminta untuk memberikan penilaian mulai dari sangat setuju sampai tidak setuju. Daftar yang dibuat berisi pernyataan pada masing-masing variabel yang diteliti dalam bentuk skala. Skala yang digunakan untuk penelitian ini yaitu skala Likert dinyatakan sebagai berikut:

1) Skala 1= Sangat Tidak Setuju 2) Skala 2= Tidak Setuju

3) Skala 3= Setuju

4) Skala 4= Sangat Setuju

2. Observasi

Observasi adalah mengamati secara langsung obyek penelitian agar mendapatkan informasi yang akurat. Peneliti melakukan observasi di wisata kebun kurma, kota pasuruan.

(4)

3. Wawancara

Wawancara adalah proses untuk mendapatkan keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai. Peneliti melakukan wawancara langsung pada pengunjung yang data ke obyek wisata tersebut.

4. Dukumentasi

Dukumentasi adalah salah satu cara untuk mengambil data secara langsung berupa data primer dan data sekunder di perusahaan itu. Media yang di gunakan sebagai bukti berupa kamera, perekam dan alat lainnya yang bersifat pendukung penelitian.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya untuk mengolah data untuk menjadi informasi dari data tersebut agar mudah di pahami dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Adapun data yang akan di analisis kedalam bentuk sederhana untuk selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan SWOT.

3.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data untuk memecahkan masalah penelitian dengan fakta yang tambak untuk dianalisis agar dapat digeneralisasikan (Masniar Nasution L,2017). Penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran faktor pendorong dan hambatan yang timbul dalam pengembangan obyek wisata kebun Kurma dengan menggunakan analisis deskriptif. Penggunaan analisis deskriptif ini bertujuan

(5)

untuk mensajikan data deskriptif yang berupa kata- kata tertulis dari perilaku yang diamati dilapangan.

3.4.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan singkkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) (Rahmayati HM, 2015). Analisis SWOT digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui strategi pengembangan dengan menganalisis faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor ekksternal berupa peluang dan ancaman.

3.4.2.1 Analisis Matrik IFAS dan Matrik EFAS

Dilakukannya pengidentifikasian trhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan anaman pada perusahaan dengan ini dibuat matrik IFAS (Internal Strategic Fakor Analysis Summary) dan matrik EFAS (External Strategic Faktor Analysis Summary). Matrik IFAS menjelaskan tentang faktor kekuatan dan kelemahan pada perusahaan, sedangakan Matrik EFAS menjelaskan tentang faktor peluang dan ancaman perusahaan. Bobot yang ditetapkan oleh peneliti di kebun kurma mengacu pada wawancara dan kuesioner. Data yang diolah dengan membandingkan tingkat kepentingannya yang relatif satu sama lain sehingga mendapatkan nilai aktor yang mempengaruuhi di wisata kebun kurma. Nilai relatif yang didapatkan dari masing-masing faktor dijumlahkan sehinggal mendapatkan nilai total faktor.

Penetapan rating untuk matrik IFAS dan EFAS yang dilakukan hanya dengan melihat keadaan dilapangan wisata kebun kurma agar ada respon terhadap strategi perkembangan yang dijalankan. Peneliti melakukan wawancara dan

(6)

kuesioner terhadap pihak perusahaan dan pengunjung yang datang ke wisata kebun kurma. Pemberian rating yang ada pada setiap faktor-faktor strategi yang terdapat pada IFAS dan EFAS yang dilakukan oleh pihak perusahaan wisata kebun kurma.

Analisis pada faktor internal yang diidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan pada perusahaan wisata kebun kurma. Sedangkan pada faktor eksternal (ancaman dan peluang) harus diketahui terlabih dahulu untuk menyusun matrik faktor EFAS. Berikut adalah cara menentukan tahap IFAS dan EFAS:

1. Menentuan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan didalam kolom 1

2. Memberikan bobot dikolom 2 pada masig-masing faktor dengan menggunakan skala mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semuanya bobot tidak boleh melebihi nilai total 1,00

3. Menghitung rating dikolom 3 dengan memberikan skala mulai dari 1 sampai 4 dengan catatan 4= kekuatan utama, 3= kekuatan kecil, 2= kelemahan kecil, 1= kelemahan utama. Pemeberian ini dilakukan berdasarkan kondisi yang ada pada perusahaan

4. Kalikan bobot yang ada dikolom 2 dengan rating dikolom 3 untuk mendapatkan nilai dikolom 4. Hasil pembobotan dari masing-masing faktor mulai dari 4,0 (outsanding) sampai 1,0 (poor)

5. Jumlahkan semua nilai yang ada didalam kolom 4 untuk memperoleh total nilai pembobotan yang ada pada perusahaan.

(7)

Bobot Keterangan Rating

>0,20 Sangat kuat 4

0,11-0,20 Kuat diatas rata-rata 3 0,06-0,10 Kuat dengan rata-rata 2 0,01-0,05 Kuat dibawah rata-rata 1

Tabel 3.1 Matrik IFAS dan EFAS

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan:

1. Adanya wahana permainan menarik

2. Adanya bangkai pesawat boing 737 yang isinya berbagai macam kuliner kurma

3. Adanya toilet yang bersih

4. Memiliki pemandangan yang indah 5. Lahan parkir yang luas

6. Adanya manasik haji

7. Harga tiket masuk yang terjangkau

8. Pengelola wisata kebun kurma yang ramah Kelemahan:

1. Sosialisasi promosi terhaadap publik

2. Transportasi yang mudah di akses wisatawan 3. ketersediaan buah kurma

4. Kurangnya papan petunjuk arah menuju lokasi wisata kebun kurma

5. Ketersedian fasilitas kantin

6. Transportasi umum menuju wiata kebun kurma tidak ada

(8)

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Peluang:

1. Wisata kebun kurma pertama di indonesia 2. Kunjungan wisatawan dari waktu ke waktu

baik domestik maupun mancanegara agar menjadi wisata berkelanjutan meningkat 3. Respon dan dukungan positif dari masyarakat

setempat untuk pengelolaan tempat wisata kebun kurma

Ancaman:

1. Adanya persaingan agrowisata

2. Minat konsumen terhadap tempat wisata kebun kurma

3. Adanya perubahan musim yang terjadi pada buah kurma

4. Akses jalan menuju lokasi wisata kebun kurma jauh

Total 1,00

Sumber: Data primer diolah, 2008

Menurut Rangkuti (2008). Matrik SWOT menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Gambar 3.1. Analisis SWOT

Kuadran 3. Kuadran 1. Kuadrann 4. Kuadran 2. Sumber: Rangkuti, 2008 Kekuatan Internal Berbagai Ancaman Kelemahan Eksternal Berbagai Peluang

(9)

Kuadran 1 : Kuadran ini menunjukkan situasi yang paling menguntungkan karena perusahaan masih memiliki peluang dan kekuatan. Strategi yang diterapkan agar dapat mendukunng pertumbuhan agresif dengan memanfaatkan peluang.

Kuadran 2 : Perusaahaan lagi menghadapi ancaman, tapi pada posisi ini perusahaan masih memiliki kekuatan internal untuk digunakan sebagai nilai tambah. Strategi yang diterapkan untuk diversifikasi yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dalam jangka panjang.

Kuadran 3 : Perusahaan mempunyai peluang yang besar, tetapi ada kelemahan dari segi internal yang dihadapinya sehingga strategi yang tepat agar kelemahan tidak mengurangi peluang yang besar. Strategi pada posisi ini yang tepat perusahaan harus meminimalkan masalah internal agar dapat merebut peluang pasar dengan sebaik mungkin.

Kuadran 4 : Posisi ini adalah situasi perusahaan mengalami kerugian karena harus menghadapi berbagai ancaman dengan kondisi internal lemah. Startegi yang perlu diterapkannya dengan mendukung strategi devensive agar dapat mengurangi ancaman pada perusahaan.

3.4.3 Matrik SWOT

Setelah data dikumpulkan atau informasi yang mempengaruhi terhadap pengembangan obyek wisata kebun kurma, tahap selanjutnya yaitu dengan

(10)

memanfaatkan data tersebut untuk merumuskan strategi. Alat digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategi pengembangan obyek wisata Kebun Kurma adalah matrik SWOT karena Rangkuti Menjelaskan bahwa matrik SWOT dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal pada perusahaan dapat dihadapinya dengan menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Matrik SWOT dapat kemungkinan dapat menghasilkan empat set alternatif strategi yang digambarkan pada diagram berikut ini:

Tabel 3.2 Matrik SWOT Eksternal Internal

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)

Peluang (Opportunities) Strategi S-O

Membuat strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi W-O

Membuat strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

Ancaman (Treaths) Strategi S-T

Membuat strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman.

Strategi W-T

Membuat strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

(11)

Keterangan:

a) Strategi (SO) adalah strategi yang dibuat untuk memanfaatkan seluruh kekuatan dan peluang

b) Strategi (ST) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman pada perusahaan

c) Strategi (WO) adalah strategi yang memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan yang terjadi

d) Strategi (WT) adalah strategi strategi yang digunakan untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.

Gambar

Tabel 3.1 Matrik IFAS dan EFAS
Gambar 3.1. Analisis SWOT
Tabel 3.2 Matrik SWOT                          Eksternal   Internal

Referensi

Dokumen terkait

(PBL) adalah sebelum dan setelah siswa menggunakan model pembelajaran tersebut peneliti memberikan test berupa latihan Pretest-Posttest dan quesioner untuk melihat

The incidence of ovarian abnor- malities was not recorded in the present study, but any possible negative effect on embryo recovery appears to be constant since the numbers of

Sumber pendanaan yang memiliki present value cash outflow yang lebih kecil, maka alternatif pendanaan itulah yang akan digunakan oleh perusahaan dalam pengadaan

Isi inti sesaji atau banten sebagai persembahan mengacu kepada sloka dalam Bhagawad Gita yaitu patram (daun), puspam (bunga), phalam (buah), dan toyam (air), kemudian

Hubungan JFC dengan media ini pun terlihat bagaimana media dalam jaringan ini mampu mengubah JFC yang semula hanya sebuah karnaval fasyen di Kota Jember menjadi modal

Dalam rangka memperkaya substansi penguatan masyarakat di TNTC, pemangku jabatan bekerjasama dan berkonsultasi dengan Education for Sustainable Development Working Group,

Sub Kegiatan : 3.25.06.2.01.01 Penyediaan Data dan Informasi Usaha Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota Sumber Pendanaan : Dana

Perangkat lunak merupakan kumpulan dari program, prosedur, dan dokumen data lain yang saling berhubungan yang merepresentasikan masalah di dunia nyata yang dikonfigurasikan dalam