• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Semakin besar suatu organisasi semakin kompleks pula bentuk, jenis, dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut. Salah satu implikasi kompleksitas itu ialah adanya risiko yang semakin berkembang dan rumit untuk diatasi. Oleh karena itu, diperlukan peranan audit internal dalam melaksanakan kegiatan audit di lingkungan organisasi. Selain itu, sebagai auditor internal harus mengetahui tugas dan tanggung jawab sebagai satuan pengawasan intern. Tugas utama pengendalian internal pada PP No. 60 Tahun 2008 mengenai sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) dapat memberikan kayakinan atas

1. tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara;

2. keandalan laporan keuangan; 3. pengamanan aset negara; dan

4. ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Pengawasan intern merupakan seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kelola yang baik

(2)

(SPIP, 2008). Pentingnya tugas dan wewenang dari divisi satuan pengawasan internal yang merupakan auditor internal pemerintah diharuskan memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai terkait prosedur auditing yang disesuaikan dengan standar profesi internal auditor dan standar auditing (IIA, 2017). Namun, auditor internal dalam Gabinete De Inspeção e Auditoria (GIA) atau Kabinet Inspeksi dan Audit sebagian besar belum memiliki kualifikasi pendidikan yang terkait auditor internal. Pentingnya kualifikasi pendidikan auditing merupakan simbol kompetensi auditor internal. Dengan kualifikasi pendidikan yang memadai akan lebih mudah bagi auditor dalam mengikuti perkembangan yang semakin kompleks.

Standar kompetensi auditor adalah ukuran kemampuan minimal yang harus dimiliki auditor yang mencakup aspek pengetahuan, keahlian, dan sikap perilaku untuk melakukan tugas-tugas dalam jabatan fungsional auditor (JFA) dengan hasil baik (BPKP, 2010). Menurut Sawyer et al. (2006:11) kompetensi auditor internal merupakan sebuah hubungan cara-cara bagi setiap auditor dalam memanfaatkan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman.

Di lingkungan profesional auditor dikenal istilah sertifikasi. Sertifikasi merupakan pengakuan kemampuan profesional bagi profesi auditor. Sertifikasi tersebut dapat dijadikan persyaratan untuk melakukan praktik profesi tertentu pada suatu tempat tertentu. Sertifikasi ini menunjukkan kompetensi seseorang terhadap prinsip-prinsip audit internal untuk melakukan praktik audit internal yang diakui. Untuk dapat memperoleh sertifikasi tersebut auditor internal harus memiliki pengetahuan dan mengikuti serangkaian pendidikan tertentu dan ujian yang

(3)

ditujukan untuk meningkatkan kemampuan auditor. Bagi auditor internal sertifikasi merupakan kualitas tertinggi yang harus dicapai untuk dapat menjalankan fungsinya secara lebih optimal sehingga dapat dijadikan benchmark atau tujuan peningkatan kualitas sumber daya manusianya (Sawyer et al., 2005).

Di Indonesia sertifikasi profesi auditor internal dikenal dengan istilah Qualified Internal Auditor (QIA). Sertifikasi QIA dapat diberikan oleh Dewan Sertifikasi yang terdiri atas unsur-unsur organisasi profesi internal audit terkemuka di Indonesia. Unsur-unsur tersebut mencakup Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah (FKSPI BUMN/BUMD), The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia Chapter, Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII), Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), akademisi, dan praktisi yang memiliki kompetensi serta komitmen terhadap internal auditing. Sampai saat ini YPIA merupakan satu-satunya lembaga yang diberi wewenang oleh Dewan Sertifikasi untuk menyelenggarakan pendidikan dan ujian sertifikasi QIA. Melalui jalur pendidikan dan pelatihan bersertifikasi inilah diharapkan kinerja internal auditor dapat lebih berkualitas dari auditor yang belum bersertifikasi (Tugiman, 2006:23).

Di Timor-Leste para auditor internal bekerja sama dengan YPIA untuk mengikuti pelatihan QIA di Indonesia. Auditor internal yang telah mengikuti pelatihan atau pendidikan spesifikasi dan kualifikasi auditing akan mendapatkan sertifikasi QIA. Peningkatan kompetensi auditor internal dapat ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat QIA. Selain itu, auditor internal yang telah memilki sertifikat

(4)

QIA diharapkan akan memiliki kinerja yang baik dan memberikan pengaruh yang bermanfaat terhadap pelaksanaan audit internal.

Auditor internal yang berkualitas menerapkan pedoman praktik audit dalam segala aktivitasnya. De Angelo (1981) dalam (Tjun et al., 2012) menyatakan bahwa kualitas audit merupakan kemungkinan (probability) auditor menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien. Konsep kualitas audit internal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan kualitas audit eksternal (Gramling & Vandervelde, 2006). Semakin berkualitas auditor internal, akan semakin meningkat kualitas informasi dalam organisasi (Chambers & Payne, 2008). Menurut Arens et al. (2011:47) kualitas audit adalah proses untuk memastikan bahwa standar auditing-nya berlaku umum yang diikuti oleh setiap audit; mengikuti prosedur pengendalian kualitas, khusus membantu memenuhi standar-standar secara konsisten dalam penugasannya hingga tercapai kualitas audit yang baik.

Oleh karena itu, dipahami bahwa seorang auditor yang memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan yang memadai dapat lebih memahami, serta mengetahui berbagai masalah secara lebih mendalam dan lebih mudah mengikuti perkembangan yang semakin kompleks dalam lingkungan audit kliennya. Dengan demikian, diharapkan akan tercapai audit yang berkualitas. Pada akhirnya tercapai good governance. Kompetensi yang rendah juga akan mengakibatkan kegagalan dalam audit karena auditor akan kesulitan dalam menemukan temuan-temuan yang berkenaan dengan terjadinya penyimpangan. Auditor internal yang bersertifikasi QIA mempunyai kemampuan lebih untuk

(5)

mengevaluasi sistem pengendalian internal. Auditor yang bersertifikasi memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor internal dalam posisi yang sama, tetapi belum memiliki sertifikasi QIA. Melalui sertifikasi QIA diharapkan audit internal menjadi profesional dalam melaksanakan audit internal sehingga hasilnya menjadi lebih baik dan berkualitas.

A Lei Orgânica do Ministério da Justiça, aprovada pelo Decreto-Lei nº.02/2013, de 06 de Março, prevê, no seu artigo 9.º, as;

Competências atribuidas à Gabinete de Inspecção e Auditoria, tendo este Gabinete como objectivo de implementar a função inspectiva, fiscalizadora e auditoria permanente na actuação, promover uma cultura de serviço público, através da aplicação dos principios da boa governação e conduta ética, e do desempenho dos diversos serviços de administração directa e organismos autonomia técnica, ou cuja actividade é tutelada ou regulada pelo Ministério da Justiça (Diploma Ministerial, 2014).

Kutipan tersebut di atas menyatakan bahwa kompetensi auditor internal pada GIA ditugaskan untuk melaksanakan fungsi inspeksi, investigasi dan pelaksanaan tindak lanjut audit, mengembangkan pelayanan publik, penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan sikap etis, serta mempunyai kemampuan dalam bidang auditor internal untuk mengaudit seluruh kegiatan usaha yang diawasi atau diatur oleh Kementerian Kehakiman Timor-Leste.

Penelitian ini ditujukan untuk auditor internal pada GIA di Timor-Leste. Pentingnya keberadaaan auditor internal pada GIA diharapkan mampu membantu organisasi untuk mencapai sistem tata kelola yang baik (good governance). Namun, berdasarkan permasalahan sistem pengendalian secara umum yang dapat dilakukan oleh auditor internal GIA pada beberapa departamen di Kementerian Kehakiman Timor-Leste menunjukkan bahwa fungsi pengendalian internal pada GIA belum

(6)

berjalan dengan baik. Fungsi pengendalian internal berjalan dengan baik bila didukung dengan adanya pelaksanaan audit internal yang berkualitas.

1.2 Penelitian Pendahuluan

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya dugaan bahwa kurangnya kompetensi auditor internal pada GIA di bidang audit internal telah membuat auditor kesulitan untuk memperoleh temuan-temuan yang berhubungan dengan terjadinya penyimpangan dan penyelesaian temuan berlarut-larut. Selain itu, sebagian besar auditor internal pada GIA belum bersertifikasi QIA. Hal tersebut akan memengaruhi profesionalisme auditor dalam melakukan audit.

1.3 Rumusan Masalah

Kualitas audit melekat pada auditor sebagai pihak pelaksana dari audit (Otley & Pierce, 1996). Anggota tim audit harus memiliki kompetensi di beberapa bidang ilmu atau pekerjaan di semua sektor pemeriksa agar audit pemerintah berkualitas.

Belum adanya penelitian di Timor-Leste mengenai kualitas audit internal pemerintah menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian ini. Selain itu, adanya beberapa permasalahan yang telah teridentifikasi oleh peneliti pada saat melakukan penelitian pendahuluan memunculkan indikasi awal bahwa belum optimalnya pengendalian internal pada GIA di Timor-Leste.

(7)

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, pertanyaan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Bagaimana kompetensi auditor internal dan sertifikasi qualified internal auditor dalam meningkatkan kualitas audit pada GIA di Timor-Leste?

2. Mengapa auditor internal pada GIA belum kompeten?

3. Apakah kompetensi auditor internal dan sertifikasi qualified internal auditor berpengaruh terhadap kualitas audit pada GIA di Timor-Leste?

1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk

1. menganalisis kompetensi auditor internal dan sertifikasi qualified internal auditor agar dapat meningkatkan kualitas audit pada GIA di Timor-Leste, 2. mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tidak maksimalnya

kompetensi auditor internal pada GIA,

3. menguji pengaruh kompetensi auditor internal dan sertifikasi qualified internal auditor secara bersama-sama terhadap kualitas audit pada GIA di Timor-Leste.

1.6 Motivasi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan mengenai standar auditor profesional, sikap etis, prosedur audit dalam mencapai peran dan tanggung jawab GIA; membantu fungsi pengendalian internal dapat berjalan dengan baik dan didukung dengan pelaksanaan audit yang berkualitas. Selain itu,

(8)

penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai kompetensi dan sertifikasi QIA yang harus dimiliki oleh auditor internal.

1.7 Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kualitas audit internal di Timor-Leste, terutama auditor internal pada GIA. Pihak yang dituju dalam penelitian ini yaitu praktisi dan akademis.

1. Kontribusi Praktis

Praktisi yang dimaksud ialah auditor internal pada GIA yang diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaharui mutu auditor internal dan dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan, terutama untuk meningkatkan kualitas audit hasil pemeriksaan auditor internal.

2. Kontribusi Akademis

Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi akademis sebagai tambahan informasi dan referensi terkait kualitas audit hasil pemeriksaan auditor internal karena penelitian sebelumnya berfokus pada kualitas audit hasil pemeriksaan auditor eksternal, seperti Tjun et al. (2012). Selain itu, penelitian kualitas audit internal belum dilakukan di Timor-Leste sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.

1.8 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Kualitas audit dapat berkaitan dengan audit internal ataupun audit eksternal. Akan tetapi, dalam tesis ini ruang lingkup penelitian berfokus pada kompetensi auditor

(9)

internal dan sertifikasi QIA dalam meningkatkan kualitas auditnya. Penelitian ini dibatasi pada Ministeiro Da Justiça, khususnya GIA di Timor-Leste.

Referensi

Dokumen terkait

(3) area pembesaran dan display tanaman yang kondisi awalnya kurang tertata dengan baik.. Diharapkan dengan penampilan visual yang menarik dan penataan yang baik pada

Pertama implementasi program sekolah gratis ditemukan lemah dalam menjamin ketercapaian pendidikan yang sesuai dengan standar mutu pendidikan nasional karena dengan

37 Hasil penelitian di daerah endemis GAKI dan Kabupaten Magelang menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan asap rokok dengan kejadian hipertiroid,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian ROM aktif dan mobilisasi dini terhadap waktu munculnya peristaltik usus yang dilakukan

Berdasarkan hasil analisis trend yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa art therapy dapat menurunkan gejala depresi pada emerging adult dengan ketidakpuasan

[r]

Penelitian ini bertujuan mengetahui kelengkapan dokumen Andalalin dibandingkan ketentuan yuridis dan teknis; mengetahui kinerja lalu lintas di ruas jalan dan simpang di

kategori pilihan, yakni (a) dengan memilih vari- asi dari bahasa yang sama (intra language varia- tion), misalnya seorang penutur bahasa Jawa berbicara dengan orang