• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. rekan sejawatnya. Teori Konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. rekan sejawatnya. Teori Konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang penulis gunakan didalam penelitian ini adalah paradigma Konstruktivisme. Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan sejawatnya. Teori Konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai ketegori konseptual yang ada dalam fikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukan dirinya dalam bentuk yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu (Morissan, 2009:107).

Paradigma Konstruktivis adalah paradigm yang menolak pandangan positivism yang memisahkan subjek dengan objek komunikasi. Dalam pandangan konstruktivisme, Bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan dari subjek ( komunikan/ decoder ) sebagai factor sentral dalam kegiatan komunikasi serta hubungan – hubungan sosial. Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap wacana.

Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu menginterpretasikan dan bereaksi menurut kategori konseptual dari fikiran. Realitas tidak menggambarkan diri individu namun harus disaring melalui cara pandang orang terhadap realitas tersebut. Teori konstruktivisme dibangun berdasarkan teori yang

(2)

ada sebelumnya yaitu konstruksi pribadi atau konstruksi personal (personal construct) oleh George Kelly. Ia menyatakan bahwa orang memahami pengalamannya dengan cara mengelompokkan berbagai peristiwa menurut kesamaanya dan membedakan berbagai hal melalui perbedaannya.

Penulis menggunakan paradigm konstruktivis karena penulis ingin mendapatkan perkembangan dan pemahaman yang membantu proses interpretasi suatu peristiwa. Sedangkan subjek penelitiannya adalah BARAYA TV yang masih berusaha eksis diantara Televisi Nasional yang memiliki program yang lebih variatif, sehingga dapat menarik perhatian pemirsa Banten, merupakan sebuah kajian yang menarik untuk diteliti.

3.2. Tipe Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan peneliti dalam ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang dan hanya memaparkan situasi atau

peristiwa yang telah diperoleh dari data mentah28. Proses ini tidak mencari atau

menjelaskan hubungan, tidak juga menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Metode deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau

objek tertentu29. Dengan kata lain, penelitian deskriptif menekankan pengetahuan

28

Rakhmat, Jalaludin.Metode Penelitian Komunikasi, hal. 24.PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

29

Kriyantono, Rachmat.2008.Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, hal.67 Kencana, Jakarta

(3)

yang seluas – luasnya terhadap objek penelitian30. Selain itu, penelitian deskriptif menggambarkan pula sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab dari suatu gejala tertentu, dalam arti menggambarkan pula bagaimana sebuah frekuensi sosial terjadi sehingga peneliti deskriptif juga bertujuan memberikan gambaran yang lengkap mengenai kondisi sosial dan hubungan yang terdapat dalam penelitiannya. Penelitian deskriptif bertujuan untuk : (1) mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, dan (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan

pada waktu yang akan datang31. Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk

menjelaskan hubungan antar variabel32. Sementara itu, menurut Bigdan dan

Taylor, pendekatan kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Dalam hal ini, tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai bagian

dari suatu keutuhan33. Pendekatan kualitatif adalah analisa data-data yang

30

Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, Jakarta; Mitra Wacana Media, 2011, hal.164

31

Bungin, Burhan.Metedologi Penelitian Kualitatif, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,2004,hal 25

32

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunkasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarat;

Kencana,2008,hal.68

33

(4)

terkumpul baik melalui observasi, wawancara, focus group discussion maupun dokumen. Hasil dari penelitian dengan memakai pendekatan kualitatif biasanya berupa laporan berupa pemaknaan data – data yang merupakan prinsip dasar riset kualitatif, yaitu bahwa realitas ada dipikiran manusia, realitas adalah hasil dari konstruksi sosal manusia. Hasil tersebut nantinya diharapkan mampu menjelaskan dan memahami fenomena yang terjadi di suatu masyarakat dalam kaitannya dengan topic penelitian. Penelitian ini lebih menekankan terhadap kedalaman (kualitas) bukan banyaknya (kuantitas) data. Penelitian kualitatif bersifat subjektif dalam arti peneliti lebih mendapat ruang dalam eksplorasi, deskripsi, dan interpretasi serta mengandung banyak kreatifitas, tetapi penelitian kualitatif juga bersifat objektif dalam arti bahwa eksplorasi dan interpretasi dapat dibuktikan dan dipertahankan oleh materi data.

3.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana BARAYA TV melakukan manajemen program produksi televisi. Menurut Robert Yin studi kasus adalah suatu inkuri empiris yang menyelidiki fenomena dan konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus lebih banyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan “how” (bagaimana) dan “why”

(5)

(mengapa), serta pada tingkatan tertentu juga menjawab pertanyaan “what”

(apa/apakah), dalam kegiatan penelitian.34

Menurut Lincoln dan Guba penggunaan studi kasus sebagai metode

penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan, yaitu :35

1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti 2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan

apa yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari

3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan reponden

4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas

Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang suatu hal secara mendalam.

Metode yang digunakan untuk kasus ini adalah wawancara mendalam (indepth interview) kepada key informan, yang akan diwawancarai berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topic penelitian yang akan dibuat oleh peneliti. key informan dipilih atas dasar pengetahuan dan informasi yang diperlukan untuk bahan penelitian. Biasanya orang-orang tersebut merupakan orang yang sangat mendalami situasi objek yang akan diteliti.

34

Bungi, Burhan.Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta 2007

35

Mulyana, Deddy.Metodelogi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Remaja Rosdakarya, Bandung 2004

(6)

3.4. Subyek Penelitian

Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan penulis berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata – kata dan tindakan. Kata – kata dan tindakan orang diamati atau diwawancarai menjadi sumber utama. Pencatatan sumber data melalui wawancara dipadukan dengan kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Untuk memenuhi hal tersebut, maka subjek penelitian sebagai sumber data peneliti mengambil Lima key informan didalam penelitian ini.

A. Wahyu Ginanjar selaku manager program Baraya TV yang mempunyai fungsi :

- Mengecek pola siar tayangan setiap bulannya

- Mengevalusi kualitas program – program yang sedang ditayangkan dan program-program baru

- Melakukan quality control

- Mengkoordinasikan dengan bagian traffic, animasi, editing, master control dan koordinasi program termasuk produser mengenai hal-hal dibidang produksi

- Mengkomunikasikan dengan bagian peralatan mengenai peralatan yang digunakan untuk shooting

B. Guntur selaku manager iklan Baraya TV, mempunyai fungsi : - Menentukan harga jual setiap keputusan direktur

(7)

- Menetapkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kegiatan promosi

- Merencanakan dan membuat target penjualan yang akan dicapai - Memelihara hubungan baik dengan customer agar tercipta

hubungan bisnis yang berkesinambungan C. Vidi Faidullah selaku staff operasional Baraya TV

- Mengurusi set yang berbenuk fisik

- Bertanggung jawab atas kelancaran proses shooting - Mengkoordinasi kru yang bertugas

D. Handoyo selaku warga Taman Banten Lestari - Ketua RT. 009

- Karyawan swasta

- Menghabiskan waktu menonton televisi 4 sampai 5 jam sehari E. Amsal selaku warga Taman Banten Lestari

- Warga RT. 009 - Wiraswasta

- Menghabiskan waktu menonton televisi 3 sampai 6 jam sehari

Alasan peneliti memilih subjek informan tersebut karena peneliti yakin akan memperoleh data yang akurat, karena data tersebut berasal dari sumbernya langsung dalam penyelenggaraan Televisi lokal, juga warga yang menyaksikan program televisi dilibatkan dalam penelitian ini guna mengkonfirmasi data yang diberikan oleh manajemen BARAYA TV.

(8)

Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, maka dalam upaya melengkapi data subyek tersebut dapat berubah atau tidak permanen. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan wawancara dapat dilakukan terhadap sejumlah orang tersebut diatas atau dapat berkembang lebih luas dari yang ditetapkan dengan batas keluasan untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menentukan metode pengumpulan data sangat bergantung pada permasalahan yang diteliti, jenis data yang dikumpulkan serta analisis yang digunakan. Oleh karena itu peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu :

3.5.1. Data Primer

Data primer atau data utama, yaitu sumber data utama dalam penelitian kualitatif yaitu kata – kata atau tindakan, selebuhnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti

langsung dari sumber utamanya36. Misalnya, penelitian yang ingin mengetahui

persepsi konsumen terhadap potongan harga yang diberikan sebuah toko swalayan. Disini, sumber data adalah dari konsumen. Data yang diperoleh langsung dari konsumen merupakan data primer. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung dengan menggunakan wawancara mendalam

36

Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : Buana printing,2007 hal.182

(9)

(indepth interview) melalui sesi tanya jawab dengan pihak yang akan menjadi acuan peneliti, dengan narasumber utama yaitu

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data37. Peneliti

merupakan pewawancara dan sumber data adalah orang yang diwawancarai. Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak terstruktur, dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur disebut juga dengan wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka. Sedangkan wawancara terstruktur sering disebut juga dengan wawancara baku, yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya ( biasanya tertulis) dengan pilihan jawaban yang biasanya sudah disediakan. Saat melakukan wawancara, penulis dapat mencatat informasi yang disampaikan narasumber secara garis besar atau pokok – pokoknya saja. Selain itu, penulis juga dapat menggunakan alat perekam terlebih dahulu. Dengan adanya alat perekam tersebut, penulis dapat mendengarkan hasil wawancara tersebut berulang kali agar lebih jelas dan dapat dipahami. Wawancara tak terstruktur dikenal pula dengan istilah

wawancara tidak resmi (informal interview)38. Disini pewawancara dan mereka

yang diwawancarai berbicara dengan santai dan pertanyaan yang harus diikuti dengan ketat. Mirip dengan percakapan informal. Metode ini bertujuan untuk memperoleh bentuk – bentuk tertentu informasi dari semua responden tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri – ciri setiap responden. Wawancara tak berstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata –

37

Ibid, hal : 186

38

(10)

kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dapat dijadikan pelengkap guna memperlancar proses penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi dari literature-literatur yang berhubungan dengan tema penelitian. Dalam hal ini mengenai strategi Televisi lokal dalam mempertahankan eksis tensinya, literatur yang penulis gunakan tersebut antara lain buku, internet, atau dokumen lainnya.

3.6. Teknik Analisa Data

Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan objektif sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan cara analisi konteks dari telaah pustaka dan analisis pernyataan dari hasil wawancara dari informan. Dalam melakukan analisis data peneliti mengacu pada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman (1992) yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain :

1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung kelapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang diharapkan

(11)

2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan dilapangan selama meneliti tujuan diadakan transkrip data (transformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian dilapangan.

3. Uji Confirmability, yaitu menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability-nya.

4. Penyajian data ( data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif, grafik jaringan, table dan bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam table ataupun uraian penjelasan.

5. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/ verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan dilapangan sehingga data-data di uji validitasnya. Proses tersebut disamping membutuhkan ketelitian dan kecermatan, peneliti harus menggunakan metode variatif dn tepat agar diperoleh data yang dapat digunakan untuk tujuan reduksi. Untuk mencapai tujuan tersebut beberapa taktik penting termasuk testing atau mengkonfirmasi makna menghindari bias, meyakinkan kualitas perlu dilakukan selama melakukan analisis data. Untuk

(12)

dapat mengetahui kualitas data seseorang peneliti dapat menilai melalui beberapa metode seperti berikut :

 Mengecek data dari pengaruh peneliti  Mengecek melalui triangulasi

 Membuat perbandingan atau mengkontraskan data

3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada39. Jika melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Menurut Denzin dan Moleong, triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data dibedakan menjadi 4 macam, yakni triangulasi sumber,

trangulasi metode, triangulasi penyidik, dan triangulasi teori40. Namun sebagai

teknik pengumpulan data, ada dua jenis triangulasi yakni triangulasi sumber dan triangulasi metode. Disini penulis menggunakan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Dimana triangulasi sumber adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti menggunakan teknik yang sama untuk mendapatkan data dari sumber data yang bermacam – macam. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

39

Prastowo, Adi. Menguasai Teknik – Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: DIVA Press. Hal.289

(13)

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai melalui beberapa cara. Yang pertama adalah membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Yang kedua adalah membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. Selanjutnya adalah membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. Kemudian membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berbeda, orang pemerintahan. Dan yang terakhir adalah membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Deskripsi disajikan dalam bentuk kualitatif sebagai hasil olah data dan wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan “Manajemen Program Baraya Tv Dalam Mempertahankan Eksistensinya Pada Publik Di Provinsi Banten (Studi Kasus Pada Warga Perumahan Taman Banten Lestari Rt 009 Rw 03, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Provinsi Banten. Periode Januari – Maret 2017).

Referensi

Dokumen terkait

dan hapus data dimana fungsi ini akan digunakan juga pada master karyawan level, bagian, jabatan, periode penilaian, faktor, indikator, skala indikator, serta

Pendapatan Rumah Tangga (Y) adalah total pendapatan bersih dalam satuan rupiah per tahun yang diperoleh dari komoditi pangan, hortikultura, perkebunan, ternak, dan

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Return on Assets (ROA) adalah suatu indikator yang mencerminkan performa keuangan perusahaan, semakin tingginya nilai ROA yang mampu diraih oleh perusahaan maka

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Saragih (2001) menambahkan bahwa dasar pemikiran strategi pengembangan industri berbasis pertanian adalah sebagai berikut : (1) agroindustri memiliki keterkaitan yang besar, baik

- Pengalaman kerja diutamakan dibidangnya - Familiar dengan bidang pemasaran property - Memiliki kemampuan negosiasi/presentasi - Networking luas, berpenampilan menarik,

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam