• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mani, M. S General Entomology. 3 rd ed. Oxford and IBH Publishing Co. New Delhi: 912 pp. Mercianto, Y Studi Keanekaragaman Serangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mani, M. S General Entomology. 3 rd ed. Oxford and IBH Publishing Co. New Delhi: 912 pp. Mercianto, Y Studi Keanekaragaman Serangga"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adianto. 1993. Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati, dan Insektisida. Biologi Pertanian. Penerbit Alumni. Bandung: 194 pp.

Anonim. 2007. Profil Sumberdaya Pesisir Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Kerjasama antara Conservation Internasional Indonesia, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah & Taman Nasional Laut Kepulauan Togean: 105 pp. (belum dipublikasikan).

Anwar, I., S.J. Damanik, N. Hisyam, dan A.J. Anthony. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatera. Gajah Mada University Press. Yogyakarta: 653 pp.

Arief, A. 2007. Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta: 47 pp.

Balittanah Deptan, 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor: 282 pp.

Bengen, D.G. 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor : 86 pp.

Borror, D.J., C.A. Triplehort, dan N.F. Johnson. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi ke-6. Terjemahan Soetiyono Partosoedjono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta : 1083 pp.

[BPS] Biro Pusat Statistik. 2006. Kebupaten Tojo Una-Una dalam Angka; Kepulauan Togean. Kerjasama BPS dengan Bappeda Kabupaten Tojo Una-Una.

Brown, A.L. 1980. Ecology of Soil Organism. Heinemann Educational Books: 116 pp. Buckman, H.O., and N.C. Brady, 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan Soegiman. Bharata

Karya Aksara. Jakarta: 788 pp.

Burges and Raw. 1967. Soil Biology. Academic Press. New York: 729 pp.

Choudhuri, D.K. and S. Roy. 1972. An Ecological Study on Collembola of West Bengal (India). Rec. Zool. Surv. India. 66 (1-4): 81-101.

CII-Togean Program. 2005. Konservasi Berbasis Masyarakat Melalui Daerah Perlindungan Laut Di Kepulauan Togean-Sulawesi Tengah. Conservation International Indonesia (CII) - Togean Program, Sulawesi Tengah, Palu.

Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting, dan M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Cetakan I. PT. Pradnya Paramita. Jakarta: 301 pp.

Daly, H.V. 1978. Introduction to Insect Biology and Diversity. McGraw-Hill Kagakusha Ltd.: 564 pp.

Diana, E., Widarjanto, dan R. Ahmad. 1994. Lahan Mangrove untuk Pembangunan Transmigrasi. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove: 266 - 271.

(2)

Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (tidak dipublikasikan)

Foth, H.D. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta (Terjemahan Purbayanti dkk.): 782 pp.

Genisa, A.S. 1994. Komunitas Ikan di Daerah Mangrove Muara Sungai Musi Banyuasin, Palembang. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove: 168-174. Gunarto. 2004. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan

Pantai. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 23(1): 15-21.

Haq dan Ramani. 1998. Population Ecology of Microarthropods in Relation to Vegetation and Rainfall. In Veeresh, G.K. (ed). 1988. Advances in Management and Conservation of Soil Fauna. Oxford and IBH Pub. Co., New Delhi: 797-803 Hardi, T., dan I. Anggraeni. 1997. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Serangga

yang Bijaksana. Prosiding Diskusi Hasil-Hasil Penelitian: "Penerapan Hasil Litbang Konservasi Sumberdaya Alam untuk Mendukung Pengelolaan SDA Hayati dan Ekosistemnya". Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam: 245 - 248.

[Harian Berita Sore]. 2007. 70 Persen Hutan Mangrove Di Indonesia Rusak. 25 Juni 2007, Pontianak. http://beritasore.com/2007/06/25/70-persen-hutan-mangrove-di-indonesia-rusak/. Dikunjungi 27 Oktober 2007.

Hole, F. D. 1981. Effect of Animal on Soil. Geoderma. 25: 75-112.

Hutchings, P., dan P. Saenger. 1987. Ecology of Mangroves. University of Queensland Press. Australia: 369 pp.

Jordana, R., and Arbea, J.I. 1989. Clave de identificación de los géneros de Colémbolos de Espańa (Insecta: Collembola). Publicaciones de Biología de la Universidad de Nevarra-Pamplona Serie Zoologica, 19: 1-16 + 16 lám. Kartawinata, K., S. Adisoemarto, S. Soemodihardjo, dan I.G.M. Tantra. 1979. Status

Hutan Bakau di Indonesia. Prosiding Seminar I Ekosistem Hutan Mangrove. Jakarta, Pebruari 1978: 21-39.

Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. MacMillan Publishing Company. New York: 531 pp.

Komar, Y., S. Miura, R. Terui, S. Hamada, dan F. Rahim. 1994. Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Benih Mangrove di Persemaian. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove: 140 -142.

Lilies, C. 1997. Kunci Determinasi Serangga. Cetakan ke-6. Penerbit Kanisius. Yogyakarta: 223 pp.

Ludwig, J.A. dan J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology : A Primer Methods and Computing. John Wiley and Sons Inc. New York : 337 pp.

Magurran, A.E. 1988. Egological Diversity and Its Measurements. Croom Helm Limited. London: 493 pp.

(3)

Mani, M. S. 1982. General Entomology. 3rd ed. Oxford and IBH Publishing Co. New

Delhi: 912 pp.

Mercianto, Y. 1995. Studi Keanekaragaman Serangga Tanah pada Tiga Habitat Tegakan Dipterocarpaceae yang Berbeda di Kebun Percobaan Haurbentes, Jasinga, Jawa Barat. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas MIPA-IPB. 36 pp.

Mercianto, Y., Y. R. Suhardjono, dan D. Duryadi. 1997. Perbandingan Populasi Serangga Tanah Pada Tiga Komposisi Tegakan Dipterocarpaceae. Prosiding Seminar Biologi XIV dan Kongres Nasional Biologi XI, Vol. 2. Perhimpunan Biologi Indonesia cabang Jakarta, Depok, hal. 85-90.

Mustafa M., R. Dhanio, dan H. Zubair. 1982. Sifat Fisik dan Kimia Tanah di Bawah Tegakan Mangrove. Buletin Penelitian Lingkungan dan Pembangunan 2(2): 97 – 118.

Natawigena, H. 1990. Entomologi Pertanian. Orba Sakti Bandung. Bandung: 200 pp. Neal, E.G., and K.R.C. Neal. 1983. Biology for Today. Bland Food Press. London, UK:

298 pp.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 459 pp.

Odum, E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi (Edisi Ketiga). Terjemahan Tjahjono Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta: 697 pp.

Partosoedjono, S. 1985. Mengenal Serangga. Agromedia. Bogor: 101 pp.

Poerwowidodo. 1992. Metode Selidik Tanah. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya: 344 pp.

Poerwowidodo dan N.F. Haneda. 1992. Studi Keanekaragaman Jasad Tanah di Bawah Aneka Macam Penutupan Lahan. Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB, Bogor 29 Oktober 1998. Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan Lembaga Penelitian IPB. Bogor : 10 pp.

Prasetyo, E. 1999. Pengaruh Kebakaran Hutan Terhadap Kelimpahan dan keragaman Famili Serangga pada Areal Tanaman Acacia mangium (Studi Kasus PT. Pakerin, Sumatera Selatan). Jurusan Management Hutan, Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor: 14 – 38.

Rahmawaty, C. Kusmana, dan Y.R. Suhardjono. 2000. Keanekaragaman Serangga Tanah dan Perannya pada Komunitas Rhizhophora spp. dan Ceriops tagal di Hutan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai-Sulawesi Tenggara. Prosiding Simposium Keanekaragaman Hayati Arthropoda pada Sistem Produksi Pertanian, Cipayung 16-18 Oktober 2000. Perhimpunan Entomologi Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor: 61-67.

Rohyani, I.M. 2001. Keanekaragaman Hexapoda Tanah Di Berbagai Jenis Penutupan Lahan Mangrove (Studi Kasus di Provinsi Nusa Tenggara Barat). Tesis Program Studi PSL. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor : 57 pp. Romoser, W.S. and J.G. Stoffolano. 1998. The Science of Entomology. 4th Edition. Mc.

(4)

Setiadi, Y. 1989. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Kehutanan. Pusat Antar Universitas. Bioteknologi IPB. Bogor: 103 pp.

Sikong. M. 1978. Peranan Hutan Mangrove sebagai Tempat Asuhan (Nursery Ground) Berbagai Jenis Ikan dan Crustacea. Prosiding Seminar I Ekosistem Hutan Mangrove: 106 - 113.

Situmorang, R.S. 1999. Studi Keanekaragaman Serangga Permukaan Tanah pada Berbagai Tegakan Mangrove (Studi Kasus di RPH Tegal Tangkil, BKPH Ciasem, KPH Purwakarta, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat). Skripsi Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor: 38 pp.

Soegianto. 1983. Kenalilah Flora Pantai Kita. Penerbit Widjaya. Jakarta: 152 pp.

Soeriaatmadja, R.E. 1997. Kebijaksanaan dan Strategi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Makalah Seminar Nasional Biologi XV. Bandar Lampung 24–26 Juli 1997. Perhimpunan Biologi Indonesia, Bandar Lampung: 19 pp.

Suhardjono, Y.R. 1985. Perbandingan Populasi Serangga Permukaan Lantai Hutan Wanariset, Kalimantan Timur. Berita Biologi 3 (3) : 104-107.

Suhardjono, Y.R. 1992. Fauna Collembola Tanah di Pulau Bali dan Pulau Lombok. Ringkasan Disertasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia: 16 pp.

Suhardjono, Y.R. 1997. Perbedaan Lima Macam Larutan yang Digunakan dalam Perangkap Sumuran pada Pengumpulan Serangga Permukaan Tanah. Prosiding Seminar Nasional Biologi XV: 283 - 288.

Suhardjono, Y.R. dan S. Adisoemarto. 1997. Arthopoda Tanah: Artinya Bagi Tanah, Makalah pada Kongres dan Simposium Entomologi V, Bandung 24 - 26 Juni 1997: 10 pp.

Suhardjono,Y.R. dan S.Adisoemarto. 1998. Pengembangan Rancangan Pendayaguna-an Fauna MPendayaguna-angrove Indonesia: Kendala dPendayaguna-an PeluPendayaguna-ang yPendayaguna-ang Tersedia. Prosiding Seminar VI Ekosistem Mangrove: 114-126.

Suhardjono, Y.R. 1998. Serangga Serasah: Keanekaragaman Takson dan Perannya di Kebun Raya Bogor. Biota Vol. III (1) Februari 1998:16 – 24.

Suhardjono, Y.R. 2000. Collembola Tanah. Peran dan Pengelolaannya. Makalah pada Lokakarya Sehari Peran Taksonomi dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Universitas Indonesia. Depok, 20 April 2000.

Suhardjono, Y.R., Adianto, dan S. Adisoemarto. 2000. Strategi Pengembangan Pengelo-laan Arthropoda Tanah. Prosiding Simposium Keanekaragaman Hayati Arthropoda pada Sistem Produksi Pertanian, Cipayung-Bogor 16-18 Oktober 2000: Perhimpunan Entomologi Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia: 9-24.

Suhardjono, Y.R. 2007. Collembola: Secercah Harapan untuk Nusantara. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Biologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Juni 2007: 46 pp.

(5)

Suin, N. M. 2003. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara Jakarta bekerja sama dengan Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati, ITB Bandung: 189 pp.

Sukardjo, S. 1984. Ekosistem Mangrove. Oseana. 4: 102 - 115.

Sumarhani. 1994. Rehabilitasi Hutan Mangrove Terdegradasi dengan Sistem Perhutanan Sosial. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove: 110-116.

Suwondo. 2002. Komposisi dan Keanekaragaman Mikroarthropoda Tanah Sebagai Bioindikator Karakteristik Biologi Pada Tanah Gambut.http://www.unri.ac.id/ jurnal/jurnal_natur/vol4(2)/suwondo.pdf. Dikunjungi 26 April 2006.

Szujecki. A. 1987. Ecology of Forest Insect. PWN - Polish Scientific Publishers. Warszawa: 352 pp.

[The Mangrove Information Center]. 2006. http://www.mangrovecentre.or.id/Profile/ ttgmangrove.htm. Dikunjungi 22 Mei 2006.

Wallwork, J.A. 1970. Ecology of Soil Animals. Mc. Graw-Hill. London: 283 pp.

Wallwork, J.A. 1976. The Distribution a Diversity of Soil Fauna. Academy Press, San Francisco: 355 pp.

[Wetlands International]. 2007. Jakarta Hancur Bila Menggrove Lenyap. 20 Juli 2007, Jakarta. http://www.antara.co.id/arc/2007/7/20/wetlands-international--jakarta-hancur-bila-menggrove-lenyap/. Dikunjungi 27 Oktober 2007.

Whitten, A.J., M. Mustafa, and G.S. Henderson. 1987. The Ecology of Sulawesi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta: 792 pp.

Wibawa, M.S., A. Luthfi, and A. Sutardi. 1994. Dimensi Ekonomi Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove: 150 -154. Widatra, I.G.M., dan S. Hamada. 1994. Uji Coba Penanaman Pohon Mangrove di

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

Lampiran 5. Hasil analisis korelasi antara kelimpahan Hexapoda tanah dan parameter faktor lingkungan pada hutan mangrove lebat.

PFT

Correlations: khe, bo, n tot, pH, salin, pori, suhu, kelemb

khe bo n tot pH salin pori suhu bo 0.694 0.026 n tot 0.574 0.511 0.083 0.131 pH -0.712 -0.417 -0.732 0.021 0.231 0.016 salin 0.653 0.394 0.296 -0.601 0.040 0.260 0.407 0.066 pori 0.602 0.779 0.297 -0.337 0.515 0.066 0.008 0.404 0.342 0.128 suhu -0.924 -0.738 -0.478 0.665 -0.787 -0.610 0.000 0.015 0.162 0.036 0.007 0.061 kelemb 0.882 0.628 0.414 -0.656 0.739 0.446 -0.937 0.001 0.052 0.235 0.039 0.015 0.196 0.000 Cell Contents: Pearson correlation

P-Value

PCT

Correlations: khe, bo, n tot, pH, salin, pori, suhu, kelemb

khe bo n tot pH salin pori suhu bo 0.835 0.003 n tot 0.687 0.598 0.028 0.068 pH -0.716 -0.688 -0.549 0.020 0.028 0.100 salin -0.473 -0.278 -0.572 0.116 0.168 0.437 0.084 0.750 pori 0.666 0.581 0.624 -0.702 -0.130 0.036 0.078 0.054 0.024 0.721 suhu -0.717 -0.837 -0.732 0.728 0.142 -0.521 0.020 0.003 0.016 0.017 0.696 0.123 kelemb 0.686 0.820 0.561 -0.758 -0.009 0.535 -0.908 0.029 0.004 0.092 0.011 0.981 0.111 0.000 Cell Contents: Pearson correlation

P-Value

(12)

Lampiran 6. Penampilan beberapa jenis Hexapoda tanah hasil penelitian.

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Collembola

Order Poduromorpha

Superfamily Hypogastruroidea Family Hypogastruridae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Collembola

Order Entomobryomorpha Superfamily Entomobryoidea Family Entomobryidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Collembola

Order Entomobryomorpha Superfamily Isotomoidea Family Isotomidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Collembola

Order Symphypleona Superfamily -

Family Sminthuridae Peran : Perombak

(13)

Lampiran 6. Penampilan beberapa jenis Hexapoda tanah hasil penelitian (Lanjutan 1)

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Hymenoptera Superfamily Vespoidea Family Formicidae

Peran : Perombak & Pemangsa

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Psocoptera Superfamily -

Family Liposcelidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Orthoptera Superfamily - Family Gryllidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Diptera Superfamily - Family Phoridae Peran : Perombak

(14)

Lampiran 6. Penampilan beberapa jenis Hexapoda tanah hasil penelitian (Lanjutan 2)

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Diptera Superfamily -

Family Drosophilidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Coleoptera

Superfamily Cucujoidea Family Nitidulidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Coleoptera

Superfamily Staphylinoidea Family Staphylinidae Peran : Pemangsa

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Homoptera

Superfamily Fulgoroidea Family Delphacidae Peran : Fitofagus

(15)

Lampiran 6. Penampilan beberapa jenis Hexapoda tanah hasil penelitian (Lanjutan 3)

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Coleoptera Superfamily - Family Scolitidae Peran : Fitofagus

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Dictyoptera Superfamily - Family Blattidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Diptera Superfamily - Family Sciaridae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Diptera Superfamily - Family Culicidae Peran : Pemangsa

(16)

Lampiran 6. Penampilan beberapa jenis Hexapoda tanah hasil penelitian (Lanjutan 4)

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Coleoptera

Superfamily Staphylinoidea Family Ptiliidae

Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Coleoptera

Superfamily Tenebrionoidea Family Anthicidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Coleoptera

Superfamily Elateroidea Family Eucnemidae Peran : Perombak

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Superclass Hexapoda (Hexapods) Class Insecta

Order Diptera

Superfamily Empidoidea Family Dolichopodidae Peran : Pemangsa

(17)

Referensi

Dokumen terkait

pada tahun 1910 (Swiss); Georg Schwarzenberger pada tahun 1950 (Jerman); Gerhard Mueller pada tahun 1965 (Jerman); J.P. Secara ringkas hukum pidana internasional

Abdullah (2006: 4) menjelaskan bahwa implikasi dari SHUEHGDDQ ³ QDWXUH´ GDQ ³ FXOWXUH´ tersebut adalah terjadinya pemisahan sektor kehidupan. Perempuan yang

Status heterofil, limfosit serta rasio heterofil/limfosit pada itik Pengging, itik Tegal dan itik Magelang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05)

indica yang diduga resisten-glifosat dikumpulkan dari perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Langkat (Tabel 1 dan Gambar 1), dilakukan dengan cara mengambil biji

Tutkielmassa luodaan alkoholikulttuuria ja alkoholipolitiikkaa käsittelevän tutkimuskirjallisuuden avulla yleiskäsitys siitä, mitkä teemat ovat olleet suomalaisen

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan seperti analisis pengguna, perancangan kebutuhan pengguna dalam bentuk hierarchical task analysis, perancangan

Se­ telah melalui proses pemikiran panjang, di dalam film karakter utamanya menemukan jawabannya: “cinta bisa kedaluwarsa, tapi orang yang paling tepat untuk kita akan terus ada

31.Seorang wanita berusia 33 tahun datang ke praktek dokter membawa hasil pap smear yang telah dilakukan sebelumnya untuk didiskusikan dengan dokter.. Dari hasil pap smear