• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PARIWISATA TERPADU BERBASISKAN TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PARIWISATA TERPADU BERBASISKAN TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN AKHIR

HIBAH KKN-PPM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN

AGROWISATA TERPADU BERBASIS TANAMAN JERUK DAN

SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN

PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR

Oleh :

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIDN.0015056303. Ketua Tim I Putu Sudana, A. Par, M. Par. NIDN. 0006037204. Anggota Tim

Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, MS.NIDN. 0017125702. Anggota Tim

Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai

dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Mono Tahun, Tahun Anggaran 2015, Nomor: 312.56/

UN14.2/PKM.08.00/2015/Tanggal 30 Maret 2015.

(3)

LAPORAN AKHIR

HIBAH KKN-PPM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN AGROWISATA TERPADU BERBASIS TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR

Oleh :

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIDN.0015056303. Ketua Tim I Putu Sudana, A. Par, M. Par. NIDN. 0006037204. Anggota Tim

Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, MS.NIDN. 0017125702. Anggota Tim

UNIVERSITAS UDAYANA

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul KKN-PPM : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata di Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

2. Lokasi (Kec/kab/prop) : Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali

3. Ketua Tim (Penanggung Jawab)

a. Nama : Prof. Dr. I Nyoman Rai, MS

b. NIDN : 0015056303

c. Jabatan/Golongan : Guru Besar d. Program Studi : Agroekoteknologi e. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana

f. Bidang Keahlian : Hortikultura dan Agrowisata

g. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : Fakultas Pertanian Jln. Sudirman Denpasar/tlp. (0361) 223798

4. Anggota Tim Pengusul

a. Jumlah Anggota (DPL)* : Dosen dua orang

b. Nama DPL I/bidang keahlian : I Putu Sudana A. Par, M.Par /Manajemen Perjalanan Wisata dan Tour Planner

c. Nama DPL II/bidang keahlian : Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, MS / Budidaya Pertanian

d. Mahasiswa yang terlibat : 30 orang 5. Lembaga/Institusi Mitra

a. Nama Lembaga : Pemerintahan Desa Kerta b. Penanggung Jawab : I Made Gunawan

c. Alamat/Telp./Fax/Surel : Br Kerta, Desa Jln. Raya Kerta – Payangan, Gianyar, Bali d. Bidang Kerja/Usaha : Kepala Desa

6. Biaya yang disetujui Dikti : Rp. 87.000.000,- (Delapan puluh tujuh juta rupiah) 7. Periode Pelaksanaan : Juli s/d Agustus 2015

(5)

RINGKASAN

(6)

PRAKATA

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya maka laporan akhir pengabdian KKN-PPM yang berjudul ” PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN AGROWISATA TERPADU BERBASIS TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN

PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR” dapat terselesaikan sesuai rencana. Laporan ini memuat tentang kegiatan pengabdian KKN-PPM dan hasil yang dicapai selama kegiatan pengabdian selama dua bulan.

Kegiatan pengabdian ini terlaksana tidak terlepas dari dukungan semua pihak, oleh

karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tim pengabdi menyampaikan

penghargaan dan terima kasih khusus kepada Dirjen Pendidikan Tinggi, Rektor Universitas

Udayana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana,

Bapak Prebekel Kerta, Bapak Ketut Subagia selaku Ketua Kelompok Tani Sekar Bumi, Para

Ketua Sekha Teruna Teruni Desa Kerta, Ibu-Ibu anggota Kelompok Tani di Desa Kerta, Para

Kepala Lingkungan di Desa Kerta, Camat Payangan, atas segala arahan dan bantuannya.

Tim Pengabdi KKN-PPM menyadari laporan ini banyak terdapat kekurangan dan

kelemahannya, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat kami terima demi perbaikan

dan penyempurnaan laporan ini.

Om, Santi, Santi, Santi, Om

Denpasar, 5 November 2015

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan……….1

Ringkasan ………...2

Prakata………3

Daftar Isi ……….4

BAB 1. PENDAHULUAN………5

BAB 2. TARGET DAN LUARAN……….12

BAB 3. METODE PELAKSANAAN………...13

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI………...17

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN………..18

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN………...27

(8)

BAB 1. PENDAHULUAN

1. Potensi Unggulan dan Masalah Pengembangan Agrowisata Terpadu di Desa Kerta

Desa Kerta merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, lokasinya

berada pada dataran tinggi sehingga udaranya segar dan bersih dengan suhu yang sejuk. Desa

Kerta juga merupakan desa yang subur dengan sumber air yang mencukupi. Disamping itu

panoramanya dengan view lembah sungai Ayung dapat menyediakan berbagai something to see

kepada wisatawan. Selain untuk pertanian, kawasan Desa Kerta juga cocok untuk tempat

peristirahatan atau tujuan wisata. Kondisi fisik dasar seperti ini sangat mendukung dan

memudahkan untuk mengemas kegiatan pertanian menjadi agrowisata. Desa Kerta memiliki

wisata alam berupa lahan persawahan yang sudah biasa sebagai tempat tracking dengan udara

yang sejuk dengan alunan merdu berbagai suara burung yang mempesona dan bisa menyegarkan

jiwa. Untuk sektor pertanian, Desa Kerta memiliki potensi dengan spektrum yang cukup luas.

Berdasarkan hal tersebut, desa ini memiliki berbagai komoditas atau potensi unggulan pertanian

yang sangat mendukung berkembangnya agrowisata, sehingga dengan adanya berbagai

komoditas unggulan pertanian ini dapat dipersiapkan berbagai aktivitas something to see,

something to do, something to buy dan something to learn bagi wisatawan. Potensi budaya

lainnya yang terdapat di Desa Kerta adalah peninggalan Pura Alas Angker, penerapan budaya pertanian berbasis subak, keunikan empat dusun yang masih “Bali Age” yaitu Dusun Penyabangan, Pilan, Marga Tengah, dan Seming yang dapat dipromosikan sebagai wisata

budaya sekaligus sebagai diversifikasi daya tarik ke Desa Kerta.

Di Desa Kerta sudah terbentuk dua kelompok Tani Agro yaitu kelompok tani “Sekar Bumi” dan kelompok tani “Jati Sekar” yang berpeluang untuk mengelola dan mengembangkan kegiatan paket wisata agro. Kedua kelompok tani ini berpeluang untuk bersinergi dalam

pengelolaannya, mengingat produksi pertanian yang dihasilkan saling melengkapi untuk dikemas

menjadi paket agrowisata yang utuh yang dapat ditawarkan kepada wisatawan. Kelompok tani

Sekar Bumi lebih menonjolkan produksi ragam hayati bunga sedangkan kelompok tani Jati

Mekar lebih menojolkan hasil perkebunan seperti jeruk, salak gula pasir, dan kopi yang

ditunjang oleh keindahan alamnya yang cocok untuk kegiatan wisata tracking. Kelompok Tani

Jati Mekar dan kelompok tani Sekar Bumi di Desa Kerta memiliki luas lahan garapan sebanyak

18 hektar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik agrowisata yang berbasiskan

(9)

mengarap lahan pertaniannya sangat cocok untuk dijadikan atraksi wisata terlebih para

pengunjung diberikan kesempatan terlibat langsung secara aktif didalammya (same thing to do)

seperti aktivitas petik jeruk, petik buah salak, menanam jeruk dan lain sebagainya. Terlebih bila

petani mampu menghasilkan tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim,

merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari (same thing to learn) oleh wisatawan yang

berkunjung ke Desa Kerta.

Namun sampai saat ini kegiatan agrowisata belum berjalan secara optimal di Desa Kerta,

mengingat masih lemahnya sumber daya manusia yang berkaitan dengan jiwa kewirausahaan,

pemahaman terhadap konsep agrowisata, lemahnya ketrampilan dalam mengolah hasil pertanian

jeruk dan gula pasir menjadi seni kuliner yang menarik, serta kemampuan SDM dalam

mengkemas paket wisata agro, belum mampu sebagai pemandu wisata dan penguasaan bahasa

asing juga masih lemah, terlebih belum tersedianya buku panduan informasi tentang keunikan

budaya dan budaya pertanian di Desa Kerta sebagai sumber informasi bagi pemandu lokal untuk

diinformasikan kepada wisatawan. Dalam bidang budidaya pertanian, petani di Desa Kerta

belum memiliki pengetahuan tentang budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di

luar musim untuk dijadikan atraksi agrowisata dan penyediaan buah berkesinambungan bagi

wisatawan / pengunjung. Dalam bidang pemasaran kelompok tani juga menemui permasalahan

terkait dengan promosi hasil pertanian belum terintegrasi, sehingga produksi pertanian dan

aktivitas agrowisata sulit dipasarkan karena belum tersedianya lembaga pengelola agrowisata

dan belum terbangunnya sistem distribusi pemasaran (distribution cannel) yang menghubungkan

produsen paket agrowisata dengan konsumen / wisatawan.

2. Usulan Penyelesaian Permasalahan

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas, beberapa usulan yang diajukan

dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Kerta sebagai berikut :

a. Pelatihan mengkemas paket agrowisata berbasis masyarakat.

b. Membuat kemasan paket wisata agro terpadu yang siap dipasarkan dalam bentuk

brosur.

c. Pembentukan jaringan pemasaran dan webside paket agrowisata.

(10)

e. Membuat buku panduan informasi tentang keunikan budaya dan budaya pertanian

di Desa Kerta sebagai sumber informasi bagi pemandu lokal untuk ditransfer

kepada wisatawan.

f. Pelatihan dan pengembangan kuliner khas Desa Kerta, berupa produk olahan dari

buah jeruk dan salak gula pasir untuk dijual kepada wisatawan / pengunjung.

g. Pelatihan dan pendampingan serta pengadaan demplot budi daya tanaman jeruk

dan salak gula pasir berbuah di luar musim bagi kelompok tani.

h. Membuat buku panduan alih teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula

pasir berbuah di luar musim agar pengetahuan yang dimiliki kelompok tani di

Desa Kerta dapat ditransfer pada generasi berikutnya secara berkelanjutan.

3. Metode yang akan digunakan untuk Mengatasi Permasalahan

Memperhatikan luaran/hasil kegiatan, maka metode yang akan digunakan untuk

mengatasi permasalahan di Desa Kerta dapat digolongkan menjadi dua yaitu data potensi

kepariwisataan wilayah dan program pemberdayaan masyarakat. Untuk mencapai target luaran

tersebut maka dilakukan dengan metode seperti berikut : (1) Pengumpulan data melalui survei

lapangan, (2) Program pemberdayaan melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu

pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang

dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship

capacity building (ECB), dan (3) model teknologi transfer (TT).

Metode pengumpulan data melalui survai dilakukan dalan rangka mengkemas paket

agrowisata berbasiskan masyarakat di Desa Kerta, guna meningkatkan peran serta masyarakat

tani dalam aktivitas kepariwisataan, terutama dalam hal penentuan komponen kemasan paket

wisata seperti: some thing to see, some thing to buy, some thing to do dan some thing to learn.

Penentuan komponen - komponen paket agrowisata di Desa Kerta yang memungkinkan dapat

(11)

4.

5.

6.

7.

8.

Gambar 1. Komponen-Komponen Kemasan Paket Agrowisata Terpadu di Desa Kerta

Sedangkan program pemberdayaan masyarakat di Desa Kerta dilakukan untuk me

ningkatan kualitas SDM dalam rangka pengembangan agrowisata terpadu melalui

kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan seperti tertuang pada Gambar 2

berikut :

Some thing to see : perkebunan jeruk, perkebunan Salak Gula Pasir, Desa Bali Kuna di Dusun Marga Tengah, Aktivitas pertanian, Pura Alas Angker.

Some thing to learn : Aktivitas pertanian dan budaya subak di Bali , budi daya jeruk di luar musim, budi daya salak di luar musim, penerapan teknologi produk olahan buah jeruk dan salak.

(12)

9.

10.

11.

12.

Gambar 2. Rencana Program dan Luaran KKN-PPM Untuk Pengembangan Agrowisata Terpadu Melalui Peningkatan Kualitas SDM di Desa Kerta

Beberapa lembaga yang telah ditetapkan sebagai mitra dalam pelaksanaan Program

KKN-PPM adalah : 1) Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar, melalui Dinas Pertanian,

perhutanan dan perkebunan Kabupaten Gianyar, 2) Biro Perjalanan Wisata (BPW) Bali

Experience Adventure dan 3) Pemerintahan Desa Kerta. Ketiga lembaga mitra tersebut

terdiri dari satu kelompok dunia usaha dan dua lembaga pemerintahan. Perusahaan BPW

Bali experience Adventure merupakan salah satu BPW yang ada di Denpasar yang aktif

menciptakan paket-paket wisata kreatif seperti paket wisata pedesaan, adventure dan

agrowisata. Karakteristik paket wisata yang dijual oleh BPW ini kepada wisatawan selalu

memiliki empat unsur yakni something to see, something to do, something to buy, dan

something to learn. Mitra dari BPW ini nantinya akan berperan dalam memasarkan paket

agrowisata yang dikemas oleh tim mahasiswa KKN-PPM dan memberikan

pendampingan dana sebesar Rp. 25.000.000, (dua puluh lima juta rupiah). Pemerintah

Pelatihan mengkemas paket agrowisata berbasis masyarakat.

Luaran : Kemasan Paket

Agrowisata Tracking berupa brosur yang siap dipasarkan kepada dari buah jeruk dan salak gula pasir

(13)

Daerah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan sedang

gencarnya mengembangkan Desa Kerta sebagai pusat pengembangan agrowisata di

Kawasan Gianyar Utara berperan sangat besar sebagai fasilitator dalam kegiatan

KKN-PPM ini, sedangkan mitra dari Pemerintahan Desa Kerta sangat mendukung program

KKN-PPM ini dengan turun memberikan dana pendamping sebesar Rp.15.000.000,-

(lima belas juta rupiah).

Bidang usaha / permasalahan yang akan diangkat dan diselesaikan selama

pelaksanaan program KKN-PPM berlangsung adalah peningkatan kualitas SDM

pariwisata melalui program pemberdayaan masyarakat, pengemasan paket agrowisata

dalam bentuk brosur, pemasaran paket agrowisata, penyediaan kuliner olahan dari buah

jeruk dan buah salak gula pasir, pembuatan demplot kebun percontohan buah jeruk dan

salak gula pasir berbuah di luar musim, dan pelatihan pemandu wisata agro yang

profesional.

4. Profil kelompok Sasaran beserta Potensi / Permasalahannya

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran strategis yang memiliki potensi serta

permasalahan untuk diatasi dari kegiatan KKN-PPM ini adalah :

No Kelompok Sasaran Potensi Permasalahan

(14)

3 Ibu – Ibu Kelompok Wanita Tani (KWT)

 Sebagai penyedia kuliner khas dari produk olahan

4 Kelompok Tani Jeruk dan Salak Gula pasir

(15)

BAB 2. TARGET DAN LUARAN

Indikator capaian produk KKN-PPM di Desa Kerta yang dituju adalah:

1) Adanya perbaikan sistem pengelolaan agrowisata di Desa Kerta dengan membentuk

Badan Pengelola Agrowisata yang bertugas untuk mengelola, memasarkan dan

mengoperasikan paket agrowisata yang telah disusun melalui pelatihan manajemen bagi

SDM di Desa Kerta secara berkesinambungan.

2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Agrowisata di Desa Kerta.

Partisipasi masyarakat dalam hal ini menyangkut keterlibatan serta partisipasinya dalam

pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan operasional penyelenggaraan paket agrowisata

yang tawarkan kepada wisatawan. Masyarakat diharapkan terlibat sebagai pemandu

paket agrowisata, penyediaan kuliner produk olahan buah jeruk dan buah salak gula

pasir, penyedia lahan pertanian dan perkebunan untuk kegiatan atraksi agrowisata, dan

menjual hasil pertanian dan perkebunan secara langsung kepada wisatawan seperti buah

jeruk, salak gula pasir, durian dan kopi.

3) Adanya peningkatan swadana dan swadaya masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi

pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mengembangkan agrowisata di Kecamatan

Payangan, Tegalalang dan Tampak siring agar semakin dikenal oleh wisatawan.

4) Adanya tambahan pendapatan / penghasilan yang diterima oleh kelompok sasaran dari

pengembangan agrowisata di Desa Kerta. Sehingga luaran kongkrit yang ingin dicapai

dalam program KKN-PPM ini adalah terciptanya dua buah alternatif kemasan paket

agrowisata dengan berbagai komponennya yang siap dipasarkan dalam bentuk brosur,

tersedianya pemandu lokal agrowisata yang profesional, terciptanya demplot

percontohan budidaya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim,

terwujudnya buku panduan budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar

musim, serta terwujudnya buku panduan informasi tentang keunikan budaya dan budaya

pertanian di Desa Kerta sebagai panduan bagi pemandu lokal dalam memandu

(16)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan KKN-PPM di Desa Kerta untuk mengatasi permasalahan

dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan dan Pembekalan

 Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM .

Kegitan KKN PPM dilaksanakan oleh sebuah tim di bawah tanggung jawab ketua LPPM

Universitas Udayana. Tim ini dikordinir oleh seorang ketua pelaksana dibantu oleh dua

anggota dengan kompetensi yang sesuai dengan tema yang diusulkan. Dalam operasional,

kegiatan ini dikordinir oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL) yang memberikan

bimbingan teknis kepada 30 orang mahasiswa pelaksana di lapangan. Perekrtutan

mahasiswa peserta KKN PPM dilakukan oleh tim pelaksana dengan memperhatikan

relevansi keilmuan mahasiswa bersangktan dengan tema kegiatan

Secara ringkas mekanisme pelaksanaan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Diagram alir mekanisme kerja Kegiatan KKN-PPM

 Materi Persiapan dan pembekalan KKN-PPM

Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga

terapan Ipteks yang akan ditransfer kepada masyarakat sasaran pada KKN PPM.

(17)

Sebelum turun ke desa, mahasiswa diberi pembekalan oleh dosen pembimbing lapangan,

tenaga ahli sesuai tematik KKN PPM, dan mitra. Materi pembekalan adalah sebagai

berikut:

1. Pengenalan Potensi Wilayah

2. Etika pergaulan dan sosialisasi dengan masyarakat

3. Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan

a. Manajemen daya tarik agrowisata

b. Pengemasan paket agrowisata terpadu

c. Teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim

d. Teknologi pengolahan hasil pertanian buah jeruk dan salak gula pasir

e. Pemandu Wisata

f. Pemasaran kemasan paket agrowisata

2. Pelaksanaan

 Langkah-langkah dalam bentuk program yang akan dilaksanakan untuk mencapai

hasil yang diharapkan dari tema KKN-PPM di Desa Kerta adalah :

1) Memperkuat Badan Pengelola Agrowisata di Desa Kerta.

2) Membuat aktivitas Paket-paket agrowisata dalam bentuk brosur untuk

ditawarkan kepada wisatawan yang memuat aktivitas something to see,

something to do, something to buy dan something to learn.

3) Penyiapan lahan perkebunan / pertanian kelompok tani sebagai lokasi

kegiatan agrowisata, pelatihan dan pendampingan kelompok tani dengan

membuat demplot pembudidayaan tanaman jeruk dan salak gula pasir

berbuah di luar musim.

4) Menyusun Buku panduan pengembangan dan budidaya tanaman jeruk

berbuah di luar musim.

5) Menyusun Buku Panduan informasi mengenai keunikan potensi budaya dan

budaya pertanian yang ada di Desa Kerta baik yang tangible maupun yang

intangible.

6) Meningkatkan kompetensi SDM di bidang pelayanan agrowisata bagi

(18)

berbahasa Inggris serta kemampuan mengolah buah jeruk dan buah salak

gula pasir menjadi produk olahan yang bermutu tinggi.

7) Mewujudkan saluran distribusi pemasaran (distribution cannel) bagi produk

paket agrowisata di Desa Kerta.

 Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok sasaran adalah :

Metode pengumpulan data melalui survei lapangan, dan program pemberdayaan melalui

penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping

dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory

rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model

teknologi transfer (TT).

 Langkah – langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN PPM ini

diantaranya :

1) Pelatihan manajerial bagi calon pengelola agrowisata di Desa Kerta.

2) Pelatihan mengkemas aktivitas paket agrowisata bagi seka teruna teruni,

pengelola agrowisata dan kelompok tani seperti : paket wisata petik buah

jeruk dan salak, tracking dan aktivitas out bound lainnya yang diwujudkan

dalam bentuk brosur yang menarik.

3) Melakukan survai untuk mengidentifikasi segenap potensi budaya khususnya

budaya Bali Age yang ada di Desa Kerta dan budaya pertanian untuk disusun

menjadi buku panduan informasi bagi wisatawan dan pengunjung.

4) Menyusun dan mencetak buku panduan daya tarik wisata budaya dan

agrowisata di Desa Kerta dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

5) Melakukan survai dan menentukan demplot kebun percontohan untuk budi

daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

6) Menyusun Buku Panduan pengembangan dan budi daya tanaman jeruk dan

salak gula pasir berbuah di luar musim.

7) Pendidikan, pelatihan dan pendampingan alih teknologi bagi kelompok tani

untuk membudidayakan tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar

musim.

8) Pelatihan teknik memandu bagi calon pemandu lokal agrowisata di Desa

(19)

9) Pelatihan bahasa Inggris bagi calon pemandu lokal dan Sekha Teruna Teruni

di Desa Kerta.

10)Melatih ketrampilan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengolah

buah jeruk dan buah salak gula pasir menjadi produk olahan bermutu tinggi

untuk disajikan kepada wisatawan / pengunjung.

11)Mengadakan kerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata (MOU) untuk

memasarkan paket agrowisata yang telah di kemas.

12)Memasarkan dan promosi paket agrowisata di Desa Kerta melalui webside.

13)Mencetak dalam bentuk brosur berbagai kemasan paket agrowisata terpadu

yang telah disusun bersama kelompok masyarakat.

(20)

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri tertua di Bali, mempunyai

tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) merupakan salah satu lembaga di

Universitas Udayana yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yang merupakan unsur pelaksana akademik yang mengkoordinasikan dan

menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Terkait dengan kegiatan

penelitian dan pengabdian masyarakat di Desa Kerta yang akan dijadikan sebagai lokasi dalam

KKN-PPM pada tahun 2015 ini, pihak Universitas Udayana yang dikoordinir oleh LPPM Unud mulai pada awal tahun 2010 juga sudah mengadakan penelitian dengan judul “Studi Potensi agrowisata Desa Kerta, Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar” kerjasama Dinas Pertanian,

Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar. Disamping itu Desa Kerta mulai tahun 2011

sudah dijadikan sebagai tempat pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Universitas Udayana dengan tema “Pengembangan Agrowisata Berbasiskan Pertanian dan Perkebunan”. Sedangkan pada tahun 2012 LPPM unud bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan, Kabupaten Gianyar telah berhasil menyusun buku dengan judul “Penyusunan Rencana Tindakan Pengembangan Agrowisata Payangan, Tegalalang, dan Tampaksiring”.

Universitas Udayana sejak awal telah turut berkomitmen untuk mengembangkan Desa

Kerta sebagai pusat pengembangan agrowisata di Kecamatan Payangan. Dengan dukungan SDM

yang mempuni di bidang pertanian dan pariwisata Universitas Udayana sangat layak untuk terus

mengembangkan agrowisata di Kabupaten Gianyar. Pelaksanaan program KKN-PPM dengan

tema yang serupa diharapkan mulai terciptanya produk paket agrowisata yang kongkrit,

peningkatan partisipasi masyarakat, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan serta adanya

tambahan penghasilan bagi masyarakat dari penyelenggaraan aktivitas paket agrowisata terpadu

(21)

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Potensi Daya Tarik Agrowisata Desa Kerta

Dari aspek fisik dasar, kawasan Desa Kertha terletak pada daerah dataran tinggi, dengan

ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut (dpl). Desa ini dilalui oleh aliran Sungai

Ayung dengan hamparan sawah yang eksotik yang bisa mengundang investor untuk

mengembangkan akomodasi pariwisata dan wisata alam, seperti misalnya pembangunan hotel

dan wisata tirta arung jeram. Karena letaknya pada dataran tinggi, maka udaranya segar dan

bersih dengan suhu yang sejuk. Desa Kerta merupakan kawasan subur dengan sumber air yang

mencukupi. Disamping itu, panorama alamnya sangat indah dengan view lembah sungai Ayung

dapat menyediakan berbagai something to see kepada wisatawan, sehingga selain untuk

pertanian juga cocok untuk tempat peristirahatan atau tujuan wisata. Kondisi fisik dasar seperti

ini sangat mendukung dan memudahkan untuk mengemas kegiatan pertanian menjadi

agrowisata, karena faktor penarik wisatawan tidak melulu hanya sektor pertaniannya saja. Desa

Kertha memiliki wisata alam berupa lahan persawahan yang sudah biasa dipakai sebagai tempat

trecking dengan udara yang sejuk dan alunan merdu berbagai suara burung yang mempesona dan

bisa menyegarkan jiwa. Dari aspek fisik binaan, pengembangan agrowisata di Desa Kertha

didukung oleh tersedianya areal pertanian yang cukup luas yaitu lahan sawah seluas 423 ha dan

perkebunan seluas 871,95 ha. Kawasan desa yang secara umum terdiri dari areal pertanian

menyebabkan hampir semua sub sektor pertanian dapat berkembang dengan baik yaitu sub

sektor pertanian tanaman pangan,hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Di Desa

Kerta, komoditas unggulan tanaman pangan terdiri atas padi, ubi jalar dan kacang tanah

Komoditas unggulan hortikultura di Desa Kerta adalah jeruk, pisang, papaya, apokat, durian dan

tanaman hias. Di Desa Kertha terdapat potensi pengembangan tanaman hias yang sangat besar,

dimana saat ini telah terdapat usaha agribisnis tanaman hias Sekar Bumi Farm yang sekaligus

sangat potensial dijadikan obyek agrowisata. Komoditas unggulan perkebunan di Desa Kerta

adalah kopi dan vanili. Selanjutnya komoditas unggulan pertenakannya adalah sapi. Di Desa

Kertha terdapat Sub Terminal Agribisnis (STA) dan Bursa ternak sapi di dua tempat yaitu di

Banjar Marga tengah dan Banjar Seming. Disamping memiliki komoditas unggulan pertanian,

Desa Kerta juga memiliki komoditas unggulan di sektor industri kecil dan kehutanan. Komoditas

industri kecil unggulan di Desa Kerta adalah kerajinan bambu dan desa ini memiliki hutan

(22)

selanjutnya komoditas unggulan kehutanan berasal dari hutan rakyat yaitu kayu jati, lamtoro

gung, bambu, ulat sutra dan albesia. Di wilayah hutan Desa Kerta khususnya di Dusun Pilan

populasi kijang dikatakan cukup banyak dan ini sudah mulai mengganggu aktivitas pertanian

disekitarnya. Untuk itu Kepala Desa Kerta mengusulkan agar kijang tersebut bisa

didomestikasi/dikandangkan sebagai daya tarik agrowisata di Kerta. Dibidang perikanan yang

berpotensi berkembang adalah perikanan kolam dan perikanan sawah serta produksi benih ikan.

Desa Kertha telah dihubungkan dengan sarana jalan yang mencukupi sehingga bukan merupakan

kawasan/areal yang terisolasi. Jalur lalulintas yang melewati desa ini dapat berfungsi sebagai

jalur perjalanan wisata Ubud‐Payangan‐Kintamani atau Batuan‐Payangan‐Kintamani sehingga

wisatawan yang menuju ke Kintamani dapat singgah ke obyek agrowisata Kertha. Posisi srategis

DesaKertha untuk dikembangkan sebagai obyek agrowisata, disamping karena bisa dilalui oleh

route perjalanan wisata Ubud‐Payangan‐Kintamani atau Batuan‐Payangan‐Kintamani juga

belum adanya obyek agrowisata pesaing (competitor) di sepanjang route perjalanan wisata

tersebut. Hal ini tentu merupakan hal yang sangat penting, karena dengan tidak/belum adanya

pesaing tersebut maka upaya promosi dan menarik kunjungan wisatawan menjadi lebih mudah.

Potensi agrowisata di Desa Kertha secara umum sangat didukung oleh berbagai potensi lainnya

di Kecamatan Payangan. Payangan adalah salah satu daerah di Gianyar yang masih memiliki

alam yang sejuk dan alami, sebagian besar masih di dominasi oleh persawahan dan tutupan

vegetasi layaknya hutan, salah satu yang menarik di daerah hutan barat Payangan adalah

kegiatan Out Bond‐Buggy (bisa menjadi aktivitas something to do), yang tepatnya berlokasi di

pinggiran sungai Ayung. Kegiatan ini adalah salah satu petualangan uji nyali yang ada di

kabupaten Gianyar. Out Bond ini di awasi oleh organisasi Outward Bond Bali yang merupakan

member dari Outward Bond International. Jadi pengunjung tidak perlu merasa khawatir karena

semua peralatan yang digunakan sudah sesuai dengan standart internasional dan tenaga teknisi

yang profesional. Secara budaya, 4 (empat) Desa Pekraman yang masih “Baliage” di Desa Kerta

yaitu Dusun Penyabangan, Pilan, Marga Tengah dan Seming dapat dipromosikan sebagai wisata

budaya sekaligus sebagai Kecamatan Payangan juga sudah memiliki sarana

informasi/komunikasi, telpon, listrik/penerangan yang tersebar secara luas untuk melayani

masyarakat yang membutuhkan. Fasilitas penunjang seperti pasar terminal maupun sub terminal

agribisnis, badan‐badan keuangan seperti Bank, KUD, pelayanan kesehatan dan perdagangan

(23)

5.2. Pelatihan Budidaya jeruk berbuah di luar musim dan terwujudnya Buku Panduan tentang Budidaya Buah Jeruk dan Salak Gula Pasir Berbuah diluar Musim

Desa Kerta merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, lokasinya

berada pada dataran tinggi sehingga udaranya segar dan bersih dengan suhu yang sejuk. Desa ini

memiliki potensi dengan spektrum yang cukup luas, dan desa ini memiliki berbagai komoditas

atau potensi unggulan pertanian yang sangat mendukung berkembangnya agrowisata. Dalam

bidang budidaya pertanian, petani di Desa Kerta belum memiliki pengetahuan tentang budidaya

tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim untuk dijadikan atraksi agrowisata

serta peyediaan buah berkesinambungan bagi wisatawan. Melihat hal tersebut dalam pelaksanaan

KKN-PPM Universitas Udayana dan melibatkan mahasiswa membantu memberikan informasi

kepada masyarakat Desa Kerta, melalui program pelatihan dan pendampingan serta pengadaan

demplot budidaya tanaman jeruk, salak gula pasir berbuah di luar musim, dan menyusun buku

panduan pengembangan budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, dimana Desa Kerta ini sudah terbentuk dua kelompok Tani Agro yaitu kelompok tani “Sekar Bumi” dan kelompok tani “Jati Sekar” kedua kelompok tani ini berpeluang untuk bersinergi dalam pegelolaan sehingga produksi pertanian yag dihasilkan dapat saling melengkapi untuk di

kemas menjadi paket agrowisata.

Setelah melaksanakan penyuluhan mengenai pembudidayaan jeruk dan salak gula pasir,

akan membuat buku panduan dari materi yang telah disampaikan pemateri. Sasaran buku

panduan ini akan diberikan kepada Kelompok tani yang berada di Desa Kerta, dan dimanfaatkan

sebagai pedoman untuk mengembangkan Tekonologi budidaya jeruk dan salak gula pasir

berbuah diluar musim yang akan diwariskan kepada generasi penerus di desa tersebut.

Pembuatan buku panduan yang berjudul ”Budidaya Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir

Berbuah di Luar Musim” dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2015. Kegiatan ini

dilakukan pada pukul 18.00-22.00. Pencetakan buku panduan tersebut dilakukan pada tanggal 12

Agustus 2015. Sasaran yang dituju pada penerbitan buku panduan yang berjudul” Budidaya

Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar Musim” yaitu petani jeruk dan salak

Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Penerbitan buku panduan diharapkan

dapat sebagai panduan oleh petani jeruk dan salak dalam menerapkan teknologi jeruk dan salak

(24)

Pihak yang terlibat dalam pembuatan buku panduan yang berjudul ”Budidaya Buah Jeruk

dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar Musim” yaitu mahasiswa KKN-PPM dan Prof.Dr.Ir.

I Nyoman Rai MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pembuatan buku

panduan yang berjudul ”Budidaya Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar

Musim“ ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu melakukan pembuatan buku

panduan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015. Tahap kedua yaitu penyebaran buku panduan pada kegiatan “Demplot Budidaya Tanaman Jeruk Berbuah di Luar Musim” yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2015.

Gambar 4. Pelatihan Budidaya Tanaman Jeruk Berbuah di luar musim dan Buku Panduannya

5.3. Pelatihan Mengkemas Paket Wisata Agro dan Terwujudnya Paket Wisata dalam Bentuk Brosur

Pelatihan membuat kemasan paket wisata berbasis agro bagi anggota kelompok

pengelola agrowisata dan anggota kelompok karang taruna di Desa Kerta Penglipuran diikuti

oleh 20 orang peserta, pelatihan praktis ini dilakukan dengan menerapkan beberapa teori

prinsip-prinsip dasar dalam mengkemas paket wisata yang diterapkan secara langsung di lapangan yakni

dikaitkan dengan segala potensi wisata pedesaan dan agrowisata yang ada di Desa Kerta dan

sekitarnya. Adapun prinsip-prinsip dasar yang diterapkan dalam membuat acara wisata di Desa

Kerta menyangkut : a) Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaran atau circle route, kecuali

kondisi tidak memungkinkan. b) Variasi objek disusun sedemikian rupa sehingga mencerminkan

variasi sehingga tidak monoton. c) Menyangkut pemililihan objek-objek mana yang didahulukan

atau diletakkan di bagian akhir, didasarkan pada : kondisi dan kebutuhan wisatawan, misalnya

yang erat kaitannya dengan waktu - waktu yang telah ditentukan (catching time) d) Tingkat

kebosanan dan daya fisik wisatawan, karena pada dasarnya komponen yang menarik belum tentu

(25)

wisatawan, misalnya untuk mencapai objek wisata air terjun yang menurun dan terjal tidak cocok

untuk wisatawan usia lanjut.

Hasil akhir dari pelatihan ini adalah terciptanya kemasan paker wisata agro berupa

kegiatan tracking dalam bentuk brosur. Brosur bermanfaat sebagai alat promosi untuk

memperkenalkan Desa Kerta yang terletak di Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar sebagai

tempat wisata yang menarik kepada para wisatawan yang ingin berkunjung. Pada Desa Kerta ini

disebut sebagai desa agrowisata karena sebagian wilayah dari Desa Kerta merupakan lahan

perkebunan dan pertanian yang sedap dipandang mata dan beriklim sejuk. Salah satu agrowisata

yang ada di Desa Kerta adalah wisata trekking long trip. Wisata trekking yang satu ini tidak

kalah seru dengan wisata trekking lainnya. Di wisata trekking long trip ini wisatawan akan

disuguhkan berbagai pengalaman menarik yang tentunya masih sangat berkaitan dengan alam.

Wisatawan akan menyusuri hutan yang masih alami dan sangat sejuk. Hamparan sawah yang

indah juga tidak luput dari pandangan mata. Wisatawan juga akan disuguhkan dengan arsitektur

rumah bali tradisonal yang unik. Di tengah-tengah perjalanan, wisatawan akan menjumpai

sebuah jembatan gantung yang menawan, serta wisatawan diajak juga untuk melihat jenis- jenis

burung yang ada disana (Birdwatching). Namun sebelumnya, wisatawan akan diajak menyusuri

sungai dengan air jernih yang sangat segar. Trekking Long trip ini menghabiskan waktu sekitar 5

jam, dan akan diakhiri di lokasi start wisata trekking ini. Sedangkan di wisata trekking medium

trip ini wisatawan akan disuguhkan berbagai pengalaman menarik yang tentunya berkaitan

dengan alam. Pertama pengunjung akan memulai pengalaman perjalanan menyusuri alam di

depan Banjar Kerta, kemudian akan menyusuri pemukiman penduduk yang masih sangat kental

dengan budaya Bali dengan penduduk lokal yang ramah tamah. Menyusuri lebih jauh jalur

trekking ini, wisatawan akan menjumpai pancoran air tempat pemandian penduduk lokal sekitar.

Rumah tradisonal Bali juga tidak luput dari destinasi trekking, sehingga pengetahuan wisatawan

mengenai kebudayaan Bali semakin terbuka. Di tengah-tengah perjalanan, wisatawan akan

menjumpai sungai jernih yang akan menyejukkan mata. Kegiatan peternak sapi juga menjadi

konsumsi mata berikutnya. Trekking medium trip ini menghabiskan waktu sekitar 3 jam, dan

akan diakhiri di Sekar Bumi Farm, lokasi agrowisata yang terkenal di Desa Kerta. Dengan

pembuatan brosur ini diharapkan aktifitas paket-paket agrowisata di Desa Kerta dapat dikenal

(26)

Uji coba jalur Trekking dilakukan pada tanggal 4, 6, 10, dan 11 Agustus 2015. Kegiatan

ini dilakukan mulai pukul 10.00 – 16.00. Pada tanggal 15 Agustus mendesain brosur jalur

trekking. Pada Tanggal 24 Agustus Brosur tersebut telah dicetak. Sasaran yang dituju pada

kegiatan ini adalah para wisatawan mancanegara maupun domestik, karena dengan

meningkatnya wisatawan berkunjung ke Desa Kerta akan meningkatkan perekonomian Desa.

Kegiatan pembuatan brosur ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahap Pertama adalah melakukan

uji coba jalur trekking yang berada di Desa Kerta yang di lakukan pada tanggal 4, 6, 10, dan 11

Agustus 2015. Tahap Kedua adalah melakukan pembuatan desain brosur jalur trekking yang

dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015. Tahap ketiga adalah menyebarkan brosur ke

tempat-tempat yang dirasa banyak wisatawan berkunjung seperti tempat-tempat sekitar daerah Ubud yang

disebarkan oleh STT Desa Kerta. Hasil yang diharapkan dari tersedianya paket wisata agro ini

adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik

yang ingin mengunjungi Desa Kerta, karena disini wisatawan dapat melihat macam-macam

potensi wisata yang menarik sehingga dengan meningkatnya para wisatawan berkunjung ke Desa

Kerta dapat meningkatkan perekonomian desa ini dan membuka lapangan pekerjaan untuk para

pemuda di Desa Kerta ini sebagai tour guide.

Gambar 5. Pelatihan Mengkemas Paket Wisata, Penentuan Jalur, dan Hasil Kemasan Paket Agrowisata Berupa Brosur Tracking

5.4. Pelatihan Teknik Memandu dan Terwujudnya Buku Panduan Standar Bagi Guide Lokal tentang Deskripsi Daya Tarik Wisata dan Agrowisata di Desa Kerta

5.4.1. Pelatihan Teknik Memandu

Pelatihan ini dilaksanakan untuk menambah pengetahuan para anggota Karang Taruna

dan generasi muda di Desa Kerta agar bisa memandu wisatawan yang melakukan kegiatan

(27)

dasar sebagai seorang guide yaitu : Pramuwisata harus menguasai dengan baik hal-hal yang

sangat terkait dengan tugas-tugas berbicara:

 Penguasaan bahasa; bahasa daerah, bahasa ibu, bahasa asing.

Eye contact; pandangan hendaknya merata ke semua wisatawan yang sedang dipandu,

jangan hanya memfokuskan pandangan pada salah seorang wisatawan saja.

Voice; alunan suara, tinggi rendah suara yang keluar enak di dengar, mengeluarkan suara

yang ramah dan penuh simpati.

Enunciation & Pronunciation; ucapan dan laval yang jelas dan benar, jangan bergumam.  Intonation; intonasi atau tekanan pada kalimat-kalimat yang disampaikan, dimana titik,

koma dan sebagainya.

Speed (Tempo); kecepatan dalam menyampaikan kalimat  Gesture; gerakan tangan pada saat memberikan penjelasan.

Ada beberapa teknik / cara memberikan penjelasan kepada wisatawan, yang dilatih para

peserta pelatihan di Desa Adat Penglipuran dalam memandu wisatawan adalah :

a. Metode 5W – 1H

 What : Apa, nama, asal usul maupun latar belakang sejarah suatu objek.  When : Kapan dibangun, dibuat atau diketemukan dan sebagainya.

 Who : Siapa yang membangun, atas perintah siapa, siapa yang berkuasa atau memerintah

saat itu.

 Where : Dimana letak suatu objek, nama desa, kecamatan, Kabupaten ataupun propinsi.  How / Why : Bagaimana cara menuju objek tersebut, jalan kaki, naik perahu, dan

sebagainya.

b. Metode Definisi, menerangkan suatu /objek dengan mendefinisikannya. Misalnya: cremation is to turn the dead body into ashes, etc.

c. Metode Natural Order, menerangkan suatu objek secara alami, apa adanya. Misalnya: menerangkan cara menanam padi yg diurut secar kronologis mulai dari memotong jerami – padi itu dipanen.

(28)

Para peserta yang telah mendapatkan pelatihan ini kemudian diberikan kesempatan untuk

mempraktekkan langsung materi yang diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan. Untuk

mengefisienkan waktu, sesuai kesepakatan dengan peserta, untuk pelatihan teknik memandu dan

pelatihan bahasa Inggris diselenggarakan secara bersamaan, pada waktu peserta belajar

menjelaskan kepada wisatawan diusahakan juga menjelaskan dengan bahasa Inggris. Para

peserta juga diperkenalkan beberapa kata penawaran atau permintaan yang diucapkan kepada

wisatawan agar lebih sopan, seperti : Excuse me sir/ madam, Would you like to

have………May I recommend you…, I would like to inform you about...,May I help you…,

Could you tell me ...,dan istilah-istilah lain yang berkait dengan daya tarik atau objek yang sering

dijumpai dalam perjalanan mengikuti paket wisata agro yang telah dibuat.

4.4.2. Penyusunan Buku Panduan Standar Bagi Guide Lokal tentang Deskripsi Daya Tarik Wisata di Desa Kerta

Desa Kerta memiliki potensi wisata yang berlimpah baik yang tangible maupun

intangible. Di Desa Kerta bahkan terdapat 4 dusun yang masih Bali Aga. Lingkungan yang

masih hijau dan iklim yang sejuk menyebabkan desa ini nyaman untuk dikunjungi. Namun

sayangnya potensi tersebut masih belum banyak diketahui orang. Oleh karena itu, pada program

pengabdian masyakat (KKN-PPM) ini diadakan program pembuatan buku yang berisikan

mengenai panduan potensi wisata yang terdapat di Desa Kerta. Tidak hanya dalam satu bahasa,

namun menggunakan tiga bahasa sekaligus, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Dengan

begitu, diharapkan Desa Kerta akan lebih dikenal tidak hanya oleh turis domestik, namun juga

mancanegara. Program ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Diantaranya yang pertama

mencari informasi mengenai tempat-tempat yang unik dan bernilai sejarah yang tentunya

memiliki potensi daya tarik wisata. Tidak hanya tempat, namun juga budaya yang khas di Desa

Kerta. Kemudian dilanjutkan dengan mencari nara sumber terpercaya yang mampu memberikan

informasi akurat untuk nantinya dimuat ke dalam buku. Tahap selanjutnya adalah membuat

deskripsi-deskripsi berdasarkan pada hasil dari wawancara. Pada tahapan selanjutnya, deskripsi

yang telah dibuat kemudian diberikan kepada DPL dan Kepala Desa untuk direvisi kembali.

Hasil revisi yang sudah fixed kemudian diterjemahkan ke dalam dua bahasa, yakni bahasa

Inggris dan bahasa Jepang. Setelah semua konten selesai, tahapan selanjutnya adalah

pengambilan gambar untuk memperjelas deskripsi yang terdapat dalam buku. Tahap terakhir

(29)

Dalam pelaksaan pencarian informasi dan membuat deskripsi, dilakukan dari dusun ke

dusun yang terdapat di Desa Kerta, sehingga lokasi untuk pelaksanaan program ini adalah

seluruh dusun yang terdapat di Desa Kerta. Sasaran program ini adalah wisatawan baik domestik

maupun mancanegara karena Desa Kerta sudah mulai dikenal dengan agrowisata. Jadi, buku ini

tidak hanya mengenalkan mengenai agrowisata namun juga potensi wisata lainnya sehingga

menjadi lebih menarik wisatawan.

Gambar 6. Buku Panduan Daya Tarik Wisata, Pelatihan Teknik Memandu dan Potensi Wisata Subak di Desa Kerta

5.5. Pelatihan Kuliner Membuat Buah Kurma Jeruk

Dengan adanya kegiatan ini peserta memperoleh pengetahuan mengenai kesehatan yang

sebelumnya belum pernah diperoleh dari posyandu setempat serta dapat mengetahui cara

mengolah jeruk menjadi kurma jeruk sehingga dapat memberikan nilai jual yang tinggi, dan juga

dapat bermanfaat untuk membangun dan mengembangkan Desa Kerta itu sendiri. Ke depan

diharapkan hasil olahan ini bisa dijadikan makanan khas lokal Desa Kerta yang bisa disuguhkan

kepada wisatawan yang berkunjung, mengingat produksi buah jeruk sangat melimpah di Desa

Kerta. Pengembangan teknologi pengolahan buah jeruk menjadi olahan buah kurma sangat

penting untuk dilanjutkan untuk meningkatkan nilai tambah buah jeruk yang pada musim-musim

panen raya harganya sangat murah.

(30)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Potensi berupa keunikan alam dan budaya yang ada di Desa Kerta sudah selayaknya

untuk dikembangkan dan diperkenalkan kepada wisatawan agar masyarakat desa menerima

manfaat secara ekonomi, berupa tersedianya tambahan lapangan pekerjaan dan dapat

meningkatkan penghasilan, dengan menyediakan jasa sebagai pemandu wisata lokal, penyedian

kuliner, menyediakan soulvenir khas Desa Kerta dan penerimaan penghasilan desa berupa

penerimaan tiket masuk dan ongkos parkir. Usaha yang bisa ditempuh melalui kegiatan

KKN-PPM adalah berupa 1) pembuatan paket-paket agrowisata yang inovatif agar menarik jumlah

kunjungan wisatawan berkunjung ke Desa Kerta, 2) peningkatan kualitas sumber daya manusia

pendukungnya melalui pelatihan memandu wisata, pembudidayaan tanaman salak dan jeruk

berbuah diluar musim dan pelatihan kuliner khas Desa Kerta berbahan baku buah jeruk, 3)

menyusun buku panduan Deskripsi daya tarik wisata di Desa Kerta dan 4) penyusunan buku

panduan pembudidayaan tanaman salak dan jeruk berbuah di luar musim.

6.2. Saran

Masyarakat Desa Kerta disarankan agar tidak selalu keluar untuk mencari pekerjaan,

melainkan agar mampu mengembangkan desanya sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan

meningkatkan kemampuan diri dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. Setelah berakhirnya

kegiatan KKN-PPM ini Desa Kerta diharapkan menjadi yang lebih kuat antara pihak universitas

dengan pihak Desa Kerta yang tumbuh dari hubungan dan kesan yang baik dari mahasiswa,

masyarakat, pemerintah desa, dan pihak civitas akademika Universitas Udayana. Hubungan ini

diharapkan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap pengolahan dan peningkatan

pariwisata Desa Kerta terutama pada agrowisata sehingga dapat mewujudkan Desa Kerta sebagai

desa maju dan sejahtera, serta dapat meningkatkan citra positif Desa Kerta sebagai Desa

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Masterplan Agrowisata Gianyar Utara : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan, Kabupaten Gianyar

Desky M.A, 2001. Pengantar Bisnis Biro Perjalanan Wisata, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Marcini Marc, 1996. Conducting Tours, Delmar Publishers an International Thomson Publishing Company.

Kesrul M, 2003. Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Muhajir, 2005. Menjadi Pemandu Wisata Pemula, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Suyitno, 2001. Perencanaan Wisata, Yogyakarta: Kanisius.

Gambar

Gambar 1. Komponen-Komponen Kemasan Paket Agrowisata Terpadu di Desa Kerta
Gambar 2. Rencana Program dan Luaran KKN-PPM Untuk Pengembangan Agrowisata
Gambar 3. Diagram alir mekanisme kerja Kegiatan KKN-PPM
Gambar 4. Pelatihan Budidaya Tanaman Jeruk Berbuah di luar musim dan Buku Panduannya
+3

Referensi

Dokumen terkait

Target luaran yang dihasilkan dalam penelitian tahun pertama adalah ditemukan model (1) identifikasi sekolah dan siswa , (2) Modul Model Bahan Ajar Pendidikan nilai dan

menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. +iagnosis dibuat setelah terdapat aminorhea sekurang-kurangnya satu

Prioritas pengembangan UNNAR diarahkan untuk dapat menyelenggarakan program pendidikan tinggi yang modern yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan bermutu yang

Saya ingin mengucapkan riuan terima kasih kepada guru geografi saya kerana telah Saya ingin mengucapkan riuan terima kasih kepada guru geografi saya kerana telah memberi tunjuk ajar

1) Anak-anak jalanan yang masih tinggal bersama orang tuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari. 2) Anak-anak yang tinggal di jalannan namun masih mempertahankan

Masing-masing data dan langkah ini harus ditempuh agar bagian-bagian dari pembentuk model dollarized attitude dapat diperoleh sehingga perhitungan terhadap nilai

BAB VII RENCANA PENGEMBANGAN SPAM Bab ini menguraikan tentang kebijakan, struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah yang merupakan dasar bagi penyusunan rencana pengembangan

Tim pengabdian memberikan pelatiahan mengenai pembuatan laporan keuangan dan penentukan harga pokok penjualan dan harga pokok produksi, hasil dari pelatihan ini yaitu