• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ia berharap masyarakat tidak perlu bingung lagi, karena sudah ada petugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ia berharap masyarakat tidak perlu bingung lagi, karena sudah ada petugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi Permasalah Sosial Dinsos Kota Bekasi Luncurkan Call Center

Bekasi – Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Junaedi mengatakan,Upaya mengatasi gelandangan, mengemis, pengamen jalanan, anak jalanan, wanita tuna sosial/ PSK yang masih marak di Kota Bekasi tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus bekerja sama dengan masyarakat dan berbagai stakeholder. Apa lagi, permasalahan tersebut tersebar sampai ke pelosok wilayah disetiap Kecamatan di Kota BekasiUntuk itu, pihaknya membuat suatu program penanganan, berupa Call Center Dinas Sosial Kota Bekasi, agar masyarakat bisa memberi informasi-informasi dilingkungannya.

” permasalahan sosial yang terjadi ditatanan pihak kelurahan maupun kecamatan dapat diInformasikan.Selain itu, kami juga sudah memiliki kepanjangan tangan kita seperti pekerja sosial masyarakat melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), karena dia itu selain menginformasikan kepada masyarakat, dia juga melakukan kegiatan untuk pendampingan,”

papar Junaedi.

Ia berharap masyarakat tidak perlu bingung lagi, karena sudah ada petugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

” jika selama ini masyarakat masih mengeluh dari tatanan Kelurahan atas lemahnya informasi, berarti kesalahan tersebut bukan ada di pihak kami. Seharusnya tatanan Pemerintah dilapangan terus bisa menginformasikan kepada masyarakatnya tentang pelayanan-pelayanan ke setiap Dinas yang ada di Kota Bekasi,” pungkasnya.

Bagi masyarakat yang melapor, lanjutnya, bisa menghubungi Dinsos melalui Call Center Dinas Sosial Kota Bekasi : +62812-1226-3892, sehingga dapat segera ditindak lanjuti.

(ADV/Zal)

(2)

Pemkot Bekasi Alokasikan Rp1.9 Miliar Seragam Anggota Linmas

KOTA BEKASI, Telusurnews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan mengalokasikan anggaran Rp2,1 miliar untuk pengadaan seragam bagi anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas/Hansip) di Kota Bekasi

“Sudah masuk lelang. Harapannya, proses lelang berjalan dengan lancar sehingga selesai tahun ini,” kata Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Cecep Suherlan kepada Telusurnews.com Kamis, (27/7) usai memberikan pembinaan ratusan anggota Linmas di Kecamatan Jati Asih

Seragam seperti atribut, baju serta sepatu dan lain sebagainya akan dibagikan kepada sekitar 1.736 anggota Linmas/Hansip se- Kota Bekasi

Tidak itu saja, Cecep juga mengungkapkan, anggota Linmas juga akan mendapatkan bantuan dari Baznas Kota Bekasi berupa uang duka maupun bantuan untuk pendidikan bagi anggota tidak mampu yang sudah terdaftar dalam surat keputusan (SK) Wali Kota Bekasi

“Ini sudah berjalan. Kalau soal besarannya, saya belum tahu persis karena ada pegawai yang ditugaskan mengenai bantuan itu,” ungkap Cecep (norton)

(3)

10.000 Warga Bahagia Disinyalir Belum Rekam e-KTP

KABUPATEN BEKASI, Telusurnews.com – Sesuai ketetapan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Pemerintah daerah diintruksikan untuk melakukan perekaman e- KTP. Menggapi hal tersebut Lurah Bahagia, Najmuddin mengungkapkan, dari data tahun 2014 sebanyak 34.011 penduduk yang belum rekam.

“Alhamdulillah untuk tahun 2017 ini sudah berkurang. Ya sekitar 10.000 lebih lah, jangan kan yang ngekost, yang rumah sendiri saja banyak yang tidak mempunyai KTP,” kata Najmuddin saat berbincang dengan Telusurnews.com, Kamis (27/7).

Najmuddin pun menghimbau, bagi warganya yang tidak mempunyai KTP, diharapkan segera mempunyai Surat Keterangan (Suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

“Suket itu harus dimiliki bagi warga yang tidak mempunyai KTP,” katanya.

Menurutnya, surat ini harus dimiliki oleh warga pendatang atau pribumi yang belum mempunyai KTP, sebagai syarat kelengkapan administrasi penduduk.

“Ini langkah persuasif penertiban administrasi kependudukan, dan untuk menangkal terjadinya tindak kejahatan terutama pada tempat kost atau kontrakan yang selama ini menjadi buah bibir di masyarakat,” ungkapnya.

Najmuddin pun menghimbau kepada RT/RW setempat agar mempunyai database warganya. “RT/RW itu harus mempunyai database warga yang tinggal di lingkungannya, kemarin kan sudah dikasih datanya oleh Disdukcapil, kalau belum lengkap, harap dilengkapi,” tandasnya (DRA)

(4)

Pengusaha Pondok Baso Babe Tiyo 97 Masih Anak Muda Loh!

Septio Pemilik Pondok Baso Babe Tiyo 97

BEKASI, Telusurnews.com – Septio Tulus Pranoto. Ya itulah namanya, seorang pengusaha muda asli Bekasi yang menjalani bisnis baksonya sejak tahun 2015, berlokasi di Jalan Kh.

Martono percis didepan sebuah mall Bekasi Timur yang bernama Pondok Baso Babe Tiyo 97.

Berkat dorongan dan motivasi dari orangtua, dirinya memberanikan diri untuk berwirausaha walaupun kini usianya masih menginjak 22 tahun.

“Karena usaha ini awalnya dari orang tua, yang sudah berdiri dari tahun 1997, kini saya meneruskannya usaha ini, karena orang tua saya sudah pensiun dari usaha yang saya jalani sekarang. Jadi gimana lagi, ya saya yang meneruskan dan belajar mengikuti jejak kedua orangtua saya,” ujarnya Septio kepada wartawan.

Septio meneruskan usahanya setelah ia putus kuliah dan kini merasakan dunia yang dibilang cukup baru pada dirinya, karena

(5)

bukan hanya sekedar melajutkan bisnisnya orang tuannya saja, namun ia pun harus berputar otak untuk menghadapi persaingan dalam berjualan, demi mempertahankan usahanya.

“Saat awalnya saya cukup kaget dan sempat frustasi untuk melanjutkan usaha bapak saya , tapi gimana lagi mas sayang lah karena jualan disini sudah berdiri lama banget bahkan sudah ada saat saya berusia 2 tahun,” jelasnya

Lanjutnya ditengah sulitnya untuk mengatur pengelolahan belanja dan gaji karyawan, Septio tetap semangat, karena menjadi kebanggaan tersendiri sebagai orang Betawi yang telah memiliki usaha sendiri.

“Selama ini kan orang Bekasi selalu di bilang hanya bisa jual kontrakan saja,” ungkapnya

Saat ini septio memiliki 5 karyawan usaha Baso yang ia jalani, namun tidak sampai disini saja, kata dia dalam waktu dekat dia akan membuka cabang baru disetiap wilayah khususnya di Bekasi.

(DRA)

Walikota Pantau Poli Anak Puskesmas Karang Kitri

Bekasi – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi pantau Puskesmas Karang Kitri di Kelurahan Marghayu, Kecamatan Bekasi Timur pada hari Rabu (26/07/2017) bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi, Kepala Dinas Perkimtan, Dadang Ginanjar, Camat Bekasi Timur, Gutus, serta Lurah Margahayu, Andi.

Usai menerima raihan penghargaan Kota Layak Anak Kategori

(6)

Madya dari Kementerian PPPA RI pada pekan lalu yang diterima di Pekanbaru, menjadi satu motivasi kerja kembali untuk Kota Bekasi terutama di bidang Pelayanan Anak, Wali Kota Bekasi memantau Puskesmas Karang Kitri terutama di bagusan Poli Anak.

Wali Kota menegaskan bahwa masih ada beberapa tingkatan untuk mencapai Kota Layak Anak Kategori Utama, maka dari itu perlu kerja keras kembali untuk meraihnya, jangan terbuai dengan Kategori yang dimiliki sekarang harus bisa capai peraihan tertinggi.

Selanjutnya, Saat memasuki ruang Poli Anak Puskesmas Karang Kitri, Wali Kota menyapa ibu yang sedang memeriksakan anak nya yang sedang terkena demam, yang kebetulan tidak memiliki Kartu Sehat Berbasis NIK keluaran Pemerintah Kota Bekasi, Wali Kota dengan sergap langsung meminta KTP si Ayah dan langsung proses segera untuk di buatkan Kartu Sehat tersebut.

Sekaligus, Wali Kota mensosialisasikan kepada warga yang sedang memerlukan bantuan kesehata di Puskesmas tersebut, dijelaskan, bahwa Kartu Sehat Berbasis NIK tidak dipungut biaya perbulan maupun cetakan yang telah jadi, berbeda dengan BPJS yang tiap bulannya bayar. Wali Kota Bekasi sengaja mengeluarkan kartu sehwt tersebut untuk dirasakan manfaat bagi seluruh warga Kota Bekasi yang memiliki EKTP berdomisili di Kota Bekasi, yang di bayarkan dari pajak yang mereka bayar dan ditumpahkan untuk kesehatan warga Kota Bekasi melalui Kartu Sehat NIK.

Di sampaikan oleh Wali Kota kepada warga yangbsedang berobat maupun mengantar, perlu adanya Kartu Sehat Berbasis NIK akan ditambah juga di bidang Pendidikan, sebelumnya saat kisruh PBDB Online, dari Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan Zona Wilayah dan menggunakan Kartu Sehat.

Di jelaskan kembali, kini Kota Bekasi telah meraih Kota Layak Anak dari Kementerian PPPA RI, yang akan jadi target untuk di fokuskan untuk peduli kesehatan anak, Hak Pendidikan anak,

(7)

bahkan harus peduli dengan fasilitas di ruang terbuka maupun rumah sakit, puskesmas dan juga bagian pelayanan, agar membuat sedikitnya ruang bermain untuk anak anak.

Rawan Penyelewengan, Eka Tegaskan Kades Agar ADD Tepat Sasaran

BEKASI, Telusurnews.com – Pentingnya pengawalan dana desa sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pada 2017, total dana desa yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 60 triliun. Darisana, kekhawatiran banyak pihak yang mencoba menyalahgunakan dana tersebut mulai dari kewenangan hingga dana itu sampai ke masyarakat.

“Terkait ADD saya rasa sekarang Kades sudah sangat pro aktif dalam penggunaannya,” ujar Wakil Bupati Kabupaten Bekasi, Eka Supriatmaja kepada Teluaur.com disela-sela acara Halal Bil Halal APDESI Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu.

Diakui Eka, adanya himbauan dan instruksi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) kepada Kepala Desa (Kades) untuk memasang spanduk rincian anggaran dan bioskop desa sehingga terciptanya transparansi dan pembangunan ekonomi desa, kata dia, itu sudah menjadi aturan.

“Itu kah sudah ada, dan aturannya sudah seperti itu, serta dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) terus di umumkan,” aku dia.

Kendati demikian, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi belum sepenuhnya mengintruksikan untuk memansang

(8)

spanduk rincian anggaran kepada Kades se-Kabupaten Bekasi.

“Ohh..itu nanti Kades dan BPD lah, karena ini sudah menjadi aturan, tinggal bagaimana Kades dan BPD untuk bersama-sama,”

ucap dia.

Terkait Kades yang tidak membuat spanduk tentang anggaran desa Pemkab Bekasi pun tidak berani berikan sanksi tegas. Padahal secara tegas Kemendes tidak akan memberikan insentif kepada desa tersebut.

“Ya dibilang sanksi tegas, setelah adanya realisasi, nanti kita lihat realisasinya sejauh mana penyerapan anggaran itu,”

tegas dia.

Menurutnya, anggaran desa yang ditransfer langsung ke rekening desa ini, harus dikelola secara baik guna membangun desa dengan membuat sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan oleh Masyarakat.

“Untuk anggaran desa sendiri saya berharap dapat bermanfaat bagi warga dan masyarakat guna membangun infrastruktur dan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial untuk dapat membantu masyarakat,” tandas dia. (GUN)

Pedagang Pasar Di Bekasi Keluhkan Kelangkaan Dan Mahalnya Garam

BEKASI, Telusurnews.com – Akhir – akhir ini Kelangkaan garam masih terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi.

Selain itu harga komoditas bumbu dapur itu naik hingga dua kali lipat dibanding harga normal.

(9)

Pedagang Pasar Di Bekasi Keluhkan Kelangkaan Dan Mahalnya Garam

Salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Seroja diBekasi Utar, Bambang, mengatakan, kelangkaan garam terjadi pada seluruh jenis garam, mulai kasar, garam meja, maupun garam kotak padahal selama ini garam tidak pernah langka dan mahal .

“Ini langkanya sudah tiga minggu, tidak tahu penyebabnya apa, biasanya itu stoknya banyak sekarang tidak ada. Distibutornya juga tidak kirim-kirim,sekalinya ada harganya mahal,jadi bingung mau jual dengan harga yang masih tinggi,” jelas bambang pria yang akrab dipanggil bancet (25/7/2017).

Ia mengaku, selain langka, harga garam di tingkat grosir maupun eceran juga mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dibanding kondisi normal. Satu kemasan kecil garam yang biasa dijual Rp 1500 per bungkus kini naik menjadi Rp 3.000 per bungkus.

“Bahkan ada yang menjual sampai dengan Rp 5000, tergantung pedagangnya masing-masing. Yang jelas saat ini sulit cari garam,” imbuhnya.

Imbas kenaikan harga tersebut banyak pembeli yang mengeluh.

“Kita juga kalau masa enggak pakai garam kan enggak mungkin, terpaksa dibeli,” cetusnya.

(10)

Sekjen Linap : Ada Kelebihan Dana Silpa Rp800 miliar, Kog Pemkot Bekasi Malah Devisit Anggaran

BEKASI, Telusurnews.com – Seketaris Jenderal (Sekjen) DPP Lembaga Investigasi Anggaran Publik, Baskoro SH mempertanyakan devisitnya anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi

“Sesuai keterangan yang kami dapat dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK RI) bahwa, laporan keuangan Pemkot Bekasi per 31 Desember 2016 ada kelebihan dana silpa sebesar Rp 800 miliar,”

katanya kepada Telusurnews.com Selasa, (26/7) usai memberi tanggapan soal devisitnya anggaran Pemkot Bekasi

Masih kata Baskoro, pada Bulan Juni 2017 lalu, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengajukan proposal untuk kegiatan ABT di setiap SKPD masing-masing. Namun kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana

“Penyebabnya, karena anggaran Pemkot Bekasi devisit sebesar Rp139 milyar,” ujar dia

Anehnya lagi kata dia, ketika diminta keterangan ke salah anggota DPRD Kota Bekasi terkait hal ini, malah mengelak dan enggan mau memberikan keterangan alias bungkam

Bungkamnya anggota DPRD itu Baskoro menyebut, ada yang aneh mengenai devisitnya anggaran Pemkot Bekasi tersebut

“Bagaimana mungkin sisa dana Silpa yang 800 milyar menguap begitu saja tanpa ada penjelasan yang akurat dan aktual,”

ungkap dia

Lebih jauh lagi, Baskoro juga mempertanyakan bagaimana mungkin Proyek Multi Years yang telah di paripurnakan oleh Pansus

(11)

Dewan kota Bekasi akan terlaksana

“Ya, kami berharap Wali Kota Bekasi selaku kepala daerah perlu memberikan penjelasan yang lebih rinci dan akurat untuk menghentikan praduga dari masyarakat bahwa laporan keuangan Pemkot Bekasi yang WTP tahun 2016 benar adanya,” tutur dia (norton).

Gegara Nanya Tunjangan, Guru Honorer Asal Cibitung malah Dipecat

Kab Bekasi, Telusurnews.com,-ungguh malang nasib yang dialami Anita Rachayu Eka Handayani, salah seorang guru honorer di SDN Wanasari 8 Cibitung Kabupaten Bekasi. Selama 11 tahun mengabdi bukan penghargaan yang diterima, tapi malah pemecatan yang dia dapat.

Kepada wartawan Anita mengatakan, meskipun pemerintah

(12)

memberikan beragam tunjangan mulai dari Bansos, Honda, Tufung, Tukul dan yang saat ini adalah Jastek, namun dirinya tidak pernah mendapatkan tunjangan itu.

“Selama menjadi guru honor, saya hanya mendapat upah Rp500 ribu. Bahkan, saya sempat mendengar, jika pemerintah memberikan tunjangan, tapi saya tidak pernah menerimanya,”

katanya.

Dia pun menyayangkan sistem pendidikan, khususnya yang ada di UPTD Cibitung Kabupaten Bekasi. Bahkan peraturan yang ada pun dirasa sangat janggal, tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Ketika dia mencoba kritis terhadap kebijakan, namun makian dan umpatan yang selalu diterima

Namun sayangnya, keresahan yang disampaikan oleh Eka justru

(13)

Pendidikan Kabupaten Bekasi bisa merubahnya.

”Saya tulus ingin memajukan pendidikan di Kabupaten Bekasi, tapi apakah caranya harus dengan kecurangan?. Saya juga sering dengar dari teman-teman yang menerima tunjangan, bahwa tunjangan yang mereka terima sebelumnya harus dipotong oleh UPTD,” terangnya.

Dia berharap, pemerintah Kabupaten Bekasi mengevaluasi kinerja jajarannya khususnya ditingkat UPTD Pendidikan.

”Saya sangat berharap Bupati Bekasi bisa melihat langsung kondisi kebusukan ditingkat UPTD. Kalau kondisinya seperti ini, wajar saja jika pendidikan di Kabupaten Bekasi selalu tertinggal, karena dipengaruhi oleh sistem yang tidak wajar.

Program pemerintah sangat bagus, tapi sayangnya dirusak dijajaran tingkat bawah,” tegasnya (norton)

Kapolsek Rumpin Hadiri Halal Bihalal Bersama Muspika

Kab Bogor, Telusurnews.com – Untuk mempererat dan menjalin tali silaturohmi serta menjaga kemitraan antara Muspika, Danramil, tokoh agama, Camat, para Kades dan Kepolisian Kapolsek Rumpin menghadiri acara halal bihalal pada Sabtu, (22/7) bertempat di aula Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor

Kapolsek Rumpin, Kompol Pol Surdin Simangunsong SH menyampaikan pesan kamtibmas kepada masyarakat agar bersama- sama memerangi narkoba dan menjauhkan tindak pidana seperti, penadahan kendaraan roda dua, tawuran anak sekolah, pencurian kendaraan bermotor serta pemerasan

“Apabila warga masyarakat mengetahui ada tindak pidana

(14)

penyalagunaan Narkoba maupun tindak pidana lainnya agar segera menyampaikan kepada polsek Rumpim,” ujarnya

Menurut dia, sebagai penegak hukum, Kepolisian memang harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi apapun. Untuk itu kata dia, masyarakat diharapkan agar turut serta berperan serta dalam menjaga kamtibmas guna terwujudnya situasi yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polsek Rumpin Kabupaten Bogor

“Kami pun menitipkan pesan kepada para hadirin dan undangan bila ada informasi tentang adanya gangguan Kamtibmas mohon segera dapat segera berkoordinasi kepada pihak Polsek,”

imbuhnya (norton).

Referensi

Dokumen terkait

Di bidang ekonomi, tidak sedikit perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga atau membantu suami bekerja. #ahkan, ada beberapa perempuan yang mengerjakan pekerja!an

Menentukan eigen vektor dari matriks berpasangan dapat dilihat pada persamaan (1), Menghitung matriks normalisasi semua kriteria pada persamaan (2), Memeriksa nilai

Berdasarkan hasil pnelitian dapat diambil kesimpulan bahwa alat destilator dapat dibuat secara sederhana dengan beberapa komponen yang terdiri dari pressure gauge,

Hari, maupun jam pelaksanaan kuliah disesuaikan dengan kesepakatan mahasiswa, mitra kerja dan dosen pengampu mata kuliah. Jumlah Mahasiswa Transfer 12 orang+ I Tr

Penelitian tentang modifikasi bentonit dari Kuala Dewa, Aceh Utara menjadi bentonit terpilar alumina dan uji aktivitasnya pada reaksi dehidrasi etanol, 1-propanol dan 2-propanol telah

Sifat larut air ini menunjukkan bahwa dinding sel bakteri Gram positif bersifat lebih polar, sehingga senyawa bioaktif yang bersifat polar dengan mudah masuk

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu, di Air Terjun Tunan Desa Talawaan Minahasa Utara dan Taman Hutan Raya Gunung Tumpa Manado.Proses penelitian ini