• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

41

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

3.1 Gambaran umum Kota Bandarlampung

3.1.1 Kondisi Geografis

Kota Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung. Kota Bandarlampung merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan budaya, dan Kota Bandarlampung juga merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah di Provinsi Lampung. Lokasi Kota Bandarlampung sangat strategis karena merupakan kawasan transit kegiatan ekonomi antara Sumatera dan Jawa.

Secara geografis Kota Bandarlampung berada pada 5°20’ - 5°30’ lintang selatan dan 105°28’ - 105°37’ bujur timur. Secara administratif Kota Bandarlampung berbatasan dengan:

1. Berbatasan dengan Kecamatan Natar dan Kabupaten Lampung Selatan di sebelah utara.

2. Berbatasan dengan Teluk Lampung di sebelah selatan.

3. Berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran di sebelah barat.

4. Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan di sebelah timur.

Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah 197,22 Km2 yang terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan.

TABEL III- 1 KONDISI GEOGRAFIS KOTA BANDARLAMPUNG

No. Kecamatan Ibu Kota Jumlah Kelurahan

1. Teluk Betung Barat Bakung 5

2. Teluk Betung Timur Sukamaju 6

3. Teluk Betung Selatan Gedong Pakuon 6

4. Bumi Waras Sukaraja 5

5. Panjang Karang Maritim 8

6. Tanjung Karang Timur Kota Baru 5

7. Kedamaian Kedamaian 7

8. Teluk Betung Utara Kupang Kota 6

(2)

No. Kecamatan Ibu Kota Jumlah Kelurahan

10. Enggal Enggal 6

11. Tanjung Karang Barat Gedong Air 7

12. Kemiling Beringin Jaya 9

13. Langkapura Langkapura 5

14. Kedaton Kedaton 7

15. Rajabasa Rajabasa Nunyai 7

16. Tanjung Seneng Tanjung Senang 5

17. Labuhan Ratu Kampung baru Raya 6

18. Sukarame Sukarame 6

19. Sukabumi Sukabumi 7

20. Way Halim Way Halim Permai 6

Jumlah 126

Sumber : Kota Bandarlampung Dalam Angka 2020

3.1.2 Kondisi Topografi

Kota Bandarlampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 meter diatas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari :

1. Daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung bagian selatan dan Panjang 2. Daerah perbukitan yaitu sekitar Teluk Betung bagian utara

3. Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat di sekitar Tanjung Karang bagian Barat yang dipengaruhi oleh gunung Balau serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur Selatan.

4. Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil bagian Selatan.

TABEL III- 2 KONDISI TOPOGRAFI KOTA BANDARLAMPUNG

No. Kecamatan

Letak Geografis Topografi Pantai Bukan

pantai

Datar Berbukit

1. Teluk Betung Barat - 5 1 4

2. Teluk Betung Timur 6 - 6 -

3. Teluk Betung Selatan - 6 2 4

4. Bumi Waras 5 - 5 -

5. Panjang 6 2 6 2

6. Tanjung Karang Timur - 5 5 -

7. Kedamaian - 7 6 2

8. Teluk Betung Utara - 6 5 -

(3)

No. Kecamatan

Letak Geografis Topografi Pantai Bukan

pantai

Datar Berbukit

10. Enggal - 6 6 -

11. Tanjung Karang Barat - 7 2 5

12. Kemiling - 9 4 5 13. Langkapura - 6 1 4 14. Kedaton - 7 6 1 15. Rajabasa - 7 6 1 16. Tanjung Seneng - 5 5 - 17. Labuhan Ratu - 6 6 - 18. Sukarame - 6 6 - 19. Sukabumi - 7 3 4 20. Way Halim - 6 5 1

Sumber : Kota Bandarlampung Dalam Angka 2020

Di tengah kota Bandarlampung terdapat beberapa sungai yang melintas, seperti sungai Halim, Balau, Avi, Simpur dan Kurupan di kawasan Tanjung Karjan, dan sungai Balau., Sungai Coppen, Sungai Garenton, dan aliran Sungai Kuwara di daerah Biden di Teluk. Daerah hulu di sebelah barat, dan daerah hilir di sebelah selatan yaitu daerah pesisir. Daerah datar sampai miring menyumbang 60% dari total luas, daerah miring ke miring menyumbang 35% dari total luas, dan daerah sangat miring sampai curam menyumbang 4% dari total luas.

Beberapa wilayah di Bandarlampung berupa perbukitan, antara lain: Gunung Kunyit, Gunung Mastur, Gunung Bakong, Gunung Sula, Gunung Seligi, Gunung Peilahu, Gunung Puncak Cherip, Gunung Sari, Gunung Parlu, dan Gunung Jerman Po, Gunung Cushing, Gunung Banten, Gunung Sukagawa , Gunung Serampak, Jaha dan Lereng, Bukit Asam, Bukit Pidada, Bukit Balau, Gugus Bukit Hatta, Bukit Cepagoh, Bukit Kaliawi, Bukit Palapa I, Bukit Palapa II, Bukit Pasir Gintung, Bukit Kaki Gunung Betung, Bukit Sukadana ham, Bukit Susunan Baru, Bukit Sukamenanti, Bukit Kelutum, Bukit Randu, Bukit Langgar, Bukit Camang Timur dan Bukit Camang Barat.

3.1.3 Kondisi Demografi

Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Bandarlampung pada tahun 2020 berjumlah ± 1.015.910 jiwa dengan kepadatan 5.151 jiwa/Km2. Jumlah penduduk

(4)

di Kecamatan terbanyak adalah Kecamatan Panjang dengan total jumlah penduduk 77.098 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling kecil adalah Kecamatan Enggal dengan jumlah penduduk 29.140 jiwa. Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Tanjung Karang Timur dengan kepadatan penduduk sebesar 18.968 jiwa/Km2 , hal ini dikarenakan Kecamatan Tanjung Karang Timur merupakan kecamatan dengan luas terkecil yaitu 2,03 Km2. Dan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Sukabumi 39 sebesar 2.521 jiwa/Km2 dengan luas wilayah sebesar 23,6 Km2 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

TABEL III- 3 KONDISI DEMOGRAFI KOTA BANDARLAMPUNG

No. Kecamatan Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

1. Teluk Betung Barat 11,02 30.917

2. Teluk Betung Timur 14,83 43.212

3. Teluk Betung Selatan 3,79 40.836

4. Bumi Waras 3,75 58.875

5. Panjang 15,75 77.098

6. Tanjung Karang Timur 2,03 38.505

7. Kedamaian 8,21 54.571

8. Teluk Betung Utara 4,33 52.497

9. Tanjung Karang Pusat 4,05 53.046

10. Enggal 3,49 29.140

11. Tanjung Karang Barat 14,99 65.768

12. Kemiling 24,24 68.105 13. Langkapura 6,13 35.218 14. Kedaton 4,79 50.901 15. Rajabasa 13,53 49.835 16. Tanjung Seneng 10,63 47.496 17. Labuhan Ratu 7,97 46.528 18. Sukarame 14,75 59.061 19. Sukabumi 23,6 59.496 20. Way Halim 5,35 63.805

(5)

3.2 Gambaran umum Kecamatan Tanjung Karang Pusat 3.2.1 Kondisi Geografis Kecamatan Tanjung Karang Pusat

Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan salah satu Kabupaten di Kota Bandarlampung dengan luas wilayah 4.05 km2. Secara geografis Kabupaten Tanjung Karang Pusat terletak pada lintang 5 ° 24'25 '' sampai 5 ° 24'27 '' dan 105 ° 15'75 '' BT, dengan batasan sebagai berikut:

1. Berbatasan dengan Kecamatan Kedaton di sebelah utara.

2. Berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara di sebelah selatan. 3. Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Timur di sebelah timur. 4. Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat di sebelah barat.

TABEL III- 4 KONDISI GEOGRAFIS KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT

Kelurahan Luas Wilayah (Ha) Persentase thd luas kec (%)

Durian Payung 109 36 Gotong Royong 42 14 Palapa 33 11 Kaliawi 56 18 Kelapa Tiga 17 6 Pasir Gintung 30 10 Kaliawi Persada 16 5 Jumlah 303 100

Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2020

Terlihat dari tabel bahwa luas wilayah Tanjung Karang pusat adalah 658 hektar yang terdiri dari 11 kecamatan, 26 komunitas (LK) dan 256 himpunan masyarakat (RT). Kecamatan terluas adalah Desa Kelapa Tiga (luas 167 hektar atau 52 luas, terhitung 4% dari total luas Tanjung Karang Pusat). Sub-wilayah terkecil adalah Desa Gunung Sari (21 hektar, 3,2% dari total luas Tanjung Karang Pusat).

3.2.2 Kondisi Demografi

Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan salah satu kecamatan yang padat penduduk. Berdasarkan data BPS tahun 2020, jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Karang Pusat tercatat sebanyak 53.982 jiwa. Data jumlah

(6)

penduduk per kelurahan Kecamatan Tanjung Karang Pusat dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL III- 5 KONDISI DEMOGRAFI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT

Kelurahan Laki-laki Perempuan Sex Ratio Durian Payung 5487 6333 87 Gotong Royong 2918 2954 99 Palapa 2085 2373 88 Kaliawi 5454 5200 105 Kelapa Tiga 4454 4382 102 Pasir Gintung 3629 3540 103 Kaliawi Persada 2611 2562 102 Jumlah 26638 27344 97

Sumber BPS Kota Bandarlampung 2020

Terlihat dari tabel bahwa jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat pada tahun 2019 sebanyak 53.982 jiwa dengan sex ratio 97. Artinya, dari 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki. Kelurahan terpadat adalah Kelurahan Durian Payung (11.820 jiwa), sedangkan kelurahan dengan penduduk sedikit adalah Desa Palapa (4.458 jiwa).

3.2.3 Kondisi Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan di Kecamatan Tanjung Karang Pusat terlihat pada tabel berikut:

TABEL III- 6 KONDISI TATA GUNA LAHAN KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT

No Jenis Penggunaan Lahan/Tanah Luas (Ha)

1 Perkampungan 436

2 Jasa-jasa 103

3 Lainnya 78

4 Tanah Kosong (Tidak diperuntukkan) 41

Jumlah 658

Sumber: BPS Kota Bandarlampung 2020

Terlihat dari tabel bahwa sebagian besar tanah / tanah di Jalan Tanjung Karang Pusat digunakan sebagai pemukiman penduduk (sebesar 66,3% dari total wilayah), selain itu masih terdapat beberapa wilayah pelayanan lain, dan lahan yang tidak direncanakan / belum digunakan.

(7)

3.2.4 Kondisi Topografi

Kecamatan Tanjung Karang Pusat berada pada kemiringan 0-20%, 100 sampai 500 meter di atas permukaan laut, dan medannya terdiri dari dataran dan perbukitan yaitu Desa Durian Payung dan Desa Gunung Sari. Dataran kecamatan Tanjung Karang Pusat juga dialiri oleh sungai Way Awi, Simpur dan Way Penengah yang mengalir di Kelurahan Kepala Tiga, Kaliawi, Pasir Gintung dan Penengah.

3.3 Gambaran Smart City kota Bandarlampung

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bandarlampung menggandeng Telecom Energie merancang cetak biru atau blueprint smart city. Laman milik Pemkot itu nantinya dapat mengakses seluruh informasi layanan publik, termasuk menjadi panduan bagi pendatang atau turis yang baru pertama datang ke kota ini. Wisatawan bisa mengakses informasi sehingga memudahkan mereka untuk mengetahui destinasi menarik. Selain itu, akan ada aplikasi bagi warga kota untuk bisa langsung menyampaikan keluhan lewat website. Sosialisasi program juga bisa dilakukan sehingga mempermudah penyampaian keterbukaan informasi. Namun, layanan smart city tidak sebatas memberi informasi pembangunan ke masyarakat dan menerima keluhan atas layanan itu. Konsep smart

city menurut Kemenkominfo juga harus menghadirkan lingkungan lebih lestari

dengan pengaturan limbah dan pengelolaan air yang lebih maju. Publik memiliki harapan besar bahwa Bandarlampung akan menjadi kota cerdas dengan gambaran semua pelayanan hanya sekali tekan tombol melalui ponsel pintar. Pemkot harus memiliki komitmen kuat untuk benar-benar merealisasikan smart city.

3.4 Gambaran Transport Kota Bandarlampung

Gambaran transportasi di Kota Bandarlampung dapat dilihat dari beberapa bagian salah satunya adalah kriteria transportasi yang ada, transportasi di Kota Bandarlampung didominasi oleh transportasi darat, laut dan udara.

3.4.1 Transportasi Darat

Transportasi darat di Kota Bandarlampung didominasi oleh keberadaan transportasi umum seperti angkutan kota dan bus, selain itu terdapat juga sarana pendukung transportasi seperti terminal, halte dan trotoar

(8)

A. Transportasi umum 1. Angkutan kota

Di Kota Bandarlampung terdapat angkutan umum dengan trayek yang berbeda beda, setiap jenis angkutan umum di Kota Bandarlampung dibedakan sesuai dengan warnanya berikut beberapa angkutan umum yang ada di Kota Bandarlampung.

Trayek angkutan kota Bandarlampung menyeluruh hampir ke seluruh kecamatan di Kota Bandarlampung, sebagian besar trayek angkutan umum menuju pusat Kota Bandarlampung seperti Kecamatan Tanjung Karang Pusat.

2. Bus

Selain angkutan umum di Kota Bandarlampung juga terdapat bus kota yang beroperasi di Kota Bandarlampung

(A) (B)

(C) (D)

GAMBAR 3. 1

ANGKUTAN UMUM KOTA BANDARLAMPUNG Sumber : Hasil observas dan pencarian datai, 2021

(9)

Bus kota yang beroperasi di Kota Bandarlampung memiliki trayek yang lebih luas dibandingkan dengan angkutan umum, trayek yang dimiliki bus sampai ke kabupaten sekitar Kota Bandarlampung.

B. Infrastruktur Transportasi 1. Terminal

Terdapat satu terminal kota Bandarlampung yaitu terminal rajabasa

Terminal Rajabasa adalah sebuah terminal di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Merupakan salah satu terminal terbesar dan tersibuk di Pulau Sumatra. Terminal ini berada di utara Kota Bandarlampung tepatnya di Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Rajabasa yang berseberangan dengan pertigaan ke arah Universitas Lampung, Dan dekat dengan Mal Lampung. Terminal ini menghubungkan Bandarlampung dengan Sumatra dan Jawa serta, Bali and Lombok.

Sumber : Hasil observas dan pencarian datai, 2021 GAMBAR 3. 2

BUS DI KOTA BANDARLAMPUNG

Sumber : Observasi dan pencarian data, 2021 GAMBAR 3. 3

(10)

2. Halte

Halte adalah tempat perhentian bus, halte bus, shelter bus, atau setopan bus (Inggris: bus stop) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus dalam kota.

Di Kota Bandarlampung halte dapat kita temui di jalur jalur protokol kota,

3. Trotoar

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.

Sumber : Observasi dan pencarian data, 2021

GAMBAR 3. 4

(11)

Dikota Bandarlampung keberadaan trotoar dapat kita temui di jalur protokol kota, lantai trotoar di Kota Bandarlampung terbuat dari keramik dan juga terdapat tanaman hijau dan kursi yang dapat digunakan oleh pejalan kaki.

3.4.2 Transportasi Laut

Transportasi laut di Kota Bandarlampung didominasi dengan terdapatnya pelabuhan panjang yang termasuk pelabuhan barang

Pelabuhan Panjang adalah sebuah pelabuhan internasional yang terletak di Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung, Lampung. Pelabuhan ini adalah salah

Sumber : Observasi dan pencarian data, 2021

GAMBAR 3. 5

TROTOAR DI KOTA BANDARLAMPUNG

Sumber : Observasi dan pencarian data, 2021

GAMBAR 3. 6

(12)

satu pelabuhan besar di Indonesia. Saat ini Pelabuhan ini sedang memperluas area dermaga dengan mereklamasi pantai serta revitalisasi jalur kereta api Pidada.

3.4.3 Transportasi Udara

Transportasi udara didukung dengan adanya Bandara, namun lokasi bandara tidak terdapat di Kota Bandarlampung.

Bandara Internasional Radin Inten II (Inggris: Bandara Internasional Radin Inten II) (IATA: TKG, ICAO: WILL) (dahulu WICT) adalah bandara internasional yang melayani Kota Bandarlampung di Provinsi Lampung, Indonesia. Nama bandara ini diambil dari nama tokoh Radin Inten II yang merupakan kesultanan terakhir Lampung dan pahlawan nasional Lampung. Bandara ini terletak di barat laut Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan Natar, Desa Branti Raya, Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara.

Sumber : Observasi dan pencarian data, 2021

GAMBAR 3. 7 BANDARA DI LAMPUNG

Gambar

TABEL III- 1 KONDISI GEOGRAFIS KOTA BANDARLAMPUNG
TABEL III- 2 KONDISI TOPOGRAFI KOTA BANDARLAMPUNG
TABEL III- 3 KONDISI DEMOGRAFI KOTA BANDARLAMPUNG
TABEL III- 4 KONDISI GEOGRAFIS KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada subbab sebelumnya telah diketahui hasil penyelesaian numerik dari persamaan gelombang dua dimensi dengan metode beda hingga skema eksplisit CTCS Central Time Central Space..

Sedangkan pada Badan Pendapatan Daerah dalam pelayanan pembuatan NPWPD dan pembayaran pajak yang terbagi dalam dua jenis pelayanan yakni offline dan online sudah

Abstrak: Tujuan pembuatan knowledge management system berbasis web ini adalah untuk menghasilkan media yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan berbagi pengetahuan

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Temuan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan

Wilayah kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki 39 kecamatan dan 351 desa yang berbatasan dengan kota Tasikmalaya dan kabupaten

Riwayat obstetri (kehamilan, persalinan, nifas yang lalu). Untuk mengantisipasi adanya masalah kebidanan pada kehailan yang sedang berlangsung. Misalnya persalinan

Aspek aktualisasi nilai religius dan moral peserta didik responden menjawab baik artinya MTs Mathlaul Anwar dalam pembelajaran di kelas atau di luar kelas sudah