• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu

(Lestari, A. 2015) dengan judul “Pengaruh Modal Kerja Dan Upah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usaha mikro Kecil Menengah Rebana Di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja dan upah tenaga kerja menunjukkan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.

(Dana Puta, I Kadek Sustiawan, 2016) “Pengaruh Modal Dan Jumlah Pelanggan Terhadap Pendapatan Produsen Roti Di Kota Denpasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal dan jumlah pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan produsen roti di kota Denpasar.

(Wijaya & Utama, 2016) dengan judul “Analisis faktor - faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Industri Kerajinan Bambu Di Kabupaten Bangli”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha kerajinan bambu di Kabupaten Bangli. Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha kerajinan bambu di Kabupaten Bangli. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha kerajinan bambu di Kabupaten Bangli. Teknologi mampu memoderasi pengaruh bahan baku, modal, tenaga kerja terhadap pendapatan usaha kerajinan bambu di Kabupaten Bangli.

(2)

(Rosadi, 2019) dengan judul “Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Perusahaan Dalam Persepektif Ekonomi Islam”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, modal dan tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan perusahaan krupuk kemplang di Desa Skip Rahayu.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dalam objek penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan yaitu pada industri kerupuk yang berada di Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Dan juga banyaknya variabel bebas yang ditelitipun berbeda pada penelitian diatas menggunakan variabel yang berbeda dengan variabel pada penelitian ini. B. Landasan Teori

1. Industri

Industri merupakan proses pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi atau jadi atau menjadi barang lebih tinggi kegunaannya. Faktor – faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu industri meliputi modal, tenaga kerja, bahan baku, bahan mentah dan pemasaran.

Menurut Undang Undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil. Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk perniagaan secara komersial, yang mempunya kekayaan bersih (diluar tanah dan bangunan) paling banyak Rp. 200 juta dan mempunyai nilai penjualan pertahun sebesar Rp. 1 miliar atau kurang.

(3)

Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008 bahwa usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki atau dikuasai menjadi bagoian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengaha atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana yang dimaksudkan dalam undang-undang ini.

2. Pendapatan

Menurut Sukirno (2000) pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut.

Menurut Boediono (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan seseorang adalah :

a. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada, hasil-hasil tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.

b. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi

c. Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.

Menurut Soeratno (2007) pendapatan di peroleh dari beberapa sumber antara lain:

a. Pendapatan Intern : Pendapatan yang di peroleh dari para anggota atau pun dari pemegang saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan dalam kegiatan perusahaan itu sendiri.

(4)

b. Pendapatan Ekstren : Pendapatan yang di peroleh dari pihak luar yang berperan atau tidaknya dalam kelancaran kegiatan perusahaan. Pendapatan ini juga bisa berasal dari bunga bank dan lain-lain.

c. Hasi Usaha : Pendapatan yang di peroleh perusahaan dari hasil aktifitas atau kegiatan perusahaan itu sendiri. Seperti pendapatan jasa dan jual beli barang dagang dari aktivitas yang di lakukan.

Macam macam pendapatan menurut perolehannya dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Pendapatan kotor adalah pendapatan yang diperoleh dari sebelum dikurangi pengeluaran dan biaya biaya lainnya.

b. Pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari sesudah dikurangi pengeluaran dan biaya biaya lainnya.

Total penerimaan atau total pendapatan dapat kita hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑇𝑅 = 𝑃 × 𝑄 Keterangan :

TR : Total revenue (total pendapatan) P : Price (harga jual output)

Q : Jumlah output yang dijual

Menurut Sukirno (2006) Pendapatan atau keuntungan ekonomi adalah pendapatan total yang diperoleh pengusaha setelah dikurangi oleh biaya produksi. (Setiaji & Fatuniah, 2018).

(5)

Pendapatan bersih dirumuskan sebagai berikut : 𝜋 = 𝑇𝑅 – 𝑇𝐶 Keterangan :

π : Pendapatan bersih

TR : Total Revenue (total pendapatan) TC : Total Cost (biaya total)

Menurut Adam Smith bahwa setiap pelaku bisnis dalam kewajibanya kepada pemilik perusahaan akan berusahan memaksimalkan pendapatan. Terdapapat beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan untuk memaksimisasi pendapatan pada pasar persaingan sempurna, yaitu : 1. Perusahaan harus menentukan tingkat output yang tepat.. Pendapatan

tidak bisa maksimum Jika produksi tidak sesuai dengan tingkat output yang seharusnya jadi perusahaan harus memutuskan tingkat output yang sesuai.

2. Dengan memperhatikan bagaimana barang tersebut diproduksi. Bisa memproduksi barang dengan memanfaatkan tenaga kerja yang banyak atau bisa lebih banyak menggunakan mesin untuk produksinya.

3. Banyak input yang harus digunakan. Perusahaan tentu menginginkan menggunakan input produksi yang minimal.

3. Teori Produksi

Menurut Soekartawi (2002) untuk menghasilkan suatu produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan antara faktor produksi (input) dan

(6)

produk (output) hubungan anatarn output input ini disebut dengan Factor Relantionship.

Menurut Pindyck dan Rubinfield (2014) hubungan antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran digambarkan oleh fungsi produksi. Suatu fungsi produksi (production function) menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan suatu perusahaan untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk menyederhanakan, kita berasumsi bahwa ada dua masukan, tenaga kerja (labor) L, dan modal (capital) K.

Dengan demikian persamaan fungsi produksi dinyatakan sebagai

berikut : Q = f ( K ,L )

Dimana: Q = tingkat output K = barang modal L = tenaga kerja.

Dari persamaan diatas pada dasarnya berarti bahwa besar kecilnya tingkat produksi tergantung pada jumlah modal dan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

Tingkat produksi ditentukan oleh biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan dalam proses produksi. Jika biaya yang dikeluarkan banyak maka tingkat produksi akan banyak begitupun sebaliknya. biaya produksi tersebut berupa biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dsb.

(7)

4. Teori Modal

Menurut Sukirno (2003) jumlah modal yang tersedia akan menentukan ketersediaan permintaan konsumen terhadap hasil produksi. Meningkatnya modal usaha maka pengusaha akan dapat meningkatkan kapasitas produksinya sehingga volume produksinya akan meningkat maka pendapatan juga ikut mengalami peningkatan. Modal sendiri akan menentukan berapa hasil yang akan diperoleh oleh suatu usaha tergantung produksinya. Berkembang tidaknya industri sangat tergantung ketersediaan modal dan modal merupakan pondamen dari suatu perusahaan, baik untuk membeli atau mengembangkan usaha (Made et al., 2016) .

Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: a. Modal sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.

b. Modal asing

Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.

Modal berdasarkan bentuknya dibagi menjadi : a. Modal konkret

Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.

(8)

b. Modal abstrak

Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.

Hubungan modal dengan pendapatan bahwa modal berpengaruh positif terhadap pendapatan dengan meningkatkan jumlah modal yang digunakan maka juga akan meningkatkan produksi dengan demikian maka pendapatan akan ikut meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar modal maka akan dapat menambah atau meningkatkan jumlah produktivitas sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga dapat meningkatkan pendapatan (Setiaji & Fatuniah, 2018).

5. Teori Upah Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak faktor input yang lain, tanpa adanya tenaga kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti.

Setiap pekerja berhak mendapat upah. upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan (Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, 2003).

(9)

Jumlah pendapatan yang diterima oleh pengusaha dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat upah yang diberikan ke para pekerjanya itu dikarenakan kenaikkan tingkat upah merupakan bentuk penyemangat kerja yang diberikan kepada pekerjanya, agar lebih giat dalam bekerja

Menurut Rivai & Sagala (2014) semakin besar tingkat upah yang didapat para pekerja itu dikarenakan tingkat produktivitas perusahaan mengalami peningkatan dalam memproduksi barang dagangnya dan pendapatan yang diterima perusahaan mengalami peningkatan sehingga pengusaha ingin memberikan sebuah bentuk pengahargaan untuk para pekerja atas prestasi yang dibuatnya dalam bentuk peningkatan upah.

Menurut Sukirno (2014) upah adalah pembayaran kepada pekerja tetap dan tenaga kerja professional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer, dan akuntan. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar seperti buruh, petani, tukang batu.

Upah dibedakan menjadi 2 jenis : a. Upah uang

Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental dan fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

b. Upah riil

Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

(10)

Hubungan upah tenaga kerja dengan pendapatan bahwa upah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan. Dengan meningkatkan upah yang diberikan perusahaan maka akan meningkatkan semangat para pekerja dalam memproduksi barang sehingga dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan itu sendiri.

6. Teori Bahan Baku

Menurut Sukanto (2000) bahan baku sangat berpengaruh terhadap pendapatan karena bahan baku salah satu faktor produksi yang sangat penting. Kekurangan bahan dasar yang tersedia dapat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Tersedianya bahan dasar merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran.

Menurut Rosa dan Suharmiati (2008), tersedianya bahan baku yang cukup berlimpah dapat memperlancar proses produksi dan barang jadi yang dihasilkan sehingga dapat menjamin efektifitas kegiatan pemasaran yaitu memberikan kepuasan pada pelanggan, apabila ini tidak dapat dipenuhi makan perusahaan akan kehilangan kesempatan merebut pangsa pasar dan permintaan barang yang tidak bisa dipenuhi (Naibahao, 2013).

Hubungan bahan baku terhadap pendapatan bahwa bahan baku berpengaruh positif terhadap pendapatan. karena bahan baku salah satu faktor produksi yang sangat penting. Kekurangan bahan dasar yang tersedia dapat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Tersedianya bahan dasar merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran (Polandos et al., 2019)

(11)

C. Kerangka Pemikiran

Gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini di jelaskan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan dugaan (hipotesis) atau jawaban sementara dalam penelitian sebagai berikut :

Diduga variabel modal, upah tenaga kerja dan bahan baku berpengaruh positif terhadap Pendapatan industri kerupuk di Kecamatan Ngantru.

X1 MODAL X2 UPAH TENAGA KERJA X3 BAHAN BAKU Y PENDAPATAN PRODUKSI

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  D.  Perumusan Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Mutasi C → T pada posisi 2713 (Gambar 3a) akan merobah sisi pemotong enzim AciI (C↓CCG) sehingga jika tidak ada mutasi sekuen akan terpotong jika direstriksi dengan enzim

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan Pemeliharaan Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Kebakaran di Lingkungan Kantor Pusat Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,

Sedangkan menurut Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (2004:210) mengemukakan bahwa “ Pengendalian kualitas adalah kegiatan memastikan apakah

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk

Data / informasi tentang pelaku usaha tersebut digunakan oleh bagian Komunitas dari majalah Femina, khusus nya pada bidang wanita wirausaha untuk mengadakan

kapasitas penangkapan dapat dikurangi sampai pada level dimana keberlanjutan kegiatan penangkapan akan terjamin (Kirkley dan Squires, 1999). Untuk menjamin kelangsungan

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan peyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari: (1) Perencanaan Tingkat

kebijakan hutang, artinya bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka kebutuhan akan dana juga akan semakin besar sehingga hal itu akan mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan