• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyimpangan lambang-lambang yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyimpangan lambang-lambang yang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Sebagai Komunikasi Massa

Komunikasi adalah proses penyimpangan lambang-lambang yang mengandung makna yang sama oleh seorang kepada orang lain, baik dengan maksud agar mengerti, maupun dapat berubah tingkah lakunya. Lamang-lambang yang digunakan dalam komunikasi dapat berbentuk verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang mengandung lambang bahasa, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang- lambang yang bukan bahasa, seperti isyarat menggunakan alat, gambar dan lain sebagainya. (Effendy 1990:7)

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik media cetak)surat kabar, majalah) mauoun media elektronik (televisi, radio) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan. Pesan pesannya yang bersifat umum, dan disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khushsnya media elektronik). (Mulyana 2005:75)

Sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya mempunyai fungsi, seperti yang diungkapkan oleh Effendy bahwa radio siaran memiliki 4 fungsi, yaitu :

1. Fungsi penerangan 2. Fungsi pendidikan 3. Fungsi hiburan

(2)

8 4. Fungsi propaganda

Sekalipun radio siaran bersifat auditif, yang hanya bisa didengarkan tapi bukan berarti radio siaran tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio radio siaran dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, talkshow, dan lain-lai.

Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sara yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan serempak. Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan bisa berupa musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana propaganda, bisa terlihat dengan banyaknya pemasangan iklan yang memilih radio siaran sebagai sarana pemasangan iklan. Penyampaian pesan melalui radio siaran, berbeda dengan penyampaian pesan melalui media massa lainnya. Komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus bisa mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan efektif dan efisien. (Effendy : 1993 137-138)

Radio juga memiliki karakteristik sebagai media massa, yaitu: Riswandi (2009:2-3)

1. Publisitas artinya disebarluaskan kepada publik, khalayak atau orang banyak.

Siapa saja yang bisa mendengar radio, tidak ada batasan tentang siapa yang boleh dan tidak boleh mendengar radio.

(3)

9 2. Universitalitas pesannya yang bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan

dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya adalah orang banyak.

3. Periodisitas artinya siaran radio bersifat tetapatau berkala, misalnya harian atau mingguan. Misalnya 19 jam sehari, mulai pukul 05.00 sampai pukul 24.00.

4. Kontinuitas artinya siaran radio berkesinambungan atau terus menerus sesuai dengan periode mengudara atau jadwal mengudara.

5. Aktualitas artinya siaran radio berisi hal-hal yang terbaru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti adanya kecepatan penyampaian informasi kepada publik.

2.1.1 Program Musik dalam Radio Siaran (Program Director)

Musik dibagi menjadi dua, Musik Program dan Musik Absolut. Musik Program adalkah istilah untuk musik yang berhubungan dengan cerita, puisi, dogeng atau sumber lainnya. Musik Program diilhami oleh cerita, dan cerita itu menjadi sebuah ”Program”. Istilah musik program diperkenalkan oleh Franz Liszt (1811- 1860), seorang komponis dan pianis asal Hungaria. Di akhir periode Romantik sekitar tahun 1854-1857, Franz Liszt membuat karya Simfoni menggunakan Musik Program yang berjudul ”Symphonic Poem” karya ini diambil berdasarkan isi dari puisi Victor Hugo. Symphonic Poem hanya ditulis dalam satu gerakan atau movement untuk orkestra, dan berdasarkan sebuah program. Karya Lizt diantaranya adalah Orpheus, Hamlet, Prometheus, dan Les Preludes, diambil dari puisi romantik Perancis karya Alphonse de Lamartine. Liszt tidak menggunakan musik secara langsung sebagai alat

(4)

10 untuk menggambarkan objek, tetapi lebih kepada tujuan bahwa musik dapat membawa pendengar ke dalam suatu pola pikir yang sama sebagaimana objek itu sendiri, seperti halnya ketika mereka melihat objek itu secara langsung.1Musik Program termasuk dalam kategori musik free form, atau komposisi bentuk bebas.

Tidak terikat pada aturan-aturan yang baku atau teknik penulisan yang baku, karena bagian-bagian dari keseluruhan komposisi berdasarkan cerita. Motif melodi dalam komposisi Musik Program diciptakan berdasarkan imajinasi komponis untuk mewakili atau menggambarkan suatu tokoh, suasana, atau karakter yang berdasarkan sebuah peristiwa. Musik Program berbeda dengan Musik Absolut. Musik Absolut dibuat tanpa harus berdasarkan cerita, sejarah, latar belakang yang menjadi dasar pembuatannya. Musik Absolut merupakan musik murni yang tidak berhubungan dengan ide-ide dari luar, seperti ide kesusastraan atau sikap emosi yang subyektif dari komponis sendiri. Musik Program memiliki bentuk dan struktur cerita yang dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Narative, yaitu bentuk Musik Program yang disusun berdasarkan rangkaian kejadian secara berurutan.

2. Descriptive, yaitu bentuk Musik Program untuk menggambarkan keadaan suatu bentuk, ruang, dan waktu.

3. Appelative, yaitu bentuk Musik Program yang terdiri dari karakter yang tersirat.

4. Ideational, yaitu bentuk Musik Program yang mengenspresikan suatu filosofi dan psikologi.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk menyusun komposisi “ Nuansa Hati “ dengan format Combo Band menggunakan Musik Program dalam

(5)

11 bentuk Descriptive, yang dibuat berdasarkan isi puisi Sayap-sayap Patah karya Kahlil Gibran, komposisi ini memiliki tiga bagian yaitu Bahagia, Sepi dan Sedih. Penulis terinspirasi karya Franz Liszt “Symphonic Poem”. Symphonic Poem adalah Musik Program dengan format Simponi yang dibuat berdasarkan isi puisi Victor Hugo.

Menurut Romli (2007:106) program radio terdiri dari acara pemutaran lagu (music program), obrolan bincang- bincang (talkshow), dan program berita (news program). Sedangkan yang menjadi pondasi program musik di radio siaran sendiri adalah musik. Karena seseorang mendengarkan radio salah satu alasan utamanya adalah dengan mendengarkan musik. Karena musik adalah hiburan (Effendy 2007 :81). Pada umumnya program musik menjadi acara pemutaran lagu lagu pilihan pendengar, paduan lagu dan info ringan dan tangga lagu. Selain program musik, radio juga mempunyai program talkshow (obrolan, bincang-bincang, dialog ringan) biasanya mendatangkan narasumber atau bintang tamu untuk bincang- bincang tentang sebuah tema atau topik yang masih hangat.

Peran seorang program director dalam program musik dalam radio siaran yaitu dengan cara :

a. Perencanaan

Dalam tahap perancaan ini peran program director menyusun sebuah rencana dalam pemutaran musik yang akan dilaksanakan dalam programnya.

Mmbuat sebuah tujuan yang akan dicapai dengan musik-musik yang akan diputar, dengan ini program director sekaligus menentukan siapa saja target pendengarnya dengan itu dapat menyesuaikan lagu yang seperti apa yang harusnya di putar sehingga dapat mencapai tujuan yang telah dibuat.

(6)

12 b. Pengorganisasian

Dalam tahap ini, program director menjelaskan apa konsep dan rencana yang akan dilaksanakan. Dalam konsep ini seorang program director komunikasi langsung kepada seorang music director guna merealisasikan konsep dan rencana yang sudah dibuat.

c. Pelaksanaan

Saat pelaksanaan dengan konsep dan rencana yang sudah, program director memantau jalannya program musik ini, dan memantau langsung

bagaimana kinerja dari seorang music director sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.

d. Evaluasi

Tahap terakhir dari peran program director dalam program musik dalam radio siaran, mengevaluasi hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang sudah berjalan sudah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau belum. Apakah pendengar sangat menikmati musik yang ada, ataukah pendengar tidak terlalu tertarik dengan playlist musik yang telah di rencanakan.

2.2 Struktur Organisasi Radio

Dalam struktural organisasi Radio Swasta terdapat pembagian jobdesc berdasarkan penjelasan Radio World Today www.romelteamedia.com yang membuat bagan dari struktur organisasi radio.

(7)

13

Tabel II. 1 Struktur Organisasi Radio

Dalam bagan terlihat Owner sebagai pemilik utama menaungi General Manager sebagai kepala dalam struktur radio swasta. General Manager lalu menaungi Marketing Manager, Program Director dan Technician Chief yang merupakan tiga divisi utama dalam struktur ogranisasi. Melihat bagan dari Program Director, menaungi langsung Production Manager kemudian Staff, News Director, Scrip Writer, Produser, Music Director, Announcer dan juga Operator.

Program Director berada langusng di bawah General Manager dimana

mengomandani divisi program. Dimana dalam divisi program ini, penyiar dan operator bertanggung jawab langsung kepada program director, selain itu production manager dan news director, music director dan producer juga bertanggung jawab langsung kepada program director .

(8)

14 2.3 Program Director

Morissan didalam bukunya yang berjudul Manajemen Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Telesi menjelaskan secara terperinci tentang konsep strategi program, yaitu :

1. Perencanaan Program

Pada stasiun radio, perencanaan program mencangkup pemilihan format dan isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audience berdasarkan demogradi tertentu. Perencanaan program radio juga mencangkup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya yang sesuai dengan format yang sudah dipilih stasiun radio.

2. Produksi dan pembelian program

Manajer program bertanggung jawab melaksanakan rencana program yang sudah ditetapkan dengan cara memproduksi sendiri program atau mendapatnya dari sumber lain atau akuisisi (membeli) media penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu siarannya dan tidak akan berfungsi apa-apa tanpa tersedia program untuk disiarkan.

3. Eksekusi Program

Mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Manager program melakukan koordinasi dengan bagian traffuc dalam menentukan jadwal penayangan dan berkonsultasi dengan manajer promosi dalam mempersiapkan promo bagi program yang bersangkutan.

(9)

15 4. Pengawasan dan Evaluasi Program

Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang gingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapau atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departement dan karyawan. Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap masing- masing individu dan departemen memungkinkan manager umum membandingkan kinerja sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan jika kinerja kedua tidak sama, maka diperlukan langkah-langkah perbaikan.

2.4 Manajemen Produksi Siaran

Pada media penyiaran, Program Director bertanggung jawab kepada General Manager dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya

yang ada (manusia dan barang) sedemikian rupa sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Program Director pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek program suatu stasiun penyiaran dan melaksanakan empat fungsi dasar yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanan harus diputuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya. Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Setiap

(10)

16 tujuan kegiatan dapat juga disebut dengan sasaran atau target. Sebelum organisasi menetukan tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan visi dan misi atau maksud organisasinya.Manajemen dapat menerapkan sejumlah tujuan melalui proses perencanaan. Tujuan media penyiaran dapat dibagi kedalam tiga hal yaitu:

a. Tujuan ekonomi terkait dengan posisi keuangan media penyiaran bersangkutan dengan perhatian utamanya tertuju pada target pendapatan, target pengeluaran, target keuntungan, target rating yang ingin dicapai.

b. Tujuan pelayanan mencakup kegiatan penentuan program yang dapat menarik audien, penentuan program yang dapat memenuhi minat dan kebutuhan audien sekaligus kegiatan penentuan peran media penyiaran ditengah masyarakat.

c. Tujuan personal adalah tujuan individu yang bekerja pada media penyiaran bersangkutan. Pada umumya, individu bekerja untuk satu tujuan yaitu mendapatkan penghasilan namun tidak setiap individu menjadikan penghasilan sevagai satu-satunya tujuan, karena, mereka menginginkan tujuan lain misalnya;

mendapatkan pengalaman, keahlian, kepuasan kerja dan sebagainya.

Perencanaan juga sangat terkait dengan anggaran yang disediakan untuk mencapai tujuan atau target tertentu yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Setiap departemen atau bagian pada stasiun penyiaran mempunyai anggaran untuk menunjang pekerjaannya. Pada stasiun penyiaran besar, anggaran bagi setiap departemen menjadi ruang lingkup gabian yang khusus dibentuk yaitu: bagian pengembangan bisnis yang dikepalai seorang manajer bisnis.

2. Pengorganisasian (Organizing)

(11)

17 Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah : - depertemenisasi : pengelompokan kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan- kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama, sedangkan - pembagian kerja adalah : pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Struktur organisasi stasiun penyiaran pada umumnya tidak memiliki standar yang baku. Bentuk organisasi stasiun penyiaran berbeda-beda satu dengan lainnya.

Bahkan pada wilayah yang sama stasiun penyiaran tidak memiliki struktur organisasi yang persis sama. Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh perbedaan skala usaha atau besar kecilnya stasiun penyiaran. Menurut Willis dan Aldridge stasiun penyiaran pada umumnya memiliki empat fungsi dasar dalam struktur organisasi yaitu :Teknik, Program, Pemasaran dan Administrasi.

3. Pengarahan dan memberikan pengaruh (Actuating)

Fungsi mengarahkan dan memberikan pengaruh atau memengaruhi tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Kegiatan mengarahkan dan memengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu:

a. Pemberian motivasi : b. Kominikasi

(12)

18 c. Kepemimpinan dan

d. Pelatihan

4. Pengawasan (Controlling)

Terdapat banyak sebutan untuk fungsi pengawasan antara lain evaluasi, penilaian, dan perbaikan. Pengawsan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan- tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan, dan pengawasan. Pengawsan membantu penialaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.

Definisi pengawasan yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan –tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menetukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sedah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen dan karayawan. Kegiatan evaluasi secara periodic terhadap masing-masing individu dan departemen memungkinkan manajer umum membandingkan kinerja sebenarnya

(13)

19 dengan kinerja yang direncakan. Jika kedua kinerja tersebut tidak sama, maka diperlukan langkah-langkah perbaikan.

Jadi, fungsi pengawasan itu sendiri harus diawasi. Sebagai contoh, apakah laporan-laporan pengawsan yang dilakukan sudah akurat? Apakah system pengawsan membrikan informasi tapat pada waktunya? Apakah kegiatan diukur dengan interval frekuensi waktu yang mencukupi? Semuanya ini merupakan apek pengawasan pada fungsi pengawasan.

2.5 Tahapan Pelaksanaan Produksi

Tahapan Pelaksanaan Produksi Siaran Radio Pra produksi, adalah kegiatan mulai dari pembahasan ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan program.

Pada tahap pra produksi meliputi tiga bagian, yaitu: (Wibowo, 2007:39).

Penemuan ide, tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

Perencanaan, tahap ini meliputi jangka waktu kerja (time schedule) penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya, 19 waktu siaran, dan rencana ainnya yang merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

Persiapan, tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan latihan, penyiar, dan setting suara, meneliti dan melengkapi semua peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja

(14)

20 yang sudah ditetapkan. Proses produksi radio, merupakan proses produksi berdasarkan karakteristik radio guna meningkatkan mutu suatu produk acara radio, yaitu pesan dalam bentuk acara yang dipublikasikan melalui gelombang frekuensi yang dapat diterima pendengar. Dalam proses produksi suatu program ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu: Live atau siaran langsung, suatu program yang disiarkan secara langsung, biasanya dimulai dan diakhiri sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Siaran langsung dapat diselenggarakan di dalam studio atau di luar studio, tergantung dari acara yang akan disiarkan secara langsung tersebut berada dimana.

Tapping atau rekaman, merupakan siaran yang proses produksinya dilakukan dahulu baru kemudian pada hari berikutnya disiarkan. Rekaman merupakan cara lain yang digunakan oleh radio dalam menyiarkan sebuah program. Suatu program yang dilakukan secara rekaman akan melalui proses editing terlebih dahulu sebelum akhirnya disiarkan (Sartono, 2008:160).

Pasca Produksi, adalah tahap akhir dalam proses produksi sebuah program acara. Dalam tahap ini proses produksi siaran langsung biasanya hanya terdiri dari 20 evaluasi, lain hal nya untuk proses produksi rekaman yang biasanya hanya terdiri dari evaluasi dan editing (Sartono, 2008:110).

2.6 Komunikasi Massa

Komunikasi Massa memiliki beberapa pengertian, salah satunya dari Larasati (Larasati, 2019) yang membahas tentang teori Komunikasi Massa dalam jurnalnya yang merujuk pada Nurudin di buku Pengantar Komunikasi Massa disebutkan

(15)

21 bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang lalu dikembangkan dengan saluran (channel) yang bisa mendapatkan umpan balik (feedback). Komunikasi Massa sendiri lebih sederhananya adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Dalam konteks ini sebenarnya Komunikasi Massa bisa dilihat dari dua sisi dimana seseorang memproduksi pesan lalu disebarkan melalui media di satu pihak atau seseorang yang mencoba mencari pesan tersebut dan menggunakannya dipihak yang lain (Nurudin, 2015).

a. Pengkajian dari komunikasi massa sendiri bisa ditinjau dari banyaknya media yang digunakan di masyarakat seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, ekonomi yang meningkat, adanya fenomena urbanisasi dan faktor iklan. Abdul Malik (Malik, 2013) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa komunikasi massa memiliki system yang prosesnya terjadi hanya satu arah. Hal tersebut memungkinkan adanya umpan balik tetapi porsinya lebih sedikit daripada komunikasi antarpribadi.

Sehingga kami menyimpulkan bahwa Komunikasi Massa merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang yang memerlukan adanya media sebagai sarana agar pesan tersebut dapat diterima masyarakat secara umum.

2.6.1 Fungsi Komunikasi Massa

(16)

22 Fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dirujuk dari buku Komunikasi Massa, karangan Ardianto dari jurnal penelitian karangan Mahesa (WP, 2017) menjelaskan diantaranya ada:

a. Fungsi surveilance (pengawasan), komunikasi massa dimana komunikasi massa bisa dijadikan sebagai alat kontrol sosial dimasyarakat

b. Fungsi interpretation (penafsiran) dimana komunikasi massa yang memberikan pesan kepada masyarakat bisa menjadikan hal tersebut sebagai sarana pengetahuan

c. Fungsi linkage (keterkaitan), disini dijelaskan bahwa komunikasi massa bisa menciptkan ikatan dari individu satu ke individu yang lain agar rantai informasi bisa tersampaikan

d. Fungsi transmission of value (penyebaran nilai) Dalam konteks ini komunikasi massa befungsi bisa menjadikan masyarakat untuk mengadopsi sebuah perilaku sebab media massa bisa saja memberikan nilai-nilai yang berbeda pada setiap individu yang berbeda

e. Fungsi entertainment (hiburan), dalam fungsi komunikasi massa sebagai sarana penghibur, media massa tentu bisa menjadikan sebuah pesan sebagai sarana hiburan yang membuat masyarakat senang meskipun dalam esensi pesannya sendri tidak mengandung unsur menghibur.

[2007:14]

Menurut Effendy (1993) dalam buku Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar (Bonarja Purba, 2020) menerangkan tentang fungsi komunikasi yang tidak terlepas dari:

(17)

23 1. Fungsi informasi, yaitu dimana fungsi ini menjelaskan bahwa informasi menjadi sebuah kebutuhan yang penting oleh masyarakat sehingga media massa menjadi dibutuhkan dalam mendapatkan informasi terbaru atau informasi lainnya sesuai dengan kepentingan masing-masing individu.

2. Fungsi Pendidikan. Dalam realisasinya sebuah artikel, drama, diskusi atau cerita dapat memberikan nilai-nilai dan juga etika yang baik yang dapat dijadikan sebagai sarana pengetahuan yang berlaku dimasyarakat.

3. Fungsi mempengaruhi, yang dimaksud disini adalah bagaimana komunikasi massa melalui media bisa memengaruhi seseorang untuk menyukai, ingin membeli sebuah produk, meniru dari segala segi gaya hidup dan lainnya yang bisa ditemukan di iklan, tajuk, features atau mungkin cerita atau drama

4. Fungsi menghibur yaitu dimana komunikasi massa dapat membantu masyarakat mengurangi ketegangan pikiran melalui tayangan yang menghibur, program yang menyenangkan atau dengan berita-berita ringan yang bisa membuat hati senang.

(Ardianto, Komala, Karlinah, 2007: 17-19)

Sehingga penulis menyimpulkan bahwa fungsi komunikasi massa yang utama adalah sebagai sarana informasi, sebab masyarakat tentu membutuhkan adanya berita terkait segala jenis kepentingan. Dalam fungsi ini juga bisa merangkap menjadi fungsi Pendidikan dimana masyarakat dapat belajar mengenai nilai-nilai, aturan- aturan yang menjadi salah satu sumber pengetahuan. Komunikasi massa juga tidak lepas dari fungsi menghibur dalam praktiknya dalam mengisi waktu luang atau mengurangi kebosanan atau mungkin ketegangan pikiran dengan membaca,

(18)

24 mendengar atau melihat dari media massa yang sudah umum seperti media cetak dan elektronik.

(19)

25 2.7 Strategi Komunikasi

Hafied Cangara memaparkan bahwa dalam bukunya terdapat lima tahapan ketika melakukan strategi komunikasi (Hafied, 2014) :

1. Penelitian

Hal ini adalah langkah awal untuk mengetahui pemasalahan yang ada, dalam langkah ini juga bisa mendapatkan fakta-fakta yang dapat menjadikan rujukan dalam pembuatan strategi supaya dapat mencapai tujuan.

2. Perencanaan / Perumusan Strategi

Dalam Langkah ini sangat perlu untuk dibuat untuk mempertimbangkan ide- ide dan strategi apa yang akan di jalankan untuk sampai pada tujuan.

3. Pelaksanaan / Implementasi Strategi

Dalam langkah ini hal yang sangat diutamakan yaitu, informasi atau pesan yang sudah direncanakan tersampaikan penuh terhadap target yang sudah dipilih.

4. Evaluasi Strategi

Setelah adanya perencanaan dan berjalannya suatu ide sangat diperlukannya evaluasi, dimana dalam langkah ini dapat membatu menilai program bagaimana kinerja berjalannya konsep tersebut. Sehingga dapat ditarik kesimpulan apakan pesan yang ingin disampaikan sudah efektif diterima atau belum.

5. Pelaporan

(20)

26 Hal ini merupakan langkah terakhir dari strategi komunikasi. Ketika membuat laporan dapat dituliskan kekurangan dan kelebihan dari konsep dan ide tersebut, sehingga dapat menjadi landasan dan rujukan untuk membuat kegiatan selanjutnya.

Gambar

Tabel II. 1 Struktur Organisasi Radio

Referensi

Dokumen terkait

Saya merasa tidak perlu mengikuti bimbingan agama Islam karena sudah biasa dilakukan.. Saya merasa ibadah saya biasa saja, walaupun sudah mengikuti bimbingan

Menurut hemat penulis tentang pendapat Abu Hanifah dan Sebagian Fuqahak serta pendapat Ibnu Hazm yang mengatakan bahwa isteri tidak boleh memberi zakat kepada

Pengendalian mutu distribusi konsentrat merupakan upaya untuk melakukan pencegahan terhadap kerusakan selama proses distribusi dapatdilakukan dengan mengusahakan

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan merawat wadah budidaya dalam

koridor/solid (bertujuan agar debu yang berasal dari solid tidak pindah ke ruang pengolahan liquid yang relatif tidak berdebu) 3. Tekanan diruang produksi non-betalaktam >

Log densitas dalam kegiatan eksplorasi batubara merupakan perangkat yang utama dalam mengidentifikasi lapisan batubara, karena sebagian besar batubara

Pada Gambar 7 terlihat rata-rata kadar zat kulit mentah pada kulit tersamak mengunakan limbah gambir tanpa dicampur dengan tawas dan tunjung (0%) menunjukkan hasil

Analisis Jenis Pohon Pakan di Sekitar Sarang Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Hutan Primer dan Sekunder Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung. Universitas