• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 1 BAGIAN I

PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam aspek pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai Implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 1 Tahun 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca

3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan dimaksud disusun sesuai dengan sistem Akuntansi Pemerintahan.

Adapun maksud dan penyusunan laporan keuangan ini adalah :

a. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai posisi Keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan ( SKPD Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ) selama satu periode pelaporan.

b. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan Keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran antar periode, maupun antar entitas.

c. Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, Realisasi Anggaran, dan kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan Keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :

a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.

b. Menyedikan Informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.

c. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

(2)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 2 1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan Sukajadi Kota Bandung atas Pelaksanaan APBD Tahun 2014 adalah :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negar;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

5. Peraturan Daerah Nomor 58 Tahun 2005. Tentang Pengelolaaan Keuangan Daerah;

6. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 7 Tahun 2006 tentang Pokok –pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2014;

9. Peraturan Walikota No. Tahun 2014 tanggal 2014 tentang Perubahan Pertama atas Perwal No. Tahun 2014 tanggal tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2014

(3)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 3 1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bab.1. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas laporan Keuangan

Bab .II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD.

2.2. Ekonomi Makro 2.3. Kebijakan Kauangan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Bab.III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bab.IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan

Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar Akuntansi Pemerintahan.

Bab.V. PENJELASAN POS-POS LAMPIRAN KEUANGAN

Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos Pelaporan Keuangan : 5.1. Pendapatan.

5.2. Belanja 5.3. Pembiayaan 5.4. Aset

5.5. Kewajiban 5.6. Ekuitas Dana

Bab. VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON

KEUANGAN

Bab. VII PENUTUP

(4)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 4 BAGIAN II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD PADA KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG

2.1 EKONOMI MAKRO

Program-program dibidang Keuangan telah meningkatkan Tupoksi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan rata-

rata Angka Harapan Hidup (AHH) di Kota Bandung, yaitu pada tahun 2014 sebesar ….. tahun atau meningkat rata-rata …% tahun dibandingkan tahun 2013

sebesar 73,93% tahun.

Meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) tersebut tidak terlepas dari upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) namun pada Tahun 2014 telah ditemukan sebanyak … Kasus kematian atau mengalami kenaikan sebanyak ….. kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu Angka Kematian Bayi (AKB) juga mengalami kenaikan, yaitu pada Tahun 2014 menjadi sebesar ……….. kasus jika dibandingkan tahun 2013 dimana tercapai sebesar …% kasus Angka Gizi Buruk di masyarakat, dimana pada Tahun 2014 ditemukan sebanyak…… kasus atau mengalami penurunan sebanyak ………. Kasus dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak

…..kasus. Keberhasilan penurunan Angka Gizi Buruk di masyarakat tahun 2014 tidak terlepas dari adanya upaya intensifikasi yang dilaksanakan oleh berbagai pihak baik melalui program-program yang bersipat rutin maupun dari bantuan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat.

2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dimulai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal dalam penyelenggaraan fungsi- fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan Keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaam daerah. Untuk belanja melakukan efisiensi terhadap Belanja Administrasi Umum dan Operasional

(5)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 5 /Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta memacu investasi pada daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya.

Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

2.2.1. Pendapatan Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yaitu Rp. 0,00.

2.2.2. Belanja

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efisien, efektif dan proporsional. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah.

Belanja pada dasarnya untuk membiayai kegiatan pada Kantor Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 10.942.830.500,00 direalisasikan sebesar Rp. 10.211.172.788,00 dengan kondisi Belanja tersebut diatas diserap sebesar Rp. 10.211.172.788,00

2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, urusan wajib yang dilaksanakan oleh Kantor Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2014 berbentuk Program dan Kegiatan sebagai berikut :

(6)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 6 a. Program dan Kegiatan

NO

KODE PROGRAM KEGIATAN

01 PROGRAM PELAYANAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN

Kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

Kegiatan penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan barang Cetakan dan Penggadaan

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor

Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar dan Dalam Daerah

02

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Pengadaan Mebeulair

Pengadaan perlengkapan peralatan komunikasi

Pengadaan perlengkapan peralatan aparatur

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

03 PROGRAM PENINGKATAN

DISIPLIN APARATUR

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

05

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

Pendidikan dan pelatihan formal Pembinaan kinerja aparatur

(7)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 7 30

PROGRAM PENINGKATAN PERAN KECAMATAN DAN KELURAHAN

Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi Peningkatan Kualitas

Kehidupan Kemasyarakat Kecamatan dan Kelurahan

Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat

(8)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 8 BAGIAN III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD

Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa struktur APBD telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa dalam Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan ikhitisar pencapaian kinerja APBD yang berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama pelaksanaan APBD Tahun 2014.

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program dan kegiatan dari masing-masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut :

No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

PROGRAM PELAYANAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN 698.847.615 608.737.646 87 1 Kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber

daya air dan listrik 94.976.565 52.624.466 55

2 Kegiatan penyediaan jasa Pemeliharaan dan

Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 11.600.000 6.0286.800 54 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 66.760.000 63.350.000 95 4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 19.270.000 18.770.000 97

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 80.301.050 71.502.778 89

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggadaan 49.330.000 48.576.092 98 7 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 15.500.000 14.850.000 96 8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Kantor 49.000.000 48.235.000 98

9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 64.600.000 50.686.500 78 10 Penyediaan Makanan dan Minuman 106.660.000 102.558.000 96 11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar

Daerah 140.850.000 131.298.010 93

PROGRAM PENINGKATAN SARANA

DAN PRASARANA APARATUR 1.968.414.700 1.825.393.530 93

1 Pengadaan Mebeulair 251.344.700 247.033.800 98

2 Pengadaan Peralatan Komunikasi 109.050.000 106.553.700 98 3 Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur 497.390.000 400.537.300 81

(9)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 9 4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 57.550.000 56.089.000 97 5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional 365.780.000 339.906.720 93

6 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 687.300.000 675.273.010 98 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN

APARATUR 72.550.000 65.738.550 91

1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta

Perlengkapannya 72.550.000 65.738.550 91

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

91.050.000 82.049.600 90 1 Pendidikan dan pelatihan formal 21.000.000 18.000.000 86

2 Pembinaan kinerja aparatur 70.050.000 64.049.600 91

PROGRAM PENINGKATAN PERAN

KECAMATAN DAN KELURAHAN 3.388.137.685 3.312.651.894 98

1 Fasilitasi Peningkatan Perekonomian

Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 53.000.000 50.462.376 95

2 Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan

kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan 916.400.000 863.893.978 94 3 Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan

Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 1.026.977.685 1.014.573.740 99 4

Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

267.000.000 266.639.050 100

5 Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum

Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 1.071.210.000 1.064.034.950 99 7 Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada

Masyarakat 53.550.000 53.047.800 99

JUMLAH 6.219.000.000 5.894.571.220 95

1.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan evaluasi secara umum permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Terbatasnya Kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);

2. Masih perlunya Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) teknis.

(10)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 10 Solusi Pemecahan Permasalahan

Secara umum dalam upaya pencapaian sasaran ditetapkan strategi berikut : 1. Penambahan Sumber Daya Manusia (SDM);

2. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dengan berkoordinasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan misalnya dengan BKD, SIMDA maupun pihak yang lainnya.

(11)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 11 BAGIAN IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi/Entitas pelaporan keuangan daerah

Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Kepala Kantor Kecamatan Sukajadi kota Bandung sebagai entitas akuntansi menyusun pertangungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2014 berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca dan Catatan Atas laporan Keuangan.

4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

a. Basis akuntansi yang digunakan laporan keuangan kebijakan akuntansi Kota Bandung, adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

b. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah.

c. Basis akrual Neraca, berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kota Bandung, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

d. Asas Bruto, berarti pengakuan serta pencatatannya tidak diperkenalkan secara netto, penerimaan dikurangi pengeluaran pada saat unit organisasi 4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Neraca Kecamatan Sukajadi Kota Bandung menganut Substansi

mengungguli bentuk formalnya (Substansi Overform)

2. Asas yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi (modified accrual basis) kas yang dimodifikasi (modified cash basis).

3. Periode Akuntansi yang digunakan dalam penusunan Neraca Kecamatan Sukajadi Kota Bandung adalah tahun anggaran (1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014)

(12)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 12 4. Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh

Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan / atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

5. Kas

 Pencatatan Kas menggunakan asas dasar kas.

Kas Bendahara dinyatakan dalam rupiah, jika terlepas kas dalam valuta asing maka harus dikonversikan berdasrkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta asing dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta asing dikonversikan kedalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal neraca.

 Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masing-masing bendahara.

6. Piutang

 Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi;

 Piutang adalah transaksi yang terjadi antara Pemda dengan pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban kepada Pemda yang belum dilunasi seperti pajak/restribusi atau pinjaman uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan;

 Piutang dinilai sebesar nilai nominal;

 Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut;

 Pengakuan Piutang Pajak/Retribusi yaitu Surat Keputusan Pajak Daerah / Surat Keputusan Retribusi Daerah (SKPD/SKRD).

7. Persediaan

 Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat;

 Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan, persediaan dinilai dalam neraca dengan cara :

 Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian;

 Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

(13)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 13

 Harga/Nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.

 Jenis-jenis persediaan :

 Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK;

 Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali, misal file box;

 Persediaan Bekas pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat digunakan;

 Persediaan untuk dijual, misal aspal dalam drum, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bibit, benih ikan dlsb.

8. Penyertaan Modal Pemerintahan Daerah dalam BUMN/D atau lembaga keuangan Negara dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh pemerintah daerah untuk penyertaan modal tersebut baik didalam atau diluar negeri serta pada lembaga-lembaga keuangan dimana pemerintah daerah memiliki kepentingan yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai penyertaan modal.

9. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan.

Kebijakan Penilian aset tetap telah mengacu pada PP Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan.

Dalam hal Penyusunan Aset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat aset dan metode penyusutan belum ditetapkan.

10. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan atau dapat dicatat sebagai aset daerah pada saat biaya telah dikeluarkan, Konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Bila biaya perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta asing, maka dinilai rupiah aset itu akan ditetapkan berdasarkan nilai ukur (kurs tengah BI) pada saat perolehan.

(14)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 14 Konstruksi dalam pengerjaan dinilai berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut.

11. Dana Bergulir

Dana bergulir adalah program berupa bantuan pinjaman penyaluran dana kepada pihak ketiga sesuai dengan program pemda, Pengelolaan dana tersebut diserahkan kepada Tim Teknis/Bank Jabar Cabang kota Bandung. Jumlah yang dicatat di neraca adalah sebesar dana yang telah diserahkan dari Pemda ke Teknis/Bank Jabar.

12. Kewajiban Jangka Pendek

Merupakan utang lancar yang harus dibayar kembali atau akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal neraca.

Dibukukan sebesar nilai nominal, Utang dalam valuta asing (valas) dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi terdiri dari :

 Bagian Lancar (BL) Utang kepada Pemerintah Pusat;

Merupakan Bagian Utang Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat, yang dipindahkan ke utang Jangka Pendek karena akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal neraca.

 Utang Perhitungan pihak Ketiga;

Merupakan utang jangka pendek pihak ketiga yang akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi

 Utang Bunga, Denda, dan Commitmen Fee.

 Utang Bunga adalah beban yang harus dibayar oleh Pemda kepada Lender melalui DP3 karena telah menarik pinjaman dengan tarif suku bunga tertentu, dimana pembayarannya telah jatuh tempo.

 Denda adalah kewajiban yang timbul karena Pemda tidak dapat melunasi angsuran pokok utang maupun bunganya dengan prosentase tertentu secara tepat waktu sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati kedua belah pihak.

Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh pemda sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang belum/tidak ditarik sampai dengan waktu yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman.

(15)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 15 13. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi, Kewajiban jangka panjang dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

Kewajiban jangka panjang diakui saat dana tersebut diterima dan dibukukan sebesar nilai nominal, utang dalam valuta asing (valas) dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengah BI) pada tanggal transaksi.

 Utang Kepada Pemerintah

Utang jangka panjang kepada pemerintah pusat, untuk tenggang waktu lebih dari satu periode akuntansi.

 Utang Bunga Jangka Panjang

Utang Bunga Jangka Panjang merupakan utang atas bunga pinjaman jangka panjang yang pembayaran bunganya belum jatuh tempo.

14. Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dengan utang pemerintah

 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai utang lancar, Ekuitas Dana Lancar, terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Cadangan untuk Piutang. Cadangan untuk persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

 Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana yang Diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan ) dengan jumlah nilai utang jangka panjang.

Ekuitas Dana yang Diinventasikan meliputi dana yang Diinventasikan dalam Investasi Permanen, Diinventasikan Dalam Aset tetap, mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.

 Ekuitas Dana Cadangan.

Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang dicadangkan untuk tujuan tertentu, Jadi perkiraan ini merupakan pasangan perkiraan dana cadangan.

(16)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 16 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan.

4.4.1. Kebijakan Akuntansi keuangan

1. Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran / penilaian;

2. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klarifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode;

3. Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, dan pembiayaan;

4. Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat yang berwenang selaku pejabat/pelaksana tugas kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD, serta pada saat anggaran di alokasikan.

4.4.2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan

1. Kebijakan Akuntansi Pendapatan bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi pendapatan mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pengungkapan pendapatan;

2. Pendapatan adalah semua penerimaan uang kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang hak Pemerintah Kota Bandung, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah kota Bandung;

3. Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat pertanggungjawaban. Sumber Pendapatan dirinci berdasarkan kelompok, jenis dan obyek pendapatan, sedangkan pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bagaian atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung;

4. Pendapatan mencakup pendapatan asli daerah (PAD), Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah;

5. Akuntansi dan pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya;

(17)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 17 6. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas

penerimaan pendapatan pada periode pendapatan maupun periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode berkenaan;

7. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode berkenaan;

8. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak terulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukan koreksi dan pengembalian tersebut;

9. Pendapatan diukur dengan mata uang rupiah pada saat kas diterima apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing, maka harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada saat terjadi pendapatan.

4.4.3. Kebijakan Akuntansi Belanja

1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pertanggungjawaban;

2. Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam suatu periode akuntansi;

3. Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan Kelompok, jenis, obyek belanja, sedangkan pusat pertanggungjawannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung;

4. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah, yang menjadi beban daerah dan pada saat SPJ disahkan;

5. Kelompok Belanja tidak langsung merupakan belanja administrasi umum yang dianggarkan tidak terkait secara langsung pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD kerkenaan;

6. Kelompok Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD kerkenaan;

(18)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 18 7. Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran

pembelian/pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah;

8. Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan daerah;

9. Belanja barang dan jasa, serta belanja modal diakui pada saat aktiva atau jasa yang dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya telah berpindah;

10. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja), yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai

pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan

sebagai penambah ekuitas dana lancar (menambah pendapatan lainnya);

11. Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada saat terjadinya belanja.

4.4.4. Kebijakan Akuntansi Aset

1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pengungkatan aset;

2. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, dalam pengertian ini yang dimaksud aset pemerintah Kota Bandung tidak mencakup hutan alam, kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum diolah oleh Pemerintah Kota Bandung;

3. Aset disini mencakup juga aset-aset yang dikuasai Pemerintah Kota Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang sah, termasuk sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah

(19)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 19 dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan, keamanan, dan kelestarian aset, agar semua aset terdaftar dan terawasi;

4. Aset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan, nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus diungkap, namun biaya konstruksi, pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran;

5. Suatu aset dapat diakui dan tercatat dalam akuntansi kala aset tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;

6. Semua aset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan satuan uang rupiah, jika terdapat aset yang diperoleh dengan mata uang asing harus dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia;

7. Untuk pertanggungjawaban, aset dinilai dengan menggunakan biaya perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan aset yang bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

8. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau dinilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat siap untuk dipergunakan;

9. Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan;

10. Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah;

11. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Pengakuan aset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan aset yang bersangkutan;

12. Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi Pemerintah Kota Bandung.

(20)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 20 BAGIAN V

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

(Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan)

A. PENJELASAN LAPORAN REALISASI KEUANGAN (LRA)

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan 31 Desember 2014, diketahui realisasi pendapatan sebesar Rp. 00,00 atau mencapai 00,00% dari target Tahun 2014 sebesar Rp. 00,00. Realisasi Belanja sebesar Rp. 10.211.172.788,00 atau 93%, dari anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 10.942.830.500,00 sehingga terdapat defisit/surplus sebesar Rp. 731.657.712,00.

Neraca Kecamatan Sukajadi Kota Bandung menyajikan informasi mengenai posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2014. Neraca Kecamatan Sukajadi

Kota Bandung per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah akhir sebesar Rp. 14.416.557.556,00 atau naik sebesar Rp. 1.566.096.460,00 dibandingkan dengan posisi

per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 12.850.461.096,00. Nilai aset sebesar Rp. 14.416.557.556,00 tersebut, terdiri dari aset lancar sebesar Rp. 5.670.250,00 aset tetap

Rp. 14.406.000.400,00 Aset Lainnya sebesar Rp. 4.886.906,00 sedangkan nilai Kewajiban dan Ekuitas Dana sebesar Rp. 14.416.557.556,00 terdiri dari : Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 00,00 Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 5.670.250,00 dan Ekuitas dana Investasi sebesar Rp. 14.410.887.306,00.

Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan.

A. 1. Pendapatan

Realisasi pendapatan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp. 0,00. (Kecamatan Sukajadi Kota Bandung bukan merupakan SKPD Penghasil)

A. 2. Belanja

Struktur Belanja dalam APBD Kota Bandung Tahun 2014 pada Kecamatan Sukajadi Kota Bandung sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Belanja Daerah terdiri dari dua bagian yaitu Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Realisasi Belanja periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp. 10.211.172.788,00 atau 93%, dari anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 10.942.830.500,00 terdiri dari :

(21)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 21 a. Belanja Operasi sebesar

- Belanja Pegawai : Rp. 5.893.556.568,00 - Belanja Barang : Rp. 2.382.944.732,00

- Belanja Hibah : Rp. 405.116.178,00 +

Jumlah : Rp. 8.681.617.478,00

b. Belanja Modal sebesar : Rp. 1.576.630.310,00 - Belanja peralatan dan mesin : Rp. 896.688.600,00 - Belanja Bangunan dan Gedung : Rp. 665.073.010,00 - Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan : Rp. 14.868.700,00 +

Jumlah : Rp. 1.576.630.310,00

A. 3. Pembiayaan

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung merupakan SKPD yang hanya mempunyai anggaran Pendapatan dan Belanja, khusus untuk Pembiayaan ada di SKPKD.

B. PENJELASAN ATAS NERACA B.1. ASET LANCAR

31 Desember 2014 31 Desember 2013

B.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan 0 0

Nilai saldo kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 0 dan nilai saldo per 31 Desember 2013 adalah Rp. 0 Kas di Bendahara penerimaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 0

B.1.2 Kas di BendaharaPengeluaran 0 0

Nilai saldo kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 00,00 yang terdiri dari :

- Bunga Bank : Rp. 00,00

- UYHD : Rp. 00,00

Jumlah : Rp. 00,00

Nilai saldo Kas per 31 Desember 2014 tersebut telah sesuai dengan Berita Acara Opname kas dan register penutupan kas 31 Desember 2014.

(22)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 22

B.1.3 Piutang Retribusi 0 0

Piutang Retribusi per 31 Desember 2014. Adalah Rp. 0,00 dan nilai saldo per 31 Desember 2013 adalah Rp. 00,00 Piutang Retribusi per 31 Desember 2013.

Sebesar Rp. 00,00

B.1.4 Persediaan 0 0

Saldo persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 5.670.250,00 dan saldo persediaan per 31 Desember 2013, sebesar Rp. 16.204.100,00

Saldo persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 5.670.250,00 terdiri dari : - Persediaan Habis Pakai (ATK,materai dan : Rp. 4.307.500,00

alat kebersihan)

- Persediaan untuk dijual/diserahkan : Rp. 00,00 - Persediaan Barang Cetakan : Rp. 1.362.750,00

Jumlah : Rp. 5.670.250,00

Saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 5.670.250,00 Telah sesuai dengan Berita Acara Opname Persediaan tanggal 31 Desember 2014

a) PERSEDIAAN HABIS PAKAI (ATK, materai dan alat kebersihan) Saldo Akhir Tahun 2013 Persediaan Habis Pakai : Rp. 0,00 Penambahan selama tahun 2014 : Rp. 4.307.500,00

Jumlah : Rp. 4.307.500,00

Di Keluarkan selama tahun 2014 : Rp. 0,00 Saldo akhir per 31 Desember 2014 : Rp 4.307.500,00

b) PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL / DISERAHKAN Rp. 0,00. (Tidak terdapat persediaan untuk dijual/diserahkan)

c) PERSEDIAAN CETAKAN

Saldo Akhir Tahun 2013 Persediaan Cetakan : Rp. 0,00 Penambahan selama tahun 2014 : Rp. 1.362.750,00

Jumlah : Rp. 1.362.750,00

Di Keluarkan selama tahun 2014 : Rp. 0,00 Saldo akhir per 31 Desember 2014 : Rp 1.362.750,00

* Catatan : Perincian lihat lampiran Berita Acara Opname Persediaan

(23)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 23 B.2. ASET TETAP

B.2.1 Aset Tetap 14.406.000.400,00 12.829.370.090,00 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 14.406.000.400,00 dan Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 12.829.370.090,00. Adapun Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 14.406.000.400,00 berasal dari :

Saldo per 31 Desember 2013 : Rp. 12.829.370.090,00 Mutasi Penambahan aset tahun 2014 : Rp. 1.576.630.310,00 Saldo per 31 Desember 2014 : Rp. 14.406.000.400,00

Penambahan Aset selama tahun 2014 APBD sebesar Rp. 1.576.630.310,00 terdiri dari :

a. Biaya Umum : Rp. 00,00 b. Belanja Pihak Ketiga

( Perencanaan & Pengawasan ) : Rp. 00,00 c. Belanja Modal : Rp. 1.576.630.310,00

Jumlah : Rp. 1.576.630.310,00

Penambahan Aset tahun 2014 oleh

- Belanja peralatan dan mesin : Rp. 896.688.600,00 - Belanja Gedung dan Bangunan : Rp. 665.073.010,00 - Belanja Jalan,Irigasi & Jaringan : Rp. 14.868.700,00

Jumlah : Rp. 1.576.630.310,00

* Catatan: Nilai Aset Tetap peralatan dan mesin merupakan penjumlahan dari belanja modal peralatan dan mesin ditambah mutasi asset peralatan dan mesin dari SKPD lain dengan rincian berikut ini :

Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 terdiri dari : - Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin : Rp. 2.696.317.992,00

Per 31 Desember 2013

- Belanja modal peralatan dan mesin : Rp. 849.613.600,00 Tahun 2014

Jumlah : Rp. 3.545.931.592,00 - Mutasi dari SKPD lain : Rp. 47.075.000,00

(Motor Vario Kasi Trantib dan Motor Triseda Bantuan Gubernur)

Saldo per 31 Desember : Rp. 3.545.931.592,00

(24)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 24 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 terdiri dari :

1. Tanah : Rp. 6.405.548.000,00

2. Peralatan dan Mesin : Rp. 3.593.006.592,00 3. Gedung dan Bangunan : Rp. 4.182.595.108,00 4. Jalan, Jaringan dan Instalasi : Rp. 208.201.950,00 5. Konstruksi dalam pengerjaan : Rp. 0,00 6. Aset lainnya : Rp. 0,00 Saldo per 31 Desember 2014 : Rp. 14.406.000.400,00

B.3. ASET LAINNYA

B.3.1 Aset Lainnya 4.886.906,00 4.886.906,00

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 4.886.906,00, yang terdiri dari :

 Tagihan Piutang Penjualan Angsuran : Rp. 0,00

 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah : Rp. 0,00

 Kemitraan dengan pihak Ketiga : Rp. 0,00

 Aset Tidak Berwujud : Rp. 4.886.906,00

 Aset Lain-lain : Rp. 0,00

 Aset Rusak Berat/Proses Penghapusan : Rp. 0,00 Jumlah : Rp. 4.886.906,00

B.4. KEWAJIBAN

31 Desember 2014 31 Desember 2013

B.4.1 Uang Muka dari BUD 0 0

Saldo Uang Muka dari BUD per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 00,00 merupakan saldo yang berasal dari :

- UYHD sebesar : Rp. 00,00

- Realisasi Penerimaaan SP2D untuk kegiatan belanja

Selama tahun 2014 : Rp. …00,00

Jumlah : Rp. …00,00

B.4.2 Pendapatan Yang ditangguhkan 0,00 0,00

Saldo pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 0,00 merupakan pendapatan bunga bank sebesar Rp. 0,00

(25)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 25 B.5. Ekuitas Dana

B.5.1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

0 0

Saldo SiLPA / SiKPA per 31 Desember 2014 sebesar : Rp. 00,00 merupakan realisasi belanja selama tahun 2014.

B.5.2 Cadangan Piutang 0 0

Cadangan Piutang per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 00,00 dan Cadangan piutang tahun 2014 sebesar Rp. 00,00.

B.5.3 cadangan Persediaan 5.670.250,00 16.204.100,00

Saldo Cadangan persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 5.670.250,00 merupakan saldo persediaan berdasarkan opname persediaan per 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut :

- Persediaan Habis Pakai (ATK,materai dan : Rp. 4.307.500,00 alat kebersihan)

- Persediaan untuk dijual/diserahkan : Rp. 00,00 - Persediaan Barang Cetakan : Rp. 1.362.750,00 Jumlah : Rp. 5.670.250,00

5.6.4 Ekuitas Dana diinvestasikan

Dalam Aset Tetap & Lainnya 14.410.887.306,00 12.834.256.996,00

Saldo Ekuitas dana diinvestasikan dalam aset tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 14.410.887.306,00 dan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 12.834.256.996,00.

Adapun Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 14.410.887.306,00 berasal dari :

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 : Rp. 12.834.256.996,00 Mutasi Penambahan Aset Tahun 2014 : Rp. 1.576.630.310,00 Saldo per 31 Desember 2014 : Rp. 14.410.887.306,00

(26)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 26 BAGIAN VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan; Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisai pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintahan Kota Bandung.

6.1. Susunan Organisasi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

Susunan Organisasi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung terdiri atas:

1. Camat;

2. Sekretaris Camat;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

4. Sub Bagian Program dan Keuangan;

5. Seksi Pemerintahan;

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

7. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan;

8. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup;

9. Seksi Pelayanan.

Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2007 CAMAT

SUB BAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PROGRAM

& KEUANGAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI PEMERINTAHAN

SEKSI KETENTRAMAN &

KETERTIBAN

SEKSI PENDIDIKAN

&

KEMASYARAKATAN

SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN &

LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PELAYANAN

SEKRETARIS CAMAT

(27)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 27 6.2. Keadaan Pegawai

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, keadaan sampai dengan Bulan Desember 2014 sebanyak : 48 Orang. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Kecamatan Sukajadi : 19 Orang 2. Kelurahan Pasteur : 7 Orang 3. Kelurahan Cipedes : 6 Orang 4. Kelurahan Sukagalih : 5 Orang 5. Kelurahan Sukabungah : 5 Orang 6. Kelurahan Sukawarna : 6 Orang

Jumlah Pegawai Kecamatan dan Kelurahan a. Berdasarkan Golongan

Golongan IV 2

Golongan III 38

Golongan II 7

Golongan I 1

Kontrak Kerja 0

Tenaga Non Pegawai 0

Jumlah 48

b. Berdasarkan Eselon

Eselon III A 1

Eselon III B 1

Eselon IV A 10

Eselon IV B 19

c. Berdasarkan Pendidikan

S.2 2

S.1 27

D III 4

SMA 14

SMP 1

SD -

(28)

Email: taufiksukajadi21@yahoo.com created by astuti_2014 Page 28 BAB VII

P E N U T U P

Catatan atas laporan Kuangan ( CALK ) yang merupakan salah satu bagian dari Laporan Keuangan APBD Kota Bandung Tahun 2014 disusun dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ).

Namun demikian, catatan Atas laporan Keuangan ini tetap disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan tersusunnya catatan atas laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna bagi berbagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan Kinerja Keuangan Lingkup Pemerintah kota Bandung.

Bandung, 31 Desember 2014 CAMAT SUKAJADI

Drs. YUDY HERMAWAN NIP. 19690501 198910 1 002

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta berubahnya cara pandang masyarakat terhadap peran dan posisi.. perempuan yang berkarier baik dikantor pemerintah

Oleh sebab itu minat manusia pada dasarnya tidak dipandang sebagai ciri pada dasarnya tidak dipandang sebagai ciri-- ciri pribadi yang stabil (sifat) namun lebih ciri pribadi

Dusun Taeno merupakan salah satu dusun di Desa Rumahtiga Kecamatan Teluk Ambon dimana sub sektor hortikultura yaitu sayuran daun kangkung, sawi dan bayam merupakan

Asam-asam amino dari pool ini mungkin digunakan pada protein turnover atau untuk membentuk energi yang dibutuhkan oleh tubuh.. turnover atau untuk membentuk energi yang dibutuhkan

Sistem sudah mampu menerapkan metode Weibull, gringorten, California, Hazen, Cunnane, Bloom, dan Tukey dalam proses pengolahan data untuk mencari periode ulang dan

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan

Faktor – faktor yang mempengaruhi kemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada pemilu presiden tahun 2014 di Kecamatan Pondok Melati inilah yang menjadi objek

Cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu setelah udang dibuang kepalanya, udang dicuci dengan air bersih yang dingin, kemudian dilakukan perendaman dalam air es yang mengandung