• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

Matematika I:

Turunan

Dadang Amir Hamzah

2015

(2)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75

(3)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(4)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75

(5)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(6)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75

(7)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(8)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75

(9)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(10)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75

(11)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(12)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 3 / 75

(13)

Garis singgung?

(14)

Pendekatan dinamis

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 5 / 75

(15)

Gradien y = x

2

(16)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 7 / 75

(17)

Definisi turunan

Definisi turunan

Slope (kemiringan ) kurva y = f (x) di x = c adalah bilangan real m = lim

x→c

f (x) − f (c) x − c = lim

h→0

f (c + h) − f (c)

h (jika limit ini ada).

Garis singgung kurva di (c, f (c)) adalah garis yang melalui titik (c, f (c))dengan slope (gradien) m.

(18)

Problem

Problem 1:

Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1x di titik (1, 1)

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 9 / 75

(19)

Problem

Problem 1:

Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1x di titik (1, 1) Solusi :

h→0lim

f (1+h)−f (1)

h = lim

h→0

1 1+h11

h = lim

h→0

1 1+h1+h1+h

h

= lim

h→0

1−(1+h) 1+h

h = lim

h→0

−h h(1+h)

= lim

h→0

−1 1+h = −1

Jadi persamaan garisnya adalah y = (−1)(x − 1) + 1 = 2 − x

(20)

Problem

Problem 1:

Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1x di titik (1, 1) Solusi :

h→0lim

f (1+h)−f (1)

h = lim

h→0

1 1+h1

1

h = lim

h→0

1 1+h1+h

1+h

h

= lim

h→0

1−(1+h) 1+h

h = lim

h→0

−h h(1+h)

= lim

h→0

−1 1+h = −1

Jadi persamaan garisnya adalah y = (−1)(x − 1) + 1 = 2 − x Problem 2:

Tentukan persamaan garis singgung kurva y = x2+ 1di (1,2).

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 9 / 75

(21)

Laju Sesaat

Definisi

Jika sebuah objek bergerak sepanjang sumbu-x dengan fungsi posisi s(t), makalaju sesaat nya pada saat t = c adalah

(22)

Laju Sesaat

Definisi

Jika sebuah objek bergerak sepanjang sumbu-x dengan fungsi posisi s(t), makalaju sesaat nya pada saat t = c adalah

Gradien garis singgung dan laju sesaat melatarbelakangi suatu gagasan dasar : yaitu laju perubahan fungsi terhadap perubahan dalam domainnya.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 10 / 75

(23)

Laju sesaat

(24)

Turunan fungsi

Definisi

Turunan dari sebuah fungsi f adalah sebuah fungsi f0 dengan f0(x) = lim

h→0

f (x + h) − f (x) h

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 12 / 75

(25)

Turunan fungsi

Definisi

Turunan dari sebuah fungsi f adalah sebuah fungsi f0 dengan f0(x) = lim

h→0

f (x + h) − f (x) h

Jika limit ada maka f dikatakanterturunkan/ dapat diturunkan (differentiable) di x.

(26)

Turunan Sepihak

Seperti halnya limit sepihak, karena turunan adalah limit yang khusus, maka kita juga dapat membangun konsep turunan sepihak :

Definisi

1 Turunan kiri dari f (x) di c adalah

Dxf (c) = lim

h→0

f (c + h) − f (c) h jika limit ini ada.

2 Turunan kanan dari f (x) di c adalah

D+xf (c) = lim

h→0+

f (c + h) − f (c) h jika limit ini ada.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 13 / 75

(27)

Turunan

Turunan f0(c)ada jika dan hanya jika turunan kiri dan turunan kanan f (x)di c sama dan berhingga.

f0(c) ada ⇐⇒ Dxf (c) = D+xf (c) (< ∞)

(28)

Nonexistence of Derivatives

1 Dxf (c) 6= D+xf (c). Keduanya ada.

2 +∞ = Dxf (c) 6= D+xf (c) = −∞

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 15 / 75

(29)

Differentiability implies continuity

f0(c) = lim

x→c

f (x) − f (c) x − c

h=x−c

= lim

h→0

f (c + h) − f (c) h

Differentiability implies Continuity : Jika suatu kurva y = f (x)

mempunyai garis singgung di (c, f (c), maka kurva tersebut tidak akan meloncat atau berosilasi di c.

Teorema

Jika f0(c)ada, maka f (x) kontinu di x = c.

(30)

Garis singgung 6= Turunan

Fungsi f (x) = √3

xmempunyai garis singgung (vertikal) di x = 0 sekalipun f0(0)tidak ada.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 17 / 75

(31)

Turunan

Fungsi nilai mutlak, f (x) = |x|, tidak mempunyai turunan di x = 0.

lim

h→0+

|h|−|0|

h = lim

h→0+ h−0

h = 1 lim

h→0

|h|−|0|

h = lim

h→0

−h−0 h = −1

Fungsi floor,f (x) = bxc, tidak mempunyai turunan di tiap bilangan bulat

lim

h→0+

bn+hc−bnc

h = lim

h→0+ n−n

h = 0 lim

h→0

bn+hc−bnc

h = lim

h→0 n−1−n

h = ∞

(32)

Problem

Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut :

1 f (x) = x2+ 1

2 f (x) = 1x

3 f (x) =√ x

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 19 / 75

(33)

Notasi Leibniz

Perubahan f (x) oleh karena x berubah menjadi x + ∆x adalah

∆y = f (x + ∆x) − f (x) Maka rasio perubahan adalah

∆y

∆x = f (x + ∆x) − f (x)

∆x

yang memberikan kemiringan garis secant yang melalui titik (x, f (x))dan (x + ∆x, f (x + ∆x)).

Kemiringan /slope/gradien garis singgung f (x) di x adalah dy

dx = lim

∆x→0

∆y

∆x = lim

∆x→0

f (x + ∆x) − f (x)

∆x = f0(x)

(34)

Problem

Tentukan manakah grafik fungsi f (x) dan manakah grafik turunannya f0(x)

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 21 / 75

(35)

Answer

(36)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 23 / 75

(37)

Aturan Turunan

Menentukan turunan fungsi langsung melalui proses limit dalam definisi

f0(x) = lim

h→0

f (x + h) − f (x) h

biasanya tidak mudah dan memerlukan waktu.

Maka akan ditentukan cara untuk memudahkannya sehingga proses penentuan menjadi sangat mudah dan cepat.

(38)

Aturan Turunan

1. Turunan fungsi konstan : Jika f (x) = k fungsi konstan, maka f0(x) = 0

f0(x) = lim

h→0

f (x + h) − f (x)

h = lim

h→0

k − k h = lim

h→0

0 h = 0 2. Turunan fungsi identitas: Jika f (x) = x , fungsi identitas, maka

f0(x) = 1 f0(x) = lim

h→0

f (x + h) − f (x)

h = lim

h→0

x + h − x

h = lim

h→0

h h = 1

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 25 / 75

(39)

Aturan Turunan

3. Turunan fungsi pangkat: Jika f (x) = xn, maka f0(x) = nxn−1

(40)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 27 / 75

(41)

Turunan Sebagai Operator Linear

Karena turunan bekerja pada fungsi, maka untuk memudahkan diperkenalkan operator Dx :

Dxf (x) = f0(x) Contoh: Dxk = 0, Dxx=1,

Dxxn= nxn−1 Aturan Pangkat Dxmerupakan operator linear:

Dx(kf (x)) = kDxf (x)

Dx(f (x) + g(x)) = Dxf (x) + Dxg(x)

(42)

Operator Linear

1. Dxkf (x)

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 29 / 75

(43)

Operator Linear

2. Dx(f (x) + g(x))

(44)

Aturan Perkalian dan Pembagian

Aturan Perkalian: Jika u dan v dapat diturunkan, maka (u · v)0= u0(x) · v(x) + v0(x) · u(x) atau

Dx(u · v)(x) = (Dxu(x)) · v(x) + u(x) · Dxv(x)

Aturan Pembagian: Jika u dan v dapat diturunkan dan v(x) 6= 0, maka

 u v

0

(x) = u0(x) · v(x) − u(x) · v0(x) v2(x)

atau

Dx

 u v



(x) = (Dxu(x)) · v(x) − u(x) · Dxv(x) v2(x)

Aturan Pangkat

Dxxn= nxn−1

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 31 / 75

(45)

Problems

1 Tentukan Dxf (x)jika a. f (x) = (x2+ 1)(x − 1) b. f (x) = 3xxx−12+1

c. f (x) = xx42−4x+8+x+5

2 Tentukan semua titik pada kurva y = x3− x2 dimana garis singgungnya mendatar.

3 Tentukan semua titik pada y = 100x5 dimana garis singgungya tegak lurus garis y = x.

4 Radius sebuah semangka tumbuh dengan laju 2cm/minggu.

Tebal kulitnya selalu 1/9 radius. Tentukan laju pertumbuhan voume kulit pada minggu ke-5. Asumsikan r(0) = 0.

(46)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 33 / 75

(47)

D

x

sin(x)

Misalkan f (x) = sin(x) f0(x) = lim

h→0

f (x+h)−f (x)

h = lim

h→0

sin(x+h)−sin(x) h

= lim

h→0

sin(x) cos(h)+cos(x) sin(h)−sin(x) h

= lim

h→0



sin(x) cos(h)−sin(x)

h +cos(x) sin(h) h



= lim

h→0

 sin(x)



cos(h)−1 h



+ cos(x)sin(h)h



= lim

h→0sin(x) lim

h→0



cos(h)−1 h

 + lim

h→0cos(x) lim

h→0 sin(h)

h

= sin(x) lim

h→0



cos(h)−1 h



+ cos(x) lim

h→0 sin(h)

h

= sin(x) · 0 + cos(x) · 1

= cos(x).

(48)

Turunan Fungsi Trigonometri

Dengan cara yang sama kita bisa dapatkan Dxcos(x) = − sin(x) Dxtan(x) = sec2(x) Dxcot(x) = − csc2(x) Dxsec(x) = sec(x) tan(x) Dxcsc(x) = − csc(x) cot(x)

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 35 / 75

(49)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(50)

Chain Rule

Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi

Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)

g(x) =



1+x 1−x2

5

y = cos2(sin(x2+ x − 2)) Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).

Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 37 / 75

(51)

Chain Rule

Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi

Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)

g(x) =



1+x 1−x2

5

y = cos2(sin(x2+ x − 2))

Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).

Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.

(52)

Chain Rule

Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi

Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)

g(x) =



1+x 1−x2

5

y = cos2(sin(x2+ x − 2)) Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).

Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 37 / 75

(53)

Chain Rule

Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi

Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)

g(x) =



1+x 1−x2

5

y = cos2(sin(x2+ x − 2)) Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).

Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.

(54)

Chain Rule

Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy

dx = dy du

du dx

Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. ,

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 38 / 75

(55)

Chain Rule

Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy

dx = dy du

du dx

Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. ,

(56)

Chain Rule

Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy

dx = dy du

du dx

Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6,

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 38 / 75

(57)

Chain Rule

Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy

dx = dy du

du dx

Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6, Jadi y = f (x) = f (u) = u100

(58)

Chain Rule

Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy

dx = dy du

du dx

Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6, Jadi y = f (x) = f (u) = u100

dy dx = dy

du du

dx = 100u99 (4x + 5),

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 38 / 75

(59)

Chain Rule

Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy

dx = dy du

du dx

Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6, Jadi y = f (x) = f (u) = u100

dy dx = dy

du du

dx = 100u99 (4x + 5),

atau dy

dx = 100(2x2+ 5x + 6)99(4x + 5)

(60)

Chain Rule

Aturan Rantai (Chain Rule)

Jika g fungsi terdiferensialkan di x dan f terdiferensialkan di g(x), maka fungsi komposisi F = f ◦ g dengan F (x) = f (g(x))

terdiferensialkan di x dengan

F0(x) = f0(g(x)).g0(x)

dalam notasi Leibniz, jika y = f (u) dengan u = g(x) adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan maka

dy dx = dy

du du dx

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 39 / 75

(61)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(62)

Turunan Orde Tinggi

Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .

Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f

Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f .

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 41 / 75

(63)

Turunan Orde Tinggi

Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .

Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f

Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f .

(64)

Turunan Orde Tinggi

Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .

Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f

Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f .

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 41 / 75

(65)

Turunan Orde Tinggi

Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .

Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f

Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f . Contoh: Jika f (x) = 2x3− 4x2+ 7x − 8maka

f0(x) = 6x2− 8x + 7 f00(x) = 12x − 8 f000(x) = 12 f(4)(x) = 0

(66)

Turunan Orde Tinggi

Di awal sudah diperkenalkan bahwa notasi untuk turunan ( pertama ) dari y = f (x) ada tiga yaitu:

f0(x) Dxy dydx

yang dinamakan dengan notasi ”aksen”, notasi D, dan notasi Leibniz

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 42 / 75

(67)

Turunan Orde Tinggi

Di awal sudah diperkenalkan bahwa notasi untuk turunan ( pertama ) dari y = f (x) ada tiga yaitu:

f0(x) Dxy dydx

yang dinamakan dengan notasi ”aksen”, notasi D, dan notasi Leibniz Notasi yang sering digunakan untuk menyatakan turunan adalah notasi Leibniz.

(68)

Turunan Orde Tinggi

Di awal sudah diperkenalkan bahwa notasi untuk turunan ( pertama ) dari y = f (x) ada tiga yaitu:

f0(x) Dxy dydx

yang dinamakan dengan notasi ”aksen”, notasi D, dan notasi Leibniz Notasi yang sering digunakan untuk menyatakan turunan adalah notasi Leibniz.

Notasi Leibniz untuk turunan ke-2, ke-3 dan seterusnya menggunakan fakta bahwa

y00= (y0)0 = dy0

dx = d dydx dx = d2y

dx2

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 42 / 75

(69)

Turunan Orde Tinggi

Notasi Turunan y = f (x)

(70)

Aplikasi dalam bidang Fisika

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 44 / 75

(71)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(72)

Turunan Implisit

Pada bagian sebelumnya kita hanya bisa mencari turunan

fungsi-fungsi eksplisit, yaitu fungsi dimana variabel x dan variabel yterpisah. Contoh

y =p

x3+ 1 atau y = sin(x) atau secara umum y = f (x).

Akan tetapi ada fungsi-fungsi yang didefinisikan secara implisit, misalnya

x2+ y2 = 25 atau x3+ y3= 6xy

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 46 / 75

(73)

Turunan Implisit

Pada bagian sebelumnya kita hanya bisa mencari turunan

fungsi-fungsi eksplisit, yaitu fungsi dimana variabel x dan variabel yterpisah. Contoh

y =p

x3+ 1 atau y = sin(x) atau secara umum y = f (x).

Akan tetapi ada fungsi-fungsi yang didefinisikan secara implisit, misalnya

x2+ y2 = 25 atau x3+ y3= 6xy

(74)

Turunan Implisit

Pada persamaan x2+ y2= 25kita masih bisa nyatakan dalamabentuk eksplisit yaitu

y =p

25 − x2 atau y = −p

25 − x2

kemudian dicari turunan y0.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 47 / 75

(75)

Turunan Implisit

Pada persamaan x2+ y2= 25kita masih bisa nyatakan dalamabentuk eksplisit yaitu

y =p

25 − x2 atau y = −p

25 − x2

kemudian dicari turunan y0.

(76)

Turunan Implisit

Namun pada persamaan x3+ y3= 6xykita sulit untuk mendapatkan bentuk eksplisitnya, Karena kita tidak dapat memisahkan variabel x dan variabel y dalam satu ruas.

Persamaan ini dinamakanFolium of Descartes yang grafiknya sebagai berikut

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 48 / 75

(77)

Turunan Implisit

Namun pada persamaan x3+ y3= 6xykita sulit untuk mendapatkan bentuk eksplisitnya, Karena kita tidak dapat memisahkan variabel x dan variabel y dalam satu ruas.

Persamaan ini dinamakanFolium of Descartes yang grafiknya sebagai berikut

(78)

Turunan Implisit

Untuk mencari dydx dari fungsi implisit kita tidak perlu mengubah fungsi menjadi bentuk eksplisit.

Kita cukup menurunkan kedua ruas terhadap variabel x dan menganggap y sebagai fungsi dalam variabel x (y = f (x)). Sehingga dydx dari x2+ y2 = 25adalah

x2+ y2 = 25 2x + 2y dydx = 0

dy

dx = −xy

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 49 / 75

(79)

Turunan Implisit

Untuk mencari dydx dari fungsi implisit kita tidak perlu mengubah fungsi menjadi bentuk eksplisit.

Kita cukup menurunkan kedua ruas terhadap variabel x dan menganggap y sebagai fungsi dalam variabel x (y = f (x)).

Sehingga dydx dari x2+ y2 = 25adalah x2+ y2 = 25 2x + 2y dydx = 0

dy

dx = −xy

(80)

Turunan Implisit

Untuk mencari dydx dari fungsi implisit kita tidak perlu mengubah fungsi menjadi bentuk eksplisit.

Kita cukup menurunkan kedua ruas terhadap variabel x dan menganggap y sebagai fungsi dalam variabel x (y = f (x)).

Sehingga dydx dari x2+ y2 = 25adalah x2+ y2 = 25 2x + 2y dydx = 0

dy

dx = −xy

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 49 / 75

(81)

Turunan Implisit

Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit

y = √

25 − x2

dy

dx = 12−2x

25−x2

dy

dx = −xy

Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy

(82)

Turunan Implisit

Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit

y = √

25 − x2

dy

dx = 12−2x

25−x2

dy

dx = −xy

Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 50 / 75

(83)

Turunan Implisit

Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit

y = √

25 − x2

dy

dx = 12−2x

25−x2

dy

dx = −xy

Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy

3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx

(84)

Turunan Implisit

Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit

y = √

25 − x2

dy

dx = 12−2x

25−x2

dy

dx = −xy

Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy

3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx 3y2 dydx − 6xdxdy = 6y − 3x2

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 50 / 75

(85)

Turunan Implisit

Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit

y = √

25 − x2

dy

dx = 12−2x

25−x2

dy

dx = −xy

Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy

3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx 3y2 dydx − 6xdxdy = 6y − 3x2

dy(3y2− 6x) = 6y − 3x2

(86)

Turunan Implisit

Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit

y = √

25 − x2

dy

dx = 12−2x

25−x2

dy

dx = −xy

Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy

3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx 3y2 dydx − 6xdxdy = 6y − 3x2

dy

dx(3y2− 6x) = 6y − 3x2

dy

dx = 6y−3x3y2−6x2

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 50 / 75

(87)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

(88)

Related Rates

Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.

Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.

Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.

Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 52 / 75

(89)

Related Rates

Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.

Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.

Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.

Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.

(90)

Related Rates

Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.

Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.

Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.

Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 52 / 75

(91)

Related Rates

Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.

Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.

Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.

Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.

(92)

Related Rates

Contoh 1:

Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 53 / 75

(93)

Related Rates

Contoh 1:

Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.

Diketahui :

(94)

Related Rates

Contoh 1:

Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.

Diketahui :

Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 53 / 75

(95)

Related Rates

Contoh 1:

Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.

Diketahui :

Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm

Ditanya : Laju perubahan jari-jari bola drdt?

(96)

Related Rates

Contoh 1:

Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.

Diketahui :

Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm

Ditanya : Laju perubahan jari-jari bola drdt? Jawab : Volume bola adalah

V = 4 3πr3

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 53 / 75

(97)

Related Rates

Contoh 1:

Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.

Diketahui :

Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm

Ditanya : Laju perubahan jari-jari bola drdt? Jawab : Volume bola adalah

V = 4 3πr3 jadi,

dV dt = 4

3 π 3r2 dr dt

(98)

Related Rates

Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 54 / 75

(99)

Related Rates

Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat 100 = 43 π 3 (25)2 drdt

(100)

Related Rates

Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat 100 = 43 π 3 (25)2 drdt

dr

dt = 25π1

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 54 / 75

(101)

Related Rates

Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat 100 = 43 π 3 (25)2 drdt

dr

dt = 25π1

Jadi laju perubahan jari-jari bola adalah 25π1 cm/s.

(102)

Related Rates

Contoh 2:

Sebuah tangga sepanjang 10 Ft bersandar pada suatu tembok vertikal. Apabila bagian bawah tangga bergeser menjauhi tembok dengan laju 1 Ft/s, tentukan seberapa cepat bagian atas tangga bergeser ke bawah ketika bagian bawah tangga berada 6 Ft dari dinding.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 55 / 75

(103)

Related Rates

Contoh 3:

Sebuah tangki air berbentuk kerucut terbalik (lihat gambar) mempunyai jari-jari 2 m dan tinggi 4 m. JIka air dipompa masuk kedalam tangki dengan laju 2 m3/menit, tentukan laju perubahan tinggi air ketika ketinggian air dalam tangki 3 m.

(104)

Outline

1 Garis Singgung

2 Definisi Turunan

3 Aturan Mencari Turunan

Turunan Sebagai Operator Linear

4 Turunan Fungsi Trigonometri

5 Aturan Rantai ( Chain Rule )

6 Turunan Orede Tinggi

7 Turunan Implisit

8 Laju yang berkaitan (Related Rates)

9 Differensial dan Aproksimasi

10 Referensi

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 57 / 75

(105)

Pertanyaan Senada

Seorang ahli ekonomi ingin mengetahui bagaimana peningkatan kecil dalam belanja negara mempengaruhi GNP negara.

Seorang ahli sosiologi ingin mengetahui bagaimana peningkatan kecil dalam investasi proyek perumahan berpengaruh pada angka kejahatan.

Seorang pelaku bisnis ingin mengetahui bagaimana peningkatan kecil dalam harga satuan berpengaruh pada keuntungannya.

Seorang peneliti bakteri ingin mengetahui bagaimana penigkatan banyak bakterisida berpengaruh pada suatu populasi bekteri . Untuk menentukan dan mengestimasi perubahan-perubahan diatas kita akan menggunakan konsep diferensial suatu fungsi.

(106)

Increment = Perubahan

Misalkan x adalah variabel sebuah kuantitas yang berubah dari a menjadi b. Perubahan dalam x disebut increment dalam x, ditulis

∆x = b − a.

Misalkan variabel x dan y dihubungkan oleh persamaan y = f (x). Jika x berubah dari a menjadi b = a + ∆x, maka nilai y berubah sebesar

∆y = f (b) − f (a) = f (a + ∆x) + f (a)

∆ydisebut perubahan (increment) dalam y.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 59 / 75

(107)

Increment = Perubahan

Misalkan x adalah variabel sebuah kuantitas yang berubah dari a menjadi b. Perubahan dalam x disebut increment dalam x, ditulis

∆x = b − a.

Misalkan variabel x dan y dihubungkan oleh persamaan y = f (x).

Jika x berubah dari a menjadi b = a + ∆x, maka nilai y berubah sebesar

∆y = f (b) − f (a) = f (a + ∆x) + f (a)

∆ydisebut perubahan (increment) dalam y.

(108)

Hampiran

Menentukan perubahan dalam y tidak selalu ‘ekonomis’.

I Seringkali cukup dilakukan estimasi perubahan.

I Apakah tools untuk estimasi ini?

I Jika y = f (x) dan f diferensiabel di a, maka kita dapat

menggunakan garis singgungnya di (a, f (a)) untuk melakukan estimasi.

Mengapa ?

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 60 / 75

(109)

Hampiran oleh Turunan

Jika dydx = 3di titik x = 1, artinya laju perubahan y di x = 1 adalah 3, maka : jika ∆x = 0.1, dan y(a) = 10, maka ∆y ≈ 3 × 0.1 = 0.3 sehingga

y(a + ∆x) = y(1 + 0.1) ≈ y(1) + ∆y = 10 + 0.3 = 10.3

Jadi, Perilaku y(x) di sekitar x = 1 hampir linear

(110)

Hampiran oleh Turunan

Jika dydx = 3di titik x = 1, artinya laju perubahan y di x = 1 adalah 3, maka : jika ∆x = 0.1, dan y(a) = 10, maka ∆y ≈ 3 × 0.1 = 0.3 sehingga

y(a + ∆x) = y(1 + 0.1) ≈ y(1) + ∆y = 10 + 0.3 = 10.3 Jadi, Perilaku y(x) di sekitar x = 1 hampir linear

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 61 / 75

(111)

Grafik y = x2+ 1dan garis singgungnya di x = 1, y = 2x − 1, pada interval

0.1 ≤ x ≤ 1.9, 0, .6 ≤ x ≤ 1.4, 0.9 ≤ x ≤ 1.1 0.99 ≤ x ≤ 1.01.

Ilustrasi di atas memberi alasan visual mengapa garis singgung dapat dimanfaatkan untuk estimasi.

(112)

Grafik y = x2+ 1dan garis singgungnya di x = 1, y = 2x − 1, pada interval

0.1 ≤ x ≤ 1.9, 0, .6 ≤ x ≤ 1.4, 0.9 ≤ x ≤ 1.1 0.99 ≤ x ≤ 1.01.

Ilustrasi di atas memberi alasan visual mengapa garis singgung dapat dimanfaatkan untuk estimasi.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 62 / 75

(113)

Estimasi / Hampiran Linear

Jika f (x) mempunyai turunan di a, maka persamaan garis singgung di a adalah L(x) = f (a) + f0(a)(x − a).

Kita menggunakan garis singgung sebagai hampiran, maka di sekitar a,

f (x) ≈ L(x)

Perubahan sesungguhnya : ∆y = f (x) − f (a) = f (a + ∆x) − f (a).

Estimasi perubahan:

dy = ∆L = L(x) − f (a) = L(a + ∆x) − f (a) = f0(a)∆x = f0(a)dx.

Bila ∆x cukup kecil, maka garis singgung dapat digunakan sebagai hampiran (lokal) dari fungsi.

(114)

Diferensial

Definisi

Misalkan f (x) mempunyai turunan dan ∆x adalah perubahan dalam x.

1 ∆x = dx:diferensial variabel independen. x

2 ∆y: perubahan sebenarnya ketika x berubah menjadi x + ∆x

∆y = f (x) + ∆x − f (x)

3 dy:diferensial variabel dependen y, dy = f0(x)dx

Jika ∆x cukup kecil maka dx adalah hampiran dari ∆x.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 64 / 75

(115)

Aturan Diferensial

(116)

Hampiran

Definisi

Jika f (x) dapat diturunkan di x = 1, maka hampiran f (x) ≈ f (a) + f0(a)(x − 1)

dinamakanhampiran linear atau hampiran garis singgung dai f di a.

Fungsi linear, yang grafiknya adalah garis singgung f di (a, f (a)) L(x) = f (a) + f0(a)(x − a)

disebutlinearisasi dari f di a.

Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 66 / 75

(117)

Ilustrasi

Gambar

Grafik y = x 2 + 1 dan garis singgungnya di x = 1, y = 2x − 1, pada interval
Grafik y = x 2 + 1 dan garis singgungnya di x = 1, y = 2x − 1, pada interval

Referensi

Dokumen terkait

pembelian berasal dari keluarga atau teman, (c) Evaluasi alternatif pada tahap ini sebagian besar konsumen tidak mengkonsumsi produk herbal lain sedangkan konsumen

Yang terhormat pimpinan serta pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muslimat NU Kabupaten Tegal, yang telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaiknya

Dalam percobaan tidak menggunakan 18 F dari siklotron karena siklotron yang dimiliki PRR-BATAN dalam masa perawatan, untuk keperluan percobaan ini 18 F disimulasi

Pertambahan Tinggi Tanaman dan Berat Kering Bibit Setelah di Transformasi ke

Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, untuk mendalami arti yang

berhubungan dengan persepsi mereka tentang peranan televisi dalam penyebaran informasi pertanian, sedangkan jenis siaran yang diminati petani berhubungan dengan persepsi

Kurs historis , merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi. Mata uang pelaporan , merupakan

Berdasarkan nilai koefisien regresi masing- masing variabel, dapat diartikan bahwa di antara tiga variabel independen tersebut, variabel yang memiliki pengaruh