Matematika I:
Turunan
Dadang Amir Hamzah
2015
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 3 / 75
Garis singgung?
Pendekatan dinamis
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 5 / 75
Gradien y = x
2Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 7 / 75
Definisi turunan
Definisi turunan
Slope (kemiringan ) kurva y = f (x) di x = c adalah bilangan real m = lim
x→c
f (x) − f (c) x − c = lim
h→0
f (c + h) − f (c)
h (jika limit ini ada).
Garis singgung kurva di (c, f (c)) adalah garis yang melalui titik (c, f (c))dengan slope (gradien) m.
Problem
Problem 1:
Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1x di titik (1, 1)
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 9 / 75
Problem
Problem 1:
Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1x di titik (1, 1) Solusi :
h→0lim
f (1+h)−f (1)
h = lim
h→0
1 1+h−11
h = lim
h→0
1 1+h−1+h1+h
h
= lim
h→0
1−(1+h) 1+h
h = lim
h→0
−h h(1+h)
= lim
h→0
−1 1+h = −1
Jadi persamaan garisnya adalah y = (−1)(x − 1) + 1 = 2 − x
Problem
Problem 1:
Tentukan persamaan garis singgung kurva y = 1x di titik (1, 1) Solusi :
h→0lim
f (1+h)−f (1)
h = lim
h→0
1 1+h−1
1
h = lim
h→0
1 1+h−1+h
1+h
h
= lim
h→0
1−(1+h) 1+h
h = lim
h→0
−h h(1+h)
= lim
h→0
−1 1+h = −1
Jadi persamaan garisnya adalah y = (−1)(x − 1) + 1 = 2 − x Problem 2:
Tentukan persamaan garis singgung kurva y = x2+ 1di (1,2).
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 9 / 75
Laju Sesaat
Definisi
Jika sebuah objek bergerak sepanjang sumbu-x dengan fungsi posisi s(t), makalaju sesaat nya pada saat t = c adalah
Laju Sesaat
Definisi
Jika sebuah objek bergerak sepanjang sumbu-x dengan fungsi posisi s(t), makalaju sesaat nya pada saat t = c adalah
Gradien garis singgung dan laju sesaat melatarbelakangi suatu gagasan dasar : yaitu laju perubahan fungsi terhadap perubahan dalam domainnya.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 10 / 75
Laju sesaat
Turunan fungsi
Definisi
Turunan dari sebuah fungsi f adalah sebuah fungsi f0 dengan f0(x) = lim
h→0
f (x + h) − f (x) h
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 12 / 75
Turunan fungsi
Definisi
Turunan dari sebuah fungsi f adalah sebuah fungsi f0 dengan f0(x) = lim
h→0
f (x + h) − f (x) h
Jika limit ada maka f dikatakanterturunkan/ dapat diturunkan (differentiable) di x.
Turunan Sepihak
Seperti halnya limit sepihak, karena turunan adalah limit yang khusus, maka kita juga dapat membangun konsep turunan sepihak :
Definisi
1 Turunan kiri dari f (x) di c adalah
D−xf (c) = lim
h→0−
f (c + h) − f (c) h jika limit ini ada.
2 Turunan kanan dari f (x) di c adalah
D+xf (c) = lim
h→0+
f (c + h) − f (c) h jika limit ini ada.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 13 / 75
Turunan
Turunan f0(c)ada jika dan hanya jika turunan kiri dan turunan kanan f (x)di c sama dan berhingga.
f0(c) ada ⇐⇒ D−xf (c) = D+xf (c) (< ∞)
Nonexistence of Derivatives
1 D−xf (c) 6= D+xf (c). Keduanya ada.
2 +∞ = D−xf (c) 6= D+xf (c) = −∞
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 15 / 75
Differentiability implies continuity
f0(c) = lim
x→c
f (x) − f (c) x − c
h=x−c
= lim
h→0
f (c + h) − f (c) h
Differentiability implies Continuity : Jika suatu kurva y = f (x)
mempunyai garis singgung di (c, f (c), maka kurva tersebut tidak akan meloncat atau berosilasi di c.
Teorema
Jika f0(c)ada, maka f (x) kontinu di x = c.
Garis singgung 6= Turunan
Fungsi f (x) = √3
xmempunyai garis singgung (vertikal) di x = 0 sekalipun f0(0)tidak ada.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 17 / 75
Turunan
Fungsi nilai mutlak, f (x) = |x|, tidak mempunyai turunan di x = 0.
lim
h→0+
|h|−|0|
h = lim
h→0+ h−0
h = 1 lim
h→0−
|h|−|0|
h = lim
h→0−
−h−0 h = −1
Fungsi floor,f (x) = bxc, tidak mempunyai turunan di tiap bilangan bulat
lim
h→0+
bn+hc−bnc
h = lim
h→0+ n−n
h = 0 lim
h→0−
bn+hc−bnc
h = lim
h→0− n−1−n
h = ∞
Problem
Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut :
1 f (x) = x2+ 1
2 f (x) = 1x
3 f (x) =√ x
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 19 / 75
Notasi Leibniz
Perubahan f (x) oleh karena x berubah menjadi x + ∆x adalah
∆y = f (x + ∆x) − f (x) Maka rasio perubahan adalah
∆y
∆x = f (x + ∆x) − f (x)
∆x
yang memberikan kemiringan garis secant yang melalui titik (x, f (x))dan (x + ∆x, f (x + ∆x)).
Kemiringan /slope/gradien garis singgung f (x) di x adalah dy
dx = lim
∆x→0
∆y
∆x = lim
∆x→0
f (x + ∆x) − f (x)
∆x = f0(x)
Problem
Tentukan manakah grafik fungsi f (x) dan manakah grafik turunannya f0(x)
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 21 / 75
Answer
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 23 / 75
Aturan Turunan
Menentukan turunan fungsi langsung melalui proses limit dalam definisi
f0(x) = lim
h→0
f (x + h) − f (x) h
biasanya tidak mudah dan memerlukan waktu.
Maka akan ditentukan cara untuk memudahkannya sehingga proses penentuan menjadi sangat mudah dan cepat.
Aturan Turunan
1. Turunan fungsi konstan : Jika f (x) = k fungsi konstan, maka f0(x) = 0
f0(x) = lim
h→0
f (x + h) − f (x)
h = lim
h→0
k − k h = lim
h→0
0 h = 0 2. Turunan fungsi identitas: Jika f (x) = x , fungsi identitas, maka
f0(x) = 1 f0(x) = lim
h→0
f (x + h) − f (x)
h = lim
h→0
x + h − x
h = lim
h→0
h h = 1
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 25 / 75
Aturan Turunan
3. Turunan fungsi pangkat: Jika f (x) = xn, maka f0(x) = nxn−1
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 27 / 75
Turunan Sebagai Operator Linear
Karena turunan bekerja pada fungsi, maka untuk memudahkan diperkenalkan operator Dx :
Dxf (x) = f0(x) Contoh: Dxk = 0, Dxx=1,
Dxxn= nxn−1 Aturan Pangkat Dxmerupakan operator linear:
Dx(kf (x)) = kDxf (x)
Dx(f (x) + g(x)) = Dxf (x) + Dxg(x)
Operator Linear
1. Dxkf (x)
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 29 / 75
Operator Linear
2. Dx(f (x) + g(x))
Aturan Perkalian dan Pembagian
Aturan Perkalian: Jika u dan v dapat diturunkan, maka (u · v)0= u0(x) · v(x) + v0(x) · u(x) atau
Dx(u · v)(x) = (Dxu(x)) · v(x) + u(x) · Dxv(x)
Aturan Pembagian: Jika u dan v dapat diturunkan dan v(x) 6= 0, maka
u v
0
(x) = u0(x) · v(x) − u(x) · v0(x) v2(x)
atau
Dx
u v
(x) = (Dxu(x)) · v(x) − u(x) · Dxv(x) v2(x)
Aturan Pangkat
Dxxn= nxn−1
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 31 / 75
Problems
1 Tentukan Dxf (x)jika a. f (x) = (x2+ 1)(x − 1) b. f (x) = 3x−xx−12+1
c. f (x) = xx42−4x+8+x+5
2 Tentukan semua titik pada kurva y = x3− x2 dimana garis singgungnya mendatar.
3 Tentukan semua titik pada y = 100x5 dimana garis singgungya tegak lurus garis y = x.
4 Radius sebuah semangka tumbuh dengan laju 2cm/minggu.
Tebal kulitnya selalu 1/9 radius. Tentukan laju pertumbuhan voume kulit pada minggu ke-5. Asumsikan r(0) = 0.
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 33 / 75
D
xsin(x)
Misalkan f (x) = sin(x) f0(x) = lim
h→0
f (x+h)−f (x)
h = lim
h→0
sin(x+h)−sin(x) h
= lim
h→0
sin(x) cos(h)+cos(x) sin(h)−sin(x) h
= lim
h→0
sin(x) cos(h)−sin(x)
h +cos(x) sin(h) h
= lim
h→0
sin(x)
cos(h)−1 h
+ cos(x)sin(h)h
= lim
h→0sin(x) lim
h→0
cos(h)−1 h
+ lim
h→0cos(x) lim
h→0 sin(h)
h
= sin(x) lim
h→0
cos(h)−1 h
+ cos(x) lim
h→0 sin(h)
h
= sin(x) · 0 + cos(x) · 1
= cos(x).
Turunan Fungsi Trigonometri
Dengan cara yang sama kita bisa dapatkan Dxcos(x) = − sin(x) Dxtan(x) = sec2(x) Dxcot(x) = − csc2(x) Dxsec(x) = sec(x) tan(x) Dxcsc(x) = − csc(x) cot(x)
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 35 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Chain Rule
Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi
Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)
g(x) =
1+x 1−x2
5
y = cos2(sin(x2+ x − 2)) Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).
Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 37 / 75
Chain Rule
Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi
Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)
g(x) =
1+x 1−x2
5
y = cos2(sin(x2+ x − 2))
Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).
Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.
Chain Rule
Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi
Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)
g(x) =
1+x 1−x2
5
y = cos2(sin(x2+ x − 2)) Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).
Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 37 / 75
Chain Rule
Aturan Rantai adalah metode untuk mencari turunan untuk fungsi-fungsi komposisi
Contoh: Misal kita ingin mencari turunan fungsi-fungsi berbentuk f (x) = (2x2+ 5x + 6)100 y = sin2(x3)
g(x) =
1+x 1−x2
5
y = cos2(sin(x2+ x − 2)) Perhatikan bahwa fungsi-fungsi diatas adalah fungsi-fungsi komposisi F (x) = f (x) ◦ g(x) = f (g(x)).
Misal pada f (x) = (2x2+ 5x + 6)100kita bisa tulis dalam bentuk y = f (u) = u100dengan u = 2x2+ 5x + 6.
Chain Rule
Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy
dx = dy du
du dx
Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. ,
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 38 / 75
Chain Rule
Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy
dx = dy du
du dx
Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. ,
Chain Rule
Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy
dx = dy du
du dx
Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6,
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 38 / 75
Chain Rule
Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy
dx = dy du
du dx
Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6, Jadi y = f (x) = f (u) = u100
Chain Rule
Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy
dx = dy du
du dx
Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6, Jadi y = f (x) = f (u) = u100
dy dx = dy
du du
dx = 100u99 (4x + 5),
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 38 / 75
Chain Rule
Turunan dari fungsi komposisi y = f (u) adalah dy
dx = dy du
du dx
Contoh: Tentukan dydx dari y = f (x) = (2x2+ 5x + 6)100. Misal u = 2x2+ 5x + 6, Jadi y = f (x) = f (u) = u100
dy dx = dy
du du
dx = 100u99 (4x + 5),
atau dy
dx = 100(2x2+ 5x + 6)99(4x + 5)
Chain Rule
Aturan Rantai (Chain Rule)
Jika g fungsi terdiferensialkan di x dan f terdiferensialkan di g(x), maka fungsi komposisi F = f ◦ g dengan F (x) = f (g(x))
terdiferensialkan di x dengan
F0(x) = f0(g(x)).g0(x)
dalam notasi Leibniz, jika y = f (u) dengan u = g(x) adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan maka
dy dx = dy
du du dx
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 39 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Turunan Orde Tinggi
Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .
Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f
Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f .
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 41 / 75
Turunan Orde Tinggi
Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .
Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f
Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f .
Turunan Orde Tinggi
Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .
Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f
Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f .
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 41 / 75
Turunan Orde Tinggi
Jika kita menurunkan f maka kita dapatkan fungsi lain f0(x)yang dinamakan turunan pertama dari f .
Kemudian jika kita turunkan fungsi f0(x)maka kita dapatkan fungsi lain f00(x)yang dinamakan turunan ke-2 dari f
Apabila proses ini dilanjutkan terus menerus maka kita akan dapatkan turunan ke-3, ke-4, ... , ke-n dari f . Contoh: Jika f (x) = 2x3− 4x2+ 7x − 8maka
f0(x) = 6x2− 8x + 7 f00(x) = 12x − 8 f000(x) = 12 f(4)(x) = 0
Turunan Orde Tinggi
Di awal sudah diperkenalkan bahwa notasi untuk turunan ( pertama ) dari y = f (x) ada tiga yaitu:
f0(x) Dxy dydx
yang dinamakan dengan notasi ”aksen”, notasi D, dan notasi Leibniz
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 42 / 75
Turunan Orde Tinggi
Di awal sudah diperkenalkan bahwa notasi untuk turunan ( pertama ) dari y = f (x) ada tiga yaitu:
f0(x) Dxy dydx
yang dinamakan dengan notasi ”aksen”, notasi D, dan notasi Leibniz Notasi yang sering digunakan untuk menyatakan turunan adalah notasi Leibniz.
Turunan Orde Tinggi
Di awal sudah diperkenalkan bahwa notasi untuk turunan ( pertama ) dari y = f (x) ada tiga yaitu:
f0(x) Dxy dydx
yang dinamakan dengan notasi ”aksen”, notasi D, dan notasi Leibniz Notasi yang sering digunakan untuk menyatakan turunan adalah notasi Leibniz.
Notasi Leibniz untuk turunan ke-2, ke-3 dan seterusnya menggunakan fakta bahwa
y00= (y0)0 = dy0
dx = d dydx dx = d2y
dx2
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 42 / 75
Turunan Orde Tinggi
Notasi Turunan y = f (x)
Aplikasi dalam bidang Fisika
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 44 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Turunan Implisit
Pada bagian sebelumnya kita hanya bisa mencari turunan
fungsi-fungsi eksplisit, yaitu fungsi dimana variabel x dan variabel yterpisah. Contoh
y =p
x3+ 1 atau y = sin(x) atau secara umum y = f (x).
Akan tetapi ada fungsi-fungsi yang didefinisikan secara implisit, misalnya
x2+ y2 = 25 atau x3+ y3= 6xy
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 46 / 75
Turunan Implisit
Pada bagian sebelumnya kita hanya bisa mencari turunan
fungsi-fungsi eksplisit, yaitu fungsi dimana variabel x dan variabel yterpisah. Contoh
y =p
x3+ 1 atau y = sin(x) atau secara umum y = f (x).
Akan tetapi ada fungsi-fungsi yang didefinisikan secara implisit, misalnya
x2+ y2 = 25 atau x3+ y3= 6xy
Turunan Implisit
Pada persamaan x2+ y2= 25kita masih bisa nyatakan dalamabentuk eksplisit yaitu
y =p
25 − x2 atau y = −p
25 − x2
kemudian dicari turunan y0.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 47 / 75
Turunan Implisit
Pada persamaan x2+ y2= 25kita masih bisa nyatakan dalamabentuk eksplisit yaitu
y =p
25 − x2 atau y = −p
25 − x2
kemudian dicari turunan y0.
Turunan Implisit
Namun pada persamaan x3+ y3= 6xykita sulit untuk mendapatkan bentuk eksplisitnya, Karena kita tidak dapat memisahkan variabel x dan variabel y dalam satu ruas.
Persamaan ini dinamakanFolium of Descartes yang grafiknya sebagai berikut
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 48 / 75
Turunan Implisit
Namun pada persamaan x3+ y3= 6xykita sulit untuk mendapatkan bentuk eksplisitnya, Karena kita tidak dapat memisahkan variabel x dan variabel y dalam satu ruas.
Persamaan ini dinamakanFolium of Descartes yang grafiknya sebagai berikut
Turunan Implisit
Untuk mencari dydx dari fungsi implisit kita tidak perlu mengubah fungsi menjadi bentuk eksplisit.
Kita cukup menurunkan kedua ruas terhadap variabel x dan menganggap y sebagai fungsi dalam variabel x (y = f (x)). Sehingga dydx dari x2+ y2 = 25adalah
x2+ y2 = 25 2x + 2y dydx = 0
dy
dx = −xy
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 49 / 75
Turunan Implisit
Untuk mencari dydx dari fungsi implisit kita tidak perlu mengubah fungsi menjadi bentuk eksplisit.
Kita cukup menurunkan kedua ruas terhadap variabel x dan menganggap y sebagai fungsi dalam variabel x (y = f (x)).
Sehingga dydx dari x2+ y2 = 25adalah x2+ y2 = 25 2x + 2y dydx = 0
dy
dx = −xy
Turunan Implisit
Untuk mencari dydx dari fungsi implisit kita tidak perlu mengubah fungsi menjadi bentuk eksplisit.
Kita cukup menurunkan kedua ruas terhadap variabel x dan menganggap y sebagai fungsi dalam variabel x (y = f (x)).
Sehingga dydx dari x2+ y2 = 25adalah x2+ y2 = 25 2x + 2y dydx = 0
dy
dx = −xy
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 49 / 75
Turunan Implisit
Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit
y = √
25 − x2
dy
dx = 12√−2x
25−x2
dy
dx = −xy
Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy
Turunan Implisit
Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit
y = √
25 − x2
dy
dx = 12√−2x
25−x2
dy
dx = −xy
Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 50 / 75
Turunan Implisit
Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit
y = √
25 − x2
dy
dx = 12√−2x
25−x2
dy
dx = −xy
Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy
3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx
Turunan Implisit
Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit
y = √
25 − x2
dy
dx = 12√−2x
25−x2
dy
dx = −xy
Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy
3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx 3y2 dydx − 6xdxdy = 6y − 3x2
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 50 / 75
Turunan Implisit
Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit
y = √
25 − x2
dy
dx = 12√−2x
25−x2
dy
dx = −xy
Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy
3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx 3y2 dydx − 6xdxdy = 6y − 3x2
dy(3y2− 6x) = 6y − 3x2
Turunan Implisit
Hasil yang sama ditunjukkan apabila kita gunakan fungsi eksplisit
y = √
25 − x2
dy
dx = 12√−2x
25−x2
dy
dx = −xy
Dengan cara yang sama dydx dari x3+ y3 = 6xyadalah x3+ y3 = 6xy
3x2+ 3y2 dydx = 6y + 6xdydx 3y2 dydx − 6xdxdy = 6y − 3x2
dy
dx(3y2− 6x) = 6y − 3x2
dy
dx = 6y−3x3y2−6x2
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 50 / 75
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Related Rates
Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.
Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.
Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.
Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 52 / 75
Related Rates
Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.
Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.
Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.
Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.
Related Rates
Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.
Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.
Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.
Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 52 / 75
Related Rates
Pada bagian ini akan dibahas mengenai permasalahan sehari-hari, yang dapat diselesaikan dengan turunan.
Sebagai contoh, apabila kita meniupkan udara kedalam balon, maka volume dan jari-jari balon akan berubah ( bertambah ) dan perubahan keduanya saling berkaitan, yakni volume berubah seiring dengan perubahan jari-jari, atau sebaliknya.
Permasalahan dalam Laju yang berkaitan adalah menghitung laju perubahan suatu kuantitas yang diakibatkan oleh laju perubahan kuantitas yang lain.
Langkah pemecahan masalahnya adalah, pertama kita nyatakan hubungan suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain, kemudian gunakan aturan rantai untuk menurunkan kedua ruas persamaan.
Related Rates
Contoh 1:
Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 53 / 75
Related Rates
Contoh 1:
Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.
Diketahui :
Related Rates
Contoh 1:
Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.
Diketahui :
Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 53 / 75
Related Rates
Contoh 1:
Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.
Diketahui :
Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm
Ditanya : Laju perubahan jari-jari bola drdt?
Related Rates
Contoh 1:
Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.
Diketahui :
Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm
Ditanya : Laju perubahan jari-jari bola drdt? Jawab : Volume bola adalah
V = 4 3πr3
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 53 / 75
Related Rates
Contoh 1:
Misal udara dipompa kedalam bola karet sehingga volume nya bertambah dengan laju 100 cm3/s. Tentukan seberapa cepat perubahan jari-jari bola ketika diameternya 50 cm.
Diketahui :
Laju perubahan volume : dVdt = 100 cm3/s Diameter bola (d ): 50cm
Ditanya : Laju perubahan jari-jari bola drdt? Jawab : Volume bola adalah
V = 4 3πr3 jadi,
dV dt = 4
3 π 3r2 dr dt
Related Rates
Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 54 / 75
Related Rates
Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat 100 = 43 π 3 (25)2 drdt
Related Rates
Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat 100 = 43 π 3 (25)2 drdt
dr
dt = 25π1
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 54 / 75
Related Rates
Substitusi dVdt = 100dan r = 25, didapat 100 = 43 π 3 (25)2 drdt
dr
dt = 25π1
Jadi laju perubahan jari-jari bola adalah 25π1 cm/s.
Related Rates
Contoh 2:
Sebuah tangga sepanjang 10 Ft bersandar pada suatu tembok vertikal. Apabila bagian bawah tangga bergeser menjauhi tembok dengan laju 1 Ft/s, tentukan seberapa cepat bagian atas tangga bergeser ke bawah ketika bagian bawah tangga berada 6 Ft dari dinding.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 55 / 75
Related Rates
Contoh 3:
Sebuah tangki air berbentuk kerucut terbalik (lihat gambar) mempunyai jari-jari 2 m dan tinggi 4 m. JIka air dipompa masuk kedalam tangki dengan laju 2 m3/menit, tentukan laju perubahan tinggi air ketika ketinggian air dalam tangki 3 m.
Outline
1 Garis Singgung
2 Definisi Turunan
3 Aturan Mencari Turunan
Turunan Sebagai Operator Linear
4 Turunan Fungsi Trigonometri
5 Aturan Rantai ( Chain Rule )
6 Turunan Orede Tinggi
7 Turunan Implisit
8 Laju yang berkaitan (Related Rates)
9 Differensial dan Aproksimasi
10 Referensi
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 57 / 75
Pertanyaan Senada
Seorang ahli ekonomi ingin mengetahui bagaimana peningkatan kecil dalam belanja negara mempengaruhi GNP negara.
Seorang ahli sosiologi ingin mengetahui bagaimana peningkatan kecil dalam investasi proyek perumahan berpengaruh pada angka kejahatan.
Seorang pelaku bisnis ingin mengetahui bagaimana peningkatan kecil dalam harga satuan berpengaruh pada keuntungannya.
Seorang peneliti bakteri ingin mengetahui bagaimana penigkatan banyak bakterisida berpengaruh pada suatu populasi bekteri . Untuk menentukan dan mengestimasi perubahan-perubahan diatas kita akan menggunakan konsep diferensial suatu fungsi.
Increment = Perubahan
Misalkan x adalah variabel sebuah kuantitas yang berubah dari a menjadi b. Perubahan dalam x disebut increment dalam x, ditulis
∆x = b − a.
Misalkan variabel x dan y dihubungkan oleh persamaan y = f (x). Jika x berubah dari a menjadi b = a + ∆x, maka nilai y berubah sebesar
∆y = f (b) − f (a) = f (a + ∆x) + f (a)
∆ydisebut perubahan (increment) dalam y.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 59 / 75
Increment = Perubahan
Misalkan x adalah variabel sebuah kuantitas yang berubah dari a menjadi b. Perubahan dalam x disebut increment dalam x, ditulis
∆x = b − a.
Misalkan variabel x dan y dihubungkan oleh persamaan y = f (x).
Jika x berubah dari a menjadi b = a + ∆x, maka nilai y berubah sebesar
∆y = f (b) − f (a) = f (a + ∆x) + f (a)
∆ydisebut perubahan (increment) dalam y.
Hampiran
Menentukan perubahan dalam y tidak selalu ‘ekonomis’.
I Seringkali cukup dilakukan estimasi perubahan.
I Apakah tools untuk estimasi ini?
I Jika y = f (x) dan f diferensiabel di a, maka kita dapat
menggunakan garis singgungnya di (a, f (a)) untuk melakukan estimasi.
Mengapa ?
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 60 / 75
Hampiran oleh Turunan
Jika dydx = 3di titik x = 1, artinya laju perubahan y di x = 1 adalah 3, maka : jika ∆x = 0.1, dan y(a) = 10, maka ∆y ≈ 3 × 0.1 = 0.3 sehingga
y(a + ∆x) = y(1 + 0.1) ≈ y(1) + ∆y = 10 + 0.3 = 10.3
Jadi, Perilaku y(x) di sekitar x = 1 hampir linear
Hampiran oleh Turunan
Jika dydx = 3di titik x = 1, artinya laju perubahan y di x = 1 adalah 3, maka : jika ∆x = 0.1, dan y(a) = 10, maka ∆y ≈ 3 × 0.1 = 0.3 sehingga
y(a + ∆x) = y(1 + 0.1) ≈ y(1) + ∆y = 10 + 0.3 = 10.3 Jadi, Perilaku y(x) di sekitar x = 1 hampir linear
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 61 / 75
Grafik y = x2+ 1dan garis singgungnya di x = 1, y = 2x − 1, pada interval
0.1 ≤ x ≤ 1.9, 0, .6 ≤ x ≤ 1.4, 0.9 ≤ x ≤ 1.1 0.99 ≤ x ≤ 1.01.
Ilustrasi di atas memberi alasan visual mengapa garis singgung dapat dimanfaatkan untuk estimasi.
Grafik y = x2+ 1dan garis singgungnya di x = 1, y = 2x − 1, pada interval
0.1 ≤ x ≤ 1.9, 0, .6 ≤ x ≤ 1.4, 0.9 ≤ x ≤ 1.1 0.99 ≤ x ≤ 1.01.
Ilustrasi di atas memberi alasan visual mengapa garis singgung dapat dimanfaatkan untuk estimasi.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 62 / 75
Estimasi / Hampiran Linear
Jika f (x) mempunyai turunan di a, maka persamaan garis singgung di a adalah L(x) = f (a) + f0(a)(x − a).
Kita menggunakan garis singgung sebagai hampiran, maka di sekitar a,
f (x) ≈ L(x)
Perubahan sesungguhnya : ∆y = f (x) − f (a) = f (a + ∆x) − f (a).
Estimasi perubahan:
dy = ∆L = L(x) − f (a) = L(a + ∆x) − f (a) = f0(a)∆x = f0(a)dx.
Bila ∆x cukup kecil, maka garis singgung dapat digunakan sebagai hampiran (lokal) dari fungsi.
Diferensial
Definisi
Misalkan f (x) mempunyai turunan dan ∆x adalah perubahan dalam x.
1 ∆x = dx:diferensial variabel independen. x
2 ∆y: perubahan sebenarnya ketika x berubah menjadi x + ∆x
∆y = f (x) + ∆x − f (x)
3 dy:diferensial variabel dependen y, dy = f0(x)dx
Jika ∆x cukup kecil maka dx adalah hampiran dari ∆x.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 64 / 75
Aturan Diferensial
Hampiran
Definisi
Jika f (x) dapat diturunkan di x = 1, maka hampiran f (x) ≈ f (a) + f0(a)(x − 1)
dinamakanhampiran linear atau hampiran garis singgung dai f di a.
Fungsi linear, yang grafiknya adalah garis singgung f di (a, f (a)) L(x) = f (a) + f0(a)(x − a)
disebutlinearisasi dari f di a.
Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 66 / 75