• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Pemberian Kalsium dan Vitamin D3 terhadap Penurunan Berat Badan pada Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Pemberian Kalsium dan Vitamin D3 terhadap Penurunan Berat Badan pada Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D3 TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA

TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

Lily Wijayanti, 2014. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Obat antiobesitas relatif mahal dan mempunyai efek samping. Sehingga dipikirkan penggunaan kalsium dan vitamin D3 sebagai alternatif yang dapat menurunkan berat badan. Kalsium diketahui dapat menurunkan berat badan dan vitamin D3 dapat meningkatkan absorbsi kalsium.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin D3, kombinasi kalsium dan vitamin D3 dan Orlistat terhadap penurunan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Metode penelitian adalah Eksperimental laboratorium sungguhan. Empat puluh ekor tikus galur Wistar jantan dibagi menjadi 8 kelompok (n=5) yaitu kelompok kontrol standar, kontrol negatif, kontrol positif (2,7 mg Orlistat), vitamin D3 (9 IU), kalsium (45 mg), kombinasi 1 (45 mg kalsium dan 4,5 IU vitamin D3), kombinasi 2 (45 mg kalsium dan 9 IU vitamin D3), dan kombinasi 3 (45 mg kalsium dan 18 IU vitamin D3). Setiap kelompok diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari, kecuali kelompok kontrol standar diberi diet standar. Pada hari ke-15 diberi perlakuan selama 28 hari sesuai kelompok perlakuan. Parameter yang diamati adalah berat badan. Data yang diperoleh dianalisis dengan oneway ANOVA (p<0,05) dilanjutkan dengan uji Tukey HSD.

Penurunan berat badan kelompok vitamin D3 (31,8%) dibanding kelompok negatif dan kelompok standar didapatkan hasil sangat bermakna (p<0,01). Penurunan berat badan kelompok kombinasi 1 (6,5%), kombinasi 2 (41,3%), kombinasi 3 (32,3%) dibanding kelompok kalsium (17,5%) didapatkan hasil tidak bermakna (p>0,05). Penurunan berat badan kelompok kombinasi 1, 2, dan 3 dibandingkan dengan kelompok Orlistat (19,9%) mempunyai hasil yang tidak bermakna (p>0,05). Penurunan berat badan kelompok kombinasi 1 dibanding kombinasi 2 didapatkan hasil bermakna (p<0,05) dan kombinasi 2 dibanding kombinasi 3 didapatkan hasil tidak bermakna (p>0,05).

Vitamin D3 dapat menurunkan berat badan, kombinasi kalsium dan vitamin D3 tidak lebih baik daripada kalsium dalam menurunkan berat badan, kombinasi kalsium dan vitamin D3 mempunyai potensi setara dengan Orlistat dalam menurunkan berat badan. Perlakuan paling baik dalam menurunkan berat badan adalah kombinasi 45 mg kalsium dan 9 IU vitamin D3.

(2)

v ABSTRACT

EFFECTS OF CALCIUM AND VITAMIN D3 TO DECREASE WEIGHT ON MALE WISTAR RAT INDUCED BY HIGH LIPID DIET

Lily Wijayanti, 2014. Advisor I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Advisor II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Antiobesity drug relatively expensive and cause side effects. Thus thought to use calsium and vitamin D3 as an alternative to decrease body weight. Calcium is known to lose weight and vitamin D3 may increase the absorption of calcium. This study is to know the effect of giving vitamin D3, combination calsium and vitamin D3 and Orlistat to decrease body weight of male Wistar rats which induced by high-fat feed.

Research methods is real experimental laboratory study. Forty male Wistar rats divide to 8 groups (n=5) : standard control group, negative control, positive control (2,7 mg Orlistat), vitamin D3 (9 IU), calcium (45 mg), combination 1 (45 mg calcium and 4,5 IU vitamin D3, combination 2 (45 mg calcium and 9 IU vitamin D3), and combination 3 (45 mg calcium and 18 IU vitamin D3). Each group induced by high-fat feed for 42 days, unless standard control group were given a standard diet. On day 15 were treated for 28 days according to treatment group. Parameters measure were weight. Data were analyzed with oneway ANOVA and continued with Tukey HSD test.

Weight loss group vitamin D3 (31,8%) than in negative group and standard group showed a highly significant (p<0,01). Weight loss in combination group 1 (6,5%), combination 2 (41,3%), combination 3 (32,3%) than in group calcium (17,5%) showed no significant (p>0,05). Weight loss in combination group 1, 2, 3 than in Orlistat (19,9%) group showed no significant (p>0,05). Weight loss in combination group 1 than in combination 2 showed significant (p<0,05) and combination 2 than in combination 3 showed no significant (p>0,05).

Vitamin D3 can decrease body weight, combination calcium and vitamin D3 is not better than the calcium in weight loss, combination of calcium and vitamin D3 have the same potential with Orlistat in weight loss of male Wistar rat which induced by high-fat feed. But the best treatment to lose weight is a combination of 45 mg calcium and 9 IU vitamin D3.

(3)

vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

2.1.1 Penceraan, Absorbsi dan Transpor Lipid ... 5

2.1.2 Distribusi Lipid dalam Jaringan ... 8

2.1.3 Jaringan Adiposa ... 9

2.1.4 Lipogenesis ... 9

2.1.5 Lipolisis ... 11

(4)

vii

2.2.1 Penentuan Obesitas ... 12

2.2.2 Manajemen Berat Badan pada Pasien Obesitas ... 13

2.3 Kalsium ... 15

2.3.1 Heomeostasis Kalsium di dalam Darah ... 16

2.3.2 Pengaruh PTH Terhadap Homeostasis Kalsium ... 16

2.3.3 Pengaruh Kalsitonin Terhadap Homeostasis Kalsium ... 17

2.3.4 Pengaruh Vitamin D Terhadap Homeostasis Kalsium ... 18

2.4 Vitamin D ... 19

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian ... 26

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 27

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 28

3.2.4 Prosedur Kerja ... 29

3.2.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 29

3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 29

(5)

viii

3.2.6 Metode Analisis ... 30

3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 30

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 31

3.2.7 Aspek Etik ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Berat Badan Tikus ... 33

4.1.2 Uji Statistik ... 34

4.1.2.1 Uji ANOVA ... 34

4.2 Pembahasan ... 37

4.3 Uji Hipotesis ... 38

4.3.1 Uji ANOVA ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 41

5.2 Simpulan tambahan ... 41

5.3 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 45

(6)

ix

DAFTAR TABEL

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lipoprotein ... 7 Gambar 2.2 Regulasi Lipogenesis pada Hepatosit dan Adiposit ... 11 Gambar 2.3 Model sederhana dari mekanisme potensial dalam memodulasi

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat Dan Bahan Penelitian ... 45 Lampiran 2 Perhitungan Dosis ... 47 Lampiran 3 Komposisi Pakan ... 48 Lampiran 4 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus Awal dan Dua Puluh

Delapan Hari Perlakuan ... 49 Lampiran 5 Hasil Analisis Rerata Persentase Kenaikan Berat Badan

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Jumlah penderita obesitas cenderung terus meningkat. Pada tahun 2008, lebih dari 1,4 miliar orang dewasa (20 tahun ke atas) kelebihan berat badan. Lebih dari 200 juta orang dari data tersebut mengalami obesitas (WHO, 2013). Hampir 13 juta (16,9%) dari anak-anak Amerika usia 2-19 tahun mengalami obesitas. Satu dari tiga (31,8%) anak-anak di Amerika usia 2-19 tahun kelebihan berat badan. Hampir 78 juta (34,6%) orang dewasa di Amerika mengalami obesitas. Dengan banyaknya jumlah penderita obesitas ini, meningkatkan pula banyaknya penderita penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes dan banyak lagi (AHA, 2013).

Banyak upaya untuk menurunkan berat badan namun harga obat antiobesitas relatif mahal dan memberi efek samping. Sehingga dilakukan penelitian mengenai efek kalsium yang ternyata memberi hasil baik terhadap penurunan berat badan. Penelitian terhadap tikus dengan berat 200 gram yang dilakukan oleh Dina Asri Dianawati tahun 2012, menunjukkan kalsium karbonat 36 mg/hari memberi efek penurunan berat badan yang baik (Dianawati, 2012). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Major et al. tahun 2006, menyatakan bahwa konsumsi 1200 mg kalsium dan 400 IU vitamin D per hari meningkatkan efek penurunan berat badan pada wanita (Major et al., 2006)

(10)

2

menjaga dan mempertahankan keseimbangan kalsium meskipun dosis optimal belum diketahui dengan pasti. Studi populasi telah menemukan bahwa orang yang lebih rendah mengkonsumsi vitamin D lebih mungkin menjadi obesitas dibandingkan dengan orang dengan tingkat yang lebih tinggi dari vitamin D (Hawkins, 2013). Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui :

1.2Identifikasi Masalah

 Apakah pemberian vitamin D3 dapat menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak

 Apakah pemberian kalsium yang dikombinasi vitamin D3 lebih baik dalam menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibandingkan dengan hanya pemberian kalsium

 Apakah kombinasi kalsium dan vitamin D mempunyai potensi yang setara dengan Orlistat dalam menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak

1.3Tujuan

 Untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin D3 terhadap penurunan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

 Untuk mengetahui pengaruh pemberian kalsium yang dikombinasi vitamin D3 terhadap penurunan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

(11)

3 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

 Untuk mengetahui efek kombinasi vitamin D3 dan kalsium terhadap penurunan berat badan.

 Untuk mengetahui dosis vitamin D3 yang optimal dalam meningkatkan penyerapan kalsium.

 Untuk mengetahui efek vitamin D3 dalam penurunan berat badan.

1.4.2 Manfaat Praktis

 Memberi informasi kepada masyarakat tentang efek kalsium dan vitamin D3 yang dapat membantu menurunkan berat badan.

 Memberi informasi kepada masyarakat tentang efek vitamin D3 dalam menurunkan berat badan.

1.5Kerangka Pemikiran

Obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2013). Kalsium terbukti dapat menurunkan berat badan dan trigliserid. Kalsium bekerja melalui dua mekanisme. Mekanisme pertama yaitu dengan menekan jumlah hormon paratiroid (PTH) dan 1,25(OH)2D3, sehingga menyebabkan rendahnya jumlah kalsium intraseluler dan menghambat lipogenesis dan merangsang lipolisis. Mekanisme kedua yaitu meningkatkan ekskresi lemak dalam feses dengan cara menghambat absorbsi lemak. Kombinasi kedua mekanisme ini berperan dalam penurunan simpanan lemak dalam jaringan adiposa. Hasil penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian diet tinggi kalsium (1,2%) berhubungan dengan menurunkan aktifitas fatty acid

synthase sebesar 51% dan peningkatan lipolisis sebesar 3 - 5 kali yang

(12)

4

(Schrager, 2005). Peningkatan asupan kalsium akan menurunkan konsentrasi hormon kalsitriol 1,25(OH)2D3 sehingga menghambat masuknya kalsium melalui membran vitamin D reseptor (mVDR), hal tersebut akan menyebabkan penurunan kalsium di intraselular. Penurunan ini menghambat fatty acid synthase dan mendorong lipolisis yaitu triasilgliserol yang ada di jaringan adiposa dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, asam lemak yang terlepas masuk ke dalam darah sebagai asam lemak bebas dan dioksidasi sebagai bahan bahan bakar utama menjadi CO2, akibatnya simpanan triasilgliserol di jaringan adiposa menurun. Hal ini akan mengurangi lemak adiposit, inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan berat badan (Papakonstantinou, 2003).

Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25(OH)2D3 meningkatkan absorpsi kalsium pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein pengikat kalsium. (Berdanier, 2000). Vitamin D yang telah diaktifkan meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dan merangsang ginjal untuk menyerap kembali kalsium dari urin, kembali ke aliran darah (Dewoto, 2007). Terdapat teori yang menyatakan bahwa peningkatan kadar vitamin D menyebabkan penurunan kadar PTH dan menyebabkan sistem saraf simpatis menstimulasi thermogenesis dan lipolisis, sehingga mencegah lipogenesis (Soares, 2011). Jumlah vitamin D sangat penting untuk menjaga dan mempertahankan keseimbangan kalsium.

1.6Hipotesis Penelitian

 Vitamin D3 dapat menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

 Pemberian kalsium yang dikombinasi vitamin D3 lebih baik dalam menurunkan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibandingkan dengan pemberian kalsium saja.

(13)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Pemberian vitamin D3 dapat menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

 Pemberian kalsium yang dikombinasi vitamin D3 tidak lebih baik dalam menurunkan berat badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibandingkan dengan hanya pemberian kalsium.

 Kombinasi kalsium dan vitamin D3 mempunyai potensi setara dengan Orlistat dalam menurunkan berat badan badan tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

5.2 Simpulan tambahan

 Perlakuan yang paling baik dalam menurunkan berat badan yaitu kombinasi 9 IU vitamin D3 dan 45 mg kalsium.

5.3 Saran

 Perlu dilakukan uji toksisitas pada manusia.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

(14)

42

DAFTAR PUSTAKA

Adam JMF. 2006. Dislipidemia dalam : Aru W. Sudoyo, editor : Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1984-86.

American Health Association. 2013. Obesity Statistic. http://www.heart.org. 7 Januari 2014.

Berdanier CD. 1997. Advanced Nutrition Micronutrients. CRC Press.

Bowen R. 2011. Vitamin D. http://www.vivo.colostate.edu. 14 Oktober 2014. Bray GA, Greenway FL. 2007. Pharmacological Treatment of The Overweight

Patient. http://pharmrev.aspetjournals.org. 14 Oktober 2014.

CDC. 2014. Body Mass Index.

http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/Index.html. 10 Oktober 2014.

Daniels TF. 2008. Lipoprotein. http://hdlforum.org. 1 Oktober 2014.

Dianawati DA. 2012. Pengaruh Kalsium Terhadap Penghambatan Krenaikan

Berat Badan Tikus Galur Wistar Jantan yang Diberi Diet Tinggi Lemak.

Bandung : FK UKM.

Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Pengujian dan Pengembangan

Fitofarmaka. Jakarta : DepKes RI. Hal 37-9.

Dewoto HR. 2009. Farmakologi dan Terapi : Vitamin dan Mineral. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Guyton AC, Hall J.E. 2011. Textbook of Medical Physiology. 12th edition. USA : Elsevier. Hal : 960-2.

(15)

43

Major GC et al. 2006. Supplementation with calcium + vitamin D enhances the

beneficial effect of weight loss on plasma lipid and lipoprotein concentrations. http://ajcn.nutrition.org. 7 Januari 2014.

Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan di

Daerah Tropis. Jakarta : UI Press. Hal : 39.

Medlineplus. 2013. Vitamin D. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus. 9 November 2014.

Murray RK., Granner DK., Mayes PA, Rodewell VW. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry. USA : Lange Medical Books/McGraw Hill. Hal : 173-87.

Paget GE & Burners IM. 1964. Toxicity Test in Evolution of Pray Activities

Pharmacometricus. Eds. Lourences DR, Bacharach AL(1):London&New

York:Academia Pitss.h.161-162.

Papakonstantinou E, Flatt WP, Huth PJ, Harris RB. 2003. High Dietary Calcium

Reduces Body Fat Content, Digestibility of Fat, and Serum Vitamin D In Rats. www.ncbi.nlm.nih.gov. 7 Januari 2014.

Prijanti AR. 2008. Metabolisme lipid.

http://respiratory.iu.ac.id/content/koleksi/.pdf. 7 Januari 2014.

Rao MN. 2006. Medical Biochemistry. New Delhi : New Age International Publisher. Hal 578-82.

Sambo AP, Adam JMF. Metabolisme Kalsium dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. Edisi 5. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 2074-6.

Schrager S. 2005. Dietary Calcium Intake and Obesity. http://www.jabfm.org. 7 Januari 2014.

Soares MJ et al. 2011. Calcium and vitamin D for obesity: a review of randomized

controlled trials.

http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=mnh&AN=21731 038&site=ehost-live. 25 Januari 2014.

Sugondo S. 2002. Obesitas dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1973-82.

Watson S. 2012. Proposed recommendations question the value of calcium,

(16)

44

Widodo, I Nengah Tanu K, Edy Waliyo. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi

Kalsium Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Rattus novergicus galur wistar. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 22 (2) : 59-61.

World Health Organization. 2013. Fact about overweight and obesity. http://www.who.org. 7 Januari 2014.

Zemel MB. 2002. Regulation of Adiposity and Obesity Risk By Dietary Calcium:

Mechanisms and Implications. Journal of the American College of

Referensi

Dokumen terkait

TINJAUAN LAMA DIRAWAT PASIEN BPJS PENYAKIT DIARE DENGAN DAN TANPA KOMPLIKASI SELAMA TRIWULAN I TAHUN.. 2014 DI

Bor Rakyd hdoBh (k$re) cabais Ban$rsksir. hhicsk (Pffio cabms

: Produ ksi Pektin dart Kulit Jeruk Lemon. (Citrus

Jadi dapat dikatakan bahwa pada pola asuh otoriter, orang tua cenderung memperlakukan anaknya dengan kaku dan ketat dengan tujuan sebagai pengontrol tingkah laku

Dalam hal ini pola asuh orang tua merupakan variabel X dan konsep diri peserta didik merupakan variabel Y, maka dapat disimpulkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis

Dari pemaparan yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar merupakan suatu cara atau teknik yang menetap dibutuhkan untuk mampu

menggunakan media modifikasi tongkat kayu di kategorikan aktif. Dan setelah dilakukan siklus kedua, aktivitas siswa mengalami peningkatan keaktifan rata-rata sebesar

tepat dan adil dalam memutuskan persoalan, tanpa diiringi rasa menyesal dan mengungkit-ungkit. j) Cinta ( tawadd ) yakni mengharapkan cinta dari mereka yang