• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Menggunakan Rasio Keuangan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Menggunakan Rasio Keuangan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas/rentabilitas. Oleh karena itu, perusahaan perlu menganalisis laporan keuangan dalam menilai kinerjanya.

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan, yang terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi laba. Analisis rasio adalah suatu alat analisis untuk menilai laporan keuangan.Analisis rasio terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas/rentabilitas. Hasil dari analisis rasio ini diharapkan dapat membantu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditasnya kurang baik sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya pada saat ditagih, karena perusahaan mempunyai hutang lancar yang lebih besar daripada aktiva lancarnya. Dilihat dari sisi aktivitasnya, baik karena perusahaan cukup efisien dan efektif dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan kegiatannya. Dari sisi solvabilitasnya, perusahaan dikatakan cukup baik karena dilihat dari debt ratio dan time interest earned ratio mengalami peningkatan tetapi untuk debt equity ratio hasilnya tidak

(2)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PENGAMBILAN DATA DARI INTERNET ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... . viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5

2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 5

(3)

ix

2.3Pemakai Laporan Keuangan ... 8

2.4Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ... 10

2.5Bentuk Laporan Keuangan ... 11

2.6Analisis Laporan Keuangan ... 16

2.6.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 16

2.6.2 Prosedur Analisis Laporan Keuangan ... 17

2.6.3 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 18

2.7Rasio Keuangan sebagai salah satu alat analisis laporan keuangan ... 20

2.8Keunggulan dan kekurangan rasio keuangan ... 27

2.9Kerangka Pemikiran ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3. 1Metode Penelitian ... 32

3.1.1 Jenis Penelitian ... 32

3.1.2 Jenis Data dan Metode Penelitian ... 32

3.1.3 Cara Pengumpulan Data ... 33

3.1.4 Cara Pengolahan Data ... 33

3. 2Objek Penelitian ... 34

3.2.1 Sejarah berdirinya PT. Telekomunikasi Indonesi Tbk. ... 34

3.2.2 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... 37

3.2.3 Produk dan Layanan ... 37

(4)

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... 41

4.1.1 Analisis Rasio Likuiditas ... 42

4.1.2 Analisis Rasio Aktivitas ... 46

4.1.3 Analisis Rasio Solvabilitas ... 49

4.1.4 Analisis Rasio Profitabilitas/ Rentabilitas ... 52

4.2 Penilaian Kinerja Keuangan ... 57

4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ... ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(5)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Per 31 Desember 2005 dan per 31 Desember 2006

Lampiran 2 Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Per 31 Desember 2006 dan per 31 Desember 2007

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Saat ini teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya menjadi instrumen peningkatan efektivitas dan efesiensi bisnis tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menjanjikan, yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya. Berbagai produk-produk teknologi komunikasi terbaru selalu muncul setiap waktu dari tiap-tiap perusahaan komunikasi, mengeluarkan produk teknologi komunikasi baru yang lebih nyaman dan canggih merupakan strategi yang sangat penting bagi perusahaaan yang bergerak di bidang komunikasi untuk dapat merebut pasar. (diambil dari http://sony-moslem.blogspot.com/)

Dengan adanya persaingan yang sangat ketat, para pelaku pasar di bida ng telekomunikasi harus memutar otak untuk selalu menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Seperti telkomsel, xl, esia, m3 sedang gencar-gencarnya perang harga untuk menjadi yang paling murah di mata masyarakat Indonesia tetapi tidak mengesampingkan kualitas terbaiknya. Dengan menjadi yang termurah dan mempunyai kualitas yang baik, pasti masyarakat akan langsung tertarik pada produk tersebut dan itu akan sangat menguntungkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk mencapai profitabilitas yang maksimal, yang dapat diketahui melalui kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan tersebut dapat dilihat dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut.

(8)

2

kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisis ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earning power). Hal ini berarti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan bisa digunakan untuk membentuk laporan keuangan di masa yang akan datang yang berhubungan dengan arus kas bagi investasi dan kreditor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Begitu pentingnya arti laba bagi investor dan kreditor, sehingga terdapat usaha untuk memprediksi laba suatu perusahaan.

Laporan keuangan telah banyak dikemukakan oleh para ahli dan praktisi bisnis, diantaranya oleh Horngren dan Harrison. Laporan keuangan menurut Horngren dan Harrison (1992), adalah dokumen-dokumen yang melaporkan bisnis individu atau organisasi dalam bentuk satuan moneter atau dokumen bisnis yang melaporkan suatu informasi kenyataan keuangan kepada masyarakat atau organisasi-organisasi diluar bisnis tersebut. Analisis laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting mengingat banyak pihak-pihak yang membutuhkan adanya analisis ini untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Brigham dan Gapenski (1992), bahwa meskipun laporan keuangan hanya mencerminkan tentang apa yang terjadi di masa lalu, namun pertanyaan yang penting adalah kemana dan bagaimana perusahaan akan menuju dimasa mendatang.

(9)

3

telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM juga memiliki tagline baru, The World in Your Hand. Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM tumbuh 37% dari tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta pelanggan jasa telepon bergerak.

Berdasarkan hal-hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Menggunakan Rasio Keuangan”.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tahun 2005 - 2008 dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas/rentabilitas?

(10)

4 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tahun 2005 – 2008 dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas/rentabilitas.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tahun 2005 – 2008.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi beberapa pihak, yaitu:

1. Untuk penulis

Menambah serta membuka wawasan dan pengetahuan dalam mengevaluasi kinerja keuangan khususnya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

2. Untuk perusahaan

Dapat dijadikan bahan atau dasar evaluasi serta membantu dalam pengambilan keputusan yang rasional bagi para manajer PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3. Untuk pihak lain

(11)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dilihat dari hasil analisis rasio likuiditas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. menyatakan bahwa likuiditas perusahaan dalam keadaan yang kurang baik. Persentase menunjukkan hasil yang belum stabil dari tahun 2005 sampai tahun 2008. Dari hasil net working capital pun hasilnya masih negatif. Ini menandakan bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. selama ini memiliki hutang lancar yang lebih besar dari aktiva lancarnya. Apalagi di tahun 2008, perusahaan mengalami penurunan likuiditas yang cukup besar dan itu membutuhkan suatu perubahan yang besar agar dapat memperbaiki keuangan perusahaan.

2. Dilihat dari hasil analisis rasio aktivitasnya, dapat dikatakan aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam keadaan yang baik. Dengan kata lain, perusahaan cukup efisien dan efektif dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan kegiatannya. Ini dapat dilihat dari fixed assets turnover, average collection period, account receivable turnover, dan total assets turnover yang hampir setiap tahun mengalami

peningkatan.

3. Dilihat dari hasil analisis rasio solvabilitasnya, perusahaan dapat dikatakan cukup baik. Dikatakan cukup karena dilihat dari debt ratio dan time interest earned ratio mengalami peningkatan tetapi untuk debt equity ratio hasilnya

(12)

62

baik untuk perusahaan karena dengan kata lain jumlah seluruh hutang perusahaan lebih besar dari jumlah aktiva dan modal perusahaan.

4. Dilihat dari hasil analisis rasio profitabilitasnya, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dapat dikatakan cukup baik. Hasil dari operating profit margin, net profit margin, dan return on investment mengalami kenaikan

sedangkan untuk return on equity dan earning per share nya mengalami penurunan. Apalagi di tahun 2008, semua mengalami penurunan yang cukup besar. Ini menandakan bahwa perusahaan harus lebih berusaha untuk meningkatkan laba.

5. Dilihat dari hasil analisis rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tahun 2005 sampai tahun 2007 kinerja perusahaan dapat dikatakan cukup baik tetapi untuk tahun 2008 secara umum kinerja perusahaan memburuk.

6. Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. pada tahun 2005 sampai tahun 2008 adalah sebagai berikut :

 Pada tahun 2008, terjadi krisis global yang menyebabkan penurunan

kinerja perusahaan. Krisis ini akan berdampak di semua bidang usaha PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. itu sendiri.

 Dilihat dari aktiva lancar yang jumlah peningkatannya lebih kecil

(13)

63

 Jumlah penjualan yang peningkatannya lebih kecil dibandingkan

peningkatan hutang, ataupun beban yang dikeluarkan.

 Adanya peningkatan laba perusahaan tetapi jumlah saham yang

beredar berkurang. Dengan adanya peningkatan laba, EPS (Earning Per Share) perusahaan otomatis meningkat.

5.2Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Perusahaan hendaknya meningkatkan likuiditas menjadi lebih baik. Salah satu caranya dengan mengendalikan uang kas yang keluar agar lebih efisien sehingga dapat menjamin hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Perusahaan sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan aktivitas perusahaan agar perputaran persediaan, piutang, perputaran modal kerja, dan aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan dapat lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya

(14)

64

(15)

65

DAFTAR PUSTAKA

Gill dan Chatton, 2003. Memahami Laporan Keuangan. Penerbit PPM, Jakarta.

Graham Mott, 1996. Akuntansi Bagi Manajer, Elex Media Komputindo, Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri.1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan

Ketiga, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta.

http://aliciakomputer.blogspot.com/2008/01/laporan-keuangan.html

http://www.telkom.co.id

http://yantoumm.wordpress.com/2007/12/11/alk-konsep-dasar- lap-keuangan/

IAI.2002. Standar Akuntansi Keuangan.Salemba Empat. Jakarta

Keown Arthor J. 2001. Dasar-dasar manajemen keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir, S., Drs. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir, S., Drs. 2002. Akuntart, Analisa laporan Keuangan, Edisi ke-4, Cetakan

Ke-13, Yogyakarta: BPFE.

Prastowo, Dwi, Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan-Konsep dan

Aplikasi. Cetakan Kedua. AMP YKPN. Yogyakarta.

Riyanto, Bambang, Prof., Dr. 1998. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.

(16)

66

Tunggal, Amin Widjaja. 1997. Dasar-Dasar Pemeriksaan Operasional. PT.Rineka

Cipta. Jakarta.

Weston, J. Fred, Copeland, Thomas E. 1996. Manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

(1) Selain dilaksanakan oleh Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), penyelenggaraan keantariksaan dapat dilaksanakan oleh instansi pemerintah

terhadap sengketa pajak penghasilan, Return on Asset (ROA) tidak terbukti berpengaruh negatif secara signifikan terhadap sengketa pajak penghasilan, Sales growth terbukti

Jika dikaitkan dengan jam tidur responden, jam tidur responden divisi warehouse dapat dikatakan kurang cukup ideal, karena beberapa responden jam tidurnya < 7

Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IPBV, yang angka- angkanya diambil dari laporan keuangan IPBV: (i) tanggal 30 Juni 2014 dan untuk periode enam

Perencanaan strategis merupakan kegiatan tingkat puncak dalam arti bahwa manajemen puncak harus secara efektif terlibat.. Perencanaan strategi adalah kegiatan perencanaan

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya teknologi dibidang komputer, maka pembuatan aplikasi ini didesain lebih menarik agar mudah digunakan oleh siapa saja dan agar

Demikian Pengumuman Perusahaan Pemenang Pelelangan Umum ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jambi, 24