ABSTRAKSI
Indonesia menjadi negara yang terkenal akan hasil rempah-rempahnya, itulah yang membuat Indonesia menjadi daerah yang banyak diinginkan untuk melakukan perdagangan dan banyak pihak ingin menguasai serta menjajah. Hal itu terjadi pada masa lalu, sekarang ini rempah-rempah mudah didapatkan dan diolah dengan beragam keperluan.
Rempah adalah bagian dari tumbuhan yang saat ini banyak diolah untuk makanan tradisional dan menghasilkan rasa dan aroma yang unik. Sekarang ini rempah-rempah banyak digunakan untuk banyak kegiatan dari bagian kuliner sampai dengan pengobatan dan kecantikan tubuh.
Untuk memperkenalkan dan mengembalikan citra dari rempah-rempah yang ada maka ada baiknya melakukan proses pengenalan dan pemberian informasi untuk kebaikan tubuh dan kesehatan secara alami. Prosesnya mengalami beberapa kendala dari mulai kemajuan teknologi dan pengetahuan yang memberikan sisi negatif sampai teknologi yang mampu memupuk rasa ingin tahu dan proses yang baik dari penggunaan atau pemakaian rempah dalam kehidupan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup 3
1.3 Permasalahan 3
1.4 Tujuan Perancangan 4
1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 5
1.6 Skema Perancangan 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori Desain 10
2.1.1 Buku 10
2.1.2 Tipografi dalam Representasi Visual 11
2.1.3 Gambaran dan Strategi Layout 13
2.1.4 Fotografi 14
2.1.5 Ilustrasi 14
2.1.6 Simbol 15
2.1.7 Pattern / Pola 16
2.2.1 Definisi Rempah-rempah 16
2.2.2 Nilai Perdagangan Rempah-rempah 16
2.3 Landasan Teori Akulturasi Budaya Indonesia 17
2.3.1 Definisi Tradisi 17
2.3.2 Definisi Budaya 17
2.3.3 Definisi Akulturasi 18
2.3.4 Proses & Perkembangan Akulturasi 18
2.4 Landasan Teori Perpaduan Kuliner 19
2.4.1 Landasan Teori Gaya Rijsttafel 19
2.4.2 Landasan Teori Kuliner Peranakan 19
2.5 Landasan Teori Gaya Hidup Masyarakat Indonesia 19
2.5.1 Gaya Hidup Masyarakat Tradisional 20
2.5.2 Gaya Hidup Masyarakat Modern 20
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Sejarah Perdagangan Rempah-rempah 22
3.1.1 Sejarah di Masa Pra Kolonial 22
3.1.2 Sejarah di Masa Kolonial 23
3.2 Pengenalan Fungsi Rempah-rempah 26
3.3 Jenis-jenis Rempah 27
3.4 Data Citarasa William Wongso 35
3.5 Data Informasi Tradisional – Warung Nasi Bancakan 38
3.10 Data STP 48
4.4.1 Logo BELANGA REMPAH INDONESIA 73
4.4.2 Simbol Rempah-rempah 75
4.5 Promosi dari Belanga Rempah Indonesia 91
4.5.2 Iklan Majalah 93
4.5.3 Iklan pada Website 93
4.5.4 Banner 93 4.5.5 Gift / Merchandise 98
4.6 Aplikasi Lain 104
4.7 Budget Promosi 106
4.8 Promotion Schedule 107
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 108
5.2 Kata Penutup 109
5.3 Saran Penulis 109
DAFTAR PUTAKA x
DAFTAR ISTILAH xii
LAMPIRAN A – DATA LAIN xiii
LAMPIRAN B – LAMPIRAN GAMBAR xiv
LAMPIRAN C – LEMBAR ASISTENSI xv
SARAN & KOMENTAR DOSEN PENGUJI SIDANG AKHIR xvi
UCAPAN TERIMA KASIH xvii
DAFTAR BAGAN
BAGAN 1 - Jenis Makanan yang dikonsumsi 41
BAGAN 2 - Alasan Pemilihan Makanan 42
BAGAN 3 - Pembeda Makanan Indonesia 42
BAGAN 4 - Rutinitas Konsumsi Makanan 43
BAGAN 5 - Yang disukai dari Makanan Indonesia 43
BAGAN 6 – Bahan baik untuk tubuh 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.2 Masyarakat Batavia & monopoli oleh Belanda 24 Gambar 3.1.2.1 Gambaran masuknya orang-orang Portugis 25 Gambar 3.1.2.2 Fotografer Belanda tentang lukisan sejarah 26
Gambar 3.3.1 Kemiri 27
Gambar 3.3.2 Sereh 28
Gambar 3.3.3 Bunga Lawang 29
Gambar 3.3.4 Kayu Manis 29
Gambar 3.3.5 Asam Jawa 30
Gambar 3.3.6 Pala 30
Gambar 3.3.7 Cengkih 31
Gambar 3.3.8 Lada Putih / Merica 32
Gambar 3.3.9 Ketumbar 32
Gambar 3.3.10 Kapulaga 33
Gambar 3.3.11 Jahe 33
Gambar 3.3.12 Kunyit 34
Gambar 3.4 Buku Cerita Rasa William Wongso 35
Gambar 3.5 Suasana Warung Nasi Bancakan 38
Gambar 3.6 Café Batavia 40
Gambar 3.12 Majalah Eve – Inggris 52
Gambar 3.13 Masakan – masakan Indonesia 53
Gambar 4.4.1 Logo Belanga Rempah Indonesia 72
Gambar 4.4.4 Buku Belanga Rempah Indonesia 78
Gambar 4.5.1 Gambar aplikasi 3 seri poster 91
Gambar 4.5.4 Gambar pengaplikasian banner 94
Gambar 4.5.4b (1) Kemasan Rempah 2 macam 99
Gambar 4.5.4b (2) Pembatas Buku 99
Gambar 4.5.4d (1) & (2) Kartu Pos 6 macam 100
Gambar 4.5.4f (1) & (2) Notes Belanga Rempah Indonesia 101
Gambar 4.6 (1),(2),(3),(4) Gambar pengaplikasian logo dengan fashion 104
DAFTAR ISTILAH
Book Design Buku berdesain, buku yang dibuat dengan perencanaan dan proses yang memperhatikan keseluruhan bagiannya.
Logo Simbol atau penanda
Brand Pelabelan
Brand Positioning Strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan Gaya Rijsttafel Gaya penyajian makanan tradisional yang dikemas dengan ala
Eropa dan membaginya atas makanan pembuka, utama dan penutup
Gaya Peranakan Gaya penyajian makanan yang menggabungkan tradisi dari Cina dan asli Indonesia
Sesajen macam-macam bahan yang digunakan untuk upacara adapt yang mengikuti tradisi daerah setempat
Promotion Schedule Rincian untuk perencanaan promosi dalam suatu
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan
kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan
beragam rempah yang disediakan dari alam ini. Rempah-rempah menjadi komoditas yang
banyak tumbuh dan berkembang di Indonesia. Rempah-rempah mempunyai sejarah
perjalanan mempunyai sisi yang unik dan berbeda dari rasa, aroma sampai kegunaannya.
Peranan rempah-rempah yang paling dekat hubungannya dengan kehidupan
masyarakat Indonesia adalah rempah-rempah untuk kuliner. Indonesia termasuk negara
dengan banyak suku bangsa, mereka mempunyai tradisi, seperti upacara adat, adat istiadat
sampai dengan makanan tradisional yang menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari
acara-acara tersebut. Uniknya, mereka mempunyai ciri khas untuk menyajikan hidangan
yang beragam dan khas itu dengan ramuan rempah-rempah yang alami.
Saat ini masyarakat Indonesia didukung kemajuan teknologi dan pengetahuan
yang berkembang tapi tak semuanya itu beriringan dengan rasa penghargaan terhadap
kekayaan bangsa. Hal itu menjadi salah satu alasan yang menyebabkan nilai jual dari
kekayaan tradisi dan budaya menurun. Sisi tradisional bangsa menjadi identitas yang
tidak bisa dihilangkan, karena melalui sejarah dan kemajuan bangsa dimasa lalu itulah
yang menjadi pemacu untuk semakin bertahannya rasa cinta dan harga diri bangsa
Indonesia untuk masa mendatang.
Rempah-rempah mempunyai sisi eksotik, baik itu dari rasa maupun dari aroma
serta khasiatnya. Sekarang ini, rempah-rempah tidak mendapat posisi seperti jaman
dahulu, orang-orang lebih menganggap rempah-rempah sebagai barang yang kuno dan
2 konsumsi mereka dengan menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi
tinggi. Dengan menggunakan hal-hal tersebut mereka akan merasa menjadi bagian dari
kehidupan saat ini atau tidak ketinggalan jaman. Modernisme yang bertumbuh dalam jiwa
masyarakat ini, didukung oleh pengaruh asing yang masuk, pengaruh-pengaruh itu
menjanjikan kemajuan yang serba praktis dan instan.
Di tahun 2010 ini, Indonesia akan mengalami perubahan dalam perdagangan
bebas. Masa Globalisasi adalah masa dimana barang-barang asing masuk dan bersaing
dengan produk dalam negri baik dari harga maupun kualitasnya. Masuknya produk
tersebut diikuti pengaruh dan budaya asing yang masuk semakin pesat, pengaruh yang
ada itu tidak semuanya baik. Ketika persaingan budaya luar yang masuk tidak diimbangi
oleh pertahanan budaya sendiri, itu akan menyebabkan hilangnya budaya asli Indonesia
dan akhirnya tidak ada nilai-nilai berharga yang dapat ditanamkan untuk generasi bangsa
kedepannya.
Rempah-rempah yang membentuk kuliner tradisional Indonesia mempunyai
kekhasan rasa dan aroma. Ramuan dari rempah-rempah tersebut memberikan identitas
pembeda untuk setiap jenis makanan untuk setiap daerah di nusantara. Makanan
tradisional itu berasal dari tradisi dan budaya yang dikembangkan dari banyak suku
bangsa. Sayangnya hingga kini, khazanah cita rasa tradisi lewat hidangan tradisional itu
masih imajinatif karena tidak mudah dijangkau dan dicicipi.
Saat ini tradisi yang memberikan citra bangsa Indonesia yang ramah dan hangat
mulai luntur, satu persatu tradisi dan makanan tradisional Indonesia tergantikan oleh
makanan yang serba instan dan berasal dari luar negri. Jaman dahulu orang-orang
mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat di lingkungan mereka tinggal.
Ketika ada hari raya dan tradisi masyarakat tertentu, orang-orang di sekitar biasanya
saling mengirim masakan khas turun temurun. Pola hidup modern membuat hal-hal yang
terasa hangat dan bersahabat ini jarang dilakukan, tenggelam dimakan jaman.
Jika di dunia internasional, Chinese food, Japanese Food, Western food, Indian
food dan masih banyak kuliner negara lain berkembang pesat, mungkin sudah saatnya
3 penggunaan rempah-rempah alami tanpa meninggalkan tradisi bangsa yang menjadi
modal utama untuk semakin memperbaiki kualitas diri di masa modern ini.
Untuk menunjang hubungan yang erat antara rempah-rempah Indonesia dengan
masakan tradisional maka dibuatlah buku yang memuat keunikan dan sisi menarik
rempah-rempah sekaligus membahas makanan tradisional. Hal ini dilakukan untuk
menunjukan kedudukan rempah-rempah yang tak dapat digantikan dalam setiap hidangan
tradisional bangsa ini. Buku yang ada dibuat lebih komunikatif dan menarik, buku dengan
konsep penyajian yang modern tanpa menghilangkan tradisi dan identitas bangsa.
1.2 Ruang Lingkup
Indonesia berkembang dengan ragam budaya, budaya itu menyumbangkan banyak
kuliner Indonesia yang mempunyai kekhasan dan khasiat dari kandungan rempah-rempah.
Seiring berkembangnya jaman, pengaruh asing yang ada menghilangkan kecintaan
masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi makanan tradisional. Sisi tradisi bangsa
lambat laun terganti pengaruh luar yang berlomba-lomba mencuri perhatian masyarakat.
Hal yang menjadi topik pembahasan berhubungan dengan sejarah, rempah-rempah dan
tradisi serta penghargaan diri terhadap kekayaan bangsa.
1.3 Permasalahan
Permasalahan yang ada berhubungan dengan cara, usaha serta upaya untuk
membuat masyarakat Indonesia menjadi peka terhadap budaya dan tradisi bangsa yang
berhubungan dengan rempah dan kuliner nusantara. Dari latar belakang dan prosesnya ditemukan beberapa permasalahan :
1. Bagaimana menggambarkan dan memaparkan keunikan rempah-rempah Indonesia
sebagai warisan berharga untuk mendukung berkembangnya kuliner nusantara ?
2. Bagaimana cara untuk melestarikan hidangan asli Indonesia dan peranan
rempah-rempahnya melalui gaya dan penyampaian yang sesuai dengan pandangan
orang-orang di masa kini ?
3. Bagaimana menyampaikan pesan yang menarik dan komunikatif agar masyarakat
4 1.4 Tujuan Perancangan
Penggunaan rempah-rempah di Indonesia tumbuh dan berkembang mengikuti
jaman. Fungsinya menjadi maksimal karena dibantu masuknya pengaruh-pengaruh
bangsa asing saat melakukan hubungan kerjasama dengan beberapa kerajaan di nusantara.
Indonesia memiliki tradisi yang banyak dipengaruhi tradisi bangsa lain, terutama ketika
terjadinya pembauran antara satu kepercayaan dengan kepercayaan lain. Munculnya suatu
kepercayaan atau tradisi baru dari gabungan 2 bangsa memberikan sumbangan
kepercayaan baru. Penggunaan rempah-rempah sangat dekat hubungannya dengan kuliner
eksotis di Asia Tropis. Adapun keunikan karakteristiknya berasal dari
- Aromanya yang cepat dan kuat saat ‘mengikat’ di udara, dimana
rempah-rempah memiliki jenis aroma yang berbeda-beda.
- Rasa yang memberikan ciri khas tersendiri dan digunakan sesuai dengan
keperluannya.
- Rempah-rempah beragam dan berasal dari banyak bagian dari tanaman,
baik itu biji, bunga, kulit batang, daun dan lainnya.
- Bentuk dan karateristiknya yang beragam untuk setiap jenisnya. Apalagi
rempah-rempah mempunyai khasiat yang baik untuk tubuh.
Di masa modern ini, pengaruh dari luar masuk dan berkembang semakin pesat.
Pengaruh-pengaruh tersebut lambat laun mempengaruhi pola pikir serta pandangan
masyarakat Indonesia. Penyampaiannya itu memerlukan penggabungan informasi dari
bahan tradisional baik dengan adanya pemaparan tentang khasiatnya sampai dengan hal
yang memuat pembelajaran baik untuk masyarakat Indonesia. Selain itu kombinasi gaya
yang modern dengan karakteristik seni asli akan memberikan pencampuran gaya yang
menampilkan sisi berbeda dan unik.
Saat ini di kota-kota besar di Indonesia, masyarakat mulai berfikir untuk
memunculkan kembali jenis makanan tempo dulu yang lekat dengan penggunaan
rempah-rempah. Suasana dan gaya yang disajikannya bergaya jadul – jaman dulu. Beberapa dari
nama tempat mereka menggunakan beberapa nama rempah. Jika ditelusuri,
5 Pengaruh asing tidak selamanya buruk, gaya modern juga terkadang dibutuhkan
terlebih adanya perkembangan jaman membuat segala sesuatu maju dan banyak
berhubungan dengan teknologi. Maka dari itu, ditemukanlah solusi dimana tradisi dan
makanan tradisional itu tidak hilang di masyarakat dan tetap menjadi identitas bangsa.
Dimulai dengan beberapa cara dan strategi untuk menggabungkan antara pengaruh dalam
dengan pengaruh luar yang baik untuk semakin memajukan bangsa.
Strategi penjualan dan promosi yang sedang berkembang di era modern ini, dapat
dijadikan alternatif baru sehingga makanan-makanan tradisional tersebut punya media
pendukung untuk dikenal baik di dalam maupun di luar negri. Strategi untuk memasarkan
tradisi dan makanan tradisional Indonesia banyak didukung oleh latar belakang bangsa
Indonesia yang menarik dan perjuangan bangsa sampai saat ini. Salah satu promosi yang
baik adalah melalui buku. Buku menjadi media yang menarik untuk menyampaikan
informasi melalui tulisan maupun visualnya.
Informasi yang ada dikemas dan didesain dengan strategi visual yang modern tapi
tidak meninggalkan kesan alami dan karakter seni bangsa. Apa lagi sejarah
rempah-rempah yang sudah mengalami perjalanan selama beratus-ratus dekade di Indonesia
memunculkan kesan yang penuh misteri dan teka teki, hal ini menjadi sesuatu yang dapat
membuat masyarakat penasaran. Adanya cerita dan proses kuliner yang dimuat
berhubungan antara rempah yang satu dengan rempah yang lain dapat mendukung
penyampaian identitas bangsa melalui bidang masakan.
1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Kemajuan perdagangan rempah di masa lalu, informasi dan cerita singkatnya
sering dibahas ketika pelajaran sejarah. Sebenarnya masyarakat Indonesia sangat dekat
dengan pengetahuan bangsanya sendiri, dimana sejak Sekolah Dasar sampai Sekolah
Menengah Atas, mereka sudah mendapat pendidikan sejarah. Sumber dasar atau
pengetahuan dasar tentang rempah sejak dini didapatkan melalui kebiasaan sehari-hari.
Dukungan lain ada karena bidang kuliner saat ini sedang berkembang dengan
pesat, terlebih lagi banyak orang mempunyai minat yang besar untuk mempelajari bidang
6 tempat untuk belajar memasak dan memahami bahan. Jadi informasi yang didapat lebih
beragam dan mudah ditemui.
1.5.1 Observasi
Metode observasi membantu secara langsung untuk dapat mengetahui
detail dan karakteristik bentuk, rasa dan aroma rempah. Setiap
rempah-rempah memiliki fungsi dan khasiat yang berbeda. Berikut penjelasannya : - Dengan menggunakan indera penglihatan (melalui mata) untuk bisa
memperhatikan warna dan bentuknya.
- Indera pengecap atau lidah membantu untuk mengetahui karakteristik rasa dari
rempah-rempah, manis, pahit, asam ataukah asin. Rempah-rempah tersebut
erat kaitannya dengan dunia kuliner sebagai penyedap makanan.
- Melalui indra peraba, rempah-rempah dapat dirasakan tekstur dan bentuknya
yang lebih menyeluruh.
- Hidung sebagai bagian dari indera pencium, untuk merasakan atau membaui
aromanya. Terlebih lagi rempah-rempah punya aroma yang beragam. Aroma
menjadi bagian pelengkap penting dari rempah yang membuat suatu hidangan
itu berciri khas dan membantu untuk menggugah selera.
Beberapa kunjungan dilakukan seperti ke beberapa tempat makan baik itu
restoran sampai kaki lima untuk memberi banyak pandangan. Ada juga kunjungan
ke tempat-tempat yang menjelaskan rempah-rempah seperti museum. Untuk
beberapa informasi yang berhubungan dengan sejarah, ada di Museum Fatahillah
Indonesia di tengah lapangan pusat untuk informasi sejarah masa lalu dan
perkembangan ekonomi rempah dapat ditemukan di Museum Bank Indonesia.
Museum tersebut berada di daerah Kota Tua Jakarta.
1.5.2 Wawancara
Rempah-rempah dapat ditemui di banyak pasar tradisional, banyak info
7 yang berhubungan dengan kuliner dan masakan tradisional, kunjungan ke banyak
tempat makan dengan sajian tradisional yang khas. Dari mulai warung-warung
kaki lima sampai dengan resto modern menjadi pilihan untuk didatangi dan
diwawancarai karena selain mendapat data, penulis pun dapat menganalisa
langsung di tempat.
Rempah-rempah erat kaitannya dengan ibu-ibu rumah tangga, mereka
menggunakan rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari, terbiasa untuk
mencicipi dan membedakan rasa dengan baik.
1.5.3 Studi Pustaka
Ada beberapa buku yang digunakan untuk mendukung proses pencarian
data dan informasi yang berhubungan dengan sejarah, perdagangan rempah, jenis
rempah dan kuliner tradisional. Berikut keterangan buku-bukunya :
- Pengetahuan dasar yang berhubungan dengan sejarah dari buku sejarah kelas 1
dan 2 SMA.
- Buku Handy Pocket Guide to Tropical Herbs & Spices, buku produksi Periplus ini memaparkan banyak rempah-rempah yang tumbuh dan berkembang di Asia Tenggara.
- Buku Spices – Recipes to Delight the Senses, buku pembahasan rempah yang berhubungan dengan rempah-rempah di dunia dan berisi tentang kuliner atau
hidangan dengan ramuan rempah yang disajikan dengan gaya yang modern.
Buku produksi Periplus ini ditulis oleh Christine Manfield.
- Buku makanan tradisional Indonesia yang dibuat oleh Bapak William Wongso, berisi cara-cara mengolah makanan tradisional Indonesia dengan rempah-rempah alami dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain buku, ada juga informasi yang diperoleh dari beberapa majalah,
majalah yang berhubungan dengan tumbuhan dan pola hidup sehat. Majalah
Nirmala adalah majalah yang membahas beragam bahan-bahan makanan yang
8 dan sejenisnya didapat dari Majalah Gogirl, Majalah Versus seri Agustus 2009,
Majalah Urban Style seri Febuari 2009 dan Majalah Hers.
Untuk mendukung semuanya itu, dibutuhkan beberapa data dari internet
yang melengkapi beberapa bagiannya. Beberapa bahan yang berhubungan dengan
rempah, kuliner dan lainnya didukung dari internet.
1.5.4 Kuesioner
Kuesioner ini menjadi tolak ukur sejauh mana orang-orang mengkonsumsi
makanan Indonesia sehari-hari dan pandangan mereka terhadap makanan
Indonesia juga berhubungan dengan rempah-rempah.
Kuesioner yang disebar sebanyak 50 buah untuk karyawan dan karyawati
di salah satu manajemen Mall Paris Van Java di Bandung. Dalam mall tersebut
terdapat beragam jenis makanan dan pastinya pola konsumsi mereka pun berbeda.
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari setiap proses yang dilakukan sampai saat ini, baik itu berhubungan dengan
proses pencarian data sampai dengan proses pengerjaan. Masalah yang ada dan
berkembang saat ini di masyarakat ada pada pola pikir mereka yang belomba-lomba
untuk menggunakan bahan dan barang dari luar negri. Begitupun yang terjadi jika
berhubungan dengan kuliner dan sumber alam bangsa termasuk rempah. Sesuatu yang
tradisional masih dianggap kuno atau ketinggalan jaman.
Sekarang ini, masyarakat Indonesia pun sudah banyak mengalami perkembangan
untuk mau menghargai budaya bangsa, seperti penggunaan batik, menggunakan produk
dalam negri dan membuat sesuatu perubahan yang menunjukan citra dan identitas dari
bangsa Indonesia.
Rempah menjadi salah satu sumber daya alam milik bangsa yang berharga,
terlebih lagi rempah-rempah sangat berkhasiat dan baik untuk tubuh. Indonesia dan
rempah adalah 2 hal yang saling berhubungan, pala dan cengkih adalah 2 macam rempah
yang berasal asli dari Indonesia dan menjadi komoditi yang banyak dicari para bangsa
asing. Rempah juga sangat dekat dengan fungsinya yang banyak digunakan untuk kuliner
tradisional Indonesia. Kuliner yang ada biasanya berasal dari berbagai daerah dan menjadi
ciri khas tersendiri. Jadi kuliner tradisional Indonesia seperti identitas milik bangsa.
Maka dengan cara menampilkan sesuatu yang tradisional namun bisa dikemas
dengan gaya yang modern, itu menjadi nilai baru yang dapat menarik minat banyak orang
di masa sekarang ini. Perpaduan gaya antara sesuatu yang berasal dari Indonesia dengan
pola makan orang-orang Eropa menghadirkan gaya rijsttafel. Sedangkan perpaduan
68 Perpaduan itu memberikan warna baru yang dapat memberikan sumbangan yang baik
untuk kemajuan budaya bangsa dan perkembangan kuliner tradisional Indonesia dan
rempahnya.
5.2 Kata Penutup
Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak kebudayaan dan kekayaan alam
yang melimpah. Rempah di Indonesia juga sudah menjadi barang yang mudah ditemukan
dan mudah dikembangkan untuk banyak hal termasuk kuliner bangsa ini. Jadi kuliner
Indonesia bisa semakin berkembang jika didukung pola pikir dan penghargaan terhadap
budaya, tradisi dan sumber daya yang dimiliki.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk perhatian dan keikhlasan
waktu dan kesempatan membaca laporan ini. Penulis juga memohon maaf jika terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam proses sampai hasil karya ini.
5.3 Saran Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan perkembangan di masa sekarang ini, tidak
menutup kemungkinan kita mendapatkan informasi dari banyak tempat termasuk dari
buku. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan dan teknologi jadi melalui buku kita bisa
semakin terinspirasi untuk semakin memajukan budaya bangsa. Jadi sesuatu yang
berhubungan dengan tradisi bukanlah sesuatu yang kuno dan ketinggalan jaman. Buatlah
apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan bangsa.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Bardika, I Wayan. 2004. Sejarah I untuk SLTP Kelas 1. Jakarta : Bhumi Aksara.
Hutton, Wendy. 2003. Handy Pocket Guide to Tropical Herbs and Spices. Singapura
: Periplus.
Kusmawati , M dkk. 2000. Sejarah I untuk SLTP Kelas I. Jakarta : PT Galaxy Puspa
Mega. Anggota IKAPI.
Lambert Ortiz, Elizabeth. 1993. The Encyclopedia of Herbs, Spices and Flavouring.
Inggris : Dorling Kindersley.
Manfield, Christine. 2005. SPICE - Recipes to Delight the Senses. Singapura :
Periplus.
Owen, Sri. 1994. Indonesia Regional and Cookery. Inggris : Transworld.
Poesponegoro, Morwati Djoened. 1990. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta :
Erlangga.
Tim Gramedia Pustaka Utama. 2006. Seri Resep Asli 25 Nuansa Soto Khas
Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Wongso, William. 2009. Citarasa William Wongso, Kumpulan Resep Alternatif.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
MAJALAH - Spices & Herbal & Website
“ Citarasa Kebangsaan Lewat Makanan, Bersama William Wongso”. Dalam Majalah
Versus, Vol. 05 / Edisi Agustus / Tahun 2009. Jakarta.
“Kunyit Senjata Rahasia Anti Aging”. Dalam Nirmala, Edisi Desember / Tahun
xv “Meal Planning - Bukan Diet”. Dalam Majalah Eve, Edisi Mei / Tahun 2010.
Jakarta.
http://en.wikipedia.org/wiki / History of Spices (pk. 22.00, 10 Maret 2010)
http://thejakartapost.com/ Cooking without Borders (pk. 22.15, 10 Maret 2010)