• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER KOMUNIKATIF SERTA PERCAYA DIRI PADA MATERI KIMIA LARUTAN DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER KOMUNIKATIF SERTA PERCAYA DIRI PADA MATERI KIMIA LARUTAN DI SMA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN

KARAKTER KOMUNIKATIF SERTA PERCAYA DIRI

PADA MATERI KIMIA LARUTAN

DI SMA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

MUTIARA AGUSTINA NST.

NIM: 8116142014

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Mutiara Agustina Nst. NIM 8116142014. Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Komunikatif Serta Percaya Diri Pada Materi Kimia Larutan di SMA. Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini bertujuan menentukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia, karakter komunikatif, dan percaya diri siswa pada materi kimia larutan di SMA. Populasi penelitian adalah seluruh SMA Negeri di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini diambil secara sampling purposif, yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Medan masing-masing sebanyak 3 kelas. Kelas eksperimen 1 diberi pembelajaran dengan model

direct instruction, kelas eksperimen 2 diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media dan kelas eksperimen 3 diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media

internet. Teknik analisis data menggunakan one way Anava dengan SPSS 19 for windowspada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan, (2) Terdapat perbedaan karakter komunikatif siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan mediainternet, (3) Terdapat perbedaan karakter percaya diri siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet, (4) Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet, (5) Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct instruction, dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media

internet, (6) Hasil belajar, karakter komunikatif, dan karakter percaya diri siswa

yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet

(5)

ii

ABSTRACT

Mutiara Agustina Nst. NIM 8116142014. Application of Learning Model to Improve Learning Chemistry and Communicative Confidence Character In Content Solution Chemistry for High School. Thesis. Chemistry Education Departement of Postgraduate Program, State University of Medan. 2013.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, kesehatan dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Komunikatif serta Percaya Diri Pada Materi Kimia Larutan di SMA” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof.Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberi bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai terselesaikannya tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si yang telah memberi masukan dan saran-saran bagi penulis dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak kepala sekolah, Bapak guru kimia beserta pegawai tata usaha SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Drs. Hamidi Nasution, M.Psi dan Ibunda Dra. Hj. N. Cici Mahruliana, M.Si beserta kakanda Intan Permata Putri, M.Pd, adinda Mhd. Zulhamsyah Nasution beserta keluarga yang telah memberikan Doa, kasih sayang, pengorbanan, dan perjuangan baik secara moril dan materi.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih buat para sahabat yang telah memberikan semangat dan inspirasi, rekan-rekan mahasiswa prodi kimia angkatan XX yang telah memberikan do’a dan bantuan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

(7)

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat menbangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberi manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Unimed dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013 Penulis,

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viiI

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Pembatasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Pengembangan 9

1.7 Defenisi Operasional 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Hasil Belajar 11

2.2 Pendidikan Karakter 11

2.3 Hakikat Model Pembelajaran 12

2.3.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah 14

2.4 Hakikat Media Pembelajaran 16

2.4.1 Media Internet Dalam Pembelajara Kimia 18 2.5 Pokok Bahasan dalam KTSP SMA Negeri Medan 19

2.6 Kerangka Konseptual 20

(9)

vi

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 24

3.3 Metode Penelitian 24

3.4 Variabel Penelitian 25

3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian 25

3.5.1 Tahap Persiapan 25

3.5.2 Tahap Pelaksanaan 26

3.6 Teknik Pegumpula Data 27

3.6.1 Instrumen Penelitian 28

3.7 Uji Coba Instrumen Peelitian 29

3.7.1 Validitas Tes 29

3.7.2 Tingkat Kesukaran Soal 30

3.7.3 Daya Beda Butir Tes Hasil Belajar 30

3.7.4 Reliabilitas Tes 31

3.8 Teknik Analisis Data 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data 35

4.1.1 Analisis Data Instrumen 35

4.1.1.1 Validitas Instrumen Tes 35

4.1.1.2 Reliabilitas Instrumen Tes 36 4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 36

4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Tes 36

4.1.2 Deskripsi Gain dan Hasil Belajar Siswa 37

4.1.3 Gain Hasil Belajar 37

4.2 Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian 40

4.2.1 Uji Normalitas Data 41

4.2.2 Uji Homogenitas Data 41

4.3 Uji Hipotesis 42

(10)

vii

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Simpulan 49

5.2 Implikasi 50

5.3 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 53

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 15

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 25

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Untuk Mengukur Karakter 28

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Belajar Siswa 37

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 41

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 42

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1Prosedur Penelitian 27

Gambar 4.1Distribusi Gain Hasil Belajar Siswa yang Diajar 38 Dengan Model Direct Instruction

Gambar 4.2Distribusi Gain Hasil Belajar Siswa yang Diajar 39 Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Tanpa Media

Gambar 4.3Distribusi Gain Hasil Belajar Siswa yang Diajar 40 Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Izin Melakukan Penelitian 56

Lampiran 2 Izin Penelitian 58

Lampiran 3 Silabus 61

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 65

Model Pembelajaran Berbasis Masalah Tanpa Media Internet

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 74

Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Media Internet

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 83

Model Direct Instruction

Lampiran 7 Materi Larutan Asam Basa 92

Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal 101

Lampiran 9 Soal Istrumen Tes 102

Lampiran 10 Kunci Jawaban 109

Lampiran 11 Angket Karakter Siswa 110

Lampiran 12 Uji Validitas Instrumen Penetlitian Tes 114

Lampiran 13 Analisis Tingkat Kesukaran Tes 115

Lampiran 14 Analisis Daya Beda Tes 116

Lampiran 15 Uji Reliabititas 117

Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa 119

Dalam Bentuk Gain Ternormalisasi

Lampiran 17 Hasil Uji Statistika 128

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Wikipedia, 2012).

Salah satu faktor penunjang pendidikan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan, baik prestasi belajar siswa maupun kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan nasional. Salah satu fungsi pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 UU Sisdiknas Tahun 2003. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Samani, 2010).

(15)

2

perlu mendapat perhatian dan penilaian. Diharapkan dari suatu kegiatan belajar mengajar mendapatkan hasil belajar yang mencakup tiga ranah tersebut.

Menurut Moffit (Ratnaningsih, 2003), salah satu model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan proses sains tersebut adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Hal ini karena siswa dapat memahami konsep dari suatu materi melalui bekerja dan belajar pada situasi atau masalah yang diberikan. Siswa melakukan investigasi, eksplorasi, membuat kesimpulan sebelum melakukan pemecahan masalah, mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya, dan mengkonstruksi pemahamannya sendiri.

Di lain pihak, tidak dapat terelakan lagi bahwa akhir-akhir ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga memberi kesempatan pada siswa untuk semakin leluasa mengakses informasi yang relevan sesuai kebutuhan dan tuntutan. Penelusuran dan implementasi informasi yang tiada batas ini, memerlukan adanya kemampuan dalam cara mengakses sumber informasi, memilih dan memilah jenis dan tipe informasi, serta menganalisis dan menarik kesimpulan.

Pemanfaatan online ( website) dan offline (berbantuan komputer) sebagai salah satu media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pembelajaran berbasis website (online) mampu menumbuhkan kemandirian siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, ditunjukkan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep, peningkatan generik sains dan siswa memberikan tanggapan yang baik (Mubaraq.L, 2009).

Pemilihan website sebagai media pembelajaran didasarkan oleh kemudahan mengakses informasi melalui internet, baik melalui perangkat keras portable (personal computer) maupun perangkat keras movable (laptop, PDA,

(16)

3

disampaikan kepada siswa dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran lainnya. Dari survey awal yang dilakukan peneliti pada beberapa SMA yang ada di kota Medan, hanya beberapa SMA yang memiliki ruangan laboratorium komputer lengkap dengan akses jaringan internet yang bisa dijadikan alat bantu pembelajaran, diantaranya adalah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4 Medan.

Selain hasil belajar, pembelajaran juga diharapkan mampu membentuk karakter para peserta didiknya. Dalam pembentukan karakter, Ki Hajar Dewantara (1967) mengungkapkan bahwa pembentukan karakter adalah upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban masyarakat dan bangsa secara umum. Pendidikan pembentukan karakter merupakan upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik atau positif pada diri anak sesuai dengan etika moral yang berlaku.

Salah satu karakter yang dapat ditanamkan pada peserta didik adalah karakter komunikatif dan percaya diri. Karakter komunikatif adalah satu dari delapan belas karakter yang harus ditanamkan di tingkat satuan pendidikan sekolah atau madrasah. Sedang karakter percaya diri merupakan karakter yang erat berhubungan dengan diri sendiri. Kedua karakter ini dianggap penting bagi proses pembelajaran di Indonesia.

(17)

4

Hasil penelitian Agustina (2010) penggunaan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media puzzle dapat meingkatkan hasil belajar kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,58 dan mempengaruhi aktifitas siswa secara signifikan sebesar 57,4 %, Saragih (2012) menunjukkan bahwa dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan model pembelajaran yang paling efektif adalah problem based learnig yang diintegrasikan dengan media komputer. Tarham (2008) penggunaan

pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran penentuan gaya antar molekul menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan konvensional, dan hasil penelitian Hasanah (2004) pada siswa SMP di Cimahi pada mata pelajaran matematika menunjukkan bahwa sikap siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah adalah positif dan lebih aktif dibandingkan dengan pembelajaran biasa.

Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan memperbaiki keterampilan interpersonal, berpikir kritis, pencarian informasi, komunikasi, rasa hormat dan kerja kelompok (Sungur,2006). Menurut Killey (2005) Pembelajaran berbasis masalah mempunyai kelebihan dalam hal membantu mengembangkan berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan dan mengembangkan kerja kelompok.

(18)

5

yang terarah akan menghasilkan aktivitas produktif, kreatif dan berpengaruh terhadap karakter siswa sebagai landasan kognisi baru bagi terbentuknya sikap, watak dan konsep nilai moral dalam diri sehingga menyadari hakikat teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam memecahkan masalah kehidupannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu dilakukan suatu penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet terhadap karakter komunikatif dan percaya diri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Kimia Larutan. Untuk itu penulis

mengajukan studi penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Komunikatif serta

Percaya Diri Pada Materi Kimia Larutan di SMA”.

1. 2. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Pendidikan belum berjalan seimbang dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.

2. Kurangnya penggunan media dan strategi dalam pembelajaran kimia.

3. Pembelajaran umumnya berlangsung secara konvensional.

4. Adanya tuntutan penanaman nila-nilai karakter bangsa dalam pendidikan.

1. 3. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu dan biaya maka pengembangan media pembelajaran interaktif ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti.

(19)

6

1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar

“Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan”, pada kelas XI semester genap.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media internet dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

3. Penelitian ini hanya dilakukan di SMA Negeri Se-Kota Medan.

1. 4. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media pada materi Kimia Larutan?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan pada materi Kimia Larutan?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media dan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan pada materi Kimia Larutan?

(20)

7

6. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara karakter percaya diri siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan? 7. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model direct instruction? 8. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media?

9. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet?

10.Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model direct instruction? 11.Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media?

12.Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui

1. Pengaruh model direct instruction, pembelajaran berbasis masalah tanpa media, dan pembelajaran berbasis masalah dengan media internet terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Pengaruh model direct instruction, pembelajaran berbasis masalah tanpa media, dan pembelajaran berbasis masalah dengan media internet terhadap karakter komunikatif siswa.

(21)

8

masalah tanpa media, dan pembelajaran berbasis masalah dengan media internet terhadap karakter percaya diri siswa.

Sedang tujuan khususnya adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan.

2. Perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media pada materi Kimia Larutan.

3. Perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan pada materi Kimia Larutan.

4. Perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media dan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan pada materi Kimia Larutan.

5. Perbedaan yang signifikan antara karakter komunikatif siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan.

6. Perbedaan yang signifikan antara karakter percaya diri siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan.

7. Hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model direct instruction.

(22)

9

9. Hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet .

10.Hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model direct instruction.

11.Hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media.

12.Hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet.

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanri manfaat yang akan, maka diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar khusunya di bidang pendidikan, antara lain:

1. Bagi tenaga kependidikan secara umum dan menyeluruh untuk dapat menggunakan media internet sebagai media pembelajaran.

2. Sebagai informasi bagi tenaga kependidikan yang dapat memperluas wawasan pengetahuan guru dan dapat dijadikan sebagai solusi menghadapi kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.

(23)

10

1.7. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa, membangun pembelajaran aktif, keterampilan menyelesaikan masalah dan dasar pengetahuan, serta berdasarkan pemahaman dan penyelesaian masalah

2. Media internet disini menggunakan blog pribadi yaitu berupa materi pelajaran terkait serta situs-situs web kimia lainnya yang dapat membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan lebih memahami materi.

3. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai tertentu pada anak didik (siswa), seperti nilai-nilai yang berguna bagi pengembangan dirinya. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah nilai kejujuran, kerja sama, percaya diri, toleransi serta tanggung jawab. Dalam penelitian ini, karakter yang diamati yaitu kerja sama dan toleransi.

(24)

49

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media pada materi Kimia Larutan.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan.

4. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media dan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet pada materi Kimia Larutan.

5. Terdapat perbedaan karakter komunikatif siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta

model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet.

6. Terdapat perbedaan karakter percaya diri siswa yang diajar dengan model direct instruction dan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media serta

model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet.

7. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model direct instruction.

(25)

50

9. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet.

10.Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model direct instruction.

11.Terdapat hubungan yang signifikan antara karakter percaya diri dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet.

12.Model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet dapat melatih dan meningkatkan karakter komunikatif siswa karena dapat melatih siswa untuk belajar sekaligus mengajari teman lain melalui komunikasi yang baik tentang apa yang diketahui maupun yang tidak diketahuinya

13.Siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet cenderung lebih percaya diri dengan segala informasi yang diterimanya dalam membantu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

14.Model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet merupakan model pembelajaran yang paling baik karena dapat meningkatkan hasil belajar kimia, karakter komunikatif dan percaya diri siswa.

5.2. IMPLIKASI

Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa dibanding dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar serta gain dari masing-masing.

(26)

51

dalam memecahkan masalah karena sumber informasi yang dimiliki siswa hanyalah guru dan buku pelajaran.

Dalam penelitian ini terlihat bahwa karakter komunikatif dan percaya diri siswa yang diajar model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet lebih baik dibanding siswa yang diajar model pembelajaran berbasis masalah tanpa media jika dilihat dari akumulatif angket karakter masing-masing. Model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet ini melatih siswa untuk belajar sekaligus mengajari teman lain melalui komunikasi yang baik tentang apa yang diketahui maupun yang tidak diketahuinya. Selain itu, karakter percaya diri siswa juga berhubungan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Siswa yang menggunakan media internet cenderung lebih percaya diri dengan segala informasi yang diterimanya dalam membantu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

Proses dan hasil belajar para siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan media internet dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media menunjukkan perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu penggunaan media pengajaran (khususnya media internet) sangat dianjurkan untuk meningkatkan hasil belajar dan mempertinggi

(27)

52

5.3 SARAN

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas, maka sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Melihat penggunaan media internet dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya guru kimia berusaha untuk membelajarkan siswa dengan memanfaatkan media internet tersebut.menggunakan model pembelajaran 2. Dalam pembelajaran kimia, hendaknya guru tidak hanya sekedar

mentransfer konsep-konsep kimia, melainkan memberi pemahaman lebih bagaimana konsep tersebut terjadi, dipahami, dikuasai dan diaplikasikan. 3. Dalam proses pembelajaran, hendaknya guru menyertakan pembentukan

(28)

53

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, K., Pengaruh Penggunaan Media Puzzle Dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Topik Rumus Kimia Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMP/MTs, Tesis, PPs Unimed, Medan.

Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Barrows, H. S., & Tamblyn, R. M.,(1980), Problem Based Learning : an

approach to medical education, New York: Springer Publishing Company,Inc.\

Budimansyah, D., (2011), Pengaruh Terpaan Media Internet terhadap Karakter Siswa, Tesis, PPs UPI, Bandung.

Dahar, R.W, (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah menengah pertama[Online] Tersedia : http://www.puskur.com

Dewantara, K.,H., (1967), Bagian Kedua Kebudayaan, Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, Yogyakarta

Fauziah, E., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Internet Dan Textbook Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Inkuiri Siswa Sma Pada Konsep Bioteknologi, Tesis, PPs UPI, Bandung.

Fogarty, R. (1997). Problem-based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.

Hallinger, P., (2005), Integrating Learning Technologies and Problem-based Learning, Proceeding of Thr Second International Coference one Learning for Knowledge-Based Society, Bangkok, Thailand.

Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan, Alumni, Bandung.

Hasanah, A., (2004). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Yang Menekankan Pada Representasi Matematik, Tesis, PPs UPI, Bandung.

(29)

54

Ibrahim, M dan Nur, M, (2005), Pengajaran Berdasarkan Masalah, University Press, Surabaya

Ikhsan, M. (2006), Prinsip Pengembangan Media Pendidikan, [Online]. Tersedia:http://www.teknologi pendidikanUNJ.com [agustus 2009].

Jacob, C. (2003), Pemecahan Masalah, Penalaran Logis, Berpikir Kritis dan Pengkomunikasian, Tidak diterbitkan, Bandung

Johnstone, (2007), Concept Mapping in Problem Based Learning, A Cautionary Tale Chemistry Educatio Research ad Practice (2) : 84-95.

Concept Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Model of teaching. New Jearsey : Perason Education Inc.

Kelly, O., C., and Finlayson, O.E., (2007), Providing Solutions Through Problem-based Learning for The Undergraduate 1st year Chemistry Laboratory, Chemistry Education Research ad Practice, 8 (3):347-361

Kemp, J.E, 1985, Instructional Design Process, New York, Harper and Row Publisher

Killey, M., (2005), Problem-based Learning, Centre for Learning and Professional Development, University of Adelaide, Australia.

Kirschner, P., A., Sweller, J., and Clark, J., (2006), Why Minimal Guidance during Instruction Does Not Work : An Analysis of The Failure of Costructivist Discovery, Problem-based, Experiental, and Inquiry-based Teaching, Educational Psychologist, 41 (2) : 1-22

Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kerampilan Generic Sains Siswa, Tidak diterbitkan, Bandung.

Ram, P., (1999), Problem Based Learning in Undergraduate Education, Journal of Chemical Education, 76 (8) : 122-126

Ratnaningsih, N. (2003). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa Sekolah Menengah Umum Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Tesis, PPs UPI, Bandung.

Sadiman, Arief, dkk., 2008, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6. Rajawali, Jakarta.

(30)

55

Sanjaya, W., (2008). Strategi Pembelajara Berorientasi Stadar Proses Pendidikan, Perpustakaan CSIS, Jakarta.

Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry da Problem Based Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelaruta Dan Hasil Kali Kelarutan, Tesis, PPs Unimed, Medan.

Savery, J.R., (2006), Overview of Problem Based Learning : Defenitions and Distictions, The Interdiscipliary Journal of Problem-based Learning 1(1) : 9-20

Slocum, L.E., Towns, M.H., dan Zielinski, T.J., (2004), Oline Chemistry Module: Interaction and effectivite faculty facilitation, Journal of Chemical Education 81 : 1168-1171

Sudjana, Nana. (2004), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sugiono, (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman, F., Atan, H., Idrus, R., M., and Dzakaria, (2004), Problem-based Learning : A study of Web-based Synchonous Collaboration, Malaysian Onlie Journal of Instructional Technology (MOJIT) 1 (2) : 58-66.

Sungur, S., Tekkaya, C., and Geban, O., (2006), Improving Achievement Through Problem-based Learning, Journal of Biological Education (JBE) 40 (4) : 155-160.

Tarham, L. Kayali, H. A., Urek, R.O., Acar B., (2008), Problem Based Learning in 9th Grade Chemistry Class : Intermolecular Forces. Research in Sciece Education. 38 (3) : 285-300

Gambar

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Gambar 3.1Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Minat Membaca Buku Perpustakaan Dan Media Pembelajaran

Pengecekan kelayakan alat kesehatan dipayakan untuk lebih teliti dan akurat, maka dari itu diperlukan sebuah alat untuk kalibrasi suction pump dengan keakuratan pengukuran yang

instrument utama penilaian kinerja siswa. 4) Penilaian keterampilan dalam pembelajaran analisis kimia dasar dapat dilakukan secara terpadu dengan proses pembelajaran. 5)

Berhubungan dengan hal tersebut disini penulis tertarik untuk meneliti mengenai perusahaan YAMAHA sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia dibidang otomotif yaitu

Jumlah puru pada tanaman yang mendapatkan berbagai macam perlakuan seduhan kompos tidak berbeda nyata dengan kontrol, menunjukkan bahwa daya infeksi generasi

Tujuan penelitian ini untuk : (1) Mengetahui pengaruh komposisi dan struktur mikro daerah las hasil repair welding dengan metode pengelasan TIG dengan perlakuan

Persentase yang ditunjukkan untuk hasil belajar tinggi sebesar 57,1%, sedangkan persentase untuk hasil belajar rendah sebesar 42,9 % ini berarti bahwa siswa kelas V SDN Melayu