FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI KREDIT USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
PADA BANK UMUM DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
DESSY NATALIA PASARIBU NIM : 709220012
FAKULTAS EKONOMI
ABSTRAK
DESSY NATALIA PASARIBU, NIM 709220012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Bank Umum di Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah apakah jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap alokasi kredit Usaha Mikto, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap alokasi kredit Usaha Mikto, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum yang tercatat di Bank Indonesia tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode sensus dimana keseluruhan Bank Umum yang terdapat dalam periode penelitian dijadikan sebagai obyek penelitian. Penelitian ini menggunakan 36 waktu amatan (data time series) yaitu dari bulan Januari 2010-Desember 2012. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs www.bi.go.id. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan nilai t-tabel sebesar 2,042 pada α=0,05, masing-masing nilai t-hitungberada dibawah nilai t-tabel (t-hitung< t-tabel) yaitu jumlah dana dihimpun sebesar 0,675, suku bunga kredit sebesar 0,449, inflasi sebesar 0,244, dan jumlah uang beredar sebesar 0,199. Hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai F-hitung < F-tabel (1,123 < 2,69) dan nilai signifikansinya 0,364 > 0,05 yang berarti jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar tidak berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap jumlah alokasi kredit Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap jumlah alokasi kredit Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
ABSTRACT
Dessy Natalia Pasaribu, NIM 709220012. Factors Affecting Credit Allocation
Micro Bussiness, Low and Medium Enterprises (MSME) in General Bank in Indonesia. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, State University of Medan, 2013.
The problem in this study is whether the amount of funds collected, mortgage interest rates, inflation rates and the money supply affect credit allocation Micro Enterprises, Small and Medium Enterprises (UMKM) in General Bank in Indonesia. This study aims to determine whether there is influence of the amount of funds collected, mortgage interest rates, inflation rates and the money supply on credit allocation Micro Enterprises, Small and Medium Enterprises (UMKM) in General Bank in Indonesia.
The population in this study are all listed General bank in Bank Indonesia in 2013. This study uses census where all commercial banks contained in the study period used as the object of research. This study uses 36 times the observation (time series data) from january 2010 to december 2012. Sources of data in this study using secondary data obtained from the website www.bi.go.id. Data analysis method used in this study is multiple regression analysis using SPSS 16.0.
The results of this study indicate that the value of t-table is 2,042 at α = 0.05, each t-count value is below the value of t-table (t-count <t-table) the amount of funds collected amounted to 0,675, interest 0,449 for mortgage interest, inflation amounted to 0,244, and the money supply by 0,199. The results also demonstrate the value of F calculated <F-table (1,123 <2.69) and the significance value 0,364>0,05, which means the amount of funds collected, mortgage interest rates, inflation rates and the money supply has no effect partially and simultaneously on credit allocation Micro, Low and Medium Enterprises (UMKM) in General Bank in Indonesia.
The conclusion of this study is that the amount of funds collected, mortgage interest rates, inflation rates and the money supply has no effect on credit allocation Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in General Bank in Indonesia.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ABSTRAK/ABSTRACT ... i
2.1.2 Teori Permintaan dan Penawaran Kredit ... 16
2.1.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). ... 18
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Kredit UMKM . ... 19
2.1.4.1 Jumlah Dana Dihimpun Bank ... 19
2.1.4.2 Suku Bunga Kredit ... 21
2.1.4.3 Tingkat Inflasi ... 23
2.2 Penelitian Terdahulu. ... 26
2.3 Kerangka Berpikir. ... 28
2.4 Hipotesis Penelitian. ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
3.2 Populasi dan Sampel. ... 32
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 33
3.3.1 Variabel Penelitian. ... 33
3.3.2 Defenisi Operasional. ... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data. ... 34
3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis. ... 35
3.5.1 Teknik Analisis Data. ... 35
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 35
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 35
3.5.2.2 Uji Multikoleniaritas. ... 36
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas.. ... 36
3.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 37
3.5.3 Uji Hipotesis. ... 38
3.5.3.1 Uji Parsial (Uji t) ... 38
3.5.3.2 Uji Simultan (Uji F) ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Hasil Penelitian ... 39
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 39
4.1.2 Deskripsi Data Penelitian ... 39
4.1.2.1 Jumlah Dana Dihimpun ... 39
4.1.2.2 Suku Bunga Kredit ... 41
4.1.2.3 Tingkat Inflasi ... 43
4.1.2.4 Jumlah Uang Beredar ... 45
4.1.2.5 Alokasi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ... 47
4.1.3 Pengujian Data ... 48
4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 50
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 51
4.1.3.4 Uji Autokorelasi ... 52
4.1.4 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 53
4.1.5 Uji Hipotesis ... 54
4.1.5.1 Uji t ... 54
4.1.5.2 Uji F ... 57
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Alokasi Kredit UMKM Bank Umum di Indonesia ... 4
Tabel 2.1 Kriteria UMKM ... 19
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 26
Tabel 4.1 Jumlah Dana Dihimpun ... 40
Tabel 4.2 Suku Bunga Kredit ... 41
Tabel 4.3 Tingkat Inflasi ... 43
Tabel 4.4 Jumlah Uang Beredar ... 45
Tabel 4.5 Alokasi Kredit UMKM ... 47
Tabel 4.6 Kolmogorov-Smirnov ... 49
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ... 51
Tabel 4.8 Uji White ... 52
Tabel 4.9 Durbin-Watson ... 53
Tabel 4.10 Koefisien Regresi ... 54
Tabel 4.11 Uji t ... 55
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Hasil Tabulasi Data
Lampiran B Hasil Output SPSS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Alokasi Kredit UMKM ... 5
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 30
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Dana Dihimpun ... 41
Gambar 4.2 Grafik Suku Bunga Kredit ... 43
Gambar 4.3 Grafik Tingkat Inflasi ... 44
Gambar 4.3 Grafik Jumlah Uang Beredar... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi sebuah permasalahan
ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis
moneter yang terjadi di tahun 1998 menyebabkan semakin meningkatnya
kemiskinan dan pengangguran. Berbagai cara, daya dan upaya telah diusahakan
untuk mengatasinya salah satunya dengan mengembangkan usaha kecil dan
menengah. Pemerintah Indonesia dengan sangat antusias bergerak untuk
mengembangkan usaha kecil dan menengah, karena pada saat krisis moneter
tersebut sektor yang mampu bertahan dan tidak begitu parah terkena dampak dari
krisis tersebut adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hal ini
disebabkan karena UMKM telah terbiasa dengan kondisi pasar yang kompetitif
sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan pergeseran, dan gejolak
lingkungan politik, sosial dan keamanan dan ekonomi makro (Abimanyu, Anggito
et all, 2009:106) dalam Yudha Arisma (2010). Di saat usaha besar banyak
berjatuhan dan kesulitan dalam menghadapi krisis sehingga terjadi kasus PHK
besar-besaran, tetapi usaha kecil dan menengah malah mampu bertahan dari krisis
tersebut.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting
dalam perekonomian di Indonesia. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99%
dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 52,76 juta unit
2
bahwa UMKM terbukti berkontribusi sebesar 56,92 % dari total Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia atau setara dengan Rp 1.213,25 Triliun. Selain itu,
UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97,3 % dari total angkatan
kerja yang bekerja dan memiliki jumlah yang besar dari total unit usaha di
Indonesia (BI, 2011).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa selain terbukti
menjadi penyelamat perekonomian dalam masa krisis, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) juga mampu menciptakan dan memperluas lapangan atau
peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, memberikan
pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses
pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.
Diharapkan, dengan berkembangnya sektor UMKM memberikan dampak
positif terhadap perekonomian Indonesia, karena berkembangnya sektor UMKM
berarti memperluas lapangan pekerjaan yang dapat menyerap pengangguran dan
berdampak pada pengurangan kemiskinan. Selain itu, UMKM adalah salah satu
pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama,
dukungan, perlindungan, dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud
keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat. Inilah yang
mendorong pemerintah untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, terbukti dengan ditetapkannya regulasi dan kebijakan dari sektor
perbankan yang lebih ekspansif, khususnya pada alokasi kredit Usaha Mikro
Undang-3
Undang No.20 Tahun 2008 pada tanggal 4 Juli 2008 yang sebelumnya dikenal
dengan sebutan alokasi Kredit Usaha Kecil (KUK) yang ketentuannya
disempurnakan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI)
Nomor 3/2/PBI/2001 yang kemudian telah dicabut dan sudah tidak berlaku lagi.
Selain itu Bank Indonesia juga menetapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
Nomor 7/39/PBI/2005 tentang pemberian bantuan teknis dalam rangka
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pemerintah membutuhkan dukungan dari sektor perbankan yang salah
satu fungsinya adalah menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit,
khususnya kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), karena tanpa
kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sektor Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) tidak akan dapat tumbuh dan berkembang.
Jumlah alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
diberikan oleh bank umum yang notabene memiliki aset paling besar menjadi
sangat berarti bagi berkembangya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Perkembangan, jumlah, dan penentu dari alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) oleh bank umum di Indonesia harus selalu diperhatikan.
Perhatian kepadanya membutuhkan cara-cara khusus dan intensif sehingga selalu
terpantau yaitu faktor-faktor dimana situasi dan kondisi yang menciptakan
pengaruh hubungan antara alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) yang teralokasikan dengan sektor riil ekonomi UMKM.
Perkembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
4
UMKM. Setiap tahun kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan.
Perkembangan dan kondisi kredit UMKM di Indonesia dari data yang diperoleh
melalui Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia tahun
2007-2009, menunjukkan bahwa jumlah alokasi kredit UMKM menunjukkan
jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah besar dalam triliyun rupiah
diperlihatkan, pada tahun 2007 sebesar Rp 124 triliyun, tahun 2008 sebesar Rp
142 triliyun, dan tahun 2009 sebesar Rp 156 triliyun.
Peningkatan terhadap alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
tersebut menunjukkan bahwa sektor riil mulai mengalami pertumbuhan yang
subur. Kondisi alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada
bank umum di Indonesia dari tahun 2007-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan
Gambar 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1
Jumlah Alokasi Kredit UMKM Bank Umum di Indonesia
Tahun KUMKM
(Milyard Rp)
2007 124,428
2008 142,986
2009 156,361
5
Gambar 1.1
Grafik Jumlah Alokasi Kredit UMKM
Peningkatan alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
pada bank-bank umum di Indonesia salah satunya disebabkan karena semakin
meningkatnya penghimpunan dana dari masyarakat pada bank-bank umum
(Sujati, 2007). Dari data yang diperoleh melalui SEKI BI, dana yang dihimpun
dari masyarakat terus mengalami pengingkatan dari tahun ke tahun. Dari tahun
2007 sebesar Rp 1.444 triliyun, tahun 2008 sebesar Rp 1.656 triliyun, dan pada
tahun 2009 sebesar Rp 1.888 triliyun. Pengingkatan jumlah dana yang dihimpun
bank akan mempengaruhi alokasi kredit karena jika semakin banyak dana yang
diperoleh bank dari masyarakat maka akan semakin banyak pula yang
dialokasikan untuk kredit karena bank ingin mendapatkan keuntungan yang besar.
Selain jumlah dana yang dihimpun, faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi alokasi kredit UMKM adalah suku bunga kredit, tingkat inflasi
dan jumlah uang yang beredar (Saparuddin, 2010). Tingkat suku bunga kredit
juga mempengaruhi kredit UMKM karena semakin tinggi tingkat suku bunga
-6
UMKM untuk meminjam dana jika tidak sebanding dengan keuntungan yang
diperoleh UMKM dari peminjaman dana kredit UMKM tersebut. Inflasi juga
berpengaruh terhadap kredit UMKM karena jika terjadi inflasi maka bank sentral
(Bank Indonesia) akan menaikan bunga kemudian berdampak pada kenaikan
bunga oleh bank umum sehingga bunga kredit UMKM ikut naik. Jumlah uang
beredar juga dapat mempengaruhi alokasi kredit UMKM karena apabila jumlah
uang beredar terlalu banyak, maka ketersediaan dana bank akan semakin kecil
sehingga jumlah yang dialokasikan untuk kredit juga akan semakin sedikit. Selain
itu, banyaknya jumlah uang beredar juga akan menimbulkan peningkatan inflasi
yang diikuti dengan peningkatan suku bunga kredit sehingga berdampak pada
keengganan masyarakat (pelaku UMKM) untuk meminjam dana dari bank.
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan atau mempengaruhi alokasi
kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM dengan demikian layak untuk
diteliti.
Penelitian Sujati (2007) yang meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Alokasi Kredit Usaha Kecil (KUK) pada Bank-Bank Umum
di Indonesia (Pada tahun 2004:02-2005:12) menggunakan tiga variabel
independen dalam mempengaruhi alokasi KUK yaitu jumlah dana dihimpun, suku
bunga kredit, dan tingkat inflasi. Dalam penelitiaannya tersebut, Sujati
menyimpulkan bahwa jumlah dana dihimpun berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap alokasi KUK. Sedangkan tingkat suku bunga kedit dan tingkat
7
Penelitian Saparuddin (2010) yang meneliti tentang Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Kredit Usaha Kecil (KUK) pada Bank-Bank
Umum di Indonesia (Pada tahun 2008:1-2009:12) menggunakan empat variabel
independen dalam mempengaruhi alokasi KUK yaitu jumlah dana dihimpun, suku
bunga kredit, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar. Dalam penelitiaannya
tersebut, Saparuddin menyimpulkan bahwa jumlah dana dihimpun dan suku
bunga kredit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap alokasi KUK.
Sedangkan tingkat inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap alokasi KUK.
Kedua penelitian di atas menggunakan data dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2009. Untuk itu penulis ingin melakukan pembaharuan data dan
penelitian yang sama kembali untuk mengetahui informasi yang lebih baru terkait
penelitian yang hendak diteliti oleh penulis.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Saparuddin (2010).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada waktu.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini mengambil periode tiga tahun yaitu
dari tahun 2010:1-2012:12. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di
atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “ Faktor-Faktor
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peran dan upaya pemerintah dalam mengembangkan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah di Indonesia sudah optimal?
2. Apakah peran dan dukungan bank-bank umum dalam menyalurkan kredit
kepada pelaku Usaha Mikro, Kredit, dan Menengah (UMKM) sudah
optimal?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi alokasi kredit Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia?
4. Apakah jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan
jumlah uang beredar berpengaruh terhadap alokasi kredit Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk menghindari terjadinya
pelebaran masalah yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor
yang mempengaruhi alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
pada bank umum di Indonesia dari tahun 2010:1-2012:12.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
9
1. Apakah jumlah dana dihimpun oleh bank umum di Indonesia berpengaruh
terhadap alokasi kredit UMKM pada bank umum di Indonesia ?
2. Apakah suku bunga kredit berpengaruh terhadap alokasi kredit UMKM
pada bank umum di Indonesia ?
3. Apakah tingkat inflasi di Indonesia berpengaruh terhadap alokasi kredit
UMKM pada bank umum di Indonesia?
4. Apakah jumlah uang beredar berpengaruh terhadap alokasi kredit
UMKM pada bank umum di Indonesia?
5. Apakah jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan
jumlah uang beredar berpengaruh secara simultan terhadap alokasi kredit
UMKM pada bank umum di Indonesia?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah jumlah dana dihimpun oleh bank umum di
Indonesia berpengaruh terhadap alokasi kredit UMKM pada bank umum
di Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah suku bunga kredit berpengaruh terhadap alokasi
kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apakah tingkat inflasi di Indonesia berpengaruh
terhadap alokasi kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.
4. Untuk mengetahui apakah jumlah uang beredar berpengaruh terhadap
10
5. Untuk mengetahui apakah jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit,
tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar berpengaruh secara simultan
terhadap alokasi kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaaat bagi :
1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi alokasi kredit UMKM pada bank umum di Indonesia.
2. Bagi pemerintah dan masyarakat, untuk informasi bagi pemerintah dan
masyarakat dalam meningkatkan UMKM.
3. Bagi bank umum di Indonesia, sebagai referensi dan informasi dalam
membuat kebijakan yang berkaitan dengan alokasi kredit UMKM serta
strategi peningkatan UMKM.
4. Bagi akademisi, sebagai sumber informasi atau bahan masukan bagi
peneliti yang akan melakukan penelitian objek yang sejenis di masa yang
61 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah dana dihimpun oleh bank umum di Indonesia tidak berpengaruh terhadap
jumlah alokasi kredit Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank
umum di Indonesia.
2. Suku bunga kredit tidak berpengaruh terhadap jumlah alokasi kredit Usaha
Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
3. Tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap jumlah alokasi kredit Usaha
Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
4. Jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap jumlah alokasi kredit Usaha
Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
5. Jumlah dana dihimpun, suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan jumlah uang
beredar tidak berpengaruh secara simultan terhadap jumlah alokasi kredit Usaha
Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) pada bank umum di Indonesia.
5.2 Saran
Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:
1. Terkait dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah dana
62
berpengaruh terhadap alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), oleh karena itu diharapkan untuk peneliti selanjutnya sebaiknya
perlu melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang memberikan
pengaruh terhadap alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
sehingga dapat diketahui faktor apa saja yang sebenarnya dapat mempengaruhi
alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya juga dapat memperpanjang periode