KEANEKARAGAMAN JENIS LICHENES PADA TEGAKAN POHON PINUS (Pinus merkusii) DI HUTAN AEK NAULI KABUPATEN
SIMALUNGUN DAN TAHURA TONGKOH BUKIT BARISAN KABUPATEN KARO
Oleh :
Zen Ladestam Siallagan NIM 408241052 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Judul Skripsi : Keanekaragaman Jenis Lichenes Pada Tegakan Pohon Pinus (Pinus merkusii) Di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun Dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo
Nama Mahasiswa : Zen Ladestam Siallagan
NIM : 408241052
Program Studi : Biologi
Jurusan : Biologi
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Ashar Hasairin, M. Si NIP. 19630614 199003 1 002
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Biologi
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Tri Harsono, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan hikmat, kekuatan dan kesehatan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun
skripsi ini yang berjudul “Keanekaragaman Jenis Lichenes Pada Tegakan Pohon
Pinus (Pinus merkusii) Di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun Dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo”.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan, khususnya Kepada Bapak Prof. Motlan
M.Sc,Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED, Bapak Drs. Tri Harsono M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi, Bapak
Drs. Ashar Hasairin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak
memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Nusyirwan,
M.Si, Bapak Drs. Toyo Manurung M.Si, Ibu Dra. Rosita Tarigan M.Pd, selaku
Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam
penyelesaian skripsi ini, serta Bapak Dr.rer.nat Binari Manurung M.Si selaku
Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah memberi bimbingan kepada
penulis selama perkuliahan.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Ir.Iton B. Partono selaku Kepala Balai BPK Aek Nauli, Bapak Agus S.H selaku
Ketua Seksi Sarana dan Prasarana Peneliti BPK Aek Nauli, Bapak Liliek Pudji
Asmono selaku Kepala UPT Tahura/Tongkoh. Teristimewa ucapan terimakasih
kepada Ayahanda (C. Siallagan) dan Ibunda(E. Situmorang(+), A. Purba) serta
adik-adik penulis (Barthymeus, Sara, Joel, Adven) yang selalu mendukung dan
memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terima Kasih juga buat Bang Anto, Bang Manik, Bang wendra, Bang
Manager Sirait, yang memberikan bantuan tumpangan tempat penginapan saat
penelitian, masukan dan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Teman-teman
iv
(Ratih, Roy, Rianto, Mala, Devi, Lusi) Abang dan Kakak sepelayanan Bang
Risya, Kak Heny, Kak Kristina, Kak Fitri, Kak Sari, Kak Nova, Dewi dan
adik-adikku Hety, Herna, Adik-adik kelompokku biologi ’11(Mei, Jasman, Sirma, Esy,
Sri weni, Astuty). Buat teman – teman kelompok kecilku Biologi ’08 (Merry,
Hermaulina, Luv, Lia, Meilisa) yang selalu memberikan doa dan semangat kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi, teknik penyajian maupun dari isinya. Oleh karena itu dengan hati terbuka
penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terima kasih.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
KEANEKARAGAMAN JENIS LICHENES PADA TEGAKAN POHON PINUS (Pinus merkusii) DI HUTAN AEK NAULI KABUPATEN
SIMALUNGUN DAN TAHURA TONGKOH BUKIT BARISAN KABUPATEN KARO
Zen Ladestam Siallagan (NIM : 408241052)
ABSTRAK
DIVERSITY OF CORTICOLOUS LICHENS ON THE Pinus merkusii TREES IN AEK NAULI FOREST SIMALUNGUN REGENCY
AND TAHURA TONGKOH BUKIT BARISAN KARO REGENCY
Zen Ladestam Siallagan (NIM : 408241052)
ABSTRACT
i
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Batasan Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 3
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitian 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Pengenalan Lichenes 6
2.2. Struktur Talus Lichenes 8
2.3. Reproduksi Lichenes Dan Struktur Vegetatif 13
2.4. Klasifikasi Lichenes 16
2.5. Habitat Dan Penyebaran Lumut Kerak 18 2.6. Pengaruh Faktor Lingkungan bagi Lumut kerak 19
2.7. Pengenalan Pinus merkusii 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 22
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 22
3.2. Populasi dan Sampel 22
3.3. Alat dan Bahan 22
3.4. Rancangan Penelitian 23
3.5. Prosedur Kerja 25
3.6. Analisis Data 27
BAB 1V. HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 31
4.1.1. Kawasan Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun 31 4.1.2. Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura), Tongkoh,
Kabupaten Karo 31
4.2. Jenis-jenis Lichenes yang Ditemukan di Hutan Aek Nauli dan Tahura Tongkoh Kabupaten Karo 32
ii
4.4. Analisis Vegetasi Lichenes di Hutan Aek Nauli
4.4.1. Kerapatan (Ki) dan Kerapatan Relatif (KR) Suatu
Jenis 50
4.4.2. Frekuensi (Fi) dan Frekuensi Relatif (FR) Suatu
Jenis 51
4.4.3. Dominansi (Di) dan Dominansi Relatif (DR) Suatu
Jenis 51
4.4.4. Indeks Nilai penting (INP) dari masing-masing jenis 52 4.4.5. Indeks Keanekaragaman/Kelimpahan Lichenes Pada Tegakan Pohon Pinus di Kawasan Hutan Aek
Nauli 53
4.5. Analisis Vegetasi Lichenes di Taman Hutan Raya
(Tahura), Tongkoh Kabupaten Karo 54 4.5.1. Kerapatan (Ki) dan Kerapatan Relatif (KR) Suatu
Jenis 55
4.5.2. Frekuensi (Fi) dan Frekuensi Relatif (FR) Suatu
Jenis 55 4.5.3. Dominansi (Di) dan Dominansi Relatif (DR) Suatu
Jenis 56
4.5.4. Indeks Nilai Penting (INP) Dari Masing-Masing
Jenis 56
4.5.5. Indeks Keanekaragaman/Kelimpahan Lichenes Pada Tegakan Pohon Pinus di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura),Tongkoh Kabupaten Karo 57 4.6. Pola Distribusi Lichenes di Hutan Aek Nauli Pola
Distribusi Lichenes di Tahura Tongkoh 58 4.7. Karakteristik Habitat Lichenes 60
4.8. Analisis Korelasi 61
4.9. Pola Hubungan Kekerabatan Lichenes 62
4.10.Pembahasan 69
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 72
5.1. Kesimpulan 72
5.2. Saran 73
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Nama dan Spesifikasi Alat dan Bahan Penelitian 22 Tabel 3.2. Ciri dan Sifat Morfologi Lichenes dan Pohon Induk 26
(Pinus merkusii) di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan TAHURA, Kabupaten Karo
Tabel 3.3. Kondisi Faktor Fisika-Kimia Lingkungan atau Habitat
Lichenes 27
Tabel 4.1. Jenis-jenis Lichecenes yang ditemukan di kawasan Hutan Aek Nauli dan Taman Hutan Raya, Tongkoh Kabupaten Karo 33 Tabel 4.2. Persentase Perbandingan Jumlah Lichenes yang tumbuh di
Kedua Lokasi 46
Tabel 4.3. Data Analisis Vegetasi Lichenes di Hutan Aek Nauli
Kabupaten Simalungun 50
Tabel 4.4. Nilai Indeks Keanekaragaman Lichenes Pada Seluruh Plot
di Kawasan Hutan Aek Nauli 53
Tabel 4.5. Data Analisis Vegetasi Lichenes di Hutan Tahura Tongkoh
Kabupaten Karo 54
Tabel 4.6. Nilai Indeks Keanekaragaman Lichenes Pada Seluruh Plot di
Kawasan Taman Hutan Raya(Tahura)Tongkoh, Kabupaten Karo 56 Tabel 4.7. Tabel Pola Distribusi Lichenes di Kawasan Hutan Aek Nauli
Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Kabupaten Karo 59 Tabel 4.8. Kondisi Fisik-Kimia Lingkungan di Hutan Aek Nauli dan
Tahura Tongkoh, Kabupaten Karo 60
Tabel 4.9. Nilai Analisis Korelasi Pearson antara H’ dengan Karakteristik
Habitat dengan Metode Komputerisasi SPSS Ver.18.00 61 Tabel 4.10.Data Morfologi Jenis-Jenis Lichenes di Kawasan Hutan
Aek Nauli dan Tahura,Tongkoh Kabupaten Karo 64 Tabel 4.11.Data Kuantitatif Lichenes di Kawasan Hutan Aek Nauli dan
Tahura,Tongkoh 65
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Haematomma sp 9
Gambar 2.2. Parmelia saxatilis 10
Gambar 2.3. Cladonia portentosa 10
Gambar 2.4. Psora pseudorusselli 11
Gambar 2.5. Talus dan Struktur Anatomi Lichenes 13 Gambar 2.6. Tegakan pohon pinus dan lichenes yang tumbuh pada kulit 21 batang pinus
Gambar 3.1. Skema Plot Pengambilan Sampel Pada Tegakan Pohon 24
Gambar 4.1. Rimelia reticulata 34
Gambar 4.2. Usnea dasypoga 35
Gambar 4.3. Usnea fillipendula 35
Gambar 4.4. Verrucaria maura 36
Gambar 4.5. Lepraria incana 37
Gambar 4.6. Cladonia coniocraea 37
Gambar 4.7. Parmelia sp1 38
Gambar 4.8. Parmelia sp2 39
Gambar 4.9. Parmotrema sp 39
Gambar 4.10. Cladonia sp 40
Gambar 4.11. Verrucaria sp2 41
Gambar 4.12. Lecanora thysanophora 41
Gambar 4.13. Pyrhospora quernea 42
Gambar 4.14. Csp1 (crustose tipe 1) 43
Gambar 4.15. Csp2 (crustose tipe 2) 43
Gambar 4.16. Lepraria sp1 44
Gambar 4.17. Lepraria sp2 45
Gambar 4.18. Graphis scripta 45
Gambar 4.19. Persentase(%) Kehadiran Lichenes di Kawasan Hutan
Aek Nauli 48
Gambar 4.20. Persentase (%) Kehadiran Lichenes di Kawasan
Taman Hutan Raya (Tahura),Tongkoh Kabupaten Karo 49 Gambar 4.21. Kondisi Karakteristik Habitat Lichenes 61 Gambar 4.22. Dendogram Jenis – Jenis Lichenes Pada Tegakan Pohon
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Tabel(Tally Sheet) Hasil Pengamatan Jenis Lichenes,
Keterangan Pohon Induk dan Ketinggian Tempat di Kawasan Hutan Aek Nauli (KHDTK dan Arboretum
Aek Nauli )Kabupaten Simalungun 77
Lampiran 2. Tabel(Tally Sheet) Hasil Pengamatan Jenis Lichenes, Keterangan Pohon Induk dan Ketinggian tempat di Taman Hutan Raya (TAHURA) dan Arboretum Daerah
Tongkoh, Kabupaten Karo 86
Lampiran 3. Tabel Hasil Sampling Lichenes di Hutan Aek Nauli
(KHDTK dan Arboretum), Kabupaten Simalungun 97
Lampiran 4. Tabel Hasil Sampling Lichenes di Taman Hutan Raya,
Tongkoh dan Arboretum tongkoh), Kabupaten Karo 98
Lampiran 5. Perhitungan data vegetasi lichenes di Hutan Aek Nauli
(KHDTK dan Arboretum) 99
Lampiran 6. Tabel Hasil perhitungan persentase jenis Lichenes
di Tahura,Tongkoh Kabupaten Karo 104
Lampiran 7. Data Hasil Perhitungan Pola Distribusi Lichenes di Hutan Aek Nauli dan Kawasan Tahura, Tongkoh/Kabupaten Karo 105
Lampiran 8. Hasil perhitungan Analisis Korelasi Pearson metode
komputerisasi menggunakan SPSS Versi 18.00 107
Lampiran 9. Data Hasil Perhitungan tentang Hubungan kekerabatan
Lichenes Menggunakan SYSTAT versi 12.00 109
Lampiran 10. Kondisi Fisik-Kimia Lingkungan 110
Lampiran 11. Peta Lokasi Penelitian 111
Lampiran 12. Koordinat titik GPS Pohon induk di Kawasan Hutan Aek 116 Nauli
Lampiran 13. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Lichenes yang lazim dikenal dengan nama lumut kerak merupakan jenis
tumbuhan yang belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Dan sesungguhnya
berbeda dari lumut yang biasa dilihat. Lichenes merupakan gabungan antara fungi
dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan.
Organisme ini biasanya hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah
terutama di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau
gunung-gunung yang tinggi. Polunin (1990) melaporkan bahwa lumut kerak
umumnya mendominasi vegetasi di wilayah kutub Utara dan Selatan,
puncak-puncak gunung dan daerah yang kering. Tumbuhan ini tergolong tumbuhan
perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah .
Dalam hidupnya lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan
tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang
hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi
tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan maka lichenes dapat hidup kembali.
Tumbuhan ini memiliki warna yang bervariasi seperti putih, hijau keabu-abuan,
kuning, oranye, coklat, merah dan hitam (Yurnaliza, 2002).
Alga dan jamur bersimbiosis membentuk lichenes baru hanya jika bertemu
jenis yang tepat. Acharius (1679-1737) dalam Brown (1985) menyatakan
pendapatnya mengenai pengelompokan atau klasifikasi lichenes dalam dunia
tumbuhan. Micheli (1757-1819) seorang ilmuan berkebangsaan Italia berpendapat
bahwa lichenes dimasukkan ke dalam kelompok yang tidak terpisah dari jamur,
tapi kebanyakan ahli berpedapat bahwa lichenes perlu dipisahkan dari fungi atau
menjadi golongan tersendiri. Alasan dari pendapat yang kedua ini adalah karena
jamur yang membangun tubuh lichenes tidak akan membentuk tubuh lichenes
tanpa alga. Hal lain didukung oleh karena adanya zat-zat hasil metabolisme yang
2
Lichenes dapat tumbuh baik pada kondisi-kondisi lingkungan yang sangat
ekstrim, seperti gurun pasir, di Antartica yang mempunyai temperatur di bawah
00C. Perbedaan geografis menghasilkan banyak variasi jenis dari lichenes tersebut. Lichenes terkenal dari kepekaannya akan kondisi alam tempat hidupnya,
apabila terdapat gas polusi maka lichenes tidak dapat tumbuh dan berkembang
dengan semestinya (Hawksworth, 1984). Menurut Vashishta (2007) lumut kerak
bersifat peka terhadap pencemaran udara dan mampu menyerap bahan-bahan
beracun di udara dengan menampakkan gejala khas untuk bahan beracun tersebut
itulah sebabnya lichens dapat dijadikan bioindikator pencemaran udara pada suatu
lingkungan. Pada kondisi lingkungan yang lebih lembab lichenes dapat hidup
lebih baik dan subur sehingga penyerapan air, mineral dan akumulasi bahan-bahan
pencemar menjadi lebih efektif dan lebih banyak.
Berdasarkan data Herbarium Bogoriensis Bogor yang diacu dalam
Suwarso (1995), lichenes di Indonesia berjumlah 40.000 spesies, namun belum
banyak peneliti di Indonesia yang menekuni penelitian ini, sehingga peluang
untuk meneliti lichenes di Indonesia masih terbuka luas dan berpotensi.
Kenyataan yang diketahui dan ditampilkan dalam buku-buku biologi
memperlihatkan bahwa hanya beberapa spesies saja yang dikenal, padahal jumlah
mencapai 40.000 spesies. Selain jenis, manfaat lichenes juga belum banyak diulas.
Adapun manfaat lichenes yang diketahui diantaranya sebagai tumbuhan obat,
bahan makanan dan pakan ternak, bahan pembuat parfum, mendeterminasi umur
bebatuan, bahan/preparat pewarnaan dan lain-lain (Dube, 2006).
Kawasan Hutan merupakan kawasan yang sangat potensial untuk habitat
pertumbuhan dari lichenes. Salah satu jenis hutan yang terdapat di Sumatera Utara
merupakan ekosistem hutan hujan tropis yang merupakan habitat beranekaragam
makhluk hidup. Hutan-hutan ini antara lain adalah Taman Nasional Gunung
Leuser (TNGL), Cagar Alam Sibolangit, Hutan di Gunung Sinabung, Hutan Aek
Nauli Kabupaten Simalungun, Tahura (Taman Hutan Raya) Tongkoh Kabupaten
Karo dan lain sebagainya. Hutan-hutan ini belum banyak dilakukan penelitian
tentang flora dan faunanya, walaupun ada hanya dibeberapa hutan lindung dan
3
kekayaan jenis dan persebaran lichenes pada tegakan pohon, khususnya pohon
Pinus atau tusam (Pinus merkusii) masih jarang dilakukan, seperti pada Hutan
Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh,
Kabupaten Karo. Kedua kawasan hutan ini dapat dijadikan sebagai lokasi
penelitian. Beranjak dari hal inilah maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Keanekaragaman Jenis Lichenes Pada Tegakan Pohon Pinus
(Pinus Merkusii) Di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun Dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo”.
1.1. Batasan Masalah
Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini dibatasi hanya pada
keanekaragaman jenis lichenes yang terdapat pada tegakan pohon yaitu pada kulit
batang pohon Pinus/tusam (Pinus merkusii) di Hutan Aek Nauli Kabupaten
Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo”.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah vegetasi lichenes pada tegakan pohon Pinus merkusii di Hutan
Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan
Kabupaten Karo ?
2. Bagaimanakah perbandingan jenis lichenes yang tumbuh pada tegakan pohon
Pinus merkusii didua kawasan hutan yang berbeda yaitu Hutan Aek Nauli
Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten
Karo?
3. Bagaimanakah indeks keanekaragaman jenis lichenes pada tegakan pohon
Pinus merkusii di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura
Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo ?
4. Bagaimanakah pola distribusi lichenes pada tegakan pohon Pinus merkusii di
Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan
Kabupaten Karo ?
5. Bagaimanakah karakteristik ekologi (sifat fisik-kimia lingkungan) dari
4
Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten
Karo?
6. Bagaimanakah korelasi jenis lichenes yang terdapat pada tegakan pohon Pinus
merkusii di kawasan Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura
Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo dengan karakteristik habitatnya?
7. Bagaimanakah pola hubungan kekerabatan lichenes pada tegakan pohon
Pinus merkusii di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura
Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui vegetasi lichenes pada tegakan pohon Pinus merkusii di
Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan
Kabupaten Karo.
2. Untuk mengetahui perbandingan jenis lichenes yang tumbuh pada tegakan
pohon Pinus merkusii didua kawasan hutan yang berbeda yaitu Hutan Aek
Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten
Karo.
3. Untuk mengetahui indeks keanekaragaman jenis lichenes pada tegakan pohon
Pinus merkusii di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura
Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo.
4. Untuk mengetahui pola distribusi lichenes pada tegakan pohon Pinus merkusii
di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit
Barisan Kabupaten Karo.
5. Untuk mengetahui karakteristik ekologi (habitat, sifat fisik-kimia lingkungan)
dari lichenes pada tegakan pohon Pinus merkusii yang terdapat di Hutan Aek
Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten
Karo.
6. Untuk mengetahui korelasi jenis lichenes yang terdapat pada tegakan pohon
Pinus merkusii di kawasan Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan
5
7. Untuk mengetahui pola hubungan kekerabatan lichenes pada tegakan pohon
Pinus merkusii di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura
Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Menginformasikan tentang kekayaan ataupun keanekaragaman jenis lichenes
yang tumbuh pada tegakan pohon Pinus merkusii pada dua kawasan hutan
yaitu di kawasan Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun dan Tahura
Tongkoh Bukit Barisan Kabupaten Karo.
2. Sebagai pangkalan data dan sumber data pendukung atau referensi tambahan
74
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadjian,V., (1962), Investigation on Lichen Synthesis, Amer.J. Bot, 49: 277- 283.
Andayani, R., (2005), Promosi Potensi Dan Kelayakan Usaha Tahura Bukit Barisan, Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Pengelolahan Hutan Produksi pada Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Medan.
Anonim, (2007), A guide to twelve Common & conspicuous lichens of georgia’s piedmont,Georgia Department of Education as part of the No Child Left
Behind Act (Title II, Part A, of Public Law 107-110)
Bold, H., C., C.J. Alexopoulus, T. Delevoryas, (1987), Morphology of Plants and Fung, Fifth edition, Harper and Row Publishers, New York.
Brown, D., H., (1985), Lichen Physiology and Cell Biology, Plenium Press, New York.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell, (2003), Biologi, Edisi Kelima Jilid II, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Darma, T. IGK., Soetrisno, H., Dadan, J., (1998), Jenis-jenis lumut kerak yang berkembang pada tegakan pinus dan karet. Jurnal Managemen Hutan Tropika IV (1-2) : 7-10.
Djaingsastro, A. J., (2007), Studi Keanekaragaman Lichenes Di Hutan Aek-Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Berdasarkan Ketinggian Tempat dan Substrat Tumbuh, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Duta, A., C., (1968), Botany for Degree Studens, Bombay Calcuta-Madras, Oxford University Press.
Dube, H., C., (2006), An Introduction to Fungi,Third Edition, New Delhi, Department of Life Sciences Bhavnagar University, Vicas Publishing House PVT LTD.
Faisal, (2008), Identifikasi Jenis-Jenis Lichenes Sebagai Indikator Pencemaran Udara Asap Kendaraan bermotor di Hutan Lindung Aek Nauli-Parapat Kabupaten Simalungun. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
75
Hasairin, A., (2012), Taksonomi Tumbuhan Rendah ( Thalophyta dan Kormophyta Berspora), Medan, FMIPA, Unimed, Medan.
Hawksworth, D., L., (1984), The Lichen-Forming Fungi, Chapman and Hall Publishers, New York.
Istam, Yeane Christanti, (2007), Respon Lumut Kerak Pada Vegetasi Pohon Sebagai Indikator Pencemaran Udara Di Kebun Raya Bogor Dan Hutan Kota Manggala Wana Bhakt, Bogor, Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan.
Kurniawan, A., (2009), Belajar SPSS Untuk Pemula, Media Kom, Yogyakarta.
Kusmana, C., dan Istomo, (1995), Ekologi Hutan, Bahan Kuliah laboratorium Ekologi Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
Lubis, S., R., (2009), Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku Di Hutan Wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi
Sumatera Utara, Skripsi, Sekolah Paskah Sarjana USU, Medan .
Manurung, B., (2008), Pengantar Ekologi Tumbuhan , FMIPA, Unimed, Medan.
McCune, B., (2010), Key to the Lichen Genera of the Pacific Northwest, Oregon Dept. Botany & Plant Pathology, Oregon State University, Corvallis, Oregon
Misra, A. , R. , P., Agrawal, (1978), Lichens (A Preliminary Text), Oxford and IBH Publishing Co, New York-Bombay-Calcuta.
Moore, E., (1972), Fundamental of The Fungi, 4th Edition, Landecker Prentince Hall International Inc.
Nursal, Firdaus dan Basori, (2009), Akumulasi Timbal (Pb) Pada Thallus Lichenes Di Kota Pekanbaru, Jurnal Biogenesis 1 (2) , 47-50.
Pandey, S. , N., P S Trivedi, (2006), A Textbook of Botany, Eleventh Edition, Vikas Publishing House PVT LTD, New Delhi.
Phillips, Roger, (1990), Grasses, Ferns, Mosses & Lichenes, Oxford University Press.
Polunin, N. , (1990), Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa IImu Serumpun, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
76
Udara( Studi Kasus : Kawasan Industri Pulo Gadung, Arboretum Cibubur dan Tegakan Mahoni Cikabayan), Skripsi, Jurusan Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB.
Saipunkaew, W., (2009), Lichen Identification, BIOTROP Fifth Regional Training Course on Biodiversity and Conservation of Bryophytes and Lichenes, Bogor Indonesia.
Sharnoff. S. D., (2002), Lichen Biology and The Environment The Special Biology of Lichens. http:/ www.lichen.com. (Diakses Januari 2012)
Sipman, H. J. M., (2003), Key to the lichen genera of Bogor, Cibodas and Singapore, http://www.bgbm.org/sipman/keys/Javagenera.htm. (Diakses Januari 2011)
Siregar, E. , (2005), Pemuliaan Pinus Merkussi, USU, Digitizet by USU digital library, Medan.
Soeriaatmadja, R., E., (1997), Ilmu Lingkungan, ITB, Bandung
Sudirman L. , I. , (2009), The Lichens, Bogor Agricultural University, Bogor.
Suwarso W, (1995), Koleksi Lichenes di Herbarium Bogoriense, Prosiding Seminar Sehari, LIPI Pusat Konservasi Tumbuhan – Kebun Raya Bogor.
Tjitrosoepomo, G., (1989), Taksonomi Tumbuhan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Trisusanti, D., (2003), Inventarisasi Liken Krustos Lirela Asal Jawa Barat dan Pengenalan Bentuk Kristalnya, Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Vashishta, B., R., (2007), Botani For Degree Student, New Delhi, Department of Botany Punjab University, Chandigarh Head of the Department of Botany Multanimal Modi College, Mody Nagar and Punjab University College, Hoshiarpur.