• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK KETEGANGAN SOSIAL ANTARAMASYARAKAT PRIBUMI DENGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI ARNHEMIA (PANCUR BATU).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONFLIK KETEGANGAN SOSIAL ANTARAMASYARAKAT PRIBUMI DENGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI ARNHEMIA (PANCUR BATU)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK KETEGANGAN SOSIAL ANTARA MASYARAKAT PRIBUMI DENGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI ARNHEMIA (PANCUR BATU)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan

OLEH:

JEFRI DUAN SINULINGGA 3101121211

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Jefri Duan Sinulingga. Nim. 3101121211.Konflik Ketegangan Sosial

AntaraMasyarakat Pribumi Dengan Perusahaan Perkebunan Di Arnhemia (Pancur Batu) Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Konflik Ketegangan Sosial Antara Mayarakat Pribumi Dengan

Perusahaan Perkebunan Di Arnhemia (Pancur Batu)”.Penulisan skripsi ini merupakan

salah satu tugas dan persyaratan yang harus diselesaikan untuk mendapat gelar Sarjana di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan, dan bentuk penyajian mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari peneliti sendiri.Oleh karena itu, untuk kesempurnaan skripsi ini, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Dalam penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moral, spritual maupun material sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

• Keluarga yang selalu peneliti cintai dan sayangi ayah Pasti Sinulingga dan Ibu Rosmayunita Sinaga yang selalu mendoakan, membimbing, mengarahkan dan senantiasa ada untuk memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang yang tulus, doa serta dukungan materi yang telah kalian berikan kepada peneliti.

• Bibi dan adikku tersayang Ertina,Bahagia Sinulinga,Winda Lestari Sinulingga, Suryani Sinulingga, dan Fitriani Sinulingga yang selalu mendoakan selama penulisan skripsi ini, saya ucapkan terima kasih banyak dan semoga kelak kita jadi orang sukses sehingga dapat membahagiakan ayah sama ibu

(7)

• Bapak Dr. Restu, Ms selaku Dekan Fakultas, serta Pembantu Dekan I ibu Dra Nurmala Berutu, M.Pd serta semua staf di Fakultas Ilmu Sosial. Terima kasih untuk kemudahan yang telah diberikan selama proses penyusunan berkas

• Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah serta Dosen Pembimbing skripsi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas kemudahan, bimbingan serta ilmu yang ibu berikan kepada saya mulai dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.

• Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, MSi selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah. Terima kasih atas berbagai kemudahan yang ibu berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

• Bapak Yushar Tanjung M,Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih untuk nasehat, bimbingan serta arahan bapak selama ini kepada saya.

• Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku dosen penguji utama. Terima kasih atas bimbingan dan arahan yang ibu berikan dalam penyempurnaan skripsi ini.

• Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen penguji. Terimakasih atas masukan yang bapak berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi saya.

• Seluruh Bapak/Ibu dosen dilingkungan program studi Pendidikan sejarah. Terima kasih atas ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama peneliti mengenyam pendidikan

• Kepada teman kesayangan peneliti Nurhasanah, Dwita Angriani, Elviyanto, Dini Astri Suci, Sisjayanti Astrini, dan Noviani Soraya serta Julianita Tanjung. Terima kasih karena dari awal hingga sekarang masih tetap menjadi teman yang bisa mendukung, menerima, memaklumi segala kekurangan peneliti serta mau berbagai dalam suka dan duka.

(8)

• Semua narasumber yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama Kantor camat Pancur Bat Terima kasih saya ucapkan karena tanpa adanaya keterbukaan serta kerja sama dengan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan.

Penulis, 6 Maret 2014

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR…………...……….…...ii

DAFTAR ISI……….………iii

DAFTAR TABEL……….……….…..iv

BAB I. PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah………...1

B. IdentifikasiMasalah………...3

C. Rumusan Masalah……….………….4

D. Tujuan Penelitian..……….…....4

E. Manfaat Penelitian………...5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori...6

B. KerangkaKonseptual…..………...9

C. KerangkaBerfikir………...………...………...11

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian……….……….…..12

B. LokasiPenelitian………...………..…….12

C. Populasi Dan Sampel…...………..…....12

D. TeknikPengumpulan Data………..………..…………...13

(10)

BAB IV: PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A, Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Arnhemia (Pancur Batu)...15

2. Letak Geografis Pancur Batu...16

3. Kependudukan...17

B. Pembahasan Konflik ...25

C.Hasil Penelitian 1.Interaksi sosial sebelum terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia………... 55

2.Latar belakang terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia………57

3. Proses terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia………... 60

4. Interaksi sosial setelah terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia……….…..64

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...66

B. Saran...67

DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Dearah/Kelurahan dan presentase terhadap Luas ...17

Tabel 1.2 Penduduk Dan Tenaga Kerja...19

Tabel 1.3 Banyaknya Penduduk Warga Negara Asing dan WNI... 20

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembukaan tanah perkebunan besar pada masa Hindia Belanda selalu menimbulkan sengketa antara pengusaha dengan rakyat. Hal ini disebabkan karena tanah perkebunan baru berada dalam kawasan tanah yang dikuasai oleh rakyat dengan hak-hak adat. Lahan-lahan tersebut merupakan lahan resmi milik masyarkat pribumi yang mana perusahaan perkebunan belanda berusaha untuk mengambil alih semua lahan-lahan tersebut untuk dimiliki oleh mereka. ketika perusahaan perkebunan memperluas lahan mereka, banyak tanah petani yang diambil atau disewa untuk ditanami dengan tanaman perkebunan. Hal ini tentu saja membuat para petani kehilangan ladang mereka yang kemudian menimbulkan ketegangan sosial di antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan (Onderneming).

Menurut Partanda (2006:39):

“Untuk perkebunan-perkebunan telah ada ditetapkan satu contoh perjanjian pertanian . peraturan semacam untuk perumahan belum ada pada waktu itu, sedangkan telah terjadi peristiwa-peristiwa:

a. Tanah-tanah telah dibeli dari penduduk kampung, kadang-kadang dengan seizin sultan, kadang-kadang juga tanpa seizin sultan.

b. oleh tuan-tuan kebun ada tanah-tanah diserahkan untuk perumahan, di ambil dari areal yang dikonsensikan sebenarnya untuk keperluan cocok tanam”.

(13)

akhirnya kesepakatan ini pun menuai konflik sengketa lahan.Sebab, jalur lahan yang telah disepakati dimiliki oleh penduduk ternyata diberikan pada kuli kontrak yang berasal dari Cina dan Jawa.Terlebih, para pendatang ini banyak yang menetap di lokasi perkebunan tempat mereka bekerja.

Inilah awal dimana warga keturunan Tionghoa mewarnai kehidupan di Pancurbatu hingga hari ini, yang mana sebelumnya pada tahun 1926 kolonial belanda membuat pancur batu menjadi suatu kota yang bernama Arnhemia (pohon gaharu) karena pada masa itu selain adanya pohon tembakau di pancur batu juga banyaknya pohon gaharu. Serangan Belanda dari Pantai Cermin yang mengakibatkan Pancurbatu ikut luluh lantak sehingga memutus jalur transportasi antara Medan Area dengan Tanah Karo. Meski sempat dilakukan serangan balas ke Pancurbatu dan Kabanjahe pada 17 Agustus 1947, namun dua wilayah itu hanya berhasil diduduki selama 5 jam.Apalagi perlawanan berat harus dihadapi para gerilyawan dengan peralatan seadanya.Ketika tentara Belanda hampir mencapai perbatasan, tidak ada pilihan lain bagi Sai Ing dan para kuli kontrak perkebunan di Tuntungan selain mengungsi. Mereka memilih masuk ke kota Arnhemia karena dianggap lebih aman ketimbang berusaha lari ke arah hutan. Di tempat ini mereka berkumpul dengan para pengungsi lain yang sebagian besar adalah para kuli perkebunan.

(14)

bahwa geliat bisnis di Pancurbatu banyak dipengaruhi oleh kehadiaran mereka.Sementara orang India memilih area yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Keling yang lokasinya persis di belakang pasar Pancurbatu.

Dari latar belakang masalah Diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

Konflik Ketegangan Sosial antara Masyarakat Pribumi Dengan Perusahaan

Perkebunan Di Arnhemia”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang permasalahan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1.Interaksi sosial sebelum terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia

2. Latar belakang terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia

3. Proses terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia

(15)

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Interaksi sosial sebelum terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia?

2. Bagaimana Latar belakang terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia?

3. Bagaimana Proses terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia?

4. Bagaimana Interaksi sosial setelah terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui interaksi sosial sebelum terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia

2. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia

3. Untuk mengetahui Proses terjadinya konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia

(16)

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat:

1. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang konflik yang pernah terjadi antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan Arnhemia yang akan di tuliskan dalam bentuk karya ilmiah yaitu Skripsi.

2. Memberi informasi kepada pembaca khususnya masyarakat sekitar wilayah Arnhemia tentang konflik ketegangan sosial antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan yang pernah terjadi sebelumnya.

3. Sebagai bahan masukan dan sumbangan kepada masyarakat Arnhemia agar mampu menciptakan kerukunan didalam kehidupan bermasyarakat.

(17)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

1. Sebelum masuk dan datangnya Belanda ke Arnhemia masyarakat setempat masih belum memiliki alat-alat untuk berkebun yang lebih modern.

2. Awal masuknya Belanda di Arnhemia memberikan dampak yang positif bagi kehidupan sosial masyarakat setempat

3. Seluruh masyarakat yang tinggal di Arnhemia menjadi lebih maju baik dibidang sarana maupun prasarana

4.Interaksi sebelum terjadinya konflik antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan di Arnhemia masih bagus dan masih berlangsung dengan baik interaksi sosial yang dilakukan oelh kedua belah pihak.

5. Puncak dari konflik tersebut adalah bertikainya antara perusahaan perkebunan yang di miliki oleh belanda dengan masyarakat pribumi Arnhemia yang lebih domninan suku karo.

6. Latar belakang terjadinya konflik karena perusahaan perkebunan milik belanda yang ingin menguasai dan mengambil hak milik lahan yang ada pada masyarakat pribumi kepada mereka.

(18)

2

8. Konflik berakhir karena belanda di usir secara paksa dari Arnhemia, dan sejak itu tidak ada lagi interaksi yang terjadi antara masyarakat pribumi dengan perusahaan perkebunan milik belanda.

B. Saran

1. Bagi seluruh masyarakat Arnhemia (Pancur Batu) marilah saling lebih meningkatkan lagi rasa solidaritas dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.

2. Jadikanlah Peristiwa masa lalu sebagai tombak untuk lebih memperbaiki diri di masa sekarang.

3. Semoga Konflik yang pernah terjadi tidak akan pernah terulang kembali.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Basrowi, 2005, Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia

Muhammad, Abdulkadir, 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Laeyendecker, L. 1991. Tata, Perubahan, Dan Ketimpangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Partanda, Lucas. 2006. Medan, Kota Di Pesisir Timur Sumatera Dan Peninggalan Tuanya. Medan : Balai Arkeologi

Pruitt G, Dean dan Rubin Z Jeffrey. 2004. Teori Konflik Sosial. Jakarta: Pustaka Pelajar

Susan, Novri, 2009. Sosiologi konflik Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana

Susan, Novri, 2010. Pengantar Sosiologi konflik Dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana

Suryanto, Bagong. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana

Wisadirana, Darsono. 2005. Sosiologi Pedesaan.Malang: Universitas Muhhamaddiyah Malang

_______________ Daftar Isian Profil Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012, Kantor

Camat Pancur Batu.

Gambar

Tabel 1.1 Luas Dearah/Kelurahan dan presentase terhadap Luas ..........................17

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi dari penelitian menjelaskan pada pemahaman bahwa hijab bukan hanya sebagai tirai pemisah atau sekat penghalang tetapi lebih menekan pada sebuah benda penutup aurat

4.3.4 Disiplin Kerja Z Memediasi Pengaruh Kepemimpinan X terhadap Kinerja Karyawan Y Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa koefisien beta pada variabel kepemimpinan

Selanjutnya jika penilaian menekankan pada aspek pengetahuan saja dan hanya menggunakan tes atau ujian/ulangan sebagai alat ukurnya, maka: (1) Hasil-hasil ujian

Setelah dilakukan pengendalian secara mekanik terjadi penurunan populasi dan secara berangsur-angsur hama penggerek batang padi merah jambu musnah, sehingga

bahwa, guru agama adalah orang dewasa yang bertanggung jawab dalam.. perkembangan anak didik mulai dari suatu proses bimbingan

Alhamdulillahirabil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah kesehatan dan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang

Dalam studi kasus ini akan dilakukan analisis terhadap jumlah mahasiswa yang melakukan undur diri, drop out (DO) dilihat dari beberapa atribut atau variabel yang terkait, yaitu