• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul Gunungkidul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul Gunungkidul"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP

MINAT KUNJUNG ULANG PADA DAYA TARIK WISATA

GOA PINDUL GUNUNGKIDUL

Skripsi

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yohanes Alfian Hariadi NIM : 132214067

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto dan Persembahan

 Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling

takut pada perubahan . ( Mignon McLaughlin)

 Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan

rendah hati. (W.M.Thancheray)

 Jangan takut pada kegagalan, sebab takutmu pada

kegagalan adalah penghalangmu untuk mencapai kesuksesan. (Yohanes Alfian).

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku.  Bapak dan Ibu yang selalu memotivasi.

 Sahabat-sahabatku

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Experiential Marketing terhadap Minat Kunjung Ulang pada Daya Tarik Wisata Goa Pindul Gunungkidul”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus yang selalu menyertai penulis dan memberikan petunjuk sampai skripsi ini selesai.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma .

4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan dengan sepenuh hati kepada penulis.

5. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan dengan sepenuh hati kepada penulis.

6. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Sekertariat Tunas Wisata Goa Pindul yang telah memberikan ijin dan

sebagai tempat penelitian.

8. Bapak dan Ibu yang selalu memberi dukungan dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar penulis yang selalu memberi dukungan dan semangat. 10.Fransiska Diana Putri yang selalu memberikan motivasi dan semangat

(9)
(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Pembatasan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Landasan Teori... 7

Pengertian Pemasaran ... 7

(11)

x

Experiential marketing ... 9

Elemen Experiential Marketing ... 9

Konsep kepuasan pelanggan ... 10

Minat kunjung ulang ... 11

B.Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 12

C.Kerangka Konseptual Penelitian ... 15

D.Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN... 17

A.Jenis Penelitian... 17

B.Subyek dan Obyek Penelitian ... 17

C.Waktu dan Lokasi Penelitian ... 17

D.Variabel Penelitian ... 17

E. Pengukuran Variabel ... 24

F. Definisi Operasional ... 28

G.Populasi dan Sampel ... 29

H.Teknik Pengambilan Sampel ... 30

I. Sumber Data... 30

J. Teknik Pengumpulan Data ... 31

K.Teknik Pengujian Instrumen ... 32

L. Teknik Analisis Data... 33

M.Uji Asumsi Klasik ... 35

N.Uji F ... 36

(12)

xi

P. Koefisien Determinasi ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 40

A.Gambaran umum Goa Pindul... 40

B.Fasilitas di Goa Pindul ... 41

C.Cave Tubing Goa Pindul ... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Karakteristik Responden ... 44

B.Pengujian Instrumen ... 45

Uji Validitas ... 45

Uji Reliabilitas ... 47

C.Analisis Deskriptif ... 48

D.Uji Asumsi Klasik ... 52

E. Uji F ... 55

F. Uji t ... 57

G.Koefisien Determinasi ... 59

H.Pembahasan... 60

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 62

A.Kesimpulan ... 62

B.Saran ... 62

C.Keterbatasan ... 63

Daftar Pustaka ... 64

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

I.1 Pertumbuhan kunjungan wisatawan ke DIY tahun 2011-2015 ... 1

I.2 Jumlah wisatawan mancanegara dan domestic di Gunungkidul tahun 2011-2015 ... 2

III.1 Variabel Penelitian ... 19

III.2 Skala Likert ... 24

III.3 Range Penilaian Experiential Marketing ... 25

III.4 Range Penilaian Minat Kunjung Ulang ... 26

V.1 Data Identitas Responden Daya Tarik Wisata Goa Pindul ... 44

V.2 Data Jenis Kelamin Pengunjung Daya Tarik Wisata Goa Pindul ... 45

V.3 Tabel Data Validitas ... 46

V.4 Tabel Uji Reliabilitas ... 48

V.5 Analisis Deskriptif... 49

V.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 52

V.7 Hasil Uji Normalitas ... 54

V.8 Hasil Uji Linear Berganda... 55

V.9 Hasil Uji F ... 56

V.10 Hasil Uji t ... 57

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 15

IV.1 Goa Pindul ... 41

IV.2 Cave Tubing Goa Pindul ... 43

(15)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP MINAT KUNJUNG

ULANG PADA DAYA TARIK WISATA GOA PINDUL GUNUNGKIDUL Yohanes Alfian Hariadi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana elemen-elemen

experiential marketing yang ada di Goa Pindul Gunungkidul (2) adakah pengaruh

experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara. Cara pertama dengan memberikan kuesioner kepada 100 responden dengan mengambil sampel 100 responden dengan menggunakan

(16)

xv

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EXPERIENTIAL MARKETING TOWARDS INTEREST TO REVISIT PINDUL CAVE GUNUNGKIDUL

Yohanes Alfian Hariadi Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Indonesia. Hampir semua daerah di Yogyakarta memiliki destinasi wisata yang menarik. Salah satu destinasi wisata yang menarik adalah Gunungkidul. Pertumbuhan pariwisata di Gunungkidul yang pesat diharapkan mampu menambah pendapatan daerah sehingga berpengaruh positif bagi masyarakat.

Berikut adalah Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015:

Tabel I.1

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015

(18)

Dari tabel I.1, terlihat bahwa setiap tahun Daerah Istimewa Yogyakarta selalu mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.

Para wisatawan berkunjung ke Gunungkidul karena banyak terdapat destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah wisatawan ke Gunugkidul.

Berikut data kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik di kabupaten Gunungkidul tahun 2011-2015.

Tabel I.2

Ju lah Wisatawa Ma a egara da Do estik di Ka upate Gu u gkidul, 5

Number of International and Domestic Visitors in Gunungkidul Regency, 2011-2015

Sumber :Dinas Kebudayaan d an Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

Source : Cultural and Tourist Services of Gunungkidul Regency

(19)

Pindul terletak di desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Terletak kurang lebih 7km dari pusat kota Wonosari.

Goa Pindul merupakan salah satu Goa yang menawarkan pengalaman yang menarik bagi pengunjung dibanding Goa lain karena pengunjung dapat menyusuri dalam Goa dengan mengikuti alur sungai dengan menggunakan ban

(Cave Tubing). Meskipun daya tarik wisata Goa Pindul ini belum lama dibuka, namun pengunjung selalu membludak setiap liburan.

Persaingan bisnis pariwisata yang semakin ketat menjadi pendorong pengelola wisata Goa Pindul untuk lebih memberikan pelayanan yang baik terhadap pengunjung. Selain dengan pelayanan yang baik, pengelola wisata juga harus dapat memberikan sensasi dan pengalaman yang menyenangkan. Pengalaman yang kurang menyenangkan tentunya akan membuat pengunjung merasa kecewa, sehingga mereka akan berpikir untuk melakukan kunjung ulang. Dengan demikian pengelola Goa Pindul ingin memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung setelah mengunjungi Goa Pindul.

(20)

yang menantang akan memberikan kesan bagi pengunjung. Masyarakat sekitar obyek wisata yang ramah juga membuat konsumen akan merasa nyaman selama menjalani kegiatan-kegiatan di Goa Pindul. Konsep ini yang diharapkan mampu menciptakan pengalaman yang menarik bagi pengunjung Goa Pindul sehingga memberikan pengalaman yang tidak terlupakan dan menciptakan loyalitas pengunjung terhadap Goa Pindul.

Menurut Schmitt dalam (Kristanti 2015:4) pengunjung akan mendapatkan dan merasakan pengalaman melalui lima elemen experiential marketing yaitu sense, feel, think, act dan relate setelah dan sebelum mengkonsumsi produk jasa tersebut. Menurut Alma (dalam Kristanti 2015: 4) setelah pengunjung merasakan pengalaman tersebut dan merasa terkesan pengunjung tidak hanya loyal terhadap perusahaan atau tempat wisata akan tetapi pengunjung tersebut akan menginformasikan produk atau tempat wisata tersebut secara word of mouth.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Experiential Marketing terhadap Minat Kunjung Ulang pada Daya

Tarik Wisata Goa Pindul Gunungkidul”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(21)

2. Apakah ada pengaruh experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul secara simultan dan parsial?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan, maka permasalahan penelitian ini perlu dibatasi untuk menghindari terjadinya pembahasan yang terlalu luas. Peneliti membatasi permasalahan pada “Pengaruh Experiential

Marketing terhadap Minat Kunjung Ulang pada Daya Tarik Wisata Goa Pindul Gunungkidul” :

a. Variabel yang akan diteliti adalah pengaruh experiential marketing dan elemen-elemen experiential marketing.

b. Responden yang akan diteliti adalah pengunjung daya tarik Wisata Goa Pindul yang sedang berkunjung dan minimal pernah berkunjung satu kali.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen experiential marketing

yang terdapat pada daya tarik wisata Goa Pindul.

2. Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul Gunungkidul.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis

(22)

2. . Bagi pembaca

Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca sebagai acuan dalam untuk penelitian yang akan datang.

3. Bagi Organisasi/ pengelola

(23)

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A) Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kottler (2005:10), pemasaran didefinisikan sebagai proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Kottler dan Amstrong (2008:6), pemasaran didefinisikan sebagai proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Saat ini, pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai membuat penjualan tetapi dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

(24)

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut Kottler (dalam Kristanti 2015:9), yaitu adanya penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam program-program yang akan ditunjukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang sudah dituju dengan memiliki sebuah maksud dalam pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Harper et al (dalam Ekawati 2015:8) mendefiniskan manajemen pemasaran sebagai proses analisis, perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen pemasaran merupakan sebuah seni dan ilmu dalam memilih sebuah pasar sasaran. Untuk mempertahankan pelanggan perlu adanya penciptaan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan.

(25)

3. Experiential Marketing

Experiential Marketing berasal dari dua kata yaitu experiential dan

marketing, sedangkan experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti sebuah pengalaman dan marketing yang dikenal sebagai pemasaran.

Menurut Sejahtera (dalam Jatmiko dan Andharini 2012:130) menemukan bahwa experiential marketing mencakup sense, feel, think, act,dan relate berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dimana variabel sense sebagai variabel dominan yang mempengaruhi loyalitas pelanggan.

4. Elemen Experiential Marketing

Menurut Schmitt (dalam Wulansari dan Artanti, 2014) konsumen sekarang cenderung lebih rasional dan emosional, lebih tertarik pada pengalaman yang menyenangkan

Menurut Schmitt (dalam Jatmiko dan Andharini, 2012) menyatakan bahwa sasaran dari experiential marketing adalah untuk memberi pengalaman kepada konsumen ,ialah dengan lima dimensi experiential marketing yaitu sebagai berikut :

1. Sense. Sense dapat menciptakan sensory experience melalui indra penglihatan, suara, sentuhan, perasaan, dan penciuman, yang memberikan kesan keindahan, kesenangan, kepuasan, melalui adanya proses stimuli (rangsangan), proses, dan consequences (akibat).

(26)

bangga. Dalam menyentuh inner feelings, perusahaan perlu mempertimbangkan kondisi mood dan emosi konsumen atau pelanggan.

3. Think, esensi dari think marketing adalah menuntut pemikiran kreatif konsumen tentang perusahaan dan merek. Dengan berfikir (think) dapat merangsang kemampuan intelektual dan kreatifitas seseorang. 4. Act. Act marketing di desain untuk menciptakan pengalaman

konsumen dalam hubungannya dengan physical body, lifestyle dan interaksi dengan orang lain.

5. Relate. Relate marketing merupakan kombinasi think, feel, sense dan act marketing yang bertujuan untuk mengkaitkan individu dengan sesuatu di luar dirinya, dengan orang lain, kelompok-kelompok sosial lainnya dalam pekerjaan, etnis atau gaya hidup, dan bahkan dalam ruang lingkup sosial yang lebih luas seperti negara, masyarakat dan budaya.

5. Konsep Kepuasan Pelanggan

(27)

Selain itu kepuasan pelanggan akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,dan tingkat kepuasan yang makin tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih besar. Di dalam bukunya, Lovelock dan Wright (2007:105) pelanggan yang puas akan menyebarkan cerita positif dari mulut ke mulut dan malah akan menjadi iklan berjalan dan berbicara bagi suatu perusahaan yang akan menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru.

Kottler (2005:84) mengatakan bahwa pelanggan yang sangat puas akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama, membeli lebih banyak ketika perusahaan memperekenalkan produk baru dan memperbaharui produk-produk yang ada, membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produk-produknya,memberi perhatian lebih sedikit pada merek dan iklan para pesaing serta kurang peka terhadap harga, menawarkan gagasan tentang jasa atau produk kepada perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan pelanggan baru karena transaksinya rutin.

6. Minat Kunjung Ulang

(28)

Menurut Umar (dalam Kristanti 2015: 22) minat berkunjung kembali merupakan suatu perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan dalam pariwisata pengunjung dikatakan loyal apabila melakukan kunjungan secara ulang pada daya tarik wisata tersebut dan memberitahukan kepada orang lain kepuasan-kepuasan yang di dapat dari daya tarik wisata yang di kunjungi.

B) Penelitian-penelitian Sebelumnya

A) Pengaruh experiential marketing, pemasaran emosional terhadap

loyalitas pelanggan pada The Legend Waterpark Kertosono.

Dessy Wulansari dan Yessi Artanti / 2014 /Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen,Universitas Negeri Surabaya

(29)

yaitu 35 responden masuk kedalam kelompok eksperimen dan 35 responden lainnya masuk kedalam kelompok pembanding. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi wisata air The Legend Waterpark Kertosono

Indikator yang digunakan untuk mengukur pemasaran berdasarkan pengalaman yaitu sensasi yang timbul melalui pengalaman panca indera (Sense). Kedua, perasaan yang timbul melalui pengalaman emosi (Feel). Ketiga, perubahan perilaku dan gaya hidup konsumen (Act). Keempat, pikiran yang timbul berdasarkan pengalaman (Think). Kelima, hubungan yang terbentuk akibat pengalaman (Relate). Teknik pengumpulan pada penelitian ini diperoleh dengan tiga cara yaitu membaca buku literature informasi mengenai The Legend Waterpark, Observasi langsung, dan angket disebarkan kepada 70 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, dan untuk menganalisis hipotesis menggunakan uji beda independent sample t test.

Kesimpulan, penelitian ini menunjukan bahwa pemasaran berdasarkan pengalaman, pemasaran emosional terhadap loyalitas pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan. Diharapkan untuk pengelola The Legend Waterpark untuk mempertahankan dan sebisa mungkin meningkatkan keunggulan bersaing dan keunikan yang berbeda dengan pesaing sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

B) Pengaruh Experiential Marketing terhadap niat berkunjung

(30)

Yovita Hepi Kristanti / 2015 / Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai Pengaruh Experiental Marketing terhadap Niat berkunjung kembali pengunjung pantai sadranan Gunungkidul.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian survey. Subjek penelitian adalah pengunjung yang sedang berkunjung dan pengunjung pantai sadranan Gunungkidul yang pernah berkunjung minimal satu kali. Objek penelitian ini adalah experienital marketing yang terdiri dari

sense (rasa), feel (perasaan), think (berfikir), act (bertindak), dan

relate (berhubungan).

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala rating yaitu skala Likert. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domsestik dan wisatawan asing yang berada di pantai Sadranan Gunungkidul. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 wisatawan .Teknik pengambilan sampel yaitu insidental sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara kuesioner dan wawancara.

Kesimpulan, dalam penelitian ini dimensi-dimensi yang perlu dipertahankan adalah dimensi rasa (Sense), dimensi berhubungan

(31)

marketing memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung kembali ke Pantai Sadranan Gunungkidul.

C) Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan : : pengaruh secara simultan : pengaruh secara parsial D) Hipotesis

Pengalaman yang diberikan oleh suatu tempat memiliki pengaruh bagi tempat wisata. Industri pariwisata memikirkan untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung dan memberikan nilai positif bagi perkembangan obyek wisata.

H1: Ada pengaruh experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul Gunungkidul

Rasa (Sense) suatu pengalaman yang didapatkan pengunjung yang berhubungan dengan indera penglihatan, indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran.

H2: Rasa (Sense) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

Sense

Feel

Think

Act

Relate

(32)

Perasaan (Feel) pengalaman yang didapatkan pengunjung dimana pengunjung mendapatkan rasa aman dan pelayanan yang baik dari pengelola.

H3 : Perasaan (Feel) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

Berpikir (Think) suatu pengalaman yang didapatkan pengunjung dengan bagaimana pengunjung mendapatkan informasi tentang obyek wisata, fasilitas yang disediakan pengelola dan wahana yang ada.

H4: Berpikir (Think) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

Bertindak (Act) yaitu merujuk kepada pengalaman yang ditawarkan dan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi seperti physical body, lifestyle

dan interaksi antara pengunjung dan pengelola.

H5: Bertindak (Act) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

Berhubungan (Relate) menuju pada pengalalaman yang ditawarkan dengan menjalin relasi atau hubungan yang baik dan pelayanan yang memuaskan kepada pengunjung.

H6: Berhubungan (Relate) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

(33)

17

BAB III

METODE PENELITIAN A) Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei yang dimana kuesioner terstruktur yang diberikan ke responden dan dirancang untuk menghasilkan informasi yang spesifik. Naresh K.Malhotra (dalam Kristanti 2015:29). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif untuk menguji variabel dan mengetahui pengaruhnya terhadap variabel terikat.

B) Subjek dan Objek

Subyek penelitian ini adalah pengunjung yang pernah mengunjungi Goa Pindul lebih dari satu kali dan sedang berkunjung. Objek penelitian ini adalah

Experiential Marketing yang terdiri dari Sense, Feel, Think, Act dan Relate. C) Waktu dan Lokasi Penelitian

a) Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah obyek wisata Goa Pindul di Desa Bejiharjo. b) Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2017. D) Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2010:161 dalam Ekawati)

(34)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen atau variabel terikat. Di dalam penelitian ini peneliti menetapkan Experiential marketing

sebagai (X) yang meliputi:

(X1) Sense

(X2) Feel

(X3) Think

(X4) Act

(X5) Relate

b) Variabel Dependen

Variable dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan minat kunjung ulang (Y) sebagai variabel dependen. Adapun faktor yang meliputi antara lain:

1) Intensi 2) Rekomendasi

3) Menceritakan kembali 2. Definisi Variabel

a) Experiential Marketing

(35)

mengenai produk-produk secara word of mouth (Alma dalam Kristanti 2015:4).

b) Minat Kunjung Ulang

Minat berkunjung ulang merupakan suatu perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang, (Umar dalam Kristanti 2015: 22).

Tabel III.1

Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Keterangan

Experiential

Marketing (X)

Sense (Rasa)  Lingkungan

yang bersih

 Udara di Goa

Pindul yang sejuk..

 Suara burung

masih terdengar jelas.

 Aroma khas

(36)

Feel (perasaan)  Kenyamanan pengunjung Goa Pindul.

 Keamanan

pengunjung Goa Pindul.

 Merasa

senang ketika mengunjungi Goa Pindul.

 Pengunjung

merasa puas dengan pelayanan pengelola.

Think (berpikir)  Saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Goa Pindul.

 Saya berfikir

(37)

Pindul memiliki cerita sejarah.

 Saya berfikir

Goa Pindul memiliki ciri khas yang unik.

 Saya

memahami aturan- aturan yang ada di Goa Pindul.

Act (bertindak)  Belajar untuk menghargai alam.

 Membantu

menyalurkan hobi.

 Tertarik untuk

(38)

Pindul.

 Saya belajar

tentang fenomena alam yang ada di dalam Goa Pindul.

Relate

(berhubungan)

 Goa Pindul

cocok untuk rekreasi keluarga.

 Pengelola

ramah terhadap pengunjung.

 Kegiatan

wisata dapat membantu mengenal masyarakat sekitar.

 Kegiatan

(39)

membantu mengenalkan budaya Minat Kunjung Ulang

(Y)

Intensi  Memiliki niat untuk

berkunjung kembali. Rekomendasi  Merekomenda

(40)

3. . Pengukuran Variabel a) Pengukuran

Pengukuran variabel adalah untuk mengetahui karakteristik variabel berdasar ukuran tertentu, sehingga dapat dibedakan dan bahkan di urutkan berdasar atas karakteristik variabel tersebut (Suharsimi 2009: 43). Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan skala Likert.

Tabel III. 2

Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

didapatkan di Goa Pindul.

 Menceritakan

(41)

1. Pembuatan Interval

Adapun interval untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

1. Experiential Marketing

Berdasarkan skala Likert, jumlah kelas dibagi menjadi 3 kelas interval (Kristanti ,2015:34) ,sehingga dapat dihitung sebagai berikut:

Sehingga diperoleh pengkategorian sebagai berikut: Tabel III.3

Range Penilaian Experiential Marketing

Kelas Kategori Keterangan

3,68-5 Sangat Setuju Pengunjung menganggap daya tarik wisata sudah memberikan pengalaman yang berkesan.

(42)

wisata. 1-2,33 Sangat tidak setuju Pengunjung

menganggap bahwa obyek wisata tidak menghadirkan pengalaman yang berkesan.

2. Minat Kunjung Ulang

Berdasar skala Likert jumlah kelas dibagi menjadi 3 kelas interval (Kristanti, 2015: 34). Sehingga dapat dihitung sebagai berikut:

Tabel III.4

Range Penilaian Minat Kunjung Ulang

Kelas Kategori Keterangan 3,68 – 5 Sangat berminat Perilaku

(43)

pengunjung memiliki loyalitas terhadap tempat wisata tersebut sehingga memiliki minat tinggi untuk berkunjung ulang. 2,34 - 3,67 Cukup berminat Perilaku

konsumen yang menunjukan bahwa pengunjung memiliki loyalitas yang cukup sehingga memiliki minat berkunjung ulang minimal 1 kali.

1 - 2,33 Tidak berminat Perilaku

konsumen yang menunjukan bahwa

(44)

memiliki loyalitas sehingga tidak memiliki

keinginan mengunjungi kembali obyek wisata tersebut.

E) Definisi Operasional

1. Experiential marketing merupakan konsep pemasaran modern untuk mendekati, mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Produsen menghadirkan pengalaman-pengalaman yang unik, positif dan mengesankan kepada konsumen. Didalam experiential marketing terdapat lima elemen yaitu :

a) Rasa (Sense) memiliki kaitan dengan indera penglihatan (pemandangan), indera pendengaran (suara) , indera penciuman (bau), dan sentuhan yang didapatkan oleh pengunjung.

b) Perasaan(Feel) memiliki kaitan dengan rasa aman dan nyaman selama di Goa Pindul, merasa senang selama di Goa Pindul dan merasa puas dengan pelayanan pengelola.

(45)

d) Bertindak (Act) memiliki kaitan yaitu berhubungan dengan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pribadi seperti menyalurkan hobi, belajar menghargai alam, mencoba wahan yang ada dan interaksi dengan orang lain yang di dapat selama di Goa Pindul.

e) Berhubungan (Relate) memiliki kaitan dengan pengalaman yang diberikan kepada pengunjung dengan cara melibatkan pengunjung dalam melakukan aktivitas pada daya tarik wisata Goa Pindul.

2. Minat Kunjung Ulang

Loyalitas pengunjung adalah perilaku pengunjung yang dengan suka rela melakukan kunjungan ke suatu tempat tertentu secara berulang. Hal ini tercermin dalam : intensi yaitu memiliki niat atau keinginan untuk berkunjung kembali. Rekomendasi yaitu merekomendasikan Goa Pindul kepada orang lain. Menceritakan kembali yaitu menceritakan kepada orang lain pengalaman-pengalaman yang didapat di obyek wisata Goa Pindul.

F) Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh elemen penelitian,biasanya dapat berupa orang, produk, lembaga, industri dan sebagainya. (Suharsimi, 2009:56)

(46)

2. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi adalah elemen. (Suharsimi, 2009:56). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang pengunjung Goa Pindul yang sedang dan pernah berkunjung minimal satu kali.

G) Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara sengaja dan sesuai dengan persyaratan tertentu (sifat-sifat, kriteria, ciri, karakteristik). Kriteria yang dipilih oleh peneliti yaitu pengunjung yang sedang berkunjung dan pernah berkunjung minimal satu kali.

H) Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini memiliki dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

(47)

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh secara tidak langsung di objek penelitian tersebut. Data sekunder dalam penelitian ini adalah informasi dari pengelola wisata Goa Pindul dan dari hasil observasi. I) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: I. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan caramenyebarkan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang disusun secara sistematis, secara tertulis dan diedarkan kepada responden yang dalam penelitian ini adalah pengunjung obyek wisata Goa Pindul untuk mendapatkan informasi tentang pengalaman berkesan yang diperoleh saat berwisata di Goa Pindul. II. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstuksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik wawancara ini dilakukan saat pengisian kuesioner para pengunjung Goa Pindul untuk menggali lebih dalam tentang informasi pengalaman yang di dapatkan selama berwisata di Goa Pindul. III. Observasi

(48)

penglihat untuk mengetahui sikap pengunjung setelah berkunjung ke Goa Pindul.

J) Teknik pengujian instrumen

A) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:172). Uji validitas digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

∑ ∑ ∑ √ ∑ (∑ } ∑ ∑

Keterangan :

koefisien korelasi suatu butir/item n = jumlah subyek

X = jumlah skor X Y = jumlah skor Y

Jika nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikan (α : % 0 0 dalam rumus diatas, maka instrument tersebut dikatakan valid, sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka instrument tersebut dikatakan tidak valid.

a. Uji Reliabilitas

(49)

berbeda. Pengujian reliabilitas dapat dikemukakan dengan rumus Cronbach’s alpha sebagai berikut :

[ ] [ ∑ ]

Keterangan :

= reliabilitas instrument

k = banyak butir pertanyaan atau pernyataan ∑ =jumlah varian/butir item

= varian total

Dalam sebuah pengukuran reliabilitas, jika reliabilitas kurang dari 0,6 memiliki nilai kurang baik atau tidak reliabel, jika nilai reliabilitas 0,6 sampai 0,8 memiliki nilai dapat diterima, jika reliabilitas diatas 0,8 memiliki nilai sangat baik.

K) Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis Statistika Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2014:206

2. Analisis Regresi Linear Berganda

(50)

terikat. Didalam penelitian ini teknik analaisis linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dari sense, feel, think, act dan

relate terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = a + + + + +

Keterangan :

Y = Variabel Dependen (Minat Kunjung Ulang) a = Konstanta Regresi

= koefisien regresi sense

= koefisien regresi feel = koefisien regresi think

= koefisien regresi act

= koefisien regresi relate

= sense

= feel

= think

= act

(51)

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Menurut Sunyoto 2007 (dalam Kristanti 2015) uji asumsi klasik model regresi berganda antara lain :

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk melihat ada atau tidaknya sebuah korelasi yang tinggi antara variabel bebas di dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yag sering digunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation faktor (VIF), korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI) b. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu adanya sebuah pengujian yang memiliki hubungan sama atau tidaknya varian dari residual observasi satu dengan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan yaitu residual memiliki varians yang sama disebut homoskedastisitas dan apabila variannya berbeda maka disebut heterokedastisitas.

(52)

Uji asumsi normalitas akan menguji variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. H) Uji F

Uji F digunakan sebagai alat penguji model regresi atas pengaruh variabel independen tetap terhadap variabel dependen (Kristanti 2015). Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji F menggunakan bantuan SPSS: a) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan yang sering digunakan dalam penelitian yaitu 5% atau 0,05.

b) Menentukan dengan menggunakan SPSS atau rumus yaitu

:

=

Keterangan :

: koefisien determinasi : jumlah data atau kasus

: jumlah variabel independen a. Menentukan

Df1 : jumlah variabel-1 Df2 : n-k-2

Keterangan :

n : jumlah sampel

(53)

df : degree of freedom / derajat kebebasan b. Kriteria pengujian

= ditolak dan diterima jika

= diterima dan ditolak jika <

c. Menarik kesimpulan

Jika ditolak dan diterima maka rasa (sense), perasaan

(feel), berpikir (think) bertindak (act) dan berhubungan (relate) berpengaruh terhadap minat kunjung ulang. Jika diterima dan ditolak maka rasa (sense), perasaan (feel) ,berpikir (think)

bertindak (act) dan berhubungan (relate) tidak berpengaruh terhadap minat kunjung ulang.

I) Uji T

Uji t digunakan untuk menguji suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui pakah variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak,dalam pengujian uji t menggunakan bantuan SPSS :

a. Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan yang sering digunakan dalam penelitian yaitu 5% atau 0,05.

b. Menentukan dengan menggunakan program SPSS atau rumus

:

(54)

Keterangan :

r : koefisien korelasi parsial k : jumlah variabel independen n : jumlah data

c. Menentukan

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-2 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen)

d. Kriteria pengujian

= ditolak dan diterima jika

= diterima dan ditolak jika <

e. Menarik kesimpulan

Jika ditolak dan diterima maka rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think) bertindak (act) dan berhubungan (relate) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung. Jika diterima dan ditolak maka rasa

(sense), perasaan (feel) ,berpikir (think) bertindak (act) dan berhubungan (relate) tidak berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung.

J) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu experiential marketing (sense, feel, think, act, dan relate) terhadap variabel terikat yaitu minat kunjung ulang. Rumus yang digunakan :

(55)

Keterangan :

(56)

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM GOA PINDUL A) Gambaran Umum Goa Pindul

Goa Pindul merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Goa Pindul terletak di Dusun Gelaran, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Dari kota Yogyakarta dapat ditempuh dengan waktu 1,5 sampai 2 jam perjalanan. Goa Pindul dikenal sebagai wisata alam susur Goa bawah tanah dengan aliran sungai di dalamnya. Pengunjung dapat menikmati wisata ini dengan menggunakan ban dalam besar dan pelampung. Kegiatan susur Goa dengan ban tersebut biasa disebut dengan Cave Tubing Pindul. Panjang Goa Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi dengan atap Goa setinggi 4 meter.

Goa Pindul merupakan salah satu dari sekian banyak daya tarik wisata yang berada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Di sekitar Goa Pindul juga terdapat Goa Tanding, Goa Sriti, River Tubing dan Offroad

mengelilingi Desa Bejiharjo dan Sokoliman yang melewati lahan kayu putih. Pengunjung dapat menggunakan paket wisata yang disediakan oleh pengelola.

(57)

(tube) dan pelampung. Untuk barang pribadi berupa dompet , handphone

maupun barang berharga lainnya disarankan untuk tidak dibawa masuk ke dalam goa. Untuk dokumentasi, dapat menitipkan handphone maupun kamera kepada pemandu.

Gambar IV.1 Goa Pindul

B) Fasilitas Goa Pindul

Goa Pindul memiliki fassilitas yang memadai bagi para pengunjung. Fasilitias yang diberikan kepada pengunjung berupa tempat parkir, kamar mandi, ban (tube), pelampung, pemandu, penitipan barang, ruang informasi dan fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas yang disediakan memiliki harga yang terjangkau bagi pengunjung yang berkunjung di Goa Pindul.

(58)

beberapa lahan parkir Goa Pindul. Untuk parkir motor di patok dengan harga Rp.2000, mobil Rp.5000 dan Bus Rp. 20.000 . Selanjutnya adalah fasilitas kamar mandi. Kamar mandi banyak disediakan di kawasan wisata Goa Pindul. Dengan biaya Rp.2000 untuk cuci atau buang air kecil dan Rp.3000 untuk mandi. Fasilitas selanjutnya adalah ban, pelampung dan pemandu yang menjadi satu paket. Untuk fasilitas tersebut pengelola mematok harga Rp.35.000 untuk satu orang. Fasilitas tersebut sudah termasuk kegiatan susur Goa dengan ban atau Cave Tubing.. Fasilitas selanjutnya adalah ruang informasi. Ruang informasi di gunakan apabila pengunjung ingin mendapatkan informasi lebih jauh tentang fasilitas dan cara-cara menikmati Goa Pindul. Selanjutnya adalah fasilitas penunjang yaitu Wifi yang ada. Wifi disediakan secara free bagi pengunjung Goa Pindul. Fasilitas lain adalah beberapa warung-warung yang ada di berbagai lokasi di area Goa Pindul, sehingga pengunjung tidak perlu bingung apabila membutuhkan sesuatu maupun ingin jajan di area Goa Pindul. Terdapat pula toko oleh-oleh maupun souvenir untuk keluarga maupun kerabat yang tidak ikut ke Goa Pindul. C. Cave Tubing Goa Pindul

(59)

Untuk dapat menikmati wisata Cave Tubing ini pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp.35.000. Biaya tersebut pengunjung sudah mendapatkan ban, pelampung serta pemandu Cave Tubing. Untuk memasuki goa waktu yang tepat biasanya pada pukul 9 sampai 10 pagi dan cuaca cerah. Selain karena air tidak terlalu dingin, pengunjung dapat menikmati cahaya yang menerobos di sela-sela atap goa.

Gambar IV.2

Cave Tubing Goa Pindul

(60)

44

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan mengenai pengumpulan data, pengolahan data dengan pembahasannya. Untuk memperoleh data, peneliti menggungakan kuesioner dengan cara menyebar kepada 100 orang responden. 100 responden yang sedang berkunjung di Goa Pindul dibedakan menurut asal pengunjung yaitu dari DIY dan luar DIY.

A. Hasil Data Karakteristik Responden

Tabel V.1

Data Identitas Responden Daya Tarik Wisata Goa Pindul

Sumber : data primer, diolah 2017

Tabel diatas menggambarkan jumlah dan asal pengunjung daya tarik wisata Goa Pindul berdasarkan kriteria yang diteliti. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pengunjung dari luar DIY lebih mendominasi yaitu 94 pengunjung dari jumlah 100 responden. Sementara pengunjung dari dalam DIY berjumlah 6 orang dari 100 responden.

No Asal Jumlah Persentase

1 DIY 6 6%

2 Luar DIY 94 94%

(61)

Tabel V.2

Data Jenis Kelamin Pengunjung Daya Tarik Wisata Goa Pindul

Sumber : data primer,diolah 2017

Berdasarkan tabel III.II dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian diperoleh bahwa pengunjung laki-laki lebih banyak dari pengunjung perempuan dari total 100 responden.

B. Pengujian Instrumen

Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti melakukan pengujian instrument yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Dengan alat ukur instrument yang valid dan reliabel diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Dalam pengujian instrument ini peneliti menggunakan bantuan Software SPSS 16.0.

1. Uji validitas

Uji validitas pada penelitian ini pada variabel experiential marketing ( Sense, Feel, Think, Act, Relate ) dan minat kunjung ulang. Uji validitas dilakukan dengan mencari nilai korelasi Produk Moment (Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf signifikansi (α) = 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan dk = (n-2). Untuk

responden yang berjumlah 30, dapat diperoleh derajat kebebasan sebesar No Jenis Kelamin Jumlah Persen %

1 Laki – laki 58 58%

2 Perempuan 42 42%

(62)

30-2=28. Untuk df-28 dan taraf signifikansi 5% atau 0,05 , diperoleh nilai

sebesar 3,610. Berikut adalah hasil uji validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel .

(63)

Relate 1 Minat kunjung ulang 1

2

Sumber : Data primer ,diolah 2017.

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji validitas dari elemen-elemen experiential marketing menunjukkan bahwa butir pernyataan memiliki nilai > (0,3610). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa butir pernyataan yang digunakan adalah valid. 2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode

Croncbach’s Alpha. Variabel dianggap reliabel apabila memiliki

(64)

TABEL V.4 Sumber : data primer,diolah 2017.

Dari tabel uji reliabilitas di atas dapat dilihat bahwa nilai

Croncbach Alpha dalam variabel elemen experiential marketing dan minat kunjung ulang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dinyatakan reliabel.

C. Analisis Deskriptif

(65)

Tabel V.5 Deskripsi Variabel

Variabel Elemen Rata-rata Butir/item Rata-rata

Experiential Marketing Rasa (Sense) 4.05 Pernyataan 1

Pernyataan 2

(66)

Pernyataan 2

Sumber : data primer,diolah 2017.

Dalam experiential marketing terdapat lima elemen yaitu Rasa

(Sense), Perasaan (Feel), Berpikir (Think), Bertindak (Act), dan Berhubungan (Relate).

(67)

mengetahui bagaimana sejarah Goa Pindul. Sementara untuk pernyataan lain, pengunjung ingin mengetahui lebih dalam apa saja yang ada di Goa Pindul, pengunjung juga memahami bahwa Goa Pindul memiliki ciri khas yang unik dan pengunjung juga memahami aturan-aturan yang ada di Goa Pindul juga masuk ke dalam kategori sangat setuju. Tindakan (Act)

(68)

D. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel V.6 Diketahui bahwa nilai tolerance variabel lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi.

Tabel V.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SENSE .736 1.358

FEEL .531 1.884

THINK .576 1.737

ACT .607 1.649

RELATE .547 1.828

(69)

b. Uji heterokedastisitas

Gambar V.1

Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber : data primer, diolah 2017

(70)

c. Uji Normalitas

Tabel V.7

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Primer,diolah 2017

Berdasarkan tabel V, hasil pengujian One Sample

Kolmogorov-test menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,913 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .38471045

Most Extreme Differences Absolute .056

Positive .035

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .560

Asymp. Sig. (2-tailed) .913

(71)

E. Persamaan Regresi Linear Berganda

Tabel V.8

Hasil Uji Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.518 .423 3.588 .001

SENSE .038 .085 .044 .447 .656

FEEL .034 .103 .038 .329 .743

THINK .211 .100 .236 2.111 .037

ACT .069 .103 .073 .668 .506

RELATE .284 .107 .306 2.660 .009

a. Dependent Variable: MINATKUNJUNGULANG

sumber : data primer, diolah 2017

Berdasarkan hasil olah data, diketahui bahwa konstanta sebesar 1,518, koefisien Sense 0,038, koefisien Feel 0,034, koefisien Think 0,211, koefisien

Act 0,069, koefisien Relate 0,284. Maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = 1,518 + 0 0 + 0 0 + 0 + 0 0 +0

F. Uji F

(72)

secara simultan. Dari hasil Uji F yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

H1 : Ada pengaruh experiential marketing terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul Gunungkidul

Tabel V.9 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 6.941 5 1.388 8.906 .000a

Residual 14.652 94 .156

Total 21.594 99

a. Predictors: (Constant), RELATE, SENSE, THINK, ACT, FEEL

b. Dependent Variable: MINATKUNJUNGULANG

Dari hasil uji ANOVA yang menggunakan software SPSS.16 ,dari tabel diatas di peroleh yaitu 8,906. Berdasarkan tabel dengan taraf signifikansi (α)= 5% atau 0,05 diketahui bahwa dengan df1 =

k-1 = 5-1 =4 dan df2 = n-k-2 = 100-5-2 = 93, maka (df1)(df2) = 2,47.

Berdasarkan hasil perhitungan , diperoleh = 8,906 >

= 2,47. Sehingga dapat disimpulkan Rasa (Sense), Perasaan (Feel),

(73)

G. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh-pengaruh variabel bebas Rasa (Sense), Perasaan (Feel), Berfikir (Think), bertindak (Act) dan Berhubungan (Relate) terhadap variabel terikat (minat kunjung ulang). Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

H2 : Rasa (Sense) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

H3 : Perasaan (Feel) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

H4 : Berpikir (Think) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

H5 : Bertindak (Act) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

H6 : Berhubungan (Relate) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

(74)

RELATE .284 .107 .306 2.660 .009

a. Dependent Variable: MINATKUNJUNGULANG

Sumber : data primer, diolah 2017

Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai pada tabel

diatas, dengan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-k-2 = 100-5-2 = 93. Dengan ketentuan tersebut diperoleh sebesar 1,98580. Kesimpulan dari pengujian adalah sebagai berikut:

1. Variabel X1 Rasa (Sense) dengan koefisien regresi sebesar 0,038

dengan sebesar 0,447 < 1,98580 bahwa diterima dan

ditolak. Variabel Rasa (Sense) tidak memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengujung Goa Pindul.

2. Variabel X2 Perasaan (Feel) dengan koefisien regresi sebesar o,34 dengan sebesar 0,329 < 1,98580 bahwa diterima dan

ditolak.

Variabel Perasaan (Feel) tidak memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengunjung Goa Pindul.

3. Variabel X3 Berpikir (Think) dengan koefisien regresi sebesar 0,211 dengan sebesar 2,111> 1,98580 bahwa ditolak dan

diterima.

(75)

4. Variabel X4 Bertindak (Act) dengan koefisien regresi sebesar 0,069 dengan sebesar 0,668< 1,98580 bahwa diterima dan

ditolak.

Variabel Bertindak (Act) tidak memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengujung Goa Pindul.

5. Variabel X5 Berhubungan (Relate) dengan koefisien regresi sebesar 0,284 dengan sebesar 2,660 > 1,98580 bahwa ditolak dan

diterima.

Variabel berhubungan (Relate) memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pengujung Goa Pindul.

H. Koefisien Determinasi

Tabel V.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), RELATE, SENSE, THINK, ACT, FEEL

b. Dependent Variable: MINATKUNJUNGULANG

Sumber : data primer, diolah 2017..

Dari tabel diatas diperoleh koefisien determinasi ( ) sebesar 0,321 atau 32,1% , artinya bahwa besarnya pengaruh variabel

(76)

I. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan terhadap pengunjung daya tarik wisata Goa Pindul diperoleh hasil sebagai berikut :

Dari hasil kategori responden diketahui bahwa sebagian besar pengunjung daya tarik wisata Goa Pindul sebanyak 58% responden berjenis kelamin laki-laki dan 42% responden berjenis kelamin perempuan. Sedangkan dilihat dari kategori asal 94% pengunjung berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan 6% pengunjung berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dari total 100 responden.

Hasil penelitian ini ingin menunjukan variabel Rasa (Sense), Perasaan

(Feel), Berpikir (Think), bertindak (Act), Berhubungan (Relate) secara parsial memiliki pengaruh atau tidak terhadap minat kunjung ulang pengunjung daya tarik Goa Pindul. Variabel yang mempengaruhi minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul yaitu Berpikir (Think) dan berhubungan (Relate). Variabel Berpikir (Think) dan Berhubungan (Relate) harus dipertahankan dan ditingkatkan oleh pengelola. Pada variabel Berpikir (Think) yang perlu di tingkatkan adalah pada informasi kepada pengunjung tentang semua yang ada di dalam goa dan ciri khas khusus dan unik yang ada pada Goa Pindul sehingga pengunjung lebih tahu tentang Goa Pindul. Pada variabel Berhubungan

(77)

Menurut hasil olah data variabel Rasa (Sense), Perasaan (Feel),

Berpikir (Think), bertindak (Act), Berhubungan (Relate) secara simultan

memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang, dapat ditunjukan =

8,906 > = 2,47. Sehingga Rasa (Sense), Perasaan (Feel), Berpikir

(78)

62

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Lima elemen yaitu Rasa (Sense), Perasaan (Feel), Berpikir (Think),

Bertindak (Act), dan Berhubungan (Relate) menunjukan bahwa daya tarik wisata Goa Pindul sudah memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung.

2. a. Dari 5 elemen Experiential Marketing hanya Berpikir (Think) dan Berhubungan (Relate) yang memiliki pengaruh secara parsial.

b. Elemen Experiential Marketing ; Rasa (Sense), Perasaan (Feel),

Berpikir (Think), bertindak (Act), Berhubungan (Relate) secara simultan memiliki pengaruh terhadap minat kunjung ulang pada daya tarik wisata Goa Pindul Gunungkidul.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

a. Bagi Pengelola Goa Pindul

(79)

kegiatan Goa Pindul. Pada elemen Berhubungan (Relate), pengelola maupun masyarakat sekitar Goa Pindul diharapkan untuk selalu ramah kepada setiap pengunjung yang datang. Selain itu, penambahan fasilitas untuk tempat kumpul keluarga juga sangat penting agar pengunjung bisa menikmati kawasan Goa Pindul dengan keluarga.

2. Pengelola perlu melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang hendak masuk ke dalam Goa agar tidak menumpuk dan terjadi antrian yang panjang di sekitar mulut Goa.

b. Bagi Pengunjung

Setiap pengunjung agar mentaati aturan-aturan yang ditetapkan oleh pengelola agar tetap aman dan nyaman selama melakukan kegiatan di kawasan Goa Pindul.

c. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan dan menambahkan variabel lain.(Misal : kepuasan pengunjung, harga,dll)

C. Keterbatasan Penelitian

1. Terkadang responden menolak untuk mengisi kuesioner dengan alasan keterbatasan waktu.

(80)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan.2010. Manajemen Pemasaran : Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran.Yogyakarta. STIM YKPN.

Ekawati, Viskyana Dwi. 2015. Pengaruh Experiential Marketing dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada The House of Raminten Yogyakarta.

Jatmiko, Rohmat Dwi dan Sri Nastiti Andharini.2012. Analisis Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata (Studi pada Taman Rekreasi

Sengkaling Malang). Universitas Muhamadiyah Malang.

J, James . 1987. Pariwisata Indonesia : Sejarah dan Prospeknya.Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Kotler,Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.

Kotler,Philip. Edisi Keenam. Manajemen Pemasaran. Jakarta . Penerbit Erlangga. Kristanti, Yovita Hepi. 2015. Pengaruh Experiential Marketing terhadap Niat

Berkunjung Kembali Pengunjung Pantai Sadranan Gunungkidul. Laksana, Fajar. 2008. Manajemen pemasaran ; Pendekatan Praktis. Graha Ilmu.

Yogyakarta

Lovelock, Christopher, Jochen Wirtz, Jacky Mussry. Pemasaran Jasa-Perspektif Indonesia Jilid 2. Penerbit erlangga. Jakarta.

(81)

Sasongko, Ilham Adining. 2011. Pengaruh Experiential Marketing Dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Objek Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan Dengan SPSS. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Suharso. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis. Jakarta. PT. Indeks. Wulandari, Rima Aji Nirwanawati. 2016. Pengaruh Dimensi Experiential

Marketing pada Minat Beli Ulang di The House Of Raminten Yogyakarta. Wulansari, Desi dan Yessy Artanti. 2014. Pengaruh Experiential Marketing,

Pemasaran Emosional terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal.Universitas Negeri Surabaya.

Internet

Buku Statistik Kepariwisataan DIY.

http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/04/experiential-marketing-2-kunci-pokok.html 17 september 2016

(82)

Lampiran I

Kuesioner

Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Kota tempat tinggal : DIY Luar DIY

Isilah pernyataan dibawah ini dengan tanda (√ ) pada kolom jawaban sesuai dengan pengalaman yang anda dapatkan.

Adapun makna dari alternatif jawaban adalah sebagai berikut : SS : Sangat Setuju

S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

A. Experiental Marketing

a. Panca Indera (Sense) Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Lingkungan yang bersih

2 Udara di Goa Pindul yang sejuk 3 Kicauan burung masih terdengar jelas. 4 Tercium aroma khas saat memasuki Goa

(83)

b. Perasaan (Feel) Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

5 Saya merasa aman selama di Goa Pindul. 6 Saya merasa nyaman selama di Goa Pindul. 7 Saya merasa senang ketika berada di Goa

Pindul

8 Saya merasa puas terhadap pelayanan pengelola Goa Pindul

c. Berfikir (Think) Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

9 Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang Goa Pindul.

10 Saya ingin mengetahui sejarah yang ada di Goa Pindul.

11 Saya memahami Goa Pindul memiliki ciri khas yang unik.

12 Saya memahami aturan yang ada di Goa Pindul.

d. Tindakan (Act) Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

13 Berwisata di Goa Pindul membantu saya belajar menghargai alam.

(84)

menyalurkan hobi saya.

15

Saya tertarik dengan wahana yang ada di Goa Pindul.

16 Saya serasa belajar mengetahui fenomena alam yang ada di Goa Pindul.

e. Berhubungan (Relate) Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

17 Goa Pindul cocok untuk rekreasi bersama keluarga.

18 Pengelola Goa Pindul ramah terhadap setiap pengunjung.

19 Kegiatan wisata Goa Pindul dapat membantu mengenal masyarakat sekitar.

20 Kegiatan wisata Goa Pindul dapat membantu mengenalkan budaya

B. Minat Kunjung Ulang

a. Intensi Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya memiliki niat untuk berkunjung kembali ke obyek wisata Goa Pindul.

b. Rekomendasi Jawaban

(85)

2 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain tentang Goa Pindul.

3 Saya akan merekomendasi kepada orang lain tentang wahana yang ada di Goa Pindul.

c. Menceritakan kembali Jawaban

No Pernyataan SS S N TS STS

4 Saya akan menceritakan kembali pengalaman yang telah didapatkan di Goa Pindul.

(86)

Lampiran II

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Rasa (Sense)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Cronbach's Alpha N of Items

.739 4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.664 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

(87)

3. Berpikir (Think)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Mean if Item

Deleted

Cronbach's Alpha N of Items

.785 4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(88)

ACT2 13.43 2.392 .407 .768

ACT3 13.23 2.116 .547 .693

ACT4 13.10 2.093 .625 .647

5. Berhubungan (Relate)

6. Minat Kunjung Ulang

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.744 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

RELATE1 12.80 3.269 .517 .704

RELATE2 12.93 3.375 .458 .729

RELATE3 13.20 2.648 .667 .611

RELATE4 13.17 2.075 .598 .680

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(89)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

A. Uji Asumsi Klasik

1. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .38471045

Most Extreme Differences Absolute .056

(90)

2. UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SENSE .736 1.358

FEEL .531 1.884

THINK .576 1.737

ACT .607 1.649

RELATE .547 1.828

a. Dependent Variable:

MINATKUNJUNGULANG

3.UJI HETEROKEDASTISITAS

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .560

Asymp. Sig. (2-tailed) .913

(91)

4. LINEAR BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.518 .423 3.588 .001

SENSE .038 .085 .044 .447 .656

FEEL .034 .103 .038 .329 .743

THINK .211 .100 .236 2.111 .037

ACT .069 .103 .073 .668 .506

RELATE .284 .107 .306 2.660 .009

(92)

5. UJI T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.518 .423 3.588 .001

SENSE .038 .085 .044 .447 .656

FEEL .034 .103 .038 .329 .743

THINK .211 .100 .236 2.111 .037

ACT .069 .103 .073 .668 .506

RELATE .284 .107 .306 2.660 .009

a. Dependent Variable: MINATKUNJUNGULANG

6. UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.941 5 1.388 8.906 .000a

Residual 14.652 94 .156

Total 21.594 99

a. Predictors: (Constant), RELATE, SENSE, THINK, ACT, FEEL

(93)

7. KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .567a .321 .285 .39481

a. Predictors: (Constant), RELATE, SENSE, THINK, ACT, FEEL

(94)
(95)

Gambar

Tabel     Judul                                                                                              Halaman
Gambar   Judul                                                                                             Halaman
Ju�lah Wisatawa� Ma��a�egara da� Do�estik di Ka�upate� Gu�u�gkidul, ����‒���5Tabel I.2
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diperoleh sepuluh faktor pengungkit ( leverage factor ) yang dapat mempengaruhi peningkatan indeks keberlanjutan yaitu dari dimensi ekologi (Kemungkinan terjadinya

Merujuk pada teori pemaknaan yang diutarakan Stuart Hall (1991), cara komunikan dalam mengdekode pesan dari komunikator terkait berita positif tentang Indonesia

Selain itu juga diuraikan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan, yaitu berupa perancangan fasilitas kerja untuk memperbaiki postur pekerja saat bekerja yang

(www2.jogjabelajar.org/web20 09) dengan Judul : Media Persamaan Linier Dua Variabel 2009 APBD PROPINSI DIY Anggota 24) Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web BTKP

Kedua, perlawanan secara formal atau advokasi litigasi yang dilakukan penulis buku tersebut dengan mengajukan uji materi terhadap UU No.4/PNPS/1963 tentang Pengamanan Terhadap

Persepsi siswa SMA Negeri di Kabupaten Pati terhadap munculnya buku-buku yang berwacana pelurusan sejarah Indonesia mendapat tanggapan yang positif. Pelurusan sejarah merupakan

Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman, serta terbebas dari

Semua kelompok tikus yang diberi perlakuan ekstrak (P1, P2 dan P3) mengalami kenaikan berat badan dari hari ke-14 hingga hari ke-28 dibandingkan kelompok Ka,