• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas pelayanan dan suku cadang terhadap loyalitas pelanggan jasa perbaikan sepeda motor : studi kasus pada pelanggan Bengkel Sinar Mustika.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas pelayanan dan suku cadang terhadap loyalitas pelanggan jasa perbaikan sepeda motor : studi kasus pada pelanggan Bengkel Sinar Mustika."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR

Studi Kasus Pada Pelanggan Bengkel Sinar Mustika Vensensius Aggel

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan suku cadang terhadap loyalitas pelanggan jasa perbaikan sepeda motor Sinar Mustika. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner kepada 100 orang responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini bersifat aksidental (accidental sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda untuk menguji hipotesis penelitian.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan suku cadang memiliki pengaruh positif dan signifikan pada loyalitas pelanggan. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan suku cadang secara signifikan mempengaruhi variabel loyalitas pelanggan. Melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan dan variabel suku cadang bersama-sama berpengaruh secara positif pada loyalitas pelanggan. Angka Adjusted R square sebesar 0,247 menunjukkan bahwa 24,7 persen variasi loyalitas pelanggan bisa dijelaskan oleh kedua variabel independen yang digunakan dalam persamaan regresi. Sisanya sebesar 75,3 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(2)

THE EFFECT OF SERVICE QUALITY AND SPARE PARTS ON CUSTOMER LOYALTY

AT MOTORCYCLE REPAIR SERVICES

Case Study At Workshop Sinar Mustika

This study aims to analyze the impact of service quality and sparepart on customer loyalty at motorcycle repair service Sinar Mustika. The data were collected through questionnaire distributed to 100 respondents. The research sample is taken under accidental sampling technique. The data analysis technique used is multiple linear regresion analysis to examine the research hypothesis.

The results of the analysis show that the quality of service and spare parts have a positive and significant impact on customer loyalty. The hypothesis testing using t-test shows that service quality and sparepart a significantly affect the customer loyalty. F tes demonstrates that the quality of service and variable parts simultaneously and positively effect the customer loyalty. The Adjusted R square of 0.247 indicates that 24.7 percent of variation in customer loyalty can be explained by the two independent variables used in the regression equation. While the remaining 75.3 percent is explained by variables other than the variables used in this study.

(3)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SUKU CADANG TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR

Studi Kasus Pada Pelanggan Bengkel Sinar Mustika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Vensensius Aggel

NIM: 072214116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Aku lebih baik dibenci menjadi diriku sendiri dari pada menjadi munafik untuk disukai oranglain”

(Kurt Cobain)

Aku bukan seorang pemalas, tetapi aku sedang sibuk mempelajari bagaimana cara bertahan hidup untuk hari ini hari esok.

(Penulis)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:  Bapak dan Ibuku tercinta

suatu saat aku akan membuat kalian tersenyum”.

 Kakak dan Adik-adikku tersayang

(7)
(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunai dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Suku Cadang Terhadap Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus Pada Pelanggan Bengkel Sinar Mustika. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M,Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Bapak Drs. Hg. Suseno Triyanto Widodo, M.S., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

6. Pemilik, para karyawan bengkel Sinar Mustika yang memberikan izin dan waktu sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

7. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan.

(10)

9. Kakakku tercinta Edvansius Sarani yang selalu mendukung penulis dalam hal finansial, dan adikku Oshi Paulina yang selalu mengingatkan penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

10.Segenap keluarga besarku yang selama ini memberikan motivasi dan nasihat-nasihat yang sangat beharga.

11.Sahabatku Edwin Wirananta, Jhuniman Hendriwan dan Susi Susanti yang telah membantu dan tempat penulis bertukar pendapat dalam penyusunan skripsi ini.

12.Teman-teman diluar perkuliahanku yang selama ini telah mengobati kebosananku, terima kasih atas keceriaan kalian.

13.Teman-teman manajemen 2007 yang masih berjuang bersama-sama hingga saat ini.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ... xv

HALAMAN ABSTRAC ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori ... 6

(12)

C. Desain Pemikiran ... 20

D. Rumusan Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 24

C. Variabel Penelitian ... 24

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Sumber Data ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 31

H. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39

A. Profil Perusahaan... 39

B. Bengkel ... 39

C. Toko Suku Cadang ... 40

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data dan Analisis ... 43

1. Deskripsi Subjek Penelitian ... 43

2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 51

B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ... 57

BAB V PENUTUP ... 75

(13)

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya... 19

4.1 Jenis Kelamin... 39

4.2 Usia Responden... 41

4.3 Pendidikan Formal Terakhir Responden... 42

4.4 Pekerjaan Responden... 44

4.5 Penghasilan/ Uang saku... 45

4.6 Hasil Tangganpan Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan... 49

4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Suku Cadang... 51

4.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan... 52

4.9 Hasil Uji Validitas... 54

4.10 Hasil Uji Reliabilitas... 56

4.11 Hasil Uji Multikolinieritas... 57

4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 59

4.13 Hasil Analisis Regresi... 62

4.14 Hasil Uji t Secara Parsial... 63

4.15 Hasil Analisis Regresi Secara Simultan... 66

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Desain Pemikiran... 22

4.1 Diagram Pie Chart Jenis Berdasarkan Kelamin... 40

4.2 Diagram Pie Chart Berdasarkan Usia... 41

4.3 Diagram Pie Chart Berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir... 43

4.4 Diagram Pie Chart Berdasarkan Pekerjaan... 44

4.5 Diagram Pie Chart Berdasarkan Penghasilan/ Uang Saku... 46

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 59

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian... 81

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian... 87

(17)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SUKU CADANG TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR

Studi Kasus Pada Pelanggan Bengkel Sinar Mustika

Vensensius Aggel Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan suku cadang terhadap loyalitas pelanggan jasa perbaikan sepeda motor Sinar Mustika. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner kepada 100 orang responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini bersifat aksidental (accidental sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linear berganda untuk menguji hipotesi penelitian.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan suku cadang memiliki pengaruh positif dan signifikan pada loyalitas pelanggan. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan suku cadang secara signifikan mempengaruhi variabel loyalitas pelanggan. Melalui uji f dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan dan variabel suku cadang bersama-sama berpengaruh secara positif pada loyalitas pelanggan. Angka Adjust R square sebesar 0,247 menunjukkan bahwa 24,7 persen variasi loyalitas pelanggan bisa dijelaskan oleh kedua variabel independen yang digunakan dalam persamaan regresi. Sisanya sebesar 75,3 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(18)

ABSTRACT

THE EFFECT OF SERVICE QUALITY AND SPARE PARTS ON CUSTOMER LOYALTY

AT MOTORCYCLE REPAIR SERVICES

Case Study At Workshop Sinar Mustika

This study aims to analyze the impact of service quality and sparepart on customer loyalty at motorcycle repair service Sinar Mustika. The data were collected through questionnaire distributed to 100 respondents. The research sample is taken under accidental sampling technique. The data analysis technique used is multiple linear regresion analysis to examine the research hypothesis.

The results of the analysis show that the quality of service and spare parts have a positive and significant impact on customer loyalty. The hypothesis testing using t-test shows that service quality and sparepart a significantly affect the customer loyalty. F tes demonstrates that the quality of service and variable parts simultaneously and positively effect the customer loyalty. The Adjusted R square of 0.247 indicates that 24.7 percent of variation in customer loyalty can be explained by the two independent variables used in the regression equation. While the remaining 75.3 percent is explained by variables other than the variables used in this study.

(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pelanggan merupakan sumber pemasukan bagi perusahaan. Semakin

banyak pelanggan perusahaan, maka semakin besar pemasukan yang dapat

diraih perusahaan. Sebaliknya semakin sedikit pelanggan perusahaan, maka

semakin sedikit pula pemasukan yang dapat diraih perusahaan. (Engel, et. al.,

1995 : 210).

Di daerah kabupaten Sleman, kecamatan Maguwoharjo, tepatnya desa

Paingan, terdapat beberapa usaha yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan

sepeda motor. Akan tetapi, dari beberapa bengkel yang sudah ada, tidak

sepenuhnya memuaskan kebutuhan pelanggan. Artinya, bengkel-bengkel

tersebut tidak menyediakan berbagai suku cadang yang lengkap, tempat

perbaikannya sederhana, dan jenis jasa yang ditawarkan terbatas. Dengan

melihat keterbatasan beberapa usaha yang bergerak dalam jasa perbaikan

sepeda motor di daerah kabupaten Sleman, kecamatan Maguwoharjo, maka

berdiri sebuah bengkel yaitu Bengkel Sinar Mustika yang bergerak dalam

bidang perbaikan jasa sepeda motor. Bengkel Sinar Mustika ini menawarkan

beberapa jenis jasa perbaikan seperti full service, ganti oli, tambal ban, dan

menyediakan suku cadang dengan berbagai merk. Hal ini dikarenakan

kurangnya jasa perbaikan sepeda motor didaerah ini, sehingga bengkel Sinar

Mustika ingin membantu para pelanggan dengan menyediakan jasa-jasa dan

(20)

Bengkel Sinar Mustika yang bergerak dalam pelayanan jasa yang juga

menyediakan suku cadang (spare part) kendaraan bermotor, yang akan

membuat tingkat persaingan yang tinggi antar bengkel agar mendapat pangsa

pasar yang besar. Kunci agar pelanggan memilih layanan bengkelnya adalah

bengkel harus memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Kepuasan tersebut

dapat dicapai melalui pemberian layanan dan dukungan yang optimal kepada

pelanggan, misalnya melalui pemberian layanan yang cepat, sehingga

pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama di bengkel, pemberian

saran-saran perawatan mesin kepada pelanggan, menyediakan berbagai suku cadang

motor sehingga pelanggan tidak harus mencari, dan lain-lain.

Pelanggan yang merasa puas biasanya akan menceritakan kepuasannya

tersebut kepada calon pelanggan yang lain, sehingga perusahaan akan

mendapatkan keuntungan dari kondisi itu, yaitu mendapatkan pelanggan yang

loyal yang sekaligus membantu promosi perusahaan. Akan tetapi apabila

pelanggan merasa tidak puas, maka pelanggan akan menceritakan

pengalamannya yang mengecewakan tersebut kepada orang lain, sehingga

akan memperburuk citra dan eksistensi perusahaan. Konsumen yang loyal

merupakan kunci sukses suatu bisnis atau usaha. Mereka akan berupaya

membela produk kita dan secara sukarela akan selalu berusaha

merekomendasikan kepada orang lain. Mempertahankan konsumen yang loyal

memang harus mendapatkan prioritas yang utama dari pada mendapatkan

(21)

Bengkel Sinar Mustika harus mampu memuaskan pelanggannya dari segi

layanan dan dukungannya kepada pelanggan. Hal inilah yang perlu menjadi

perhatian dari bengkel Sinar Mustika. Pelanggan akan membandingkan

layanan dan dukungan yang diberikan Bengkel Sinar Mustika dengan layanan

dan dukungan yang mereka harapkan. Jika pelanggan merasa puas, maka

pelanggan akan kembali lagi ke bengkel Sinar Mustika dan menjadi

pelanggannya yang setia serta akan menceritakan pengalamannya tersebut

kepada orang lain, sehingga jumlah pelanggan bengkel Sinar Mustika akan

bertambah. Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian di bengkel Sinar Mustika dengan judul: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SUKU CADANG TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR. (studi kasus pada pelanggan bengkel Sinar Mustika Jl. Maguwoharjo Yogyakarta) B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti berdasarkan judul dan latar belakang masalah

adalah sebagai berkut:

1. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan?

2. Apakah ada pengaruh suku cadang terhadap loyalitas pelanggan?

3. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan dan suku cadang yang diberikan

(22)

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah, maka

penulis membatasi permasalahan pada:

1. Atribut yang akan diteliti yaitu :

a. Variabel pertama yang akan diteliti yaitu kelengkapan suku cadang

b. Variabel kedua yang akan diteliti yaitu pelayanan

2. Responden yang akan diteliti yaitu para konsumen yang pernah

menggunakan atau sedang menggunakan jasa perbaikan sepeda motor di

bengkel Sinar Mustika.

D. Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan

terhadap loyalitas pelanggan jasa perbaikan sepeda motor.

2. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan peralatan dan fasilitas suku

cadang yang tersedia terhadap loyalitas pelanggan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis

a. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk

menambah ilmu-ilmu tentang penerapan kualitas pelayanan dan

(23)

b. Penelitian Lebih Lanjut

Bagi penelitian lebih lanjut, penelitian ini juga bisa menjadi referensi

tambahan bagi peneliti lain yang akan meneliti terkait dengan usaha

jasa perbaikan khususnya sepeda motor.

2. Kegunaan Praktis

Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan pengetahuan

baru terutama bagi usaha jasa perbaikan sepeda motor Sinar Mustika untuk

bisa membantu dalam mengembangkan strategi untuk menghadapi

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Kualitas

Persepsi kualitas yang baik/positif diperoleh bila kualitas yang

dialami (experienced quality) memenuhi harapan pelanggan (expected

quality). Bila harapan pelanggan tidak realistis, maka persepsi kualitas

total (total perceived quality) akan rendah. Sekalipun kualitas yang

dialami memang baik (diukur dengan berbagai ukuran obyektif).

Kualitas yang diharapkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yakni

komunikasi pasar, komunikasi gethok tular, citra korporasi/local, dan

kebutuhan pelanggan. Komunikasi pasar meliputi periklanan, direct

mail, personal selling, public relation, intractive marketing, dan

promosi penjualan, yang secara langsung berada dalam kendali

perusahaan. Sementara itu faktor gethok tular dan citra hanya dapat

dikendalikan secara tidak langsung oleh perusahaan. Dampak eksternal

bisa berpengaruh terhadap kedua faktor ini. Akan tetapi pada dasarnya,

keduanya merupakan fungsi dari kinerja masa lalu perusahaan jasa,

yang didukung oleh faktor lain seperti iklan. Selain itu, kebutuhan

pelanggan juga mempengaruhi harapannya.

(25)

baik atau memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui

harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai

kualitas yang ideal. Sebaliknya jika kualitas pelayanan yang diterima

lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan

dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas

pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam

memenuhi harapan pelanggannya yang konsisten.

Kualitas merupakan suatu tingkat kesempurnaan yang

diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. (Wyckof dalam Tjiptono, 2000:52)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan. (Goetsch dan Davis, 1994 dalam Tjiptono,

2000:51).

Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah

keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu

produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten. (Lupiyoadi, 2001:

144).

b. Perspektif Terhadap Kualitas

Menurut Garvin (dalam Tjiptono, 2000: 52-53), ada lima macam

(26)

menjelaskan bahwa kualitas bisa diartikan secara beranekaragam oleh

orang yang berbeda dalam situasi yang berlainan.

Perspektif kualitas tersebut meliputi:

1) Transcendental Approach

Dalam pendekatan ini, kualitas dipandang sebagai innate

excellence, dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi

sulit didefinisikan.

2) Product-based Approach

Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan

karakteristik atau atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat

diukur.

3) User-Based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas

tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang

paling memuaskan preferensi seseorang, misalnya percevied

quality merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

4) Manufacturing-Based Approach

Prespektif ini mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian/sama

dengan persyaratan. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian

spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali

didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan

(27)

5) Value-Based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.

Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang

memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai,

akan tetapi yang paling bernilai adalah barang atau jasa yang

paling tepat dibeli (best-buy).

c. Pengertian Pelayanan (service)

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang

terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain

atau secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani

kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu

menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan.

Menurut Lytle (1996: 117) pelayanan merupakan sarana untuk

mengidentifikasi dan memenuhi superior need. Atau dengan kata lain

layanan konsumen dapat menjadi pusat keuntungan perusahaan.

Menurut Tim Pusat Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, pelayanan adalah kemudahan yang diberikan

sehubungan dengan jual-beli barang atau jasa.

Layanan atau Service juga bisa diartikan sebagai suatu proses.

Proses yang dimaksud ialah terdiri dari beberapa kegiatan yang

(28)

interaksi ini adalah untuk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan

pelanggan sehingga pelanggan merasa puas. (Han, and Leong, 1996).

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pelayanan merupakan proses pemberian bantuan yang mana diberikan

seseorang kepada orang lain dalam jual beli barang atau jasa.

d. Karakteristik pelayanan

Ada beberapa karakteristik pelayanan yang membedakan dari barang

kelihatan yaitu:

1) Tidak berwujud (Intangibility)

Maksud dari layanan yang bersifat intagible adalah layanan yang

tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum

dibeli dan dikonsumsi. Konsep intagible dalam pelayanan memiliki

dua pengertian, yaitu:

a) Sesuatu yang tidak dapat disentuh atau dan tidak dapat dirasa.

b) Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan,

diformulasikan, atau dipahami secara rohanian.

2) Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Inseparability disini menunjukkan sulitnya pendekatan dari

menciptakan layanan dan mengkonsumsinya sebagai dua hal yang

berbeda. Layanan tidak dapat dipisahkan menjadi fase menciptakan

dan fase mengkonsumsi karena layanan biasanya dijual terlebih

(29)

3) Variability

Pelayanan bersifat sangat variabel karena merupakan

nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas

dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana pelayanan

tersebut dihasilkan. Para pembeli pelayanan sangat peduli dengan

variabilitas yang tinggi ini, dan seringkali meminta pendapat orang

lain sebelum memutuskan untuk membeli.

4) Tidak tahan lama (Perishability)

Pelayanan tidak dapat disimpan sebagai persediaan yang siap dijual

atau dikonsumsi pada saat diperlukan, oleh karena itu pelayanan

bersifat tahan lama. Bila suatu pelayanan tidak digunakan, maka

pelayanan tersebut akan berlalu begitu saja.

e. Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diartikan sebagai

kemampuan secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan, keinginan

dan harapan pelanggan. Dari pengertian tersebut ada dua kata kunci

yaitu konsisten dan harapan pelanggan. Pertama, konsisten yang

berarti selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan yang

berkualitas. Kedua, kualitas layanan harus didasarkan pada harapan

pelanggan dan bukan pada kebutuhan perusahaan atau oraganisasi. Hal

ini berarti bahwa kualitas layanan hanya dapat dijelaskan dan dipahami

dari sudut pandang pelanggan. Selain itu juga di dalam kualitas

(30)

proses yang terjadi didalamnya dan sisi personal seperti bagaimana

tingkah laku penyedia jasa, kebiasaan, dan kemampuan verbal selama

pelayanan berlangsung (William, 2002).

Dalam perkembangan selanjutnya Parasuraman dan

kawan-kawan (dalam Zeithamil dan Bitner, 1996: 118) mengatakan bahwa

ada lima dimensi yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian

terhadap kualitas pelayanan, yaitu:

1) Berwujud (tangible)

Yaitu meliputi bukti fisik dari layanan, bisa berupa fasilitas fisik,

perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan dan sarana

komunikasi.

2) Keandalan (reliability)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3) Daya tanggap (responsibility)

Yakni keinginan untuk membantu para konsumen dan memberikan

pelayanan dengan cepat, tepat dan informasi yang jelas.

4) Jaminan (assurance)

Mencangkup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat yang

(31)

5) Empati (empathy)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik, perhatian pibadi dan memenuhi kebutuhan para konsumen.

f. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan

Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang

kondusif bagi perusahaan jasa guna memperbaiki kualitas, perusahaan

harus mampu memenuhi enam prinsip utama yang berlaku. Enam

prinsip tersebut meliputi:

1) Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan

komitmen dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus

memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitasnya.

Tanpa ada kepemimpinan dari manajemen puncak, maka usaha

untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap

perusahaan.

2) Pendidikan

Aspek-aspek yang perlu mendapatkan penekanan dalam

pendidikan meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat

dan implementasi strategi kualitas, dan peranan eksekutif dalam

implementasi strategi kualitas. Pendidikan ini diperlukan untuk

(32)

3) Perencanaan

Proses perencanaan strategis harus mencakup pengukuran dan

tujuan kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan

untuk mencapai visinya.

4) Review

Proses review merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya

perhatian yang konstan dan terus-menerus untuk mencapai tujuan

kualitas.

5) Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh

proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan

dengan karyawan, pelanggan, pemasok, pemegang saham,

pemerintah, masyarakat umum dan lain-lain.

6) Penghargaan dan Pengakuan (Total Human Reward)

Dalam upaya untuk meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa

bangga, dan rasa kepemilikan setiap orang dalam organisasi, yang

pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi

perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani, maka setiap

karyawan yang berprestasi baik perlu diberi penghargaan dan

dihargai atas prestasinya tersebut. (Tjiptono, 2001:75-76).

2. Suku Cadang (spare part)

(33)

Pengertian dari Spare Part adalah suatu barang yang terdiri dari

beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai

fungsi tertentu. Setiap alat berat terdiri dari banyak komponen, namun

yang akan dibahas komponen yang sering mengalami kerusakan dan

penggantian. Ada beberapa komponen yang juga terdapat didalamnya

beberapa komponen kecil, misalkan “engine” yang mempunyai

komponen didalamnya yaitu fuel injection pump, water pump, starting

motor, alternator, oil pump, compressor, power steering pump,

turbocharger, dan lain-lain.

Setiap Spare Part mempunyai fungsi tersendiri dan dapat terkait

atau terpisah dengan Spare Part lainya. Misal strating motor akan

terpisah fungsi kerjanya dengan alternator, walaupun secara tidak

langsung juga ada hubungannya. Alternator berfungsi untuk

menghasilkan listrik untuk mengisi aki (accu/batere), sedangkan

starting motor berfungsi untuk menghidupkan engine dengan

menggunakan listrik dari aki.

Secara umum Spare Part dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Suku cadang (Spare Part) baru yaitu komponen yang masih dalam

kondisi baru dan belum pernah dipakai sama sekali kecuali

sewaktu dilakukan pengetesan.

2) Suku Cadang (spare part) bekas atau copotan yaitu komponen

(34)

a) Masih layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut masih

dapat dipergunakan atau mempunyai umur pakai.

b) Tidak layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut sudah

tidak dapat lagi dipakai walaupun dilakukan perbaikan atau

rekondisi.

3. Loyalitas Pelangan (Costumer Loyality)

a. Definisi Loyalitas Pelanggan

Kotler (2005, p. 18), menyebutkan bahwa Costumer Loyalty

adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang pelanggan

karena komitmen pada suatu merek atau perusahaan. Sebenarnya ada

beberapa faktor yang mempengaruhi suatu konsumen untuk loyal,

antara lain faktor harga: seseorang tentu akan memilih perusahaan atau

merek yang menurutnya menyediakan harga paling murah di antara

pilihan-pilihan yang ada. Selain itu, juga ada faktor kebiasaan.

Seseorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merek atau

perusahaan tertentu maka kemungkinan untuk berpindah ke pilihan

yang lain akan semakin kecil.

Menurut Tjiptono (2000: 110) loyalitas merupakan komitmen

pelanggan terhadap toko, merk ataupun pemasok yang didasarkan atas

sikap positif yang tercermin dalam bentuk pembelian berulang secara

konsisten. Loyalitas menurut Pawitra (dalam Usahawan, 1996:23)

(35)

memperoleh kepuasan pada saat pembelian, dan kesetiaan ini

ditunjukkan dalam bentuk sikap yang menguntungkan.

Dari pengertian di atas maka loyalitas dapat disimpulkan sebagai

suatu komitmen pelanggan karena mendapatkan suatu kepuasan dari

pembelian yang tercermin dengan pembelian yang berulang-ulang.

b. Tipe-Tipe Loyalitas Konsumen

Dari urain di atas maka loyalitas mencangkup dua komponen

yang penting, yaitu berupa loyalitas sebagai perilaku dan loyalitas

sebagai sikap. Kombinasi dari dua komponen tersebut akan

menghasilkan empat situasi kemungkinan loyalitas; no loyalty,

spurious loyalty, latent loyalty, dan loyalty.

1. No Loyalty

Hal ini dapat terjadi bila sikap dan perilaku pembelian ulang

pelanggan sama-sama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk.

Menanggapi hal ini maka pemasar harus tanggap dalam

meningkatkan kesadaran dan preferensi konsumen melalui

berbagai strategi bauran promosi, seperti menyediakan kesempatan

kepada konsumen untuk mencoba produk, program diskon,

kampanye promosi dan iklan.

2. Spurious Loyalty

Keadaan seperti ini ditandai dengan pengaruh non sikap terhadap

perilaku, seperti norma subjektif dan faktor situasional. Situasi

(36)

membedakan berbagai merk dalam kategori produk dengan tingkat

keterlibatan rendah. Pembelian ulang dilakukan atas dasar

pertimbangan situasional, seperti familiarity (dikarenakan

penempatan produk yang strategis pada rak pajangan, lokasi outlet

di pusat perbelanjaan).

3. Latent Loyalty

Situsi latent loyalty tercermin bila sikap yang kuat disertai pola

pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar

para pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor non sikap yang

sama kuat atau bahkan cenderung lebih kuat daripada faktor sikap

dalam menentukan pembelian ulang.

4. Loyalty

Situasi ini merupakan situasi yang ideal yang paling diharapkan

para pemasar. Di mana konsumen bersikap positif terhadap produk

atau produsen dan disertai pola pembelian ulang yang

konsisten.

B. Penelitian Sebelummnya

Penelitian sebelumnya sangat penting sebagai dasar dalam rangka

penyusunan skripsi ini. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang

(37)

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No Peneliti dan

Tahun Variabel yang diteliti

Alat

Analisis Hasil

1 Ahmad

Mardalis

2005 Independen Kepuasan Pelanggan

2007 Independen Kualitas Pelayanan

2007 Independen Kepuasan Pelanggan

(38)

5 Okki Lutfi Kurniawan

2010 Independent Kepuasan Pelanggan

Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dapat dipengaruhi oleh

faktor loyalitas. Kepuasan konsumen akan suatu kinerja produk

mempengaruhi konsumen untuk melakukan pemakaian ulang. Perusahaan

yang respon terhadap kepuasan pelanggan adalah perusahaan yang tahu

keinginan konsumennya. Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral

dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial

bagi aktifitas bisnis. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada sejumlah aspek

krusial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi

perusahaan, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi

masa depan serta meningkatnya efisiensi dan produktifitas karyawan.

Konsumen yang loyal merupakan kunci sukses suatu bisnis atau usaha.

Mempertahankan konsumen yang loyal memang harus mendapatkan prioritas

yang utama dari pada mendapatkan pelanggan yang baru. Hal ini disebabkan

bahwa untuk merekut atau mendapatkan pelanggan baru akan memerlukan

(39)

suku cadang yang lengkap dan beragam sangat mempengaruhi keputusan

konsumen dalam membelanjakan sejumlah uangnya untuk melakukan

pembelian ulang pada bengkel yang sama. Selain faktor suku cadang,

pelayanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk

loyal terhadap suatu bengkel. Dengan pelayanan yang memuaskan maka

konsumen akan mempunyai rasa diperhatikan. Pelayanan tersebut melingkupi

unsur ketepatan, kecepatan, keramahan dan kenyamanan. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya faktor kualitas pelayanan dan dan

suku cadang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan konsumen untuk

tetap loyal.

Secara garis besar, kualitas pelayanan dan suku cadang mempengaruhi

(40)

Kualitas Pelayanan (X1)

 Keandalan

 Daya Tanggap

 Jaminan

 Emphaty

 Berwujud

Suku Cadang (spare part) (X2)

 Kelengkapan suku cadang

 Merk suku cadang yang ditawarkan

Loyalitas Pelanggan (Y)

Gambar 2.1 Desain Pemikiran

: pengaruh secara silmutan

: pengaruh secara parsial

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu „hypo‟ yang artinya dibawah dan

„thesa‟ yang artinya kebenaran (Arikunto, 1996:68). Maka hipotesis

(41)

1. Ada pengaruh kualitas pelayanan pada loyalitas secara parsial.

2. Ada pengaruh suku cadang (spare part) pada loyalitas pelanggan secara

parsial.

3. Ada pengaruh kualitas pelayanan dan suku cadang pada loyalitas

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskiptif dan Verikatif, karena

penelitian ini merupakan suatu metode status kelompok manusia atau objek,

suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di

selidiki. Sedangkan penelitian verikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh

antara variable.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Peneliti menetapkan lokasi penelitian adalah Perusahaan perbaikan jasa

sepeda motor Bengkel Sinar Mustika yang terletak di desa Paingan,

Kecamatan Maguwoharjo, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Perusahaan ini

dipilih karena produsennya yang cukup besar dan pelanggan lebih banyak

dibandingkan usaha perbaikan sepeda motor yang lain. Sementara waktu

penelitian dilakukan pada minggu IV bulan November – minggu IV bulan

Desember 2013 (dua puluh delapan hari kerja).

C. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

(43)

a. Variabel Independen

1) Kualitas Pelayanan (X1)

2) Suku Cadang (X2)

b. Variabel Dependen

1) Loyalitas Pelanggan (Y)

2. Definisi Variabel

a. Kualitas pelayanan (X1) bengkel Sinar Mustika dengan dimensi:

1) Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

Indikator dari sub ini adalah:

a) Prosedur pelayanan pelanggan yang cepat

b) Keterampilan mekanik

c) Pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan

2) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

tanggap.

Indikator dimensi variable ini adalah

a) Petugas selalu siap dan cepat tanggap dalam menyelesaikan

keluhan pelanggan.

b) Petugas dapat dan bersedia memberikan informasi yang

dibutuhkan secara lengkap, jelas dan mudah dimengerti

(44)

3) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas

dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.

Indikator dimensi ini adalah

a) Kompetensi (competence), yakni karyawan maupun staff

bengkel Sinar Mustika mempunyai pengetahuan dan

kemampuan dalam melaksanakan tugasnya.

b) Kesopanan (courtesy), sikap sopan santun, ramah, respek, dan

perhatian dari petugas dalam memberikan pelayanan kepada

semua pelanggan.

c) Kepercayaan (credibility), sikap jujur dan dapat dipercaya para

karyawan dalam memberikan pelayanan kepada para

pelanggan.

d) Keamanan (security), pelanggan merasa aman dari bahaya,

resiko, atau keragu-raguan setelah menerima pelayanan dari

bengkel Sinar Mustika

4) Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan

memahami kebutuhan para pelanggan.

Indikator dari dimensi ini adalah

a) Akses (access). Adanya kemudahan pelanggan apabila akan

(45)

b) Komunikasi (communication). Adanya komunikasi yang baik

antara pelanggan dengan bengkel Sinar Mustika

c) Mengetahui kebutuhan pelanggan (understanding customer).

Pihak bengkel Sinar Mustika mau mengerti kebutuhan

pelanggannya.

5) Bukti langsung (tangibles), adalah melayani permintaan pelanggan,

kondisi bangunan yang baik, fasilitas fisik yang memadai, meliputi

lokasi yang mudah dijangkau, fasilitas parkir, tempat duduk para

pelanggan selama menuggu perbaikan, peralatan dan perlengkapan

bengkel Sinar Mustika.

b. Suku cadang (X2)

1) Kelengkapan suku cadang, yaitu adanya berbagai jenis komponen

produk yang tersedia, sehingga memudahkan pelanggan apabila

melakukan pergantian suku cadang ditempat bengkel pada saat

melakukan perbaikan.

2) Merk suku cadang, yaitu variasi merk yang ditawarkan mempunyai

kualitas yang berbeda-beda. Sehingga memudahkan pelanggan

untuk memilih sesuai merk yang ditawarkan.

c. Loyalitas (Y)

Loyalitas merupakan suatu komitmen pelanggan karena mendapatkan

suatu kepuasan dari pembelian yang tercermin dengan pembelian yang

berulang-ulang.

(46)

1) Lamanya konsumen dalam berlangganan.

2) Frekuensi pembelian jasa dan suku cadang dalam satu bulan.

3) Tingkat keinginan untuk beralih pada bengkel lain.

3. Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Dalam skala

likert, jawaban yang mendukung pertanyaan diberi skor yang tinggi

sedangkan untuk jawaban yang tidak atau kurang mendukung diberi skor

rendah. Penentuan nilai skala Likert:

a. Responden yang memberikan jawaban “sangat setuju” diberi skor 4

b. Responden yang memberikan jawaban “setuju” diberi skor 3

c. Responden yang memberikan jawaban “tidak setuju” diberi skor 2

d. Responden yang memberikan jawaban “sangat tidak setuju” diberi

skor 1

Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan 4 kategori

pilihan agar tidak ada variasi di antara jawaban-jawaban yang disediakan

dan tidak ada kategori netral yang dapat menyulitkan peneliti dalam

melakukan analisis.

D. Popupasi dan sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti, bisa berbentuk

benda, manusia, gejala-gejala atau peristiwa yang memiliki karakteristik

(47)

penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh pelanggan bengkel

Sinar Mustika.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Penelitian ini adalah penelitian sampel, sebab dalam penelitian ini hanya

meneliti sebagian dari populasi dan hasil penelitian akan digeneralisasi

pada seluruh populasi.

Menurut Slovin besarnya sampel dicari dengan rumus:

dimana

n = Ukuran sampel

N = Populasi

e = % kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik aksidental (accidental sampling).

Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan melalui konsumen yang saat

itu dijumpai sedang melakukan pembelian di bengkel sinar mustika.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber datanya adalah:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke

lokasi atau responden. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara n =

N

(48)

meminta konsumen bengkel Sinar Mustika Yogyakarta untuk mengisi

kuesioner, dan mengadakan wawancara dengan pimpinan bengkel Sinar

Mustika.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain berupa

dokumentasi, data yang telah diolah, maupun informasi mengenai sesuatu

hal. Data ini diperoleh dari informasi teman-teman yang berlangganan di

bengkel tersebut, dan dokumen yang ada pada bengkel Sinar Mustika.

F. Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang akurat digunakan alat pengumpul data

yang tepat agar memperoleh kesimpulan yang tidak keliru. Dalam penelitian

ini digunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu:

1. Metode Kuesioner (Angket)

Merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002 ). Angket yang

digunakan adalah tipe pilihan untuk memudahkan bagi responden dalam

memberikan jawaban, karena alternatif jawaban sudah disediakan dan

hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk menjawabnya.

Teknik ini dilakukan untuk melengkapi data yang sedang diteliti. Setelah

diisi oleh responden, pertanyaan tersebut dikumpulkan untuk dikaji

(49)

2. Metode wawancara

Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang belum terungkap dalam

angket, mengenai gambaran konsumen dalam melakukan proses belanja,

dengan menggunakan pedoman sejumlah pertanyaan untuk memperoleh

data yang menunjang penelitian tersebut.

3. Metode Observasi

Metode ini digunakan dengan cara langsung datang ke lokasi penelitian

yaitu Bengkel Sinar Mustika.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Vadilitas instrumen

Untuk memperoleh instrumen yang valid maka dalam penelitian ini

mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yakni memecah

variabel menjadi sub variabel dan indikator setelah itu merumuskan dalam

butir-butir pertanyaan. Dalam penelitian ini variabel yang akan dituangkan

dalam instrumen kuisioner adalah variabel bebas kualitas pelayanan (X1),

suku cadang (X2), dan variable terikat yakni loyalitas pelanggan (Y)

Bengkel Sinar Mustika.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan rtabel

untuk degree of fredom (df)= N-2, dimana N adalah jumlah sampel.

Apabila r

hitung lebih besar rtabel pada tingkat singnifikan 0,05 dan nilai

positif maka butir pertanyaan atau indikator dinyatakan valid atau layak

(50)

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu alat pengukur dengan derajat keajegan, alat

tersebut dapat mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas juga

menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tesebut sudah baik. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha > 0,60 menurut Ghozali

(2005:42).

H. Teknik Analisis Data

1. Analisa dengan menggunakan statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau memaparkan data

yang telah terkumpul dalam penelitian sesuai dengan kondisi yang ada

(Sugiyono, 1999:142). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis

diskriptif persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Membuat tabel distribusi jawaban angket

b) Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan

c) Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden

d) Memasukkan skor kedalam rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah nilai yang diperoleh %

100

%  

(51)

N = Jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah soal x skor

tertinggi)

% = tingkat keberhasilan yang dicapai

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang

ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang

digunakan sebagai model regresi berganda dalam menguji hipotesis

haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi

klasik. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

korelasi antara variabel bebas (independen). Dilakukan dengan cara

menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

variabel-variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9) dan nilai

R² yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi,

dan nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance

Inflation Factor) >10 maka mengindikasikan adanya multikolinearitas

(Ghozali, 2006).

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

(52)

jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali, 2006).

Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antar SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2006).

Adapun dasar atau kriteria pengambilan keputusan berkaitan dengan

gambar tersebut adalah (Ghozali, 2006):

1) Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola

tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka diindikasikan terdapat masalah

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

(53)

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk

menguji apakah distribusi variabel pengganggu atau residual normal

atau tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal

(Ghozali, 2006). Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji

normalitas data adalah (Ghozali, 2006):

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram, tidak menunjukkan distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Analisis Regresi

Adalah teknik yang digunakan untuk menguji tingkat pengaruh dua

variabel dependen (Y) dengan satu variabel independen (X1,X2). Dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi secara berganda dan

teknik analisis regresi secara parsial yang digunakan untuk menguji

hipotesis :

Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dan suku cadang

terhadap loyalitas konsumen.

(54)

Y = a + b

1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Loyalitas Konsumen

X

1 = Kualitas Palayanan

X

2 = Suku Cadang

a = Bilangan Konstanta

b

1 = Koefisien Regresi Kualitas Pelayanan

b

2 = Koefisien Regresi Suku Cadang

e = Error/ Variabel penganggu

4. Pengujian Hipotesis

a) Uji Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variable X

secara individu dapat menjelaskan variabel Y.

Untuk uji hipotesis, dilakukan uji t statistik dengan rumus :

Sugiyono (2007 : 230)

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan t hitung

dan t tabel dengan tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5%

atau 0,05 (pengujian dua sisi) pada tingkat kepercayaan 95%.

(55)

- Sebaliknya jika thitung < ttabel maka variabel independen tidak

berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat,

Kaidah pengambilan keputusan

- Tolak Ho, jika thitung > ttabel

- Terima Ho, jika thitung < ttabel

b) Uji Silmutan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hipotesis diuji dengan uji Fhitung dengan rumus :

Sugiyono (2007:235)

Uji ini memiliki kriteria sebagai berikut:

- Jika Fhitung ≥ Ftabel maka secara bersama-sama variabel bebas

memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.

- Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel maka secara bersama-sama variabel

bebas tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel

terikat.

Keterangan :

1) Ho: tidak terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

2) Ha: terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5%

(pengujian dua sisi) atau pada tingkat kepercayaan 95%.

(56)

c) Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (coefficient of determination) (r2) adalah kuadrat

koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi

dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien

determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang

terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan asumsi:

0 ≥ r2 ≥ 1

Koefisien determinasi

(57)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PROFIL PERUSAHAAN

Bengkel Sinar Mustika berdiri sejak Januari 2001, berlokasi cukup

strategis di jalan paingan 7 Maguwoharjo Yogyakarta atau di jalur

Ringroad Utara. Bengkel Sinar Mustika merupakan bengkel independen

dimana melayani berbagai merk sepeda motor seperti Yamaha, Honda dan

Suzuki. Manajemen pengelolaan dan operasionalnya dilaksanakan secara

profesional dimana pemiliknya Bpk Ali Kustanto, dengan mempekerjakan

7 karyawan aktif, bengkel ini mempunyai banyak pengalaman di bisnis

otomotif dan distribusi suku cadang sepeda motor meliputi wilayah Jawa

Tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan.

Saat ini Bengkel Sinar Mustika memiliki unit usaha sebagai berikut:

1. Unit Usaha Bengkel dan Perawatan.

2. Unit Usaha Penjualan Oli Pelumas khusus sepeda motor roda 2

3. Unit Usaha Penjualan Suku Cadang ( Yamaha, Honda dan Suzuki )

4. Unit Usaha Penjualan Accesories dan Variasi. ( dalam proses

pengembangan )

5. Unit Usaha kemitraan / Business Oportunity. ( dalam proses

pengembangan

B. BENGKEL

Bengkel Sinar Mustika merupakan salah satu bengkel yang terbilang ramai

(58)

Service ( ONS ) untuk perawatan berkala, perbaikan ringan dan berat

termasuk diantaranya perawatan / perbaikan yang memerlukan

penanganan khusus seperti turun mesin / overhaul, oversize silinder

(korter), Tune-Up dan lain-lain.

Adapun jasa bengkel Bengkel Sinar Mustika melayani :

1. Service Ringan / Berkala

2. Tune Up.

3. Perbaikan ringan

4. Service Berat / Bongkar Mesin

5. Tune Up Semi Racing / Korek harian.

6. Ganti Olie Plus GRATIS: – Stel rem, – Stel Rantai, – Lumasi rantai.

7. Konsultasi Teknik

Sebagai sebuah bengkel independent dengan konsep

One-Stop-Service, Bengkel Sinar Mustika saat ini didukung oleh mekanik

berpengalaman dan handal yang mempunyai keahlian trouble shoting

mesin berbagai merk pabrikan termasuk jenis motor keluaran terbaru.

Selain itu juga dilengkapi dengan peralatan yang lengkap, ketersediaan

suku cadang yang memadai.

C. TOKO SUKU CADANG

Ketersediaan suku cadang merupakan kunci utama dalam hal memberikan

pelayanan yang memuaskan dan terbaik bagi pelanggan; untuk hal tersebut

(59)

suku cadang untuk semua model sepeda motor Honda, Yamaha, Suzuki

(Genuine, KW 1 dan KW 2 ). Ketersediaan suku cadang merupakan kunci

utama dalam hal memberikan pelayanan yang memuaskan dan terbaik

bagi pelanggan. Daftar ketersediaan suku cadang kami sangat luas baik

suku cadang dalam kategori consumable, fast moving, slow moving

maupun variasi.

Sebagai salah satu bengkel di wilayah Maguwoharjo dan sekitarnya yang

selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, Bengkel Sinar Mustika

menjadi alternative pilihan utama yang tepat bagi pengguna sepeda motor.

Bagi kami kepuasan pelanggan adalah yang terpenting.

Beberapa suku cadang di sediakan lengkap di bengkel Bengkel Sinar

Mustika Gombong – Kebumen untuk jenis motor antara laii Honda,

Yamaha dan Suzuki.

Bengkel Sinar Mustika hadir dengan Sebuah Kekuatan, Kelemahan dan

hambatan, tetapi kami jadikan semua itu sebagai peluang dan tantangan

yang memacu kami untuk mencapai apa yang telah kami tetapkan.

Bengkel Sinar Mustika memiliki keyakinan bahwa kami bisa

mencapainya. didukung management business yg comprehensive dan

dalam adalah merupakan modal besar bagi kami untuk mampu

berkompetisi. Kami berusaha sekuat tenaga untuk membangun sebuah

kepercayaan dan kerjasama yang kuat kepada semua stakeholder kami.

Untuk lebih pengembangan bisnis kedepan, saat ini Bengkel Sinar Mustika

(60)

cadang standar maupun racing, untuk menyediakan produk-produk yang

(61)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Analisis

1. Deskripsi Subjek Penelitian

a. Gambaran Umum Responden

Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu akan dijelaskan

mengenai karakteristik responden yang meliputi: jenis kelamin, usia,

pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.

Berikut hasil pengolahan data dari profil responden.

1) Jenis kelamin

Dalam penelitian ini, jenis kelamin terdiri dari 2 jenis: laki-laki dan

perempuan. Berikut tabel responden yang terdiri dari:

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin N Persentase

Laki-Laki 75 75%

Perempuan 15 15%

Total 100 100%

Sumber: Pengolahan data primer

Untuk mempermudah dalam melihat karekteristik responden

(62)

Gambar 4.1 Diagram Pie Chart Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Pengolahan data statistik

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis

kelamin pria lebih banyak daripada responden dengan jenis

kelamin wanita. Responden dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 75 persen dan responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 25 persen. Hal ini berarti bahwa perempuan

menunjukkan perilaku pemakai jasa perbaikan sepeda motor Sinar

Mustika lebih banyak dibanding laki-laki.

2) Usia Responden

Dalam usia responden ini terdiri dari 4 usia responden, yaitu: umur

dibawah 25 tahun (<25 tahun), 26 – 35 tahun, 36 – 45 tahun dan

diatas 45 tahun (>45 tahun). Terdapat 100 responden yang diperoleh

(63)

Tabel 4.2 Usia Responden

Usia N Persentase

< 25 tahun 57 57%

26 – 35 tahun 31 31%

36 – 45 tahun 12 12%

> 45 tahun 0 0%

Total 100 100%

Sumber: Pengolahan data primer

Untuk mempermudah dalam melihat karakteristik responden

disajikan dalam diagram:

Gambar 4.2 Diagram Pie Chart Berdasarkan Usia Sumber: Pengolahan data statistik

Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas responden yang

menggunakan jasa perbaikan sepeda motor bengkel Sinar Mustika

berusia < 25 (kurang dari dua puluh lima) tahun sebesar 57%.

(64)

yang memiliki usia 25 – 35 (dua puluh lima sampai tiga puluh

lima) tahun jika di bandingkan dengan responden yang memiliki

usia 36 – 45 (tiga puluh lima sampai empat puluh lima) tahun.

Sedangkan persentase responden dengan usia >45 (diatas empat

puluh lima) tahun sebesar 0%. Berdasarkan analisis yang dilakukan

terhadap data karakteristik usia responden diatas, diperoleh bawah

responden yang banyak menggunakan jasa perbaikan sepeda motor

Sinar Mustika memiliki usia yang masih tergolong muda.

3) Pendidikan Formal Terakhir Responden

Dalam karakteristik responden berdasarkan pendidikan terbagi

menjadi 4 kategori, yaitu dimulai dari pendidikan SD, SMP, SMA

dan Universitas baik DIPLOMA, S1 dan S2/S3 (Pascasarjana).

Terdapat 100 responden yang diperoleh data berdasarkan

pendidikan formal terakhir dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Pendidikan Formal Terakhir Responden

Pendidikan N Persentase

SD, SMP, SMU 23 23%

DIPLOMA 20 20%

S1 56 56%

S1/S2

(Pascasarjana) 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Pengolahan data primer

(65)

Gambar 4.3 Diagram Pie Chart Berdasarkan Pendidikan Formal Terkahir

Sumber: Pengolahan data statistik

Pada tabel 4.3 jenjang pendidikan formal terakhir, sebagian

besar responden dalam penelitian ini merupakan lulusan S1 yaitu

sebesar 56% (lima puluh enam persen) atau sebanyak 56 (lima uluh

enam) responden. Selanjutnya, responden yang merupakan lulusan

SD, SMP, SMU 23% atau sebanyak 23 (dua puluh tiga) responden,

lulusan Diploma 20% atau sebanyak 20 responden sedangkan

lulusan S1/S2 (Pascasarjana) hanya 1% (satu persen) atau sebanyak

1 (satu) responden.

4) Pekerjaan Responden

Dalam karekteristik responden berdasarkan pekerjaan terbagi

(66)

Swasta/Wiraswasta dan Lain-lainnya. Terdapat 100 responden

yang diperoleh data berdasarkan pekerjaan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden

Pekerjaan N Persentase

Pelajar/Mahasiswa 72 72%

PNS 6 6%

Pegawai

Swasta/Wiraswata 19 19%

Lainnya 3 3%

Total 100 100%

Sumber: Pengolahan data primer

Untuk mempermudah dalam melihat karakteristik responden

disajikan dalam diagram:

(67)

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar

konsumen jasa perbaikan sepeda motor Sinar Mustika didominasi

oleh pelajar/mahasiswa, yaitu sebesar 72% (tujuh puluh dua

persen) atau sebanyak 72 (tujuh puluh dua) responden. Selanjutnya,

responden dengan pekerjaan Pegawai Swasta/Wiraswasta sebesar

19% (sembilan belas persen) atau sebanyak 19 (sembilan belas

responden). Sedangkan responden denga pekerjaan PNS dan

Lainnya masing- masing 6% (enam persen) atau sebanyak 6 (enam)

responden dan 3% (tiga persen) atau sebanyak 3 (tiga) responden.

5) Penghasilan/Uang saku Responden

Dalam karakteristik responden berdasarkan penghasilan/uang saku

terbagi menjadi 4 kategori, yaitu 0,5 juta, <0,5 – 2 juta, 2 – 3,5 juta

dan >3,5 juta. Terdapat 100 responden yang diperoleh data

berdasarkan penghasilan/uang saku dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Penghasilan/ Uang saku

Penghasilan/Uangsaku N Persentase

<0,5 juta 29 29%

0,5 – 2 juta 54 54%

2 – 3,5 juta 16 16%

>3,5 juta 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Pengolahan data primer

Untuk mempermudah dalam melihat karakteristik responden

(68)

Gambar 4.5Diagram Pie Chart Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku

Sumber: Pengolahan data statistik

Tabel 4.5 menunjukkan mayoritas responden dengan

penghasilan / uang saku Rp 500.000 – Rp 2.000.000, yaitu sebesar

56% (lima puluh enam persen) atau sebanyak 56 (lima puluh enam)

responden. Selanjutnya responden dengan penghasilan / uang saku

kurang dari Rp 500.000, yaitu sebesar 29% (dua puluh sembilan

persen) atau sebanyak 29 (dua puluh sembilan) responden, dan

responden dengan penghasilan / uang saku Rp 2.000.000 – Rp

3.500.000 sebesar 16% (enam belas persen) atau sebanyak 16

(enam belas) responden. Sendangkan responden dengan

penghasilan lebih dari Rp 3.000.000 hanya 1% (satu persen) atau

Gambar

Tabel   Judul
Gambar  Judul
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.1 Desain Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses transaksi yaitu terdapat satu entity petugas jeti dan enam proses, diawali dari petugas jeti memasukkan data nopol untuk dilakukan proses pengecekan pada sistem

[r]

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Se-Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

IDENTIFIKASI TINGKAT AKTIVITAS GUNUNG GUNTUR PERIODE OKTOBER-NOVEMBER 2015 BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRAL DAN SEBARAN HIPOSENTER - EPISENTER GEMPA VULKANIK Universitas

Pertamina dan Perangkat Desa Ledok wajib memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang bekerja sebagai penambang tentang pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan

Optimasi waktu inokulasi pada ekstraksi selulosa kulit rotan dengan menggunakan bioproses White rote fungi adalah 21 hari dengan komposisi kimia selulosa 40.75% dan

Bentuk yang larut dalam air hanya 1-5 %, walaupun bentuk ini paling sedikit namun menjadi sangat penting ditinjau dari aspek lingkungan karena penyerapan oleh tanaman

Berdasarkan tem a t ersebut , kerangka isi karangan yang paling runt ut berdasarkan pola dedukt if adalah (A) pentingnya pembiasaan berperilaku tertib lalu lintas, manfaat