• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI P MULTIVARIAT DI PT. TIRTA SIBAYAKINDO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI P MULTIVARIAT DI PT. TIRTA SIBAYAKINDO."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI P MULTIVARIAT DI PT. TIRTA SIBAYAKINDO

Oleh:

Melisa Siregar NIM. 411230006 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan kasih

dan berkat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

berjudul “Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Peta Kendali

p Multivariat di PT. Tirta Sibayakindo. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi

ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian sampai kepada penyusunan skripsi

antara lain kepada: Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor

Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, P.hD., selaku Dekan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si.,

selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku

Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si., selaku

Ketua Program Studi Matematika, ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku

Pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam perkuliahan.

Kepada Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si., Ibu Dr. Yulita Moliq Rangkuti, M.Sc.,

dan Ibu Arnah Ritonga, S.Si, M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Saya ucapkan

terima kasih kepada Ibu Yuni Siregar yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian di PT. Tirta Sibayakindo.

Teristimewa dan terkhusus penulis mengucapkan terima kasih dan hormat

kepada Ayahanda terkasih Harris Siregar dan Ibunda tercinta Rosmaida

Simanungkalit untuk semua kasih sayang, doa, perhatian, dan jerih payah

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

Serta abang tersayang Oktoriko Fernando Siregar, adik-adikku tercinta

Julianti Siregar dan Anas Tasya Amanda Siregar yang memberikan banyak

dukungan doa, dan motivasi kepada penulis. Kepada sahabat-sahabat Nondik

terkasih Silvia Deasy Saragih, Kristiani Aritonang, Sri Rejeki Tambunan,

(4)

v

Nainggolan, Valdo Exsaudi Pasaribu, Simson Hasudungan Panggabean, Denny

Pradana Wiguna, Wira Sanjaya, Violeta Asbari Daulay, Elvira Nanda Harahap,

Dian Gerhana Pane, Romiana Banjarnahor, Syakban Hayrian, Ahmad Fauzi, dan

semua matematika Nondik 2011 yang tidak bosan-bosannya menasehati,

membantu, dan mendukung serta memberi motivasi kepada penulis. Terima kasih

penulis sampaikan juga kepada teman seperjuangan Nurainun, Lydia Octriani,

Ferdinand Tampubolon, Syarto Mustofa, Lili Hariningrum, Mahyurani dan

teman-teman yang memberikan bantuan dan motivasi, serta selalu membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih buat kawan-kawan se-kost,

Putri Readora, Hanna Manalu, Marina Siahaan, dan lain-lain yang banyak

mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga buat

sahabat-sahabat penulis Iyul Sri Dwi Cahyan Hulu, Elkana Situmorang, Lenny

Maria Debora Pakpahan yang tak jemu-jemunya memberi semangat dan doa

dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkam satu persatu yang selama ini memberikan dukungan,

semangat, motivasi, dan doa serta semua pihak yang turut membantu penyelesaian

skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

(5)

iii Kemasan (ADMK) yang menempatkan kualitas sebagai salah satu bagian dari strategi perusahaan. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi perusahaan diantaranya masalah kualitas pada produk air minum dalam kemasan merek AQUA kemasan 240 ml yang tidak memenuhi spesifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses produksi telah terkendali secara statistik, menganalisa jenis cacat yang paling mendominasi pada proses produksi, menemukan penyebab terjadinya cacat, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecacatan pada proses produksi AQUA kemasan 240 ml. Penelitian ini mengamati 5 jenis cacat yaitu cacat cup, cacat lid, cacat volume, sliding mesin, dan kotor air yang mungkin timbul. Untuk mengatasinya, maka pada penelitian ini digunakan metode peta kendali p multivariat dengan data bulan Desember 2014 digunakan untuk fase I dan data bulan Januari 2015 digunakan untuk fase II. Peta kendali p multivariat pada fase I menggambarkan kondisi yang terkendali karena menyebar secara random, dan batas kendali pada fase I cocok digunakan pada fase II sehingga peta kendali pada fase II menggambarkan kondisi yang terkendali juga. Dengan menggunakan diagram pareto maka dapat diketahui frekuensi jenis cacat yang lebih dominan daripada jenis cacat yang lainnya yaitu cacat lid. Dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketidakstabilan produk yaitu mesin, metode, manusia, dan lingkungan.

(6)

vi

2.1.2 Pengertia Kualitas 9

2.1.3 Pengertian Pengendalian Kualitas 11

2.1.4 Tujuan Pengendalian Kualitas 12

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas 13

2.3 Pendekatan Pengendalian Kualitas 15

(7)

vii

4.2.1 Mengumpulkan Data Kecacatan Produk 35

4.2.2 Mengklasifikasikan Jenis-Jenis Cacat Produk 36

4.2.3 Membagi Data Menjadi Dua Fase 36

4.2.4 Diagram Pareto 37

4.2.5 Diagram Sebab-Akibat 40

4.2.6 Analisis Proses Produksi Dengan Menggunakan Peta Kendali

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1.1 Peta Kendali p Multivariat Pada Fase I 5

Gambar 1.1.2 Peta Kendali p Multivariat Pada Fase II 6

Gambar 2.4.1 Peta Kendali (Control Chart) 20

Gambar 2.4.2.1 Bentuk-bentuk Penyimpangan 21

Gambar 2.5.1 Diagram Pareto 29

Gambar 2.6.1 Diagram Sebab-Akibat 30

Gambar 4.2.4.1 Diagram Pareto untuk Jenis Cacat Bulan Desember 2014 38

Gambar 4.2.4.2 Diagram Pareto untuk Jenis Cacat Bulan Januari 2015 38

Gambar 4.2.5.1 Diagram Sebab-akibat pada Cacat Cup 41

Gambar 4.2.5.2 Diagram Sebab-akibat pada Cacat Lid 42

Gambar 4.2.5.3 Diagram Sebab-akibat pada Cacat Volume 43

Gambar 4.2.5.4 Diagram Sebab-akibat pada Sliding Mesin 43

Gambar 4.2.5.5 Diagram Sebab-akibat pada Kotor Air 44

Gambar 4.2.6.1.1 Peta Kendali p Multivariat Pada Fase I 49

Gambar 4.2.6.1.2 Peta Kendali p Univariat Jenis Cacat Cup Fase I 50

Gambar 4.2.6.1.3 Peta Kendali p Univariat Jenis Cacat Lid Fase I 50

Gambar 4.2.6.1.4 Peta Kendali p Univariat Jenis Cacat Volume Fase I 51

Gambar 4.2.6.1.5 Peta Kendali p Univariat Jenis Sliding Mesin Fase I 51

Gambar 4.2.6.1.6 Peta Kendali p Univariat Jenis Kotor Air Fase I 52

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data Produksi dan Produk Cacat AQUA berkemasan

240 ml pada bulan Desember 2014 – Januari 2015 60

Lampiran 2. Data Fase I pada Bulan Desember 2014 62 Lampiran 3. Data Fase II pada Bulan Januari 2015 63 Lampiran 4. Tabel hasil perhitungan proporsi dari masing-masing

cacat pada fase I 64

Lampiran 5. Perhitungan penaksir parameter pada fase I 65 Lampiran 6. Perhitungan statistik sampling pada fase I 66 Lampiran 7. Gambar hasil Peta Kensali p pada fase I 68 Lampiran 8. Tabel hasil perhitungan proporsi dari masing-masing

cacat pada fase II 71

Lampiran 9. Perhitungan penaksir parameter pada fase II 72 Lampiran 10. Perhitungan statistik sampling pada fase II 74 Lampiran 11. Gambar hasil Peta Kendali p pada fase II 76

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industri

yang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku bisnis harus memberikan

perhatian penuh terhadap kualitas produk. Perhatian pada kualitas memberikan

dampak positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya-biaya

produksi dan dampak terhadap pendapatan. Salah satu tujuan perusahaan adalah

meningakatkan laba terutama dari kegiatan operasinya. Strategi bisnis untuk

meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha peningkatan

kualitas.

Kualitas produk merupakan faktor utama yang tak bisa ditawar lagi oleh

perusahaan, sehingga dapat memenuhi suatu kebutuhan atau produksi terhadap

batas-batas spesifikasi serta menjadi pertimbangan mutlak bagi konsumen untuk

memilih barang dan jasa yang mereka kehendaki karena kualitas menjadi salah

satu faktor penentu dalam menjaga loyalitas konsumen (Riarso, 2013).

Kualitas telah menjadi bagian yang penting dalam setiap proses produksi.

Strategi yang dapat menjamin kualitas adalah strategi yang mampu menjaga

kestabilan proses untuk meminimalis produk cacat. Kualitas adalah keseluruhan

ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan

kebutuhan, baik yang dinyatakan tegas maupun tersamar. Kualitas tidak terlepas

dari manajemen kualitas yang mempelajari setiap area dari manajemen operasi

dari perencanaan produk dan fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil.

Selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan terus-menerus (continuous

improvement process) yang dapat diukur, baik secara individual, organisasi,

korporasi maupun tujuan kinerja nasional (Ariani, 2005:4).

Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen dimana

aktivitas tersebut dapat diukur dari spesifikasi kualitas produk yang ada,

(11)

2

yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang

standar.

Dalam proses produksi, tidak mungkin lepas dari kecacatan produk bahkan

mungkin kegagalan produksi. Kecacatan produk atau kegagalan produksi akan

memiliki dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Jika nilai dari harganya atau

nilai secara material, maka produk yang cacat tentu saja bernilai lebih rendah

daripada produk yang bagus. Tidak hanya itu, kecacatan produk juga akan

berdampak pada citra perusahaan oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan

harus dapat mengurangi kecacatan produk atau bahkan menghilangkan produk

yang cacat.

Namun, meskipun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, pada

kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian antara produk yang

dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak

sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami

kerusakan/cacat produk. Hal tersebut disebabkan adanya

penyimpangan-penyimpangan dari berbagai faktor, baik yang berasal dari bahan baku, tenaga

kerja maupun kinerja dari fasilitas-fasilitas mesin yang digunakan dalam poses

produksi tersebut. Agar supaya produk yang dihasilkan tersebut mempunyai

kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dan sesuai dengan

harapan konsumen, maka perusahaan harus melakukan kegiatan yang berdampak

pada kualitas yang dihasilkan dan menghindari banyaknya produk yang

rusak/cacat ikut terjual ke pasar.

Salah satu aktifitas dalam menciptakan kualitas agar sesuai standar adalah

dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat, mempunyai tujuan

dan tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan

dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Kegiatan

pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan mempertahankan dan

meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan pengendalian terhadap

tingkat kerusakan produk (product defect) sampai pada tingkat kerusakan nol

(12)

3

Banyak sekali metode yang membahas mengenai kualitas dengan

karakteristiknya masing-masing. Untuk mengukur seberapa besar tingkat

kerusakan produk yang dapat diterima oleh suatu perusahaan dengan menentukan

batas toleransi cacat produk yang dihasilkan tersebt dapat menggunakan metode

pengendalian kualitas dengan menggunakan alat bantu statistik yaitu peta kendali

p multivariat, dimana pada proses produksi dikendalikan kualitasnya mulai dari

awal produksi, pada saat proses produksi berlangsung sampai dengan produk jadi.

Sebelum dilempar ke pasar, produk yang telah diproduksi diinspeksi terlebih

dahulu, dimana produk yang baik dipisahkan dengan yang jelek, sehingga produk

yang dihasilkan jumlahnya berkurang.

Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistik bermanfaat pula

mengawasi tingkat efisiensi. Jadi dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah

kerusakan dengan cara meolak (reject) dan menerima (accept) berbagai produk

yang dihasilkan mesin, sekaligus upaya efisiensi. Dengan menolak/menerima

produk, berarti bisa juga sebagai alat untuk mengawasi proses produksi sekaligus

memperoleh gambaran kesimpulan tentang spesifikasi produk yang dihasilkan

secara populasi umum. Bila gambaranya baik, berarti proses produksi dapat

berlansung terus karena hasil produknya baik (Suyadi Prawirosentono, 2007).

PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

air minum dalam kemasan (ADMK). Saat ini PT. Tirta Sibayakindo memproduksi

dan memasarkan air minum bermerk AQUA dan VIT. Adapun kemasan yang

diproduksi dengan merk Aqua, yaitu botol kemasan dan tutup ulir untuk kemasan

600 ml dan kemasan 1500 ml, gelas plastik/cup untuk kemasan 240 ml, dan

kemasan galon (19 liter). Sedangkan untuk produk yang bermerk VIT hanya

untuk kemasan galon. Dalam bisnisnya PT. Tirta Sibayakindo mempunyai misi

untuk memproduksi air minum beserta kemasannya dengan kualitas tinggi, halal,

aman dikonsumsi, melalui proses yang ramah lingkungan dengan memperhatikan

upaya tindakan pencegahan pencemaran, selalu memperbaiki dan meningkatkan

kualitas dalam rangka memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta harapan

pelanggan dalam segala aspek. Sehingga salah satu konsekuensi dalam strategi

(13)

4

Dalam wawancara dengan salah satu karyawan di PT. Tirta Sibayakindo,

dikatakan bahwa dalam produksi yang dilakukan terkadang dihasilkan produk

yang cacat pada kemasan produk dalam jumlah yang berbeda tiap harinya,

terutama pada kemasan 240 ml. Sedangkan dalam pengolahan airnya, PT. Tirta

Sibayakindo tetap memproses air yang digunakan walaupun air dari sumbernya

sudah layak minum sebelum proses, untuk meyakinkan bahwa air nya benar-benar

hegienis dan sehat. PT. Tirta Sibayakindo juga menerapkan teknologi in line

process, dimana proses air dan pembuatan botol/cup dilakukan secara bersamaan.

Sistem ini mempunyai keunggulan, kebersihan produk lebih terjaga karena faktor

campur tangan manusia dalam proses dapat diminimalkan, sehingga air di PT.

Tirta Sibayakindo ini sudah terkendali dengan baik. Kita mengetahui bahwa

pengendalian kualitas merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu,

peneliti ingin mengetahui apakah proses produksi di PT. Tirta Sibayakindo ini

telah terkendali secara statistik atau tidak terutama pada air minum AQUA

berkemasan 240 ml.

Peta kendali p multivariat adalah jenis peta kendali atribut yang digunakan

untuk mengendalikan kualitas produk selama proses produksi yang tidk dapat

diukur tetapi dapat dihitung sehingga kualitas produk dapat dibedakan dalam

karakteristik baik atau buruk, berhasil atau gagal, juga dapat digunakan untuk

menganalisa banyaknya barang yang ditolak yang ditemukan dalam pemeriksaan

atau sederetan pemeriksaan terhadap total barang yang diperiksa. Peta kendali p

multivariat ini memiliki perbedaan dalam penggunaannya dibanding dengan peta

kendali lainnya. Perbedaan tersebut adalah peta kendali p multivariat ini

digunakan untuk menganalisis produk yang mengalami kerusakan dan tidak dapat

diperbaiki lagi, sedangkan peta kendali yang lain seperti peta kendali c dan u

digunakan untuk menganalisis produk yang mengalami cacat atau ketidaksesuaian

dan masih dapat diperbaiki.

Penelitian ini akan dilakukan dengan mencatat jumlah cacat pada

masing-masing unit sampel pada setiap jenis cacat yang telah diklasifikasikan menjadi

beberapa kategori. Dengan menggunakan peta kendali p multivariat maka dapat

(14)
(15)

6

Gambar di atas memperlihatkan bahwa proses produksi mengalami

pergeseran proses ke bawah sehingga terlihat nilai statistik ̂ berada di bawah

nilai garis tengah yang berarti proses produksi pada bulan Januari 2011 lebih baik

daripada bulan Desember 2010. Karena jumlah dari setiap jenis cacat berkurang

sehingga proses pada fase II mengalami pergeseran ke bawah. Maka, batas

kendali pada fase I tidak cocok digunakan pada data bulan Januari 2011. Oleh

karena itu, dilakukan batas kendali yang baru pada fase II (Januari 2011).

Gambar 1.1.2. Peta Kendali p Multivariat Pada Fase II

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui sejauh mana pengendalian kualitas produk dan faktor-faktor penyebab

cacat terjadi pada proses produksi di PT. Tirta Sibayakindo. Untuk itu penulis

melakukan penelitian dengan judul: “Pengendalian Kualitas Produk Dengan

Menggunakan Peta Kendali P Multivariat di PT. Tirta Sibayakindo” 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis cacat apa saja yang paling mendominasi pada proses produksi AQUA

berkemasan 240 ml di PT. Tirta Sibayakindo.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kecacatan pada proses

(16)

7

3. Bagaimana pengendalian kualitas produk AQUA berkemasan 240 ml di PT.

Tirta Sibayakindo menggunakan peta kendali p multivariat.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari pokok permasalahan

maka perlu diadakan pembatasan-pembatasan masalah, yakni sebagai berikut:

1. Penelitian difokuskan hanya pada produk AQUA berkemasan 240 ml.

2. Data yang digunakan adalah data produk cacat dari Desember 2014-Januari

2015.

3. Penelitian menampilkan pengendalian kualitas AQUA dengan menggunakan

peta kendali p multivariat, diagram pareto, dan diagram sebab-akibat.

4. Data hasil produksi AQUA berkemasan 240 ml yang tidak mengalami produk

cacat tidak dibahas.

5. Faktor biaya tidak dibahas.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui jenis cacat yang paling mendominasi pada proses produksi AQUA

berkemasan 240 ml.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecacatan pada proses

produksi AQUA berkemasan 240 ml.

3. Untuk mengetahui apakah proses produksi AQUA berkemasan 240 ml di PT.

Tirta Sibayakindo telah terkendali secara statistik dengan menggunakan peta

kendali p multivariat.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti: merupakan media belajar untuk memecahkan masalah besar

(17)

8

ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, dan menambah pengetahuan di bidang

Pengendalian Kualitas dan penerapannya pada perusahaan.

2. Bagi perusahaan: mencoba menerapkan teori Peta Kendali p Multivariat yang

digunakan sebagai pengendali kualitas pada PT. Tirta Sibayakindo dan hasil

penelitian ini memberikan masukan agar dapat mengambil langkah dan

keputusan guna melakukan persiapan dan perbaikan demi kemajuan

perusahaan tersebut serta memberikan gambaran dan harapan yang mantap

terhadap perusahaan tersebut, dengan konsep peta kendali p multivariat

perusahaan dapat meningkatkan upaya/strategi yang efektif dalam menekan

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat dua variabel yang memiliki cacat yang tinggi dibandingkan

variabel yang lain yaitu cacat lid dan cacat cup telah melebihi

angka kumulatif 80% akibat dari kerja mesin yang tidak bekerja dengan

baik dan para pegawai yang tidak disiplin.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan jenis cacat lid dan cacat cup antara lain

terdapat komponen mesin yang aus dan pengaturan mesin yang kurang

sesuai, pemberhentian mesin secara tiba-tiba, operator belum ditraining

ulang dan kurang fokus dalam bekerja sehingga tidak melaksanakan

tugasnya sesuai dengan prosedur, susunan bahan baku yang kurang sesuai,

serta metode atau prosedur kurang dijalankan dengan baik.

3. Proses produksi AQUA berkemasan 240 ml pada fase I, yaitu proses pada

bulan Desember 2014 berdasarkan peta kendali p multivariat sudah

terkendali, dengan Batas Kendali Atas (BKA) = 0,000304, Garis Tengah

(GT) = 0,000038, dan Batas Kendali Bawah (BKB) = 0. Batas-batas kendali

tersebut juga cocok digunakan untuk bulan Januari 2015 (fase II), dan

didapatkan bahwa proses produksi data fase tersebut terkendali secara

statistik, sehingga dapat digunakan sebagai batas kontrol standar produksi

produk AQUA berkemasan 240 ml untuk pengontrolan berikutnya.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis ingin memberikan

saran kepada perusahaan dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di

bidang yang sama, antara lain:

1. Perusahaan harus memperbaiki atau melakukan perawatan mesin-mesin

yang sudah memiliki masa pakai lebih dari masa pakai yang ditetapkan dan

(19)

57

2. Perusahaan perlu meningkatkan pengembangan sumber daya manusia

berupa training, peningkatan terhadap pekerja, pengawasan bahan material,

dan meningkatkan disiplin kerja melalui pengawasan dan peraturan yang

tegas.

3. Pada penulisan ini hanya dilakukan analisis kecacatan pada AQUA

berkemasan 240 ml saja. Peneliti lain dapat menambahkan produksi

kecacatan pada kemasan 330 ml, 600 ml,1500 ml, dan galon 19 liter, serta

dapat menambahkan metode-metode yang lainnya agar memperkuat hasil

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A. 1990. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Edisi Keempat Jilid Kedua. BPFE: Yogyakarta

Ariani, D.W. 2005. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). ANDI: Yogyakarta

Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi Keempat. LPFUI: Jakarta

Cozzucoli, P.C. 2009. Process Monitoring With Multivariat p Control Chart. Journal of Quality, Statistics, and Reliability. Volume 2009

Feigenbaum, A. 1992. Kendali Mutu Terpadu Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta

Gaspersz, V. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. Gramedia Pausaka Utama: Jakarta

Heizer, J and Barry Render. 2006. Operations Management (Manajemen Operasi). Jakarta: Salemba Empat

Johnson, R.A. 2000. Probability And Statistic For Engineers Sixth Edition. Pearson Prentice-Hall: USA

Johnson, R.A and Wichern, D.W. 2007. Applied Multivariat Statistical Analysis Sixth Edition. Pearson Prentice Hall: USA

Montgomery, D.C. 1995. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Gajah Mada University Press: Yogyakarta

Mukhopadhyay, S. 2008. Measurement And Instrumentation. Ane Books Pvt. Ltd.: New Delhi

Octavia,T., Prajogo,D.I., Prabudy,L.M. 2000. Studi Tentang Peta Kendali p Yang Distandarisasi Untuk Proses Pendek Kualitas. Jurnal Teknik Industri, Vol. 2 No. 1: Hal. 53-64

Primastuti, N.B., Sudarno., Suparti. 2014. Pengontrolan Kualitas Produk Menggunakan Metode Diagram Kontrol Multivariat np (Mnp) Dalam Usaha Peningkatan Kualitas. Jurnal Gaussian, Vol. 3 No.1: Hal. 111-120

(21)

59

Riarso, I.R., Aridinanti, L., Mashuri, M. 2013. Pengendalian Kualitas Proses Produksi Tube Plastik Di PT. X Menggunakan Peta Kendali P Multivariat. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, Vol. 2, No.1: Hal. 95-99

Tjiptono, F. 2005. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. ANDI: Yogyakarta

Walpole, R.E and Myers, R.H. 1995. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan Edisi Keempat. ITB: Bandung

Wood, B.E. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Keenam Jilid Kedua.

Gambar

Gambar di atas memperlihatkan bahwa proses produksi mengalami

Referensi

Dokumen terkait

Pengontrolan proses produksi pada data periode II yaitu data produk cacat bulan April 2016 belum terkendali karena ada 12 pengamatan yang di luar batas kendali yang biasa disebut

Jadi dapat disimpulkan bahwa perputaran yang dihasilkan mesin power tools tipe angle grinder JKAG100ECO pada bulan Juni sudah terkendali secara variabilitas namun perlu

Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dengan menggunakan diagram kendali demerit pada

 Kualitas lamp case tipe CA22 dengan karakteristik kualitas diameter Ex dan Ey berada dalam keadaan terkendali dalam varian namun tidak terkendali dalam mean proses. Kedua

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis bakpia cacat selama produksi di Bakpia Wirda, mengetahui batas kendali proses produksi bakpia di Bakpia

Mitsuba Indonesia, untuk mengetahui cacat yang sering terjadi (cacat dominan) pada proses produksi produk horn, menentukan nilai DPMO dan nilai sigma pada perusahaan,

Hasil analisis pengendalian kualitas statistik dengan grafik pengendali p dengan batas 3σ, proses produksi masing-masing jenis karung plastik tidak terkendali secara

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah proses produksi CPKST dapat ditingkatkan dan kualitas tetap berada dalam batas pengendali statistik dan berada dalam